Anda di halaman 1dari 12

Konsesi Bagi Badan Usaha Pelabuhan

Oleh Irani Wulandari

September 2018
Dasar Hukum

 Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran


 Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan
 Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan
 Peraturan Menteri Perhubungan No. 15 Tahun 2015 tentang Konsesi
Dan Bentuk Kerjasama Lainnya Antara Pemerintah Dengan Badan
Usaha Pelabuhan Di Bidang Kepelabuhanan
 Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 166 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 15 Tahun
2015 Tentang Konsesi Dan Bentuk Kerjasama Lainnya Antara
Pemerintah Dengan Badan Usaha Pelabuhan Di Bidang
Kepelabuhanan
Definisi

• Konsesi adalah pemberian hak oleh penyelenggara pelabuhan kepada Badan


Usaha Pelabuhan untuk melakukan kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan
jasa kepelabuhanan tertentu dalam jangka waktu tertentu dan kompensasi
tertentu. (PP 61/2009 Ps 1:30)
• Penyelenggara Pelabuhan adalah Otoritas Pelabuhan atau Unit Penyelenggara
Pelabuhan. (PP 61/2009 Ps 1:9)
• Badan Usaha Pelabuhan (BUP) adalah badan usaha yang kegiatan usahanya
khusus di bidang pengusahaan terminal dan fasilitas pelabuhan lainnya. (PP
61/2009 Ps 1:29)
• Otoritas Pelabuhan (Port Authority) adalah lembaga pemerintah di pelabuhan
sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, dan
pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersial. (UU
17/28 Ps1:26)
• Unit Penyelenggara Pelabuhan adalah lembaga pemerintah di pelabuhan
sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian,
pengawasan kegiatan kepelabuhanan, dan pemberian pelayanan jasa
kepelabuhanan untuk pelabuhan yang belum diusahakan secara komersial. (UU
17/28 Ps1:27)
Lingkup

Konsesi Merupakan salah satu bentuk kerjasama BUP dengan Pemerintah di


dibidang kepelabuhanan, dengan bentuk-bentuk kerjasama:
1. Kerjasama Pengusahaan di Pelabuhan Pada Pelabuhan Yang Telah
Dibangun/ dikembangkan dan/ atau Dioperasikan *Sebelum Berlakunya
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran*
2. Kerjasama Dalam Pengusahaan di Pelabuhan Yang Merupakan
Pembangunan Pelabuhan Baru
3. Kerjasama Dalam Pengusahaan di Pelabuhan Yang Merupakan
Pengembangan Terminal Baru
4. Kerjasama Dalam Pengusahaan di Pelabuhan Yang Merupakan Terminal
Untuk Kepentingan Sendiri Melayani Kegiatan Untuk Kepentingan Umum
5. Kerjasama Dalam Pengusahaan di Pelabuhan Yang Merupakan Terminal
Untuk Kepentingan Sendiri Berubah Status Menjadi Terminal Umum
6. Kerjasama Dalam Pengusahaan Alur Pelayaran dan Kolam Pelabuhan
7. Kerjasama Dalam Pengusahaan Pelabuhan Pada Kegiatan di Area Alih Muat
Kapal di Perairan

Sumber: PM 15/2015 Ps 28-33 * PM 166/2015 Ps 28


Peran Para Pihak

• Otoritas Pelabuhan dan Unit


Penyelenggara Pelabuhan sebagai
wakil Pemerintah berperan memberikan
Konsesi dengan koordinasi dengan
Pemda (UU 17/2008 Ps 82:4;6)*
• BUP menyelenggarakan jasa
kepelabuhanan sesuai perjanjian
konsesi. (UU 17/2008 Ps 92)
• BUP memenuhi kewajiban sesuai
konsesi dalam perjanjian (UU 17/2008
Ps 94)**

* PP 61/2009 Ps 65:1;3 ** PP 61/2009 Ps 73:f


Tata Cara Pemberian Konsesi

Penyelenggaraan Pelabuhan
PP 64/2015 Pasal 74 (Otoritas Pelabuhan)

Ayat 1 Konsesi Jangka Waktu


 Penyediaan jasa kapal disesuaikan dengan
 Pelayanan jasa kapal pengembalian
 dana investasi dan
Pelayanan jasa penumpang
keuntungan yang wajar
 Pelayanan jasa barang
Ayat 3

Ayat 2
Penunjukan/Penugasan Pelelangan
Prosedur sesuai PM 15/2015 Prosedur disesuaikan dengan
(detail pada slide 10) aturan perundang-undangan

Ayat 2a Ketentuan*:
 Lahan dimiliki oleh BUP
 Investasi total oleh BUP tanpa
unsur dana APBD/APBN

Perjanjian Konsesi

Sumber: PP 64/2015 Ps 74, PM15/2015 Ps 28-32;37-39 Keterangan: *pasal tambahan (2a)


Tata Cara Pemberian Konsesi

Perjanjian Konsesi
PP 64/2015 Pasal 74
Isi Perjanjian, minimal:
a. lingkup pengusahaan;
Ayat 4
b. masa konsesi pengusahaan;
c. tarif awal dan formula penyesuaian tarif;
d. hak dan kewajiban para pihak, termasuk resiko yang dipikul
para pihak dimana alokasi resiko harus didasarkan pada
prinsip pengalokasian resiko secara efisien dan seimbang;
e. standar kinerja pelayanan serta prosedur penanganan
keluhan masyarakat;
f. sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi perjanjian
pengusahaan;
g. penyelesaian sengketa;
h. pemutusan atau pengakhiran perjanjian pengusahaan;
i. sistem hukum yang berlaku terhadap perjanjian
pengusahaan adalah hukum Indonesia;
j. keadaan kahar; dan
k. perubahan-perubahan.`

Dalam PM 15/2015 Ps 41 diuraikan lebih rinci Slide berikut

Sumber: PP 64/2015 Ps 74,


Tata Cara Pemberian Konsesi

“Harus dalam Bahasa Indonesia;


Perjanjian Konsesi bahasa asing jika perlu” 41:5
PM 15/2015 Pasal 74
Ayat 2
Isi Perjanjian, minimal:
a. para pihak
b. lingkup pengusahaan;
c. mulai berlaku dan masa konsesi pengusahaan;
d. besarnya pendapatan konsesi (concession fee)
e. jaminan Pelaksanaan
f. Tarif awal dan formula penyesuaian tarif;
g. hak dan kewajiban para pihak, termasuk resiko yang dipikul
para pihak dimana alokasi resiko harus didasarkan pada
prinsip pengalokasian resiko secara efisien dan seimbang;
h. standar kinerja pelayanan serta prosedur penanganan
keluhan masyarakat;
i. mekanisme pengawasan kinerja pelayanan;
j. penggunaan dan kepemilikan aset infrastruktur;
k. pernyataan dan jaminan bahwa perjanjian sah dan mengikat;
l. pengalihan saham
m. sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi perjanjian
pengusahaan;
n. mekanisme penyelesaian sengketa;
o. pemutusan atau pengakhiran perjanjian pengusahaan;
p. sistem hukum yang berlaku terhadap perjanjian
pengusahaan adalah hukum Indonesia;
q. fasilitas pelabuhan, peralihan pada akhir konsesi
r. keadaan kahar; dan
s. perubahan-perubahan.

Sumber: PM 15/2015 Ps 41 Keterangan: tulisan abu-abu adalah item yang sudah ada pada PP 64/2015 Ps 74:4
Mekanisme Pemberian Konsesi

Penunjukan/
No. Bentuk Kerjasama Lelang
Penugasan
1. Kerjasama Pengusahaan di Pelabuhan Pada Pelabuhan Yang Telah


Dibangun/ dikembangkan dan/ atau Dioperasikan Sebelum
Berlakunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang -
Pelayaran
2. Kerjasama Dalam Pengusahaan di Pelabuhan Yang Merupakan
Pembangunan Pelabuhan Baru  
3. Kerjasama Dalam Pengusahaan di Pelabuhan Yang Merupakan
Pengembangan Terminal Baru  
4. Kerjasama Dalam Pengusahaan di Pelabuhan Yang Merupakan
Terminal Untuk Kepentingan Sendiri Melayani Kegiatan Untuk
Kepentingan Umum
 -
5. Kerjasama Dalam Pengusahaan di Pelabuhan Yang Merupakan
Terminal Untuk Kepentingan Sendiri Berubah Status Menjadi
Terminal Umum
 
6. Kerjasama Dalam Pengusahaan Alur Pelayaran dan Kolam
Pelabuhan  
7. Kerjasama Dalam Pengusahaan Pelabuhan Pada Kegiatan di Area
Alih Muat Kapal di Perairan  
Sumber: PM 15/2015 Ps 29-33; PM 166/2015 Ps 28 Keterangan: tanda abu-abu = metoda tidak diperjelas dalam aturan
Tata Cara Pemberian Konsesi: Detail Penunjukan/Penugasan
PM 15/2015 Pasal 39 Start Syarat Pra Studi Kelayakan:
1. Kajian Hukum Dan Kelembagaan;
2. Kajian Teknis;
3. Kajian Kelayakan Proyek;
Permohonan 4. Kajian Lingkungan Dan Sosial;
BUP ke Dirjen 5. Kajian Bentuk Kerjasama Dalam Penyediaan
Infrastruktur;
6. Kajian Kebutuhan Dukungan Pemerintah Dan
Penilaian dan Atau Jaminan Pemerintah.
penyampaian hasil
penilaian atas pemenuhan
Pra Studi Kelayakan
Lama proses ≤ 30 Hari

Memenuhi?
Tidak
Ya
Penyelesaian Studi
Hasil Evaluasi
Kelayakan Oleh BUP

Penyampaian Hasil Studi


Kelayakan BUP ke Dirjen

Penilaian dan
penyampaian hasil
penilaian atas pemenuhan
Studi Kelayakan
Lama proses ≤ 30 Hari

Memenuhi?
Tidak
Ya
Penyelesaian Tahapan Pengembangan
Hasil Evaluasi
(MP, DED, Konstruksi) oleh BUP
Sumber: PM 15/2015 Ps 39
Tata Cara Pemberian Konsesi: Pelelangan

Konsesi dengan Pelelangan  Peraturan Menteri Perhubungan No. 15


• Dalam PP 64/2015 disebutkan Tahun 2015 tentang Panduan
bahwa dilakukan dengan Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
mekanisme pelelangan sesuai Dengan Badan Usaha Dalam
dengan ketentuan perundang- Penyediaan Infrastruktur Transportasi
undangan.  Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang
• Dalam PM15/2015, pada Pasal Kerjasama Pemerintah dengan Badan
29,30,32,33 disebutkan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur
diantaranya dengan mekanisme  Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
pelelangan sesuai dengan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
ketentuan perundang-undangan. Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tata
• Beberapa aturan terkait Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan
kerjasama pemerintah dan badan Usaha Kerjasama Pemerintah dengan
usaha adalah sebagai berikut. Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur

Sumber: -
Sekian

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai