Anda di halaman 1dari 2

1.

Menindaklanjuti informasi tentang 4 hal yang sudah tersampaikan, Perusahaan


akan menerapkan sistem remunerasi baru, yang berbentuk kombinasi upah dan
insentif.
2. Bahwa hal ini sangat berat untuk diputuskan dan komunikasikan baik karyawan
maupun perusahaan, namun keputusan tetap harus diambil dan sepakati bersama.
3. Dengan penerapan sistem remunerasi baru tersebut, dengan berat hati
disampaikan bahwa upah mulai tanggal 1 Mei 2021 dibayarkan 20% dari upah
normal oleh Perusahaan, yaitu sebesar Rp2.826.760,- mengingat perusahaan
masih merugi.
4. Pola insentif yang diterapkan untuk Pak Ebo yaitu sebesar Rp54.200,- per
manpower yang tersupplay ke customer untuk customer baru dan Rp32.500,- per
manpower yang tersupplay untuk setiap penambahan supplay ke customer yang
ada (customer lama).
5. Atas kondisi Perusahaan dan kebijakan yang ambil, kebijakan sistem remunerasi
baru ini berlaku selama perusahaan masih merugi, dan upah karyawan disesuaikan
ke upah normal bila Perusahaan sudah tidak merugi.
6. Bila ada kesepakat atas kebijakan ini, mari kita terus berdoa dan bahu-membahu
berusaha melakukan yang terbaik agar operasional Perusahaan kita kembali
normal.
7. Bila tidak ada kesepakat atas kebijakan ini, dengan berpedoman dan berlandaskan
pada Pasal 40 dan Pasal 43 Peraturan Pemerintah No 35 Tahun 2021 tentang PHK
karena Perusahaan merugi, dapat disepakat untuk menerapkan PHK, berlaku
efektif sejak 1 Mei 2022. Sekalipun ini berat, Perusahaan tetap akan
mengusahakan uang pesangonnya, namun pembayarannya akan dilakukan
bertahap dua kali, yaitu sebesar 50% pada tanggal 30 Mei 2022 dan 50% pada
tanggal 30 Juni 2022 dari nilai perhitungan Uang Pesangon dan Uang Penghargaan
Masa Kerja yang ditetapkan Pemerintah.
8. Bila kepakatannya adalah penerapan PHK, pada Pasal 40 dan Pasal 43 Peraturan
Pemerintah No 35 Tahun 2021 tidak ada kewajiban untuk memberikan Uang
Pengganti Istirahat Panjang (Cuti Besar).
9. Bila kesepakatnya adalah penerapan PHK, Perusahaan juga memberikan Surat
Keterangan Pengalaman Kerja.
10. Keputusan yang terbaik buat karyawan dan buat Perusahaan diserahkan sepenuh
kepada karyawan, yang penting hari ini ada keputusan dari karyawan.
11. Ke depannya, berharap hubungan baik pribadi dengan sesama karyawan di
perusahaan dan hubungan kerja secara profesional antara karyawan dan
Perusahaan tetap berjalan, sekalipun dengan aturan main kerja yang baru dan
berbeda.

1
1. Menindaklanjuti informasi tentang 4 hal yang sudah tersampaikan, Perusahaan
akan menerapkan sistem remunerasi baru, yang berbentuk kombinasi upah dan
insentif.
2. Bahwa hal ini sangat berat untuk diputuskan dan komunikasikan baik karyawan
maupun perusahaan, namun keputusan tetap harus diambil dan sepakati bersama.
3. Dengan penerapan sistem remunerasi baru tersebut, dengan berat hati
disampaikan bahwa upah mulai tanggal 1 Mei 2021 dibayarkan 25% dari upah
normal oleh Perusahaan, yaitu sebesar Rp1.674.400,- mengingat perusahaan
masih merugi.
4. Pola insentif yang diterapkan untuk Pak Tri yaitu sebesar Rp23.200,- per
manpower yang tersupplay ke customer untuk customer baru dan Rp13.950,- per
manpower yang tersupplay untuk setiap penambahan supplay ke customer yang
ada (customer lama).
5. Atas kondisi Perusahaan dan kebijakan yang ambil, kebijakan sistem remunerasi
baru ini berlaku selama perusahaan masih merugi, dan upah karyawan disesuaikan
ke upah normal bila Perusahaan sudah tidak merugi.
6. Bila ada kesepakat atas kebijakan ini, mari kita terus berdoa dan bahu-membahu
berusaha melakukan yang terbaik agar operasional Perusahaan kita kembali
normal.
7. Bila tidak ada kesepakat atas kebijakan ini, dengan berpedoman dan berlandaskan
pada Pasal 40 dan Pasal 43 Peraturan Pemerintah No 35 Tahun 2021 tentang PHK
karena Perusahaan merugi, dapat disepakat untuk menerapkan PHK, berlaku
efektif sejak 1 Mei 2022. Sekalipun ini berat, Perusahaan tetap akan
mengusahakan uang pesangonnya, namun pembayarannya akan dilakukan
bertahap dua kali, yaitu sebesar 50% pada tanggal 30 Mei 2022 dan 50% pada
tanggal 30 Juni 2022 dari nilai perhitungan Uang Pesangon dan Uang Penghargaan
Masa Kerja yang ditetapkan Pemerintah.
8. Bila kepakatannya adalah penerapan PHK, pada Pasal 40 dan Pasal 43 Peraturan
Pemerintah No 35 Tahun 2021 tidak ada kewajiban untuk memberikan Uang
Pengganti Istirahat Panjang (Cuti Besar).
9. Bila kesepakatnya adalah penerapan PHK, Perusahaan juga memberikan Surat
Keterangan Pengalaman Kerja.
10. Keputusan yang terbaik buat karyawan dan buat Perusahaan diserahkan sepenuh
kepada karyawan, yang penting hari ini ada keputusan dari karyawan.
11. Ke depannya, berharap hubungan baik pribadi dengan sesama karyawan di
perusahaan dan hubungan kerja secara profesional antara karyawan dan
Perusahaan tetap berjalan, sekalipun dengan aturan main kerja yang baru dan
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai