Pada tahun 1950, PT Samudera Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Perusahaan" atau "Samudera
Indonesia") memulai perjalanannya di industri transportasi dan logistik nasional sebagai agen
pengiriman. Dipelopori oleh Bapak Soedarpo Sastrosatomo, Samudera Indonesia secara resmi
ditunjuk sebagai perusahaan pelayaran pada 13 November 1964, sebagaimana diatur dalam Akta
Notaris No 33 tahun 1964, yang dibuat oleh Notaris Soeleman Ardjasasmita, S.H.
Sejalan dengan perkembangan bisnis yang cepat dan organisasi yang semakin kompleks, Perseroan
memutuskan untuk melakukan restrukturisasi bisnis dengan mendirikan kelompok konsolidasi yang
mengelola 4 unit (empat) bisnis, yaitu pengiriman (Samudera Shipping), agensi (Samudera Agencies),
logistik (Samudera Logistics), dan operasi pelabuhan (Samudera Terminal), menyediakan solusi
layanan logistik terpadu end-to-end.
Untuk menegaskan dan memperkuat keberadaannya di masyarakat dan di industri transportasi dan
logistik global, Samudera Indonesia menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Juli 1999 dengan kode ticker SMDR. Pada akhir 2015, SMDR
dioperasikan dengan dukungan 4.000 karyawan, lebih dari 40 anak perusahaan, dan 56 kantor di
berbagai daerah di Indonesia serta kantor perwakilan di seluruh Asia.
Shareholders Structures
Pelayanan utama SSL dalam bisnis pelayaran kontainer regional adalah sebagai berikut:
Feeder
Mengangkut kontainer milik pengirim atau Shipper Owned Container (SOC) antara hub and spoke.
SSL juga menyediakan pelayanan feeder untuk Main Line Operators, Non-Vessel Operating Common
Carrier (NVOCC) dan Container Operator.
Liner
Sistem manajemen keselamatan yang diterapkan oleh SISM telah merujuk pada regulasi International
Safety Management Code for Safe Operation of Ships and for Pollution Prevention (ISM Code), ISO
9000 Standard, The Standard of Training, Certification and Watch Keeping for Seafarer (STC W),
SEEMP, MLC dan ISO 14000. Sistem ini telah dikembangkan secara independen dari konsep hingga
implementasi dan termasuk pelaksanaan baik pada kapal maupun kantor. SIMS mengembangkan
Integrated Ship Management System (ISMS) sebagai tulang punggung sistem informasi dan teknologi
untuk mendukung operasi bisnis sehari-hari dan kegiatan. Terlepas dari jasa manajemen kapal, SISM
juga menyediakan layanan lain seperti layanan independen atau mengintegrasikan layanan-layanan,
sebagai berikut:
Layanan manajemen kapal terdiri dari manajemen teknis dan kru, pembelian, administrasi, akuntansi,
dan dukungan teknis
Bantuan hukum dan asuransi
Rekrutmen dan penempatan jasa SRPs kru bersertifikat (Seafarer Recruitment and Placement
Service) didasarkan pada Maritime Labour Convention (MLC) 2006 dari Nippon Kaiji Kyokai (Class NK)
dan SIUPPA K (Surat Izin Usaha Perekrutan dan Penempatan Kru) dari Pemerintah Indonesia
Survey dan pemeriksaan kondisi kapal '
Pengawasan Site selama kapal-bangunan dan perbaikan
Manajemen proyek Dry-docking
Pada akhir 2014, SISM telah mengelola total 38 kapal, yang terdiri dari 27 kapal yang dimiliki grup dan
11 kapal pihak ketiga. Dari 38 kapal, 29 kapal merupakan manajemen penuh sementara 9 adalah
manajemen kapal teknis (kru dari manning agent).