Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN

KERJASAMA PELAKSAAN PEKERJAAN URUGAN BANDARA KULON


PROGO INDONESIA
Nomor : 001/SPPKPP/KBP-.../VII/2017

Pada hari ini ..... Tanggal ..... Bulan Juli Tahun Dua Ribu Tujuh Belas,( ...-06-2017) kami yang
bertandatagan dibawah ini:
Nama : MUHAMMAD JUSUF MUHADJI
Jabatan : Direktur Utama PT. Kuala Bara Perkasa
Alamat : Korea Center Building Room 301, Room 603 , Jl. Gatot Subroto Kav. 58 Jakarta
, Indonesia.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan sebagai Main Contractor Pekerjaan
Urugan pada Proyek Pembangunan Bandara Kulon Progo yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.

Nama : ....
Jabatan : Direktur PT...
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. ... sebagai Mitra Kerja pelaksanaan pekerjaan Urugan
Proyek Pembangunan Bandara Kulonprogoata yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dalam hal ini KEDUA PIHAK sepakat menyetujui melaksanakan perjanjian (Memorandum of Agreement
) kerjasama pelaksanaan pekerjaan Urugan Proyek Pembangunan Bandara Kulonprogo secara Join
Operation.

Pasal I
DASAR PERJANJIAN

PIHAK PERTAMA Menggandeng PIHAK KEDUA sebagai Mitra Kerja dalam melaksanakan
pekerjaan Urugan pada Proyek Pembangunan Bandara Kulonprogo, dengan syarat PIHAK KEDUA
bersedia, sanggup dan mampu melaksanakan pekerjaan dan menyediakan modal kerja sebesar Rp.
6.000.000.000,- (Enam Milyar Rupiah) untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

PASAL II
KEWAJIBAN dan Hak PIHAK PERTAMA

PIHAK PERTAMA menjamin bahwa kontrak kerja dari owner (PT. Angkasa Pura) adalah benar. Setelah
Kontrak Kerjasama Join Operation ditandatangani Kedua Belah Pihak, maka bersama-sama menghadap
Management Owner (PT. Angkasa Pura), kemudian berangkat ke Jogja (Kulonprogo) untuk survey lokasi
proyek, survey Quary dan membayar deposit tanah Quary. Kemudian kembali ke Jakarta untuk melanjutkan
proses administrasi yang berkaitan dengan pekerjaan. PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada
Owner (PT. ANGKASA PURA) bahwa PIHAK KEDUA adalah selaku mitra kerja PIHAK PERTAMA
yang punya wewenang dan hak yang sama pada pekerjaan tersebut.
PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan pembagian hasil/keuntungan atas pekerjaan tersebut sebesar 30%
(Tiga Puluh persen) dari keuntungan yang didapatkan setelah dikurangi biaya-biaya operasional,
administrasi, dan biaya-biaya yang timbul selama pekerjaan berlangsung.

PASAL III
KEWAJIBAN dan Hak PIHAK KEDUA

PIHAK KEDUA bersedia dan menyanggupi serta wajib melaksanakan perjanjian yaitu menyediakan dana
modal kerja sesuai kesepakatan sebesar Rp. 6.000.000.000,- (Enam Milyar Rupiah) dengan ketentuan Rp.
3.000.000.000,- (T Milyar Rupiah) diserahkan kepada Pihak Pertama berbarengan pada saat
penandatanganan Kontrak Kerjasama Join Operation untuk membayar deposit tanah Quary yang sudah
dikuasai oleh Pihak Pertama, dan Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) dipegang sendiri oleh Pihak
Kedua sebagai modal kerja awal pelaksanaan pekerjaan Urugan.

PIHAK KEDUA bersedia, sanggup dan mampu menyediakan alat-alat kerja sesuai kebutuhan di lapangan,
menyediakan tenaga kerja yang profesional dan mampu mengendalikan pekerjaan sesuai arahan, aturan dan
kesepakatan dengan Owner (PT. Angkasa Pura). Pihak Kedua wajib melaksanakan pekerjaan segera setelah
Surat Perintah Mulai Kerja di terima.

PIHAK KEDUA berhak memperoleh bagian hasil kerja/keuntungan sebesar 70% (Tujuh Puluh Persen)
setelah dikurangi biaya-biaya modal dan biaya pelaksanaan pekerjaan.

Pasal VII
JAMINAN STATUS DANA DAN PERUNTUKANNYA

PIHAK PERTAMA selaku pemilik Kontrak Kerja dengan Owner (PT. Angkasa Pura) menjamin
sepenuhnya bahwa dana pembayaran pekerjaan akan dimasukan dalam rekening Join Account atau
Rekening yang disepakati Kedua Belah Pihak, dan akan mengikut sertakan Pihak Kedua dalam
pengambilan dan penggunaannya selanjutnya, serta dilaporkan setiap bulannya.

PIHAK KEDUA menjamin bahwa dana yang disediakan dan digunakan untuk keperluan pekerjaan berasal
dari dana yang bersih, bebas dari kejahatan terorisme atau un-legal transaction lainnya.

PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa substansi perjanjian ini asal usul dana dan penggunaan dana
adalah merupakan tanggung jawab PARA PIHAK sebagai pihak-pihak yang melakukan perjanjian ini,
apabila dikemudian terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang berkenaaan
dengan substansi perjanjian ini maka hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PARA PIHAK yang
melakukan perjanjian ini.
Sedang pihak terkait dengan perjanjian ini baik saksi, team arranger, dan konsultan perbankan dibebaskan
dari segala tuntutan hukum.
Pasal VIII
ADDENDUM

Hal hal yang belum tercantum atau pun belum diatur secara rinci dalam perjanjian ini akan diatur dan
diterapkan berdasarkan musyawarah oleh PARA PIHAK dalam addendum tersendiri dan merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dalam perjanjian ini.
Perubahan atau penambahan klausul terhadap perjanjian ini atau pun terhadap ketentuan dalam perjanjian
ini, hanya dapat dibuat dan dilakukan berdasarkan kesepakan bersama PARA PIHAK yang dituangkan
dalam suatu kesatuan dengan perjanjian yang dibuat sebelumnya.

Pasal XI
PERSELISIHAN

Apabila terdapat perselisihan antara PARA PIHAK atas perjanjian ini maka PARA PIHAK akan
menempuh penyelesaian dengan cara musyawarah untuk mufakat, Apabila penyelesaian perselisihan
tidakdapat dicapai dengan caara musyawarah untuk mufakat maka masing-masing pihak dapat mengambil
langkah hukum melalui kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta atau Kantor Badan Arbitrase Negara
Indonesia ( BANI )
Pasal XII
PENUTUP

Demikian surat perjanjian ini dibuat daalam rangkap 2 ( Dua ) dan ditandatangani diatas kertas bermaterai
cukup,serta mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Tegal, ... Juli 2017

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

SAKSI SAKSI:

1. Maman Suparman (Saksi Pihak Pertama)

2. .....(Saksi Pihak Kedua


7

Anda mungkin juga menyukai