KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan bagi saya untuk
menyelesaikan tugas Manajemen Kapal (MN MN091464) beserta laporannya.
Tanpa kekuatan dari-Nya, mustahil rasanya untuk menyelesaikan tugas ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada :
1. Bapak Dr.-Ing. Setyo Nugroho selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Kapal atas kesabaran dan bimbingannya dalam menyelesaikan
tugas ini.
2. Teman-teman mahasiswa Program Studi Transportasi Laut.
3. Dan semua pihak yang terlibat dalam pengerjaan tugas Manajemen Kapal.
Semoga tugas Manajemen Kapal (MN MN091464) ini bermanfaat bagi mahasiswa,
khususnya bagi mahasiswa Sistem Transportasi Laut. Amin
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................1
Daftar isi......................................................................................................2
BAB 1...........................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan Makalah...................................................................................4
BAB 2...........................................................................................................5
TINJAUAN PUSATAKA....................................................................................5
2.1 Kapal Feri............................................................................................5
2.2 Shipping Cost Calculation...................................................................6
2.2.1 Capital cost...................................................................................6
2.2.2 Operating cost.............................................................................6
2.2.3 Voyage cost..................................................................................6
BAB 3...........................................................................................................7
Analisa dan pembahasan............................................................................7
3.1 PT. Dharma Lautan Utama..................................................................7
3.1.1
3.1.2 Prestasi.........................................................................................9
3.2 KM Dharma Ferry 2.............................................................................9
3.2.1
Muatan Kapal...........................................................................10
Manajemen Kapal 2013/2014
BAB 1
PENDAHULUAN
Nasional),
sumber
dan
barang
dagangannya,
serta
cara
BAB 2
TINJAUAN PUSATAKA
2.1 Kapal Feri
Kapal Ro-Ro adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk
ke dalam kapal dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan sendiri
juga, sehingga disebut sebagai kapal roll on - roll of atau disingkat Ro-Ro.
Oleh karena itu, kapal ini dilengkapi dengan pintu rampa yang dihubungkan
dengan moveble bridge atau dermaga apung ke dermaga. Kapal Roro selain
digunakan untuk angkutan truk juga digunakan untuk mengangkut mobil
penumpang, sepeda motor serta penumpang jalan kaki.
Kapal feri atau kapal penyeberangan adalah sebuah kapal transportasi jarak
dekat. Feri mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi
banyak kota pesisir pantai, membuat transit langsung antar kedua tujuan
dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong.
Feri Roll-on/roll-of adalah feri besar dan konvensional di mana kendaraan
dapat keluar masuk dengan mudah.
capital cost ini adalah fix cost yang merupakan biaya yang harus
dikeluarkan baik kapal dalam keadaan beroperasi ataupun tidak
2.2.2 Operating cost
Operating cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh pihak pemilik kapal
untuk biaya oerational kapal saat kapal tidak berlayar, terdiri dari biaya
gaji anak buah kapal dan crew, perlengkapan dan suply, perawatan dan
asuransi kapal, operating cost ini adalah fix cost yang merupakan biaya
yang harus dikeluarkan baik kapal itu beroperasi ataupun tidak.
2.2.3 Voyage cost
Voyage cost adalah biaya pelayaran kapal, artinya biaya yang
dikeluarkan saat kapal berlayar atau beroperasi. Voyage cost ini terdiri
dari biaya pelabuhan, bahan bakar yang digunakan saat berlayar,
consumable
penumpang.
Voyage
cost
ini
terjadi
saat
pelayaran
berlangsung.
BAB 3
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 PT. Dharma Lautan Utama
PT.
10
Kosala. Januari
1993, Untuk
mendukung pertumbuhan
perusahaan
dalam
memusatkan
seluruh
aktifitas
meluncurkan
perusahaan
selama
logo
lebih
baru
dari
yang
tiga
merefleksikan
dekade
dan
dinamika
menunjukkan
11
Soekarno
Pengadaan
fasilitas
sebagai
Direktur
perawatan
Utama.
kapal,
September
yaitu
PT.
2007,
Adiluhung
Lautan
Utama
adalah
(DLU)
perusahaan
itu
menyisihkan
200
penyedia
jasa
angkutan
12
KM Dharma Ferry 2 merupakan salah satu kapal jenis Ro-Ro Passenger yang
dimiliki oleh
jepang dimana sbelumnya kapal ini bernama Senyo Maru yang dibangun di
Kanasashi Heavy Industries Shizuoka Japan. KM Dharma Ferry 2 ini
menggunakan clas BKI pada tanggal 17 Nopember 2011.
KM Dharma Ferry 2 memiliki spesifikasi sebagai berikut :
IMO Number
MMSI Code
Vessel Type
Flag
Class
Builder
Build
LOA
B
H
T
DWT, ton
GT
Engine Power
Speed
: 7128095
: 525 014382
: RO-RO/Passenger ship
: Indonesia
: BKI
: Kanashashi Heavy
Industries,Japan
: 1971
: 65.31 m
: 14.1
m
: 6.2
m
: 5.26
m
: 2500 ton
: 2673 ton
: 1030 KW
: 10.5
knots
Manajemen Kapal 2013/2014
13
penumpang
berjumlah
570
orang
dan
kapasitas
total
Origin destination
Surabaya Ampenan
Ampenan Bima
Bima Waingapu
Waingapu Ende
TRIP PLAN
n
o
1
2
3
4
jarak
220.29 Nm
195.19 Nm
150.64 Nm
99.82 Nm
sea time
(hour)
21.0
18.6
14.3
9.5
63.4
74.4
port time
(hour)
5.0
1.5
3.0
1.5
11.00
jam
3.4 Perhitungan
3.4.1 Operating Cost
Total Operating Cost
Rp
Manning Cost 112,254,476
Rp
Maintenance
16,228,317
Asuransi
Rp
Manajemen Kapal 2013/2014
14
4,548,063
Rp
9,302,857
Rp
7,442,286
$
5,866.82
Rp
149,781,867
Adm. And
other cost
store,
supplies
Lubricating
Total
Rp
3,439,259
Rp
56,561,371
Rp
156,894,940
Rp
216,895,570
Operating Cost
Voyage Cost
Capital Cost
Total
per
trip
penumpang
Rp
1,007
/
nm.pa
x
Manajemen Kapal 2013/2014
15
kendaraan
tarif
/
nm.pc
u
Rp
22,960
penumpang
Rp
1,107.73
kendaraan
Rp
25,256.20
Ampenan
Surabaya
Bima
Surabaya
Waingapu
Surabaya
Ende
Ampenan
Bima
Ampenan
Waingapu
Ampenan
Ende
Bima
Waingapu
Bima
Ende
Waingapu
Ende
Rp 4,029.14
Rp
417,635.01
Rp
565,354.01
Rp
629,658.46
Rp
216,222.30
Rp
363,929.34
Rp
428,245.75
Rp
166,876.96
Rp
231,181.41
Rp
110,575.42
/pax
/pax
/pax
/pax
/pax
/pax
/pax
/pax
/pax
/pax
/
nm.pa
x
/
nm.pc
u
Tarif Kendaraan
Rp
222,554.58
Rp
380,883.13
Rp
515,602.86
Rp
574,248.52
Rp
197,194.73
Rp
331,903.56
Rp
390,560.13
Rp
152,191.79
Rp
210,837.45
Rp
100,844.79
/pcu
/pcu
/pcu
/pcu
/pcu
/pcu
/pcu
/pcu
/pcu
/pcu
16
Kendaraa
n
Rp
15,726,027
Rp
396,119,063
3.4.7 Profit
Total
Pendapatan
Total Cost
Gross Profit
per trip
Rp
396,119,063
Rp
382,252,581
Rp
13,866,482
per trip
17
3.4.8 Sensitivitas
Sensitivitas kecepatan
Rp14,000,000
Rp12,000,000
7
10
11
12
13
14
RpRp(100,000,000)
Rp(200,000,000)
50%
55%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
95% 100%
Rp(30,000,000)
Rp(80,000,000)
Kendaraan
Penumpang
Rp(130,000,000)
Rp(180,000,000)
50%
60%
70%
80%
90%
100%
18
BAB 4
KESIMPULAN
Dari makalah yang dikerjakan, didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Kecepatan kapal berpengaruh terhadap keuntungan yang di dapat oleh
perusahaan pelayaran. Saat kecepatan dinaikkan dari kecepatan service
yaitu 10.5 knot menjadi 11.5 knot keuntungan menurun sebesar Rp.
494,935.- sedangkan saat kapal diturunkan kecepatanya menjadi 9.5 knot,
keuntungan bertambah sebesar Rp. 599,134.- hal ini menunjukkan semakin
tinggi kecepatan kapal dari speed service maka keuntunganya menurun.
2. Muatan Kapal berpengaruh terhadap keuntungan yang didapat, hal ini dapat
dlihat dari penurunan kapaasitas muatan yang diangkut dari 100% menjadi
90% yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 25,747,425.-. Hal ini juga
bisa dilihat dari komposisi muatan, bisa dilhat saat kapal mengankut 90%
penumpang dan 100% kendaraan, mengakibatkan kerugian sebesar Rp.
24,172,822.- sedangkan pada kondisi 100% penumpang dan 90%kendaraan
tidak mengalami kerugian melainkan penurunan keuntungan sebesar Rp.
1,572,603.3. Voyage Cost yang dihitung pada kecepatan service dan dalam keadaan
muatan penuh adalah hasil optimal dari untuk mendapatkan keuntungan
yang optimal
4. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran yang paling besar
adalah Voyage Cost
5. Pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan pelayaran dalam kecepatan
service dan dalam kondisi muatan penuh mendapatkan keuntungan yang
besar.
19
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia 2014
http://wikipedia.co.id
(diakses sabtu 14 Juni 2014)
20