Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMBANGUAN JALAN TOL


TRANS SUMATRA

Ditulis Oleh :

Kelompok 6

Audya Putri Zahara (11318204)

Asqor Aziz Farizi (11318162)

Muhammad Fauzan Fajriansyah (14318620)

Rizki Galeh Sutrisno (16318290)

Rusman Alfian Perkasa (16318398)

Kelas 1TA05
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

Dosen : IBU Meti Nurhayati

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia peranan investasi infrastuktur transportasi
sebagai suatu generator suatu pertumbuhan ekonomi telah menjadi
perhatian sejak lama, karena salah satu bentuk investasi transportasi
di antaranya adalah melalui pembangunan jalan tol. Pembangunan
jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1975. Hal tersebut didorong
dengan keinginan Negara dalam memperlancar lalu lintas,
meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemerataan hasil pembangunan
dan keadilan, dan meringankan beban dana pemerintah melalui
partispasi pengguna jalan. Manfaat yang diharapkan dari
pembangunan jalan tol itu sendiri adalah meningkatkan aksesbilitas,
pengaruh pada perkembangan wilayah dan peningkatan ekonomi,
adanya keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan dan
waktu, dan pengembalian investasi melalui pendapatan tol yang
tergantung pada kepastian tariff tol.

Sumatera adalah salah satu pulau di Indonesia yang


membutuhkan pembangunan infrastruktur. Pembangunan
infrastrukstur tersebut lebih ditekankan pada pembangunan jalan tol.
Melalui pembangunan tersebut, diharapkan akan membangkitkan
ekonomi Sumatera terutama dalam hal penyumbangan PDB nasional
dan sebagai bagian untuk mendukung terciptanya Asian Highway
Network yang telah disepakati pada forum United Nations di
Sanghai, China.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan pembangunan Jalan Tol Trans


Sumatera?
2. Apakah pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sebagai salah
satu alasan untuk mendongkrak ekonomi?
3. Apa saja dampak negatif dari pembangunan Jalan Tol terhadap
lingkungan ,masyarakat dan sosial?

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Pasca Ketergantungan

Teori Pasca Ketergantungan merupakan reaksi dari Teori


Ketergantungan. Teori ini bisa disebut sebagai teori tentang
pembangunan. Disamping itu ada pula Teori Liberal. Teori Liberal
pada dasarnya tidak banyak dipengaruhi oleh teori ketergantungan,
teori ini berjalan mengikuti asumsi-asumsi bahwa modal dan
investasi adalah masalah utama dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi. Kritik terhadap teori liberal pada umumnya berkisar pada
ketajaman definisi dari teori ketergantungan.

Agar konsep ketergantungan dapat di pakai untuk menyusun teori,


maka ada dua kriteria yang harus dipenuhinya, yaitu:

 Gejala ketergantungan ini harus hanya ada di negara-negara yang


ekonominya mengalami ketergantungan dan tidak di negara yang
tidak tergantung dengan negara lain.
 Gejala ini mempengaruhi perkembangan dan pola pembangunan
di negara-negara yang tergantung.

Pandangan Lall dari penelitiannya terhadap aspek ekonomi


sosiopolitik gejala ketergantungan, bahwa ia melihat gejala ini juga
terdapat di negara-negara yang dianggap tidak tergantung. Misalnya
tentang dominasi modal asing.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera

Proyek infrastruktur prioritas pemerintah hingga 2019


mendatang salah satunya adalah pembangunan Jalan Tol Trans
Sumatera. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat menerbitkan data terbaru yang secara rinci
masing-masing ruas tol di Pulau Sumatera telah menunjukan
perkembangan yang cukup positif.

Pertama, ruas tol Medan-Binjai sepanjang 16,72 km. PT


Hutama Karya adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas
pembangunan ruas tol ini. Proses pembebasan lahan telah mencapai
70% atau sekitar 11,7 km, sedangkan perkembangan konstruksi
mencapai 7,9%.

5
Kedua, ruas tol Pekan Baru-Kandis-Dumai sepanjang 131 km.
Tanggung jawab dalam pembangunan ruas tol ini diserahkan ke PT
Hutama Karya. Saat ini dalam persiapan konstruksi sembari
menunggu kesiapan lahan yang saat ini telah terbebas 19,5%.

Ketiga, ruas tol Palembang-Indralaya sepanjang 22 km. PT


Hutama Karya adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas
pembangunan ruas tol ini. Proses pembebasan lahan telah mencapai
49,09% atau sekitar 10,8 km. Sedangkan pembangunan konstruksi
telah mencapai total 10,35%.

6
Keempat, ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140
km. Tanggung jawab pembangunan ruas tol diserahkan ke Hutama
Karya. Proses pembebasan lahan mencapai 18,02% atau sekitar 25,23
km. Kegiatan konstruksi yang dilakukan pada paket 1 telah mencapai
1,16%, paket 2 mencapai 3,53%, Paket 3 dan 4 dalam persiapan
konstruksi sembari menunggu kesiapan lahan.

Kelima, ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang

7
111 km akan diserahkan secara penuh ke pihak swasta. Saat ini
prosesnya tengah dalam rangkaian lelang investasi untuk mencari
investor paling kompeten.

Keenam, ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang


61,70 km. Tanggung jawab pembangunan ruas tol ini diserahkan ke
PT Jasamarga Kualanamu Toll. Proses pembebasan lahan telah
mencapai 85,98%. Kegiatan konstruksi jalan tol yang terdiri dari 6
seksi pekerjaan ini telah mencapai perkembangan 6,01%

8
3.2 Jalan Tol Trans Sumatera sebagai Pendongkrak Ekonomi

Salah satu cara untuk memajukan suatu bangsa dapat


dilakukannya pengelolaan kekayaan alam yang melimpah dan
dimanfaatkannya secara maksimal. Parlementer kemajuan bangsa itu
sendiri diukur dengan kemajuan suatu ekonomi bangsa. Karena suatu
bangsa dapat dianggap maju jika perekonomiannya baik.
Perekonomian yang baik dapat dilihat dari pendapatan perkapita yang
besar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Kebutuhan infrastruktur tidak terlepas dari peningkataan


perekonomian. Infrastruktur menjadi kebutuhan dasar penduduk
suatu negara secara ekonomi dan sosial. Seperti halnya, fasilitas
transportasi, bangunan institusional dan komesial.

Dalam hal ini, infrastruktur transportasi menjadi hal utama


dalam menopang kegiatan perekonomian negara, karena itu
infrastruktur transportasi menjadi sangat penting untuk Indonesia.
Infrastruktur tol sangat penting dimiliki oleh bangsa Indonesia. Jalan
tol berfungsi untuk memudahkan para pengguna kendaraan beroda
empat dalam perjalanan. Tetapi dalam kenyataannya, banyak sekali
pengguna jalan di Indonesia diresahkan karena kemacetan dan jalan
berlubang yang menyebabkan perjalanan menjadi semakin lama. Hal
ini sangat merugikan bagi kendaraan yang dikejar target waktu dalam
perjalanan.

Dalam aplikasinya, jalan tol sangat berpengaruh dalam


perekonomian suatu negara. Akses menuju daerah akan lebih mudah

9
dijangkau dan dengan sendirinya investor juga akan datang. Dalam
pembahasan ini, jalan tol sendiri memiliki beragam manfaat,
diantaranya:

1. Akses jalan menjadi mudah atau adanya keterjangkauan daerah.


Jika suatu daerah sudah mudah diakses akan menarik para investor
untuk berinvestasi disana.

2. Jalan umum banyak sekali memiliki hambatan seperti kemacetan,


maupun jalan banyak yang berlubang. Hal tersebut menyebabkan
perusahaan merugi karena barang yang terlambat dikirim, apalagi
yang muatannya adalah sayur atau buah yang memiliki batas waktu
maksimum. Bisa jadi sayur atau buah tersebut sudah membusuk kalau
truk yang mengangkut tidak sesuai target waktu dalam mengantarnya.
Dalam hal ini, jalan tol mempercepat waktu perjalanan kendaraan

3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan adanya jalan


tol ekonomi daerah pun akan naik, contohnya adalah adanya jalan tol
Tangerang-Merak. Pada triwulan III tahun 2013 jalan tol tersebut
memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi
Banten.
4. Membantu membuka lapangan pekerjaan yang dapat diandalkan di
Indonesia. Seperti cntoh dalam pengoperasian jalan tol membutuhkan
operator yang bergatian selama 24 jam.

5. Para pengguna jalan tol akan membayar ketika lewat. Sehingga


dapat memberikan pendapatan bagi Negara dan hasilnya dapat
dimanfaatkan oleh Negara.

Dengan adanya jalan tol, selain membuat perjalanan menjadi


lebih cepat, daerah juga akan lebih maju terutama dalam bidang

10
ekonomi. Banyak harapan muncul dalam pembangunan jalan tol di
Indonesia, terutama di pulau Sumatera.

Sejauh ini, dalam proyek pembangunan jalan tol ruas


Palembang-Simpang Indralaya, PT Hutama Karya (HK)
mendapatkan pinjaman sebesar Rp 1,24 triliun. Menurut Direktur PT.
HK, I Gusti Ngurah Putra, ruas tol Sumatera sebenarnya tidak
menguntungkan jika dilihat dari sisi finansial. Namun, ada harapan
saat beroperasi nanti tol tersebut dapat memberikan dampak ekonomi
bagi masyarakat sekitar. Secara finansial proyek tersebut tidak layak,
tapi secara ekonomi rakyat membutuhkan. Karena dapat “meng-
generate” (pembangunan), selain di Jawa juga di Sumatera.

Sebagai contohnya, ruas tol di Malaysia yang dibangun dari


sisi selatan ke utara, mampu memberikan kontribusi ke pertumbuhan
ekonomi di negara tersebut.

11
3.3 Tipe Pembangunan

Berikut 10 tipe pembangunan dalam kajian Teori Pembangunan:

TIPE PERENCANAAN PERTUMBUHAN PERUBAHAN


Tipe Ideal + + +
Tipe
Menghasilkan
+ + -
Dalam Jangka
Pendek
Tipe
Menghasilkan
+ - +
Dalam Jangka
Panjang
Tipe + - -
Kegagalan
Dorongan - - +
Lingkungan
Tipe - + +
Pragmatis
Tipe Krisis - + -
Tipe - - -
Stagnasi/Statis
CHOS ? ? ?

12
Keterangan:

1. Tipe Ideal adalah tipe pembangunan yang bisa merencanakan


perubahan dan pertumbuhan.
2. Tipe Menghasilkan Dalam Jangka Pendek adalah tipe
pembangunan yang bisa merencanakan pertumbuhan tetapi tidak
adanya perubahan.
3. Tipe Menghasilkan Dalam Jangka Panjang adalah tipe
pembangunan yang bisa merencanakan perubahan tetapi tidak adanya
pertumbuhan.
4. Tipe Kegagalan adalah tipe pembangunan yang tidak bisa
merencanakan perubahan dan pertumbuhan.
5. Tipe Dorongan Lingkungan adalah tipe pembangunan yang tidak
bisa merencanakan pertumbuhan tetapi adanya perubahan.
6. Tipe Pragmatis adalah tipe pembangunan yang tidak ada
perencanaan, tetapi adanya perubahan dan pertumbuhan.
7. Tipe Krisis adalah adalah tipe pembangunan yang tidak adanya
perencanaan dan perubahan, tetapi adanya pertumbuhan.
8. Tipe Stagnasi/Statis adalah tipe pembangunan yang tidak adanya
perencanaan dan perubahan, serta pertumbuhan.
9. Tipe Confusion (kebingungan), Hassle (perkelahian), Angry
(kemarahan), Of stake (pertarungan) & Stagnan (Kebosanan)
atau CHOS adalah tipe pembangunan yang semuannya diragukan
(tidak jelas perencanaan perubahan dan pertumbuhan).

13
Pada Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera masuk dalam
tipe pertama yaitu Tipe Ideal. Karena adanya pembangunan tol ini
merupakan tipe pembangunan yang bisa merencanakan perubahan
dan pertumbuhan. Pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Trans
Sumatera ini sebelumnya sudah merupakan bagian dari perencanaan
pembangunan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun
setelah itu dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Seiring berjalannya waktu, pembangunan tersebut hampir memasuki
tahap akhir, dimana dampak perubahan sudah mulai terlihat di pulau
Sumatera. Masyarakat tidak lagi mengeluhkan akses jalur jalan yang
jauh. Dari hal tersebut, merupakan pintu masuk untuk pertumbuhan
ekonomi di pulau Sumatera. Salah satunya investor asing yang
berinvestasi disana.

14
3.4 Apa saja dampak negatif dari pembangunan jalan tol
terhadap lingkungan, masyarakat, dan sosial ?

 Dampak negatif pembangunan jalan tol bagi lingkungan ;


1) merusak ekosistem lingkungan
2) mengurangi daerah resapan air
3) tumbuhan yang berada di dalamnya akan mati
4) pemanasan global akan semakin meningkat

 Dampak negatif pembangunan jalan tol bagi masyarakat ;


1) masyarakat yang semula memiliki sawah menjadi tidak memiliki
karena untuk jalan tol
2) masyarakat tidak memiliki lahan pertanian
3) dengan dibangun jalan tol maka penghasilan penduduk sekitar akan
menurun.

 Dampak negatif pembangunan jalan tol bagi sosial ;


1) dengan dibangun jalan tol maka waktu akan cepat sehingga
masyarakat menjadi individualisme terhadap lingkungan.

15
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Infrastruktur transportasi menjadi hal utama dalam menopang


kegiatan perekonomian negara, karena itu infrastruktur transportasi
menjadi sangat penting untuk Indonesia. Salah satunya adalah
infrastruktur dalam pembangunan dan pengembangan jalan tol. Jalan
tol berfungsi untuk memudahkan para pengguna kendaraan beroda
empat atau lebih dalam perjalanan. Dalam hal ini, pemerintah
menjalankan Pembangunan dan Pengembangan Jalan Tol Trans
Sumatera. pembangunan tersebut hampir memasuki tahap akhir,
dimana dampak perubahan sudah mulai terlihat di pulau Sumatera.
Masyarakat tidak lagi mengeluhkan akses jalur jalan yang jauh. Dari
hal tersebut, merupakan pintu masuk untuk pertumbuhan ekonomi di
pulau Sumatera. Salah satunya investor asing yang berinvestasi
disana.

16
4.2 Saran

Pembangunan dan pengembangan jalan tol sebagai sarana


transortasi sangat diharapkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, perlu
di adakannya pembangunan lebih banyak lagi diberbagai pulau di
Indonesia, agar akses masyarakat semakin luas. Namun disamping
itu, pembangunan yang efektif dan efisien juga menjadi fokusan
utama. Agar tidak ada pihak yang dirugikan baik dari pemerintah
sendiri maupun masyarakat setempat.

4.3 Daftar Pustaka

http://www.academia.edu

https://brainly.co.id

17

Anda mungkin juga menyukai