Anda di halaman 1dari 24

PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
ENTRY MOODES (MEKANISME EKSPOR-IMPOR)
Kelompok 5 :
Hega Hegia Firges
01 1610222016

Muthia Rahmi Putri


02 1610223008

Wulan Permata
03 1710221004

Febia Latifa Adrin


04 1710222005

Faradila Andani
05 1710223006

Febrisa Reflia Putri


06 1710223009
ENTRY MOODES (MEKANISME
EKSPOR-IMPOR)
Ekspor
Ekspor merupakan proses transportasi/menjual barang atau
komoditas dari suatu negara ke negara lain. Tujuan perusahaan
melakukan ekspor, diantaranya :
1. Untuk mengembangkan penjualan
2. Diversifikasi penjualan
3. Mendapatkan pengalaman.
Keuntungannya:
1. Untuk menghindari biaya yang besar untuk menstabilkan
perusahaan agar beroperasi baik di Negara tujuan.
2. Melakukan ekspor produk oleh sebuah perusahaan
memungkinkan biaya lebih mahal dari pada mendirikan dan
berproduksi di Negara tujuan.
EKSPOR
Alasan Perusahaan melakukan eskpor :
Mengembangkan Penjualan (Expand Sales).
Kebanyakan perusahaan besar menggunakan ekspor sebagai sarana untuk
mengembangkan total penjualan mereka ketika pasar domestik (dalam
negeri) mulai jenuh. Dengan meningkatnya penjualan ini maka akan
memungkinkan perusahaan untuk menurunkan biaya produksi perunitnya
dengan mencapai skala ekonomi.
Diversifikasi Penjualan ( Diversify Sales)
Ekspor memungkinkan perusahaan untuk diversifikasi penjualan mereka
dengan kata lain, perusahaan dapat megimbangi penjualan yang lambat
dalam suatu pasar nasional (mungkin karena resesi) dengan penjualan yang
meningkat dinegara lain. Dengan diversifikasi penjualan dapat meningkatkan
tingkat arus kas perusahaan sehingga lebih mudah mengkoordinasikan
pembayaran kepada kreditur dengan penerimaan dari pelanggan.

Mendapatkan Pengalaman (Gain Experience).


Perusahaan seringkali menggunakan ekspor sebagai cara mudah
dan rendah risiko untuk memulai usaha internasional. Pemilik atau
manajer dari perusahaan kecil yang biasanya memiliki sedikit atau
bahkan tanpa pengetahuan tentang bagaimana melakukan bisnis
internasional menggunakan ekspor untuk mendapatkan
pengalaman bisnis internasional.
EKSPOR
Jenis Ekspor
Dalam Mankiw(2010) menjelaskan kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Ekspor langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain
atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan.
Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya,
biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta
proteksionisme
2. Ekspor tidak langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian
dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management companies ) dan
perusahaan pengekspor ( export trading companies ). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan
tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan
pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.
EKSPOR
Untuk dapat mengembangkan strategi ekspor dapat menggunakan 4 langkah seperti dibawah ini:
Inisiatif Melakukan Pertemuan dengan Mitra
Mengidentifikasikan Pasar Potensial.
kerja.
Untuk mengidentifikasi permintaan pada Mengadakan pertemuan awal dengan distributor
target pasar tertentu, perusahaan harus lokal yang potensial, pembeli, dll merupakan
melakukan riset pasar serta menafsirkan suatu keharusan untuk dapat membangun
hasilnya. kepercayaan dan iklim kooperatif antara semua
pihak.

1 2 3 3 4

Menyesuaikan Kemampuan Perusahaan


Penyediaan Sumber Daya.
untuk Menuhi Kebutuhan Pasar.
Setelah semua pertemuan, negosiasi dan
Langkah selanjutnya adalah menilai dengan
penandatangan kontrak. Langkah terakhir
hati-hati apakah perusahaan mampu untuk
adalah saatnya untuk menyiapkan sumber daya
memenuhi kebutuhan pasar.
manusia, keuangan dan fisik untuk bekerja.
IMPORT
Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Transaksi impor
adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah
pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perudang-undangan yang
berlaku (Tandjung, 2011: 379).
Alasan suatu negara melakukan impor ada lima yaitu:
1. Ketersediaan: barang yang diimpor tidak ada atau tidak diproduksi di negara itu sendiri.
2. Kualitas: mutu barang yang diimpor lebih baik dari yang diproduksi di negara itu sendiri.
3. Varietas: jenis tertentu barang yang diimpor tidak diproduksi di negara itu sendiri.
4. Harga: barang yang diimpor diproduksi di negara itu sendiri tetapi harganya lebih murah
bila mengimpor.
5. Suplai: barang yang diimpor diproduksi di negara itu sendiri tapi
IMPORT
DEFINISI IMPORTIR
• Badan usaha dan atau perorangan yg melakukan pembelian
komoditi (barang dan atau jasa) dari luar negeri melalui pabean
Indonesia.

• Badan usaha dan atau perorangan yang melakukan pembelian


barang dari luar negeri, untuk keperluan sendiri, untuk dijual
kembali di dalam negeri atau untuk kepentingan para indentor atas
risiko sendiri
IMPORT
Prosedur Impor
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 548/KMK.04/2002, berikut merupakan prosedur umum impor barang ke Indonesia:
1. Importir dalam negeri dan supplier dari luar negeri mengadakan korespondensi dan tawar-menawar harga yang akan diimpor.
2. Jika sudah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, maka dibuat perjanjian jual-beli (sales contract).
3. Importir membuka L/C ke Bank Devisa dalam negeri.
4. Bank Devisa dalam Negeri memberitahukan kepada Bank Korespondensi Luar Negeri tentang pembukaan L/C nya.
5. Bank Koresponden Luar Negeri menghubungi Eksportir Luar Negeri.
6. Eksportir Luar Negeri pesan tempat (ruangan) ke agen-agen pelayaran,dengan maksud agar dapat dimuat-dikirim.
7. Eksportir menyerahkan Invoice, Packing List lembar asli kepada Bank Luar Negeri dan menarik weselnya sedangkan duplikat
dokumendokumen di atas dikirim langsung kepada importir.
8. Bank Luar Negeri mengirim dokumen kepada Bank Devisa dalam Negeri.
9. Bank Devisa dalam negeri menyerahkan dokumen-dokumen asli kepada importir.
10. Importir menyerahkan dokumen-dokumen surat kuasa ke EMKL
11. EMKL menukar konosemen asli dengan D.O. kepada agen perkapalan dan membuat PPUD berdasarkan dokumen, serta membayar
bea masuk PPN importir dll.
12. Barang keluar ke peredaran bebas/diserahkan kepada importir.
COUNTERTRADE
(Imbal Dagang)
Counter Trade atau Counter Purchase adalah transaksi imbal beli, yaitu sesuatu sistem perdagangan
imbal balik antara dua negara.Suatu negara yang menjual suatu komoditi kepada negara lain
diwajibkan untuk membeli pula komoditi dari negara tersebut.
Alasan menggunakan counter trade
1. Counter-trade memungkinkan anggota suatu kartel seperti OPEC untuk menurunkan harga dari
yang disepakati.
2. Counter-trade mengurangi risiko yang dihadapi suatu negara yang melakukan kontrak baru
fasilitas manufaktur.
COUNTERTRADE
(Imbal Dagang)
Jenis-jenis counter trade, diantaranya :
a. Direct Barter
Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat penentu nilai atau lazim disebut dengan denominator of value
suatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang
bersangkutan. Pertukaran langsung barang dan / atau jasa antara dua pihak tanpa transaksi tunai. Merupakan pengaturan countertrade
paling ketat. Digunakan terutama untuk satu-satunya transaksi penawaran dengan mitra dagang yang tidak dapat dipercaya.
b. Switch Barter
Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari
pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.
c. Counter Purchase
Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara lain, maka
negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari negara tersebut.
d. Buy Back Barter
Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan
kapasitas produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju. Terjadi
ketika sebuah perusahaan membangun pabrik di negara pasokan teknologi atau, peralatan, pelatihan, atau jasa lainnya kepada negara-
dan setuju untuk mengambil persentase tertentu dari output pabrik sebagai pembayaran parsial untuk kontrak.
e. Offset
Mirip dengan counterpurchase sejauh satu pihak setuju untuk membeli barang dan jasa dengan persentase tertentu dari hasil penjualan
asli. Perbedaannya adalah bahwa offset bisa memenuhi kewajiban dengan perusahaan di negara mana penjualan sedang berlangsung.
COUNTERTRADE
(Imbal Dagang)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam counter-trade:

1. Nilai jual kembali produk pertanian di futures market. Sepanjang perusahaan telah
memperhitungkan nilai jual kembali, maka tidak masalah jika harus dipertukarkan antara dua
barang yang tidak sederajat dalam teknologi.

2. Tingkat keuntungan yang dipersyaratkan dalam counter-trade harus benar-benar fair.

3. Dengan counter-trade, biaya broker dapat dihemat.

4. Counter-trade menjadi alternatif di saat cadangan devisa tidak memadai.


kegiatan-kegiatan pembiayaan ekspor dan
impor.
Metode pembayaran ekpor dan impor yang dirancang untuk mengurangi risiko yang dapat menimpa para eksportir dan importir seperti:

§ Advance Payment

Pembayaran yang dilakukan sebelum barang dikirim. Pada umumnya pembayaran dengan menggunakan cara ini risiko transaksi lebih banyak
dipihak importir § Documentary Collection

Pembayaran harga barang secara documentary collection yaitu lewat penggunaan dokumen yang disebut Bills Of Exchange. Dalam hal ini
pihak importir harus membayar harga barang setelah Shipping Document tiba dibanknya importir

§ Letter of Credit (L/C)

Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir
menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada
pemesan).

§ Open Account

Open Account adalah kebalikan dari Advance Payment dimana Pembayaran dilakukan dalam periode waktu tertentu setelah barang dikirim.
Pada umumnya pembayaran dengan cara ini risiko transaksi lebih banyak dipihak eksportir
Contractual entry mode
Ketika manajemen memutuskan untuk terlibat dalam proses manufaktur diluar negeri, pada umunya ada
lima alternatif beberbeda yang tersedia, meskipun tidak semuanya layak dinegara tertentu. Alternatif-
alternatif tersebut adalah:
1. Pemberian Lisensi (Licensing)
Dengan perjanjian pemberian lisensi sebuah perusahaan pemegang lisensi akan memberikan kepada
perusahaan lain (penerima lisensi) hak untuk menggunakan suatu jenis keahlian, seperti proses
pemanufakturan, prosedur pemasaran, merek-merek dagang untuk satu atau lebih produk-produk lisensor.
Penerima lisensi biasanya membayarkan suatu royalti selama masa kontrak.
Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dalam Licensing ini antara lain:
Keuntungan:
o Pemberi lisensi dapat menggunakan lisensi untuk membiayai ekspansi internasional mereka.
o Lisensi dapat mengurangi kemungkinan bahwa produk lisensi akan muncul di black market.
o Pemegang lisensi dapat memperoleh keuntungan dari lisensi.
Kerugian:
o Dapat membatasi kegiatan pemegang lisensi
o Kehilangan kontrol langsung dalam produksi, marketing dan strategi.
Contractual entry mode
2. Waralaba (Franchising)
Suatu bentuk pemberian lisensi dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk
mengoperasikan jenis usaha tertentu dibawah nama yang dibentuk sesuai dengan aturan-aturan tertentu.
Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dalam Franchising ini antara lain:
Keuntungan :
o Low-cost dan low-risk
o Penyebaran ekspansi bisnis yang cepat.
Kerugian :
o Franchisers mungkin merasa rumit untuk mengelola sejumlah besar franchisees dalam berbagai pasar nasional.
o Dapat mengalami kehilangan fleksibilitas organisasi dalam perjanjian waralaba.
Contractual entry mode
3. Waralaba (Franchising)
Suatu bentuk pemberian lisensi dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk
mengoperasikan jenis usaha tertentu dibawah nama yang dibentuk sesuai dengan aturan-aturan tertentu.
Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dalam Franchising ini antara lain:
Keuntungan :
o Low-cost dan low-risk
o Penyebaran ekspansi bisnis yang cepat.
Kerugian :
o Franchisers mungkin merasa rumit untuk mengelola sejumlah besar franchisees dalam berbagai pasar nasional.
o Dapat mengalami kehilangan fleksibilitas organisasi dalam perjanjian waralaba.
Contractual entry mode
4. Turnkey Project
Pelaksanaan proyek atau industri tertentu yang dilakukan oleh sebuah perusahaan mulai dari membuat, design, konstruksi dan
strat up samapai siap diopersikan.
Keuntungan:
o Perusahaan mengkhususkan diri dalam kompetensi inti dan memanfaatkan peluang yang tidak bisa dilakukan sendiri.
o Memungkinkan pemerintah untuk mendapatkan desain infrastruktur proyek dari perusahaan-perusahaan terkemuka
didunia.
Kerugian:
o Seperti kontrak manajemen, turnkey Project dalam jangka panjang dapat membuat persaingan.
Investment Entry mode
Investment Entry Modes
Kategori terakhir dari entry modes. Terdapat 3 bentuk umum investment entry antara lain: Wholly Owned Subsidiaries, Join
Venture, dan Strategic Alliances.
1. Wholly Owned Subsidiaries (Anak perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan)
Mendirikan perusahaan/ industri atau pabrik milik sendiri diluar negeri secara penuh tanpa bekerja sama dengan pihak lain.
Keuntungan:
o Tidak kehilangan kontrol terhadap keunggulan atau keunikan yang dimiliki.
o Sebagai bagian yang mudah dikordinasikan dalam menentukan strategi global.
o Memberikan keuntungan dalam global-system.
Kerugian :
o Menanggung semua beban biaya
o Menanggung semua risiko
Investment Entry mode
2. Join Ventures (Usaha Patungan)
Usaha kerjasama diantara dua atau lebih organisasi yang berbagi kepentingan bersama dalam usaha atau kegiatan bisnis .
Keuntungan:
o Keuntungan pajak yang ditawarkan oleh pemerintah kepada perusahaan dengan mitra lokal.
o Dapat mengurangi risiko investasi.
o Mendapatkan keahlian baru.
Kerugian :
o Keuntungan harus dibagi.
o Kekurangan kontrol atas usaha patungan.
3. Strategic Alliances (Aliansi Strategis)
Kemitraan diantara para pesaing, pelanggan, atau pemasok yang bisa mengambil satu atau beberapa bentuk yang beraneka ragam.
Keuntungan :
o Perusahaan dapat menggunakan aliansi strategis untuk berbagai biaya proyek investasi internasional.
o Perusahaan dapat menggunakan aliansi strategi untuk memasuki kekuatan persaingan spesifik.
Kerugian:
o Dapat menciptakan persaingan local atau bahkan global dimasa depan.
faktor-faktor strategis yang penting dalam memilih
sebuah entry mode.
A. Budaya Lingkungan
1. Budaya dapat sangat berbeda, dan manajer dapat merasa kurang percaya diri dalam mereka kemampuan untuk
mengelola operasi di negara tuan rumah.
2. Perusahaan dapat menghindari mode masuk investasi dalam mendukung ekspor atau modus kontrak; kesamaan
budaya mendorong kepercayaan manajer dan dengan demikian kemungkinan investasi.
3. Pentingnya perbedaan budaya berkurang ketika manajer pengetahuan tentang budaya target pasar.
B. Politik dan Hukum Lingkungan
1. Ketidakstabilan politik di target pasar meningkatkan eksposur risiko aset. Signifikan politik perbedaan dan
perusahaan penyebab ketidakstabilan untuk menghindari investasi besar dalam mendukung mode entri bahwa aset
tempat berlindung.
2. Sistem hukum Target pasar yang mempengaruhi pilihan mode entri: tertentu peraturan impor seperti tarif tinggi
atau batas kuota rendah dapat mendorong investasi.
3. Perusahaan memproduksi secara lokal menghindari tarif yang meningkatkan biaya produk, melainkan tidak
perlu khawatir tentang membuat ke pasar di bawah kuota.
4. Pemerintah mungkin membuat undang-undang yang melarang beberapa jenis investasi.
faktor-faktor strategis yang penting dalam memilih
sebuah entry mode:

C. Ukuran Pasar
1. Ukuran pasar yang potensial juga mempengaruhi pilihan mode entri. Meningkatnya pendapatan
mendorong mode investasi masuk karena perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk memperluas
permintaan pasar dan meningkatkan nya pemahaman target pasar.
2. Permintaan domestik yang tinggi di China menarik investasi di sendi venture, aliansi strategis, dan
anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki. Jika investor percaya bahwa pasar akan tetap kecil,
mereka mungkin lebih memilih mengekspor atau kontrak masuk.
D. Produksi dan Biaya Pengiriman
1. Dengan membantu untuk mengontrol biaya total, rendah biaya produksi dan pengiriman dapat
memberikan perusahaan sebuah keuntungan.
2. Menyiapkan produksi di sebuah pasar yang diinginkan ketika biaya total produksi lebih rendah
dari di rumah. Rendah biaya produksi lokal mungkin mendorong masuknya kontrak melalui lisensi
atau waralaba.
3. Perusahaan yang memproduksi produk dengan biaya pengiriman tinggi lebih memilih lokal
produksi; ekspor adalah layak bila produk memiliki pengiriman rendah biaya.
faktor-faktor strategis yang penting dalam memilih
sebuah entry mode:

E. Pengalaman Internasional
1. Sebagai perusahaan mendapatkan pengalaman internasional, mereka memilih mode entri yang
memerlukan keterlibatan yang lebih dalam. Ini juga berarti bahwa mereka harus menerima risiko
yang lebih besar dengan imbalan kontrol yang lebih besar operasi dan strategi.
2. Mereka awalnya mengeksplorasi keuntungan dari lisensi, waralaba, manajemen kontrak, dan
proyek-proyek turnkey.
3. Begitu mereka merasa nyaman di pasar, usaha patungan, strategis aliansi, dan anak perusahaan
yang sepenuhnya dimiliki menjadi pilihan yang layak.
4. Kemajuan teknologi dan transportasi memungkinkan perusahaan kecil untuk melakukan mode
entri membutuhkan komitmen lebih ke lokal pasar.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai