BOULDER ANDESIT
ANTARA
PT BAYANG BUNGO
DAN
PT ARTHA PRIMA SETYA SELARAS
DENGAN
PT EURO SEAT INDAH
TAHUN 2019
PERJANJIAN JUAL BELI BATU
BOULDER ANDESIT
ANTARA
PT BAYANG BUNGO
DAN
PT ARTHA PRIMA SETYA SELARAS
DENGAN
PT EURO SEAT INDAH
Nomor : ……/PJBB/PTBB-PTAPSS-PTESI/VII/2019
II. PT ARTHA PRIMA SETYA SELARAS, suatu perseroan terbatas yang dibentuk
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di
Bekasi. Dalam hal ini diwakili oleh PARIYANTO dalam jabatannya selaku
Direktur, oleh karenanya secara sah bertindak mewakili untuk dan atas nama PT
ARTHA PRIMA SETYA SELARAS. Yang dalam hal ini sebagai “PENJAMIN
LEGALITAS IUP OP PT ARTHA PRIMA SETYA SELARAS”;
III. PT EURO SEAT INDAH suatu perseroan terbatas yang dibentuk berdasarkan
ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia, beralamat di Jl. Karang Anyar
55 Komplek Karang Anyar Permai Blok D1 No. 5 Jakarta Pusat. Dalam hal ini
diwakili oleh HASAN NAGAN, dalam jabatannya selaku Direktur Utama, yang
selanjutnya disebut sebagai “PEMBELI”;
PARA PIHAK mengikatkan diri satu kepada yang lain dalam perjanjian jual-beli dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
PENGERTIAN ISTILAH
NO ISTILAH PENGERTIAN
1 Surveyor = Konsultan dari Pembeli atau Surveyor lain yang ditunjuk
dan disepakati oleh PARA PIHAK untuk menentukan
berat dan menganalisa kualitas batu boulder Andesit.
2 Wilayah Kerja = Lokasi di Desa Tri Darma Yoga Kecamatan Ketapang
Kabupaten Lampung Selatan
3 Free on Board = Term standar sesuai dengan pengertian pada Incotem
(FOB) Tongkang 2000 dimana biaya jual beli batu antara PEMBELI
dengan PENJUAL adalah di atas tongkang di Pelabuhan
Muat, di lokasi wilayah kerja.
4 Pelabuhan Muat = Adalah tempat pembuatan batu boulder andesit yang
berlokasi di Pelabuhan Jetty PT JAYA PASIFIC
PROPERTINDO
5 Pelabuhan/ Tujuan = Tempat pembongkaran batu boulder diatur PEMBELI,
Bongkar untuk wilayah Indnesia
6 Lokasi Penyerahan = Titik atau lokasi dimana hak dan tanggung jawab
PENJUAL atas batu yang diperjualbelikan beralih
kepada PEMBELI. Pada perjanjian ini tempat dimana
Batu diserahkan oleh PENJUAL dan diterima oleh
PEMBELI yaitu di atas tongkang di pelabuhan muat.
7 Tongkang = Alat angkut batuan andesit dengan kapasitas antara 270-
300 feet yang ditarik dengan menggunakan Tug boat.
8 Stockpile = Tempat penumpukan batu atau bahan yang ditumpuk
untuk diambil, diolah, dipasarkan atau dimanfaatkan
kemudian.
9 MT (Metric Ton) = Unit berat metric sama dengan 1000 kilogram
10 COW (Certificate of = Laporan penentuan kuantitas yang dibuat oleh hasil
weight) timbangan, yang diketahui kedua belah pihak.
11 Draught Survey = Surat yang dikeluarkan oleh Surveyor Independen
memuat tentang volume barang/batu berdasarkan hasil
timbangan
12 Bill of Lading = Surat yang dikeluarkan oleh Agen kapal tentang jumlah
kuantitas yang diangkut
13 Shipping Instruction = Surat yang dibuat pembeli, memuat tentang
pemberitahuan waktu pembuatan kapal atau tongkang di
pelabuhan muat kepada perusahaan Agen Pelayaran dan
penjual.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
PARA PIHAK bersepakat dengan sadar menyetujui sebagaimana yang disepakati bersama
dalam pasal Perjanjian ini.
PASAL 3
SPESIFIKASI DAN JUMLAH
3.2. Analisa kualitas gradasi dll, akan dilakukan tersendiri dari pihak PEMBELI dan
surveyor independen.
3.3. Parameter akan Greading berdasarkan ukuran, bentuk dan bobot di stockpile
tambang yang akan dilakukan oleh pihak PENJUAL dengan biaya dari PENJUAL
dan dikontrol serta disetujui oleh pihak PEMBELI, sebelum dilakukan pembuatan ke
dalam tongkang.
3.4. Jumlah batu boulder yang diserahterimakan penjual kepada pembeli akan diatur
berdasarkan perencanaan dan ketersediaan hasil produkasi serta skedul pengapalan
dilapangan yang akan disepakati dan ditetapkan pada setiap bulannya. Sebagai
kesepakatan awal jumlah, target produksi dan schedule pengapalan sementara
ditetapkan dalam perjanjian ini.
Pasal 4
SUMBER PENYEDIAAN BATU
4.1. Sumber penyediaan batu boulder andesit yang akan diserahkan PENJUAL kepada
PEMBELI dalam perjanjian ini dari wilayah kerja PENJUAL yaitu dari Tambang
IUP OP PT ARTHA PRIMA SETYA SELARAS
4.2. PENJUAL menjamin bahwa batu boulder andesit yang diperjualbelikan dalam
Perjanjian adalah sah secara hokum dan bebas dari segala tuntutan, tanggungan atau
bebas dari permasalahan lainnya.
4.3. PEMBELI berhak memeriksa secara langsung aktivitas kegiatan penambangan,
pengolahan di stockpile dan pembuatan batu boulder andesit di wilayah kerja untuk
memastikan bahwa PENJUAL sanggup menyediakan batu boulder untuk PEMBELI.
Pasal 5
JUMLAH DAN JADWAL PENYERAHAN BATU
5.1. Jumlah Batu boulder andesit yang disepakati diperjual-belikan dalam perjanjian ini
adalah sebanyak ……. (……………… Ton) per sampai ……….. tahun 2019, dengan
toleransi lebih kurang 10%.
5.2. Jumlah yang diserah terimakan per bulannya, dapat bertambah dan/ atau berkurang
atas kesepakatan PARA PIHAK yang berdasarkan kemampuan produksi dan
schedule kebutuhan pembeli yang tercepat dapat tercapai.
5.3. Jumlah batu boulder yang diserahkan oleh PENJUAL kepada PEMBELI per
bulannya akan dibuat berdasarkan kemampuan produksi penambangan PENJUAL.
Schedule penyerahan (barging schedule) akan disusun dan diajukan untuk disepakati
bersama pada setiap bulan sebelumnya.
5.4. Volume/jumlah yang telah disepakati penjual dan pembeli sebesar ………………
Ton, pada tahap pertama, waktu penyerahan batu boulder dalam kontrak ini
dijadwalkan akan dimulai pada tanggal ……………… sampai ……………, dengan
rencana sebagai berikut:
VOLUME JUMLAH(TONGKANG)
NO BULAN
TON @ 6.500 TON
1 September 2019 ………. ……….
2 Oktober 2019 ………. ……….
3 November 2019 ………. ……….
4 Desember 2019 ………. ……….
5 ………
6 ………
TOTAL ………. TON ………. TONGKANG
Pasal 6
PENENTUAN KUALITAS DAN PEMERIKSAAN KUALITAS
Pasal 7
HARGA BATU
7.1. Harga batu boulder andesit yang disepakati dalam kontrak ini dalam ukuran dari 300
kg sampai 3.000 kg per ton, senilai IDR 120.000,- (Seratus Dua puluh Ribu Rupiah)
per ton FOB tongkang.
7.2. Harga meningkat untuk selama masa dan volume kontrak sebesar ……………… ton
selama sampai …………… tahun 2019. Perubahan dapat berdasarkan volume atau
masa dalam posisi mana yang tercepat tercapai.
7.3. Harga kontrak hanya dapat dirubah dengan kesepakatan bersama berdasarkan jika
terjadi fluktuasi harga yang signifikan terhadap harga solar, nilai tukar rupiah pada
dolar, perubahan kebijakan pemerintah dan atau harga pasar. Perubahan harga harus
disepakati bersama dengan dasar adendum kontrak.
Pasal 8
CARA PEMBAYARAN
Sistem pembayaran dalam perjanjian ini disepakati PARA PIHAK menjadi yaitu:
8.1. Pembayaran saat Trial/Percobaan
Massa Trial/perobaan disepakati diberlakukan setidak tidaknya minial untuk 2
Tongkang perdana.
Pembayaran disepakati sebesar 100% (seratus persen) dari nilai volume untuk
setiap selesai pengapalan dan diserahkan dokumen berlayar. Dan dinyatakan
aman.
Pembeli berhak menahan pembayaran jika terjadi masalah dalam keamanan
barang, baik yang bersifat perdata ataupun pidana atau sengketa terhadap hak
kepemilikan barang, masalah perijinan ataupun hal lainnya yang
mengakibatkan tidak dapatnya tingkat pembeli berlayar sebagaimana mestinya.
Pembayaran akan dilakukan setelah diukur bersama sama oleh PENJUAL dan
PEMBELI sesuai dengan volume yang disepakati
Pembayaran akan dilakukan setelah PENJUAL menyerahkan keseluruhan
dokumen asli kepada PEMBELI, sebagai berikut:
a. Invoice
b. Surat kirim dari IUP OP
c. Surat keterangan asal barang dari dinas setempat.
d. Bill Of Lading & Cargo Manifest
e. Nota timbangan dan Draught Survai Report.
f. Surat izin Berlayar (SIB)
8.2. Pembayaran setelah trial (jangka panjang):
8.2.1 Pembayaran uang muka (DP):
Pembayaran DP disepakati sebesar 300.000 ton x IDR 120.000.
Pembayaran DP dilakukan PEMBELI kepada PENJUAL, pada saat setelah
dibuatnya dan ditandatanganinya kontrak jual beli.
8.2.2 Pembayaran tahap kedua:
Pembayaran tahap kedua disepakati sebesar 300.000 ton x IDR 120.000
selesai pemuatan batu keatas tongkang dan diperolehnya draught final
tongkang dan rekapitulasi nota timbang.
8.2.3 Pembayaran tahap ketiga dan selanjutnya sampai dengan jumah akhir kontrak.
8.3. Seluruh pembayaran dilakukan oleh PEMBELI kepada PENJUAL ditunjukan kepada
rekening bank sebagai berikut:
Nama Bank :
Nomor Rekening :
Atas Nama :
Swiftcode :
Setiap melakukan pembayaran melalui transfer, diharuskan mengkonfirmasi dan
mengirim bukti pembayarannya. Dan pembayarannya akan diangkap sah jika ada
sudah diterima di rekening PENJUAL.
Pasal 9
PERNYATAAN DAN JAMINAN
PASAL 10
TEKNIS PENGKAPALAN
10.1 PARA PIHAK sudah harus bersama-sama sepakat atas schedule pengapalan yang
akan dibuat pada setiap bulan. Schedule pengapalan akan diajukan dari PENJUAL
kepada PEMBELI berdasarkan ketersediaan stock dan hasil produksi. Schedule
pengapalan dibuat satu (1) minggu sebelum bulan berjalan.
10.2 PEMBELI harus mengeluarkan Shipping Intruction (SI) selambat-lambatnya lima
(5) hari sebelum tanggal schedule pengapalan yang telah disepakati. Apabila terjadi
perubahan jadwal standar (ETA) tongkang, maka PEMBELI harus mendapatkan
persetujuan dari PENJUAL.
10.3 PEMBELI harus mengirimkan set tongkang beserta tug boat sesuai dengan
dokumen SI yang disepakati. Tongkang harus dalam kondisi sehat (tidak rusak),
dan memiliki pintu depan.
10.4 PARA PIHAK bersepakat, kondisi siap muat barang (NOR), adalah saat tongkang
sudah benar-benar siap dmuat batu boulder, yang disetujui dari kapten dan agen
kapal. Waktu pengisian tongkang akan dikeluarkan time sheet dari agen yang
disepakati bersama.
10.5 PENJUAL wajib menangani pemuatan batu sesuai dengan system yang
diberlakukan dari pemilik tongkang. PENJUAL wajib meletakkan batu secara hati-
hati agar tidak merusak tongkang.
10.6 PENUAL menjamin diluar kondisi kahar, bahwa proses pemuatan batu boulder ke
tongkang (loading rate)akan dilakukan dan berjalan sesuai jadwal yang telah
ditentukan dan disepakati oleh PARA PIHAK, yaitu sebanyak 1500 ton per hari (24
jam). Sehingga untuk tongkang 270 feet dengan volume + 6.000 ton disepakati
akan dimuat selambat-lambatnya 6.000 tn/1500 ton x 24 jam = 72 jam atau + 3 hari.
Perhitungan waktu muat ini akan dibuatkan dari agency tongkang.
10.7 Biaya Dammorage yang timbul dikarenakan kelalaian PENJUAL atau hal lainnya
selama waktu tunggu dan proses muat batu boulder ditanggung sepenuhnya oleh
PENJUAL. Dan apabila keterlambatan tongkang dikarenakan kelalaian dari pihak
PEMBELI, maka Dammorage ditanggung oleh PEMBELI. Perhitungan
Dammorage tongkang akan dibuat berita acara tersendiri yang akan dihitung dan
akan dipotong pada saat pelunasan pembayaran baik itu PENJUAL ataupun
PEMBELI.
10.8 Apabila karena suatu hal diluar kahar dan volume stock batu tidak mencukup
kebutuhan minimal kapasitas tongkang, yaitu minus sepuluh persen (10%) dari
kontrak SPAL, (270 feet = 6.000 ton) dan PENJUAL sepakat untuk tutup
roomdoor, maka biaya kekurangan muat (date freight) ditanggung dari PENJUAL.
Date freight dihitung berdasarkan kekurangan volume minimal dikalikan dengan
ongkos/biaya freight tongkang dalam SPAL.
10.9 Apabila terjadi gagal loading karena diluar kondisi kahar, sedangkan tongkang
sudah dalam posisi diareal pelabuhan, maka PENJUAL berkewajiban untuk
menanggung biaya dammmorage sesuai dengan nilai dammorage dalam kontrak
SPAL.
10.10 Peralihan hak atas batu boulder dari PENJUAL beralih kepada PEMBELI pada saat
PEMBELI telah melunasi seluruh pembayarannya kepada PENJUAL.
10.11 Tongkang/pengapalan disiapkan oleh PEMBELI sesuai dengan kesepakatan antara
PENJUAL dan PEMBELI.
PASAL 11
PENGAWAS PEKERJAAN
PEMBELI akan menunjuk orang yang mewakili dan PENJUAL akan menunjuk wakilnya
untuk koordinasi dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang dari PENJUAL
kepada PEMBELI atau pejabat yang diberi kuasa.
PASAL 12
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
12.1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar dalam perjanjian ini adalah tidak dapat
dilaksanakannya perjanjian ini sebagai akibat langsung dari semua kejadian diluar
kemampuan PEMBELI dan atau PENJUAL untuk mengatasinya termasuk
didalamnya tetapi tidak terbatas pada kejadian-kejadian seperti bencana alam,
berupa gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin topan, hujan lebat diatas normal,
kebakaran dan kejadian alam lainnya yang mengakibatkan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan, peperangan, huruhara, kerusuhan kudeta, blockade, dan peristiwa
lain semacam itu.
12.2. Masing-masing pihak tidak pertanggung jawab dan tidak dapat menuntut ganti rugi
kepada pihak lainnya atas kegagalan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian ini apabila kegagalan tersebut disebabkan oleh terjadinya keadaan kahar
dan para pihak tersebut telah menggunakan segala upaya terbaik untuk
menanggulangi penyebab atau peristiwa tersebut.
12.3. Pihak yang mengalami keadaan kahar harus segera memberitahukan pihak lainnya
secara lisan dalam waktu 24 jam dan diikuti dengan pemberitahuan secara tertulis
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender setelah kejadian keadaan kahar tersebut
disertai dengan bukti atau keterangan resmi instansi yang berwenang dan perkiraan
atau upaya-upaya yang akan atau telah dilakukan untuk mengatasi keadaan kahar
tersebut.
12.4. Pihak yang menerima pemberitahuan keadaan kahar dapat menolak atau
menyetujui keadaan kahar selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
menerima pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13.3 perjanjian ini
12.5. Apabila keadaan kahar ditolak oleh pihak yang menerima pemberitahuan keadaan
kahar maka PARA PIHAK akan meneruskan kewajiban sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam perjanjian ini, jika keadaan kahar disetujui, PARA PIHAK akan
merundingkan kembali kelanjutan perjanjian ini, termasuk menetapkan kembali
jadwal penyerahan dan penerimaan batu boulder serta hal-hal yang dianggap
penting dalam pelaksanaan perjanjian ini
12.6. Apabila terjadi keadaan kahar lebih dari 30 (tiga puluh) hari berturut-turut, maka
PARA PIHAK sepakat selambat-lambatnya 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender sejak disepakatinya keadaan kahar, untuk mengakhiri atau
memperpanjang perjanjian ini selama jangka waktu yang sama dengan jangka
waktu keadaan kahar dan akan tetap memenuhi kewajiban masing-masing pihak
untuk satu sama lain.
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
13.1. Perjanjian ini dengan segala akibat hukumnya tunduk kepada letentuan hukum yang
berlaku di Negara republik Indonesia.
13.2. Dalam hal terjadi perselisihan antara PENJUAL dengan PEMBELI mengenai
pelaksanaan perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk terlebih dahulu
menyelesaikannya secara musyawarah mufakat
13.3. Dalam hal cara musyawarah yang dimaksud didalam ayat (2) pasal ini tidak
mencapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan
melalui Kepamiteraan Pengadilan Negeri Jakarta
13.4. Selama dalam proses penyelesaian perselisihan berlangsung PARA PIHAK wajib
terus melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan berdasarkan perjanjian ini.
PASAL 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN
14.1. Pemutusan perjanjian dapat diakhirioleh PARA PIHAK, jika ada salah satu pihak
yang melanggar jaminan aspek hukum transaksi.
14.2. Selama tenggang waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana tersebut pada ayat 2
pasal ini, PARA PUHAK diwajibkan untuk menyelesaikan hak dan kewajibannya
seperti penagihan dan dokumennya sampai berakhirnya perjanjian ini akibat
pemutusan perjanjian
PASAL 15
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
15.1. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak ditandatangani perjanjian ini dan berlaku
1(satu) tahun atau sampai dengan seluruh hak dan kewajiban PARA PIHAK
terpenuhi
15.2. Perjanjian ini dapat berakhir dikarenakan terjadinya pemutusan perjanjian
sebagimana diatur dalam pasal perjanjian ini
15.3. Pengakhiran perjanjian ini dengan alasan apapun tidak membatalkan atau
mengurangi hak dan kewajiban PARA PIHAK yang timbul sebelum pengakhiran
perjanjian
15.4. Masa berlakunya perjanjian dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK
termasuk perpanjangan karena keadaan kahar sebagaimana yang dimaksud pasal 13
perjanjian ini.
PASAL 16
SURAT MENYURAT
16.2. Apabila terjadi perubahan alamat PARA PIHAK sebagaimana tercantum pada ayat
1 pasal ini, maka pihak yang alamatnya berubah harus memberitahukan perubahan
alamat kepada pihak lainnya secara tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kalender setelah perubahan. Segala kerugian yang diderita pihak lain
yang dikarenakan tidak atau terlambat diberitahukannya perubahan alamat tersebut,
menjadi tanggung jawab pihak yang melakukan perubahan maka perubahan alamat
tersebut
PASAL 17
LAIN –LAIN
17.1. Perubahan/tambahan atas perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dalam bentuk
amandemen/addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
17.2. Usulan perubahan terhadap perjanjian ini harus diajukan oleh salah satu pihak yang
menginginkan perubahan kepada pihak yang lain selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari sebelum waktu berlakunya perubahan yang diusulkan tersebut.
17.3. PEMBELI dibebaskan dari permasalahan hukum yang timbul akibat kerjasama
antara penjual dengan pihak lainnnya dalam rangka kelancaran operasional
kerjasama ini.
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) yang kesemuanya
mempunyai kekuatan hukum yang sama, untuk dipatuhi dan dilaksanakan dengan itikat
baik.
Ditandatangani oleh :
Penjual Mengetahui, Pembeli
Saksi-saksi
………………… …………………