Anda di halaman 1dari 12

TEORI KEUNGGULAN KOMPETITIF

DAN TEORI KEUNGGULAN KOPERATIF

KELOMPOK 5

Hega Hegia Firges 1610222016

Muthia Rahmi Putri 1610223008


z
Wulan Permata 1710221004

Febia Latifa Adrin 1710222005

faradila Andani 1710223006

Febrisa Reflia Putri 1710223009


z

Warr dalam Sambodo, dkk (2007) menjelaskan


bahwa teori keunggulan kompetitif dan komparatif
berada dalam posisi saling melengkapi.

 Keunggulan kompetitif berkaitan dengan


faktor penentu daya saing.
 Keunggulan komparatif lebih menekankan
pada sisi efisiensi pengalokasian
sumberdaya.
z
A. Keunggulan Kompetitif
 Teori keunggulan kompetitif digunakan untuk mengukur kelayakan
suatu aktivitas dengan menggunakan harga pasar yang berlaku.

 Keunggulan kompetitif yang disebut juga sebagai keunggulan bersaing,


merupakan nilai yang mampu diciptakan produsen untuk konsumen
yang melebihi biaya produksi. Terdapat dua jenis keunggulan bersaing
yaitu keunggulan biaya dan diferensiasi (Dirgantoro, 2002). Biaya
rendah adalah kemampuan sebuah unit untuk merancang, membuat
dan memasarkan produk dengan cara yang lebih efisien daripada
pesaing. Diferensiasi adalah kemampuan untuk menyediakan nilai unik
dan superior kepada pembeli dari segi kualitas, keistimewaan atau
layanan purna jual (Hunger dan Wheelen, 2005).
z

Konsep keunggulan kompetitif menyatakan bahwa


kondisi alami tidak menjadi penghambat karena
keunggulan suatu komoditas atau produk dapat
diusahakan dan keunggulan suatu Negara bergantung
pada kemampuan perusahaan-perusahaan di dalam
negara tersebut untuk berkompetisi dalam
menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasar
(Porter, 1990)
z

Empat faktor penentu keunggulan kompetitif nasional menurut


Porter (1990) dalam Rakhmawan (2009)
• Kondisi faktor produksi suatu negara
• Kondisi permintaan suatu negara
• Adanya industri yang terkait dan mendukung daya saing dan
strategI
• Struktur dan persaingan industri dalam negeri.
z
Cotoh kasus teori keunggulan komparatif
Jepang dan Amerika Serikat memiliki keunggulan komparatif dalam
penguasaan teknologi canggih disbanding Indonesia dan Vietnam.
Sebaliknya Indonesia dan Vietnam memiliki keunggulan komparatif dalam
upah kerja yang relative jauh lebih murah dibandingkan upah pekerja di
Jepang dan Amerika serikat. Perusahaan-perusahaan Jepang dan
Amerika serikat , oleh karena itu akan lebih cocok jika bermain di industry
pada modal (misalnya industry otomotif, industry barang- barang
elektronik, dan sebgainya). Sementara itu, perusahaan-perusahaan di
Indonesia dan Vietnam akan lebih tepat jika berusaha di industry padat
karya (misalnya industry sepatu, tekstil, garmen, dan sebagainya).
z
B. Keunggulan Komparatif
 Perdagangan internasional dapat
terjadi meskipun suatu negara
Teori keunggulan komparatif
kurang efisien memproduksi kedua
dikemukakan oleh David
komoditi dibandingkan dengan
Ricardo negara lain. Negara tersebut
masih bisa melakukan spesialisasi
dalam memproduksi dan
mengekspor komoditi
yangmemiliki kerugian absolut
yang lebih kecil serta mengimpor
komoditi yang memiliki kerugian
absolut lebih besar.
z
 Theory of labor value yang dikemukakan oleh David Ricardo menjelaskan bahwa nilai atau
harga suatu produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk
memproduksinya. Teori klasik Comparative Advantage menjelaskan bahwa perdagangan
internasional dapat terjadi karena adanya perbedaan fungsi faktor produksi (tenaga kerja).
Perbedaan fungsi ini menimbulkan terjadinya perbedaan produktivitas (production
comparative advantage) ataupun perbedaan efisiensi (cost comparative advantage).
Akibatnya, terjadilah perbedaan harga barang yang sejenis diantara dua negara. Jika fungsi
faktor produksi (tenaga kerja) sama atau produktivitas dan efisiensi di dua negara sama,
maka tentu tidak akan terjadi perdagangan internasional karena harga barang yang sejenis
akan menjadi sama di kedua negara (Hady, 2004).

 Namun menurut teori Heckscher-Ohlin, walaupun fungsi faktor produksi sama diantara
kedua negara, perdagangan internasional dapat tetap terjadi. Hal ini dikarenakan
keunggulan komparatif dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan
ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara,
sehingga terjadilah perbedaan harga barang yang diproduksinya. Faktor yang paling
berperan dan selalu diperlukan untuk semua kelompok produk agar dapat memiliki
keunggulan komparatif adalah faktor SDM yang berteknologi tinggi dan berkualitas (Hady,
2004).
 David Ricardo
z dalam Salvatore (1997), menjelaskan hukum keunggulan komparatif pada
sejumlah asumsi yang disederhanakan, yaitu:

1)Hanya terdapat dua negara dan dua komoditi.

2)Perdagangan bersifat bebas.

3)Terdapat mobilitas tenaga kerja yang sempurna di dalam negara namun tidak ada mobilitas
antara dua negara.

4)Biaya produksi konstan.

5)Tidak terdapat biaya transportasi.

6)Tidak ada perubahan teknologi.

7)Menggunakan teori tenaga kerja.


MenurutzBoediono (1990), terdapat tiga faktor utama yang
menentukan atau mempengaruhi keunggulan komparatif suatu
negara dan merupakan faktor yang fundamental dalam menentukan
pola perdagangan internasional, yaitu:
1) Tersedianya sarana produksi atau faktor produksi dalam macam
atau jumlah yang berbeda antara negara satu dengan yang lain.
2) Adanya kenyataan bahwa dalam cabang-cabang produksi tertentu
orang bisa memproduksikan secara lebih efisien apabila skala
produksi semakin besar.
3) Adanya perbedaan dalam corak dan laju kemajuan teknologi.
z

Keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu


memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah
daripada negara lainnya.
z
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai