0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
121 tayangan76 halaman
Dokumen tersebut membahas pentingnya mengutamakan kereta api logistik untuk mengurangi beban jalan serta mendukung industri nasional. Pemerintah berencana membangun jalur rel baru sepanjang 12.100 kilometer hingga 2030 untuk memperkuat distribusi logistik berbasis kereta api. Namun, kereta api perlu bersaing dengan moda transportasi darat lainnya untuk mengangkut barang.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mengutamakan kereta api logistik untuk mengurangi beban jalan serta mendukung industri nasional. Pemerintah berencana membangun jalur rel baru sepanjang 12.100 kilometer hingga 2030 untuk memperkuat distribusi logistik berbasis kereta api. Namun, kereta api perlu bersaing dengan moda transportasi darat lainnya untuk mengangkut barang.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mengutamakan kereta api logistik untuk mengurangi beban jalan serta mendukung industri nasional. Pemerintah berencana membangun jalur rel baru sepanjang 12.100 kilometer hingga 2030 untuk memperkuat distribusi logistik berbasis kereta api. Namun, kereta api perlu bersaing dengan moda transportasi darat lainnya untuk mengangkut barang.
PRIORITASKAN KA LOGISTIK KA LOGISTIK PERKUAT INDUSTRI NASIONAL JALUR KA LOGISTIK TERINTEGRASI DENGAN MODA LAIN Majalah Kementerian Perhubungan No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976 ISSN : 0853179X Pembina Menteri Perhubungan RI Wakil Menteri Perhubungan RI Penasehat Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Inspektur Jenderan Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Darat Dirjen Perhubungan Laut Dirjen Perhubungan Udara Dirjen Perkeretaapian Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kepala Badan Litbang Perhubungan Pengarah Kepala Pusat Komunikasi Publik Penanggung Jawab/Pemimpin Umum Euis Eliany Kusumah Pelaksana Pimpinan Redaksi Nina Anggraeni Editor Nuris Rochmadi Fransiskus Agung Setiawan Dewan Redaksi Prof.Dr.H.K.Martono SH LLM Ir. Drs. Djoko Setijowarno, MT Mia Ermaya Badrul Ulum Gatut Aribowo Risky Rahardjo Sekretaris Redaksi Tyasmitha Yosephin Mifdhal Photographer Paino Herdin Wisnu Hari Buyung Hari Supriyono M.Sarif Creative Design Franky Houtman Agnesia Cindy Alamat Redaksi Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419 Fax (021) 3504631, 3511809 e-mail: puskompublik@dephub.go.id Penerbit Kementerian Perhubungan RI 3 E D I T O R I A L T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 H ingga saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah menyentuh angka sekitar 6,3 persen. Dengan jumlah penduduk menempati peringkat empat terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, kiranya ini menjadi potensi yang besar untuk dapat menjadi negara yang kuat. Namun, hal ini harus ditopang oleh jalur distribusi yang baik sehingga arus perputaran kegiatan ekonomi menjadi lancar. Menurut Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, pihaknya merencanakan penambahan kapasitas kereta api barang. Untuk mencapai target 15 hingga 17 persen dari target share pengangkutan barang yang diangkut oleh seluruh jenis transportasi yang ada, PT KAI membutuhkan 1.985 unit lokomotif dan 39.645 unit gerbong. Selain itu, di tahun 2012 ini pihaknya akan menambah tujuh KA angkutan petikemas dengan beberapa relasi. Pemerintah sendiri punya program membangun jaringan rel baru KA sepanjang 12.100 kilometer hingga 2030 mendatang. Pembangunan itu akan dilakukan di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sebagian dari proyek itu sudah berjalan, seperti membangun jalur ganda di Utara dan Selatan Jawa, di kawasan industri di kawasan Industri Kuala Tanjung Sumatera Utara; dan di kawasan industri Bengalon dan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Pembangunan jalur rel yang diproyeksikan untuk memperkuat distribusi logistik berbasis rel ini harus dilakukan karena jalan raya bebannya sudah terlampau berat. Padahal, yang kita butuhkan saat ini adalah memperlancar arus distribusi supaya harga barang untuk konsumsi domestik bisa terjangkau dan merata di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk tujuan ekspor harganya bisa sangat kompetitif. Itulah mengapa, peningkatan perekonomian Indonesia cukup bergantung dari sistem pendistribusian berbasis rel ini. PT KA Logistik sebagai operator dalam hal ini sangat berkepentingan. Direktur Utama-nya, Rustam Harahap, menuturkan bahwa pihaknya berniat untuk memanfaatkan seoptimal mungkin infrastruktur yang dikelola oleh PT KAI, seperti terminal-terminal untuk area bongkar muat barang dan pergudangan serta pemanfaatan rangkaian yang dimiliki untuk melakukan jasa distribusi di sepanjang jaringan rel KAI. Pemanfaatan ini akan mendorong tumbuhnya aktifitas ekonomi di sekitar wilayah tersebut. Sementara, kelancaran distribusi dan transportasi barang dengan KA antar wilayah akan memperbaiki kelancaran arus barang dan berimplikasi pada perbaikan bisnis secara nasional. Namun semua aktifitas di atas tidak bisa dilepaskan dari faktor keselamatan. Bagaimanapun juga keselamatan harus menjadi tujuan pertama dan utama. Karena kesejahteraan tidak akan tercapai jika sistem transportasi tidak bermuara pada keselamatan. Inilah yang harus menjadi komitmen semua pemangku kepentingan: Pemerintah, operator, pengguna jasa, dan masyarakat.n EDI TORI AL KESELAMATAN TETAP YANG UTAMA EDI SI 04/2012 UNTUK KURANGI BEBAN JALAN PRIORITASKAN KA LOGISTIK KA LOGISTIK PERKUAT INDUSTRI NASIONAL JALUR KA LOGISTIK TERINTEGRASI DENGAN MODA LAIN T R A N S
I S I 4 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Trans Utama 12 - 17 n Prioritaskan KA Logistik untuk Kurangi Beban Jalan n KA Logistik Perkuat Industri Nasional n Jalur KA Logistik Terintegrasi dengan Moda Lain n Prospek PT KA Logistik 18 - 22 Trans Hukum dan Regulasi 6 - 11 TRANS ISI TRANSMEDIA Edisi 4 Tahun 2012 8 41 12 32 n Regulasi Seputar KA Logistik 28 - 31 Trans News n Indonesia Akan Revitalisasi NTTCC 35 n Pejabat baru Diminta Lebih Tingkatkan Pelayanan 36 n ITF 2012: Indonesia Berkomitmen Kurangi Emisi n Pelabuhan Tanjung Priok Didukung Kalibaru dan Cilamaya 38 - 39 Trans Moda Udara n Tim Safety Runway untuk Tingkatkan Keselamatan 44 - 45 Trans Moda Darat n Pemudik Motor Diharapkan Pindah ke Angkutan Umum 46 - 47 23 - 27 37 Kolom Opini n Harapan Meningkatkan Angkutan KA Barang 32 - 34 n ASEAN STOM: Konektivitas Domestik Diperluas sampai ASEAN 40 - 41 n Bandara Karawang untuk Dukung Soekarno-Hatta 42 - 43 5 T R A N S
I S I T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Trans Moda Laut n Trayek Pelayaran Perintis Ditetapkan Lintas Kementerian 48 - 49 Trans Moda KA Trans Visit n Hadapi Musim Haji, Pemerintah Arab Saudi Bangun Jaringan KA Cepat 56 - 59 56 Trans Sejarah n Mengenal Sejarah Jangkar serta Cara Kerjanya 62 - 65 Trans Feature n Sistem Transportasi Cerdas di Kota Solo 54-55 62 Trans Figure n Nikita Willy Yakin Pesawat Utamakan Keselamatan 74 n Kawasan Industri SEI Mangkei Ditunjang KA dan Pelabuhan 50 - 51 Transiklopedia n Tahukah Anda Negara Paling Banyak Sepeda? 72 - 73 Trans Tekno n Legenda Mobil Sport Toyota 2000GT Kini Bertenaga Surya 6o- 61 Trans Unik n Menikmati KA Uap Kuno Bernama Jaladara 66 - 68 Trans Wisata n Mengunjungi Rumah Singgah Bung Karno di Rengasdengklok 69 - 71 49 n Segera Dibangun Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa 52 n Jalur Ganda di Tandes Digeser untuk Minimalisir Penggusuran 53 69 T R A N S
U T A M A 6 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Prioritaskan KA Logistik M embahas percepatan pertumbuhan ekonomi pastilah tak lepas dari pengembangan infrastruktur. Selain jalan, energi, dan telematika, terdapat infrastruktur sektor lain yang juga penting untuk dikembangkan dalam usaha menciptakan konektivitas, yakni infrastruktur transportasi. Namun sayangnya di Indonesia, infrastruktur berupa jalur kereta api sepertinya kurang menjual padahal perannya bagi perekonomian nasional begitu besar. Selain untuk mengangkut orang-orang yang ingin melakukan perjalanan, kereta api merupakan moda transportasi yang efektif untuk mengangkut barang atau muatan dalam jumlah besar untuk jarak jauh. Kenyataannya di Indonesia, kereta api seperti kalah bersaing dengan moda transportasi darat lain khususnya untuk mengangkut barang-barang komoditas. Menurut Joris Van der Ven, seorang konsultan ekonomi- transportasi ada 3 faktor yang umumnya menjadi hambatan dalam penyelenggaraan angkutan barang berbasis kereta api. Pertama, Kebutuhan transportasi dalam perekonomian tidaklah statis, melainkan dinamis sebagai reaksi atas perubahan struktur ekonomi nasional dan global. Hal ini terlihat salah satunya dari menurunnya arus barang melalui jaringan rel kereta api pulau Jawa. Salah satu alasannya adalah karena telah berpindahnya kebanyakan pengguna lama jasa pengiriman barang, maupun karena perubahan drastis dari alur distribusi maupun pasokan logistik mereka. Sebaliknya, di Sumatra dan Kalimantan, pengembangan eksplorasi batu bara yang sedemikian cepat memungkinkan investasi kereta api oleh sektor swasta. Kedua, dalam konteks pasar bebas, dunia usaha dan orang-orang yang bepergian bebas menentukan moda transportasi dan operator mana yang sesuai untuk kebutuhan transportasi mereka. Mereka tidak hanya mempertimbangkan faktor harga, melainkan juga faktor lainnya, seperti lamanya waktu transit, lamanya waktu tunggu, keandalan, kenyamanan, dan keamanan. Ini didukung temuan bahwa total volume muatan menggunakan kereta api mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibanding moda transportasi lainnya, yang menunjukkan adanya penurunan pangsa pasar. Ketiga, pemerintah menetapkan peraturan untuk pasar transportasi, terutama melalui kebijakan harga, pajak infrastruktur, subsidi, investasi, penetrasi pasar, dan melalui untuk Kurangi Beban J alan T R A N S
U T A M A 6 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 hubungannya dengan operator kereta api. Kebijakan terdahulu pemerintah tidak menciptakan iklim yang kondusif bagi moda transportasi kereta api untuk dapat menggali Foto: Staticflickr.com 7 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Artinya, Pemerintah semakin memandang bahwa angkutan KA ke depan memang akan menjadi tulang punggung konektivitas antar wilayah potensinya secara optimal. Subsidi tidak langsung yang dinikmati truk-truk kelebihan muatan sebagai dampak dari kebijakan harga BBM dan denda yang kurang atas pengrusakan jalan telah sangat menguntungkan transportasi jalan. Sedangkan untuk pengangkutan bahan tambang, pemerintah sebenarnya bisa berperan lebih efektif dengan memfasilitasi pengusaha tambang agar mau ikut berinvestasi dalam bisnis kereta api. Keunggulan Kereta Api Keunggulan kereta api dibandingkan dengan moda transportasi lain diakui oleh Djoko Setijowarno. Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranoto Semarang itu, memberi penekanan kepada Kepala Daerah untuk jeli dalam menangkap potensi kereta api sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kecelakaan di jalan raya akibat kelebihan muatan, sekaligus menambah pendapatan daerah. Kemudian ia mengambil contoh kasus di daerah Jawa Tengah. Menurutnya, Pemerintah Daerah Jateng harusnya jeli memanfaatkan potensi angkutan kereta logistik untuk menambah pendapatan daerah. Seperti mengangkut material yakni pasir dan batu hasil letusan Gunung 7 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U T A M A 8 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U T A M A 8 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o :
D j o k o
S e t i j o w a r n o Biaya eksternal meliputi kepadatan lalu lintas, kecelakaan, polusi udara, efek rumah kaca, serta polusi suara. Merapi beberapa waktu lalu, yang jumlahnya mencapai 6 juta meter kubik. Selama ini, Djoko melanjutkan, masyarakat Jawa Tengah mendistribusikan pasir ke beberapa daerah dengan kendaraan truk. Hal tersebut justru menimbulkan kerusakan jalan, karena beban muatan yang berat. Dan hal ini sudah terbukti, sehingga merugikan para pengguna jalan lain. Belum lagi muatan yang melebihi batas angkut dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Jika menggunakan kereta logistik untuk mengangkut, akan lebih efisien. Selain cepat dan hemat bahan bakar minyak, yang diangkut juga bisa lebih banyak. Di Sumatera, angkutan kereta logistik atau babaranjang panjangnya bisa mencapai 40 gerbong. Pengoptimalan angkutan kereta logistik paling tidak dapat mengurangi biaya perbaikan jalan. Perbaikan jalan lebih banyak disebabkan karena faktor kerusakan jalan akibat muatan yang melebihi ambang batas. Tiap tahunnya, pemerintah Provinsi Jateng dapat menghabiskan dana sekitar Rp 250- Rp 300 miliar untuk memperbaiki jalan provinsi. Paling tidak kita bisa mencontoh saat Gunung Galunggung 9 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U T A M A 9 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 meletus. PT KA membangun rel khusus ke Gunung Galunggung untuk mengangkut material pasir, ujarnya. Apakah ini hanya teoritis? Dengan mantap Djoko menuturkan bahwa jalur kereta logistik di kawasan Jateng sangat memungkinkan diwujudkan, karena ada jalur kereta Semarang- Yogyakarta yang selama ini mati. Pasir-pasir yang telah diangkut dengan truk dari sungai, bisa dipindahkan ke kereta logistik melalui stasiun di Magelang. Setelah itu pasir bisa diangkut ke Jakarta, Yogyakarta, ataupun ke kota-kota lain yang membutuhkan melalui jalur rel, kata dia. Selanjutnya, kalau kita berani mengatakan kereta api memiliki keunggulan, maka kita harus membandingkannya dengan moda transportasi lain, khususnya yang berbasis jalan. Apakah benar secara ekonomis lebih menguntungkan? Kalau menilik Studi Keunggulan Moda Transportasi Kereta Api tahun 2010 Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, di sana disebutkan bahwa moda transportasi kereta api lebih efisien dibandingkan dengan truk atau bus. Konsumsi BBM kereta api adalah 3 liter per kilometer dan 500 orang per liter, sedang konsumsi BBM untuk truk atau bus dan travel adalah 0,5 liter per kilometer dan 0,0125 orang per liter. Kemudian, kemampuan kereta api untuk mengangkut sejumlah besar muatan dalam jarak yang jauh dan untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar dengan biaya variable yang rendah bukan satu- satunya faktor yang menurut pemerintah Indonesia menjadi kelebihan kereta api dibanding moda transportasi lainnya. Dampak lingkungan, kepadatan lalu lintas Foto: Djoko Setijowarno T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 9 T R A N S
U T A M A T R A N S
U T A M A 10 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U T A M A 10 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o :
D j o k o
S e t i j o w a r n o Kereta api merupakan moda transportasi yang efektif untuk mengangkut barang atau muatan dalam jumlah besar untuk jarak jauh. dan kecelakaan adalah faktor- faktor yang mempengaruhi perbandingan antara kereta api dan angkutan jalan yang lebih dikenal sebagai biaya-biaya eksternal. Ini adalah dampak negatif transportasi (biaya yang dibebankan pada masyarakat) yang tidak dimasukkan dalam harga yang harus dibayar untuk layanan angkutan bagi para pengguna angkutan. Dampak negatif biaya eksternal lebih dapat dirasakan pada angkutan jalan daripada kereta api dan angkutan air. Biaya eksternal meliputi kepadatan lalu lintas, kecelakaan, polusi udara, efek rumah kaca, serta polusi suara. Dampak dari faktor-faktor ini tidak dapat diperhitungkan semudah memperhitungkan biaya ekonomis dari layanan angkutan, yang dapat ditentukan dengan berdasarkan input biaya yang ada di pasar. Namun, beberapa institusi dan organisasi di dunia telah membuat perkiraan besarnya biaya eksternal ini, dan telah ada kesadaran akan dampak negatif transportasi, khususnya dampak terhadap lingkungan. Selaras dengan MP3EI Bagi Pemerintah Indonesia, kereta api logistik menjadi potensi nyata dalam mendorong terwujudnya program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Itulah mengapa dalam setahun terakhir Pemerintah menggalakkan pembangunan infrastruktur, yang salah satunya adalah pembangunan jalur kereta api untuk memperluas jaringan distribusi barang. Salah satu wilayah industri dalam koridor ekonomi (KE) di Sumatera yang kini dianggap sangat potensial adalah Sei Mangkei, Sumatera Utara. Kawasan tersebut menjadi kawasan industri berbasis kelapa sawit dan diharapkan bisa menjadi pionir pembangunan KE Sumatera. Untuk mendukung arus pengiriman produk komoditas Sei Mangkei tentunya perlu didukung oleh infrastruktur transportasi yang baik. Melihat kebutuhan dan kondisi wilayah Sei Mangkei, infrastruktur transportasi yang dinilai efektif untuk mendukung kelancaran transfer komoditas di sana adalah dengan membangun jalur KA terutama untuk akses menuju pelabuhan Kuala Tanjung. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengalokasikan dana sebesar Rp 500 miliar untuk membangun jalur KA ini. Dana ini digunakan untuk pembangunan jalur KA dari stasiun Bandar Tinggi (jalur eksisting) menuju Kuala Tanjung 11 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U T A M A 11 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Dampak negatif biaya eksternal lebih dapat dirasakan pada angkutan jalan daripada pada kereta api dan angkutan air sepanjang 18,25 km. Pada pembangunan jalur KA dari stasiun Perlanaan menuju pusat kawasan industri Sei Mangkei sepanjang 6,86 km akan menggunakan anggaran dari dua badan usaha miliki negara (BUMN), yaitu PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp 40 miliar. Apa yang dilakukan Pemerintah di Sei Mengkei, hanya sebagian dari pengembangan KA dalam program MP3EI yang total dananya untuk tahun 2011-2025 mencapai Rp. 320 triliun. Untuk periode 2011-2014 saja mencapai Rp. 174,663 triliun. Proyek lain yang termasuk dalam tataran ini adalah pembangunan jalur KA ganda (double track/DT) Jakarta- Surabaya yang di dalamnya mencakup pembangunan proyek jalur KA Dwiganda (double double track/DDT) Manggarai- Cikarang, termasuk jalur KA ganda lintas selatan Jawa, yang merupakan KA antarkota. Termasuk juga proyek KA dalam kota yang merupakan penguatan konektivitas antarkota metropolitan. Artinya, Pemerintah semakin memandang bahwa angkutan KA ke depan memang akan menjadi tulang punggung konektivitas antar wilayah dalam enam koridor di MP3EI. Pengangkutan barang dan penumpang ke depan akan mengandalkan angkutan KA, karena selain murah, bisa mengangkut dalam jumlah banyak, juga ramah lingkungan.n F o t o :
D j o k o
S e t i j o w a r n o T R A N S
U T A M A 12 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U T A M A 12 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 KA Logistik Perkuat Industri Nasional 13 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 S adar akan keterbatasan jalan dalam arus distribusi logistik, mendorong banyak pihak melirik angkutan berbasis rel kereta api. Pemerintah terus melakukan pembangunan prasarana jalur rel ganda atau membangun rel baru dan sarana sistem persinyalan. Di lain sisi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah kapasitas kereta barang dan KA petikemas untuk melayani permintaan konsumen yang tinggi. Menurut Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, pihaknya merencanakan penambahan kapasitas kereta api barang. Rencananya penambahan kapasitas logistik tersebut akan dilakukan secara bertahap. Targetnya tahun 2030 dapat mengangkut 995 juta ton per tahun. Angka tersebut ditargetkan mencapai 15 hingga 17 persen dari target share pengangkutan barang yang diangkut oleh seluruh jenis transportasi yang ada. Untuk memenuhi target tersebut, PT KAI membutuhkan 1.985 unit lokomotif dan 39.645 unit gerbong. Langkah ini harus dilakukan mengingat beban jalan raya terbatas. Selain itu, Jonan melanjutkan, di tahun 2012 ini pihaknya akan menambah jumlah KA angkutan petikemas dengan beberapa relasi, sebagai berikut pertama, KA Petikemas Cigading Pasoso, yang disewa oleh perusahaan ekspedisi PT JPT (Jatim Petroleum Transport). Dalam sehari dijalankan 1 KA dengan membawa muatan 16 gerbong PPCW Berat Muat 42 Ton. Sesuai kontrak, komoditi barang yang diangkut sebanyak 180 ribu ton per KA. Kedua, KA Logistik Utara yang melayani relasi Sungai Lagoa-Kalimas. Perusahaan ekspedisi yang menyewa yaitu PT KA Logistik (anak perusahaan PT KAI). Ada 2 KA yang dioperasikan, masing-masing satu KA dari Kalimas (Surabaya) dan 1 KA diberangkatkan dari Sungai Lagoa/ Tanjungpriok Jakarta. Ketiga, KA Logistik Selatan dengan relasi Sungai Lagoa-Solo Jebres. Dalam operasionalnya, akan dijalankan 1 KA setiap harinya dengan membawa 17 gerbong datar bermuatan 42 Ton. Sesuai kontrak, muatan barang yang diangkut sebanyak 202.500 ton per tahun. Keempat, KA Jakalog Jababeka yang melayani relasi Cikarang Dry Port (CDP)-Waru/Kalimas Surabaya. Penyewa KA ini yaitu: PT Jakalog Jababeka (join antara PT KA Logistik dengan PT Jababeka). Ada 2 KA yang dioperasikan,yaitu: 1 KA berangkat dari CDP dan 1 KA berangkat dari Surabaya. Rangkaian gerbong yang dibawa sebanyak 18 gerbong PPCW Berat Muat 42 Ton. Muatan yang diangkut sebanyak 520 ribu ton pertahun. Kelima, KA Jakalog CDP-SAO, melayani relasi Cikarang Dry Port (CDP)-Sungai Lagoa/Tanjungpriok. Penyewa KA ini yaitu PT KA Logistik bekerjasama dengan PT Jababeka. 13 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Foto: media.changeworkscom.co.uk T R A N S
U T A M A 14 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Dengan jarak yang dekat, dalam sehari bisa dijalankan 4 trip. Jumlah rangkaian sebanyak 18 gerbong PPCW Berat Muat 42 Ton. Kontrak muatan barang yang diangkut sebanyak 450 ribu ton per tahun. Keenam, KA Muara Logistik, melayani relasi Sungai Lagoa/ Tanjungpriok-Kalimas. Ekspeditur yang menyewa yaitu PT Muara Logistik. Setiap harinya dijalankan 1 KA dengan membawa 18 gerbong PPCW Berat Muat 42 Ton. Muatan yang diangkut sebanyak 270 ribu ton pertahun. Ketujuh, KA Petikemas Gedebage-Merak dengan relasi Gedebage (Bandung)-Merak (Banten) via Pasoso (Tanjungpriok). Penyewa KA ini yaitu PT Dwi inti Pratama. Setiap harinya dijalankan 1 KA dengan membawa 18 gerbong PPCW 40 Ton. Muatan yang diangkut sebanyak 165 ribu ton per tahun. Apa yang diusahakan oleh PT KAI di atas merupakan usaha untuk memperkuat layanan distribusi demi peningkatan perekonomian nasional. Karena menurut pengamat ekonomi Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat, Prof Ali Nasrun, kestabilan ekonomi sangat dipengaruhi oleh mobilitasi pengangkutan barang, yakni kelancaran dan biaya transportasi. Sehingga arus barang bisa lebih cepat sampai ke tangan masyarakat dengan harga terjangkau. Dalam hal ini Pemerintah memberi dukungannya. Bahkan Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengungkapkan bahwa Pemerintah berharap dalam beberapa tahun ke depan warga Indonesia sudah menggunakan kereta api sebagai angkutan utama. Untuk itu, pemerintah berusaha memperbaiki dan meningkatkan pelayanan penumpang kereta api. T R A N S
U T A M A 14 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o : D o k . P u s k o m P u b l i k / P n 15 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Menilik rencana pembangunan jangka panjang, Pemerintah berencana membangun jaringan rel baru KA sepanjang 12.100 kilometer hingga 2030 mendatang. Pembangunan itu akan dilakukan di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sekarang baru Jawa dan Sumatera. Kami akan membangun di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, ungkap Bambang. Komposisi rel baru yang akan dibangun itu meliputi Jawa dengan pembangunan sepanjang 6.800 km, Sumatera sepanjang 2.900 km, Kalimantan 1.400 km, Sulawesi 500 km, dan Papua sepanjang 500 km. Pembangunan jaringan KA nasional ini sejalan juga dengan UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian dan UU 17 Tahun 2004 tentang Ratifikasi Protocol Kyoto beserta kebijakan pemerintah lainnya untuk mengurangi tingkat polusi. Utamakan Keselamatan Bicara tentang transportasi, hal pertama dan utama yang harus diperhatikan adalah soal keselamatan. Tidak hanya angkutan penumpang, kereta api logistik pun harus mewujudkan keselamatan. Faktor kelancaran dan zero accident perjalanan KA harus menjadi roh dalam roda bisnis transportasi. Keselamatan KA tidak lepas dari faktor sarana, prasarana, SDM serta faktor alam. Faktor human error semaksimal mungkin ditekan melalui pembinaan dan sertifikasi profesi, kata Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwiatmoko. Keselamatan KA tidak lepas dari faktor sarana, prasarana, SDM serta faktor alam. Faktor human error semaksimal mungkin ditekan melalui pembinaan dan sertifikasi profesi, ujar Hermanto Dwiatmoko.
15 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o : r k i . k b s . c o . k r T R A N S
U T A M A 16 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Pemerintah berencana membangun jaringan rel baru KA sepanjang 12.100 kilometer hingga 2030 mendatang di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Untuk membangun sarana keselamatan, Hermanto melanjutkan, pihaknya menerapkan sistem peringatan dini (early warning system/EWS) di perlintasan sebidang KA yang tidak berpintu. Pengamanan ini penting mengingat perlintasan sebidang merupakan daerah rawan terjadinya kecelakaan. Alat tersebut berupa sejenis sirene yang akan berbunyi nyaring tiap kali KA akan melintas. Pemasangan alat ini juga sejalan dengan pengembangan operasional dan peningkatkan frekuensi KA jalur ganda. Tahun lalu, pemasangan EWS secara nasional menghabiskan dana sekitar Rp 17 miliar, di mana 70 persennya dibiayai pemerintah pusat dan 30 persen berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Biaya pengerjaannya per titik EWS sekitar Rp 900 juta sampai Rp 1 miliar. Selain itu, Kemenhub meminta PT KAI mengintensifkan fungsi juru penilik jalan (JPJ) untuk menjaga faktor keselamatan. Jika selama ini JPJ hanya menjalankan fungsinya dua kali sehari, harus ditingkatkan lebih dari itu. Sebagai program jangka panjang, Hermanto menambahkan pihaknya akan memasang alat pengereman otomatis atau Automatic Train Protection (ATP). Ditargetkan, pada 2015 mendatang seluruh lokomotif KA yang beroperasi di seluruh Pulau Jawa sudah terpasang ATP. Dengan asumsi 1.000 lokomotif dalam tiga tahun ke depan, maka dana yang dibutuhkan untuk pengadaan dan pemasangan ATP itu mencapai Rp 1 triliun. Sedangkan pada 2017, alat ini ditargetkan akan terpasang di seluruh Indonesia. Jadi memang ada faktor prasarana, tapi kalau ada rem otomatis, tabrakan antar KA tak perlu terjadi. ATP adalah alat yang berfungsi mengerem otomatis sekaligus mengatur kecepatan KA sehingga bisa menghindari kecelakaan. ATP akan mengurangi kelalaian manusia dalam operasional KA. Penerapan alat itu sebagai bentuk antisipasi maraknya T R A N S
U T A M A 16 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o : I
D o k . K A L O G 17 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 faktor sumber daya manusia (SDM) sebagai penyebab kecelakaan KA yang mencapai 51,24 persen. Sebagai percontohan, ATP dipasang di tujuh lokomotif KA di lintas Kutoarjo-Yogyakarta-Solo. Di lintas itu terdapat 18 stasiun yang siap dipasangi sistem sinyal ATP dan tujuh lokomotif dipasangi ATP. Rinciannya tiga lokomotif KA Prameks, dua lokomotif KA Madiun Jaya, dan dua lokomotif KA inspeksi. Jika proyek percontohan senilai Rp 20 miliar itu sukses, Kemenhub akan melakukan sertifikasi untuk kemudian diterapkan di seluruh Indonesia. Sisi keselamatan ini semakin menarik, karena Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dan PT KAI kompak untuk mendukung kerja sama Kemenhub dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) dalam mencegah masuknya narkoba ke penyelenggara transportasi KA. Langkah konkretnya adalah melakukan sosialisasi terhadap awak sarana perkeretaapian (masinis/ asisten masinis) dan petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian (PPKA, PJL), inspeksi mendadak, operasi kontijensi dengan metode tes urine terhadap awak sarana dan awak prasarana perkeretaapian, membantu tim penegakkan hukum bersama BNN, dan memberikan sanksi administrasi berupa pencabutan sertifikat atau bahkan pemecatan bagi SDM yang terlibat narkoba. Hasilnya? Beberapa bulan lalu kita mengadakan sosialisasi dan tes urin pada 60 awak KA di Daop 8 Surabaya. Kami juga menginstruksikan kepada operator agar lebih mengawasi SDM, tandas Hermanto. Sebagai catatan, wujud kerja sama Kemenhub dan BNN adalah membentuk Satgas P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran 17 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Gelap Narkoba) di lingkungan kerja Transportasi Darat, Laut, Udara dan Kereta Api. Sebagai implementasi, Satgas P4GN Kemenhub telah menyusun bentuk kegiatannya yaitu berupa sosialisasi dan penyuluhan P4GN, advokasi, operasi rutin, operasi khusus dan operasi kontijensi. Dari pemaparan di atas sangat jelas bahwa transportasi memegang peranan dalam usaha mencapai tujuan ekonomi dan non ekonomi. Tujuan ekonomi adalah membantu dalam meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang merata di seluruh Indonesia dan tentunya memperlancar arus ekspor-impor. Sedangkan untuk tujuan non ekonomi, di antaranya adalah turut memperkuat integritas bangsa, ketahanan, dan pertahanan nasional. Namun semua itu akan hampa belaka jika masing-masing pihak terkait, termasuk masyarakat, secara bersama mewujudkan keselamatan bertransportasi. Dalam hal ini terkait dengan kereta api logistik. n Foto: Dok.PuskomPublik/Harsu T R A N S
U T A M A 18 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 B erbicara tentang transportasi multimoda yang saling terintegrasi tidak hanya untuk angkutan penumpang. Hal serupa juga harus diterapkan bagi angkutan barang. Maka, kalau kita berbicara tentang kereta api logistik atau kereta api barang, idealnya moda ini juga terintegrasi dengan moda transportasi lain. Demikian salah satu kesimpulan dari bincang-bincang Trans Media dengan Prof. Dr. Ir. Bambang Sugeng Subagio, DEA di bilangan Blok M, Jakarta Selatan. Menurutnya, jika angkutan barang dengan kereta api tidak terhubung dengan angkutan lain maka akan menambah biaya bagi pemakai jasa. Sehingga kereta api menjadi bukan pilihan utama untuk distribusi barang. Jika dibandingkan dengan transportasi darat lain, misalnya truk, kereta api tidak bisa memberi pelayanan door to door service, bergerak dari pabrik asal ke tempat tujuan. Kalau KA harus berhenti di stasiun lalu diangkut kembali dengan truk sampai ke tempat tujuan. Maka harus ada sistem multimoda yang memungkinkan perpindahan barang yang cepat dan mudah dari KA ke Jalur KA Logistik Terintegrasi dengan Moda Lain T R A N S
U T A M A 18 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Foto: railpictures.net 19 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 19 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 truk, kata Bambang yang menjabat Ketua Rekayasa Transportasi di Institut Teknologi Bandung. Pemerintah sendiri sadar akan pentingnya meletakkan jalur kereta di sentra bisnis atau kawasan industri. Sebagai contoh pembangunan jalur KA di kawasan Industri Kuala Tanjung Sumater Utara; jalur KA di kawasan industri Bengalon dan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur; jalur ganda Utara Jawa yang akan menghidupkan sentra-sentra industri di banyak daerah di Pulau Jawa; jalur kereta api di Batam yang mengelilingi Pelabuhan Batu Ampar, kawasan Industri Muka Kuning dan Bandara Hang Nadim; dan masih banyak yang lainnya. Hambatan Jalan Raya Walaupun saat ini distribusi barang masih didominasi oleh angkutan berbasis jalan, namun ke depan para produsen dan distributor barang akan memilih kereta api barang. Karena semakin hari beban jalan semakin berat dan semakin tinggi risiko kecelakaan. Karena truk memadatkan jalan, kendaraan pribadi juga terganggu dengan truk, padahal tren angkutan logistik terus naik. Belum lagi masalah kemacetan, polusi, BBM. Yang jelas pertumbuhan jalan tidak seimbang dengan pertambahan kendaraan, ungkap Bambang. Distribusi melalui jalan raya yang hambatannya sudah terasa saat ini, harusnya menjadi pertanda bagus untuk memulai era angkutan kereta api barang. Karena untuk memajukan perekonomian Bangsa Indonesia, mau tidak mau jalur distribusi barang harus berjalan lancar. Bila angkutan logistik suatu wilayah memiliki kinerja yang baik, berarti biaya angkutan logistik menjadi lebih efisien. Pada Walaupun saat ini distribusi barang masih didominasi oleh angkutan berbasis jalan, namun ke depan para produsen dan distributor barang akan memilih kereta api barang. Foto:railpictures.net T R A N S
U T A M A 20 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U T A M A 20 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 gilirannya membuat harga-harga menjadi lebih kompetitif untuk ekspor dan lebih terjangkau untuk konsumsi domestik. Sehingga umumnya negara dengan tingkat perekonomian yang tinggi, angkutan logistiknya juga baik, tutur Bambang. Keunggulan moda kereta api di atas semakin nyata terutama untuk distribusi barang dengan jarak menengah dan jauh. Dibandingkan dengan moda lain, khususnya untuk jarak tersebut, angkutan KA akan memberikan biaya/ satuan payload (ton, TEU, atau orang) yang paling rendah. Begitu juga dengan emisi CO2 maupun polutannya/ satuan payload. Selain itu, moda kereta api merupakan moda yang paling andal (reliable) dan paling kecil terpengaruh oleh cuaca. Namun harus diakui, Bambang melanjutkan, untuk jarak dekat dan lintas air moda KA mengalami hambatan. Kelemahan paling utama, seperti telah disinggung di atas, adalah umumnya KA tidak melayani door to door, sehingga tetap membutuhkan moda lain untuk perpindahan barang. Dengan demikian, membutuhkan biaya dan waktu tambahan. Konsisten Bangun Prasarana Bicara tentang potensi yang disimpan oleh angkutan KA, bisa jadi kelemahan KA dibandingkan dengan moda lain bisa kita kesampingkan sedikit. Karena, dengan jumlah penduduk yang tinggi serta sumber daya alam yang berlimpah, tentu saja menggambarkan tingkat kebutuhan logistik yang tinggi pula. Sehingga transportasi barang sebagai salah satu komponen penting dari logistik juga pada dasarnya memiliki tingkat kebutuhan yang tinggi. Jadi, bisnis angkutan logistik di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik. Prospek itu menjadi Namun harus diakui, untuk jarak dekat dan lintas air moda KA mengalami hambatan. Kelemahan paling utama, KA tidak melayani door to door, sehingga tetap membutuhkan moda lain untuk perpindahan barang. F o t o : f l i c k r . c o m 21 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 21 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 sangat terang bagi KA kalau jalan di masa depan sudah terlalu lelah menanggung beban pergerakan kendaraan yang semakin hari terus meningkat. Terkait beban jalan, Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Soeharsojo, sependat bahwa saat ini beban angkutan jalan raya di kota-kota besar semakin berat, sehingga infrastruktur tersebut lebih cepat rusak sebelum waktunya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 menujukkan 75% ruas jalan di Indonesia dalam kondisi rusak. Hal itu tentunya akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian khususnya dalam pendistribusian barang. Sudah saatnya pemerintah mengalihkan konsentrasi membangun jalan raya dan fokus pada pembangunan rel kereta api untuk mengurangi beban di jalan raya. Potensi besar KA tersebut, Bambang mengingatkan, tidak akan mewujudkan apapun jika Pemerintah tidak mau serius untuk membangun jalur kereta api baru. Untuk itu, saat ini Pemerintah tengah mengerjakan jalur ganda rel kereta api di Utara Jawa (Jakarta-Surabaya) dan PT KAI membangun di Sumatera Selatan (Prabumulih-Tanjung Enim). Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tunjung Indrawan, optimalisasi pemanfaatan angkutan barang menjadi tujuan dari pembangunan rel ganda tersebut. Pembangunan rel ganda Jakarta-Surabaya menelan dana Rp9,3 triliun dari APBN. Direncanakan, rel sepanjang 785 kilometer itu sudah beroperasi pada tahun 2014. Kemudian untuk Pembangunan rel ganda kereta api lintas Prabumulih-Tanjung Enim Baru Sumatera Selatan sepanjang 100 km nilainya mencapai Rp.800 miliar. Menurut rencana, pembangunan jalur rel ganda, dimulai dari X6 (pertemuan antara jalur KA lintas Kertapati dan Tanjung Karang) menuju Tanjung Enim Baru, sehingga melengkapi rel yang sudah ada. Dengan menjadi jalur KA ganda, PT KAI bisa meningkatkan kapasitas lintas perjalanan KA, dari 60 rangkaian KA per hari, ke depan masing-masing rel bisa terdiri dari 40-44 gerbong KA. Hal lain yang telah dilakukan Pemerintah untuk membangun jalur kereta adalah pemberian subsidi BBM berjenis solar bagi KA barang. Alhasil subsidi tersebut mulai diberikan mulai 1 Januari 2012. Selain itu, Pemerintah juga membangun sistem persinyalan kereta api yang dinamakan Automatic Train Protection (ATP), yang akan dipasang di lokomotif penggerak kereta serta stasiun-stasiun kereta di seluruh Tanah Air. ATP ini adalah peralatan keselamatan yang dapat mengatur pergerakan kereta api secara otomatis dengan memberhentikan kecepatan kereta api seusai dengan kondisi jalan apabila kecepatan kereta api melebihi batas kecepatan yang diijinkan atau masinis melanggar sinyal. Dengan demikian dapat meminimalisasi kecelakaan. Sebuah Harapan Lebih lanjut, Bambang menyampaikan pesan untuk PT KAI untuk jadi agar meninggalkan layanan angkutan barang, walaupun dari sisi bisnis belum memberi Bila angkutan logistik baik, berarti biaya angkutan logistik menjadi lebih efisien. Sehingga umumnya negara dengan tingkat perekonomian yang tinggi, angkutan logistiknya juga baik, Prof. Dr. Ir. Bambang Sugeng Subagio, DEA F o t o : F r a n s
A g u n g T R A N S
U T A M A 22 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U T A M A 22 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 banyak keuntungan. Ke depan dengan semakin teratasinya berbagai hambatan dan Pemerintah konsisten memainkan perannya dalam membangun sarana serta prasarana, maka lambat laun angkutan barang akan sebagian pindah dari truk ke KA. Harapan ini tentu dibarengi dengan harapan supaya Pemerintah melanjutkan pembangunan KA sesuai dengan program MP3EI. Sedangkan untuk para produsen dan distributor, memang saat ini angkutan KA kurang menarik dan menguntungkan. Namun, dari pertimbangan bisnis sebenarnya sudah mulai kelihatan keunggulannya, misalnya lebih aman, terhindar dari pungutan liar di jalan yang biasa terjadi dengan penggunaan truk, dan penghematan waktu karena KA memiliki jalur sendiri. n Pesan untuk PT KAI untuk tidak meninggalkan layanan angkutan barang, walaupun dari sisi bisnis belum memberi banyak keuntungan. Ke depan dengan semakin teratasinya berbagai hambatan dan Pemerintah konsisten memainkan perannya dalam membangun sarana serta prasarana, maka lambat laun angkutan barang akan sebagian pindah dari truk ke KA. F o t o : s e m b o y a n 3 5 . c o m 23 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 23 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 PROSPEK PT KA LOGISTIK Foto: Dok.PuskomPublik/Risky T R A N S
U T A M A 24 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 H ingga saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah menyentuh angka sekitar 6,3 persen. Dengan jumlah penduduk menempati peringkat empat terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, kiranya ini menjadi potensi yang besar untuk dapat menjadi negara yang kuat. Namun, hal ini harus ditopang oleh jalur distribusi yang baik sehingga arus perputaran kegiatan ekonomi menjadi lancar. Bagi penyedia jasa angkutan logistik, fakta di atas menjadi ceruk bisnis yang menggiurkan. Di sini peran transportasi menjadi sangat strategis. Itulah mengapa Kementerian Perhubungan begitu memberi perhatian untuk mengembangkan jalur distribusi, utamanya yang berbasis rel. Untuk mengetahui sejauh mana gerak angkutan logistik berbasis rel, Trans Media lakukan wawancara dengan Direktur Utama PT Kereta Api Logistik (KALOG) Rustam Harahap. Berikut petikannya: Bagaimana gambaran bisnis jasa logistik di Indonesia? Prospek bisnis jasa logistik di Indonesia sangat cerah. Frost & Sulivan memprediksi bahwa industri logistik Indonesia akan tumbuh 14,2% hingga Rp1.408 triliun pada 2012 dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan 2011 sebesar Rp1.233 triliun. Prediksi lain memperkirakan porsi biaya logistik nasional sekitar 16% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Bila PDB Indonesia tahun 2011 sebesar Rp7.427,1 triliun dan dianggap tumbuh 6,5% seperti pada tahun sebelumnya 2010 (BPS, 6 Februari 2012), maka perkiraan bisnis jasa logistik Indonesia pada tahun 2012 akan mencapai Rp1.265 triliun. Kenaikan ini dipicu karena tingginya pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh tingginya konsumsi domestik. Selian itu, tumbuhnya kesadaran para pengusaha di Indonesia akan pentingnya menerapkan strategi outsourcing kegiatan logistik internal perusahaan kepada Logistics Service Provider (LSP) akan semakin memperbesar peluang LSP untuk mengembangkan bisnisnya ke depan. Namun untuk merebut peluang itu tidaklah gampang. ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Ekspress T R A N S
U T A M A 24 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Foto: Dok.KALOG 25 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Indonesia) mengatakan, sebanyak 80% perusahaan jasa logistik Indonesia baru mencapai tahapan jasa door-to-door (pengiriman dan ditribusi); 15% pada level jasa logistik (distribusi, pergudangan, dan clearance); dan hanya 5% saja yang berhasil mencapai titik SCM (Supply Chain Management) sudah full IT. Implikasinya, sebagian besar perusahaan logistik Indonesia sulit bersaing dengan perusahaan logistik asing yang menguasai lebih dari 80% bisnis jasa logistik di Indonesia. Apa hubungan bisnis jasa logistik dengan tingkat perekonomian suatu bangsa? Kinerja Sistem Logistik Nasional sangat menentukan perkembangan tingkat perekonomian suatu bangsa. Indeks Kinerja Logistik (Logistic Performance Index) Indonesia menurut hasil survei Bank Dunia naik dari peringkat 75 pada 2010 menjadi 59 pada 2012 dari 155 negara yang disurvei (Indonesiafinancetoday.com). Penilaian kinerjalogistkmencakup enam dimensi: dimensi kepabeanan, infrastruktur, international shipments, quality of logistics service providers, tracking and tracing, dan timeliness. Perbaikan jasa kepabeanan akan memperlancar arus barang masuk dan keluar di pelabuhan dan bandara. Perbaikan dimensi international shipments akan mempercepat pengiriman barang untuk tujuan expor-impor. Sementara, perbaikan dalam dimensi quality of logistics service providers akan memperbaiki layanan distribusi, pergudangan dan transportasi barang mulai dari titik pengiriman hingga ke tujuan akhir. Kemampuan perusahaan untuk menyediakan sistem pelacakan dan penelusuran (tracking and tracing) posisi barang secara geografis serta kepastian dalam waktu pengiriman akan sangat membantu para pebisnis melakukan sistem pengawasan dan pengendalian di sepanjang kegiatan logistik. Ada yang beranggapan jasa logistik berbasis kereta api masih sepi, apakah benar? Memang benar. Hal itu, disebabkan oleh, antara lain: (1) Pembentukan perusahaan jasa logistik berbasis kereta api yang dilakukan secara terpadu (end- to-end service oriented) termasuk lambat disiapkan oleh kereta api, (2) Penyiapan infrastruktur jasa logistik berbasis kereta api baru dilakukan secara serius oleh KAI dalam 5 tahun terakhir, sehingga terkesan lambat dalam pandangan calon pelanggan, (3) Penguasaan teknologi logistik berbasis KA masih sangat minim, baik pada lingkungan KAI maupun di KALOG sendiri, (4) Edukasi dan publikasi tentang jasa logistik berbasis kereta api yang masih harus digalakkan secara serius dengan mengedepankan berbagai keunggulannya. Dari pertimbangan bisnis, apakah bisnis jasa logistik berbasis KA menjanjikan? Secara bisnis , penciptaan dan pengembangan bisnis jasa logistik berbasis kereta api sangat menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor. Pertama, para shipper (pengirim barang) semakin kesulitan untuk mencari lokasi- lokasi strategis asal pengiriman (origin points) dan tujuan pengiriman 25 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o :
D o k . P u s k o m P u b l i k / H a r s u T R A N S
M O D A 26 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 (destination points) yang mudah diakses. Fakta, bahwa Origin-Destiantion points yang dikelola KA banyak berlokasi di tengah-tengah kota dan mudah diakses oleh para shippers. Kondisi demikian sangat membantu para pelaku bisnis untuk memperlancar proses distribusi, proses pengangkutan, dan proses penyimpanan stok bisnis. Kedua, tingkat kemacetan jalan raya yang semakin parah serta pembatasan jalur-jalur truk di perkotaan akan semakin sulit dan makin mahal bagi perusahaan jasa logistik yang menggunakan moda truk untuk menjangkau pusat-pusat bisnis di tengah kota. Kondisi ini akan mendorong paksa para pemilik barang untuk memanfaatkan seoptimal mungkin infrastruktur logistik kereta api. Contoh kasus, angkutan batu bara di Sumatera Selatan, sebelumnya Pemda setempat mengijinkan truk melalui jalan-jalan perkotaan dengan bobot hingga lebih dari 20 ton, kemudian dibatas tonasenya hanya 8 ton per truk dan hanya pada jam-jam tertentu, dan terakhir tidak ada lagi truk batubara melalui jalan-jalan perkotaan. Implikasinya, hanya melalui jaringan kereta api saja angkutan batubara dapat dilakukan secara ekonomis di Sumatera Selatan. Ketentuan apa yang harus dipenuhi dalam Bisnis Jasa Logistik berbasis KA agar dapat memenuhi faktor keselamatan? Faktor-faktor keselamatan dalam jasa logistik kereta api dapat disusun dalam dua kelompok besar, yaitu keselamatan selama di terminal/ depo dan keselamatan di sepanjang perjalanan. Keselamatan selama di depo/ terminal berkaitan erat dengan proses handling yaitu lift-on / lift-off (Lo/ Lo), storage, stripping/stuffing, shifting, dan kegiatan lainnya. Untuk menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dibuatkan sistem dan prosedur tentang K3 yang menyangkut sisi alat, metode kerja, kualifikasi personil, dan pemeliharaan lingkungan. Untuk memenuhi keselamatan sepanjang lintas (selama pra- purna maupun lintas kereta api) ditetapkan bahwa setiap rangkaian pengiriman disiapkan pengawal, pengaturan beban (tonase) maksimal per kontainer, pengaturan kontainer dalam rangkaian KA, pengawasan beban setiap PPCW / kontainer, koordinasi dengan pihak KAI sebagai penyedia rangkaian untuk memastikan bahwa rangkaian dan lok rangkaian selalu dalam keadaan prima. Nilai apa yang ditanamkan perusahaan supaya dalam operasional mengutamakan keselamatan? Keselamatan adalah hal yang utama. Yang kami selalu tanamkan: (1) Setiap kegiatan harus mengikuti SOP (Standard Operating Procedure) atau Work Instruction, (2) Setiap personil harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, (3) Menanamkan kejujuruan / integritas dalam melakukan setiap tindakan, dan (4) Mengembangkan kepedulian (awareness) pada setiap personil agar tumbuh semangat keterlibatan dan rasa kepemilikan. Manfaat penggunaan KA dibandingkan dengan moda lain? Aspek waktu. Bisnis jasa logistik berbasis KA menjaminkan kecepatan dan ketepatan waktu penyampaian barang. Aspek kapasitas. Jumlah barang yang dapat diangkut dalam satuan waktu menjadi lebih banyak. Aspek ketepatan. Menjanjikan ketepatan penyampaian barang sampai tujuan pengiriman lebih terkendali. Aspek risiko. Risiko seperti kecelakaan, pencurian, atau kerusakan barang lebih minimal. Aspek keamanan (safety). Aspek biaya. Karena volume angkutan barang yang terangkut per satuan waktu pengiriman sangat banyak, maka biaya per satuannya menjadi jauh lebih kompetitif. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam mengembangan Bisnis Jasa Logistik Berbasis KA? Hambatan pasar. Jasa logistik berbasis KA memang belum banyak T R A N S
U T A M A 26 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Faktor-faktor keselamatan dalam jasa logistik kereta api dapat disusun dalam dua kelompok besar, yaitu keselamatan selama di terminal/ depo dan keselamatan di sepanjang perjalanan. 27 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 dikenal baik oleh para pelaku bisnis, sehingga kami berkepentingan untuk memberikan edukasi dan promosi. Hambatan teknis. Pengembangan jasa logistik berbasis KA banyak menuntut penyesuaian dan sinergitas antara teknologi perkeretaapian dengan teknologi moda yang lain. Misalnya teknologi bongkar muat, stockpile management, track and trace dalam pelayanan logistik. Hambatan operasional. Adanya keragaman dalam jenis komoditi yang akan dilayani serta adanya interkoneksi multimoda menuntut kapabilitas kami untuk mengembangkan pola operasi yang sesuai dan spesifik. Hambatan finansial. Bisnis jasa logistik berbasis KA hampir identik dengan bisnis jasa infrastruktur logistik. Bisnis jasa infrastruktur logistik membutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai. Artinya membutuhkan dukungan keuangan yang cukup besar dan berjangka pendek. Hambatan lingkungan dan sosial. Hampir setiap aktifitas kami melibatkan aspek lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Sikap yang resistan dari penduduk dan lembaga- lembaga kemasyarakatan di sekitar kami sering memerlukan perhatian khusus dan menuntut perencanaan dan pengendalian yang matang. Apa target perusahaan terkait pertumbuhan ekonomi Nasional? Kami berniat untuk memanfaatkan seoptimal mungkin infrastruktur yang dikelola oleh PT KAI, seperti terminal-terminal untuk area bongkar muat barang dan pergudangan serta pemanfaatan rangkaian yang dimiliki untuk melakukan jasa distribusi di sepanjang jaringan rel KAI. Pemanfaatan ini akan mendorong tumbuhnya aktifitas ekonomi di sekitar wilayah tersebut. Sementara, kelancaran distribusi dan transportasi barang dengan KA antar wilayah akan memperbaiki kelancaran arus barang dan berimplikasi pada perbaikan bisnis secara nasional.n 27 T R A N S
U T A M A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Foto: Dok.KALOG T R A N S
H U K U M
D A N
R E G U L A S I 28 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 KA Logistik Regulasi Seputar Djoko Setijowarno Ketua Forum Kereta Api di Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat & Pengajar di Unika Soegijapranata Semarang B anyak pihak telah mengakui keunggulan moda kereta api (KA) dibandingkan dengan moda lain. Untuk jarak menengah dan jauh, moda ini jelas lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Namun jika tidak diselenggarakan dengan baik, sulit bagi kita mewujudkan keselamatan. Untuk itu, mari kita lihat apa saja landasan hukum dalam menyelenggarakan angkutan logistik berbasis kereta api. Tujuannya supaya kita secara bersama-sama sadar bahwa tiap segi dalam kegiatan ini telah diatur demi terciptanya transportasi yang selamat, aman, dan tentunya memberikan keuntungan bagi banyak pihak.
Undang-Undang Perkeretaapian Hal pertama yang kita sebut adalah, Pasal 139 hingga 145 dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yang mengatur angkutan barang menggunakan KA. Juga pasal 136 hingga 144 dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api 136-144. Angkutan barang dengan kereta api dilakukan dengan menggunakan gerbong. Angkutan barang terdiri dari barang umum; barang khusus; bahan berbahaya dan beracun; dan limbah bahan berbahaya dan beracun. Angkutan barang umum dan barang khusus wajib memenuhi persyaratan, seperti (a) pemuatan, penyusunan, dan pembongkaran barang pada tempat-tempat yang telah ditetapkan sesuai dengan klasifikasinya; (b) keselamatan dan keamanan barang yang diangkut; dan (c) gerbong yang digunakan sesuai dengan klasifikasi barang yang diangkut. Angkutan barang umum diklasifikasikan atas barang aneka: kiriman pos dan jenazah yang menggunakan gerbong tertutup. Pengangkutan kiriman pos dan T R A N S
H U K U M
D A N
R E G U L A S I 28 Foto: photobucket.com 29 T R A N S
H U K U M
D A N
R E G U L A S I T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 gas terlarut pada tekanan atau pendinginan tertentu; cairan mudah terbakar; padatan mudah terbakar; oksidator, peroksida organik; racun dan bahan yang mudah menular; radio aktif; korosif; dan berbahaya dan beracun lainnya. Angkutan B3 dapat menggunakan gerbong terbuka, gerbong tertutup, atau gerbong khusus setelah dikemas. Pengangkutan B3 harus memenuhi syarat (a) pengirim merupakan instansi yang berwenang atau pengguna jasa yang telah mendapat izin tertulis dari Menteri setelah mendapat rekomendasi dari instansi yang terkait; (b) bongkar muat dilakukan pada tempat dan/atau stasiun tertentu yang mempunyai fasilitas bongkar muat sesuai dengan kekhususan bahan yang diangkut; (c) diangkut dengan gerbong sesuai dengan jenis bahan yang diangkut dan diberikan tanda khusus; (d) dilakukan pengawalan Landasan hukum dalam menyelenggarakan angkutan logistik berbasis kereta api bertujuan supaya kita secara bersama-sama sadar bahwa tiap segi dalam kegiatan ini telah diatur demi menciptanya transportasi yang selamat, aman, dan tentunya memberikan keuntungan bagi banyak pihak. 29 T R A N S
H U K U M
D A N
R E G U L A S I jenazah dapat menggunakan kereta bagasi. Sementara angkutan barang khusus dikelompokkan atas barang curah; barang cair; muatan yang diletakkan di atas palet; kaca lembaran; barang yang memerlukan fasilitas pendingin; tumbuhan dan hewan hidup; kendaraan; alat berat; barang dengan berat tertentu; dan peti kemas. KA untuk mengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) wajib (a) memenuhi persyaratan keselamatan sesuai dengan sifat bahan berbahaya dan beracun yang diangkut; (b) menggunakan tanda sesuai dengan sifat bahan berbahaya dan beracun yang diangkut; dan (c) menyertakan petugas yang memiliki kualifikasi tertentu sesuai dengan sifat bahan berbahaya dan beracun yang diangkut. Angkutan bahan berbahaya dan beracun diklasifikasikan atas mudah meledak; gas mampat, gas cair, F o t o :
p h o t o b u c k e t . c o m T R A N S
H U K U M
D A N
R E G U L A S I 30 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 dan/atau menyertakan petugas yang memiliki keterampilan dan kualifikasi tertentu sesuai sifat bahan berbahaya dan beracun yang diangkut; (e) petugas pengawal harus mengambil tindakan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan keamanan dan keselamatan barang yang dibawa; (f) antara 2 (dua) gerbong yang berisi harus ditempatkan gerbong kosong sebagai penyekat; dan (g) perjalanan KA menggunakan kecepatan sesuai dengan kecepatan yang ditetapkan. Terkait dengan sumber daya manusia yang terlibat dalam pengangkutan B3, harus mengetahui sifat dan karakteristik barang yang diangkut. Sedangkan penyelenggara sarana perkeretaapian wajib mengangkut barang yang telah dibayar biaya angkutannya oleh pengguna jasa sesuai dengan tingkat pelayanan yang dipilih. Pengguna jasa yang telah membayar biaya angkutan, berhak memperoleh pelayanan sesuai dengan tingkat pelayanan yang dipilih. Surat angkutan barang merupakan tanda bukti terjadinya perjanjian pengangkutan barang. Dalam kegiatan pengangkutan barang dengan KA, penyelenggara sarana perkeretaapian berwenang untuk memeriksa kesesuaian barang dengan surat angkutan barang; menolak barang angkutan yang tidak sesuai dengan surat angkutan barang; dan melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila barang yang akan diangkut merupakan barang terlarang. Apabila terdapat barang yang diangkut dianggap membahayakan keselamatan, ketertiban, dan kepentingan umum, penyelenggara sarana perkeretaapian dapat membatalkan perjalanan kereta api. Pengguna jasa bertanggung jawab atas kebenaran keterangan KA untuk mengangkut bahan berbahaya dan beracun wajib menyertakan petugas yang memiliki kualifikasi tertentu sesuai dengan sifat bahan berbahaya dan beracun yang diangkut. F o t o : f l i c k r . c o m T R A N S
H U K U M
D A N
R E G U L A S I 30 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 31 T R A N S
H U K U M
D A N
R E G U L A S I T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 yang dicantumkan dalam surat angkutan barang. Semua biaya yang timbul sebagai akibat keterangan yang tidak benar serta merugikan penyelenggara sarana perkeretaapian atau pihak ketiga menjadi beban dan tanggung jawab pengguna jasa. Apabila terjadi pembatalan keberangkatan perjalanan KA, penyelenggara sarana perkeretaapian wajib mengirim barang dengan KA lain atau moda transportasi lain atau mengganti biaya angkutan barang. Apabila pengguna jasa membatalkan pengiriman barang dan sampai dengan batas waktu sebagaimana dijadwalkan tidak melapor kepada penyelenggara sarana perkeretaapian, pengguna jasa tidak mendapat penggantian biaya angkutan barang. Pemuatan dan penyusunan barang harus memenuhi persyaratan berat barang yang dimuat tidak melebihi beban gandar untuk masing- masing gandar gerbong; dan beban gandar gerbong yang dimuat barang tidak melebihi beban gandar jalur KA. Pemuatan dan pembongkaran barang dapat dilakukan di stasiun KA; atau tempat lain di luar stasiun KA yang diperuntukkan untuk bongkar dan muat barang yang ditetapkan. Pengangkutan barang dengan KA dilaksanakan berdasarkan perjanjian angkutan antara penyelenggara sarana perkeretaapian dan pengguna jasa angkutan KA. Isi perjanjian angkutan barang paling sedikit memuat (a) nama dan alamat pengguna jasa angkutan KA; (b) nama stasiun pemberangkatan dan stasiun tujuan; (c) tanggal dan waktu keberangkatan dan kedatangan; (d) jenis barang yang diangkut; dan (e) tarif yang disepakati. Apabila pengguna jasa membatalkan atau menunda pengiriman barang sebelum batas waktu keberangkatan sebagaimana dijadwalkan, biaya angkutan barang dikembalikan dan dapat dikenai denda. Apabila dalam perjalanan KA terdapat hambatan atau gangguan yang mengakibatkan kereta api tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai stasiun tujuan, penyelenggara sarana perkeretaapian wajib meneruskan angkutan barang dengan KA lain atau moda transportasi lain. Pada saat barang tiba di tempat tujuan, penyelenggara sarana perkeretaapian segera memberitahu kepada penerima barang bahwa barang telah tiba dan dapat segera diambil. Biaya yang timbul karena penerima barang terlambat dan/ atau lalai mengambil barang menjadi tanggung jawab penerima barang. Dalam hal barang yang diangkut rusak, salah kirim, atau hilang akibat kelalaian penyelenggara sarana perkeretaapian, penyelenggara sarana perkeretaapian wajib mengganti segala kerugian yang ditimbulkan. Tarif angkutan barang merupakan besaran biaya yang dinyatakan dalam biaya per ton per kilometer. Dalam hal barang yang diangkut memiliki sifat dan karakteristik tertentu, besaran biaya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyelenggara sarana perkeretaapian sesuai pedoman penetapan tarif yang ditetapkan oleh Menteri. Kesepakatan itu dapat berupa kesepakatan yang didahului dengan negosiasi; atau kesepakatan atas tarif yang telah ditetapkan oleh penyelenggara sarana perkeretaapian.n F o t o : I
s e m b o y a n 3 5 . c o m 31 T R A N S
H U K U M
D A N
R E G U L A S I T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 K O L O M
O P I N I 32 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 M oda kereta api (KA) merupakan moda transportasi yang dapat melakukan perjalanan jarak jauh dengan membawa komoditas barang yang cukup besar. Dengan volume besar dan jarak perjalanan jauh, membuat biaya perjalanan bisa rendah. Inilah salah satu keunggulan KA dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Dalam catatan sejarah, angkutan barang dengan KA, bermula saat Pemerintah Hindia Belanda membuka jalur KA di Pulau Jawa pada 17 Juli 1864 dari Kemijen ke Tanggung sejauh 26 kilometer. Kala itu, barang yang diangkut adalah kayu jati dan hasil bumi yang akan dibawa ke Eropa. Negara-negara yang tercatat memiliki pangsa pasar angkutan KA barang adalah China, India, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Timur serta Asia Tengah. Negara- negara Eropa Timur dan Asia Tengah yang memiliki panjang track hampir sama dengan Indonesia (sekitar Harapan Meningkatkan Angkutan KA Barang Foto:photobucket.com 33 K O L O M
O P I N I T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 4.500 km) adalah Belarusia, Bulgaria dan Uzbekistan, ternyata volume angkutan barang yang diangkut KA jauh lebih besar ketimbang Indonesia. (Hidayat, 2008). Untuk itu, Kementerian Perhubungan menargetkan pangsa pasar angkutan barang menggunakan KA bisa meningkat menjadi 20-25 persen, seiring dengan selesainya pembangunan rel ganda lintas Utara Jawa pada akhir 2013. Hingga sekarang, pangsa pasar angkutan barang menggunakan KA masih rendah, yakni 0,7 persen dari total barang yang diangkut moda transportasi darat. Tujuan meningkatkan kapasitas dan peran jalan rel untuk mengangkut barang dapat mengurangi beban jalan raya, meningkatkan share angkutan barang dengan KA yang masih sangat rendah (0,7 persen), tarif angkutan barang dapat negotiable, keamanan terjamin dan terciptanya integrated transport. Menurut Nanang (2010), biaya angkutan jalan/truk di Indonesia masih mahal dibanding dengan biaya angkutan KA maupun laut. Biaya transportasi kontainer dengan truk di pelabuhan masih tinggi, rata-rata biaya angkutan jalan/truk hingga sejauh 5 kilometer sebesar Rp 20.000 - Rp 25.000 per kilometer. Sedangkan kurang dari 1 kilometer, rata-rata sebesar Rp 1.480 per kilometer. Dibandingkan negara Thailand, untuk angkutan KA rata-rata Indonesia lebih mahal, yaitu sebesar Rp 5.238. Sedangkan biaya rata-rata angkutan jalan/trailer adalah sebesar Rp 11.480 per kilometer. Di Thailand biaya rata-rata transportasi dari dryport ke pelabuhan muat adalah sebesar Rp 4.347 per kilometer. Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) diharapkan pada 2025, setidaknya pangsa pasar untuk angkutan barang 15-17 persen. Demikian pula dalam salah satu misinya adalah meningkatkan peran KA sebagai tulang punggung angkutan barang. Heru Sutomo (2010) memotret Indonesia tahun 2030, yakni (1) PDB diperkirakan sekitar Rp 46.000 trilliun (6,6 x tahun 2010); (2) PDB per kapita 18.000 US$; (3) penduduk 285 juta jiwa (60 persennya berada di Pulau Jawa); (4) PDB Pulau Jawa sekitar Rp 27.700 trilliun; (5) sekitar 4 kali PDB nasional tahun 2010 dan 7 kali PDB Pulau Jawa; (6) peran jalan tidak lagi mampu; oleh karena itu (7) peran KA harus dilipatgandakan. Artinya, peran moda KA di Pulau Jawa akan menjadi dominan pada 2030 untuk mengangkut sejumlah komoditas barang. Hal yang sama juga untuk di luar Pulau Jawa. Pulau Sumatera dan Kalimantan yang memiliki komoditas hasil tambang cukup besar sangat membutuhkan moda KA untuk mengangkut hingga pelabuhan terdekat. Sejumlah tantangan angkutan KA barang di Indonesia saat ini adalah (1) persaingan moda lain; (2) tarif moda jalan lebih negotiable, (3) law enforcement di jalan belum optimal, (4) rencana pembangunan jalan tol pantura, dan (5) terbukanya peluang swasta (Sutomo, 2010). Selain itu masih adanya perlakuan beda terhadap barang yang diangkut truk dan KA. Barang yang diangkut truk tak dikenai pajak pertambahan nilai (PPn) dan kendaraan truk mendapat BBM subsidi. Sementara bila menggunakan KA dikenakan PPn 10 persen dan lokomotif menggunakan BBM industri yang harganya 2 kali lipat BBM subsidi. Baru tahun 2012 ini, lokomotif KA barang diberi BBM subsidi. Permasalahan KA Barang di Jawa Dalam rountable discussion yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Tahun 2010, Heru Sutomo mengemukakan sejumlah permasalahan KA barang di Pulau Jawa. Dari sisi infrastruktur, ada lintas overload sehingga utilitas rendah; daya dukung rendah; aksesibilitas ke konsumen atau outlet masih kurang (pelabuhan); backlog tinggi dan ada pengenaan TAC (track access charge). Untuk sarana dan fasilitas, permasalahannya adalah gerbong tua (gandar dua) masih dioperasikan, sehingga rawan kecelakaan dan lajunya rendah; jenis gerbong bervariasi agak repot mengoperasikannya; kualitas dan jenis tidak sesuai kebutuhan pelanggan; sarana siap operasi rendah; dan fasilitas pendukung kurang (gudang, lapangan penumpukan, alat bongkar muat), sebagian sudah dibongkar. Kementerian Perhubungan menargetkan pangsa pasar angkutan barang menggunakan KA bisa meningkat menjadi 20- 25 persen, seiring dengan selesainya pembangunan rel ganda lintas utara Jawa pada akhir 2013. K O L O M
O P I N I 34 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Djoko Setjowarno Ketua Forum Kereta Api di Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat Staf Pengajar di Unika Soegijapranata Semarang Sementara dari bisnis, kultur bisnis belum ada; kendali sistem angkutan barang lemah, sistem informasi terpadu belum ada; kontrak jangka pendak menyebabkan kepastian bisnis kurang. Kemudian untuk operasional, lebih utamakan KA penumpang, kecepatan rata-rata rendah, tingkat gangguan operasional tinggi dan jadwal belum consumer- oriented. Di tengah tantangan di atas, Pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas angkutan KA barang selain menambah jaringan dari single track menjadi double track untuk seluruh jaringan rel yang ada. Selain itu, seluruh jaringan dinaikkan tonase ke 24-25 ton. Beban gandar bisa mencapai 22 ton. Kecepatan naik, tonase naik standard gauge menjamin keberlanjutan (1.435 mm). Mengaktifkan kembali jalur lama (non aktif) ke pelabuhan, bandara, dan kawasan industri. Kondisi rel ganda (double track) yang ada pasti sudah terbatas kapasitasnya, sehingga perlu triple atau quadruple track. Terlebih jika harus membagi (sharing) dengan penumpang. Sejumlah akses rel ke pelabuhan yang harus diaktifkan kembali, seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Cirebon, Pelabuhan Tegal, Pelabuhan Pekalongan, Pelabuhan Tanjung Emas. Ada pula akses jalan rel yang mendekati pelabuhan, seperti Stasiun Tuban ke Pelabuhan Tuban, Stasiun Kaliwungu ke Pelabuhan Kendal dan Stasiun Gresik ke Pelabuhan Gresik. Terkait dengan peningkatan kapasitas KA, kita bisa meniru Amerika Serikat yang pada tahun 1984, menerapkan sistem double stack. Sistem ini memungkinkan kontainer atau petikemas diangkut dengan KA sampai 2 tingkat. Hasilnya dapat mempercepat proses transportasi kontainer (70 persen) dan mengurangi kerusakan isi kontainer selama dalam perjalanan. Sejumlah pelabuhan kering (dryport) diaktifkan lagi atau mungkin dapat dipindahkan, mengingat lokasinya sekarang sudah tak sesuai dengan tata ruang wilayahnya. Sebelumnya sudah ada dryport, yaitu Rambipuji di Jawa Timur, Jebres di Jawa Tengah, Gedebage di Jawa Barat dan Tebingtinggi di Sumatera Utara. Juga akses ke kawasan industri perlu dipertegas lagi, sehingga tak memberatkan beban jalan raya yang kerap rusak akibat muatan berlebih mobil barang. Pemisahan stasiun barang dan penumpang lebih dimungkinkan. Pemilihan stasiun barang yang mendekati akses jalan raya, minimal jalan provinsi untuk memudahkan alih moda ke transportasi jalan menggunakan mobil barang. Sejumlah stasiun barang di jalur lintas utara sudah disiapkan, seperti Dryport Cikarang di Jawa Barat atau Stasiun Kandangan di Jawa Timur. Kuncinya, bertambahnya volume angkutan KA barang menandakan geliat ekonomi meningkat. Di samping itu, peran transportasi KA untuk mengangkut barang sangat membantu mengurangi kerusakan jalan raya. Selama ini jalan raya kerap cepat rusak akibat mobil barang melebihi muatan, lemahnya pengawasan dan tak adanya alternatif moda transportasi selain jalan raya. Pengembangan jaringan KA di luar Jawa untuk mengangkut sejumlah komoditas barang perlu segera dipercepat dengan melibatkan pihak swasta dan Pemerintah Daerah. Keterbatasan anggaran tak membuat pemerintah menyerah begitu saja untuk membangunan jaringan KA. Keikutsertaan swasta dan Pemerintah Daerah dengan beberapa kemudahan regulasi dan insentif dapat dilakukan.n stasiun Tambaksari atau Semarang Gudang atau juga disebut Kemijen F o t o : w o r d p r e s s . c o m 35 T R A N S
N E W S T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 J AKARTA. Setiap negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, diminta untuk memperbarui perkembangan National Transit Transport Coordinating Committee (NTTCC) di masing-masing negara. NTTCC ini harus telah ada di setiap negara anggota ASEAN, sebagai pelaksanaan dari Article 29 (1) di bawah ASEAN Framework Agreement on the Facilitation of Goods in Transit (AFAGIT). Demikian salah satu kesimpulan dari pertemuan The ASEAN Transport Facilitation Working Group (TFWG) Ke-23 yang telah diselenggarakan awal Mei 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia. NTTCC merupakan lembaga yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan izin kendaraan bermotor yang melewati batas antar negara (cross border), baik perjanjian di bawah AFAFGIT, AFAMT, AFAFIST, maupun nantinya Cross Border Transport of Passenger. Menanggapi hasil kesimpulan tersebut, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) akan dimasukkan ke dalam NTTCC. Oleh karena itu, ke depannya NTTCC Indonesia yang telah dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan pada tahun 2001, mau tidak mau akan direvitalisasi. Selain itu, kesimpulan lain yang dihasilkan adalah kesepakatan bahwa setiap negara ASEAN agar menyampaikan kepada Sekretariat ASEAN mengenai inventarisasi rest area dan parking facilities yang termasuk dalam Protokol 1 AFAFGIT sebelum 31 Agustus 2012. Terkait hal ini, Indonesia melalui Kementerian Perhubungan harus berkoordinasi dengan sektor terkait untuk mempersiapkan inventarisasi rest area dan parking facilities di Indonesia. INDONESIA AKAN REVITALISASI Pertemuan The 23rd ASEAN TFWG yang dibuka oleh Ms. Rohaini Mohd. Yusuf (Undersecretary Ministry of Transportation Malaysia) itu, dihadiri oleh seluruh delegasi negara anggota ASEAN, Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism (MLIT) Jepang, ASEAN Secretariat, dan ASEAN Federation of Forwarders Association (AFFA). Delegasi Indonesia pada Pertemuan The 23rd ASEAN TFWG meeting, dipimpin oleh Amiruddin, MSc. (Kepala Sub Bagian Kerjasama Regional, Biro Hukum & KSLN), dengan anggota terdiri dari perwakilan unit kerja terkait di lingkungan Kemenhub, yaitu: Biro Hukum & KSLN, Biro Perencanaan, Setditjen Perhubungan Darat (Farida Makhmudah), Dit. LLAJ (Ellis Simbolon) dan dari Direktorat Kerjasama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri.n NTTCC DAMRI yang melayani transportasi darat antarnegara dengan rute Pontianak-Sarawak-Brunei Darusalam 35 T R A N S
N E W S T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o : A t a s e p e r h u b u n g a n
m a l a y s i a T R A N S
N E W S 36 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 J AKARTA. Dalam manajemen negara, baik tingkat nasional maupun daerah, sektor transportasi menjadi bagian strategis yang harus mendapat perhatian khusus. Karena perannya yang penting maka sumber daya manusia yang berkecimpung di dalamnya harus memiliki kompetensi dan baik. Demikian salah satu pesan Menteri Perhubungan EE Mangindaan di hadapan pejabat eselon II yang baru di lingkungan Kementerian Perhubungan. Dalam melaksanakan tugas saudara, saya ingin pelayanan publik lebih ditingkatkan, berbuatlah yang terbaik untuk masyarakat, layanilah dengan baik, katanya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (31/5/2012). Menurut Mangindaan, mereka yang baru saja dilantik ini telah melalui proses dan prosedur yang diambil dari pola pembinaan karier. Dengan demikian, mereka telah melewati assessment dan sudah melalui pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Maka diharapkan pejabat yang menduduki posisi tersebut adalah yang benar- benar kompeten dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki pejabat tersebut. Mereka yang dilantik berjumlah 26 pejabat eselon II di beberapa unit kerja Kementerian Perhubungan. n PEJABAT BARU DIMINTA LEBIH TINGKATKAN PELAYANAN Berikut daftar lengkapnya: Ir. Albert Simorangkir, MM : Kepala Biro Perencanaan Ir. Asril Syafei : Kepala Pusat Data dan Informasi Ir. Harry Boediarto S. : Kepala Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan Jasa Transportasi Drs. Iqbal Rusli, M.Si : Inspektur I Dr. Agus Edy Susilo, SE, M.Sc : Inspektur II Drs. Nelson Barus, MM : Inspektur IV Peni Pudji Turyanti, SH, MH : Inspektur V Ir. Sudirman Lambali, S. Sos : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Dr. Ir. Djoko Sasono, M.Sc : Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Ir. Sugihardjo, M.Si : Direktur lalu Lintas dan Angkutan Jalan Ir. A. Tonny Budiono, MM : Direktur Kenavigasian Capt. Yan Risuandi, M.Sc : Direktur Perkapalan dan Kepelautan Capt. Arifin Soenardjo, MBA, M.Hum : Kepala Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok Capt. H. Ali Ibrahim : Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Ambon Capt. Hari Setyobudi, MM : Kepala Kantor Pelabuhan Kelas I Batam Syafruddin : Kepala Kantor Distrik Navigasi Kelas I Samarinda Drs. Mangiring Sidabutar, MM : Direktur Keamanan Penerbangan Abdul Hani Somad, S.Pd, MM : Kepala Kantor Otoritas Wilayah II Bandar Udara Kelas I Polonia Medan M. Basuki Mardianto, SE, MM : Kepala Bandar Udara Kelas I Khusus Juwata Tarakan Ir. Fadli Soesilo, M.Si : Kepala Kantor Otoritas Wilayah V Bandar Udara Kelas I Hasanuddin Makassar Ir. Moh. Alwi, MM : Kepala Kantor Otoritas Wilayah III Bandar Udara Kelas I Juanda Surabaya Ir. Hanggoro Budi Wiryawan : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Capt. Zulfarmi Syawal, SH, MH : Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran R. Christiono Haribowo, SE, M.Sc : Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat Mulyono, Sh, M.Eng : Anggota Mahkamah Pelayaran Capt. Supardi, MM : Anggota Mahkamah Pelayaran F o t o :
D o k . P u s k o m P u b l i k / W i s n u 37 T R A N S
N E W S T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 L EIPZIG. Padatnya arus lalu lintas di Indonesia kerap dinilai oleh dunia internasional, bahwa kita kurang mendukung program pengurangan emisi. Nyatanya tidak demikian. Melalui pertemuan International Transport Forum (ITF) di Leipzig, Jerman (2/5/2012), Menteri Perhubungan RI, EE Mangindaan memaparkan usaha Indonesia dalam melestarikan Bumi. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sebanyak 26 % dan sebanyak 41 % apabila didukung oleh kalangan international pada tahun 2020. Target 26 % tersebut dicapai dari tiga sektor, yaitu kehutanan 14 %, limbah 6 % dan energi 6 %. Pengurangan di bidang energi terdiri dari pembangkit listrik, industri, transportasi dan rumah tangga. Sektor transportasi ditargetkan untuk mengurangi Gas Rumah Kaca sebesar 2% - 3%, papar EE Mangindaan, Menteri Perhubungan RI yang hadir sebagai undangan kehormatan itu. Menurutnya, program yang langsung terkait dengan Kementeriannya adalah transportasi ramah lingkungan yang berkelanjutan. Setidaknya ada lima hal yang telah dan terus dilakukan: Peningkatan peranan transportasi umum; Rekayasa manajemen dan lalu lintas; Pengurangan polusi suara yang berasal dari kegiatan transportasi; Manajemen permintaan transportasi; Mendorong penggunaan kendaraan tak bermotor. Guna meningkatkan peranan transportasi umum, kata Mangindaan, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah seperti pengembangan sistem transit, pengembangan jaringan infrastruktur transportasi umum massal, peningkatan intermodalitas dan aksesibilitas transportasi umum serta peningkatan kepemilikan transportasi umum. Rekayasa manajemen dan lalu lintas dilakukan melalui peningkatan kapasitas jalan, manajemen lalu lintas serta analisa dampak lalu lintas. Sejalan dengan sistem transportasi yang ramah lingkungan, maka secara bertahap telah dilakukan konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas pada kendaraan bermotor. Kami selaku Pemerintah juga mendukung penggunaan energi alternatif, seperti kendaraan berbahan bakar listrik, dan kendaraan hybrid serta pelatihan mengemudi dengan bijak, tutur Mangindaan. Lebih lanjut, dalam pertemuan yang bertema Seamless Transport Making Connections itu, dilakukan beberapa diskusi penting, antara lain Automotive Future: Crowded Cities, Connected Cars, Intelligent Infrastructure; Safety of Cruise Ships; Piracy at Sea; Transport for Growth: Developing Connectivity; Connection between Air, Shipping and Railway. Kemudian dalam satu kesempatan, Mangindaan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Transportasi Jerman, Dr. Peter Ramsauer. Mereka membicarakan kerja sama yang telah dilakukan selama ini beserta kemajuannya, antara lain di bidang perhubungan laut dan kereta api. Di akhir pertemuan, Mangindaan sempat meminta Ramsauer untuk memberi dukungan terhadap Indonesia dalam pemilihan anggota dewan ICAO tahun depan. Ill do my best, kata Ramsauer memberi tanggapan.n
ITF 2012: Indonesia Berkomitmen Kurangi Emisi T R A N S
N E W S 38 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 B ANDUNG. Pemerintah menyatakan pihaknya serius dalam rencana pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya di Karawang, Jawa Barat. Saat ini sampai pada tahap finalisasi studi yang dilakukan pihak Pemerintah Indonesia dan JICA (The Japan International Cooperation Agency). Dari studi itu, Pelabuhan Cilamaya akan dilengkapi akses tol dan jalur kereta. Pelabuhan ini difungsikan untuk mengurangi beban Tanjung Priok yang sudah over capacity, kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan di Bandung, Selasa (22/5/2012). Pada kesempatan yang sama, menurut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dicky Saromi, pembangunan Pelabuhan Laut Cilamaya sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan sebagai bagian dari perencanaan pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok. Di sinilah letak keseriusan Pemerintah dalam mewujudkan pelabuhan yang pembangunannya nanti membutuhkan lahan seluas 250 hektare. Yang menarik, pelabuhan ini akan terkoneksi dengan berbagai akses moda transportasi. Pertama akan dibangun jalan tol yang konstruksinya di atas tanah, supaya tidak mengganggu areal sawah yang menjadi andalan hasil bumi Karawang. Jalan sepanjang 34 kilometer itu, akan tersambung dengan Jalan Tol Trans Jawa di daerah Cikarang, Bekasi. Tidak hanya akses jalan, Pemerintah Daerah Jawa Barat menginginkan akses jalan kereta api yang langsung terhubung dengan Pelabuhan Cilamaya. Bahkan untuk rutenya, nantinya dapat melintasi terminal peti kemas milik PT Kereta Api di Gedebage, Bandung.
Koneksi 3 Pelabuhan Rencana pembangunan Pelabuhan PELABUHAN TANJUNG PRIOK Didukung Kalibaru dan Cilamaya Dari studi itu, Pelabuhan Cilamaya akan dilengkapi akses tol dan jalur kereta. Pelabuhan ini difungsikan untuk mengurangi beban Tanjung Priok yang sudah over capacity, kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan. 39 T R A N S
N E W S T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Cilamaya tidak bisa dipandang parsial saja. Menurut Mangindaan, pelabuhan ini harus dinilai dalam kesatuan proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok. Artinya, proyek ini pun tidak bisa dilepaskan dengan rencana pembangunan Pelabuhan Kalibaru di Cilincing, Jakarta Utara. Tanjung Priok hampir sama dengan Bandara Soekarno-Hatta. Soetta sudah penuh, Priok penuh. Kita buka Kalibaru, yang nantinya akan connect dengan Cilamaya. Proyek pembangunan Cilamaya akan segera digelar usai pelabuhan Kalibaru rampung dikerjakan. Tidak mungkin membangun 2 pelabuhan besar sekaligus. Saat ini yang menjadi prioritas Kalibaru, baru kemudian Cilamaya. Setelah Kalibaru, baru Cilamaya jalan. Kalau tidak, terlalu besar dana yang dipakai, ujar Mangindaan. Yang perlu dicatat, tambahnya, baik Kalibaru maupun Cilamaya sama-sama untuk mengantisipasi kepadatan lalu-lintas bongkar muat barang lewat Pelabuhan Tanjung Priok. Berdasarkan catatan yang disampaikan Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino, hingga akhir Desember 2011, arus peti kemas melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 5,6 juta TEUs, jauh melampaui kapasitas maksimum pelabuhan yakni sekitar 5 juta TEUs. Jika tahun ini terjadi pertumbuhan arus peti kemas hingga 1 juta TEUs, maka tahun depan, arus peti kemas di pelabuhan itu menembus angka 6,6 juta TEUs. Sebagai langkah jangka pendek, kata Lino, PT Pelindo II akan menambah kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok hingga 1 juta TEUs F o t o : D o k . P u s k o m P u b l i k / P n pada tahun ini melalui penerapan information and communication technology (ICT). Selain itu, pihaknya juga mengkonversi terminal 3 konvensional menjadi terminal peti kemas. Pemasangan peralatan bongkar muat untuk memperbesar kapasitas juga kami lakukan. Sejak pertengahan 2011, PT Pelindo II cabang Tanjung Priok sudah menanamkan investasi penambahan alat bongkar muat atau crane yang akan didatangkan secara bertahap hingga tahun ini. Alat itu terdiri dari 2 unit Quay Container Crane (QCC) dan 11 unit Luffing Container Crane (LCC). Guna mendukung investasi itu, Pelindo II mengadakan kerja sama dengan PT Telkom untuk mewujudkan Indonesia Logistic Community Service (ILCS).n T R A N S
N E W S 40 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 B ANDUNG. Indonesia terus mengembangkan konektivitas transportasi antar daerah. Terlebih setelah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diluncurkan setahun lalu. Titik berat MP3EI ini diyakini memberi kontribusi besar dalam mempercepat implementasi Rencana Induk Konektivitas ASEAN. Demikian diungkap oleh Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan dalam sambutannya di acara Pertemuan Pejabat Senior Bidang Transportasi Tingkat ASEAN Ke-33 (ASEAN Senior Transport Officials-ASEAN STOM) di Bandung, Selasa (22/5/2012). Terkait dengan penerapan rencana induk ini, kami telah memiliki juga rencana induk untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI), dengan menitikberatkan pada enam sektor komoditas prioritas berbasis koridor ekonomi. Dengan konektivitas ini, maka di masa mendatang jalur perhubungan di Indonesia akan saling terkait satu sama lain. Baik itu jalur darat, laut maupun jalur perhubungan udara. Saling keterhubungan itu, tidak hanya dalam lingkup domestik saja, melainkan meluas sampai ke negara- negara ASEAN. Dengan begitu, biaya transportasi satu daerah ke daerah lain menjadi mudah dan murah, sehingga mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan. Indonesia sendiri diharapkan mampu berperan sentral di sini dan menangguk keuntungan ekonomi bagi warga negaranya. Kondisi seperti ini, ungkap Mangindaan, disebut secara konkret sebagai connectivity atau keterhubungan. Kita sebagai bagian dari dunia, tidak berdiri sendiri. Konektivitas di bidang penerbangan, Mangindaan melanjutkan, dapat dilihat dalam program OPEN SKY di kawasan ASEAN yang mulai berjalan tahun 2015. Jauh-jauh hari, Pemerintah telah mendorong operator bandara dan maskapai penerbangan Indonesia untuk mempersiapkan diri. Supaya kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kemajuan Indonesia. Jadi kita harus bikin konsepnya, bagaimana kesiapan airlines di kita, bagaimana connecting- nya benar-benar diatur sehingga Indonesia betul- betul jadi kekuatan ASEAN, jelasnya. Hal sama juga diupayakan untuk moda transportasi darat dan laut. Sehingga pengiriman barang dari dalam ke luar negeri atau sebaliknya, akan lebih murah. Begitu juga untuk lalu lintas manusia dengan menggunakan moda transportasi yang ada. Dengan connectivity antar negara, maka cost akan lebih murah. Pasti barang-barang yang dibawa juga harganya juga tidak akan tinggi, ujar Mangindaan. Secara khusus, dalam pertemuan ini pada tingkat Kelompok Kerja Bidang Perhubungan Udara, membahas finalisasi Komitmen Bidang Pelayanan Jasa Angkutan Udara, ASEAN Single Aviation Market (ASAM), dan perkembangan perjanjian bidang angkutan udara dengan mitra dialog ASEAN yaitu Jepang dan Korea Konektivitas Domestik Diperluas sampai ASEAN ASEAN STOM: T R A N S
N E W S 40 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o : D o k . P u s k o m P u b l i k / H a r s u 41 T R A N S
N E W S T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Selatan. Dalam Kelompok Kerja Bidang Perhubungan Darat, membahas mengenai perkembangan pelaksanaan Singapore-Kunming Rail Link (SKRL) dan ASEAN Highway Network Project. Pada Kelompok Kerja Bidang Perhubungan Laut, membahas ASEAN Single Shipping Market (ASSM), memutakhirkan pelaksanaan peningkatan keselamatan pelayaran bagi pembentukan rute pelayaran yang efisien, program pelatihan SAR di ASEAN, serta tentang kerja sama dengan IMO (Organisasi Maritim Internasional). Kemudian, untuk kesiapan moda transportasi dalam rangka mewujudkan konektivitas demestik maupun regional, harus diikuti dengan pembangunan infrastruktur. Keduanya harus berjalan secara bersamaan. Sebab jika mengedepankan salah satu, maka infrastruktur untuk transportasi jalur lain akan tertinggal. Target untuk pembangunan infrastrukturnya tahun 2011-2015. Nanti harus sama-sama agar tidak ketinggalan. Nantinya, masyarakat juga yang akan merasakan manfaatnya, tandas Mangindaan. Lebih lanjut, untuk mewujudkan konektivitas ASEAN tidak hanya berbekal rencana induk, tetapi beberapa proyek prioritas telah berjalan. Proyek tersebut antara lain adalah ASEAN Highway Network, Singapore Rail Link dan Master Plan of Feasibility Study pada penempatan ASEAN roll on-roll off Networking dan Short Sea Shipping. Indonesia dan Filipina yang merupakan koordinator proyek Feasibility Study pada penempatan ASEAN roll on-roll off Networking dan Short Sea Shipping telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengimplementasikan proyek tersebut dengan dukungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), ungkap Mangindaan. Keterlibatan Semua Pihak ASEAN STOM yang berlangsung sampai 24 Mei 2012 itu menekankan pentingnya penguatan kerja sama dan keterlibatan penuh semua pihak supaya dapat secara bersama menciptakan konektivitas ASEAN pada tahun 2015. Hal ini diungkap oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Moh. Iksan Tatang dalam sambutan awalnya memimpin pertemuan STOM, setelah terpilih sebagai Chair Person. Pada kesempatan tersebut, Tatang mengingatkan para delegasi mengenai pentingnya dukungan dari kerjasama sub regional yang telah ada di lingkungan regional ASEAN, seperti : Brunei Darussalam-Indonesia- Malaysia-Philipina East Growth Area 41 T R A N S
N E W S T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 (BIMP-EAGA), Indonesia-Malaysia- Thailand Growth Triangle (IMT-GT), dan Great Mekong Sub Region (GMS). Diharapkan mereka ini dapat meningkatkan kerja sama transportasi di kawasan regional ASEAN. Sebagai catatan, ASEAN STOM merupakan pertemuan tingkat pejabat senior bidang transportasi negara ASEAN yang dilaksanakan dua kali dalam setahun secara bergiliran di negara-negara anggota ASEAN. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah tidak hanya penyelenggaraan ASEAN STOM ke-33 tetapi juga ASEAN STOM ke-34 yang rencananya akan diselenggarakan di Denpasar, Bali. Materi yang dibahas dalam ASEAN STOM ke-33 antara lain cetak biru Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), Rencana Induk tentang Konektivitas ASEAN (MPAC), dan membahas status ratifikasi perjanjian dan protokol ASEAN di bidang transportasi. n F o t o : D o k . P u s k o m P u b l i k / H a r s u T R A N S
N E W S 42 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 B ANDUNG. Seperti sudah banyak diberitakan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten telah kelebihan kapasitas. Selain opsi untuk memperluas bandara ini, juga perlu opsi lain yakni membangun bandara baru untuk mendukung bandara yang tercatat sebagai salah satu yang tersibuk di dunia. Hal tersebut diungkap langsung oleh Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan. Menurutnya, saat ini Pemerintah tengah memproyeksikan pembangunan bandara di Karawang sebagai solusi mengurangi kepadatan penerbangan di Bandara Soekarno- Hatta. Kita harus siapkan bandara di Karawang, katanya di Bandung, Selasa, (22/5/2012).
Bandara Tersibuk Bandara Soekarno-Hatta saat ini menempati peringkat pertama di dunia dari sisi pertumbuhan pergerakan penumpang pada 2011. Sebanyak 52.446.618 orang melalui bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II ini mengalami pertumbuhan 19,2 persen. Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S. Sunoko, dari sisi pergerakan penumpang, Bandara Soekarno-Hatta juga menjadi satu-satunya bandara di Asia Tenggara yang berada di posisi 12 dari 15 bandara tersibuk di dunia. Hal ini bisa dimengerti, karena Soekarno-Hatta yang didesain hanya untuk menampung 22 juta orang, kini sudah mencapai 51.178.188 pergerakan penumpang. Keadaan ini memacu PT Angkasa Pura II untuk menjalankan proyek pengembangan Bandara Soekarno- Hatta. Sejumlah pekerjaan fisik tahap awal (persiapan) dalam rangka merealisasikan grand design Bandara Soekarno-Hatta kini tengah dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan itu meliputi, antara lain, pelebaran akses utama (P1 dan P2) dari dan menuju terminal penumpang, penambahan apron, membuat high speed rapid exit taxyway, serta menambah kapasitas boarding lounge Terminal 1A dan 1B. Ini adalah bagian dari program jangka pendek perealisasian grand design yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2012, yaitu membangun sarana-sarana penunjang pelaksanaan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta. Bisa dikatakan, ini program pendahuluan atau persiapan sebelum pengembangan BANDARA KARAWANG UNTUK DUKUNG SOEKARNO-HATTA Foto:Frans Agung 43 T R A N S
N E W S T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 infrastruktur jangka panjang secara total dilakukan, ungkap Tri. Melalui pengoptimalan dua runway tersebut, Bandara Soekarno- Hatta akan mampu melayani 316.820 pergerakan per tahun. Kapasitas pelayanan hingga 623.420 pergerakan per tahun akan dicapai jika Bandara Soekarno-Hatta memiliki tiga runway dan itu akan bisa mengantisipasi pertumbuhan setidaknya hingga tahun 2030. Sementara itu, pengoptimalan dan revitalisasi terminal penumpang akan menambah kapasitas dari 22 juta penumpang per tahun menjadi 62 juta orang. Upaya yang akan dilakukan adalah dengan memaksimalkan kapasitas Terminal 1 dan 2 dari 18 juta penumpang saat ini menjadi 37 juta penumpang dengan memperluas area terminal dan mendirikan bangunan penghubung (integrated building) di antara keduanya. Disusul kemudian mengembangkan Terminal 3 dari kapasitas 4 juta menjadi 25 juta penumpang. Jika mengacu pada pertumbuhan yang terjadi dengan sangat cepat tersebut, menurut prediksi kami, pada 2014 angka 62 juta penumpang akan tercapai. Karena itu, runway ketiga dan terminal keempat saat ini menjadi kebutuhan yang sangat strategis untuk direalisasikan, ujar Tri. Ia menambahkan, pada awalnya pembangunan runway ketiga dan terminal empat merupakan sebuah pilihan. Namun, melihat tren pertumbuhan di Bandara Soekarno- Hatta, pembangunan runway ketiga dan terminal empat berubah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Pendukung Soekarno-Hatta Kondisi Bandara Soekarno- Hatta yang kelebihan kapasitas dan usaha dari PT Angkasa Pura II untuk mengoptimalkan pelayanan, tampaknya belum menjawab persoalan pertumbuhan pergerakan pesawat dan penumpang yang sangat cepat. Itulah mengapa Pemerintah mempersiapkan pembangunan Bandara di Karawang, yang dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan sektor industri yang terdongkrak dengan rencana pemerintah membangun pelabuhan laut internasional Cilamaya. Di belakangnya industri semua, kalau tidak salah ada 20 industri yang akan dan sedang dibangun, sehingga kita harus siapkan bandara juga di Karawang, kata Mangindaan. Kendati demikian, Mangindaan mengatakan pengembangan Bandara Karawang sendiri menunggu rampungnya bandara yang tengah dirintis pemerintah Jawa Barat di Kertajati, Majalengka. Bandara di Karawang jadi setelah Kertajati, tentunya Kertajati sudah memulai, Karawang betul tadi baru studi, ujar Mangindaan. Terkait Bandara Kertajati, Mangindaan menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran dalam APBN. Kami dukung, bahkan ada anggaran tahun ini. Bahkan anggaran untuk tahun depan sudah disiapkan meski bertahap. Bandara Kertajati memang sudah sesuai dengan RT/RW Provinsi Jawa Barat, paparnya. n 43 T R A N S
N E W S Foto:Frans Agung T R A N S
M O D A 44 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Tim Safety Runway untuk Tingkatkan Keselamatan TRANS MODA UDARA T R A N S
M O D A 44 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 D ENPASAR. Seluruh bandara di Indonesia akan memiliki tim keselamatan landasan pacu (safety runway). Ini merupakan rekomendasi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (The International Civil Aviation-ICAO.) Demikian diungkap oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Herry Bakti dalam kesempatan The First Regional Runway Safety Workshop Asia Pacific di Bali, Senin (21/5/2012). Seminar yang berlangsung 4 hari ini, terselenggarakan oleh kerja sama antara Ditjen Perhubungan Udara dengan ICAO, FSF (The Flight Safety Foundation), dan AAPA (The Association of Asia Pacific Airlines). Menurut Herry, tim tersebut merupakan tim baru yang akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di lokasi bandara yang bersangkutan. Kita melibatkan stakeholders dari berbagai disiplin ilmu. Mulai dari operator dan maskapai, hingga perusahaan pemakai jasa penerbangan dan Pemerintah Daerah (Pemda) juga akan dilibatkan. Tujuan dibentuknya tim tersebut, ia mengatakan, untuk mengurangi kecelakaan penerbangan rata-rata dunia yang mencapai 59 persen. Tentu tiap bandara akan berbeda- beda kebutuhannya karena itu bisa terjadi perubahan sistem, prosedur, dan segala macam yang menunjang safety runway tersebut, ujar Herry. Kapan tim ini akan terbentuk? Tidak ada target kapan semua bandara miliki tim tersebut (safety runway), semua dilakukan bertahap, jawab Herry. Demi Keselamatan Pembentukan tim keselamatan landasan pacu salah satunya dilatarbelakangi oleh pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia yang sangat pesat. Pertumbuhan penumpang pesawat Udara di Indonesia untuk domestik dari tahun 2006-2010 meningkat 12,8 % setiap tahunnya dan untuk penumpang internasional meningkat 15,7 % per tahunnya. Dengan pertumbuhan tersebut, Foto:Dok.PuskomPublik/Pn 45 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 45 bandara-bandara di Indonesia sering mengalami masalah kelebihan kapasitas dikarenakan pergerakan pesawat meningkat dan tingkat pemakaian runway di bandara. Salah satu contohnya seperti Bandara Soekarno Hatta yang pemakaian runway-nya mencapai 100% di jam- jam sibuk. Oleh karena itu, semua pihak terkait penerbangan harus memperhatikan aspek keselamatan di runway. Menurut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, keselamatan di runway suatu bandara sangat bergantung pada komunikasi yang efektif antara pilot, controller, ground crew, dan operator untuk memastikan operasional di bandara dilakukan secara aman. Komunikasi yang efektif terbukti menjadi faktor yang penting untuk mengurangi risiko akibat salah interpretasi atau salah paham terhadap suatu instruksi dan informasi. Salah satu faktor dominan terjadinya kecelakaan di runway adalah karena kesalahan manusia. Untuk mengurangi risiko tersebut perlu dilakukan pelatihan keselamatan di runway. Dengan berbagai pelatihan keselamatan di runway yang terus berkembang, para pihak-pihak terkait seperti pilot, air traffic controller dan pengemudi kendaraan di bandara mempunyai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dalam hal operasional runway dan mengurangi jumlah kecelakaan di runway. Semua pihak harus bekerja sama dalam hal komunikasi, navigasi, dan informasi pemantauan agar operasional runway yang aman dapat tercapai, tutur Bambang. Lebih lanjut, dalam seminar ini, Bambang juga meminta para peserta untuk mendukung Pemerintah Indonesia yang akan kembali dinominasikan sebagai anggota kategori III dalam Dewan ICAO pada Sidang ICAO di Montreal pada tahun 2013. Dengan menjadi tuan rumah, Indonesia menunjukan komitmen dan kontribusi aktifnya terhadap setiap kegiatan ICAO. Seminar ini diikuti oleh lebih dari 322 peserta yang merupakan perwakilan dari 33 negara se-Asia Pasifik dan 6 organisasi international (ICAO, FSF, IATA, IFALPA, ASECNA, dan AAPA).n 45 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o : D o k . P u s k o m P u b l i k / P n Foto:Dok.PuskomPublik/Pn T R A N S
M O D A 46 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 TRANS MODA DARAT T R A N S
M O D A 46 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Pemudik Motor Diharapkan Pindah ke Angkutan Umum J JAKARTA. Pada Lebaran tahun ini diprediksi pengguna kendaraan pribadi akan mengalami peningkatan. Baik kendaraan roda dua atau empat. Oleh karena itu, semua pihak terkait harus mendorong seoptimal mungkin penggunaan angkutan umum. Demikian harapan Menteri Perhubungan EE Mangindaan yang disampaikan pada kesempatan Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu 2012/1433H yang dihadiri oleh lintas Kementerian dan instansi terkait di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (5/6/2012). Menurut Mangindaan, moda transportasi yang berpotensi untuk mengangkut jumlah pemudik dalam jumlah banyak adalah kereta api dan kapal laut. Untuk itu, ia meminta kepada operator kedua moda tersebut untuk memberikan perhatian lebih kepada para calon pemudik selama masa angkutan lebaran 12-27 Agustus 2012 mendatang. Angkutan umum ini, kata Mangindaan, dapat mengurangi kepadatan lalu lintas jalan di jalan secara signifikan. Sehingga potensi kecelakaan dapat ditekan. F o t o :
D o k . P u s k o m P u b l i k / H e r d i n 47 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 47 F o t o :
D o k . P u s k o m P u b l i k / H e r d i n Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Suroyo Aliemoeso, mengungkapkan bahwa pemudik dengan sepeda motor akan naik jumlahnya sekitar 6,16% dan pemudik dengan mobil pribadi akan naik jumlahnya sekitar 5,60% dibandingkan tahun 2011. Prediksi ini muncul dengan menganalisa dan mengevaluasi data pemudik sepeda motor dan mobil pribadi pada tahun- tahun sebelumnya. Jumlah yang tinggi ini, Mangindaan melanjutkan, harus disikapi dengan kebijakan untuk mengangkut para pemudik, khususnya yang menggunakan sepeda motor, untuk beralih ke angkutan umum. Kalaupun tetap ingin membawa sepeda motornya bisa diangkut menggunakan truk, kereta api, atau kapal laut. Saya harapkan pula jumlah armada yang mengangkut pemudik sepeda motor dapat bertambah tahun ini, baik melalui kapal laut dan bantuan kapal laut TNI, maupun peran serta perusahaan- perusahaan BUMN dan swasta untuk menyelenggarakan mudik gratis bagi masyarakat. Untuk itu, semoga animo masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan mudik gratis dapat semakin meningkat. Sehingga, sekali lagi, beban jalan raya dapat berkurang, urai Mangindaan. Berdasarkan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2012/1413 H., Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan khusus untuk pemudik dengan sepeda motor, yaitu pengalihan beban lalu lintas melalui pengangkutan sepeda motor dengan truk, KA dan kapal laut, serta pengaturan perjalanan sepeda motor secara rombongan, maupun penetapan lajur khusus, serta tempat-tempat istirahat. Kepolisian RI pun telah mengantisipasi kemungkinan naiknya pemudik sepeda motor ini melalui pengawalan rombongan sepeda motor pemudik. Pemudik sepeda motor ini akan diupayakan untuk diatur secara berombongan dengan pengawalan petugas kepolisian di jalan. Namun dari pihak kepolisian tetap berharap bahwa animo masyarakat untuk ikut dalam mudik gratis akan lebih meningkat tahun ini, agar jumlah pemudik sepeda motor di jalan raya dapat berkurang. Potensi Masalah Lain Lebih lanjut, dalam Rakornas tersebut, diungkap beberapa kondisi dan permasalahan dalam menghadapi musim libur lebaran mendatang, terutama bagi pengguna jalan raya. Diantaranya pasar tumpah di ruas jalan utama pada Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pasar tumpah diperkirakan menimbulkan kemacetan di jalur utama Pantai Utara (Pantura) yakni di Pasar Ciasem (Kab. Subang), Pasar Jatibarang (Kab. Indramayu), Pasar Gebang (Kab. Cirebon), dan Pasar Losari (perbatasan Jabar dengan Jateng). Selain itu, tingginya penggunaan sepeda motor dan banyaknya titik lokasi sumbangan pembangunan tempat ibadah, menjadi persoalan tersendiri. Belum lagi adanya pembangunan prasarana dan wilayah yang rawan longsor.Terhadap semua itu, kita perlu mengantisipasi karena pertumbuhan per kapita yang meningkat, terutama satu hingga dua bulan ke depan menjelang Ramadhan dan Lebaran, tutup Mangindaan. n T R A N S
M O D A 48 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 TRANS MODA LAUT J AKARTA. Dalam menentukan trayek pelayaran perintis harus dilakukan koordinasi lintas Kementerian, misalnya dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan maupun Kementerian lain yang terkait. Sehingga pelayaran perintis memiliki peran yang nyata dan dapat TRAYEK PELAYARAN PERINTIS Ditetapkan Lintas Kementerian T R A N S
M O D A 48 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 dirasakan oleh saudara-saudara kita yang berada di daerah yang sebelumnya sangat sulit dijangkau. Demikian diungkap oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Leon Muhamad, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pelayaran Perintis Tahun Anggaran 2012 di Jakarta (22/5/2012). Sebagaimana kita ketahui bersama, keberadaan pelayaran perintis bertujuan untuk mendorong pengembangan daerah, peningkatan dan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta terwujudnya stabilitas nasional yang mantap dan dinamis dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, kata Leon, Rakornas ini menjadi momentum untuk meningkatkan pemanfaatan armada dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan pelayaran perintis. Sampai saat ini memang daerah yang umumnya masih membutuhkan adalah daerah di kawasan Timur Indonesia. Hal ini tercermin dari pelayanan angkutan laut perintis pada tahun anggaran 2012. Dari 67 trayek yang dilayani 67 kapal, 82 persennya (55 kapal) melayani daerah Kawasan Timur Indonesia. Sedangkan sisanya (12 kapal) melayani kawasan Barat Indonesia. Untuk operator seluruhnya ditangani oleh swasta, dengan jumlah pelabuhan pangkal (home base) sebanyak 30 pelabuhan serta menyinggahi 480 pelabuhan. Terkait penambahan kapal, pada bulan ini ada 4 kapal yang akan ditenderkan. Diharapkan pada awal tahun 2014 kapal tersebut dapat dioperasikan. Saat ini Kemenhub juga masih membangun empat kapal perintis senilai total Rp 192 miliar berukuran 1.200 GT dari tahun anggaran 2011-2012. Jumlah ini memang masih harus Foto: Dok.HubLa 49 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 49 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 ditingkatkan lagi. Namun karena keterbatasan dana, maka dilakukan secara bertahap. Dengan terbatasnya anggaran yang tersedia tidak berarti keselamatan kapal diabaikan. Untuk itu, kepada para Adpel/ Syahbandar/ UPP sebelum memberikan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) agar mengecek secara seksama muatan barang maupun penumpang tidak melebihi kapasitas kapal. Begitu pula kepada para operator jangan memaksakan kehendak untuk memuat barang atau orang melebihi dispensasi yang diberikan, pesan Leon. Dalam kaitan itu, diperlukan terselenggaranya pelayanan jasa Foto: Dok.HubLa pelayaran perintis yang tetap mengutamakan keselamatan, aman, teratur, lancar dan nyaman dengan harga yang terjangkau. Sehingga kelancaran mobilitas penduduk, angkutan barang, administrasi pemerintahan, pembangunan dan perdagangan yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dengan moda transportasi lainnya dapat diwujudkan. Jika ini berjalan dengan baik, maka dapat mendorong pengembangan dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Khususnya bagi masyarakat Indonesia kawasan Timur, dan pulau-pulau terluar Indonesia, tutur Leon. Rakornas yang mengangkat tema Peningkatan Kualitas Pelayaran Perintis Guna Penguatan Konektivitas Antar Pulau dalam Rangka Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia berlangsung selama 4 hari. Peserta yang hadir tidak kurang dari 150 orang, yang terdiri dari para operator, KUPT dari 30 pangkalan, Petugas Dinas Perhubungan, dan Panitia dari Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub. Ada 14 pembicara dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Pertamina, akademisi, dan dari Kemenhub sendiri.n Foto: Frans Agung F o t o :
D o k . P u s k o m P u b l i k / P n T R A N S
M O D A 50 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 M EDAN. Indonesia merupakan penghasil crude palm oil (CPO) terbesar di dunia. Supaya bisa memberi nilai ekonomi yang tinggi, maka sistem pendistribusian CPO harus dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin. Itulah mengapa Pemerintah memutuskan membangun jalur kereta api dari kawasan Industri Sei Mangkei sampai Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Sekarang ini pembangunan memasuki tahap pemasangan rel, meski baru beberapa kilometer, kata Sesditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Nugroho Indrio di Medan (5/5/2012). KAWASAN INDUSTRI SEI MANGKEI DITUNJANG KA DAN PELABUHAN 50 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 TRANS MODA KERETA API T R A N S
M O D A Foto:Dok.PuskomPublik/Pn Ilustrasi 51 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Ilustrasi Menurutnya, jalur kereta yang seiring dengan pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan CPO itu, memiliki peran strategis. Mengingat CPO dari kawasan Industri Sei Mangkei yang diangkut ke Pelabuhan Bebas Kuala Tanjung, volumenya mencapai 900.000 ton. Namun, setelah beroperasinya jalur kereta api secara keseluruhan ditargetkan akan bisa mengangkut 1,5 juta ton CPO. Karena daya angkut kereta api lebih besar daripada menggunakan truk-truk sebagaimana yang selama ini dilakukan. Sehingga beban biaya akan menjadi lebih murah. Pembangunan jalur kereta api ini, lanjut Nugroho, merupakan bagian dari total jalur kereta api untuk klaster industri Sei Mangke- Kuala Tanjung sepanjang 42,124 km. Utamanya untuk mendukung program Masterplan Pengembangan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Terkait dengan pendanaan, Pemerintah Pusat sudah mengalokasikannya. Selebihnya, menjadi kewajiban dari Pemerintah Daerah setempat untuk melakukan pembebasan tanah, agar proses pembangunan berjalan sesuai rencana. Proses pembangunan jalur kereta api menuju pelabuhan Kuala Tanjung dalam rangka mendukung (MP3EI). Jalur kereta api ini sangat strategis untuk mendukung pembangunan Sumut. Selain CPO, jalur kereta ini bisa dimanfaatkan untuk mengangkut komoditas lain, seperti karet yang dihasilkan oleh PTPN (PT Pembangunan Nusantara) 3 di kawasan Sei Mangkei Kabupaten Simalungun, maupun komoditas hasil industri lain yang beroperasi di kawasan industri Sei Mangke. Untuk diketahui, PTPN 3 mengembangkan kawasan industri senilai Rp 6,8 triliun guna mengintegrasikan industri hulu dan hilir kelapa sawit. Latar belakang dari pengerjaan jalur kereta api penunjang industri ini, merupakan langkah konkret dari kesepakatan yang telah dibuat oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan dengan pihak Otorita Asahan dan Pemerintah Kabupaten Batubara. Isi dari kesepakatan yag ditandatangani akhir tahun 2011 tersebut, terkait dengan pembangunan prasarana perkeretaapian lintas Bandar Tinggi- Kuala Tanjung. Direncanakan proyek jalur kereta api Sei Mangkei-Kuala Tanjung sepanjang 30 kilometer, selesai pada akhir 2013 mendatang, dan beroperasi di awal tahun 2014 dengan investasi Rp 25 miliar per kilometer. Pelabuhan CPO Prasarana transportasi untuk mendukung kawasan industri Sei Mangkei tidak hanya dari jalur kereta api, tetapi juga pelabuhan. Itulah mengapa, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selaku pengelola 26 pelabuhan di Propinsi Sumatera Utara (Sumut), Aceh, Riau dan Kepulauan Riau telah menyiapkan 51 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 dana sedikitnya Rp 567,5 miliar untuk membangun Pelabuhan CPO di Kuala Tanjung Kabupaten Batubara. Menurut Nugroho, selain untuk mendukung kawasan industri, pembangunan Pelabuhan CPO di Kuala Tanjung juga berperan untuk mendukung Pelabuhan Belawan yang diperkirakan bakal kelebihan kapasitas pada tahun 2013. Posisi dermaga CPO seluas 25 hektar yang akan dibangun, menjorok sejauh 2,3 km arah ke laut dan aktivitas bongkar muat dilakukan menggunakan loading point (sistem pompa melalui pipa). Pada posisi itulah kedalaman alur mencapai 14 meter agar bisa menampung kapal tanker berbadan besar. Sedangkan kedalamam alur di Pelabuhan Belawan hanya sekitar 10 meter. Untuk tahap pertama, pembangunannya berada di sebelah kiri pelabuhan yang dikelola Pelindo I sekarang ini, tutur Nugroho. Adapun untuk pengadaan fasilitas pendukung, direncanakan pelabuhan ini akan dilengkapi dengan dermaga dan dolphin berth, trestle dudukan pipa atau cat walk 2.300 meter. Kemudian ada instalasi pipa 24 jalur, tangki timbun 12 unit, yang masing-masing berkapasitas 8.000 ton. n F o t o :
p u s t a k a . p u . g o . i d T R A N S
M O D A 52 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 S EMARANG. Lambat laun Pemerintah memberi perhatian lebih pada moda transportasi kereta api. Beban jalan yang terlampau berat, membuat masyarakat mulai melirik kereta api. Maka selain saat ini Pemerintah tengah mengerjakan jalur ganda di Utara Jawa, tidak lama lagi akan memulai pembangunan di jalur selatan. Tahap pertama adalah ruas Cirebon-Kroya sepanjang 158 kilometer. Pada lintasan tersebut yang sudah memiliki jalur ganda adalah segmen tiga, yaitu lintas Prupuk-Purwokerto sepanjang 56 kilometer, kata Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan di Semarang, Rabu ( 9/5/2012). Menurutnya, lintas Purwokerto- Kroya hingga saat ini masih rel tunggal (single track). Namun pengerjaan tidak berhenti di sini saja karena akan dilanjutkan dari Prupuk-Larangan sepanjang 17 kilometer. Untuk lintas ini badan jalan sudah selesai, dan pertengahan tahun 2012 ini dilakukan pemasangan rel ganda. Sedangkan untuk pembangunan di segmen satu antara Cirebon-Prupuk, pendanaannya selain menggunakan dana APBN juga menunggu bantuan pinjaman lunak Jepang. Sambil menunggu cairnya dana pinjaman dari pemerintah Jepang, kami menggunakan APBN, pada sebagian proyek. Jika harus menunggu, khawatir pembangunannya molor dari jadwal yang telah direncanakan, ungkap Tundjung. Pengembangan jalur ganda lintas Selatan Jawa ini, menurut rencana dari Cirebon kemudian ke Prupuk-Purwokerto-Kroya- Kutoarjo-Jogja-Solo-Madiun- dan Surabaya. Untuk sekarang, Pemerintah memang sedang fokus melakukan pembangunan jalur ganda lintas Utara Jawa, dari CirebonBrebes, PekalonganSemarang, SemarangBojonegoro, dan BojonegoroSurabaya sepanjang 432 kilometer. Proyek jalur ganda lintas Utara Jawa ini merupakan salah satu dari empat proyek rel ganda yang ditargetkan selesai akhir 2013. Tiga proyek lainnya adalah Jalur Ganda Lintas Selatan (Cirebon-Kroya, Kroya-Kutoarjo), Jalur Ganda Duri-Tangerang, dan Jalur Ganda Tanah Abang- Serpong-Maja.n
T R A N S
M O D A 52 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 SEGERA DIBANGUN JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA Ilustrasi F o t o f l i c k r . c o m 53 T R A N S
M O D A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 J AKARTA. Dalam pembangunan jalur ganda di Utara Jawa, Pemerintah menyadari bahwa pembangunan dapat seminimal mungkin menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Itulah mengapa, Pemerintah memutuskan untuk menggeser jalur ganda yang akan dibangun di sekitar kawasan Tandes, Surabaya. Pemerintah melakukan hal ini, guna meminimalisir terjadinya penggusuran pada rumah- rumah penduduk, kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan pada press background di Jakarta, Senin (7/7/2012). Menurut Tundjung, pergeseran jalur beberapa meter ke arah selatan dari desain yang ada, salah satunya karena permintaan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Pertimbangannya, daerah Tandes merupakan kawasan pemberdayaan masyarakat yang menjadi percontohan skala nasional. Masyarakat di sana mengolah limbah sampah menjadi produktif dan bernilai ekonomis. Dengan pertimbangan tersebut, maka pembangunan jalur ganda terpaksa digeser beberapa meter ke selatan atau ke arah pemakaman umum, jelas Tundjung. Sebagai catatan, lintasan jalur ganda Tandes-Surabaya Pasar Turi, penduduknya memang sangat padat. Mereka menempati lahan-lahan di sepanjang bantaran rel kereta api. Dengan adanya pembangunan jalur ganda ini, maka mau tidak mau harus menggusur rumah-rumah penduduk yang sejatinya menempati tanah milik PT Kereta Api. Penggeseran ini memang tidak bisa menghindari penggusuruan, tapi jumlah pemukiman yang digusur menjadi lebih sedikit. Kami tidak ingin membangun, tapi menyengsarakan masyarakat, tegas Tundjung. Menyadari pembangunan ini berpotensi menimbulkan gejolak, maka Satuan Kerja (Satker) Jatim Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sedari awal melakukan sosialisasi yang terus menerus. Harapannya, masyarakat dapat mengerti bahwa pembangunan jalur ganda di Utara Jawa ini untuk kepentingan masyarakat juga, bahkan memiliki kepentingan secara nasional. Ada banyak manfaat yang ditimbulkan dari pembangunan ini. Misalnya saja, dapat meningkatkan kapasitas lintas jalur kereta api dari 64 kereta per hari menjadi 200 kereta per hari. Meningkatkan arus barang dari 5000 TeUS menjadi 15.000 TeUS per minggu dan tentunya mengurangi kepadatan dan kerusakan jalan. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah mempercepat waktu tempuh. Jakarta Surabaya yang saat ini ditempuh dengan waktu antara 10-12 jam, dengan adanya jalur ganda nanti waktu tempuhnya menjadi 8,5 jam saja, tutup Tundjung. n JALUR GANDA DI TANDES DIGESER UNTUK MINIMALISIR PENGGUSURAN Ilustrasi F o t o :
D o k . P u s k o m P u b l i k / R i s k y T R A N S
F E A T U R E 54 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 D unia terus berkembang. Industri otomotif yang bergerak cepat, tidak seimbang dengan pertambahan infrastruktur jalan. Sumber daya manusia, secara kuantitas, mengalami kesulitan untuk mengatur lalu lintas yang sudah begitu padat. Mau tidak mau, teknologi harus masuk di dalamnya. Inilah yang disebut dengan ITS (Intelligent Transport System). Pemerintah sadar akan mendesaknya penggunaan ITS ini, sebagaimana tercantum dalam Rencana Aksi Nasional (RAN). Program yang diperinci secara konkret serta dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) itu, harus selesai tahun 2020. Sistem Transportasi Cerdas di Kota Solo Central Control Room F o t o : M . S y a r i f 55 T R A N S
F E A T U R E T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Salah satu daerah yang telah mengembangkan ITS adalah Kota Solo. ITS yang di Solo dinamakan dengan sistem pengendali lalu lintas terkoordinasi atau area traffic control system (ATCS) dioperasionalkan secara terpusat di Central Control Room (CCR). Mereka yang bekerja di sini tidak terlihat oleh orang lain, tetapi sangat menentukan untuk menjamin kelancaran lalu lintas. Ruangan ini dinamakan Central Control Room. Gunanya untuk mengontrol kamera ataupun traffic light (lampu lalu lintas) yang ada di lapangan, kata Ary Atnoko, Koordinator CCR saat ditemui Trans Media di ruang kerjanya. 3 Sasaran ITS Menurut Ary, kunci kerja dari CCR yakni beberapa kamera CCTV yang dipasang di 43 persimpangan dari total 55 persimpangan ditambah 4 CCTV yang dipasang di halte Purwosari, halte Grand Mall, halte Pasar Gede dan halte Balai Kota. Melalui CCR, pengendalian sistem lalu lintas bisa dilakukan secara otomatis tanpa harus ada petugas Dishub (Dinas Perhubungan) ke lapangan. Bahkan jika terjadi kemacetan, pengendalian pun bisa dilakukan secara otomatis karena ATCS yang dimiliki kota Solo tidak sekadar menyajikan tampilan kamera CCTV tapi dilengkapi teknologi full responsive. Yang dimaksud dengan teknologi full responsive, kata Ary, kita tinggal masukkan program untuk satu kali putaran (merah kuning hijau), setelah itu ia mengatur dirinya sendiri, karena ada alat sensor untuk mendeteksi jumlah kendaraan atau kepadatan, dengan sistem detector. Kita juga bisa melihat data untuk lalu lintas saat itu, real time, yang lewat hari itu berapa, kendaraan bermotor atau tidak. Ditambahkan pula, sistem teknologi yang canggih ini membuat Dishub Kota Solo mampu menerapkan sistem bus priority. Artinya, lampu lalu lintas yang awalnya merah otomatis akan berubah hijau ketika ada Batik Solo Trans mendekati persimpangan. Dengan pendekatan kebijakan seperti ini, diharapkan menarik perhatian masyarakat untuk menggunakan angkutan umum berbasis jalan seperti BST. Kinerja petugas Dishub Kota Solo yang menerapkan ITS di CCR, kiranya mampu mencapai apa yang sebenarnya disasar oleh ITS. Sekurang-kurangnya ada 3 sasaran: mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dengan koordinasi simpang, meningkatkan koordinasi antar simpang, dan memberikan sistem prioritas bus di persimpangan. Di Belakang Layar Bekerja di CCR yang sarat dengan teknologi, bisa dikatakan jauh dari kata popular. Sehari-hari mereka, sebagaimana diungkap Ary, hampir selalu di ruangan. Memantau kondisi lalu lintas melalui layar- layar monitor. Jika ada masalah di lapangan, petugas CCR baru meminta bantuan supaya ada petugas lapangan yang segera menanganinya. Masalah yang didapati tidak hanya ditemukan oleh petugas Dishub sendiri, tapi juga dari pengaduan masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena Dishub Solo memberikan nomor kontak yang bisa ditelpon atau mengirimkan pesan pendek (SMS), ke nomor 02717096111. Kalau kita sendiri bisa menangani, maka langsung ditindaklanjuti, tetapi kalau tidak bisa kita harus tunggu teknisinya, tutur Ary. Bekerja di ruang CCR, tambahnya, seperti sistem kerja darah. Kalau dari luar tidak kelihatan, tapi kalau tidak ada darah atau tersumbat maka sistem metabolisme tubuh pasti terganggu. Momen yang sangat menentukan untuk kinerja para personel CCR adalah pada saat Hari Raya Idul Fitri. Karena pada saat itu, arus kendaraan sangat padat namun harus tetap terjamin kelancarannya. Untuk itu, 8 petugas yang bekerja di CCR secara bergantian akan memantau kondisi lalu lintas selama 24 jam. Biasanya mulai dari H-7 sampai H+7. Kalau waktu normal, pembagian shift-nya dari jam 06.30 15.00; kemudian dari jam 15.00 21.00, ungkap Ary. Dan yang terpenting, sambungnya, gambar pantauan lalu lintas yang masuk dalam pengawasan CCR dapat diakses oleh masyarakat, termasuk pemudik, melalui jaringan internet. Hasil pantauan kamera langsung dikirim ke layar monitor besar yang berada di CCR dan disalurkan sebagai salah satu layanan ke masyarakat melalui akses internet. Ke depan, Ary berserta teman- temannya mengharapkan kepada masyarakat untuk secara bersama- sama menjaga dan merawat sarana prasarana ini. Kita telah bayar pajak dan biaya pembelian serta perawatan ITS tidaklah murah. Maka diperlukan tanggung jawab bersama. Kita juga menunuggu saran untuk peningkatan layanan pada masyarakat. Kita ingin masyarakat dapat lebih taat pada peraturan yang ada.n Ary Atnoko 55 T R A N S
F E A T U R E T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
V I S I T 56 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 HADAPI MUSIM HAJI, PEMERINTAH ARAB SAUDI BANGUN JARINGAN KA CEPAT (Bagian 2) Swi Handoyo (Staf Teknis Konjen RI Jeddah) T R A N S
V I S I T 56 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 57 T R A N S
V I S I T T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 M enjelang datangnya musim haji, Pemerintah Arab Saudi membangun jaringan kereta api (KA) cepat dan mono rail. Harapannya, mobilitas para jemaah haji dapat bergerak dengan cepat, lancar, nyaman dan tentunya aman. Terkait dengan jalur angkutan haji dan umroh, Pemerintah menjalankan proyek bernama The Makkah- Madinah Rapid Transit System (MMRST) dan dirancang untuk dapat dilalui oleh kereta api penumpang dan barang dengan kecepatan 250 km/jam. Proyek ini akan menghubungkan kota Makkah-Madinah melalui Jeddah dengan panjang jalur rel 480 Km, serta Pelabuhan Laut Yanbu dengan panjang jaringan kurang lebih 510 Km. Proyek senilai SR 3,2 miliar (Rp. 7,5 triliun) itu, saat ini telah melakukan proses pembebasan lahan, pemadatan dan perataan tanah di sejumlah daerah yang akan dilalui jalur rel tersebut. Jaringan kereta cepat yang diberi nama Haromain ini diperkirakan selesai pada akhir tahun 2014. Diharapkan jaringan KA cepat mampu mengatasi kebutuhan transportasi darat para jemaah haji dan umroh yang berkunjung ke Arab Saudi di tahun 2014. Selain jalur ini, juga terdapat jalur di beberapa kota lain, di antaranya kota Jeddah Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah Kota Rabigh. Masih ada proyek KA lain yang tengah dikerjakan secara serius. Pertama, jalur kereta api wilayah utara Kerajaan Arab M T R A N S
V I S I T 58 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Saudi (KSA) sepanjang 1.200 km; yang akan melayani daerah Gassim dan wilayah tengah yang banyak terdapat tambang dan kekayaan alam lainnya. Kedua, jalur rel yang akan menghubungkan kota Jubail dengan jalur yang telah ada dari Dammam- Riyadh yang dioperasikan oleh The Saudi Government Railway Organization (SRO). Saat ini SRO telah membangun rel kereta api sepanjang 1.391 km, merupakan prasarana transportasi kereta api bagi angkutan penumpang dan barang yang sangat strategis. Ketiga, jalur rel yang menghubungkan Kota Jeddah- Dammam kurang lebih 1.500 km. Keempat, pembangunan jaringan kereta api dari Riyadh menuju Dammam di wilayah Saudi Timur. Total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan jalan rel kereta api dan berbagai perangkat kereta api termasuk rel, gerbong, maintenance dan operasional serta pengembangan SDM sampai dengan tahun 2030 diperkirakan mencapai lebih kurang SR12.148.000.000,00. Biaya pembuatan jalan rel pada masing-masing daerah berbeda- beda, ada yang membutuhkan SR 5.2 juta/km dan ada yang dapat mencapai SR 12 juta/km sesuai dengan kondisi jalan yang akan dilalui.
Kereta Listrik Mono Rail (Makkah Metro) Angkutan massal berbasis rel lain yang sedang dikembangkan adalah kereta listrik mono rail. Menteri Perkotaan dan Perdesaan Arab Saudi Prince Mansour Bin Miteb satu bulan menjelang pelaksanaan ibadah haji tahun 2010 /1431 H melakukan uji coba transportasi Kereta Listrik Monorail yang diberi nama Makkah Metro, menghubungkan Arafah- Muzdalifah-Mina. Pada tahap uji coba yang berjalan lancar itu, Makkah Metro telah dapat menghubungkan Stasiun Arofah- Stasiun Muzdalifah-Stasiun Mina, dengan mengoperasikan sebanyak 10 rangkain kereta (masing-masing memiliki 12 gerbong). Dan setiap rangkaian mampu mengangkut 3.000 orang. Pembangunan KA listrik mono rail tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk meningkatkan pelayanan transportasi para jamaah haji, khususnya selama mereka menjalankan ritual ibadah haji di Arafah-Muzdalifah-Mina dan selama berlangsungnya ibadah haji. Kereta Stasiun kereta api cepat 59 T R A N S
V I S I T T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
3
|
2 0 1 2 tersebut secara terbatas telah dapat digunakan untuk melayani para jamaah haji khususnya jamaah dari dalam negeri Arab Saudi dan jamaah yang berasal dari negara-negara Teluk. Diharapkan pada musim haji tahun depan, sarana transportasi ini dapat difungsikan secara penuh dan dapat melayani para jamaah haji lebih banyak lagi yang menginginkan transportasi alternatif. Selain itu juga dapat diperuntukkan dengan tujuan pariwisata bagi para jamaah umroh yang ingin melihat jalur perjalanan ritual haji lintas Stasiun Arofah Muzdalifah Mina Mekkah, pergi dan pulang. Keberadaan kereta yang bernama Al Masyair ini, diharapkan kemacetan yang kerap melanda ARMINA (Arafah- Muzdalifah-Mina dan Makkah) saat berlangsungnya ibadah haji dapat teratasi karena mampu menyerap 40% penggunaan angkutan bus. Pada tahap kedua akan dibangun jaringan kereta mono rail yang menghubungkan Masjidil Haram di Makkah dengan Stasiun di jalan Umul Quro Kota Makkah. Selain itu, juga akan terhubungkan dengan Kereta Api Haramain (Kereta Api Cepat) dengan lintasan Makkah- Jeddah-Madinah, yang saat ini sedang dibangun. Kereta Listrik Mono Rail pada tahap akhir akan memiliki 20 kereta dengan rangkaian masing- masing 12 gerbong, dan setiap gerbong berkapasitas 250 orang tiap gerbong atau mampu mengangkut 72.000 jamaah per jamnya dengan kecepatan 80-120 km per/jam. Pembangunan fasilitas kereta mono rail ini secara keseluruhan sampai tahap akhir sebesar SR 6,5 miliar (USD 1,73 atau Rp.16,2 triliun). Pembangunannya dilakukan oleh sebuah konsorsium dari China melibatkan kurang lebih 5.000 tenaga kerja dari China. Jalur KA listrik mono rail ini dilengkapi sebanyak 9 stasiun ini merupakan proyek terbesar kedua yang dilaksanakan Kementerian Perkotaan dan Perdesaan Arab Saudi setelah selesainya pembangunan Jembatan Pelemparan Jumrah dengan teknologi tinggi yang memerlukan dana sebesar SR 4.5 miliar (US$ 1.2 miliar).n
Pembangunan KA listrik mono rail tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk meningkatkan pelayanan transportasi para jamaah haji. Kereta Api Monorail F o t o :
b l o g s p o t . c o m T R A N S
T E K N O 60 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
3
|
2 0 1 2 LEGENDA MOBIL SPORT TOYOTA 2000GT KINI BERTENAGA SURYA T R A N S
T E K N O 60 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
3
|
2 0 1 2 M asih ingat dengan mobil sport Toyota 2000GT? Produk Toyota Motor Corporation yang diproduksi terbatas di Jepang ini, kali pertama diperkenalkan pada Tokyo Motor Show 1965. Masa produksinya mulai tahun 1967 sampai berakhir 1970. Mobil ini bisa dikatakan terobosan revolusioner dari pabrikan mobil dari Jepang, karena mampu menunjukkan bahwa Negeri Sakura pun mampu membuat mobil sport yang dapat menandingi rival mereka dari Eropa. Kini, Crazy Car Project sebuah proyek yang dibiayai Toyota Automobile Association membangun kembali 2000GT dengan tenaga surya. Sebuah proyek untuk mencari sensasi mobil M F o t o :
m o b i l 6 9 . c o m 61 T R A N S
T E K N O T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 61 T R A N S
T E K N O T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 sport sejati yang tetap memperhatikan konservasi lingkungan. Toyota 2000GT yang pada masanya mampu menyaingi Jaguar tipe E, telah berganti daya pacu. Mesin 2.0 liter enam silinder diganti dengan baterai Lithium-Ion 35 kWh. Mesin ini memasok listrik penggerak motor berkekuatan 120kW (161 bhp). Motor listrik ini menggerakkan roda belakang. Untuk menjaga agar baterai terus terisi, kap mesin yang panjang dilapisi solar sel, demikian pula dengan kaca belakang. Hanya saja solar sel kaca belakang mengunakan bahan bening. Penciptanya berharap 2000GT Solar Electric Vehicle (SEV) bisa melaju hingga 200 km/jam dengan dua penumpang. Ini akan mengubah citra mobil tenaga surya yang identik dengan mobil eksperimental yang dikendarai satu orang dan melaju dengan kecepatan relatif rendah, tulis laporan Autoblog beberapa waktu lalu. 2000GT SEV tidak hanya kencang tapi juga mempertahankan kemewahannya. Interiornya dilapisi Alcantara, material canggih dari bahan alami yang biasanya dipakai di sedan-sedan premium modern. Panel-panelnya dilapisi warna emas dan silver. Agar lebih sempurna, suara mesin asli juga dipertahankan. Dengan rekayasa audio, raungan mobil asli tetap terdengar saat pedal gas ditekan.n F o t o :
j a p a n e s e n o s t a l g i c c a r . c o m F o t o :
a u t o w e e k . c o m T R A N S
S E J A R A H 62 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
S E J A R A H 62 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 serta Cara Kerjanya A khir April 2011, warga nelayan Desa Gegunung Wetan, Rembang Jawa Tengah, digegerkan oleh temuan sebuah jangkar berukuran empat meter di sekitar perairan Masaran atau 2,5 kilometer dari lepas pantai Rembang. Menurut Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Rembang Edi Winarno jangkar seberat 1 ton itu, diduga dari sebuah kapal dagang yang tenggelam pada 1731. Berdasarkan data Arsip Nasional awal abad ke-18 Kabupaten Rembang memiliki dua pelabuhan besar, yaitu Pelabuhan Karanggeneng Jangkar Mengenal Sejarah di Kecamatan Kota Rembang dan Pelabuhan Dasun di Kecamatan Lasem. Di dua pelabuhan itu, puluhan kapal dagang internasional kerap berlabuh. Menurut data Arsip Nasional pula, ada berita sejumlah kapal dagang Belanda yang tenggelam. Sejak Kapan Jangkar Dipakai? Peristiwa penemuan jangkar di atas menarik perhatian Trans Media untuk mengungkap lebih jauh alat penting dalam perkapalan itu. Apalagi negara kita terdiri dari banyak pulau 63 T R A N S
S E J A R A H T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 yang dari dulu terkenal dengan ketangguhan maritimnya. Secara umum dapat dikatakan Jangkar adalah perangkat penambat kapal ke dasar perairan, di laut, sungai ataupun danau sehingga tidak berpindah tempat karena hembusan angin, arus ataupun gelombang. Jangkar dihubungkan dengan rantai yang terbuat dari besi ke kapal dan dengan tali pada kapal kecil, perahu. Jangkar didesain sedemikian sehingga dapat tersangkut di dasar perairan. Kalau menilik sejarah, jangkar paling kuno mungkin terbuat dari batu yang banyak ditemukan pada Zaman Perunggu. Dan batu diyakini sebagai suatu benda yang mampu berfungsi sebagai jangkar, karena massanya yang berat. Lain lagi yang dilakukan orang Yunani kuno. Mereka menggunakan keranjang batu, karung besar berisi pasir, dan batang kayu yang diisi dengan timah, untuk difungsikan sebagai 63 T R A N S
S E J A R A H T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Jangkar dari zaman Yunani yang terbuat dari paduan kayu dan batu jangkar. Menurut Apollonius Rhodius dan Stephen Byzantium, jangkar menjadi bagian dari kapal yang berfungsi untuk menahan kapal dengan mengandalkan berat jangkar serta gesekannya di sepanjang dasar laut. Dalam perkembangannya, bagian jangkar dari besi dibentuk menyerupai gigi supaya lebih kuat mencengkram. Kata-kata dan dentes (keduanya berarti gigi) sering digunakan untuk menunjukkan jangkar dalam puisi Yunani dan Latin. Setiap kapal memiliki beberapa jangkar; yang terbesar hanya digunakan dalam bahaya ekstrim, dan karenanya secara khusus disebut atau sacra (terbang ke perlindungan terakhir). Awalnya hanya ada satu ujung sauh jangkar yang disebut . Sedangkan jangkar dengan dua ujung sauh disebut atau . Hebatnya, ada jangkar pada zaman itu yang secara umum tampak mirip seperti jangkar pada zaman modern yang sekarang kita pakai. Jangkar dari zaman Perunggu Jangkar yang diturunkan ke dasar laut menggigit dasar laut seperti ditunjukkan dalam gambar berikut. Penting sekali bahwa jangkar beserta rantainya cukup berat untuk bisa tertancap di dasar laut dan tidak akan terlepas dari dasar laut kecuali ditarik ke atas kapal.
Beginilah cara kerja jangkar T R A N S
S E J A R A H 64 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
S E J A R A H 64 T R A N S M E D I A
E d i s i
2
2 0 1 2 Jangkar Martin-Adelphi Jangkar Hall Pada awal abad 20, muncul beberapa jenis jangkar, seperti Hall, Wasteneys Smith dan Byer. Jangkar Wasteneys Smith Kemudian hadir jangkar Martin, yang merupakan bentuk penyempurnaan dari bentuk jangkar sebelum-sebelumnya. Jangkar ini terbuat dari besi yag ditempa dengan lebih baik. Deskripsi jangkar Martin adalah proyeksi di tengah lengan bekerja di ceruk pada pusat tangkai jangkar. Kekosongan di tangkai jangkar diisi oleh balok kayu yang dibaut di setiap sisi, dan rata dengan pelat samping, yang menjaga cacing (pengait) dalam posisi. Jangkar Martin Lengan, d-e, d-f terbentuk utuh, dan yang berputar pada mahkota d pada baut a melewati batang bercabang a-b. Poin-poin telapak tangan e, f, g adalah tumpul. Jangkar Rodgers Pada tahun 1894 dikenal teknik baja cor yang juga mempengaruhi bentuk jangkar. Pada masa ini dikenal jangkar Martin-Adelphi, dengan ciri mahkota serta lengan dicetak menjadi satu, sedangkan tangkai jangkar yang tersisa merupakan besi tempa. Proyeksi pada mahkota bekerja di ceruk (gambar kanan), dan dijamin berada di tempatnya oleh pin baja tempa, dilengkapi dengan mur dan ring, yang melewati mahkota dan tumit tangkai jangkar. Jangkar Abad ke-20 Jangkar Abad ke-19 64 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
S E J A R A H Sampai awal abad ke-19 pembuatan jangkar belum sempurna. Bahan baku besi yang sedikit mempengaruhi pengelasan yang kurang baik dan efisien. Ciri jangkar dalam bentuk lengan menjadi lurus, umumnya terpisah pada mahkota, ketika menimbang dari dasar tanah. Pering, seorang pegawai di Taman Kampus Plymouth, di awal tahun 1813 memperkenalkan sebuah jangkar yang berbentuk melengkung. Tahun 1852, Markas Besar AL Inggris, melengkapi kapal HM dengan jangkar, yang dikenal dengan nama jangkar Letnan Rodger. Jangkar Rodger ini menjadi tahap penting dalam perkembangan jangkar karena sudah mulai tampak lebih utuh. Jangkar Repro by Fransiskus Agung 65 T R A N S
S E J A R A H T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S M E D I A
E d i s i
2
2 0 1 2 T R A N S
S E J A R A H T R A N S M E D I A
E d i s i
2
2 0 1 2 65 T R A N S M E D I A
E d i s i
2
2 0 1 2 Jangkar perahu kecil dikembangkan setelah paruh pertama abad 20, dengan munculnya CQR, yang dikembangkan oleh Geoffrey Ingram Taylor dari Skotlandia pada awal 1930-an. Seorang Amerika, Richard Danforth menemukan dan mengembangkan pola Danforth pada 1940-an yang kembali ke konsep simetris tetapi dengan pelat datar ujung sauh yang sangat besar. Jangkar ini menawarkan daya mencengkeram yang sangat baik. Danforth asli masih diproduksi dan dijual oleh Tie Down Engineering di Amerika Serikat. Peter Bruce dari Isle of Man, Inggris mengembangkan tipe cakar jangkar Bruce pada tahun 1970. Jangkar generasi baru dimulai sejak akhir abad ke-20. Seorang Jerman Buegelanker menonjolkan segitiga tunggal datar ujung sauh yang sederhana, dengan Jangkar Byer Jangkar Perahu Kecil Semua jangkar di atas diberikan stok, yang penggunaannya adalah untuk memiringkan jangkar. Jika jatuh di tanah, bertumpu pada satu lengan dan satu stok, ketika kabel menegang, stok memiringkan jangkar, menyebabkan lengan terbentang pada sudut bawah untuk mencengkeram tanah; dan pees masuk dan mengubur sendiri di bawah permukaan tanah. Jangkar Byer yang dibuat W.L. Byer, memiliki ujung sauh dan mahkota terdiri dari baja cor yang dipadu dengan batang tempa melalui baut baja ringan. Sumbunya sejajar sampai titik ujung atas. Salah satu ujung baut memiliki kepala, tapi yang lain disekrup dan dilengkapi dengan butiran perunggu fosfor yang memungkinkan baut ditarik untuk diperiksa. Sebuah tapak dimasukkan pada setiap sisi mahkota untuk perjalanan ujung sauh ketika jangkar berada di tanah, dan untuk membawa ujung sauh tersebut aman terhadap sisi kapal ketika ditindih. batang gulungan untuk memastikan pengaturan yang benar. Walaupun desainnya sangat sederhana, namun terbukti lebih efektif daripada produk sebelumnya. Seorang Prancis, Alain Poiraud mengembangkan jangkar Spade pada 1990-an, yang menjadi sebuah lompatan besar dalam pembuatan jangkar. Spade adalah jangkar pertama yang berhasil menggunakan sebuah ujung sauh yang cekung, yang memberikan efisiensi terbesar (sebagai lawan jenis cembung bajak dari CQR, atau datar piring jenis Danforth). Seorang Selandia Baru, Peter Smith di awal tahun 2000-an mengambil elemen dari jenis Spade dan lainnya, dan mengembangkan solusi yang unik, untuk merancang jangkar Rocna. Cirinya, pada ujung sauh berbentuk cekung, batang gulungan yang secara otomatis dapat lurus, dan dapat diatur meluncur. n Jangkar Abad ke-20 dan 21 65 T R A N S
S E J A R A H T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Jangkar Hall F o t o :
g l m a r i n e s e r v i c e s . c o m T R A N S
U N I K 66 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U N I K 66 Menikmati KA Uap Kuno Bernama Jaladara T R A N S
U N I K 66 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 F o t o :
M . s a r i f T R A N S
U N I K 67 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
3
|
2 0 1 2 T R A N S
U N I K 67 T R A N S
U N I K 67 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T iap daerah memiliki keunikan masing-masing yang mampu memberikan daya tarik wisatawan. Salah satu hal unik yang dimiliki Kota Solo, Jawa Tengah adalah kereta api kuno yang masih dioperasikan di atas jalur kereta yang membelah kota. Di tengah siang yang terik, Trans Media berkesempatan naik kereta yang diberi nama Kluthuk Jaladara. Perjalanan yang dimulai dari Stasiun Purwosari, kami kemudian menyusuri jalan utama di Solo. Suara kereta yang sangat keras mengundang perhatian masyarakat sambil tetap duduk di kursi taman sepanjang jalan. Sepur Kluthuk Jaladara adalah kereta api uap buatan Jerman tahun 1896 dengan nomor lokomotif C1218 dan menarik dua gerbong bernomor seri TR 144 dan TR 16. Lokomotifnya membutuhkan empat meter kubik air dan lima meter kubik kayu jati untuk jarak tempuh Stasiun Purwosari sampai Stasiun Sangkrah. Sekali jalan mampu membawa penumpang sebanyak 76 orang. Kereta yang dioperasikan khusus bagi wisatawan itu dapat disewa dengan harga Rp 3,2 juta, biaya itu di antaranya untuk membayar kayu bakar, masinis, kondektur, dan petugas. Bagi yang datang tidak berombongan, harga tiket Sepur Kluthuk Jaladara dibagi berdasarkan KTP calon penumpang. Untuk penumpang ber-KTP Solo harga tiket Rp. 30.000,00, untuk yang ber-KTP karesidenan Surakarta harga tiket Rp. 100.000,00 dan KTP lainnya harga tiket Rp. 200.000,00. Nama Jaladara sendiri berasal dari kisah pewayangan. Alkisah, Jaladara adalah kereta pusaka milik para dewa yang dihadiahkan kepada Raden Narayana atau Prabu Kresna untuk membasmi kejahatan. Dengan menggunakan nama Sepur Kluthuk Jaladara diharapkan kereta wisata ini akan memberikan kebahagiaan, kesejahteraan dan mengangkut penumpang dengan selamat. F o t o :
f l i c k r . c o m F o t o :
s o l o p o s . c o m F o t o :
M . s a r i f T R A N S
U N I K 68 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
U N I K 68 T R A N S
U N I K 68 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Penumpang Terus Meningkat Sejak dioperasikan sejak 27 September 2009, peminat kereta api uap kuno Jaladara terus meningkat. Pada tahun 2011 lalu jumlah trip perjalanan kereta ini mencapai 60 kali. Tahun 2012, Jaladara ditargetkan beroperasi 80 kali perjalanan dari Stasiun Purwosari dan berakhir di Stasiun Kota (Sangkrah) dengan jalur rel sepanjang 5,6 km. Jaladara yang didatangkan dari Museum Kerata Api Ambarawa, dalam rutenya membawa para pelancong untuk mengunjungi beberapa tujuan wisata. Beberapa di antaranya adalah Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade Center (BTC), Batik Danar Hadi, Museum Radya Pustaka, dan rumah dinas Walikota Loji Gandrung. Mengingat ketertarikan wisatawan yang cukup besar, layak jika Pemerintah Kota Solo berniat untuk terus mempertahankan keberadaan kereta api uap ini. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Walikota Solo, Joko Widodo. Saya akan meminta kepada para anggota dewan di Solo untuk tetap menganggarkan subsidi pengoperasian kereta api tua tersebut yang sudah mulai dikenal wisatawan. Kereta api kuno Jaladara pada tahun ini mendapat alokasi APBD Rp 700 juta. Ini termasuk biaya operasional berikut pemeliharaan kereta api berbahan bakar kayu tersebut. DPRD Kota Surakarta juga telah menghitung pendapatan sewa Jaladara sekitar Rp 100 juta tahun lalu.n F o t o :
s i n d i k a s i . n e t T R A N S
W I S A T A 69 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Mengunjungi Rumah Singgah Bung Karno di Rengasdengklok T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
W I S A T A 69 T R A N S
W I S A T A 70 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
W I S A T A 70 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 C uaca telah memberi tanda bahwa perjalanan tidak akan menyenangkan. Dari Jakarta mendung terus menggelanyut sampai ke daerah Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Namun, Trans Media tetap membulatkan tekad untuk menapak tilas peristiwa penculikan Soekarno Hatta oleh sekelompok pemuda. Maaf, Pak. Kamar Bung Karno belum bisa dimasukin, kata Djiaw Hoy Lin, saat kami baru datang. Puteri Djiauw Kie Song itu memberi isyarat bahwa ada orang pintar yang sedang bersemedi di dalam kamar Bapak Proklamator. Menurut penuturan Lin, rumahnya yang bersejarah itu senyatanya telah hilang tergerus aliran sungai Citarum yang alirannya berubah, pada tahun 1957. Rumah yang ada sekarang adalah rumah baru yang dibangun untuk tempat hunian Djiauw Kie Song dan anak- anak keturunannya. Di tempat inilah kami menyimpan benda-benda bersejarah yang dulu digunakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta berunding dengan para pemuda, tuturnya. Namun kondisi rumah sekarang pun tampaknya tidak lebih baik dengan rumah sebelumnya. Karena posisinya yang berada di dataran rendah. Untuk menjangkau rumah ini pun kami harus melewati jalan yang menurun dan di beberapa titik terdapat genangan. Bagaimanapun juga kami tetap akan menjaga semua peninggalan ini. Karena sudah menjadi wasiat keluarga kami, ungkap Lin. Saat ditanya apakah keluarga berniat memperbaiki rumah, ia dengan nada lirih menyatakan tidak memiliki biaya. Lin bersama keluarganya hanya mengandalkan warung yang berada di depan rumahnya. Sebenarnya sudah ada dari Pemda yang mengukur lahan untuk dibuatkan pagar, tapi belum terealisasi. Siapa pun yang datang ke sini, kami tidak kenakan tarif, hanya diminta mengisi daftar tamu saja. Kalau ditanya harapan, kata Lin, supaya Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dapat memberi bantuan untuk perawatan rumah. Selain itu juga minta dibuatkan jalur petunjuk, sehingga memudahkan pengunjung untuk datang. Yang ada di rumah ini, kamar sebelah kanan meja persembahan adalah kamar Bung Karno yang di dalamnya ada barang-barang yang pernah dipakai. Sebelah kiri adalah kamar Bung Hatta. Ranjang Bung Karno sudah dibawa ke museum, tapi kalau rancangnya Bung Hatta ini asli. Peristiwa Rengasdengklok Rumah Lin masuk dalam pusaran sejarah nasional, karena adanya Peristiwa Rengasdengklok. Hal ini bermula saat Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Berita tentang kekalahan Jepang ini masih dirahasiakan oleh Jepang. Namun demikian para pemimpin pergerakan dan pemuda Indonesia lewat siaran luar negeri telah mengetahuinya pada tanggal 15 Agustus 1945. Djiaw Hoy Lin sedang menjelaskan riwayat rumahnya yang pernah disinggahi oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Foto diri Djiaw Kie Song dan cucu dari bapak Djiaw Kie Siong. Barang-barang peninggalan Bung Karno dan Bung Hatta serta meja yang dipakai untuk penulisan naskah proklamasi. F o t o :
F r a n s
A g u n g T R A N S
W I S A T A 71 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S
W I S A T A 71 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Untuk itu para pemuda segera menemui Bung Karno dan Bung Hatta di Pegangsaan Timur No.56 Jakarta dan meminta agar mau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia lepas dari pengaruh Jepang. Bung Karno dan Bung Hatta tidak menyetujui dengan alasan bahwa proklamasi perlu dibicarakan dalam rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Malam hari tanggal 15 Agustus 1945 diadakan rapat di ruang Laboratorium Mikrobiologi di Pegangsaan Timur yang dihadiri oleh Soekarni, Yusuf Kunto, Syodanco Singgih, dan Chaerul Saleh sebagai pemimpinnya. Darwis dan Wikana menyampaikan hasil rapat, yakni mendesak agar Soekarno-Hatta memutuskan ikatan dengan Jepang. Saat itu, muncul suasana tegang, karena Soekarno- Hatta tidak menyetujuinya. Golongan muda tetap mendesak agar tanggal 16 Agustus 1945 diproklamasikan kemerdekaan, sedangkan golongan tua berpegang teguh perlunya diadakan rapat PPKI. Di tengah ketegangan itu, pada tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda mengadakan rapat di Asrama Baperpi, Jalan Cikini 71 Jakarta. Selesai rapat, diputuskan untuk menculik Bung Karno dan Bung Hatta keluar kota agar tidak terkena pengaruh Jepang. Soekarno- Hatta dibawa oleh Soekarni, Yusuf Kunto, dan Syodanco Singgih ke Rangasdengklok. Pada sore harinya, Ahmad Soebarjo memberi jaminan bahwa selambat- lambatnya esok hari tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta akan memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, maka Cudanco Subeno (komandan kompi tentara PETA di Rengasdengklok) memperbolehkan Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta. Wisata Sejarah Catatan sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa rumah Lin merupakan warisan yang tidak ternilai untuk bangsa Indonesia. Kami ikut bangga, walaupun dengan kondisi rumah dan lingkungan seadanya tapi banyak pemudi dan pemuda yang berkunjung. Hari itu, di pelataran rumah yang sempit, berjejer motor yang jumlahnya tidak kurang dari 20 dan 3 mobil. Bagi para pembaca yang tergugah untuk mendalami sejarah perjuangan bangsa kita, ada banyak cara untuk ke rumah singgah Bung Karno dan Bung Hatta. Kalau dari Jakarta, ada beberapa terminal yang bis-nya melayani langsung ke Karawang, misalnya Terminal Kampung Rambutan, Pasar Rebo atau Kali Deres. Setelah naik bis, turun di Terminal Bis Tanjung Pura, Karawang. Dari situ tinggal naik angkot jurusan Rengasdengklok. Bagi yang naik kendaraan pribadi, bisa melewati jalan tol Jakarta Cikampek dan keluar di Karawang. Dari sana ikuti petunjuk arah menuju Terminal Bis Tanjung Pura. Dengan mengikuti jalan utama, setelah sekitar 12,1 kilometer dari terminal, kita berbelok ke kiri setelah melihat ada papan penunjuk jalan ke arah monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok. Jalan yang rupanya baru dibuat belum terlalu lama itu membujur melewati persawahan sepanjang 2,2 kilometer sebelum akhirnya sampai ke monumen. Dari situ kita tinggal tanya penduduk setempat di mana letak rumah Bung Karno. Mudah bukan? Selamat berwisata sejarah n Tempat tidur Bung Hatta F o t o :
w o r d p r e s s . c o m T R A N S
W I S A T A 72 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 T R A N S I K L O P E D I A 72 T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 D ewasa ini sepeda kembali menjadi tren di Indonesia. Tidak ingin fenomena ini hanya numpang lewat, beberapa Pemerintah Daerah menetapkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB). Sehingga masyarakat punya kesempatan khusus untuk bersepeda atau jalan kaki di jalan raya tanpa diganggu oleh kendaraan bermotor. Yang menarik, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun menerapkan HBKB di lingkungannya. Para pegawainya pun datang ke kantor dengan sepeda atau menggunakan transportasi umum. Diharapkan, setelah Kemenhub sebagai institusi yang paling berwenang dalam bidang transportasi memberi teladan, maka masyarakat luas dapat secara sadar meninggalkan kendaraan pribadi bermotor untuk beralih ke sepeda atau transportasi umum. Kota Sepeda Ke depan, semoga bersepeda menjadi budaya yang melekat dalam diri masyarakat Indonesia. Seperti halnya yang terjadi di Negara Belanda. Negara yang luasnya tidak lebih luas dari Provinsi Jawa Timur itu, menjadi negara dengan jumlah sepeda per kapita tertinggi di dunia. Jumlah sepeda di Negeri Kincir Angin ini mencapai 99,1% dari total penduduknya yang mencapai 16,6 juta jiwa. Data memberi catatan, China berada di urutan kesepuluh dengan jumlah sepeda yang mencapai 37,2% dari total penduduknya yang mencapai 1,3 milliar, disusul Belgia (48%), Swiss (48,8%), Jepang (56,9%), Tahukah Anda Negara Paling Banyak Sepeda? 73 T R A N S I K L O P E D I A T R A N S M E D I A
|
E d i s i
4
|
2 0 1 2 Finlandia (60,4%), Norwegia (60,7%), Swedia (63,7%), Jerman (75,8%), dan Denmark (80,1%). Sumber lain mengatakan, junlah sepeda di Belanda tidak kurang dari 18 Juta sepeda, atau masing-masing penduduknya mempunyai sepeda lebih dari satu. Sepeda di Negeri Belanda tidak hanya digunakan di akhir pekan, seperti kebanyakan dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tetapi dipakai untuk aktifitas sehari-hari, karena 27% pemilik sepeda mengaku bersepeda untuk melakukan perjalanan, bahkan 25% di antaranya untuk pergi ke tempat kerja. Rata-rata jarak tempuh per orang dengan bersepeda per hari mencapai 2,5 km. Tentu saja hal ini membantu masyarakat di sana menjaga kesehatannya. Berbeda dengan keadaan di negara kita yang lebih banyak menggunakan kendaraan bermotor yang pastinya lebih banyak menghasilkan polusi. Kurang lebih 1,3 Juta sepeda terjual di Belanda tiap tahunnya, dengan harga rata-rata mencapai 713 Euro. Bagaimana dengan Infrastrukturnya? Sebagai contoh, Amsterdam (Ibukota sekaligus kota terbesar di Belanda) merupakan salah satu kota di dunia yang paling bersahabat dengan sepeda. Amsterdam memiliki 400 km jalur sepeda! Semoga Kota Jakarta pun bisa ramah untuk bersepeda yah... n F o t o :
I s t i m e w a F o t o :
s o c i a l s h u t t e r . b l o g s p o t . c o m F o t o :
s t u d e n t s o f t h e w o r l d . i n f o F o t o :
s c o t t b o o t h . w o r d p r e s s . c o m T R A N S
F I G U R E 74 B eberapa tahun terakhir, hampir semua lapisan masyarakat merasakan layanan pesawat terbang. Salah satu faktornya adalah biaya tiket yang relatif lebih terjangkau. Namun, semurah apapun tiket pesawat, sektor keselamatan harus menjadi nomor satu. Hal inilah yang disadari oleh artis cantik Nikita Willy. Pemain sinetron itu meyakini bahwa aspek keselamatan menjadi perhatian utama para operator penerbangan. Itulah mengapa ia tidak pernah merasa takut untuk naik pesawat. Apalagi, karena padatnya aktifitas, pelantun lagu Maafkan ini tidak jarang bepergian ke dalam maupun luar negeri. Aku nggak khawatir sih. Aku kan sering naik pesawat karena banyak acara yang di luar kota atau luar negeri. Mau nggak mau aku harus naik pesawat. Jadi berserah diri saja dengan banyak doa, ujarnya belum lama ini. Sebagai catatan, ada tiga unsur yang memberikan kontribusi pada keselamatan penerbangan. Pertama, pesawat terbangnya sendiri, bagaimana pesawat itu didesain, dibuat, dan dirawat. Kedua, sistem penerbangan negara, bandara, jalur lalu lintas udara, dan air traffic controls. Ketiga, airlines flight operations yang berkaitan dengan pengendalian dan pengoperasian pesawat di airlines.n Yakin Pesawat Utamakan Keselamatan Nikita Willy T R A N S M E D I A