id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
tp
:
ht
ht
t
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
p:
//p
.id
go
.id
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
2010-2014
-2014
9302005.91
ISSN
2089-1679
91300.15.03
21,59 cm x 27,94 cm
bp
s.
go
.id
ba
ra
t.
Naskah// Manuscript
:
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua Barat
Regional Account and Statistical Analysis Division
ap
ua
Penyunting// Editor
:
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua Barat
Regional Account and Statistical Analysis Division
ht
t
p:
//p
ii
Penyunting/ Editor
Penulis/ Writer
bp
s.
go
.id
ra
t.
ua
ht
t
p:
//p
ap
ba
iii
iv
.id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
KATA PENGANTAR
Buku Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Tahun 2014 ini merupakan
kelanjutan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya yang disusun oleh BPS Provinsi Papua Barat.
Publikasi ini menyajikan tinjauan perkembangan perekonomian Papua Barat secara deskriptif. Dalam
buku ini juga ditampilkan tabel-tabel PDRB tahun 2010 2014 atas dasar harga berlaku dan harga
konstan 2010 dalam bentuk nilai nominal dan persentase.
bp
s.
go
.id
Kepada seluruh anggota Tim Penyusun Publikasi ini yang telah memberikan kontribusinya
dalam mewujudkan publikasi ini disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Demikian pula
kepada instansi pemerintah dan lembaga/perusahaan swasta yang telah memberikan dukungan data
bagi penyusunan publikasi ini diucapkan terima kasih. Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini
dapat terus berlanjut serta dapat ditingkatkan di masa-masa mendatang.
ba
ra
t.
Terakhir, disadari bahwa data dan informasi yang disajikan dalam publikasi ini masih
memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu, setiap masukan yang bersifat konstruktif sangat
dihargai demi penyempurnaan isi publikasi ini selanjutnya.
ht
t
p:
//p
ap
ua
Akhirnya, semoga publikasi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
vi
.id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
DAFTAR ISI
.id
go
1.2
1.3
t.
bp
s.
1.1
ra
2.2
2.3
.............................................................................................................. 15
Industri Pengolahan..............................................................................................................
2.4
Gas................................
................................
Pengadaan Listrik dan Gas
.................................................................................................... 21
2.5
2.6
Konstruksi ............................................................................................................................. 24
2.7
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor .................................... 25
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
2.14
2.15
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
2.1
vii
2.16
2.17
Struktur Ekonomi.................................................................................................................. 49
3.2
3.3
4.2
4.3
Industri Pengolahan.............................................................................................................. 58
4.4
4.5
4.6
Konstruksi ............................................................................................................................. 61
4.7
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor .................................... 61
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
Jasa lainnya........................................................................................................................... 66
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
.id
4.1
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian Tahun
2010 dan 2014 (Persen)
57
Gambar 4.2
64
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
.id
Gambar 4.1
ix
.id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
DAFTAR TABEL
Halaman
Perbandingan Perubahan Konsep dan Metode Perhitungan PDRB
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 3.1
49
Tabel 3.2
51
Tabel 3.3
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
60
Tabel 4.5
62
62
Tabel 4.7
63
Tabel 4.8
65
53
56
57
58
//p
p:
ht
t
Tabel 4.6
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
.id
Tabel 1.1
xi
xii
.id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
PDRB Dengan Migas
Lampiran 1.1
Lampiran 1.2
68
70
72
go
.id
Lampiran 1.3
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Seri 2010 Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014 (miliar
rupiah)
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Seri 2010 Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 20102014 (miliar
rupiah)
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua
apua Barat Seri
2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014
2010
(persen)
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Seri
2010 Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 20102014
2010
(persen)
74
Lampiran 1.5
76
Lampiran 1.6
78
Lampiran 1.7
80
82
Lampiran 1.9
84
Lampiran 1.10
86
Lampiran 1.8
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
Lampiran 1.4
xiii
Lampiran 2
PDRB Tanpa Migas
Lampiran 1.1
Lampiran 1.2
Lampiran 1.3
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Seri 2010 Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014 (miliar
rupiah)
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Seri 2010 Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 20102014 (miliar
rupiah)
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Seri
2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014
(persen)
89
91
93
95
Lampiran 1.5
97
Lampiran 1.6
Lampiran 1.7
101
Lampiran 1.8
103
99
Lampiran 1.9
Lampiran 1.10
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
.id
Lampiran 1.4
105
107
xiv
PENJELASAN TEKNIS
s.
go
.id
1. Penghitungan statistik neraca nasional yang digunakan di sini mengikuti buku petunjuk yang
diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa yang dikenal sebagai Sistem Neraca Nasional.
Namun, penerapan statistik neraca nasional tersebut telah disesuaikan dengan kondisi sosialekonomi Indonesia.
.
2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi) menggambarkan
kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu.
Untuk menyusun PDRB digunakan 2 pendekatan, yaitu produksi dan penggunaan. Keduanya
menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan
usaha) dan menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi lapangan usaha merupakan
penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh lapangan usaha
atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan tentang
penggunaan dari nilai tambah tersebut.
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
B menurut lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh lapangan
3. Penyajian PDRB
usaha yang mencakup kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan
Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Mo dan Sepeda
Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan
Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan,
Ja Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa
lainnya.
ht
t
p:
4. Produk Domestik Regional Bruto maupun agregat turunannya disajikan dalam 2 (dua) versi
penilaian, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Disebut sebagai harga
berlaku karenaa seluruh agregat dinilai dengan menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan
harga konstan penilaiannya didasarkan kepada harga satu tahun dasar tertentu. Dalam publikasi di
sini digunakan harga tahun 2010 sebagai dasar penilaian.
5. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto diperoleh dari perhitungan PDRB atas dasar
harga konstan. Laju pertumbuhan tersebut dihitung dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahun
ke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1,
kemudian dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat
pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya.
xv
6. Output adalah nilai dari seluruh produk yang dihasilkan oleh lapangan usaha dengan memanfaatkan
faktor produksi yang tersedia di suatu wilayah (negara, provinsi, dan sebagainya) dalam suatu
periode waktu tertentu (umumnya satu tahun), tanpa memperhatikan asal-usul pelaku
produksinya.
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
.id
7. Upah/gaji adalah nilai tambah yang dibayarkan sebagai balas jasa atas penggunaan faktor produksi
tenaga kerja (termasuk di dalamnya imputasi upah dan gaji).
xvi
I. PENJELASAN UMUM
1.1 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto
Perencanaan pembangunan ekonomi, memerlukan bermacam data statistik sebagai dasar
berpijak dalam menentukan strategi kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan
tepat. Strategi dan kebijakan yang telah diambil pada masa-masa lalu perlu dimonitor dan dievaluasi
hasil-hasilnya. Berbagai data statistik yang bersifat kuantitatif diperlukan untuk memberikan gambaran
tentang keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan dicapai pada
.id
go
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan
bp
s.
distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan melalui pergeseran
kegiatan ekonomi
mi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari
ba
ra
t.
pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan
ua
Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat, perlu disajikan statistik
ap
//p
Angka-angka pendapatan
p:
nasional/regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang
ht
t
telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah pusat/daerah, maupun swasta.
Apa yang Dimaksud
imaksud dengan PDRB?
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan
jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai
aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang
dimiliki residen atau non-residen. Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu
pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga
konstan (riil).
PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun berdasarkan harga
yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian.
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (riil) disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan
bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
1.2 Kegunaan Produk Domestik Regional Bruto
Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi
perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah:
.id
1. PDRB harga berlaku (nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan
oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi
yang besar, begitu juga sebaliknya.
s.
go
2. PDRB
RB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan atau setiap kategori dari tahun ke tahun.
ra
t.
bp
3. Distribusi PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha menunjukkan struktur perekonomian
atau peranan setiap kategori ekonomi dalam suatu wilayah. Kategori-kategori ekonomi yang
mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.
ua
ba
4. PDRB
RB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per satu orang
penduduk.
p:
//p
ap
5. PDRB
RB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata
ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
ht
t
mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertuang dalam 2008 System of
National Accounts (SNA 2008) melalui penyusunan kerangka Supply and Use Tables (SUT).
Perubahan tahun dasar PDB dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi untuk menjaga konsistensi hasil penghitungan.
Apa yang Dimaksud SNA 2008?
SNA 2008 merupakan standar rekomendasi internasional tentang cara mengukur aktivitas
ekonomi yang sesuai dengan penghitungan konvensional berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi.
Rekomendasi yang dimaksud dinyatakan dalam sekumpulan konsep, definisi, klasifikasi, dan aturan
.id
neraca yang disepakati secara internasional dalam mengukur item tertentu seperti PDRB.
go
SNA dirancang untuk menyediakan informasi tentang aktivitas pelaku ekonomi dalam hal
s.
produksi, konsumsi dan akumulasi harta dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan analisis,
bp
pengambilan keputusan, dan pembuatan kebijakan. Dengan menggunakan Kerangka SNA, fenomena
ba
ra
t.
//p
ap
ua
p:
pertumbuhan ekonomi;
ht
t
Meningkatkan nominal PDRB, yang pada gilirannya akan berdampak pada pergeseran kelompok
pendapatan suatu daerah dari pendapatan rendah, menjadi menengah, atau tinggi dan
pergeseran struktur perekonomian;
Akan merubah besaran indikator makro seperti rasio pajak, rasio hutang, rasio investasi dan
saving, nilai neraca berjalan, struktur dan pertumbuhan ekonomi;
Akan menyebabkan perubahan pada input data untuk modeling dan forecasting.
Telah terjadi perubahan struktur ekonomi selama 10 (sepuluh) tahun terakhir terutama dibidang
informasi dan teknologi serta transportasi yang berpengaruh terhadap pola distribusi dan
Rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar dilakukan setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh)
go
.id
bp
s.
tahun1;
ra
Tersedianya sumber data baru untuk perbaikan PDRB seperti data Sensus Penduduk 2010 (SP
ba
t.
Tersedianya kerangka kerja SUT yang menggambarkan keseimbangan aliran produksi dan
ap
ua
ht
t
p:
//p
konsumsi (barang dan jasa) dan penciptaan pendapatan dari aktivitas produksi tersebut.
Konsep dan Cakupan: Perlakuan Work-in Progress (WIP) pada Cultivated Biological Resources
(CBR):
Merupakan penyertaan pertumbuhan aset alam hasil budidaya manusia yang belum di panen
sebagai bagian dari output lapangan usaha yang bersangkutan seperti: nilai tegakan padi yang
SNA1993, para 16.76: constant price series should not be allowed to run for more than five, or at the most, ten years without rebasing
belum di panen, nilai sapi perah yang belum menghasilkan, nilai pohon kelapa sawit atau karet
yang belum berbuah/dipanen.
Metodologi : Perbaikan metode penghitungan output bank dari Imputed Bank Services Charge
(IBSC) menjadi Financial Intermediation Services Indirectly Measured (FISIM)
.
Valuasi : Nilai tambah lapangan usaha dinilai dengan Harga Dasar (Basic Price).
Merupakan harga keekonomian barang dan jasa ditingkat produsen sebelum adanya intervensi
pemerintah seperti pajak dan subsidi atas produk. Valuasi ini hanya untuk penghitungan PDB,
sedangkan PDRB menggunakan harga produsen.
Klasifikasi :
.id
Klasifikasi yang digunakan berdasarkan Internasional Standard Classification (ISIC rev.4) dan
go
Central Product Classification (CPC rev.2). BPS mengadopsi kedua klasifikasi tersebut sebagai
s.
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 (KBLI 2009) dan Klasifikasi Baku Komoditi
t.
bp
ra
Perbandingan Perubahan Konsep dan Metode dari SNA sebelumnya dan SNA 2008 antara lain
ua
ba
ht
t
p:
//p
Variabel
1. Output pertanian
ap
2. Metode
penghitungan output
bank komersial.
3. Biaya eksplorasi
mineral dan
pembuatan produk
original
Konsep Lama
Hanya mencakup
output pada saat
panen
Menggunakan
metode Imputed
Bank Services Charge
(IBSC) .
Dicatat sebagai
konsumsi antara
Konsep Baru
Output saat panen
ditambah nilai hewan dan
tumbuhan yang belum
menghasilkan
Menggunakan metode
Financial Intermediary
Services Indirectly
Measured (FISIM)
Dicatat sebagai output dan
dikapitalisasi sebagai PMTB
Perubahan Klasifikasi dari PDRB Tahun Dasar 2000 ke PDRB Tahun Dasar 2010
Klasifikasi PDRB menurut lapangan usaha tahun dasar 2000 (2000=100) menggunakan
Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1990 (KLUI 1990) sedangkan pada PDRB tahun dasar 2010
(2010=100) menggunakan KBLI 2009. Perbandingan keduanya pada tingkat paling agregat dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 1.2. Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun
Dasar 2000 dan 2010
PDRB Tahun Dasar 2010
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
B. Pertambangan dan Penggalian
C. Industri Pengolahan
4.
5.
Konstruksi
6.
7.
8.
bp
s.
go
.id
1.
2.
3.
Pengadaan Air
Konstruksi
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
E.
F.
Jasa Keuangan
L. Real Estat
M,N. Jasa Perusahaan
9.
Jasa-jasa
Sementara klasifikasi PDRB menurut pengeluaran tahun dasar 2010 secara garis besar tidak
banyak mengalami perubahan seperti tabel berikut :
Tabel 1.3. Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar
2000 dan 2010
PDRB Tahun Dasar 2000
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
.id
1.
Uraian lapangan usaha yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari
masing-masing kategori dan subkategori lapangan usaha, cara-cara perhitungan Nilai Tambah Bruto
(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010, serta sumber datanya.
Uraian lapangan usaha yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari
masing-masing kategori dan subkategori lapangan usaha, cara-cara perhitungan Nilai Tambah Bruto
(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010, serta sumber datanya.
.id
go
Kategori ini mencakup segala pengusahaan yang didapatkan dari alam dan merupakan benda-
s.
benda atau barang-barang biologis (hidup) yang hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
bp
hidup sendiri atau untuk dijual kepada pihak lain. Pengusahaan ini termasuk kegiatan yang tujuan
ra
t.
utamanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subsisten) seperti pada kegiatan usaha tanaman
ua
2.1.1
ba
pangan.
ap
p:
//p
perkebunan, peternakan, serta jasa pertanian dan perburuan hewan yang ditujukan untuk dijual.
ht
t
Meliputi semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan komoditas bahan pangan. Komoditas
yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman pangan meliputi padi, palawija (jagung, kedele, kacang tanah,
kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu, palawija lainnya, seperti talas, ganyong, irut, gembili, dll), serta
tanaman serelia lainnya (sorgum/cantel, jawawut, jelai, gandum, dll). Keseluruhan komoditas di atas
masuk ke dalam golongan tanaman semusim, dengan wujud produksi pada saat panen atau wujud
produksi baku lainnya yang masih termasuk dalam lingkup kategori pertanian. Contoh wujud produksi
pada komoditas pertanian tanaman pangan antara lain: padi dalam wujud Gabah Kering Giling (GKG),
jagung dalam wujud pipilan kering, dan ubi kayu dalam wujud umbi basah.
Data produksi padi dan palawija diperoleh dari Subdit Statistik Tanaman Pangan BPS. Data harga
berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Data indikator harga
berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan Indeks yang
dibayar petani untuk biaya produksi kelompok tanaman pangan dari Subdit Statistik Harga Perdesaan
BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan tanaman pangan diperoleh dari hasil Sensus Pertanian
dan Survei Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT) yang dilakukan oleh Subdit Statistik Tanaman Pangan
BPS.
.id
Tanaman
anaman hortikultura terdiri dari tanaman hortikultura semusim dan tanaman hortikultura
go
tahunan. Tanaman hortikultura semusim meliputi tanaman hortikultura yang umumnya berumur
s.
pendek (kurang dari satu tahun) dan panennya dilakukan satu atau beberapa kali masa
panen untuk
m
bp
satu kali penanaman. Sedangkan tanaman hortikultura tahunan meliputi tanaman hortikultura yang
t.
umumnya berumur lebih dari satu tahun dan dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali
ra
masa panen untuk satu kali penanaman. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman
ba
ua
hias.
ap
Data produksi komoditas hortikultura diperoleh dari Subdit Statistik Hortikultura, BPS. Data
//p
harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Data indikator harga
p:
berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan Indeks yang
ht
t
dibayar petani untuk biaya produksi kelompok tanaman hortikultura dari Subdit Statistik Harga
Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan tanaman hortikultura diperoleh dari hasil
Sensus Pertanian.
2.1.1.3 Tanaman Perkebunan
Tanaman Perkebunan terdiri dari tanaman perkebunan semusim dan tanaman perkebunan
tahunan, baik yang diusahakan oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan (negara maupun
swasta). Cakupan usaha perkebunan mulai dari pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan,
penanaman, pemeliharaan dan pemanenan yang menjadi satu kesatuan kegiatan. Komoditas yang
dihasilkan oleh kegiatan tanaman perkebunan diantaranya adalah tebu, tembakau, nilam, jarak, wijen,
tanaman berserat (kapas, rosela, rami, yute, agave, abaca, kenaf, dan-lain-lain), kelapa, kelapa sawit,
karet, kopi, teh, kakao, lada, pala, kayu manis, cengkeh, jambu mete, dan sebagainya.
Data produksi komoditas perkebunan diperoleh dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian.
Data harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Data indikator
harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan Indeks
yang dibayar petani untuk biaya produksi kelompok tanaman perkebunan dari Subdit Statistik Harga
Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan tanaman perkebunan diperoleh dari hasil
Sensus Pertanian.
2.1.1.4 Peternakan
.id
go
budidaya segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dibesarkan,
s.
dipotong, dan diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan peternakan.
bp
Golongan ini juga mencakup pembudidayaan ternak maupun unggas yang menghasilkan produk
t.
berulang, misalnya untuk menghasilkan susu dan telur. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan
ra
ba
ras pedaging, ayam ras petelur, itik manila, itik, telur ayam ras, telur ayam bukan ras, telur itik, susu
ap
ua
segar, dsb.
//p
Data produksi komoditas peternakan diperoleh dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
p:
Kementerian Pertanian. Data harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga
ht
t
Perdesaan BPS. Data indikator harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik
Harga Produsen BPS dan Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi kelompok peternakan dari
Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan peternakan diperoleh
dari hasil Sensus Pertanian dan Survei Perusahaan Peternakan (Ternak Besar dan Kecil, Ternak Unggas,
dan Sapi Perah) yang dilakukan oleh Subdit Statistik Peternakan BPS.
2.1.1.5 Jasa Pertanian dan Perburuan
Kegiatan jasa pertanian dan perburuan meliputi kegiatan jasa pertanian, perburuan dan
penangkapan satwa liar, serta penangkaran satwa liar. Kegiatan jasa pertanian adalah kegiatan yang
dilakukan baik oleh perorangan maupun badan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak yang khusus
yang diberikan untuk menunjang kegiatan pertanian (tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman
10
perkebunan, dan peternakan). Dicakup juga dalam kegiatan jasa pertanian adalah penyewaan alat
pertanian/hewan bersama operatornya dan risiko kegiatan jasa tersebut ditanggung oleh yang
memberikan jasa.
Kegiatan perburuan dan penangkapan satwa liar mencakup usaha perburuan dan
penangkapan satwa liar dalam rangka pengendalian populasi dan pelestarian. Termasuk usaha
pengawetan dan penyamakan kulit dari furskin, reptil, dan kulit unggas hasil perburuan dan
penangkapan. Termasuk perburuan dan penangkapan binatang dengan perangkap untuk umum,
penangkapan binatang (mati atau hidup) untuk makanan, bulu, kulit atau untuk penelitian, untuk
ditempatkan dalam kebun binatang atau sebagai hewan peliharaan, produksi kulit bulu binatang, reptil
atau kulit burung dari kegiatan perburuan atau penangkapan. Sedangkan kegiatan penangkaran satwa
.id
liar mencakup usaha penangkaran, pembesaran, penelitian untuk pelestarian satwa liar, baik satwa liar
go
darat dan satwa liar laut seperti mamalia laut, misalnya duyung, singa laut dan anjing laut.
bp
s.
Output jasa pertanian diperoleh dengan pendekatan imputasi dengan memperhatikan proporsi
t.
pengeluaran untuk jasa pertanian terhadap output yang dihasilkan oleh suatu kegiatan pertanian pada
ra
periode tertentu. Output kegiatan pertanian diperoleh dari Subdit Neraca Barang BPS. Sedangkan
ba
proporsi pengeluaran untuk jasa pertanian terhadap output diperoleh dari hasil Sensus Pertanian,
ua
Survei Struktur Ongkos Usaha Tani, dan Survei Perusahaan Peternakan yang dilakukan oleh BPS.
ap
Sedangkan untuk kegiatan perburuan dan penangkapan satwa liar diestimasi menggunakan
//p
pendapatan devisa dari penjualan satwa liar yang datanya diperoleh dari Ditjen Konservasi Sumber
p:
ht
t
11
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Subdit
Statistik Kehutanan BPS. Data harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Kehutanan BPS. Data
indikator harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS.
Sedangkan data struktur biaya kegiatan kehutanan diperoleh dari hasil Sensus Pertanian dan Survei
Perusahaan Kehutanan yang dilakukan oleh Subdit Statistik Kehutanan BPS.
2.1.3 Perikanan
Subkategori ini meliputi semua kegiatan penangkapan, pembenihan, dan budidaya segala jenis
ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar, air payau maupun di laut. Komoditas yang
dihasilkan oleh kegiatan perikanan meliputi segala jenis ikan, crustacea, mollusca, rumput laut, dan
.id
biota air lainnya yang diperoleh dari penangkapan (di laut dan perairan umum) dan budidaya (laut,
go
tambak, karamba, jaring apung, kolam, dan sawah). Dicakup juga dalam kegiatan perikanan ini adalah
s.
jasa yang menunjang kegiatan perikanan atas dasar balas jasa (fee)
fee)) atau kontrak.
fee
bp
Data produksi komoditas perikanan diperoleh dari Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen
ra
t.
Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Data harga berupa harga produsen
ba
diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Data indikator harga berupa Indeks Harga
ua
Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan Indeks yang dibayar petani untuk
biaya produksi kelompok perikanan dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur
ap
biaya kegiatan perikanan diperoleh dari hasil Sensus Pertanian dan Survei Perusahaan Perikanan yang
p:
//p
ht
t
12
kegiatan yang menghasilkan komoditas semusim atau yang diambil hasilnya hanya sekali, outputnya
juga mencakup biaya yang dikeluarkan untuk tanaman yang belum dipanen (standing crops) di akhir
periode dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk tanaman yang belum dipanen (standing crops)
di awal periode yang disebut sebagai Work-in-Progress (WIP). Sehingga total output pada kategori ini
merupakan penjumlahan dari nilai output utama, output ikutan, dan CBR atau WIP ditambah dengan
nilai pelengkapnya.
Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu subkategori diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-tiap kegiatan
usaha yang menghasilkan komoditas tertentu. NTB ini didapat dari pengurangan nilai output atas harga
dasar dengan seluruh pengeluaran konsumsi antara. Estimasi NTB atas dasar harga konstan 2010
.id
menggunakan metode revaluasi, yaitu mengalikan produksi di tahun berjalan dengan harga pada tahun
go
s.
bp
Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam Kategori Pertambangan dan Penggalian,
ra
t.
ba
pertambangan batubara dan lignit, pertambangan bijih logam serta pertambangan dan penggalian
ua
lainnya.
ap
//p
Subkategori Pertambangan migas dan panas bumi meliputi kegiatan produksi minyak bumi
p:
mentah, pertambangan dan pengambilan minyak dari serpihan minyak dan pasir minyak dan produksi
ht
t
gas alam serta pencarian cairan hidrokarbon. Subkategori ini juga mencakup kegiatan operasi
dan/atau pengembangan lokasi penambangan minyak, gas alam, dan panas bumi.
Pendekatan penghitungan yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar
harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per
unit produksi pada masing-masing periode penghitungan. Sedangkan NTB atas dasar harga konstan
2010 diperoleh dengan cara revaluasi.
Data produksi untuk pertambangan migas diperoleh dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
Bumi (Ditjen Migas), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Data Harga/Indikator Harga
juga diperoleh dari Ditjen Migas, ESDM, Statistik PLN, dan Indeks Harga Produsen (IHP) Gas dan Panas
Bumi sebagai penggerak harga gas alam dan panas bumi setiap triwulan; Data Struktur Biaya diperoleh
13
dari Laporan Keuangan Perusahaan, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Statistik Pertambangan Migas BPS.
Data harga minyak mentah menggunakan Indonesia Crude Price (ICP), harga gas bumi pada tahun 2010
yang digerakkan berdasarkan IHP Gas dan Panas bumi. Harga uap panas bumi menggunakan harga
panas bumi yang terdapat pada publikasi tahunan Statistik PLN dan digerakkan dengan IHP gas dan
panas bumi untuk mendapatkan harga triwulanan.
2.2.2 Pertambangan Batubara dan Lignit
Pertambangan Batubara mencakup usaha operasi penambangan, pengeboran berbagai
kualitas batubara seperti antrasit, bituminous dan subbituminous baik pertambangan di permukaan
tanah atau bawah tanah, termasuk pertambangan dengan cara pencairan. Operasi pertambangan
meningkatkan
kualitas
atau
memudahkan
go
pemadatan
.id
dan
s.
bp
ra
t.
dengan metode pencairan dan kegiatan lain untuk meningkatkan kualitas dan memudahkan
ba
Untuk memperoleh output batubara dan lignit digunakan metode pendekatan produksi. Untuk
ua
memperoleh NTB atas dasar harga berlaku dan konstan 2010 digunakan dengan cara yang sama seperti
ap
//p
Batubara Acuan (HBA) diperoleh dari Ditjen Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM; Statistik
ht
t
Pendapatan Daerah.
p:
Pertambangan Non Migas - BPS serta beberapa data dari BPS Provinsi
/Kabupaten/Kotamadya; Dinas
Pro
2.2.3 Pertambangan
ambangan Bijih Logam
Sub kategori ini mencakup pertambangan dan pengolahan bijih logam yang tidak mengandung
besi, seperti bijih thorium dan uranium, aluminium, tembaga, timah, seng, timah hitam, mangan, krom,
nikel kobalt dan lain. Termasuk bijih logam mulia lainnya. Kelompok bijih logam mulia lainya mencakup
pembersihan dan pemurnian yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha
pertambangan bijih logam lainnya.
Beberapa jenis produknya, antara lain: pertambangan pasir besi dan bijih besi dan peningkatan
mutu dan proses aglomerasi bijih besi, pertambangan dan pengolahan bijih logam yang tidak
14
mengandung besi, seperti bijih thorium dan uranium, alumunium (bauksit), tembaga, timah, seng,
timah hitam, mangaan, krom, nikel kobalt dan lain-lain; serta pertambangan bijih logam mulia, seperti
emas, platina, perak dan logam mulia lainnya.
Penghitungan output bijih logam menggunakan metode pendekatan produksi dan NTB atas
dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan deflator Indeks Harga Produsen (IHP) tembaga dan
emas.
2.2.4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya
Subkategori ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti batubatuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini
.id
adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan
go
bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat, dan komoditi penggalian selain tersebut di atas.
s.
Termasuk dalam subkategori ini adalah komoditi garam hasil penggalian. Output dan produksi barang
barang-
bp
barang galian terdapat pada publikasi Statistik penggalian tahunan. Sementara itu PDB triwulan di
t.
Direktorat Neraca
estimasi menggunakan data produksi bahan galian dari Survei Khusus yang dilakukan Dire
ra
Produksi (DNP).
ua
ba
Kategori Industri Pengolahan meliputi kegiatan ekonomi di bidang perubahan secara kimia
ap
atau fisik dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk baru. Bahan baku industri pengolahan
//p
berasal dari produk pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan atau penggalian seperti produk
p:
dari kegiatan industri pengolahan lainnya Perubahan, pembaharuan atau rekonstruksi yang pokok dari
ht
t
barang secara umum diperlakukan sebagai industri pengolahan. Unit industri pengolahan digambarkan
sebagai pabrik, mesin atau peralatan yang khusus digerakkan dengan mesin dan tangan. Termasuk
kategori industri pengolahan adalah perubahan bahan menjadi produk baru dengan menggunakan
tangan, kegiatan maklon atau kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat yang sama dimana
produk tersebut dijual dan unit yang melakukan pengolahan bahan-bahan dari pihak lain atas dasar
kontrak.
2.3.1
yang bermanfaat seperti: pengilangan minyak dan gas bumi, di mana meliputi pemisahan minyak bumi
15
menjadi produk komponen melalui teknis seperti pemecahan dan penyulingan. Produk khas yang
dihasilkan: kokas, butane, propane, petrol, gas hidrokarbon dan metan, gasoline, minyak tanah, gas
etane, propane dan butane sebagai produk penyulingan minyak. Termasuk disini adalah pengoperasian
tungku batubara, produksi batubara dan semi batubara, gas batubara, ter, lignit dan kokas. KBLI 2009:
kode 19
2.3.2
Industri Minuman. Industri makanan mencakup pengolahan produk pertanian, perkebunan dan
perikanan menjadi makanan dan juga mencakup produk setengah jadi yang tidak secara langsung
.id
go
tidak beralkohol, air minum mineral, bir dan anggur, dan pembuatan minuman beralkohol yang
s.
bp
dengan bahan baku susu, dan pembuatan produk teh, kopi dan produk the dengan kadar kafein yang
ra
ba
2.3.3
t.
ua
ap
cerutu, cangklong, snuff, chewing dan pemotongan serta pengeringan tembakau tetapi tidak
//p
mencakup penanaman atau pengolahan awal tembakau. Beberapa produk yang dihasilkan rokok dan
2.3.4
ht
t
12
p:
cerutu, tembakau pipa, tembakau sedot (snuff), rokok kretek, rokok putih dan lain
lain-lain. KBLI 2009: kode
Pakaian Jadi. Industri tekstil mencakup pengolahan, pemintalan, penenunan dan penyelesaian tekstil
dan bahan pakaian, pembuatan barang-barang tekstil bukan pakaian (seperti: sprei, taplak meja,
gordein, selimut, permadani, tali temali, dan lain-lain). Industri pakaian jadi mencakup semua
pekerjaan menjahit dari semua bahan dan semua jenis pakaian dan aksesoris, tidak ada perbedaan
dalam pembuatan antara baju anak-anak dan orang dewasa, atau pakaian tradisional dan modern.
Subkategori ini juga mencakup pembuatan industri bulu binatang (pakaian dari bulu binatang dan kulit
16
yang berbulu). Contoh produk yang dihasilkan: kain tenun ikat, benang, kain, batik, rajutan, pakaian
jadi, pakaian sesuai pesanan, dan lain-lain. KBLI 2009: kode 13 dan 14.
2.3.5
dari kulit jangat menjadi kulit dengan proses penyamakan atau proses pengawetan dan pengeringan
serta pengolahan kulit menjadi produk yang siap pakai, pembuatan koper, tas tangan dan sejenisnya,
pakaian kuda dan peralatan kuda yang terbuat dari kulit, dan pembuatan alas kaki. Subkategori ini juga
mencakup pembuatan produk sejenisnya dari bahan lain (kulit imitasi atau kulit tiruan), seperti alas
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, dan Barang Anyaman
go
2.3.6
.id
kaki dari bahan karet, koper dari tekstil, dan lain-lain. KBLI 2009: kode 15
s.
bp
konstruksi dan juga mencakup berbagai proses pengerjaan dari penggergajian sampai pembentukan
t.
ra
Terkecuali penggergajian, Subkategori ini terbagi lagi sebagian besar didasarkan pada produk spesifik
ba
yang dihasilkan. Subkategori ini tidak mencakup pembuatan mebeler, atau perakitan/pemasangan
ua
ap
p:
ht
t
2.3.7
//p
Subkategori ini merupakan gabungan dari dua subkategori yaitu Industri Kertas dan Barang
dari Kertas, dan Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman. Industri Kertas dan Barang dari
Kertas mencakup pembuatan bubur kayu, kertas, dan produk kertas olahan Pembuatan dari produkproduk tersebut merupakan satu rangkaian dengan tiga kegiatan utama. Kegiatan pertama pembuatan
bubur kertas, lalu yang kedua pembuatan kertas yang menjadi lembaran-lembaran dan yang ketiga
barang dari kertas dengan berbagai tehnik pemotongan dan pembentukan, termasuk kegiatan
pelapisan dan laminasi. Barang kertas dapat merupakan barang cetakan selagi pencetakan bukanlah
merupakan hal yang utama. Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman mencakup
pencetakan barang-barang dan kegiatan pendukung yang berkaitan dan tidak terpisahkan dengan
Industri Pencetakan; proses pencetakan termasuk bermacam-macam metode/cara untuk
17
memindahkan suatu image dari piringan atau layar monitor ke suatu media melalui/dengan berbagai
teknologi pencetakan. KBLI 2009: kode 17 dan 18.
2.3.8
Tradisional. Industri Kimia mencakup perubahan bahan organik dan non organik mentah dengan
proses kimia dan pembentukan produk. Ciri produk kimia dasar yaitu yang membentuk kelompok
industri pertama dari hasil produk antara dan produk akhir yang dihasilkan melalui pengolahan lebih
lanjut dari kimia dasar yang merupakan kelompok-kelompok industri lainnya. Industri Farmasi dan
Obat Tradisional mencakup pembuatan produk farmasi dasar dan preparat farmasi. Golongan ini
.id
s.
bp
2.3.9
go
tradisional atau jamu dan produk botanikal untuk keperluan farmasi. KBLI 2009: kode 20 dan 21.
t.
Subkategori ini mencakup pembuatan barang plastik dan karet dengan penggunaan bahan
ra
ba
karet untuk semua jenis kendaraan dan peralatan, pengolahan dasar plastik atau daur ulang. Namun
ua
demikian tidak berarti bahwa semua barang dari bahan baku karet dan plastik termasuk di golongan
ap
ini, misalnya
salnya industri alas kaki dari karet, industri lem, industri matras, industri permainan dari karet,
//p
ht
t
p:
18
2.3.12 Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik
Subkategori ini mencakup pembuatan produk logam "murni" (seperti suku cadang,
container/wadah dan struktur), pada umumnya mempunyai fungsi statis atau tidak bergerak,
pembuatan perlengkapan senjata dan amunisi, pembuatan komputer, perlengkapan komputer,
peralatan komunikasi, dan barang-barang elektronik sejenis, termasuk pembuatan komponennya,
pembuatan produk yang membangkitkan, mendistribusikan dan menggunakan tenaga listrik. KBLI
2009: kode 25, 26 dan 27.
.id
Kegiatan yang tercakup dalam Subkategori Industri Mesin dan Perlengkapan adalah
go
pembuatan mesin dan peralatan yang dapat bekerja bebas baik secara mekanik atau yang
s.
bp
dan menggunakan tenaga dan komponen utama yang dihasilkan secara khusus. Subkategori ini juga
ra
t.
mencakup pembuatan mesin untuk keperluan khusus untuk angkutan penumpang atau barang dalam
ba
dasar pembatasan, peralatan tangan, peralatan tetap atau bergerak tanpa memperhatikan apakah
ap
ua
peralatan
atan tersebut dibuat untuk keperluan industri, pekerjaan sipil, dan bangunan, pertanian dan
//p
p:
Subkategori ini mencakup Industri kendaraan bermotor dan semi trailer serta Industri alat
ht
t
angkutan lainnya.
a. Cakupan dari golongan ini adalah pembuatan kendaraan bermotor untuk angkutan
penumpang atau barang, alat angkutan lain seperti pembuatan kapal dan perahu, lori/gerbong kereta
api dan lokomotif, pesawat udara dan pesawat angkasa. Golongan ini juga mencakup pembuatan
berbagai suku cadang dan aksesoris kendaraan bermotor, termasuk pembuatan trailer atau semitrailer. KBLI 2009: kode 29 dan 30.
2.3.15 Industri Furnitur
Industri Furnitur mencakup pembuatan mebeller dan produk yang berkaitan yang terbuat dari
berbagai bahan kecuali batu, semen dan keramik. Pengolahan pembuatan mebeller adalah metode
standar, yaitu pembentukan bahan dan perakitan komponen, termasuk pemotongan, pencetakan dan
19
pelapisan. Perancangan produk baik untuk estetika dan kualitas fungsi adalah aspek yang penting
dalam proses produksi. Pembuatan mebeller cenderung menjadi kegiatan yang khusus. KBLI 2009:
kode 31
2.3.16 Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
Subkategori ini mencakup pembuatan berbagai macam barang yang belum dicakup di tempat
lain dalam klasifikasi ini. Subkategori ini merupakan gabungan dari industri pengolahan lainnya dan
jasa reparasi serta pemasangan mesin dan peralatan. Subkategori ini bersifat residual, proses produksi,
bahan input dan penggunaan barang-barang yang dihasilkan dapat berubah-ubah secara luas dan
ukuran umum.
.id
go
barangrumah tangga. Tetapi mencakup perbaikan dan pemeliharaan mesin dan peralatan khusus barang
s.
barang yang dihasilkan oleh lapangan usaha industri pengolahan dengan tujuan untuk pemulihan
bp
mesin, peralatan dan produk lainnya. KBLI 2009: kode 32 dan 33.
ra
t.
Sumber data Industri Pengolahan Batubara dan Pengilangan Minyak dan Gas Bumi terdiri dari:
ba
Data produksi Pengilangan Migas diperoleh dari, Ditjen Migas, Kementrian Energi dan Sumber Daya
ua
Mineral. Data produksi/indikator produksi Industri Batubara diperoleh dari Direktorat Statistik IndustriBPS. Data harga produk pengilangan minyak bumi diperoleh dari Ditjen Migas, Kementrian Energi dan
ap
Sumber Daya Mineral, harga LNG diperoleh dari harga ekspor LNG dari Direktorat Statistik Distribusi-
//p
BPS, kurs ekspor dari Direktorat Neraca Pengeluaran - BPS, sedangkan indikator harga untuk Industri
p:
Batubara diperoleh dari Direktorat Statistik Harga-BPS. Data struktur biaya diperoleh dari Publikasi
ht
t
20
dengan harga untuk masing-masing tahun, sedangkan output atas dasar harga konstan digunakan cara
revaluasi, yaitu produksi pada masing-masing tahun dikalikan dengan harga pada tahun dasar 2010.
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisisih antara output atas dasar harga berlaku dengan
konsumsi antara untuk masing-masing tahun, sedangkan untuk NTB atas dasar harga konstan
diperoleh dari selisih output atas dasar harga konstan dengan konsumsi antara atas dasar harga
konstan.
Pendekatan estimasi untuk Industri Batubara sampai dengan Industri Pengolahan Lainnya, Jasa
Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan Peralatan menggunakan pendekatan produksi. Output atas
dasar harga konstan menggunakan pendekatan ekstrapolasi yaitu perkalian antara output tahun dasar
dengan indeks produksi untuk masing-masing tahun, sedangkan output atas dasar harga berlaku
.id
dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan indeks harga pada masing-masing tahun. NTB
go
atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih antara output atas dasar harga berlaku dengan konsumsi
s.
antara untuk masing-masing tahun, sedangkan untuk NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari
bp
output atas dasar harga konstan dikurangi dengan konsumsi antara atas dasar harga konstan
ra
t.
Dalam penghitungan NTB Industri pengolahan subkategori ini, tabel SUT 2010 menjadi acuan
ba
ua
ap
//p
panas, udara dingin dan produksi es dan sejenisnya melalui jaringan, saluran, atau pipa infrastruktur
p:
permanen. Dimensi jaringan/infrastruktur tidak dapat ditentukan dengan pasti, termasuk kegiatan
ht
t
pendistribusian listrik, gas, uap panas dan air panas serta pendinginan udara dan air untuk tujuan
produksi es. Produksi es untuk kebutuhan makanan/minuman dan tujuan non makanan. Kategori ini
juga mencakup pengoperasian mesin dan gas yang menghasilkan, mengontrol dan menyalurkan tenaga
listrik atau gas. Juga mencakup pengadaan uap panas dan AC.
2.4.1
Ketenagalistrikan
Subkategori ini mencakup pembangkitan, pengiriman dan penyaluran tenaga listrik kepada
konsumen, baik yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara(PLN) maupun oleh
perusahaan swasta (Non-PLN), seperti pembangkitan listrik oleh perusahaan milik Pemerintah Daerah,
dan listrik yang diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan) dengan tujuan untuk dijual.
21
Listrik yang dibangkitkan atau diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam
transmisi dan distribusi, dan listrik yang dicuri.
Metode penghitungan dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar harga
berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga dasar per
unit produksi pada masing-masing tahun. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh
dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang yang dihasilkan pada masing-masing tahun
dengan harga dasar per unit produksi pada tahun 2010. Selanjutnya untuk memperoleh NTB baik atas
dasar harga berlaku maupun konstan 2010 adalah dengan mengalikan output pada masing-masing
tahun dengan rasio NTB.
Data yang diperlukan data produksi dan harga. Data produksi berupa listrik terjual dan listrik
.id
dibangkitkan baik oleh PLN maupun non-PLN. Sama seperti data produksi, harga juga mencakup harga
go
penjualan dan harga pembangkitan, Baik data produksi maupun data harga, diambil dari PT. PLN setiap
s.
triwulan
iwulan dan juga statistic PLN yang terbit setiap tahun. Selain itu juga diperlukan data subsidi listrik
ba
2.4.2
ra
t.
bp
ua
Subkategori ini menghasilkan Gas Alam, Gas Buatan, Uap/Air Panas, Udara Dingin dan
ap
Produksi Es. Subkategori ini mencakup pembuatan gas dan pendistribusian gas alam atau gas buatan
//p
ke konsumen melalui suatu sistem saluran pipa, dan kegiatan penjualan gas. Subkategori ini juga
p:
mencakup penyediaan gas melalui berbagai proses, pengangkutan, pendistribusian dan penyediaan
ht
t
semua jenis bahan bakar gas, penjualan gas kepada konsumen melalui saluran pipa. Termasuk
penyaluran, distribusi dan pengadaan semua jenis bahan bakar gas
melalui sistim saluran,
g
perdagangan gas kepada konsumen melalui saluran, kegiatan agen gas yang mengurus perdagangan
gas melalui sistim distribusi gas yang dioperasikan oleh pihak lain dan pengoperasian pengubahan
komoditas dan kapasitas pengangkutan bahan bakar gas.
Kegiatan Pengadaan Uap/Air Panas, Udara Dingin dan Produksi Es mencakup kegiatan
produksi, pengumpulan dan pendistribusian uap dan air panas untuk pemanas, energi dan tujuan lain,
produksi dan distribusi pendinginan udara, pendinginan air untuk tujuan pendinginan dan produksi
es, termasuk es untuk kebutuhan makanan/ minuman dan tujuan non makanan.
22
Metode penghitungan seri 2010 dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas
dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga
per unit produksi pada masing-masing tahun. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010
diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang yang dihasilkan pada masingmasing tahun dengan harga per unit produksi pada tahun 2010. Selanjutnya untuk memperoleh NTB
baik atas dasar harga berlaku maupun konstan 2010 adalah dengan mengalikan output pada masingmasing tahun dengan rasio NTB.
Sumber data produksi dan harga gas kota diperoleh dari PT PGN (Persero). Data produksi
dilaporkan langsung oleh PT. PGN setiap tiga bulan. Sementara data harga dikutip dari laporan
.id
keuangan PT. PGN yang terbit setiap tiga bulanan. Untuk data harga, terdapat jeda satu triwulan
s.
bp
go
t.
ra
pengelolaan berbagai bentuk limbah/sampah, seperti limbah/sampah padat atau bukan baik rumah
ba
tangga ataupun industri, yang dapat mencemari lingkungan. Hasil dari proses pengelolaan limbah
ua
sampah atau kotoran ini dibuang atau menjadi input dalam proses produksi lainnya. Kegiatan
ap
pengadaan air termasuk kategori ini, karena kegiatan ini sering kali dilakukan dalam hubungannya
//p
p:
Metode penghitungan Nilai Tambah Bruto untuk pengadaan air tahun dasar 2010
ht
t
menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian
antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per unit produksi pada masing-masing tahun.
Dan untuk data harga yang tidak tersedia pada tahun terakhir diperkirakan dengan kenaikan laju IHK
komponen bahan bakar, penerangan dan air bersih. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010
diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang yang dihasilkan pada masingmasing tahun dengan harga per unit produksi pada tahun 2010. Selanjutnya untuk memperoleh NTB
baik atas dasar harga berlaku maupun konstan 2010 adalah dengan mengalikan output pada masingmasing tahun dengan rasio NTB.
23
.id
pekerjaan gedung dan bangunan sipil, baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan
go
lainnya. Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan baru, perbaikan, penambahan dan perubahan,
s.
pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di lokasi proyek dan juga konstruksi yang bersifat
bp
sementara.
a. Kegiatan konstruksi dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu perusahaan yang
t.
melakukan pekerjaan konstruksi untuk pihak lain, maupun oleh kontraktor khusus, yaitu unit usaha
ra
ba
Hasil kegiatan konstruksi antara lain: Konstruksi gedung tempat tinggal; Konstruksi gedung
ua
bukan tempat tinggal; Konstruksi bangunan sipil, misal: jalan, tol, jembatan, landasan pesawat terbang,
ap
jalan rel dan jembatan kereta api, terowongan, bendungan, waduk, menara
air, jaringan irigasi,
m
//p
drainase, sanitasi, tanggul pengendali banjir, terminal, stasiun, parkir, dermaga, pergudangan,
p:
pelabuhan, bandara, dan sejenisnya; Konstruksi bangunan elektrik dan telekomunikasi: pembangkit
ht
t
24
Metode yang digunakan untuk memperkirakan Ouput harga berlaku adalah metode
ekstrapolasi dengan indeks konstruksi harga berlaku sebagai ekstrapolatornya. Untuk mendapatkan
Output harga konstan, Output harga berlaku dideflasi dengan menggunakan IHPB konstruksi sebagai
deflator. Sementara konsumsi antara didapat dengan menggunakan metode commodity flow beberapa
komoditas utama dari konsumsi antara, misalnya produksi semen, kayu, juga bahan galian. NTB berlaku
didapat dari nilai output berlaku dikurangi dengan biaya antara berlaku. Sementara NTB konstan
didapat dari mengalikan output konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010.
Sumber data indikator produksi kayu log, bambu dan produk industri bukan migas dari
Subdirektorat Neraca Barang-BPS; produksi aspal dari Statistik Perminyakan Indonesia (SPI) Ditjen
Migas-Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM); ekspor semen dari Subdirektorat Statistik
.id
Ekspor-BPS dan Asosiasi Semen Indonesia (ASI); impor semen dan bahan bangunan SITC 3 digit dari
go
Subdirektorat Statistik Impor-BPS. Indikator harga berupa IHPB bahan bangunan dari Subdirektorat
s.
Statistik Harga Perdagangan Besar-BPS. Indeks konstruksi dari publikasi Statistik Konstruksi,
t.
bp
ra
2.7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
ba
Kategori ini meliputi kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perdagangan besar dan
ua
eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis barang, dan memberikan imbalan
ap
jasa yang mengiringi penjualan barang-barang tersebut. Baik penjualan secara grosir (perdagangan
//p
besar) maupun eceran merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang dagangan. Kategori ini
ht
t
p:
25
konsumsi atau penggunaan perorangan maupun rumah tangga, melalui toko, departement store, kios,
mail-order houses, penjual dari pintu ke pintu, pedagang keliling, koperasi konsumsi, rumah
pelelangan, dan lain-lain. Pada umumnya pedagang pengecer memperoleh hak atas barang-barang
yang dijualnya, tetapi beberapa pedagang pengecer bertindak sebagai agen, dan menjual atas dasar
konsinyasi atau komisi.
2.7.1
berhubungan dengan mobil dan motor, termasuk lori dan truk, sebagaimana perdagangan besar dan
eceran, perawatan dan pemeliharaan mobil dan motor baru maupun bekas. Termasuk perdagangan
s.
bp
2.7.2
go
.id
besar dan eceran suku cadang dan aksesori mobil dan motor, juga mencakup kegiatan agen komisi
t.
Subkategori ini mencakup kegiatan ekonomi di bidang perdagangan besar dan eceran (yaitu
ra
penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis barang, baik penjualan secara grosir
ba
(perdagangan besar) maupun eceran dan merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang
ua
dagangan selain produk mobil dan sepeda motor. Perdagangan besar nasional dan internasional atas
ap
usaha sendiri atau atas dasar balas jasa atau kontrak (perdagangan komisi) juga merupakan cakupan
//p
p:
Output lapangan usaha perdagangan adalah margin perdagangan, yaitu nilai jual dikurangi nilai
ht
t
beli barang yang diperdagangkan setelah dikurangi biaya angkutan yang dikeluarkan oleh pedagang.
Output perdagangan (berlaku/konstan) dihitung menggunakan metode tidak langsung, yaitu
menggunakan metode pendekatan arus barang commodity flow approach. Marjin perdagangan
diperoleh dengan mengalikan rasio marjin perdagangan dengan output barang yang dihasilkan oleh
industri penghasil barang domestik ditambah impor barang dari luar negeri. Kemudian output atau
marjin perdagangan tersebut dikalikan dengan rasio nilai tambah untuk memperoleh nilai tambah
perdagangan. Sedangkan reparasi mobil dan sepeda motor dihitung dengan pendekatan produksi,
dengan indikator produksinya adalah jumlah kendaraan. Untuk mendapatkan nilai tambah konstannya
nilai tambah berlaku yang diperoleh di-deflate menggunakan IHK umum (BPS).
26
Sumber data yang digunakan dalam kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil
dan sepeda motor adalah data output barang dari industri domestik (dari Subdit Neraca Barang dan
Neraca Jasa, BPS), Statistik Transportasi (BPS), Impor barang (BPS), Indeks Harga Konsumen (BPS) dan
survei lainnya yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi BPS.
2.8 Transportasi dan Pergudangan
Kategori ini mencakup penyediaan angkutan penumpang atau barang, baik yang berjadwal
maupun tidak, dengan menggunakan rel, saluran pipa, jalan darat, air atau udara dan kegiatan yang
berhubungan dengan pengangkutan. Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri atas: angkutan rel;
angkutan darat; angkutan laut; angkutan sungai, danau dan penyeberangan; angkutan udara;
.id
pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir. Kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan
go
pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat
s.
angkut atau kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan
bp
mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti: terminal, pelabuhan,
ra
Angkutan Rel
ba
2.8.1
t.
ua
Angkutan Rel untuk penumpang dan atau barang yang menggunakan jalan rel kereta melalui
ap
antar kota, dalam kota dan pengoperasian gerbong tidur atau gerbong makan kereta api yang
//p
p:
Metode estimasi yang digunakan yaitu pendekatan produksi. Indikator produksi adalah jumlah
ht
t
2.8.2
Angkutan Darat
27
Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang menggunakan alat angkut kendaraan
jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor. Termasuk pula kegiatan charter/sewa kendaraan
baik dengan atau tanpa pengemudi; serta jasa angkutan dengan saluran pipa untuk mengangkut
minyak mentah, gas alam, produk minyak, kimia dan air.
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku
merupakan perkalian antara indikator produksi (jumlah kendaran wajib uji) dengan indikator harga
(rata-rata output untuk masing-masing jenis alat angkutan). Sedangkan output atas dasar harga
konstan 2010 diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dengan indeks jumlah kendaraan
sebagai ekstrapolatornya. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.
.id
Indikator produksi berupa jumlah kendaraan/ armada wajib uji (taksi, angkot, bis, dan truk)
go
diperoleh dari Subdirektorat Info Lantas POLRI. Data untuk penghitungan struktur output dan rasio
s.
NTB diperoleh dari laporan keuangan PT Perusahaan Pengangkutan Djakarta (Perum PPD)
PPD), PT Djawatan
bp
ra
t.
Efek Indonesia.. Sedangkan data indikator harga menggunakan IHK jasa angkutan jalan dari Subdit
Angkutan Laut
ua
2.8.3
ba
ap
Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan kapal laut
//p
yang beroperasi di dalam dan ke luar daerah domestik. Tidak termasuk kegiatan pelayaran laut yang
p:
diusahakan oleh perusahaan lain yang berada dalam satu kesatuan usaha, di mana kegiatan
dipisahkan.
ht
t
pelayaran ini sifatnya hanya menunjang kegiatan induknya dan data yang tersedia sulit untuk
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga
berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harganya. Output atas
dasar harga konstan 2010 dihitung dengan metode ekstrapolasi, yaitu indeks produksi jumlah
penumpang dan indeks muat barang sebagai ekstrapolatornya. Sedangkan NTB diperoleh dari hasil
perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.
Indikator produksi berupa jumlah penumpang naik dan barang yang diangkut dari PT Pelabuhan
Indonesia (Pelindo) I-IV. Sedangkan indikator harga berupa rata-rata output per penumpang dan rata-
28
rata output per barang diperoleh dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dan PT Djakarta Lloyd,
serta IHK jasa angkutan laut dari Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS. Dalam penghitungan rasio NTB
digunakan data laporan rugi/laba perusahaan BUMN dan beberapa perusahaan go public angkutan laut
dari Bursa Efek Indonesia.
2.8.4
dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau baik bermotor maupun tidak bermotor, serta
kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry.
.id
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang
go
digunakan adalah jumlah penumpang, barang dan kendaraan yang diangkut. Output atas dasar harga
berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harga yang terdiri dari
bp
s.
angkutan
ngkutan sungai, danau serta penyeberangan. Output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan
t.
ra
ba
ua
Data indikator produksi berupa jumlah penumpang, barang dan kendaraan yang diangkut
ap
//p
indikator harga berupa rata-rata output per penumpang, rata-rata output per barang dan rata-rata
p:
output per kendaraan diperoleh dari PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia
ht
t
Ferry,, serta IHK jasa angkutan sungai, danau dan penyeberangan dari Subdit SStatistik Harga Konsumen,
BPS. Dalam penghitungan rasio NTB digunakan data laporan rugi/laba PT. ASDP Indonesia.
2.8.5
Angkutan Udara
Kegiatan ini meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan
pesawat udara yang diusahakan oleh perusahaan penerbangan yang beroperasi di Indonesia.
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi.Indikator produksi yang
digunakan adalah jumlah penumpang dan jumlah barang yang diangkut, atau jumlah km-penumpang
dan ton-km barang yang diangkut. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian
indikator produksi dengan indikator harganya untuk masing-masing angkutan penumpang dan barang
29
baik domestik maupun internasional.Output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan metode
ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah indeks produksi jumlah penumpang dan jumlah
barang yang diangkut. Sedangkan NTB diperoleh dengan mengalikan rasio NTB dengan outputnya
untuk masing-masing harga tersebut.
Data indikator produksi berupa jumlah penumpang naik dan barang yang diangkut diperoleh
dari PT Angkasa Pura I (Kawasan Tengah dan Timur Indonesia) dan PT Angkasa Pura II (Kawasan Barat
Indonesia). Sedangkan indikator harga berupa rata-rata output per penumpang/km-penumpang dan
rata-rata output per barang/km-ton barang diperoleh dari laporan perusahaan penerbangan nasional,
PT Garuda Indonesia Airlines dan PT Merpati Nusantara Air-lines; serta IHK jasa angkutan udara dari
go
2.8.6
.id
bp
s.
Mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, yaitu
t.
jasa-jasa pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal & parkir), jasa pelayanan bongkar muat barang
ra
darat dan laut, keagenan penumpang, jasa ekspedisi, jalan tol, pergudangan, jasa pengujian kelayakan
ba
kurir.
angkutan darat dan laut, jasa penunjang lainnya,
lainnya, pos dan jasa kurir
ua
ap
harga berlaku dari hasil pengolahan data pendapatan dan pengeluaran/biaya dari laporan rugi/laba
//p
perusahaan BUMN dan beberapa perusahaan go public. Sedangkan output atas dasar harga konstan
p:
ht
t
indeks harga tahun dasar 2010. Nilai NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan mengalikan
output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010.
Sumber data utama untuk kegiatan jasa penunjang angkutan diperoleh dari badan usaha milik
negara, seperti : PT Angkasa Pura I & II, PT Pelabuhan Indonesia I-IV, PT Jasa Marga, PT Varuna Tirta
Prakasya, PT Bhanda Ghara Reksa, PT PBM Adhiguna Putera, PT KBN, dan beberapa perusahaan go
public dari Bursa Efek Indonesia. Sedangkan indikator harga berupa IHK sarana penunjang transpor dari
Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS.
2.9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
30
Kategori ini mencakup penyediaan akomodasi penginapan jangka pendek untuk pengunjung dan
pelancong lainnya serta penyediaan makanan dan minuman untuk konsumsi segera. Jumlah dan jenis
layanan tambahan yang disediakan sangat bervariasi. Tidak termasuk penyediaan akomodasi jangka
panjang seperti tempat tinggal utama, penyiapan makanan atau minuman bukan untuk dikonsumsi
segera atau yang melalui kegiatan perdagangan besar dan eceran.
2.9.1 Penyediaan Akomodasi
Subkategori ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi jangka pendek untuk pengunjung
atau pelancong lainnya. Termasuk penyediaan akomodasi yang lebih lama untuk pelajar, pekerja, dan
sejenisnya (seperti asrama atau rumah kost dengan makan maupun tidak dengan makan). Penyediaan
.id
akomodasi dapat hanya menyediakan fasilitas akomodasi saja atau dengan makanan dan minuman
go
dan/atau fasilitas rekreasi. Yang dimaksud akomodasi jangka pendek seperti hotel berbintang maupun
s.
tidak berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk menginap seperti losmen, motel,
bp
dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas
ra
t.
lainnya bagi para tamu yang menginap selama kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan
ba
manajemen dengan penginapan, alasan penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan.
ua
ap
produksi yang digunakan adalah jumlah malam kamar terjual dan indikator harganya adalah rata-rata
//p
tarif per malam kamar. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara indikator
p:
produksi dengan indikator harganya. Sedangkan NTB atas dasar harga konstan diperoleh berdasarkan
ht
t
perkalian output dengan rasio NTB. Output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan
menggunakan metode revaluasi.
revaluasi
Data produksi menggunakan data malam kamar terjual dari Subdit Statistik Pariwisata, BPS.
Indikator harga menggunakan data tarif dari Survei Hotel Tahunan yang dilakukan oleh Subdit Statistik
Pariwisata, BPS.
2.9.2
minuman untuk dikonsumsi segera, baik restoran tradisional, restoran self service atau restoran take
away, baik di tempat tetap maupun sementara dengan atau tanpa tempat duduk. Yang dimaksud
31
penyediaan makanan dan minuman adalah penyediaan makanan dan minuman untuk dikonsumsi
segera berdasarkan pemesanan.
Pendekatan yang digunakan untuk menghitung outputnya yaitu melalui pendekatan produksi.
Indikator produksinya berupa jumlah penduduk pertengahan tahun. Dan indikator harganya berupa
pengeluaran rata-rata per kapita atas makan minum jadi di luar rumah. Hasil perkalian kedua indikator
tersebut diperoleh output atas dasar harga berlaku. Sedangkan, output atas dasar harga konstan
dihitung dengan menggunakan metode deflasi, dengan IHK kelompok makanan jadi, minuman, dan
rokok sebagai deflator. Dan NTB atas dasar harga berlaku maupun konstan diperoleh berdasarkan
perkalian output dengan rasio NTB.
.id
Data indikator produksi sub kategori penyediaan makan dan minum bersumber dari Proyeksi
go
Penduduk Indonesia Sensus Penduduk 2010 - BPS. Sedangkan data indikator harga diperoleh dari hasil
s.
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan IHK makanan jadi, minuman dan rokok dari publikasi
publikas
t.
bp
ra
ba
Kategori ini mencakup produksi dan distribusi informasi dan produk kebudayaan, persediaan
ua
alat untuk mengirimkan atau mendistribusikan produk-produk ini dan juga data atau kegiatan
ap
komunikasi, informasi, teknologi informasi dan pengolahan data serta kegiatan jasa informasi lainnya.
//p
Kategori terdiri dari beberapa industri yaitu Penerbitan, Produksi Gambar Bergerak, Video, Perekaman
p:
Suara dan Penerbitan Musik, Penyiaran dan Pemograman (Radio dan Televisi), TTelekomunikasi,
ht
t
32
Pembelian dan penjualan hak distribusi gambar bergerak dan produksi film lainnya. Selain itu juga
mencakup kegiatan perekaman suara, yaitu produksi perekaman master suara asli, merilis,
mempromosikan dan mendistribusikannya, penerbitan musik seperti kegiatan jasa perekaman suara
dalam studio atau tempat lain.
Kegiatan industri penyiaran dan pemrograman (radio dan televisi) ini mencakup pembuatan isi
siaran atau perolehan hak untuk menyalurkannya dan kemudian menyiarkannya, seperti radio, televisi
dan program hiburan, berita, perbincangan dan sejenisnya. Juga termasuk penyiaran data, khususnya
yang terintegrasi dengan penyiaran radio atau TV.
Kegiatan industri telekomunikasi ini mencakup kegiatan penyediaan telekomunikasi dan
.id
kegiatan jasa yaitu pemancar suara, data, naskah, bunyi dan video. Fasilitas transmisi yang melakukan
go
kegiatan ini dapat berdasar pada teknologi tunggal atau kombinasi dari berbagai teknologi. Umumnya
bp
s.
kegiatan ini adalah transmisi dari isi, tanpa terlibat dalam proses pembuatannya.
t.
ra
kegiatan penyediaan jasa keahlian di bidang teknologi informasi, seperti penulisan, modifikasi,
ba
pengujian dan pendukung piranti lunak; perencanaan dan perancangan sistem komputer yang
ua
mengintegrasikan perangkat keras komputer, piranti lunak kkomputer dan teknologi komunikasi;
ap
manajemen dan pengoperasian sistem komputer klien dan/atau fasilitas pengolahan data di tempat
//p
klien serta kegiatan profesional lainnya dan kegiatan yang berhubungan dengan teknis komputer.
p:
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku
ht
t
didapat dari nilai produksi/pendapatan hasil olahan survei industri besar dan sedang, serta laporan
perusahaan-perusahaan
keuangan perusahaanperusahaan
-perusahaan go public bergerak di industri informasi dan telekomunikasi,
sedangkan NTB atas dasar harga berlaku didapat dari penjumlahan upah dan gaji, laba/rugi,
penyusutan, dan komponen-komponen lainnya. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010
diperoleh dengan metode deflasi, dan NTB atas dasar harga konstan didapat dari perkalian antara
output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010.
Sumber data utama untuk kegiatan informasi diperoleh dari Subdit Statistik Industri Besar dan
Sedang dan Subdit Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi BPS, perusahaan go public dibidang
televisi dan teknologi informasi, Direktorat Pembinaan Kesenian dan perfilman, Dirjen Ekraf Seni dan
Budaya Kemenparekraf, sedangkan kegiatan telekomunikasi diperoleh dari perusahaan telekomunikasi
33
.id
sejenis.
go
s.
Kegiatan ini mencakup kegiatan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam b
bentuk
bp
bentuksimpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit/pinjaman dan atau bentuk
ra
t.
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, seperti: menerima simpanan
ba
dalam bentuk giro dan deposito, memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah
ua
dan panjang. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok Jasa Perantara
Keuangan sedangkan memberikan jasa lainnya hanya kegiatan pendukung, seperti: mengirim uang,
ap
//p
p:
antara lain bank sentral, perbankan konvensional maupun syariah, bank swasta nasional, bank
ht
t
34
termasuk konsumsi antara, pengeluaran untuk upah/gaji pegawai, pajak, dan penyusutan. Sedangkan
output KSP, BMT dan Jasa Moneter lainnya diperoleh dengan mengalikan rata-rata pendapatan usaha
dengan masing-masing jumlah usahanya. Penghitungan NTB atas dasar harga konstan 2010 dilakukan
dengan menggunakan metode deflasi dan sebagai deflatornya adalah IHK Umum dan Indeks Implisit
PDB tanpa Jasa Perantara Keuangan. Data output dan NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari Bank
Indonesia.
2.11.2 Asuransi dan Dana Pensiun
Asuransi dan dana pensiun mencakup penjaminan tunjangan hari tua serta polis asuransi,
dimana premi tersebut diinvestasikan untuk digunakan terhadap klaim yang akan datang.
go
.id
s.
Asuransi dan reasuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang usaha
bp
t.
orang, termasuk tunjangan hari tua. Pihak tertanggung dapat menerima biaya atas hancur/rusaknya
ra
barang atau karena terjadinya kematian pihak tertanggung. Golongan ini mencakup kegiatan
ua
ba
asuransi jiwa, asuransi non jiwa dan reasuransi, baik konvensional maupun dengan prinsip syariah.
Metode estimasi yang digunakan dalam menghitung output atas dasar harga berlaku adalah
ap
pendekatan produksi. Output dari kegiatan asuransi dan reasuransi merupakan penjumlahan dari
//p
hasil underwriting,, hasil investasi, dan pendapatan lainnya. Sedangkan output atas dasar harga
p:
konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
ht
t
umum digunakan sebagai deflator. NTB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan asuransi dan reasuransi diperoleh dari Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh
dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen, BPS.
Dana Pensiun
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola program yang menjanjikan manfaat
pensiun. Manfaat pensiun adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara berkala atau sekaligus pada
35
masa pensiun sebagai santunan hari tua/uang pension. Dana pensiun dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Metode estimasi yang digunakan dalam menghitung output atas dasar harga berlaku adalah
pendekatan produksi. Output dari kegiatan dana pensiun merupakan hasil pengolahan laporan
keuangan kegiatan tersebut. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan
menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai
deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan dana pensiun diperoleh dari Otoritas Jasa
.id
Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari
s.
go
bp
t.
ra
lembaga yang tidak tercakup dalam perantara keuangan, serta kegiatan pendistribusian dana bukan
ba
dalam bentuk pinjaman. Subkategori ini mencakup kegiatan sewa guna usaha dengan hak opsi,
ua
pegadaian, pembiayaan konsumen, pembiayaan kartu kredit, modal ventura, anjak piutang, dan jasa
//p
p:
Pegadaian
ap
keuangan lainnya.
ht
t
Pegadaian mencakup usaha penyediaan fasilitas pinjaman kepada masyarakat atas dasar
hukum gadai. Kredit atau pinjaman yang diberikan didasarkan pada nilai jaminan barang bergerak yang
diserahkan, dengan tidak memperhatikan penggunaan dana pinjaman yang diberikan.
Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah
pendekatan produksi. Output dari kegiatan pegadaian merupakan hasil pengolahan laporan
keuangan PT Pegadaian yang terdiri dari pendapatan sewa modal, pendapatan administrasi, dan
pendapatan lainnya. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan
metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai
Tambah Bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil
perkalian output dan rasio NTB.
36
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan pegadaian diperoleh dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), PT Pegadaian, dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum
diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan mencakup kegiatan sewa guna usaha dengan hak opsi, pembiayaan
konsumen, pembiayaan kartu kredit, pembiayaan anjak piutang, dan pembiayaan leasing lainnya. Sewa
guna usaha dengan hak opsi mencakup kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk finance lease
untuk digunakan oleh penyewa (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala. Pembiayaan konsumen mencakup usaha pembiayaan melalui pengadaan barang dan jasa
.id
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran secara angsuran atau berkala.
go
Pembiayaan kartu kredit mencakup usaha pembiayaan dalam transaksi pembelian barang dan jasa para
t.
bp
s.
pemegang kartu kredit. Pembiayaan anjak piutang mencakup usaha pembiayaan dalam bentuk
ra
Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan
ba
produksi. Output dari kegiatan lembaga pembiayaan merupakan hasil pengolahan laporan keuangan
ua
perusahaan pembiayaan. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan
ap
menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai
//p
deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
p:
ht
t
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan lembaga pembiayaan diperoleh dari Otoritas
Jasa Keuangan (OJK dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh
dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
Modal Ventura
Modal ventura mencakup kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam
suatu perusahaan pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu.
Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan
produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan modal
ventura. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode
37
deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto
(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian
output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan modal ventura diperoleh dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
2.11.4 Jasa Penunjang Keuangan
Jasa penunjang keuangan meliputi kegiatan yang menyediakan jasa yang berhubungan erat
dengan aktivitas jasa keuangan, asuransi, dan dana pensiun. Subkategori ini mencakup kegiatan
.id
administrasi pasar uang (bursa efek), manager investasi, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga
go
penyimpanan dan penyelesaian, wali amanat, jasa penukaran mata uang, jasa broker asuransi dan
bp
s.
reasuransi, dan kegiatan penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun lainnya.
t.
ra
Administrasi pasar uang (bursa efek) mencakup usaha yang menyelenggarakan dan
ba
menyediakan sistem dan sarana perdagangan efek. Kegiatannya mencakup operasi dan pengawasan
ua
pasar uang, seperti bursa kontrak komoditas, bursa surat berharga, serta bursa saham.
ap
Metode estimasi yang digunakan dalam menghitung output atas dasar harga berlaku adalah
//p
pendekatan produksi. Output dari kegiatan administrasi pasar uang (bursa efek) merupakan hasil
p:
pengolahan laporan keuangan PT Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari pendapatan jasa transaksi
ht
t
efek, jasa pencatatan, jasa informasi, dan pendapatan lainnya. Sedangkan output atas dasar harga
konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun
atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan administrasi pasar uang (bursa efek) diperoleh
dari PT BEI, dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
Manager Investasi
38
Manager investasi mencakup usaha mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.
Metode estimasi untuk output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output
dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan manager investasi.
Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana
Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio
NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan manager investasi diperoleh dari
.id
Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat
s.
go
t.
bp
ra
Lembaga kliring dan penjaminan mencakup usaha menyelenggarakan jasa kliring dan
ba
ua
Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan
ap
produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan PT
//p
Kliring Penjamin Efek Indonesia (PT KPEI). Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh
p:
dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan
ht
t
sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan lembaga kliring dan penjaminan diperoleh
dari PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (PT KPEI). Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Lembaga penyimpanan dan penyelesaian mencakup usaha menyelenggarakan kustodian
sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain, serta penyelesaian transaksi bursa yang
teratur, wajar, dan efisien.
39
Metode estimasi yang digunakan dalam menghitung output atas dasar harga berlaku adalah
pendekatan produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan
perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI). Sedangkan output atas dasar harga konstan
diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum
digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan lembaga penyimpanan dan penyelesaian
diperoleh dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI). Sedangkan untuk IHK umum diperoleh
.id
go
Wali Amanat
s.
Wali amanat (trustee)) mencakup kegiatan usaha pihak yang dipercayakan untuk mewakili
bp
t.
Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan
ra
produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan wali
ba
amanat. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode
ua
deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto
//p
ap
(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian
p:
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan wali amanat diperoleh dari Subdirektorat
Konsumen BPS.
ht
t
Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga
40
deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan jasa penukaran mata uang diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat
Statistik Harga Konsumen BPS.
Jasa Broker Asuransi dan Reasuransi
Jasa broker asuransi dan reasuransi mencakup usaha yang memberikan jasa dalam rangka
pelaksanaan penutupan objek asuransi milik tertanggung kepada perusahaan-perusahaan asuransi dan
reasuransi sebagai penanggung.
.id
Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah
go
pendekatan produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan
s.
perusahaan broker asuransi dan reasuransi. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh
bp
dengan
ngan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan
t.
sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
ba
ra
ua
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan jasa broker asuransi dan reasuransi diperoleh
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK
//p
ap
p:
ht
t
Kategori ini meliputi kegiatan persewaan, agen dan atau perantara dalam penjualan atau
pembelian real estat serta penyediaan jasa real estat lainnya bisa dilakukan atas milik sendiri atau
milik orang lainyang dilakukan atas dasar balas jasa kontrak. Kategori ini juga mencakup kegiatan
pembangunan gedung, pemeliharaan atau penyewaan bangunan. Real estat adalah property berupa
tanah dan bangunan.
Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah
dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian
antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per m2. NTB diperoleh dari hasil
41
perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan
menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya indeks luas bangunan.
Sumber data usaha persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh berdasarkan hasil Susenas
dan Sensus Penduduk, BPS (imputasi sewa rumah). Sedangkan data produksi usaha persewaan bukan
tempat tinggal diperoleh dari hasil penelitian asosiasi. Struktur input pada usaha persewaan bangunan
tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari hasil Survei Khusus Sektor
Perdagangan dan Jasa (SKSPJ), BPS.
2.13 Jasa Perusahaan
Kategori Jasa Perusahaan merupakan gabungan dari 2 (dua) kategori, yakni kategori M dan
.id
kategori N. Kategori M mencakup kegiatan profesional, ilmu pengetahuan dan teknik yang
go
membutuhkan tingkat pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan
s.
khusus yang tersedia untuk pengguna. Kegiatan yang termasuk kategori M antara lain: jasa hukum dan
bp
akuntansi, jasa arsitektur dan teknik sipil, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, periklanan
ra
t.
dan penelitian pasar, serta jasa professional, ilmiah dan teknis lainnya. Kategori N mencakup berbagai
ba
kegiatan yang mendukung operasional usaha secara umum. Kegiatan yang termasuk kategori N antara
lain: jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, jasa ketenagakerjaan, jasa agen perjalanan,
ua
penyelenggaraan tur dan jasa reservasi lainnya, jasa keamanan dan penyelidikan, jasa untuk gedung
ap
dan pertamanan, jasa administrasi kantor, serta jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha
ht
t
p:
//p
lainnya.
Jasa Hukum
Jasa hukum mencakup usaha jasa pengacara/penasihat hukum, notaris, lembaga bantuan
hukum, serta jasa hukum lainnya.
42
.id
Periklanan
go
Periklanan mencakup usaha jasa bantuan penasihat, kreatif, produksi bahan periklanan,
s.
perencanaan dan pembelian media, termasuk juga kegiatan menciptakan dan menempatkan iklan di
ra
t.
bp
ba
Jasa Persewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan Konstruksi dan Teknik
ua
Sipil
ap
Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin dan peralatan konstruksi dan teknik
//p
sipil mencakup usaha jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin dan peralatan
ht
t
p:
43
Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung output kategori jasa perusahaan atas
dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah
tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. Sedangkan output atas dasar harga konstan
diperoleh dengan menggunakan metode revaluasi. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa jumlah tenaga kerja diperoleh dari Direktorat Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS.
.id
go
Kategori ini mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh
administrasi pemerintahan. Kategori ini juga mencakup perundang-undangan dan penterjemahan
bp
s.
hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya, seperti halnya administrasi
t.
ra
Negara, keamanan dan keselamatan Negara, pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri dan
ba
administrasi program pemerintah, serta jaminan social wajib. Kegiatan yang diklasifikasikan di
ua
kategori lain dalam KBLI tidak termasuk pada kategori ini., meskipun dilakukan oleh Badan
ap
pemerintahan. Sebagai contoh administrasi sistim sekolah, (peraturan, pemeriksaan, dan kurikulum)
//p
termasuk pada kategori ini, tetapi pengajaran itu sendiri masuk kategori Pendidikan (P) dan rumah
p:
ht
t
NTB administrasi pemerintahan atas dasar harga berlaku merupakan penjumlahan seluruh
belanja pegawai dari kegiatan administrasi pemerintahan dan pertahanan serta jasa pemerintahan
lainnya ditambah dengan penyusutan. Perkiraan NTB atas dasar harga konstan 2010 dihitung dengan
cara ekstrapolasi. Dan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri sipil menurut golongan kepangkatan
sebagai ekstrapolatornya.
Data bersumber dari Realisasi APBN. Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan;
Realisasi anggaran belanja rutin dan belanja pembangunan; Statistik Keuangan Pemerintah daerah (K1,
K2, K3), BPS; Realisasi APBD, Biro Keuangan Pemerintah Daerah;Jumlah pegawai negeri sipil, Badan
Kepegawaian Nasional (BKN).
44
2.15
Jasa Pendidikan
Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai
pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini
juga mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup pengajaran yang terutama mengenai
kegiatan olahraga, hiburan dan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan dalam ruangan,
melalui penyiaran radio dan televise, internet dan surat menyurat. Tingkat pendidikan dikelompokan
seperti kegiatan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain,
mencakup juga jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia dini.
Penghitungan NTB Jasa Pendidikan Pemerintah atas dasar harga berlaku menggunakan
.id
pendekatan pengeluaran, dan untuk Jasa Pendidikan Swasta menggunakan pendekatan pendekatan
go
produksi. Untuk NTB Jasa Pendidikan Pemerintah atas dasar harga konstan 2010 menggunakan
bp
s.
t.
ra
Kementerian Agama; Berbagai Survei Khusus yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi dan
ua
2.16
ba
ap
Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup luas
//p
cakupannya, dimulai dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga profesional terlatih di
p:
melibatkan
rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain sampai kegiatan perawatan di rumah yang melib
ht
t
45
Data diperoleh dari Realisasi APBN/APBD; Kementerian Kesehatan; Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas); Berbagai Survei Khusus yang dilakukan Direktorat Neraca Produksi dan Direktorat
Neraca Pengeluaran BPS; Subdirektorat Statistik Harga Konsumen.
2.17
Jasa Lainnya
Kategori Jasa Lainnya merupakan gabungan 4 kategori pada KBLI 2009. Kategori ini mempunyai
kegiatan yang cukup luas yang meliputi: Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi; Jasa Reparasi Komputer Dan
Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan Rumah Tangga; Jasa Perorangan yang Melayani Rumah
Tangga; Kegiatan Yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri
untuk memenuhi kebutuhan; Jasa Swasta Lainnya termasuk Kegiatan Badan Internasional, seperti PBB
go
.id
s.
bp
Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi berkategori R meliputi kegiatan untuk memenuhi
t.
kebutuhan masyarakat umum akan hiburan, kesenian, dan kreativitas, termasuk perpustakaan, arsip,
ra
museum, kegiatan kebudayaan lainnya, kegiatan perjudian dan pertaruhan, serta kegiatan olahraga
ua
ba
ap
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan
//p
produksi, yaitu output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator produksi dengan indikator harga.
p:
Output panggung hiburan/kesenian dihitung berdasarkan pajak tontonan yang diterima pemerintah.
ht
t
Output untuk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil perkalian antara
jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja masing-masing dengan rata-rata output per indikatornya.
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output. Sedangkan
output dan NTB atas dasar harga konstan menggunakan metode deflasi/ ekstrapolasi dengan
deflator/ekstrapolatornya adalah IHK rekreasi dan olahraga/indeks indikator produksi yang sesuai.
Sumber data produksi Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi diperoleh dari beberapa sumber,
yaitu Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI),
dan data penunjang intern BPS (Ketenagakerjaan, Susenas, Sensus Ekonomi, Statistik Harga Konsumen,
dan Survei-survei Khusus yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi dan Direktorat Neraca
Pengeluaran).
46
.id
Data diperoleh dari internal BPS (Sensus Ekonomi, Subdit Statistik Demografi, Susenas, and
s.
go
bp
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan yang Menghasilkan Barang dan Jasa oleh
ra
t.
ba
Kegiatan ini berkategori T mencakup kegiatan yang memanfaatkan jasa perorangan untuk
melayani rumah tangga yang didalamnya termasuk jasa pekerja domestik (pembantu rumah tangga,
ua
satpam, tukang kebun, supir, dan sejenisnya), dan Kegiatan Yang Menghasilkan Barang Dan Jasa Oleh
ap
Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri Untuk Memenuhi Kebutuhan (didalamnya termasuk kegiatan
p:
//p
ht
t
Output
tput atas dasar harga berlaku untuk jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ jasa
pekerja domestik (pembantu rumah tangga, satpam, tukang kebun, supir, dan sejenisnya) diperoleh
dari perkalian antara pengeluaran perkapita untuk jasa pekerja domestik dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun, sedangkan NTB-nya sama dengan output yang dihasilkan karena konsumsi antara
pekerja jasa domestik merupakan pengeluaran konsumsi rumah tangga majikan. Output dan NTB atas
dasar harga berlaku diperoleh dengan hasil survei intern BPS (SKTIR). Sedangkan output pengadaan air
diperoleh dengan pendekatan rumah tangga yang menggunakan pompa dan sumur, baik sumur
terlindung maupun tidak terlindung. Sementara itu, output dan NTB atas dasar harga konstan, baik
untuk kegiatan pekerja domestik maupun kegiatan menghasilkan barang dan jasa untuk digunakan
sendiri oleh rumah tangga diperoleh dengan menggunakan metode deflasi dengan deflatornya laju IHK
umum.
47
Sumber data kategori ini diperoleh dari intern BPS, yaitu, Susenas, Sensus Penduduk,
Subdirektorat Pertambangan, Energi dan Konstruksi (Publikasi Statistik Air Bersih), dan Survei Khusus
yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Pengeluaran.
Kegiatan Badan Internasional dan Ekstra Internasional Lainnya
Kategori U yang mencakup kegiatan badan internasional, seperti PBB dan perwakilannya, Badan
Regional dan lain-lain, termasuk The Internasional Moneter Fund, The World Bank, The World Health
Organization (WHO), the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), the
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan lain-lain.
.id
Output dan NTB berlaku diperoleh dengan pendekatan biaya yang didapatkan dari laporan
go
keuangan badan internasional dan ekstra internasional lainnya. Sementara, untuk output konstan
s.
bp
Sumber data diperoleh dari laporan keuangan badan internasional dan ekstra internasional
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
lainnya yang berkantor pusat di Indonesia dan Subdirektorat Statistik Harga Konsumen.
48
go
bp
s.
Tabel 3.1.
Table 3.1
.id
(1)
Industri Pengolahan/Manufacturing
Manufacturing
Konstruksi/Construction
Transportasi dan
Pergudangan/Transportation and Storage
2011
2012
2013*
2014**
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
11.82
10.69
10.60
10.48
10.79
27.13
26.28
24.32
23.13
20.73
32.70
31.92
30.80
30.27
30.07
0.03
0.03
0.03
0.03
0.03
0.12
0.11
0.11
0.10
0.10
7.76
9.10
10.48
11.87
12.87
4.99
5.36
5.40
5.43
5.77
1.78
1.83
2.05
2.22
2.44
0.50
0.51
0.53
0.54
0.56
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
2010
t.
Lapangan Usaha/Industry
49
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.41
1.33
1.45
1.40
1.46
0.96
1.02
1.23
1.44
1.52
0.91
0.93
1.01
1.04
1.12
0.10
0.10
0.10
0.10
0.11
6.62
7.59
8.73
8.74
9.04
2.20
2.18
2.13
2.21
2.39
0.76
0.77
0.73
0.73
Jasa Pendidikan/Education
0.25
0.27
0.26
100.00
100.00
100.00
100.00
bp
0.25
100.00
ba
0.25
ra
R,S,T,U
0.72
s.
t.
M,N
go
.id
Lapangan Usaha/Industry
//p
ap
ua
p:
ht
t
50
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 8,23 persen, kategori Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 8,07 persen, kategori Jasa Perusahaan sebesar 7,81 persen,
kategori Jasa lainnya 6,84 persen, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 5,61
persen, kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 5,14 persen,
kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 5,04 persen, kategori Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial sebesar 4,25 persen, kategori Industri Pengolahan sebesar 3,74 persen, kategori
Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 3,28 persen, dan kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar
0,88 persen.
Lapangan Usaha/Industry
(1)
2010
(2)
Industri Pengolahan/Manufacturing
Manufacturing
Konstruksi/Construction
Konstruksi/
Construction
Transportasi dan
Pergudangan/Transportation and
Storage
2011
(3)
s.
.id
go
Tabel 3.2.
Table 3.2.
4.42
6.37
5.04
28.15
0.24
-4.07
1.14
0.88
220.73
4.21
2.89
8.46
3.74
3.00
11.45
12.61
9.38
3.28
10.33
0.96
5.14
4.81
5.14
22.89
15.75
13.04
15.79
12.86
5.43
13.05
5.32
7.57
8.07
10.64
6.65
13.79
12.80
12.96
t.
ra
ba
2014**
(6)
ht
t
p:
//p
ap
ua
2013*
(5)
-6.27
6.27
bp
13.78
2012
(4)
51
2010
(2)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
15.42
2.41
5.22
4.62
5.61
16.10
0.91
16.55
9.34
11.43
0.54
8.16
16.78
24.21
10.22
7.31
7.08
12.76
5.96
9.42
2.58
1.86
5.19
7.66
7.81
-9.38
.id
Lapangan Usaha/Industry
(1)
12.65
9.46
8.23
Jasa Pendidikan/Education
15.19
3.27
4.45
10.29
10.43
5.74
7.78
7.37
0.82
4.25
R,S,T,U
Jasa lainnya/Other
Other Services Activities
5.89
3.62
3.41
9.24
6.84
46.56
3.64
3.63
7.39
5.38
go
s.
ap
9.54
bp
t.
ra
ba
ua
M,N
ht
t
p:
//p
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan
dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB
per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2014, PDRB per kapita Papua Barat mencapai
68,59 juta Rupiah dengan pertumbuhan sebesar 4,17 persen pada tahun 2011 dan berturut-turut
sebesar 4,36; 8,92; dan 7,16 persen pada tahun 2012 2014.
52
Tabel 3.3. PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp), 20102014
Table 3.3 Per Capita GRDP by Industrial Origin (Million Rp), 20102014
2010
(2)
Industri Pengolahan/Manufacturing
Konstruksi/Construction
Transportasi dan
Pergudangan/Transportation
Transportation and
Storage
2013*
(5)
2014**
(6)
6.39
6.02
6.23
6.71
7.40
14.66
14.80
14.29
14.80
14.22
17.67
17.97
18.10
19.38
20.62
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.06
0.07
0.07
0.06
go
2012
(4)
0.06
s.
bp
2011
(3)
.id
Lapangan Usaha/Industry
(1)
5.13
6.16
7.60
8.83
2.70
3.02
3.17
3.48
3.96
0.96
1.03
1.20
1.42
1.67
0.27
0.28
0.31
0.35
0.39
0.76
0.75
0.85
0.90
1.00
0.52
0.58
0.72
0.92
1.04
0.49
0.52
0.59
0.66
0.77
0.05
0.06
0.06
0.07
0.07
M,N
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
4.20
53
2010
(2)
Jasa Pendidikan/Education
R,S,T,U
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
3.58
4.27
5.13
5.59
6.20
1.19
1.23
1.25
1.41
1.64
0.39
0.43
0.45
0.46
0.50
0.13
0.14
0.15
0.17
0.18
54.05
56.31
64.00
68.59
58.76
s.
go
2011
(3)
.id
Lapangan Usaha/Industry
(1)
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
54
PDRB Provinsi Papua Barat menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori lapangan
usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori. Pemecahan menjadi subkategori
atau sublapangan usaha ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009.
Perkembangan setiap lapangan usaha diuraikan di bawah ini.
4.1.
.id
go
tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, dan jasa pertanian dan
s.
perburuan, subkategori
kategori kehutanan dan Penebangan Kayu, dan subkategori
subkategori
sub
kategori Perikanan. Kategori ini
t.
bp
ra
Pada tahun 2014 kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terhadap
ba
ua
ap
pertanian, diikuti subkategori Kehutanan dan Penebangan sebesar 24,92 persen, Tanaman Perkebunan
//p
sebesar 7,72 persen, Tanaman Hortikultura sebesar 7,01 persen, Peternakan sebesar 6,83 persen,
p:
Tanaman Pangan sebesar 3,22 persen, dan Jasa Pertanian dan Perburuan sebesar 0,58 persen.
persen
ht
t
Pertumbuhan
tumbuhan subkategori
subkategori
sub
kategori Perikanan mengalami perlambatan dari 10,01 persen pada tahun
2013 menjadi 7,51 persen pada tahun 2014.
2014 Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 pada kategori ini
terbesar adalah pada subkategori perikanan yaitu sebesar 7,51 persen yang diikuti oleh subkategori
Peternakan sebesar 5,84 persen, Tanaman Hortikultura sebesar 4,91 persen, Tanaman Perkebunan
sebesar 3,14 persen, Kehutanan dan Penebangan sebesar 1,24 persen, dan Jasa Pertanian dan
Perburuan sebesar 0,87 persen. Sedangkan subkategori Tanaman Pangan mengalami kontraksi sebesar
0,33 persen.
55
Lapangan Usaha/Industry
(1)
1
2010
(2)
10.48
10.79
3.99
4.17
3.68
3.46
3.22
7.94
7.48
7.37
7.08
7.01
10.03
11.10
9.50
8.52
7.72
6.14
6.55
6.59
7.00
6.83
0.70
0.67
0.62
0.58
24.33
25.18
25.55
24.92
48.17
45.66
47.02
47.77
49.73
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
bp
s.
0.65
23.07
t.
Perikanan/Fishery
2014**
(6)
10.60
ra
2013*
(5)
10.69
d. Peternakan/Livestock
e. Jasa Pertanian dan
Perburuan/Agriculture Services and
Hunting
Kehutanan dan Penebangan
Kayu/Forestry and Logging
2012
(4)
11.82
2011
(3)
.id
Table 4.1.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa
Pertanian (Persen), 2010-2014
Share of Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services by Industry (Percent),
20102014
go
Tabel 4.1.
//p
4.2.
ap
ua
ba
p:
Pada Kategori Pertambangan dan Penggalian, subkategori yang berkontribusi terbesar adalah
ht
t
Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi yaitu sebesar 95,10 persen pada tahun 2014, menurun
dari 95,45 persen di tahun 2013. Penyumbang terbesar berikutnya berturut-turut adalah subkategori
Pertambangan dan Penggalian Lainnya sebesar 3,90 persen, dan Pertambangan Bijih Logam sebesar
1,00 persen.
Secara keseluruhan pada tahun 2014, kategori Pertambangan dan Penggalian menunjukkan
laju pertumbuhan positif sebesar 0,88 persen, yang antara lain didorong oleh pertumbuhan
subkategori Pertambangan Minyak, Gas, dan Panas Bumi sebesar 0,95 persen dan Pertambangan dan
Penggalian Lainnya sebesar 2,04 persen. Sedangkan subkategori Pertambangan Bijih Logam
mengalami kontraksi sebesar 6,77 persen.
56
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian (Persen),
2010-2014
Share of Mining and Quarrying by Industry (Percent), 20102014
Tabel 4.2.
Table 4.2
Lapangan Usaha/Industry
(1)
2010
(2)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
95.39
95.54
95.24
95.45
95.10
1.27
1.07
1.21
1.07
1.00
3.34
.id
2011
(3)
3.55
3.48
3.90
100.00
100.00
100.00
go
3.39
s.
100.00
t.
bp
100.00
ra
ap
ua
Figure
ba
4.1
Gambar
10
0
p:
20
ht
t
30
//p
40
-10
-20
-30
-40
2010
Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
2014
Pertambangan Bijih Logam
57
4.3.
Industri Pengolahan
Pada Kategori Industri Pengolahan, subkategori yang menyumbang peranan terbesar adalah
Industri Batubara dan Pengilangan Migas yaitu sebesar 91,21 persen pada tahun 2014, kemudian
diikuti oleh Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
Sejenisnya sebesar 4,36 persen, dan Industri Makanan dan Minuman sebesar 2,81 persen. Sedangkan
peranan subkategori yang lain berturut-turut mulai dari yang terbesar hingga terkecil adalah
subkategori Industri Furnitur 0,63 persen, Industri Barang Galian bukan Logam 0,47 persen, Industri
Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 0,15 persen, Industri Alat
Angkutan 0,14 persen, Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 0,06 persen, sementara subkategori
2010
(2)
t.
Lapangan Usaha/Industry
(1)
bp
s.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan (Persen), 2010
2010-2014
Share of Manufacturing by Industry (Percent), 20102014
ra
Tabel 4.3.
Table 4.3
go
.id
lainnya menyumbang peranan kurang dari 0,05 persen terhadap kategori Industri Pengolahan.
Industri Pengolahan
Tembakau/Manufacture
Tembakau
/Manufacture of Tobacco
Products
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
91,11
91,19
90,96
91,32
91,21
2,87
2,86
2,94
2,81
2,81
p:
//p
ap
ua
ba
2011
(3)
ht
t
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
58
2010
(2)
10
11
12
13
14
4,44
4,27
4,36
0,15
0,14
0,15
0,14
0,15
0,01
0,01
0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
0,00
0,51
0,52
0,48
0,47
.id
4,32
0,01
s.
2014**
(6)
bp
2013*
(5)
4,39
t.
2012
(4)
0,00
0,50
ap
ua
ba
ra
2011
(3)
go
Lapangan Usaha/Industry
(1)
ht
t
p:
//p
0,07
0,07
0,16
0,07
0,15
0,07
0,15
0,06
0,14
0,14
59
Lapangan Usaha/Industry
(1)
2010
(2)
15
Industri Furnitur/Manufacture of
Furniture
16
Industri Pengolahan/Manufacturing
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
0,59
0,59
0,61
0,61
0,63
0,04
0,04
0,04
0,04
0,03
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
.id
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun 2014 adalah
s.
bp
4.4.
go
Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar 0,03 persen terhadap perekonomian
ra
t.
provinsi Papua Barat pada tahun 2014. Dari kontribusi tersebut, sebanyak 99,56 persennya
ba
disumbangkan oleh subkategori Ketenagalistrikan, dan 0,44 persen oleh Pengadaan Gas dan Produksi
ua
Es.
ap
Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi kategori ini pada tahun 2014 adalah sebesar 3,28 persen.
//p
Table 4.4
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik dan Gas (Persen), 2010
2010-2014
Share of Electricity and Gas by Industry (Percent), 20102014
ht
t
Tabel 4.4.
p:
Ketenagalistrikan sebesar 3,26 persen dan Pengadaan Gas dan Produksi Es sebesar 9,79 persen.
Lapangan Usaha/Industry
(1)
Ketenagalistrikan/Electricity
2010
(2)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
99.63
99.60
99.64
99.55
99.56
0.37
0.40
0.36
0.45
0.44
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
60
Konstruksi
.id
4.6.
go
Pada tahun 2014 kategori konstruksi menyumbang sebesar 12,87 persen terhadap total
bp
s.
perekonomian Provinsi Papua Barat, meningkat dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 7,76 persen.
Tren peningkatan kontribusi kategori ini juga terlihat pada tahun-tahun di antaranya (2011-2013)
ra
t.
yaitu sebesar berturut-turut 9.10 persen, 10,48 persen, dan 11,87 persen. Dengan penghitungan atas
ba
dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan konstruksi Provinsi Papua Barat mengalami
//p
4.7.
ap
ua
perlambatan dari 15,79 persen pada tahun 2013 menjadi 12,86 persen pada tahun 2014.
p:
ht
t
menyumbang sebesar 5,77 persen terhadap total perekonomian Provinsi Papua Barat. Sebesar 1,18
persen (20,45 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan
Reparasinya. Sedangkan
dangkan sebesar 4,59 persen (79,55 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh
subkategori Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor.
61
Table 4.5.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor (Persen), 2010-2014
Share of Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles by Industry
(Percent), 20102014
2010
(2)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
18.97
18.45
19.64
20.49
20.45
81.03
81.55
80.36
79.51
79.55
100.00
100.00
.id
Lapangan Usaha/Industry
(1)
go
Tabel 4.5.
100.00
100.00
t.
ra
4.8.
bp
s.
100.00
ba
Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 subkategori, yaitu Angkutan Rel,
ua
Angkutan Darat, Angkutan Laut, Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Angkutan Udara, serta
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan. Subkategori Angkutan Darat memberikan kontribusi
ap
terbesar selama 5 tahun terakhir, dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sebesar 38,16 persen
//p
pada tahun 2014. Sedangkan penyumbang terbesar berikutnya adalah Angkutan Udara sebesar 29,47
Tabel 4.6.
Table 4.6
ht
t
p:
persen dan Angkutan Laut sebesar 22,92 persen pada tahun 2014.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Transportasi dan Pergudangan (Persen),
2010-2014
2014
Share of Transportation and Storage by Industry (Percent), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
(1)
1
2010
(2)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
50.03
45.95
42.05
38.82
38.16
16.89
18.08
19.69
22.30
22.92
62
2010
(2)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
2.52
2.55
2.54
2.37
1.89
21.70
25.03
27.59
28.83
29.47
8.86
8.39
8.14
7.68
7.57
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
go
4.9.
2011
(3)
.id
Lapangan Usaha/Industry
(1)
s.
Pada tahun 2014, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum berkontribusi terhadap
bp
PDRB Provinsi Papua Barat sebesar 0,56 persen, di mana sebesar 0,41 persennya (72,53 persen
t.
terhadap kategori) merupakan kontribusi dari subkategori Penyediaan Makan Minum dan sebesar
ba
ra
0,15 persen (27,47 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh subkategori Penyediaan
Akomodasi.
ua
Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 5,61 persen pada
ap
tahun 2014, sedikit mengalami pertumbuhan dibandingkan pada tahun 2013 yang sebesar 4,62
//p
persen. Masing-masing subkategori Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum juga
Tabel 4.7.
Table 4.7.
ht
t
p:
menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2014 sebesar 4,27 persen dan 6,18 persen.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum (Persen), 2010
2010-2014
Share of Accommodation and Food Service Activities by Industry (Percent), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
(1)
Penyediaan
Akomodasi/Accommodation
2010
(2)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
27.92
28.44
28.85
27.75
27.47
72.08
71.56
71.15
72.25
72.53
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
63
Gambar
Figure
4.2
25
20
15
10
5
2011
2012
2013
2014
go
2010
.id
Penyediaan Akomodasi
s.
ba
ra
t.
bp
ua
Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas di setiap
ap
bidang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori ini sangat vital dan menjadi indikator
//p
kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian
p:
di Provinsi Papua Barat selama tahun 2010-2014 sebesar 1,41 persen, 1,33 persen, 1,45 persen, 1,40
ht
t
persen, dan 1,46 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya menunjukkan perlambatan, yaitu sebesar
16.10 persen, 0,91 persen, 16,55 persen, 9,34 persen, dan 11,43 persen berturut-turut untuk tahun
2010-2014.
64
atas 3 persen, Asuransi dan Dana Pensiun dengan sumbangan sekitar 2 persen, dan terakhir adalah
Jasa Penunjang Keuangan dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sekitar 0 1 persen.
Tabel 4.8.
Table 4.8.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi (Persen), 2010-2014
Share of Financial and Insurance Activities by Industry (Percent), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
(1)
2010
(2)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
93.22
93.96
94.92
94.98
2.67
2.63
2.33
1.88
1.82
3.92
3.94
3.53
3.05
3.06
0.22
0.21
0.18
0.15
0.14
100.00
100.00
100.00
go
.id
93.20
s.
100.00
ra
t.
bp
100.00
ba
ua
ap
//p
sebesar 0,91 persen, 0,93 persen, 1,01 persen, 1,04 persen, dan 1,12 persen. Sedangkan laju
p:
pertumbuhan ekonomi kategori ini mengalami kenaikan pada tahun 2014 yaitu sebesar 9,42 persen
ht
t
dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 5,96 persen, dan tetap selalu menunjukkan pertumbuhan
yang positif selama periode 2010 2014 atas dasar harga konstan 2010.
65
.id
Pada tahun 2014 jasa pendidikan menyumbang sebesar 2,39 persen terhadap total
perekonomian Provinsi Papua Barat, meningkat dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 2,20 persen.
go
Tren peningkatan kontribusi kategori ini juga terlihat pada tahun 2011-2013 yaitu sebesar berturut-
bp
s.
turut 2,18 persen, 2,13 persen, dan 2,21 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan
2010, laju pertumbuhan jasa pendidikan Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan dari 10,29
ba
ra
t.
persen pada tahun 2013 menjadi 10,43 persen pada tahun 2014.
ua
ap
Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup luas
//p
cakupannya. Pada tahun 2014, kontribusinya terhadap perekonomian Provinsi Papua Barat sebesar
p:
0,73 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 4,25 persen. Selama tahun 2010 2014 nilai
ht
t
kontribusinya sebesar 0,72 persen, 0,76 persen, 0,77 persen, 0,73 persen, dan 0,73 persen.
Sedangkan laju pertumbuhannya selama tahun 2010 2014 sebesar 5,74 persen, 7,78 persen, 7,37
persen.
persen, 0,82 persen, dan 4,25 persen
66
67
.id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
.id
go
s.
bp
t.
ra
LAMPIRAN 1
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
68
69
.id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
Tabel 1.1. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Juta Rupiah), 20102014
Table 1.1. Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry Million Rupiahs), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services
197,441.9
184,737.5
192,034.6
202,207.0
388,407.8
353,904.9
370,550.5
393,715.4
440,381.3
490,457.8
525,267.8
477,270.7
473,586.9
485,483.9
d. Peternakan/Livestock
300,364.3
310,147.7
331,221.0
389,235.6
429,246.2
31,666.2
33,337.8
33,740.8
34,180.9
36,309.7
.id
go
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude Petroleum, Natural Gas, and Geothermal
t.
ra
ba
Industri Pengolahan/Manufacturing
ua
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum Products
ap
0.0
0.0
0.0
0.0
142,475.6
124,811.0
140,017.2
131,426.9
120,417.4
374,774.0
393,970.7
409,266.9
426,840.7
471,453.8
404,032.9
429,597.9
450,796.2
493,123.4
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
5,521.3
5,792.5
6,045.7
6,332.6
6,913.9
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki/Manufacture of Leather and Related Products and Footwear
10,847.7
11,119.6
11,149.0
12,752.3
14,326.8
593,132.1
610,739.2
648,507.0
685,656.3
764,038.7
20,267.4
20,294.7
21,395.7
23,238.5
25,412.7
1,377.0
1,434.0
1,500.4
1,551.5
1,667.3
29.2
31.1
32.3
33.2
33.8
68,127.9
71,797.6
75,441.3
76,352.6
82,750.6
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
9,309.0
9,562.6
9,806.2
10,529.4
11,346.8
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
21,095.2
21,305.9
22,024.9
22,435.3
24,726.4
79,346.5
82,755.9
88,601.2
97,102.4
109,703.9
5,309.2
5,478.9
5,669.3
5,813.6
5,636.9
6
7
p:
//p
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya/ Manufacture
ht
t
s.
bp
of Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles of Straw and Plaiting Materials
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman/Manufacture of Paper and Paper
Products, Printing and Reproduction of Recorded Media
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional/Manufacture of Chemicals and Pharmaceuticals and Botanical Products
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/Manufacture of Rubber, Rubber Products and Plastics Products
10 Industri Barang Galian bukan Logam/Manufacture of Other Non-Metallic Mineral Products
11 Industri Logam Dasar/Manufacture of Basic Metals
12
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik/Manufacture of Fabricated Metal
Products, Computer, and Optical Products, ande Electrical Equipment
16
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan/Other Manufacturing, Repair and
Installation of Machinery and Equipment
70
Tabel 1.1. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Juta Rupiah), 20102014
Table 1.1. Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry Million Rupiahs), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
13,206.2
13,160.1
15,870.8
14,442.9
18,181.9
13,157.8
13,107.1
15,813.0
14,378.1
18,101.7
48.4
53.0
57.9
64.8
80.2
47,717.0
48,418.2
51,209.2
53,917.2
59,492.7
3,211,472.1
4,028,572.8
4,971,784.2
6,294,618.7
7,502,726.3
2,065,711.9
2,373,937.7
2,558,679.9
2,879,672.2
3,365,463.1
438,078.2
502,407.8
589,993.0
688,339.6
1,935,859.5
2,056,272.1
2,289,679.3
2,677,123.5
809,207.3
970,692.3
1,175,401.4
1,420,631.2
2
H
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya/Wholesale and Retail Trade and Repair of Motor Vehicles and
391,880.9
Motorcycles
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale Trade and Retail Trade Except of Motor
Vehicles and Motorcycles
1,673,831.0
736,091.2
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
368,294.8
371,858.4
408,165.6
456,266.9
542,150.3
124,328.7
146,269.6
191,090.6
262,113.2
325,575.4
18,536.9
20,604.5
24,633.4
27,910.2
26,789.6
ba
ra
t.
159,696.6
202,565.1
267,820.2
338,850.6
418,639.6
65,234.2
67,909.8
78,982.5
90,260.5
107,476.3
208,641.9
223,519.9
253,547.3
286,923.5
327,326.8
ua
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir/Warehousing and Support Services for Transportation,
Postal and Courier
//p
1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation
ap
6
I
.id
go
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of
s.
bp
58,257.3
63,575.0
73,137.2
79,624.7
89,921.1
150,384.6
159,945.0
180,410.1
207,298.8
237,405.7
582,216.7
589,317.8
687,975.8
744,458.1
852,988.3
p:
453,425.5
583,782.8
761,132.5
885,770.9
369,106.9
422,685.6
548,528.5
722,472.7
841,333.0
10,572.7
11,930.7
13,591.0
14,322.5
16,109.3
15,512.5
17,857.8
20,614.6
23,207.6
27,082.8
857.9
951.4
1,048.7
1,129.6
1,245.8
377,626.0
412,334.2
479,139.5
550,588.6
650,635.8
41,547.3
43,630.4
48,602.3
54,067.3
63,116.0
2,740,131.7
3,359,156.9
4,139,471.1
4,633,717.5
5,271,164.8
ht
t
396,050.0
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence;
Compulsory Social Security
Jasa Pendidikan/Education
908,405.8
965,706.6
1,011,006.4
1,169,890.6
1,393,917.8
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
296,219.0
336,083.1
366,841.8
384,482.9
427,151.7
102,440.3
109,922.1
117,961.2
141,833.9
152,674.9
71
Tabel 1. 2. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 20102014
Table 1.2. Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry Million Rupiahs), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services
194,948.23
182,555.45
168,097.37
170,651.98
170,095.30
388,407.84
347,843.26
354,588.23
365,968.05
383,935.54
490,457.77
517,126.16
463,175.08
442,863.37
456,779.21
d. Peternakan/Livestock
300,364.27
307,765.05
319,240.82
362,462.36
383,633.73
31,666.17
32,304.35
32,663.92
33,044.03
33,331.18
.id
go
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude Petroleum, Natural Gas, and Geothermal
t.
ra
ba
ua
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum Products
0.00
0.00
0.00
0.00
142,475.56
122,474.87
130,915.65
119,612.81
111,516.22
374,773.96
384,180.49
396,083.48
412,579.77
420,993.93
403,188.42
427,813.80
447,994.55
474,067.83
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
5,521.32
5,757.76
5,991.24
6,224.98
6,469.11
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki/Manufacture of Leather and Related Products and Footwear
10,847.72
11,041.72
11,026.41
11,964.70
12,708.67
593,132.15
605,242.55
630,076.42
664,845.77
698,885.87
20,267.40
20,095.07
21,138.93
22,076.54
22,954.30
1,376.96
1,415.41
1,477.89
1,526.67
1,598.42
29.231
30.923
32.110
32.216
32.456
68,127.92
71,259.15
73,429.56
73,508.13
76,058.86
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
9,309.05
9,419.25
9,463.43
10,013.44
11,259.85
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
21,095.18
21,046.88
21,625.99
21,753.41
22,794.31
79,346.52
82,397.72
85,736.04
92,122.80
97,069.80
5,309.22
5,194.00
5,351.81
5,434.59
5,155.64
ap
6
7
p:
//p
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya/ Manufacture
ht
t
s.
bp
of Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles of Straw and Plaiting Materials
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman/Manufacture of Paper and Paper
Products, Printing and Reproduction of Recorded Media
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional/Manufacture of Chemicals and Pharmaceuticals and Botanical Products
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/Manufacture of Rubber, Rubber Products and Plastics Products
10 Industri Barang Galian bukan Logam/Manufacture of Other Non-Metallic Mineral Products
11 Industri Logam Dasar/Manufacture of Basic Metals
12
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik/Manufacture of Fabricated Metal
Products, Computer, and Optical Products, ande Electrical Equipment
16
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan/Other Manufacturing, Repair and
Installation of Machinery and Equipment
72
Tabel 1. 2. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 20102014
Table 1.2. Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry Million Rupiahs), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
13,206.16
14,717.93
16,573.72
18,128.13
18,722.33
13,157.78
14,665.43
16,519.06
18,066.96
18,655.18
48.378
52.499
54.668
61.164
67.150
47,717.00
48,176.23
50,652.83
53,091.41
55,822.97
2
H
ba
ua
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir/Warehousing and Support Services for Transportation,
ap
//p
406,616.41
478,580.01
519,402.89
736,091.21
785,010.31
0.00
0.00
0.00
0.00
368,294.82
371,624.06
405,523.84
430,394.62
483,530.79
124,328.70
142,438.04
177,375.75
228,051.26
260,329.67
18,536.93
20,106.43
22,195.89
22,865.43
21,783.67
159,696.57
185,291.81
213,827.54
243,514.62
279,172.47
65,234.19
65,549.96
74,337.74
82,748.63
93,323.91
208,641.93
213,670.91
224,814.12
235,201.82
248,402.38
58,257.34
61,796.04
67,815.21
69,890.95
72,875.30
150,384.59
151,874.87
156,998.91
165,310.87
175,527.08
582,216.68
587,511.56
684,755.65
748,721.13
834,337.39
ht
t
p:
441,465.14
t.
ra
391,880.90
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale Trade and Retail Trade Except of Motor
go
s.
bp
.id
Lapangan Usaha/Industry
396,049.97
428,365.00
500,247.27
621,359.54
684,859.22
369,106.88
399,685.58
468,986.87
588,212.33
649,533.42
10,572.66
11,490.02
12,234.97
12,747.06
13,368.10
15,512.49
16,272.11
18,052.97
19,379.91
20,884.28
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence;
Compulsory Social Security
857.94
917.29
972.45
1,020.25
1,073.43
377,626.00
404,367.95
455,977.61
483,156.25
528,669.56
41,547.33
42,321.51
44,516.95
47,928.71
51,671.94
Jasa Pendidikan/Education
908,405.82
938,091.92
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
296,218.95
319,278.91
342,825.28
345,645.95
360,335.90
102,440.33
106,145.54
109,762.32
119,902.38
128,103.70
73
Tabel 1.3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 1.3. Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry, 20102014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
11.82
10.69
10.60
10.48
10.79
3.40
3.21
2.95
2.80
2.73
0.47
0.94
1.19
0.73
0.08
2.73
5.69
27.13
25.88
0.34
0.91
32.70
29.79
0.94
0.01
0.45
0.80
1.19
0.70
0.08
2.60
4.88
26.28
25.11
0.28
0.89
31.92
29.11
0.91
0.01
0.39
0.78
1.01
0.70
0.07
2.67
4.98
24.32
23.16
0.30
0.86
30.80
28.02
0.91
0.01
0.36
0.74
0.89
0.73
0.06
2.68
5.01
23.13
22.08
0.25
0.81
30.27
27.65
0.85
0.01
0.35
0.76
0.83
0.74
0.06
2.69
5.36
20.73
19.72
0.21
0.81
30.07
27.42
0.85
0.01
0.03
0.03
0.02
0.02
0.02
1.43
1.38
1.37
1.29
1.31
0.05
0.05
0.05
0.04
0.04
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.16
-
0.16
-
0.16
-
0.14
-
0.14
-
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.05
0.19
0.05
0.19
0.05
0.19
0.04
0.18
0.04
0.19
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
.id
2011
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
ra
t.
bp
s.
2010
go
Lapangan Usaha/Industry
74
Tabel 1.3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 1.3. Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry, 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0.03
0.03
0.00
0.03
0.03
0.00
0.03
0.03
0.00
0.03
0.03
0.00
0.03
0.03
0.00
0.12
0.11
0.11
0.10
0.10
7.76
9.10
10.48
11.87
12.87
4.99
5.36
5.40
5.43
5.77
0.99
1.06
1.11
1.18
4.05
go
4.37
4.34
4.32
4.59
1.78
0.89
0.30
0.04
0.39
1.83
0.84
0.33
0.05
0.46
2.05
0.86
0.40
0.05
0.56
2.22
0.86
0.49
0.05
0.64
2.44
0.93
0.56
0.05
0.72
0.16
0.15
0.17
0.17
0.18
0.50
0.14
0.36
1.41
0.96
0.89
0.03
0.04
0.00
0.91
0.10
0.51
0.14
0.36
1.33
1.02
0.96
0.03
0.04
0.00
0.93
0.10
0.53
0.15
0.38
1.45
1.23
1.16
0.03
0.04
0.00
1.01
0.10
0.54
0.15
0.39
1.40
1.44
1.36
0.03
0.04
0.00
1.04
0.10
0.56
0.15
0.41
1.46
1.52
1.44
0.03
0.05
0.00
1.12
0.11
6.62
7.59
8.73
8.74
9.04
2.20
0.72
0.25
100.00
2.18
0.76
0.25
100.00
2.13
0.77
0.25
100.00
2.21
0.73
0.27
100.00
2.39
0.73
0.26
100.00
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
0.95
s.
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
.id
Lapangan Usaha/Industry
75
Tabel 1.4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 1.4 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
11.82
10.69
10.77
10.67
10.64
3.40
3.24
3.01
2.88
2.84
0.47
0.94
1.19
0.73
0.08
2.73
5.69
27.13
25.88
0.34
0.91
32.70
29.79
0.94
0.01
0.43
0.81
1.21
0.72
0.08
2.55
4.90
26.24
25.06
0.29
0.90
32.88
30.00
0.94
0.01
0.38
0.80
1.04
0.72
0.07
2.62
5.15
24.29
23.10
0.29
0.89
32.64
29.73
0.96
0.01
0.36
0.77
0.93
0.76
0.07
2.52
5.27
22.88
21.76
0.25
0.86
32.97
30.12
0.94
0.01
0.34
0.76
0.91
0.76
0.07
2.42
5.38
21.90
20.84
0.22
0.84
32.46
29.61
0.94
0.01
0.03
0.03
0.02
0.03
0.03
1.43
1.41
1.42
1.39
1.39
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.16
-
0.17
-
0.17
-
0.15
-
0.15
-
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.05
0.19
0.05
0.19
0.05
0.19
0.05
0.19
0.05
0.19
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
go
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
.id
2011
bp
2010
s.
Lapangan Usaha/Industry
76
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0.03
0.03
0.00
0.03
0.03
0.00
0.04
0.04
0.00
0.04
0.04
0.00
0.04
0.04
0.00
0.12
0.11
0.11
0.11
0.11
7.76
8.67
9.46
10.20
10.92
4.99
5.45
5.54
5.55
5.69
0.95
.id
0.99
1.00
1.03
go
Tabel 1.4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 1.4 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
4.50
4.54
4.54
4.65
1.78
0.89
0.30
0.04
0.39
1.83
0.87
0.33
0.05
0.43
2.01
0.91
0.40
0.05
0.48
2.11
0.90
0.48
0.05
0.51
2.26
0.96
0.52
0.04
0.56
0.16
0.15
0.17
0.17
0.19
0.50
0.14
0.36
1.41
0.96
0.89
0.03
0.04
0.00
0.91
0.10
0.50
0.14
0.35
1.37
1.00
0.93
0.03
0.04
0.00
0.94
0.10
0.51
0.15
0.35
1.54
1.13
1.06
0.03
0.04
0.00
1.03
0.10
0.49
0.15
0.35
1.57
1.30
1.23
0.03
0.04
0.00
1.01
0.10
0.49
0.14
0.35
1.66
1.36
1.29
0.03
0.04
0.00
1.05
0.10
6.62
7.00
7.61
7.76
7.97
2.20
0.72
0.25
2.19
0.74
0.25
2.21
0.77
0.25
2.27
0.72
0.25
2.37
0.72
0.25
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
s.
4.05
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
0.95
77
Tabel 1.5. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 1.5. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry (percent), 20112014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
6.20
10.58
13.11
1.01
(1.59)
6.10
7.48
1.28
(8.88)
7.10
3.26
5.28
2.08
(8.26)
3.66
3.82
(12.40)
5.12
4.44
4.54
4.02
4.91
(6.43)
4.70
(9.14)
6.79
1.21
9.87
9.36
(0.85)
(1.17)
12.18
3.88
3.41
3.16
6.33
4.37
3.95
6.25
(0.77)
17.52
1.30
12.23
12.34
6.33
6.57
(6.14)
4.29
9.88
10.31
4.93
4.75
5.30
11.85
2.51
10.28
6.23
10.30
17.75
(1.45)
(1.80)
(8.38)
10.45
9.18
9.05
9.39
9.18
2.51
0.27
14.38
12.35
2.97
6.18
5.73
11.43
0.13
5.42
8.61
9.36
4.15
4.63
3.41
7.47
6.32
4.05
2.71
1.90
5.39
-
5.07
-
1.21
-
8.38
-
2.72
2.55
7.38
7.76
1.00
4.30
3.37
7.06
1.86
9.59
10.21
12.98
3.20
3.47
2.55
(3.04)
.id
(3.21)
go
bp
2011
s.
Lapangan Usaha/Industry
78
Tabel 1.5. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 1.5. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry (percent), 20112014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
20.60
20.64
9.09
(9.00)
(9.07)
12.00
25.89
25.90
23.80
1.47
5.76
5.29
10.34
25.44
23.41
26.61
19.19
14.92
7.78
12.55
16.87
11.79
14.68
17.43
16.67
15.65
6.22
11.35
16.92
9.93
0.97
17.65
11.15
26.84
19.96
9.76
30.64
19.55
32.21
21.09
11.78
37.17
13.30
26.52
20.86
18.82
24.21
(4.02)
23.55
4.10
16.31
14.28
19.07
7.13
9.13
6.36
1.22
14.49
14.52
12.84
15.12
10.89
9.19
5.01
13.43
15.04
12.80
16.74
28.75
29.77
13.92
15.44
10.23
16.20
11.40
13.16
8.87
14.90
8.21
30.38
31.71
5.38
12.58
7.72
14.91
11.24
14.08
12.93
14.52
14.58
16.38
16.45
12.47
16.70
10.28
18.17
16.74
22.59
23.23
11.94
13.76
6.31
13.46
7.30
4.69
9.15
7.31
15.72
4.81
20.24
19.15
11.10
7.64
6.99
7.16
11.79
9.94
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
.id
(0.35)
(0.39)
9.62
go
Lapangan Usaha/Industry
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
79
Tabel 1.6. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 1.6. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry (percent), 20112014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
4.42
6.37
5.04
(1.30)
(3.59)
2.78
3.84
(6.36)
(10.44)
5.44
2.46
2.02
(3.01)
(10.79)
0.24
0.36
(14.04)
2.51
4.21
4.35
3.80
4.28
(7.92)
1.94
(10.43)
3.73
1.11
6.19
8.78
(4.07)
(4.45)
6.89
3.10
2.89
2.72
6.11
4.06
1.52
3.21
(4.39)
13.54
1.16
3.32
10.01
1.14
1.15
(8.63)
4.16
8.46
8.80
4.72
3.90
(0.33)
4.91
3.14
5.84
0.87
1.24
7.51
0.88
0.92
(6.77)
2.04
3.74
3.59
5.82
3.92
1.79
(0.14)
8.51
6.22
2.04
4.10
5.52
5.12
(0.85)
5.19
4.44
3.98
2.79
4.41
3.30
4.70
5.79
3.84
0.33
0.75
4.60
-
3.05
-
0.11
-
3.47
-
1.18
0.47
5.81
12.45
(0.23)
3.85
2.75
4.05
0.59
7.45
4.79
5.37
(2.17)
3.04
1.55
(5.13)
.id
(6.27)
go
bp
2011
s.
Lapangan Usaha/Industry
80
Tabel 1.6. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 1.6. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry (percent), 20112014
Lapangan Usaha/Industry
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
11.45
11.46
8.52
12.61
12.64
4.13
9.38
9.37
11.88
3.28
3.26
9.79
0.96
5.14
4.81
5.14
15.75
13.04
15.79
12.86
13.05
5.32
7.57
8.07
8.57
8.41
8.53
15.23
4.63
7.39
7.97
6.65
0.90
14.57
8.47
16.03
13.79
9.12
24.53
10.39
15.40
12.80
6.13
28.57
3.02
13.88
12.96
12.35
14.15
(4.73)
14.64
0.48
13.41
11.31
12.78
2.41
6.07
0.99
0.91
8.16
8.28
8.68
4.90
6.92
7.08
1.86
5.22
9.74
3.37
16.55
16.78
17.34
6.48
10.94
6.01
12.76
5.19
4.62
3.06
5.29
9.34
24.21
25.42
4.19
7.35
4.91
5.96
7.66
5.61
4.27
6.18
11.43
10.22
10.42
4.87
7.76
5.21
9.42
7.81
9.54
12.65
9.46
8.23
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
3.27
7.78
3.62
4.45
7.37
3.41
10.29
0.82
9.24
10.43
4.25
6.84
3.64
3.63
7.39
5.38
3.76
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
.id
81
Tabel 1.7. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014
Table 1.7. Trend of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by industry (2010 = 100), 20102014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
96.79
102.79
113.66
128.56
100.00
101.01
99.41
105.47
113.36
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
101.28
91.12
107.10
103.26
105.28
102.08
91.74
103.66
103.82
87.60
105.12
104.44
104.54
104.02
104.91
94.76
95.40
97.31
110.27
106.55
112.16
100.33
102.77
102.61
98.27
109.20
108.01
107.84
110.60
109.50
98.51
101.37
96.56
129.59
107.94
125.88
112.70
109.28
109.35
92.25
113.89
118.67
118.95
116.06
114.69
103.72
113.38
98.99
142.91
114.66
138.84
132.71
107.70
107.37
84.52
125.80
129.57
129.72
126.96
125.22
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
100.00
102.51
102.78
117.56
132.07
100.00
102.97
109.34
115.60
128.81
100.00
100.13
105.57
114.66
125.39
100.00
104.15
108.96
112.68
121.09
100.00
106.32
110.63
113.62
115.78
100.00
-
105.39
-
110.73
-
112.07
-
121.46
-
100.00
102.72
105.34
113.11
121.89
100.00
100.00
101.00
104.30
104.41
111.66
106.35
122.38
117.21
138.26
100.00
103.20
106.78
109.50
106.17
.id
100.00
go
bp
2010
s.
Lapangan Usaha/Industry
82
Tabel 1.7. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014
Table 1.7. Trend of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by industry (2010 = 100), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
100.00
100.00
99.65
99.61
109.62
120.18
120.18
119.58
109.36
109.27
133.93
137.68
137.57
165.80
100.00
101.47
107.32
112.99
124.68
100.00
125.44
154.81
196.00
233.62
100.00
114.92
123.86
139.40
162.92
128.20
150.55
175.65
115.65
122.85
136.79
159.94
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
109.93
100.97
117.65
111.15
126.84
131.87
110.83
153.70
132.89
167.71
159.68
123.89
210.82
150.57
212.18
193.00
147.21
261.87
144.52
262.15
100.00
104.10
121.08
138.36
164.75
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
107.13
109.13
106.36
101.22
114.49
114.52
112.84
115.12
110.89
109.19
105.01
121.52
125.54
119.97
118.16
147.40
148.61
128.55
132.89
122.23
126.88
116.98
137.52
136.68
137.85
127.87
192.18
195.74
135.47
149.61
131.67
145.80
130.13
156.88
154.35
157.87
146.51
223.65
227.94
152.37
174.59
145.21
172.30
151.91
100.00
122.59
151.07
169.11
192.37
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
100.00
100.00
100.00
106.31
113.46
107.30
111.29
123.84
115.15
128.79
129.80
138.46
153.45
144.20
149.04
100.00
106.99
114.65
128.17
140.92
s.
100.00
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
111.79
go
100.00
bp
.id
83
Tabel 1.8. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 1.8. Trend of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
93.73
97.87
104.11
109.36
100.00
98.70
95.16
97.81
101.56
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
93.64
89.56
105.44
102.46
102.02
96.99
89.21
100.24
100.36
85.96
102.51
104.21
104.35
103.80
104.28
86.23
91.29
94.44
106.28
103.15
102.99
97.04
96.16
95.89
91.89
105.69
107.23
107.20
110.14
108.51
87.54
94.22
90.30
120.67
104.35
106.42
106.76
97.26
96.99
83.95
110.09
116.30
116.63
115.34
112.74
87.25
98.85
93.13
127.72
105.26
107.74
114.78
98.12
97.89
78.27
112.33
120.65
120.83
122.05
117.17
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
100.00
101.79
101.65
110.30
117.16
100.00
102.04
106.23
112.09
117.83
100.00
99.15
104.30
108.93
113.26
100.00
102.79
107.33
110.87
116.08
100.00
105.79
109.85
110.21
111.03
100.00
-
104.60
-
107.78
-
107.90
-
111.64
-
100.00
101.18
101.66
107.57
120.96
100.00
100.00
99.77
103.85
102.52
108.05
103.12
116.10
108.05
122.34
100.00
97.83
100.80
102.36
97.11
.id
100.00
go
bp
2010
s.
Lapangan Usaha/Industry
84
Tabel 1.8. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 1.8. Trend of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
100.00
100.00
111.45
111.46
108.52
125.50
125.55
113.00
137.27
137.31
126.43
141.77
141.78
138.80
100.00
100.96
106.15
111.26
116.99
100.00
115.75
130.85
151.50
170.99
100.00
113.05
119.07
128.08
138.42
112.65
122.12
132.54
115.23
120.57
129.48
139.79
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
106.65
100.90
114.57
108.47
116.03
121.35
110.11
142.67
119.74
133.90
136.88
116.86
183.43
123.35
152.49
154.62
131.29
209.39
117.51
174.81
100.00
100.48
113.96
126.85
143.06
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
102.41
106.07
100.99
100.91
108.16
108.28
108.68
104.90
106.92
107.08
101.86
107.75
116.41
104.40
117.61
126.31
127.06
115.72
116.38
113.35
120.75
107.15
112.73
119.97
109.93
128.60
156.89
159.36
120.57
124.93
118.92
127.95
115.36
119.06
125.09
116.72
143.30
172.92
175.97
126.44
134.63
125.12
140.00
124.37
100.00
109.54
123.40
135.08
146.20
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
100.00
100.00
100.00
103.27
107.78
103.62
107.87
115.73
107.15
118.97
116.69
117.05
131.37
121.65
125.05
100.00
103.64
107.40
115.34
121.54
s.
100.00
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
103.76
go
100.00
bp
.id
85
Tabel 1.9. Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014
Table 1.9. Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province by Industry (2010 = 100), 20102014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
103.26
105.03
109.18
117.56
100.00
102.34
104.47
107.84
111.62
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
108.15
101.74
101.57
100.77
103.20
105.25
102.83
103.40
103.45
101.91
102.55
100.22
100.17
100.21
100.60
109.90
104.50
103.04
103.75
103.30
108.90
103.38
106.87
107.01
106.95
103.33
100.73
100.60
100.42
100.91
112.53
107.58
106.94
107.39
103.44
118.29
105.57
112.36
112.74
109.88
103.46
102.04
101.99
100.63
101.73
118.88
114.70
106.28
111.89
108.94
128.87
115.62
109.76
109.69
107.98
111.99
107.40
107.36
104.02
106.88
100.00
100.70
101.11
106.58
112.73
100.00
100.91
102.93
103.13
109.32
100.00
100.99
101.21
105.26
110.71
100.00
101.32
101.52
101.63
104.31
100.00
100.50
100.70
103.09
104.27
100.00
-
100.76
-
102.74
-
103.87
-
108.80
-
100.00
101.52
103.62
105.15
100.77
100.00
100.00
101.23
100.43
101.84
103.34
103.13
105.41
108.48
113.02
100.00
105.49
105.93
106.97
109.33
go
.id
2011
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
ra
t.
bp
2010
s.
Lapangan Usaha/Industry
86
Tabel 1.9. Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014
Table 1.9. Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province by Industry (2010 = 100), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
100.00
100.00
89.42
89.37
101.01
95.76
95.73
105.82
79.67
79.58
105.93
97.11
97.03
119.45
100.00
100.50
101.10
101.56
106.57
100.00
108.37
118.32
129.37
136.63
100.00
101.65
104.03
108.84
117.70
107.74
113.80
123.28
132.53
100.37
101.89
105.65
114.41
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
103.08
100.06
102.69
102.48
109.32
108.67
100.65
107.73
110.98
125.25
116.66
106.01
114.94
122.06
139.15
124.82
112.12
125.06
122.98
149.96
100.00
103.60
106.25
109.08
115.16
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
104.61
102.88
105.31
100.31
105.85
105.75
103.84
109.74
103.72
101.97
103.09
112.78
107.85
114.91
100.47
116.70
116.96
111.08
114.19
107.84
105.08
109.18
121.99
113.93
125.40
99.43
122.49
122.83
112.36
119.75
110.72
113.96
112.81
131.77
123.39
135.25
102.24
129.34
129.53
120.51
129.68
116.06
123.07
122.15
100.00
111.91
122.42
125.19
131.58
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
100.00
100.00
100.00
102.94
105.26
103.56
103.18
107.01
107.47
108.25
111.24
118.29
116.80
118.54
119.18
100.00
103.24
106.75
111.13
115.94
go
100.00
100.00
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
.id
87
Tabel 1. 10. Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 1.10. Growth Rate of Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province by Industry (percent), 20112014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
1.71
3.96
7.68
2.34
2.08
3.23
3.50
8.15
1.74
1.57
0.77
3.20
5.25
2.83
3.40
3.45
1.91
2.55
0.22
0.17
0.21
0.60
1.61
2.71
1.45
2.96
0.09
3.46
0.53
3.35
3.44
4.95
0.76
0.51
0.42
0.21
0.30
2.39
2.95
3.78
3.50
0.14
8.62
2.11
5.13
5.36
2.73
0.12
1.30
1.38
0.21
0.81
5.64
6.62
(0.61)
4.19
5.31
8.94
9.52
(2.31)
(2.70)
(1.72)
8.24
5.25
5.27
3.37
5.06
0.70
0.40
5.41
5.77
0.91
2.00
0.20
6.00
0.99
0.22
4.00
5.17
1.32
0.20
0.10
2.64
0.50
0.20
2.37
1.14
0.76
-
1.97
-
1.10
-
4.74
-
1.52
2.07
1.48
(4.17)
1.23
0.43
0.61
2.89
1.27
2.00
5.18
7.22
5.49
0.42
0.98
2.21
.id
3.26
go
bp
2011
s.
Lapangan Usaha/Industry
88
Tabel 1. 10. Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 1.10. Growth Rate of Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province by Industry (percent), 20112014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(10.58)
(10.63)
1.01
7.09
7.11
4.76
(16.80)
(16.86)
0.11
21.89
21.93
12.76
0.50
0.59
0.45
4.94
8.37
9.18
9.35
5.61
1.65
2.34
4.62
8.14
.id
Lapangan Usaha/Industry
5.63
8.33
7.50
0.37
1.52
3.69
8.29
3.08
0.06
2.69
2.48
9.32
5.42
0.59
4.91
8.30
14.57
7.35
5.33
6.69
9.98
11.10
7.00
5.77
8.81
0.75
7.77
3.60
2.56
2.66
5.58
4.61
2.88
5.31
0.31
5.85
5.75
3.84
9.74
3.72
1.97
3.09
7.81
4.83
9.11
0.16
10.25
10.60
6.98
4.05
3.97
3.05
5.90
8.17
5.64
9.13
(1.03)
4.97
5.01
1.15
4.87
2.67
8.45
3.33
8.02
8.31
7.86
2.82
5.59
5.46
7.25
8.29
4.82
8.00
8.28
11.91
9.39
2.27
5.10
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
2.94
5.26
3.56
0.23
1.66
3.78
4.92
3.95
10.07
7.90
6.57
0.75
3.24
3.40
4.10
4.33
7.74
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
89
.id
go
s.
bp
ra
t.
LAMPIRAN 2
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
90
91
.id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Juta Rupiah), 20102014
Table 2.1 Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry Million Rupiahs), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services
197,441.9
184,737.5
192,034.6
202,207.0
388,407.8
353,904.9
370,550.5
393,715.4
440,381.3
490,457.8
525,267.8
477,270.7
473,586.9
485,483.9
d. Peternakan/Livestock
300,364.3
310,147.7
331,221.0
389,235.6
429,246.2
31,666.2
33,337.8
33,740.8
34,180.9
36,309.7
.id
go
t.
ra
ba
Industri Pengolahan/Manufacturing
ua
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum Products
ap
518,781.7
549,284.1
558,267.6
591,871.2
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
142,475.6
124,811.0
140,017.2
131,426.9
120,417.4
374,774.0
393,970.7
409,266.9
426,840.7
471,453.8
0.0
0.0
0.0
0.0
388,418.6
404,032.9
429,597.9
450,796.2
493,123.4
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
5,521.3
5,792.5
6,045.7
6,332.6
6,913.9
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki/Manufacture of Leather and Related Products and Footwear
10,847.7
11,119.6
11,149.0
12,752.3
14,326.8
593,132.1
610,739.2
648,507.0
685,656.3
764,038.7
20,267.4
20,294.7
21,395.7
23,238.5
25,412.7
1,377.0
1,434.0
1,500.4
1,551.5
1,667.3
29.2
31.1
32.3
33.2
33.8
68,127.9
71,797.6
75,441.3
76,352.6
82,750.6
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
9,309.0
9,562.6
9,806.2
10,529.4
11,346.8
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
21,095.2
21,305.9
22,024.9
22,435.3
24,726.4
79,346.5
82,755.9
88,601.2
97,102.4
109,703.9
5,309.2
5,478.9
5,669.3
5,813.6
5,636.9
6
7
p:
//p
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya/ Manufacture
ht
t
517,249.5
s.
bp
of Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles of Straw and Plaiting Materials
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman/Manufacture of Paper and Paper
Products, Printing and Reproduction of Recorded Media
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional/Manufacture of Chemicals and Pharmaceuticals and Botanical Products
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/Manufacture of Rubber, Rubber Products and Plastics Products
10 Industri Barang Galian bukan Logam/Manufacture of Other Non-Metallic Mineral Products
11 Industri Logam Dasar/Manufacture of Basic Metals
12
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik/Manufacture of Fabricated Metal
Products, Computer, and Optical Products, ande Electrical Equipment
16
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan/Other Manufacturing, Repair and
Installation of Machinery and Equipment
92
Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Juta Rupiah), 20102014
Table 2.1 Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry Million Rupiahs), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
13,206.2
13,160.1
15,870.8
14,442.9
18,181.9
13,157.8
13,107.1
15,813.0
14,378.1
18,101.7
48.4
53.0
57.9
64.8
80.2
47,717.0
48,418.2
51,209.2
53,917.2
59,492.7
3,211,472.1
4,028,572.8
4,971,784.2
6,294,618.7
7,502,726.3
2,065,711.9
2,373,937.7
2,558,679.9
2,879,672.2
3,365,463.1
438,078.2
502,407.8
589,993.0
688,339.6
1,935,859.5
2,056,272.1
2,289,679.3
2,677,123.5
809,207.3
970,692.3
1,175,401.4
1,420,631.2
2
H
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya/Wholesale and Retail Trade and Repair of Motor Vehicles and
391,880.9
Motorcycles
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale Trade and Retail Trade Except of Motor
Vehicles and Motorcycles
1,673,831.0
736,091.2
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
368,294.8
371,858.4
408,165.6
456,266.9
542,150.3
124,328.7
146,269.6
191,090.6
262,113.2
325,575.4
18,536.9
20,604.5
24,633.4
27,910.2
26,789.6
ba
ra
t.
159,696.6
202,565.1
267,820.2
338,850.6
418,639.6
65,234.2
67,909.8
78,982.5
90,260.5
107,476.3
208,641.9
223,519.9
253,547.3
286,923.5
327,326.8
ua
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir/Warehousing and Support Services for Transportation,
Postal and Courier
//p
1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation
ap
6
I
.id
go
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of
s.
bp
58,257.3
63,575.0
73,137.2
79,624.7
89,921.1
150,384.6
159,945.0
180,410.1
207,298.8
237,405.7
582,216.7
589,317.8
687,975.8
744,458.1
852,988.3
p:
453,425.5
583,782.8
761,132.5
885,770.9
369,106.9
422,685.6
548,528.5
722,472.7
841,333.0
10,572.7
11,930.7
13,591.0
14,322.5
16,109.3
15,512.5
17,857.8
20,614.6
23,207.6
27,082.8
857.9
951.4
1,048.7
1,129.6
1,245.8
377,626.0
412,334.2
479,139.5
550,588.6
650,635.8
41,547.3
43,630.4
48,602.3
54,067.3
63,116.0
2,740,131.7
3,359,156.9
4,139,471.1
4,633,717.5
5,271,164.8
ht
t
396,050.0
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence;
Compulsory Social Security
Jasa Pendidikan/Education
908,405.8
965,706.6
1,011,006.4
1,169,890.6
1,393,917.8
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
296,219.0
336,083.1
366,841.8
384,482.9
427,151.7
102,440.3
109,922.1
117,961.2
141,833.9
152,674.9
93
Tabel 2.2. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 20102014
Table 2.2 Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry Million Rupiahs), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services
194,948.23
182,555.45
168,097.37
170,651.98
170,095.30
388,407.84
347,843.26
354,588.23
365,968.05
383,935.54
490,457.77
517,126.16
463,175.08
442,863.37
456,779.21
d. Peternakan/Livestock
300,364.27
307,765.05
319,240.82
362,462.36
383,633.73
31,666.17
32,304.35
32,663.92
33,044.03
33,331.18
.id
go
t.
ra
506,655.35
526,999.12
532,192.59
532,510.15
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
142,475.56
122,474.87
130,915.65
119,612.81
111,516.22
374,773.96
384,180.49
396,083.48
412,579.77
420,993.93
0.00
0.00
0.00
0.00
388,418.57
403,188.42
427,813.80
447,994.55
474,067.83
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
5,521.32
5,757.76
5,991.24
6,224.98
6,469.11
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki/Manufacture of Leather and Related Products and Footwear
10,847.72
11,041.72
11,026.41
11,964.70
12,708.67
593,132.15
605,242.55
630,076.42
664,845.77
698,885.87
20,267.40
20,095.07
21,138.93
22,076.54
22,954.30
1,376.96
1,415.41
1,477.89
1,526.67
1,598.42
29.231
30.923
32.110
32.216
32.456
68,127.92
71,259.15
73,429.56
73,508.13
76,058.86
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
9,309.05
9,419.25
9,463.43
10,013.44
11,259.85
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
21,095.18
21,046.88
21,625.99
21,753.41
22,794.31
79,346.52
82,397.72
85,736.04
92,122.80
97,069.80
5,309.22
5,194.00
5,351.81
5,434.59
5,155.64
ua
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum Products
ap
6
7
p:
//p
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya/ Manufacture
ht
t
ba
517,249.52
s.
bp
of Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles of Straw and Plaiting Materials
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman/Manufacture of Paper and Paper
Products, Printing and Reproduction of Recorded Media
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional/Manufacture of Chemicals and Pharmaceuticals and Botanical Products
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/Manufacture of Rubber, Rubber Products and Plastics Products
10 Industri Barang Galian bukan Logam/Manufacture of Other Non-Metallic Mineral Products
11 Industri Logam Dasar/Manufacture of Basic Metals
12
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik/Manufacture of Fabricated Metal
Products, Computer, and Optical Products, ande Electrical Equipment
16
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan/Other Manufacturing, Repair and
Installation of Machinery and Equipment
94
Tabel 2.2. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 20102014
Table 2.2. Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry Million Rupiahs), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
13,206.16
14,717.93
16,573.72
18,128.13
18,722.33
13,157.78
14,665.43
16,519.06
18,066.96
18,655.18
48.38
52.50
54.67
61.16
67.15
47,717.00
48,176.23
50,652.83
53,091.41
55,822.97
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale Trade and Retail Trade Except of Motor
Vehicles and Motorcycles
.id
406,616.41
441,465.14
478,580.01
519,402.89
785,010.31
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
368,294.82
371,624.06
405,523.84
430,394.62
483,530.79
124,328.70
142,438.04
177,375.75
228,051.26
260,329.67
18,536.93
20,106.43
22,195.89
22,865.43
21,783.67
159,696.57
185,291.81
213,827.54
243,514.62
279,172.47
65,234.19
65,549.96
74,337.74
82,748.63
93,323.91
208,641.93
213,670.91
224,814.12
235,201.82
248,402.38
58,257.34
61,796.04
67,815.21
69,890.95
72,875.30
150,384.59
151,874.87
156,998.91
165,310.87
175,527.08
ua
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir/Warehousing and Support Services for Transportation,
Postal and Courier
//p
1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation
ap
ra
t.
391,880.90
ba
2
H
go
s.
bp
582,216.68
587,511.56
684,755.65
748,721.13
834,337.39
396,049.97
428,365.00
500,247.27
621,359.54
684,859.22
369,106.88
399,685.58
468,986.87
588,212.33
649,533.42
10,572.66
11,490.02
12,234.97
12,747.06
13,368.10
15,512.49
16,272.11
18,052.97
19,379.91
20,884.28
857.94
917.29
972.45
1,020.25
1,073.43
377,626.00
404,367.95
455,977.61
483,156.25
528,669.56
41,547.33
42,321.51
44,516.95
47,928.71
51,671.94
ht
t
p:
J
K
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence;
Compulsory Social Security
Jasa Pendidikan/Education
908,405.82
938,091.92
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
296,218.95
319,278.91
342,825.28
345,645.95
360,335.90
102,440.33
106,145.54
109,762.32
119,902.38
128,103.70
95
Tabel 2.3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 2.3. Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry, 20102014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
26.66
23.36
21.71
20.85
20.40
7.67
7.01
6.04
5.56
5.17
1.06
2.12
2.67
1.64
0.17
6.15
12.85
2.82
0.78
2.04
6.56
2.12
0.03
0.97
1.75
2.59
1.53
0.16
5.68
10.66
2.56
0.62
1.94
6.14
1.99
0.03
0.80
1.60
2.06
1.43
0.15
5.47
10.21
2.37
0.60
1.77
5.70
1.86
0.03
0.72
1.48
1.78
1.46
0.13
5.33
9.96
2.09
0.49
1.60
5.22
1.69
0.02
0.66
1.43
1.58
1.39
0.12
5.08
10.15
1.92
0.39
1.53
5.00
1.60
0.02
0.06
0.05
0.05
0.05
0.05
3.23
3.01
2.80
2.57
2.48
0.11
0.10
0.09
0.09
0.08
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.37
-
0.35
-
0.33
-
0.29
-
0.27
-
0.05
0.05
0.04
0.04
0.04
0.12
0.43
0.11
0.41
0.10
0.38
0.08
0.36
0.08
0.36
0.03
0.03
0.02
0.02
0.02
.id
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
ra
t.
bp
s.
2010
go
Lapangan Usaha/Industry
96
Tabel 2.3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 2.3. Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry, 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0.07
0.07
0.00
0.06
0.06
0.00
0.07
0.07
0.00
0.05
0.05
0.00
0.06
0.06
0.00
0.26
0.24
0.22
0.20
0.19
17.51
19.88
21.47
23.62
24.35
11.27
11.72
11.05
10.80
10.92
2.16
2.17
2.21
2.23
9.55
8.88
8.59
8.69
4.01
2.01
0.68
0.10
0.87
3.99
1.84
0.72
0.10
1.00
4.19
1.76
0.83
0.11
1.16
4.41
1.71
0.98
0.10
1.27
4.61
1.76
1.06
0.09
1.36
0.36
0.34
0.34
0.34
0.35
1.14
0.32
0.82
3.18
2.16
2.01
0.06
0.08
0.00
2.06
0.23
1.10
0.31
0.79
2.91
2.24
2.09
0.06
0.09
0.00
2.03
0.22
1.10
0.32
0.78
2.97
2.52
2.37
0.06
0.09
0.00
2.07
0.21
1.08
0.30
0.78
2.79
2.86
2.71
0.05
0.09
0.00
2.07
0.20
1.06
0.29
0.77
2.77
2.88
2.73
0.05
0.09
0.00
2.11
0.20
14.94
16.58
17.88
17.38
17.11
4.95
1.62
0.56
100.00
4.77
1.66
0.54
100.00
4.37
1.58
0.51
100.00
4.39
1.44
0.53
100.00
4.52
1.39
0.50
100.00
.id
2.14
go
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
9.13
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
97
Tabel 2.4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 2.4 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
23.79
22.84
22.18
21.47
7.67
7.20
6.38
5.99
5.73
1.06
2.12
2.67
1.64
0.17
6.15
12.85
2.82
0.78
2.04
6.56
2.12
0.03
0.95
1.81
2.68
1.60
0.17
5.68
10.91
2.63
0.64
1.99
6.42
2.09
0.03
0.80
1.69
2.21
1.52
0.16
5.55
10.91
2.52
0.62
1.89
6.17
2.04
0.03
0.74
1.59
1.93
1.58
0.14
5.23
10.96
2.32
0.52
1.80
5.91
1.95
0.03
0.68
1.54
1.83
1.54
0.13
4.88
10.85
2.14
0.45
1.69
5.74
1.90
0.03
0.06
0.06
0.05
0.05
0.05
3.23
3.14
3.01
2.90
2.81
0.11
0.10
0.10
0.10
0.09
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.37
-
0.37
-
0.35
-
0.32
-
0.31
-
0.05
0.05
0.05
0.04
0.05
0.12
0.43
0.11
0.43
0.10
0.41
0.09
0.40
0.09
0.39
0.03
0.03
0.03
0.02
0.02
go
s.
bp
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
.id
26.66
t.
98
Tabel 2.4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 2.4 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0.07
0.07
0.00
0.08
0.08
0.00
0.08
0.08
0.00
0.08
0.08
0.00
0.08
0.07
0.00
0.26
0.25
0.24
0.23
0.22
17.51
19.29
20.06
21.20
22.05
11.27
12.12
11.74
11.53
11.48
2.14
2.11
2.08
2.09
10.01
9.63
9.44
9.39
go
4.01
2.01
0.68
0.10
0.87
4.07
1.93
0.74
0.10
0.96
4.26
1.94
0.85
0.11
1.02
4.39
1.88
0.99
0.10
1.06
4.57
1.94
1.05
0.09
1.12
0.36
0.34
0.35
0.36
0.37
1.14
0.32
0.82
3.18
2.16
2.01
0.06
0.08
0.00
2.06
0.23
1.11
0.32
0.79
3.05
2.22
2.07
0.06
0.08
0.00
2.10
0.22
1.07
0.32
0.75
3.27
2.39
2.24
0.06
0.09
0.00
2.18
0.21
1.02
0.30
0.72
3.26
2.71
2.56
0.06
0.08
0.00
2.10
0.21
1.00
0.29
0.70
3.35
2.75
2.61
0.05
0.08
0.00
2.12
0.21
14.94
15.58
16.14
16.12
16.08
4.95
1.62
0.56
4.87
1.66
0.55
4.68
1.64
0.52
4.71
1.51
0.52
4.79
1.45
0.51
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
bp
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
2.11
s.
9.13
t.
.id
Lapangan Usaha/Industry
99
Tabel 2.5. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 2.5. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry (percent), 20112014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
6.20
10.58
13.11
1.01
(1.59)
6.10
7.48
1.28
(8.88)
7.10
3.26
5.28
2.08
(8.26)
0.30
(12.40)
5.12
3.46
4.02
4.91
(6.43)
4.70
(9.14)
6.79
1.21
9.87
9.36
5.88
12.18
3.88
6.06
6.33
4.37
3.95
6.25
(0.77)
17.52
1.30
12.23
12.34
1.64
(6.14)
4.29
5.52
4.93
4.75
5.30
11.85
2.51
10.28
6.23
10.30
17.75
6.02
(8.38)
10.45
10.56
9.39
9.18
2.51
0.27
14.38
12.35
2.97
6.18
5.73
11.43
0.13
5.42
8.61
9.36
4.15
4.63
3.41
7.47
6.32
4.05
2.71
1.90
5.39
-
5.07
-
1.21
-
8.38
-
2.72
2.55
7.38
7.76
1.00
4.30
3.37
7.06
1.86
9.59
10.21
12.98
3.20
3.47
2.55
(3.04)
.id
(3.21)
go
bp
2011
s.
Lapangan Usaha/Industry
100
Tabel 2.5. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 2.5. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by Industry (percent), 20112014
Lapangan Usaha/Industry
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(0.35)
(0.39)
9.62
20.60
20.64
9.09
(9.00)
(9.07)
12.00
25.89
25.90
23.80
1.47
5.76
5.29
10.34
25.44
23.41
26.61
19.19
14.92
7.78
12.55
16.87
14.68
17.43
16.67
15.65
6.22
11.35
16.92
9.93
0.97
17.65
11.15
26.84
19.96
9.76
30.64
19.55
32.21
21.09
11.78
37.17
13.30
26.52
20.86
18.82
24.21
(4.02)
23.55
4.10
16.31
14.28
19.07
7.13
9.13
6.36
1.22
14.49
14.52
12.84
15.12
10.89
9.19
5.01
13.43
15.04
12.80
16.74
28.75
29.77
13.92
15.44
10.23
16.20
11.40
13.16
8.87
14.90
8.21
30.38
31.71
5.38
12.58
7.72
14.91
11.24
14.08
12.93
14.52
14.58
16.38
16.45
12.47
16.70
10.28
18.17
16.74
22.59
23.23
11.94
13.76
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
6.31
13.46
7.30
4.69
9.15
7.31
15.72
4.81
20.24
19.15
11.10
7.64
10.50
14.26
15.13
15.59
11.79
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
.id
101
Tabel 2.6. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 2.6. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry (percent), 20112014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
4.42
6.37
5.04
(1.30)
(3.59)
2.78
3.84
(6.36)
(10.44)
5.44
2.46
2.02
(3.01)
(10.79)
(2.05)
(14.04)
2.51
2.77
3.80
4.28
(7.92)
1.94
(10.43)
3.73
1.11
6.19
8.78
4.02
6.89
3.10
4.62
6.11
4.06
1.52
3.21
(4.39)
13.54
1.16
3.32
10.01
0.99
(8.63)
4.16
4.97
4.72
3.90
(0.33)
4.91
3.14
5.84
0.87
1.24
7.51
0.06
(6.77)
2.04
5.27
5.82
3.92
1.79
(0.14)
8.51
6.22
2.04
4.10
5.52
5.12
(0.85)
5.19
4.44
3.98
2.79
4.41
3.30
4.70
5.79
3.84
0.33
0.75
4.60
-
3.05
-
0.11
-
3.47
-
1.18
0.47
5.81
12.45
(0.23)
3.85
2.75
4.05
0.59
7.45
4.79
5.37
(2.17)
3.04
1.55
(5.13)
.id
(6.27)
go
bp
2011
s.
Lapangan Usaha/Industry
102
Tabel 2.6. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 2.6. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry (percent), 20112014
Lapangan Usaha/Industry
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
11.45
11.46
8.52
12.61
12.64
4.13
9.38
9.37
11.88
3.28
3.26
9.79
0.96
5.14
4.81
5.14
15.75
13.04
15.79
12.86
13.05
5.32
7.57
8.07
8.57
8.41
8.53
15.23
4.63
7.39
7.97
6.65
0.90
14.57
8.47
16.03
13.79
9.12
24.53
10.39
15.40
12.80
6.13
28.57
3.02
13.88
12.96
12.35
14.15
(4.73)
14.64
0.48
13.41
11.31
12.78
2.41
6.07
0.99
0.91
8.16
8.28
8.68
4.90
6.92
7.08
1.86
5.22
9.74
3.37
16.55
16.78
17.34
6.48
10.94
6.01
12.76
5.19
4.62
3.06
5.29
9.34
24.21
25.42
4.19
7.35
4.91
5.96
7.66
5.61
4.27
6.18
11.43
10.22
10.42
4.87
7.76
5.21
9.42
7.81
9.54
12.65
9.46
8.23
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
3.27
7.78
3.62
4.45
7.37
3.41
10.29
0.82
9.24
10.43
4.25
6.84
5.08
8.74
9.55
8.51
3.76
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
.id
103
Tabel 2.7. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014
Table 2.7. Trend of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by industry (2010 = 100), 20102014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
96.79
102.79
113.66
128.56
100.00
101.01
99.41
105.47
113.36
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
101.28
91.12
107.10
103.26
105.28
102.08
91.74
100.30
87.60
105.12
103.46
104.02
104.91
94.76
95.40
97.31
110.27
106.55
112.16
100.33
106.19
98.27
109.20
109.73
110.60
109.50
98.51
101.37
96.56
129.59
107.94
125.88
112.70
107.93
92.25
113.89
115.78
116.06
114.69
103.72
113.38
98.99
142.91
114.66
138.84
132.71
114.43
84.52
125.80
128.01
126.96
125.22
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
100.00
102.51
102.78
117.56
132.07
100.00
102.97
109.34
115.60
128.81
100.00
100.13
105.57
114.66
125.39
100.00
104.15
108.96
112.68
121.09
100.00
106.32
110.63
113.62
115.78
100.00
-
105.39
-
110.73
-
112.07
-
121.46
-
100.00
102.72
105.34
113.11
121.89
100.00
100.00
101.00
104.30
104.41
111.66
106.35
122.38
117.21
138.26
100.00
103.20
106.78
109.50
106.17
.id
100.00
go
bp
2010
s.
Lapangan Usaha/Industry
104
Tabel 2.7. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014
Table 2.7. Trend of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at Current Market Prices by industry (2010 = 100), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
100.00
100.00
99.65
99.61
109.62
120.18
120.18
119.58
109.36
109.27
133.93
137.68
137.57
165.80
100.00
101.47
107.32
112.99
124.68
100.00
125.44
154.81
196.00
233.62
100.00
114.92
123.86
139.40
162.92
128.20
150.55
175.65
115.65
122.85
136.79
159.94
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
109.93
100.97
117.65
111.15
126.84
131.87
110.83
153.70
132.89
167.71
159.68
123.89
210.82
150.57
212.18
193.00
147.21
261.87
144.52
262.15
100.00
104.10
121.08
138.36
164.75
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
107.13
109.13
106.36
101.22
114.49
114.52
112.84
115.12
110.89
109.19
105.01
121.52
125.54
119.97
118.16
147.40
148.61
128.55
132.89
122.23
126.88
116.98
137.52
136.68
137.85
127.87
192.18
195.74
135.47
149.61
131.67
145.80
130.13
156.88
154.35
157.87
146.51
223.65
227.94
152.37
174.59
145.21
172.30
151.91
100.00
122.59
151.07
169.11
192.37
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
100.00
100.00
100.00
106.31
113.46
107.30
111.29
123.84
115.15
128.79
129.80
138.46
153.45
144.20
149.04
100.00
110.50
126.26
145.35
168.01
s.
100.00
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
111.79
go
100.00
bp
.id
105
Tabel 2.8. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 2.8. Trend of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
93.73
97.87
104.11
109.36
100.00
98.70
95.16
97.81
101.56
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
93.64
89.56
105.44
102.46
102.02
96.99
89.21
97.95
85.96
102.51
102.77
103.80
104.28
86.23
91.29
94.44
106.28
103.15
102.99
97.04
101.88
91.89
105.69
107.51
110.14
108.51
87.54
94.22
90.30
120.67
104.35
106.42
106.76
102.89
83.95
110.09
112.86
115.34
112.74
87.25
98.85
93.13
127.72
105.26
107.74
114.78
102.95
78.27
112.33
118.81
122.05
117.17
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
100.00
101.79
101.65
110.30
117.16
100.00
102.04
106.23
112.09
117.83
100.00
99.15
104.30
108.93
113.26
100.00
102.79
107.33
110.87
116.08
100.00
105.79
109.85
110.21
111.03
100.00
-
104.60
-
107.78
-
107.90
-
111.64
-
100.00
101.18
101.66
107.57
120.96
100.00
100.00
99.77
103.85
102.52
108.05
103.12
116.10
108.05
122.34
100.00
97.83
100.80
102.36
97.11
.id
100.00
go
bp
2010
s.
Lapangan Usaha/Industry
106
Tabel 2.8. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014
Table 2.8. Trend of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
100.00
100.00
111.45
111.46
108.52
125.50
125.55
113.00
137.27
137.31
126.43
141.77
141.78
138.80
100.00
100.96
106.15
111.26
116.99
100.00
115.75
130.85
151.50
170.99
100.00
113.05
119.07
128.08
138.42
100.00
.id
2010
112.65
122.12
132.54
go
Lapangan Usaha/Industry
115.23
120.57
129.48
139.79
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
106.65
100.90
114.57
108.47
116.03
121.35
110.11
142.67
119.74
133.90
136.88
116.86
183.43
123.35
152.49
154.62
131.29
209.39
117.51
174.81
100.00
100.48
113.96
126.85
143.06
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
102.41
106.07
100.99
100.91
108.16
108.28
108.68
104.90
106.92
107.08
101.86
107.75
116.41
104.40
117.61
126.31
127.06
115.72
116.38
113.35
120.75
107.15
112.73
119.97
109.93
128.60
156.89
159.36
120.57
124.93
118.92
127.95
115.36
119.06
125.09
116.72
143.30
172.92
175.97
126.44
134.63
125.12
140.00
124.37
100.00
109.54
123.40
135.08
146.20
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
100.00
100.00
100.00
103.27
107.78
103.62
107.87
115.73
107.15
118.97
116.69
117.05
131.37
121.65
125.05
100.00
105.08
114.26
125.18
135.83
s.
100.00
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
103.76
107
Tabel 2.9. Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014
Table 2.9. Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province by Industry (2010 = 100), 20102014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
103.26
105.03
109.18
117.56
100.00
102.34
104.47
107.84
111.62
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
108.15
101.74
101.57
100.77
103.20
105.25
102.83
102.39
101.91
102.55
100.67
100.21
100.60
109.90
104.50
103.04
103.75
103.30
108.90
103.38
104.23
106.95
103.33
102.06
100.42
100.91
112.53
107.58
106.94
107.39
103.44
118.29
105.57
104.90
109.88
103.46
102.59
100.63
101.73
118.88
114.70
106.28
111.89
108.94
128.87
115.62
111.15
107.98
111.99
107.74
104.02
106.88
100.00
100.70
101.11
106.58
112.73
100.00
100.91
102.93
103.13
109.32
100.00
100.99
101.21
105.26
110.71
100.00
101.32
101.52
101.63
104.31
100.00
100.50
100.70
103.09
104.27
100.00
-
100.76
-
102.74
-
103.87
-
108.80
-
100.00
101.52
103.62
105.15
100.77
100.00
100.00
101.23
100.43
101.84
103.34
103.13
105.41
108.48
113.02
100.00
105.49
105.93
106.97
109.33
go
.id
2011
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
ra
t.
bp
2010
s.
Lapangan Usaha/Industry
108
Tabel 2.9. Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014
Table 2.9. Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province by Industry (2010 = 100), 20102014
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
100.00
100.00
89.42
89.37
101.01
95.76
95.73
105.82
79.67
79.58
105.93
97.11
97.03
119.45
100.00
100.50
101.10
101.56
106.57
100.00
108.37
118.32
129.37
136.63
100.00
101.65
104.03
108.84
117.70
107.74
113.80
123.28
132.53
100.37
101.89
105.65
114.41
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
103.08
100.06
102.69
102.48
109.32
108.67
100.65
107.73
110.98
125.25
116.66
106.01
114.94
122.06
139.15
124.82
112.12
125.06
122.98
149.96
100.00
103.60
106.25
109.08
115.16
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
104.61
102.88
105.31
100.31
105.85
105.75
103.84
109.74
103.72
101.97
103.09
112.78
107.85
114.91
100.47
116.70
116.96
111.08
114.19
107.84
105.08
109.18
121.99
113.93
125.40
99.43
122.49
122.83
112.36
119.75
110.72
113.96
112.81
131.77
123.39
135.25
102.24
129.34
129.53
120.51
129.68
116.06
123.07
122.15
100.00
111.91
122.42
125.19
131.58
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
100.00
100.00
100.00
102.94
105.26
103.56
103.18
107.01
107.47
108.25
111.24
118.29
116.80
118.54
119.18
100.00
105.16
110.50
116.12
123.69
go
100.00
100.00
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
.id
109
Tabel 2.10. Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 2.10 Growth Rate of Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province by Industry (percent), 20112014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
1.71
3.96
7.68
2.34
2.08
3.23
3.50
8.15
1.74
1.57
0.77
3.20
5.25
2.83
2.39
1.91
2.55
0.67
0.21
0.60
1.61
2.71
1.45
2.96
0.09
3.46
0.53
1.79
4.95
0.76
1.38
0.21
0.30
2.39
2.95
3.78
3.50
0.14
8.62
2.11
0.64
2.73
0.12
0.52
0.21
0.81
5.64
6.62
(0.61)
4.19
5.31
8.94
9.52
5.96
(1.72)
8.24
5.03
3.37
5.06
0.70
0.40
5.41
5.77
0.91
2.00
0.20
6.00
0.99
0.22
4.00
5.17
1.32
0.20
0.10
2.64
0.50
0.20
2.37
1.14
0.76
-
1.97
-
1.10
-
4.74
-
1.52
2.07
1.48
(4.17)
1.23
0.43
0.61
2.89
1.27
2.00
5.18
7.22
5.49
0.42
0.98
2.21
.id
3.26
go
bp
2011
s.
Lapangan Usaha/Industry
110
Tabel 2.10. Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Table 2.10 Growth Rate of Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of West Papua Province by Industry (percent), 20112014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(10.58)
(10.63)
1.01
7.09
7.11
4.76
(16.80)
(16.86)
0.11
21.89
21.93
12.76
0.50
0.59
0.45
4.94
8.37
9.18
9.35
5.61
1.65
2.34
4.62
8.14
.id
Lapangan Usaha/Industry
5.63
8.33
7.50
0.37
1.52
3.69
8.29
3.08
0.06
2.69
2.48
9.32
5.42
0.59
4.91
8.30
14.57
7.35
5.33
6.69
9.98
11.10
7.00
5.77
8.81
0.75
7.77
3.60
2.56
2.66
5.58
4.61
2.88
5.31
0.31
5.85
5.75
3.84
9.74
3.72
1.97
3.09
7.81
4.83
9.11
0.16
10.25
10.60
6.98
4.05
3.97
3.05
5.90
8.17
5.64
9.13
(1.03)
4.97
5.01
1.15
4.87
2.67
8.45
3.33
8.02
8.31
7.86
2.82
5.59
5.46
7.25
8.29
4.82
8.00
8.28
11.91
9.39
2.27
5.10
P Jasa Pendidikan/Education
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
2.94
5.26
3.56
0.23
1.66
3.78
4.92
3.95
10.07
7.90
6.57
0.75
5.16
5.08
5.09
6.52
7.74
ht
t
p:
//p
ap
ua
ba
ra
t.
bp
s.
go
111
112
.id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
p:
ht
t
ht
t
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
p:
//p
.id
.id
go
s.
bp
t.
ra
ba
ua
ap
//p
tp
:
ht