Anda di halaman 1dari 36

ILMU EKONOMI PERUSAHAAN PENERBANGAN

(EKONOMI TRANSPORTASI UDARA)

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I EKONOMI

1. Ilmu Ekonomi
2. Ekonomi Transportasi

BAB II MODA DAN PERUSAHAAN PENERBANGAN

1. Definisi Transportasi
2. PerananTransportasi dan Pemerintah
3. Arti Ekonomis daripada Peningkatan Mutu dan
Kemampuan Transportasi
4. Permintaan dan Penawaran Jasa Transportasi

BAB III PERKEMBANGAN STRUKTUR INDUSTRI ANGKUTAN


UDARA

1. Pengenalan Struktur Industri Angkutan Udara


2. Karakteristik Industri angkutan Udara
3. Airline Economics
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktifitas angkutan
udara
5. Pengaruh ekonomi dengan adanya industri angkutan
udara.

BAB IV Prinsip-prinsip Ekonomi

1. Dasar-dasar Ekonomi
2. Pemikiran Ekonomis
BAB V Analisa Permintaan Pasar Demand dan Supply Angkutan
Udara

1. Dasar Permintaan, Kurve dan fungsi demand


2. Determinasi dan Karakteristik Demand Angkutan Udara
3. Sumber demand, elastisitas dan penawaran
4. Faktor yang mempengaruhi penawaran
5. Karakteristik Penawaran airlines service

BAB VI ANALISA COST DAN PRODUKSI PENERBANGAN

1. Pengertian , Klasifikasi dan fungsi Cost.


2. Economics of Scale, cakupan dan kepadatan
3. Struktur Biaya Angkutan Udara
4. Perhitungan Cost
5. Cara menghitung Break Event Point
6. Analisa Cost dan Efesiensi Operasi Pesawat Udara
7. System cost angkutan udara
8. Analisa Rute dari segi ekonomi
9. System rute penerbangan & efisdiensi

BAB VII INFRASTRUKTUR PENERBANGAN :


Operasi dan Kepemilikan

1. System Pengawasan Traffik Udara


2. Lembaga yang bertanggung jawab dalam pengawasan di
US
3. ATC dalam kelembagaan pemerintah
4. Hambatan politik dalam reformasi perubahan
5. Kepemilikan Bandara dan pengelolaannya.

BAB VIII Ekonomi Internasional dan Penerbangan

1. Ekonomi Internasional dan Perdagangan


2. Kemungkinan kerjasama, keuntungan, perbandingan
serta perdagangan bebas.
3. Ekonomi Market Behavior angkutan udara
4. Proteksi perdagangan dan tingkat perdagangan
5. Mata uang asing serta nilai tukar

BAB IX OPEN SKIES DAN ALIANSI GLOBAL

1. Beberapa hal menyangkut perjanjian-2 angkutan udara


2. Bilateral Air service Agreement-BITA
3. Perjanjian Penerbangan Bebas-Open Skies di US,
Eroupa, Asia
4. Aliansi Penerbangan Global

BAB X STRUKTUR PASAR DAN PASAR MONOPOLISTIK

1. Kompetisi Sempurna
2. Monopoli
3. Harga menentukan untuk Monopoli
4. Monopoli Harga dan keinginan masyarakat
5. Struktur Pasar dalam industri penerbangan
6. Marketing Jasa Angkutan Udara
7. Pemilihan Pesawat dan Fleet Planning

BAB XI AIRLINES TRAFFIC FORCASTING DAN ANALISA


REGRESI ( TEHNIK RAMALAN)

1. Penerapan Ramalan Penerbangan


2. Metode Kwalitative Forecasting
3. Metode Kwantitative Forcasting
4. Descriptive statistics
5. Time Series analisys
6. Regression Analisys

BAB XII KEBIJAKAN HARGA DAN REVENUE MANAGEMENT

1. Pentingnya Revenue Managemen


2. Kebijaksanaan Harga sebelum dan sesudah deregulasi
3. Diskriminasi Harga
4. Revenue Management “ dipagari-fences”
5. Type pengawasan Revenue Management
6. Sploilage dan spillage
7. Basis Leg EMSR
8. Overbooking

BAB XIII BIAYA MURAH, PARADIGMA BARU DALAM AIRLINES

Munculnya Low Cost Carrier


Karakteristik Low cost carrier
Perbandingan struktur Biaya
Tantangan aircarrier berjalan terhadap low cost carrier.
Masa depan low cost carrier

BAB XIV KEEKONOMIAN DALAM KESELAMATAN DAN


KEAMANAN PENERBANGAN

1. Sejarah Keselamatan Penerbangan


2. Insentive dalam Keselamatan Penerbangan
3. Kasus dalam Kecelakaan Penerbangan
4. Klasifikasi kecelakaan pada saat terbang
5. Klasifikasi kecelakaan pada wilayah
6. Dasar Ekonomi untuk Keselamatan
7. Apakah mungkin mengambil dasar politik dalam
peraturan keselamatan penerbangan.
ILMU EKONOMI PERUSAHAAN PENERBANGAN

BAB I EKONOMI

1. Ekonomi dan Sejarah Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia
yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang
dan jasa.

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia
yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang
dan jasa.

Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang
berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan,
aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah
tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan
ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi, dan
data dalam bekerja.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi.


Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg:
scarcity).
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang
paling terkenal adalah mikro ekonomi vs makro ekonomi. Selain itu, subyek
ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs
heterodox, dan lainnya.
Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga,
bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-
bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal,
penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya.
Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah
disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar
bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan
ekonomi, merkantilisme, Bretton Woods, dan sebagainya.

Arti kata
Kata "ekonomi" merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Kuno οἰκονόμος
yang bermakna "pengelolaan rumah tangga". [1] Kata ini merupakan gabungan
dari dua kata, yaitu οἶκος ("rumah") and νέμω ("pengelolaan; distribusi"). [1] Kata
ini tercatat pertama kali digunakan pada karya yang dibuat oleh sebuah gereja
pada tahun 1440 untuk menggambarkan sistem pengelolaan atau administrasi. [1]
Makna ekonomi yang banyak digunakan saat ini, yaitu ekonomi sebagai sebuah
sistem yang digunakan di sebuah negara atau wilayah, baru berkembang pada
abad ke-19 atau ke-20.[1]
Cakupan
Ilmu ekonomi
Ekonomi banyak dibahas dalam sebuah ilmu khusus yang dikenal dengan nama
ilmu ekonomi, yang di dalamnya mencakup sosiologi. sejarah, antropologi, dan
geografi. Beberapa bagian ekonomi yang berupa ilmu terapan seperti produksi,
distribusi, perdagangan, dan konsumsi juga dibahas dalam ilmu lain seperti ilmu
teknik, manajemen, administrasi bisnis, sains terapan, dan keuangan. Ada
banyak sektor dalam ekonomi, yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga
sektor utama yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan, dan sektor tersier.
Sektor tradisional: primer, sekunder, tersier

Peta yang menunjukkan Produk Domestik Regional Bruto per kapita provinsi-
provinsi Indonesia pada tahun 2016 atas harga berlaku. PDRB per kapita
provinsi Kalimantan Timur mencapai Rp.100 juta manakala PDRB per kapita
Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur kurang dari Rp.5 juta.

  Lebih dari Rp.100 juta   Rp.20 juta ++ - Rp.30 juta


  Rp.50 juta ++ - Rp.100 juta   Rp.10 juta ++ - Rp.20 juta
  Rp.40 juta ++ - Rp.50 juta   Rp.5 juta ++ - Rp.10 juta
  Rp.30 juta ++ - Rp.40 juta   Kurang dari Rp.5 juta

Termasuk dalam sektor primer adalah sektor-sektor yang memanfaatkan


langsung sumber dari daya alam, termasuk di dalamnya pertanian, perhutanan,
perikanan, dan pertambangan.[2] Beberapa industri manufaktur yang proses
produksinya erat dengan sumber daya alam juga seringkali dikategorikan
sebagai industri di sektor ini, antara lain industri di bidang pengepakan,
penyulingan, atau pengumpulan sumber daya alam.[2] Sektor ini biasanya
merupakan sektor utama, dan berkontribusi paling besar di perekonomian
negara-negara berkembang.[2] Namun, terdapat penurunan jumlah pekerja yang
beroperasi di sektor ini, baik di negara maju maupun negara berkembang. [2] Di
Amerika Serikat, tenaga kerja di sektor ini hanya mencakup sekitar 3% dari total
tenaga kerja.[2]
Dari sektor primer, bahan mentah diolah oleh sektor sekunder, yaitu sektor-
sektor yang memproduksi, dan menciptakan produk akhir yang siap dikonsumsi,
antara lain sektor produksi, dan konstruksi. [2] Sektor ini biasanya dibagi menjadi
dua kategori, yaitu industri ringan dan industri berat. Industri di sektor ini
biasanya menggunakan energi yang sangat besar untuk beroperasi serta
menghasilkan limbah yang juga besar, menyebabkan timbulnya masalah
lingkungan atau polusi. Negara-negara dengan sektor sekunder besar disebut
sebagai negara industri, antara lain RRT, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan
Russia.
Berbeda dengan sektor primer, dan sektor tersier yang menciptakan produk
berbentuk, sektor tersier adalah sektor jasa yang menciptakan produk tak
berbentuk berupa layanan kepada konsumennya. [2] Pelaku sektor tersier
menawarkan pengetahuan dan waktunya untuk meningkatkan produktivitas,
kinjera, dan potensi di sektor-sektor lain.[2] Produknya antara lain diberikan dalam
bentuk perhatian, saran, akses, pengalaman, dan diskusi. [2]
Sektor quaterner dan quiner
Selain tiga sektor di atas, berkembang pula dua sektor baru yang disebut
sebagai sektor quaterner, dan quiner. Sektor quaterner merupakan cabang dari
sektor tersier yang fokus pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas intelektual.
Termasuk di dalamnya sektor pemerintahan, budaya, kepustakaan, riset ilmiah,
edukasi, dan informasi. Sementara itu, sektor quiner memiliki fokus yang lebih
dalam lagi, yaitu pada sektor-sektor di sektor quaterner yang menjadi pengambil
keputusan utama dalam sebuah masyarakat.
Sejarah
Masa kuno
Ekonomi ada sejak manusia menciptakan, memasok, serta mendistribusikan
barang atau jasa. Sebagian besar kegiatan perekonomian kala itu berbasis pada
produk-produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang
digunakan untuk mengukur berat jelai. Satuan ini kemudian dimanfaatkan untuk
mengukur berat logam mulia seperti emas, perak, dan tembaga. Proses
transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara dua atau lebih
orang yang berhubungan sosial secara langsung. Sistem barter masih banyak
digunakan.
Seiring dengan berkembangnya masyarakat, sistem ekonomi yang digunakan
semakin kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya, mengembangkan ekonomi
skala besar berbasis uang komoditas. Di tempat lain, bangsa Babilonia dan
negara-kota di sekitarnya mengembangkan sistem utang-piutang, kontrak legal,
dan hukum yang berkaitan dengan praktik bisnis serta properti pribadi. [3] Sistem
yang dikembangkan bangsa Babilonia ini sudah maju, dan mendekati sistem
moderen yang digunakan pada masa kini. [4]
Abad pertengahan

Wabah Kematian Hitam yang menyerang Eropa pada Abad Pertengahan


mengakibatkan perubahan besar pada sistem ekonomi.
Sama seperti pada masa kuno, pada abad pertengahan kegiatan ekonomi juga
masih berputar pada perdagangan di bidang pertanian, dan barang-barang
pokok, serta terjadi dalam kelompok sosial tertutup. [5] Namun, beberapa
perkembangan terjadi, antara lain munculnya kelompok-kelompok yang memberi
modal bagi individu atau kelompok lain, terutama untuk bidang pelayaran, dan
pengembangan wilayah kekuasaan.[5] Modal ini nantinya harus dikembalikan
dalam bentuk penjualan barang yang didapatkan dari negara jajahan. [5] Proses
peminjaman, dan penggantian uang ini berujung pada perintisan bank, dan
munculnya ekonomi global.[5] Perdagangan saham juga mulai dikenal, khususnya
setelah tahun 1513 setelah pasar saham pertama di dunia dibuka di Antwerpen.
[5]

Pada abad ini, uang yang digunakan sudah berbentuk koin logam, khususnya di
wilayah Eropa, dan sekitarnya.[5] Jenis logam yang digunakan mempengaruhi
nilai uang tersebut, yang paling populer adalah tembaga, perak, dan emas. [5]
Namun, mata uang yang digunakan kala itu sangat beragam, dan semuanya
berbeda-beda baik dalam segi bentuk, ukuran, berat, karat, dan cetakannya. [5]
Namun seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi finansial, dan
berkembangnya perdagangan, perlahan mulai terjadi keseragaman dalam koin-
koin logam ini, dan memungkinkan terjadinya perdagangan antar-wilayah. [5]
Salah satu sistem yang populer digunakan kala itu adalah sistem manorial. [5]
Sistem ini berpusat pada sebuah manor, yaitu wilayah berdikari yang dikuasai
oleh tuan tanah.[5] Pada sistem ini, para petani bergantung pada tuan tanah
tempat ia tinggal, khususnya dalam hal keamanan, dan jaminan keselamatan
kala melakukan kegiatan ekonomi. Sebagai gantinya para petani ini bekerja
untuk tuannya tersebut.[5] Sistem ini terutama berkembang pada abad ke-5, dan
ke-6, saat penyakit, dan bencana kelaparan akibat perang mewabah,
menyebabkan banyaknya orang yang merelakan tanah direnggut, dan lari
mencari perlindungan di tempat lain.[5]
Petani merupakan pekerjaan yang paling umum. [5] Mereka tersebar di berbagai
manor, mengabdi pada tuan yang berbeda-beda. [5] Selain bertani, petani juga
memelihara kambing.[5] Tugas mengurusi kambing biasanya dilakukan oleh
wanita, antara lain menggunting rambutnya, membuat wool, dan merajut
pakaian.[5] Pekerjaan lain yang juga populer adalah seniman, termasuk mereka
yang memproduksi komoditas dari kaca, kayu, tanah liat, dan besi. [5] Terdapat
pula pekerjaan dalam bentuk jasa, antara lain dokter gigi, tukang cukur, guru,
dan ahli bedah.[5] Selain itu ada pula kelas pedagang yang berkembang
menjelang akhir abad pertengahan. Perkembangan kelas pedagang ini
mendorong majunya wilayah perkotaan. [5]
Dampak dari kemajuan ini terutama terasa pada abad ke-12, dan ke-13. [5] Meski
pertanian masih menjadi primadona, kelas pedagang mulai memiliki pengaruh
besar dalam perekonomian.[5] Beberapa di antaranya bahkan memiliki pengaruh
politik, dan membentuk serikat.[5] Serikat ini digunakan antara lain untuk
mempengarhui kebijakan pajak.[5] Sistem serikat ini menandakan sebuah
perubahan ke arah sistem ekonomi yang lebih matang karena harga-harga serta
kualitas barang mulai diatur.[5]
Namun perkembangan ini terhambat ketika Kelaparan Besar, dan Wabah
Kematian Hitam merebak.[5] Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun 1315
menyebabkan kekacauan terhadap sistem agraris, yang semakin mundur, dan
akhirnya mati bersamaan dengan matinya desa, dan kota-kota kecil yang
mendukungnya.[5] Kematian Hitam juga memberikan efek yang sama—jutaan
petani yang terinfeksi penyakit ini tewas. Akibat dari dua peristiwa ini adalah
munculnya sistem-sistem baru baik di bidang ekonomi maupun pertanian. [5]
Era moderen awal
Dengan semakin mudahnya mendapatkan modal untuk bertualang, dan
memperluas daerah jajahan, perekonomian di negara-negara Eropa seperti
Spanyol, Perancis, Britania Raya, dan Belanda berkembang sangat pesat.
Mereka kemudian mencoba melakukan kontrol, dan proteksi terhadap
perdagangan dengan membuat bea cukai. Selain karena kemudahan modal,
perekonomian Eropa juga menguat akibat meluasnya paham sekularisme yang
memungkinkan negara-negara tersebut menggunakan harta gereja yang
berlimpah untuk mengembangkan kota. Kemajuan ini diikuti dengan kemunculan
proyek-proyek ekonomi besar, antara lain yang dirintis oleh Amschel Mayer
Rothschild (1773-1885). Topik ekonomi mulai terfokus pada pengelolaan harta
masyarakat atau negara.
Revolusi industri
Pada masa revolusi industri yang terjadi pada abad ke-18, dan 19, perubahan
besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi.
Hal ini mempengaruhi kondisi sosial ekonomi, dan budaya di seluruh Eropa,
Amerika Serikat, dan seluruh dunia. Paham kapitalisme yang lebih bebas muncul
menggantikan paham merkantilisme. Revolusi industri sendiri terjadi karena
peran dari berkembangnya ilmu ekonomi pada abad ini.
ilmu ekonomi saat itu dikembangkan oleh ilmuwan seperti Scotsman Adam
Smith (1723-1790), yang kini diakui sebagai ekonom pertama di dunia. Ia
memperkenalkan ide bahwa harga sebuah produk tercipta dari hasil tarik
menarik antara pasokan, dan permintaan serta pembagian tenaga kerja. Ia
berpendapat bahwa motif utama dari perdagangan adalah keuntungan diri
pribadi. Paham ini kemudian menjadi basis yang dikembangkan oleh berbagai
ilmuwan selanjutnya seperti Thomas Malthus (1766-1834) yang
mengembangkan ide pasokan-permintaan untuk memecahkan masalah populasi
yang berlebihan. Berkat paham ini pula, orang mulai berpikir untuk memproduksi
barang, dan jasa secara besar-besaran.
Pasca-Perang Dunia
Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur akibatnya,
pemerintah di banyak negara mulai mencari-cari cara untuk mengontrol arah
perekonomian. Beberapa ekonom seperti Friedrich August von Hayek (1899-
1992) dan Milton Friedman (1912-2006) melontarkan ide tentang pentingnya
sebuah perdagangan global yang bebas. Namun kala itu ide dari John Maynard
Keynes (1883-1946) diterima lebih luas. Keynes berpendapat bahwa pemerintah
perlu mengontrol pasar secara kuat. Keynes yakin bahwa pemerintah dapat
menghapus masalah ekonomi, dan mempercepat pertumbuhannya dengan
melakukan manipulasi terhadap permintaan agregat. Untuk menghormati
pemikirannya, paham ini diberi nama Keynesianisme.
Menurut Keynes, Ekonomi pasar tidak memiliki mekanisme untuk memastikan
bahwa semua orang bisa bekerja, akibatnya pengangguran dapat terjadi. Keynes
berpendapat bahwa negara perlu melakukan intervensi, dan manipulasi terhadap
permintaan, dan permintaan agregat untuk mengurangi dampak negatif ini.
Untuk melakukan hal tersebut, Keynes menekankan pentingnya pemerintah
untuk melakukan investasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya,
uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan
terdorong untuk berbelanja, dan meningkatkan permintaannya (sehingga
permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat
sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian
akan kembali ke tingkat normal.
Pada tahun 1950-an, perekonomian Eropa, dan Amerika berkembang secara
pesat. Periode ini disebut sebagai periode Wirtschaftswunder yang diambil dari
bahasa Jerman, yang berarti "keajaiban ekonomi." Perkembangan pesat ini
membawa satu jenis ekonomi baru: ekonomi berbasis konsumsi massa. Paham
ini semakin berkembang setelah John Kenneth Galbrait (190-2006)
memperkenalkan konsep yang diberi nama ekonomi pasar sosial pada tahun
1956.
Akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21
Tren ekonomi dunia berubah setelah perekonomian Uni Soviet yang menganut
komunisme runtuh. Banyak negara-negara Blok TImur yang berubah haluan dari
komunisme ke ekonomi berbasis pasar. Namun selain sistem ekonomi dari Barat
tersebut, muncul sistem, dan konsep-konsep ekonomi lain yang berasal dari
negara non-Barat seperti RRT, Brazil, dan India. Konsep ekonomi non-barat ini
dikenal dengan Istilah "masyarakat pasca-industri", sebuah istilah yang
diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Daniel Bell.
Perkembangan, dan penyebaran Internet sebagai media komunikasi massa juga
mempengaruhi perkembangan ekonomi khususnya setelah tahun 2000-2001.
Ide tentang sebuah ekonomi berbasis Internet, dan informasi mulai
dikembangkan. Hal ini disebabkan karena internet telah memberikan pengaruh
besar pada dunia perdagangan, dan memunculkan satu bidang baru yang
disebut sebagai bisnis elektronik.
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi
Manusia sebagai makhluk sosial, dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu
menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi
manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas,
sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa
faktor yang memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda
dengan jumlah kebutuhan orang lain:
 Faktor ekonomi
 Faktor lingkungan sosial budaya
 Faktor fisik
 Faktor pendidikan
 Faktor moral

Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi


Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah sebuah istilah yang mengacu pada setiap usaha
manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling
menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga
minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
 Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh
pilihan yang paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.
 Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh
pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu
melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
 Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan
ekonomi atas kemauan sendiri.
 Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan
tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada praktiknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
 Motif memenuhi kebutuhan
 Motif memperoleh keuntungan
 Motif memperoleh penghargaan
 Motif memperoleh kekuasaan
 Motif sosial / menolong sesama

Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang
didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang
maksimal. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk
memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk
memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Ekonomi dan birokrasi
Memasuki tahun 1980 an perekonomian Indonesia memasuki fase baru dengan
dikeluarkankanya kebijakkan deregulasi dan birokratisasi.Deregulasi dan
birokratisasi pada dasarnya merupakan salah satu upaya dan tindakan konkret
(nyata) yang dipergunakan untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing
perekonomian suatu Negara.
Kata birokrasi berasal dan kata bureaucracy yang bermakna ‘administrasi yang
dicirikan oleh kepatuhan pada aturan, prosedur, dan jenjang kewenangan
sehingga sering mengakibatkan kelambanan kerja, kerumitan perolehan hasil,
dan penundaan gerak; sedangkan kata birokratisasi yang berasal dan
bureaucratization bermakna ‘hasil tindakan yang berhubungan dengan, atau
yang bercorak birokrasi’. Kata regulasi yang berasal dari regulation bermakna
‘tindakan pengurusan dengan berbagai aturan (yang berkekuatan hukum).Unsur
de- yang melekat pada kata serapan dari bahasa asing, misalnya bahasa lnggris,
bermakna (1) ‘melakukan hal yang sebaliknya’, (2) ‘mengalihkan sesuatu dari’,
(3) ‘mengurangi’, (4) ‘suatu ubahan dari’, dan (5) ‘keluar dari’. Jadi,
debirokratisasi bermakna ‘tindakan atau proses mengurangi tata kerja yang
serba lamban dan rumit agar tercapai hasil dengan lebih cepat’, sedangkan
deregulasi bermakna ‘tindakan atau proses menghilangkan atau mengurangi
segala aturan’.Perlu diingat bahwa pada kedua bentuk itu sudah terkandung
makna tindakan. OIeh sebab itu, jika kita akan membentuk kata kerja, tidak perlu
kita menambahkan imbuhan -kan. Jadi, cukup mendebirokratisasi atau mende-
regulasi, dan bukan mendebirokratisasikan atau menderegulasikan.

2. Ekonomi Transportasi
Ekonomi Transportasi
Ekonomi transportasi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi tentang
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan transportasi untuk kebutuhan
produksi, distribusi dan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah perlu
mengedepankan pentingnya transportasi sebagai urat nadi perekonomian.
Ekonomi transportasi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi tentang
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan transportasi untuk kebutuhan
produksi, distribusi dan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah perlu
mengedepankan pentingnya transportasi sebagai urat nadi perekonomian.
Ekonomi transportasi meliputi prinsip-prinsip analisis dan penerapan konsep
ekonomi teknik dalam penggunaaan/pengoperasian moda transportasi,
optimalisasi lalu lintas serta investasi pada infrastruktur transportasi termasuk
mengidentifikasi dan mengkuantifikasi parameter-parameter biaya dan manfaat,
seperti biaya investasi, operasi dan pemeliharaan, nilai waktu, biaya operasi
kendaraan, dan besaran ekonomi lainnya, memperhatikan aspek akuntansi yang
perlu dilakukan dalam kajian infrastruktur transportasi, serta menerapkan
beberapa metode kajian kelayakan investasi.

Keekonomian dalam perencanaan transportasi


Dalam perencanaan transportasi untuk memenuhi permintaan kebutuhan
transportasi yang senantiasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk,
pertumbuhan ekonomi diperlukan pengembangan jalan, terminal, pelabuhan,
pengaturan serta sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien,
aman dan lancar serta berwawasan lingkungan. Sistem transportasi yang efisien
ini menggunakan pertimbangan ekonomi sebagai acuan dalam investasi sarana
dan prasarana transportasi.
Pembiayaan proyek transportasi
Pembiayaan proyek transportasi diperoleh dari dua sumber yaitu pemerintah dan
swasta, sumber pendanaan pemrintah berasal dari anggaran pembangunan baik
pusat maupun daerah, sedangkan pembiayaan dari swasta diperoleh dari
pengguna sistem yang dibangun oleh swasta seperti pada jalan tol.
Dana preservasi transportasi
Sumber pembiayaan/preservasi[1] transportasi bisa diperoleh dari berbagai
sumber[2] di antaranya:
 pajak bahan bakar, merupakan salah satu sumber pendapatan yang biasa
digunakan diberbagai Negara didunia karena semakin banyak berjalan
semakin banyak bahan bakar yang dipakai yang berarti semakin besar
sumbangan terhadap dana transportasi.
 retribusi pengendalian lalu lintas, merupakan suatu pungutan kepada
masyarakat yang akan memasuki suatu kawasan (biasanya di pusat kota)
dengan tujuan untuk mengurangi beban lalu lintas di kawasan yang
dikendalikan itu. Sudah diterapkan diberbagai kota di antaranya
Singapore, London, Stockholm dan beberapa kota lainnya.
 pajak kendaraan bermotor, merupakan pajak tahunan yang masuk ke kas
daerah, di Indonesia pajak ini merupakan primadona pajak daerah.
Walaupun itu pendapatan dari sektor transportasi masuknya adalah ke
kas daerah.
 retribusi parkir, merupakan salah satu bentuk yang juga digunakan untuk
mengendalikan jumlah kendaraan yang menuju atau masuk ke suatu
kawasan.
Kemitraan Pemerintah dengan Swasta
Menurut Maman[3] kondisi infrastruktur Indonesia masih memprihatinkan. Untuk
sektor jalan, panjang jaringan jalan rata-rata hanya 217 km per 1000 km2.
Padahal, jalan merupakan infrastruktur transportasi utama Indonesia. Sektor
jalan harus melayani lebih dari 84% total penumpang. Bahkan untuk
pengangkutan barang, jalan melayani porsi sekitar 91,25% dari total
muatan. Oleh karena itu peran serta swasta dalam pembangunan
infrastruktur harus dimaksimalisasi.

BAB II TRANSPORTASI

1. Arti Transportasi dan Kegunaanya

Asal Kata : Transportasi

Bahasa Latin : TRANSPORTARE


TRANS : seberang/sebelah lain
PORTARE : mengangkut/membawa

TRANSPORTASI : adalah usaha memindahkan barang /benda secara


sistematis dari satu tempat ketempat lain.

TransTransportasi TIDAK STATIS melainkan DINAMIS

Selalu ada usaha perbaikan/memajukannya sesuai perkembangan peradaban


dan tehnologi untuk mencapai effisiensi yang lebih baik, artinya mencapai suatu
keadaan yang akan MENGHEMAT WAKTU dan BIAYA.

Pada dasarnya transportasi adalah dengan maksud untuk


menciptakan/meningkatkan /memberikan 2 (dua) kegunaan (nilai-2) tambahan
dari barang yang diangkut, yaitu :

A. KEGUNAAN TEMPAT ( PLACE UTILITY )


Yaitu kenaikkan nilai guna dari suatu tempat yang Barang/komoditinya
mempunyai nilai guna yang lebih kecil disuatu tempat ketempat lain
dimana barang/komodity tersebut mempunyai kegunaan yang lebih
besar.
“Artinya memberikan nilai PLACE UTILITY “

Contoh : Hasil Bumi ( rempah-rempah) dll dikirim dari Brebes/Cianjur


ke Jakarta.
Hasil Tambang (minyak, gas, emas, batubara dll).

B. KEGUNAAN WAKTU ( TIME UTILITY )


Yaitu menyebabkan terciptanya kesanggupan daripada
komoditi/barang untuk memenuhi kebutuhan manusia tepat pada
waktu yang diperlukan ditempat itu.

“ Artinya memberikan nilai TIME UTILITY pada barang tersebut “

Barang-barang yang dihasilkan secara musiman (buah/sayur/ikan dll)


dapat disimpan dulu baru kemudian dikeluarkan dan dikirim pada
waktu diperlukan (diluar musim).

Juga berarti bahwa dengan transportasi dapat diusahakan agar barang


dapat dipindahkan secepat-cepatnya dan sampai ketempat tujuan
tepat pada waktunya.

Contoh : Pengangkutan Surat Kabar.


Pengangkutan barang-barang mudah rusak (perishable
goods) seperti : Sayur, Buah2-an, ikan dll.
2. Masalah Pengangkutan Dilihat dari sudut Ekonomi Makro/Mikro.
Dari Segi Ekonomi Makro :

Pengangkutan dikaitkan dengan persoalan pembangunan, terutama cara-


cara memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia untuk ongkos
pembangunan, yaitu bagaimana sumber-sumber tadidapat tercapai dan
digunakan seoptimal mungkin.
Dalam hal ini pengangkutan berfungsi sebagai sector ekonomi yang
membantu tercapainya sumber-sumber tersebut untuk kemudian diproses.

Dari Segi Ekonomi Mikro :

Bisa Dilihat dari segi :


1. Permintaan
Seperti sector perdagangan / industri / pertanian dan lain-lain yang
memerlukan terjaminnya kelancaran pengangkutan barang-barang,
dan pada tarip serendah mungkin.
2. Penawaran
Yaitu dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan jasa angkutan,
memmandang jasa angkutan sebagai output yang harus dijual
dengan harga setinggi mungkin agar dapat diperoleh keuntungan yang
besar.
Dari perbedaan segi pandangan ini, kemudian timbul sendi-sendi yang
membahas persoalan-persoalan pengangkutan seperti :
- Ekonomi Pengangkutan
- Manajemen Pengangkutan
- Physical Distribution, dll.

Arti Ekonomis daripada Peningkatan Mutu dan Kemampuan Transportasi.

Pada umumnya berarti :


a. Pengurangan biaya-biaya angkutan untuk pengiriman.
b. Percepatan pengangkutan yang lebih tinggi.
c. Perbaikan kualitas pelayanan.
d. Memberikan akibat-akibat ekonomi yang penting.
-. Biaya angkutan yang rendah mengurangi ongkos produksi.
- Biaya transport yang rendah menyangkut dan merupakan
kepentingan umum ( public interest ).
- Biaya transport berkompetisi biaya produksi.
- Sistem Angkutan Nasional integrasi yang terpadu dan serasi.
- Kepentingan pertahanan nasional.

Peranan Transportasi Dalam Perekonomian :

1. Transportasi adalah dasar spesialisasi


a. Ciri khas industri modern.
b. Tidak perlu self sufficient ( tidak ada perdagangan ).
c. Masing-2 dapat mengkhususkan diri dalam produksi /kegiatan-2 ( sesuai
dgn keadaan tanah, cuaca, sumber alam,geography setempat dll.)
Misal : Pabrik Aluminium di Asahan.
Negara Singapore ( spesialisasi sebagai tempat perdagangan dan
tehnology).

2. Transportasi memperluas pasaran.

a. Jelas, dapat kesemua arah/tempat


 memperbesar pasar/pembeli
 ke luar negeri
b. Memberikan tambahan jasa antar sampai dirumah/tujuan.

3. Tersedianya barang-barang dan jasa.

Semua barang-barang / jasa yang tidak dihasilkan sendiri atau lebih


murah ditempat lain dapat tersedia.

4. Stabilisasi dan penyamarataan harga.

Panen lebih -----ke--- panen gagal


Produksi berlebih –ke-> produksi kekurangan
Harga murah –ke harga mahal.

5. Menaikkan harga tanah

Ada transportasi --- daerah terbuka


--- dapat dipasarkan keluar
--- meningkatkan penghasilan/produksi
--- nilai tanah naik.

6. Menimbulkan urbanisasi/reurbanisasi.

Dari luar ---ke- sentra industri


Kota padat---lke - penduduk pindah ke pinggiran kota.
PENGATURAN PEMERINTAH

DASAR PENGATURAN PEMERINTAH

1. MEMAJUKAN STANDARD
2. MENGAWASI KECENDERUNGAN MONOPOLI
3. MENJAGA PEMBOROSAN KEKAYAAN ALAM
4. MEMBINA TINGKAT PEREKONOMIAN
5. MELINDUNGI HAK/HAJAT HIDUP/JIWA/KESEHATAN

BENTUK PENGAWASAN PEMERINTAH

1. U.U. ANTI TRUST


2. PENETAPAN HARGA/TARIP
3. PENETAPAN STANDARD KWALITAS
4. U.U. PATEN DAN MERK DAGANG
5. MEMBENTUK BUMN

CIRI-CIRI PUBLIC UTILITY

1. MENYANGKUT KEPENTINGAN UMUM


2. BEROPERASI SECARA MONOPOLI
3. INVESTASI/CAPITAL BESAR
4. PENGATURAN LEMBAGA KEUANGAN
5. PENGATURAN INDUSTRI BAHAN BAKAR
6. PENGATURAN TENAGA KERJA
7. PEMBERIAN LICENCE DAN IZIN.

KLASIFIKASI TRANSPORTASI

A. Dari segi JENIS yang diangkut :

1. Penumpang
2. Barang
3. Pos.
B. Dari segi GEOGRAFIS :

1. Antar Benua
2. Dalam Continental
3. Antar Pulau
4. Antar Kota
5. Antar daerah
6. Dalam Kota ( Urban Transportastion)
C. Dari sudut TEHNIS dan ALAT ANGKUT

1. Highway Transportation
2. Rail Transportation
3. Water Inland Transportation
4. Pipeline Transportation
5. Ocean Transportation
6. Air Transportation
TRANSPORTASI DAPAT PULA DIKLASIFIKASIKAN
BERDASARKAN 4 UNSUR :

1. JALAN (ROAD/WAYS)
- Alam
- Buatan ( konstruksi)
2. ALAT ANGKUT
- Darat
- Air
- Udara
3. TENAGA PENGGERAK
- Manusia
- Hewan
- Uap
- Batubara
- Minyak
- Listrik
- Atom/Nuklir
- Angin
- Matahari
4. TERMINAL
Yaitu tempat dimana suatu perjalanan transportasi dimulai dan berakhir.
Disini disediakan berbagai fasilitas untuk penumpang untuk naik/turun
atau muat/bongkar barang.

Bentuknya seperti :
 Pelabuhan Laut
 Bandar Udara
 Stasiun Kereta Api
 Stasiun Bus.

Berdasarkan 4 unsur transportasi diatas maka transportasi dapat


diklasifikasikan lagi atas :

A. LAND TRANSPORTATION

1. Road Transportation
2. Rail Transportation

B. WATER TRANPORTATION

1. Inland Water Transportation atau Transportasi Pedalaman


 Sungai/Kanal/Danau
 Sampan/Perahu Layar/perahu Motor
2. Ocean Transportation atau Transportasi Samudra
 Samudra/Laut/teluk
 Kapal/Tanker.

C. AIR TRANSPORTATION

1. Jet Air transportation


2. Non Jet Air transportation

MODA/MACAM TRANSPORTASI YANG PENTING PADA ZAMAN INI A.L:

1. Kereta Api :

 Dilakukan di Negara-2 Continental dengan jaringan K.A. yang


padat seperti : Eropa/India/Amerika/Jepang dll.

Keuntungan/Kebaikan dan Kekurangan/Kerugian pada transporatsi KA al:

A. Keuntungannya :
1. Dapat mengangkut barang-2 besar untuk jarak jauh.
2. Biaya ringan/lebih murah
3. Waktu relative singkat
4. Perjalanan teratur dan terpercaya.
5. Tidak tergantung cuaca
6. Keselamatan Tinggi
7. Sangat flexible (tambahan gerbong) pada puncak
produksi/panen/peak season/musim ramai.

B. Kekurangan/Kerugian :
1. Tidak dapat memenuhi pengiriman sedikit/kecil sehingga harus
menunggu gerbong lain termuat.
2. Pabrik yang tidak menghubungkan dengan KA harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk bongkar muatan dengan
alat transport lainnya.
2. Motor Transportation :
A. Mesin bahan baker bensin  perusahaan angkutan motor
flexible dalam menanggulangi system distribusi.
B. Pertemuan penjual dengan pembeli dapat dimungkinkan dgn
motor transportation, penjualan langsung mengurangi biaya
pengurusan.
C. System pergudangan-pengecer-retailer-wholeseller akan
mengurangi investasi modal dll
D. Highway transp. Mengurangi pengurusan barang di transit
sehingga barang langsung sampai kepemakai.

A. Keuntungannya :
1. Truck dapat tersebar kemana-mana..
2. memproduksi truck
3. Biaya relative rendah
4. Perusahaan kecil dapat mempunyai angkutan sendiri.
5. Dapat melakukan pengantaran/delivery service.
6. Ada yang dapat angkut sendiri ada juga yang mengontrak
pada perusahaan khusus.

3. Waterways Transportation :
E. Cara tertua lewat air dan termurah
F. Transportasi ini sebagai tulang punggung dan berpengarung
dalam prdagangan dalam dan luar negeri.
G. Biaya sepertiga dari Railroad rates di USA.
H. Biaya lebih rendah.

A. Keuntungannya :
1. Punya pembatasan pada program pemasaran dan
distribusi yg efisien.
2. Lambat untuk lewat air, factor kecepatan menentukan
kehidupan prshn.
3. Nodel menjadi tua.
4. Banyak kerugian akibat kerusakan barang.
5. Pengusaha terikat pada rute inflexible
6. Fasilitas docking kurang.
7. Pelabuhan yang tidak mencukupi
8. Distribusi macet karena pelabuhan kurang strategies
letaknya dan dekat rute feeder didarat.
Air Transportation :

A. Keuntungannya :
1. Mode of transportation ini kecepatan.
2. keuntungan dari saving manpower.
3. mengurangi waktu menunggu untuk pengiriman.
4. ongkos pengurusan rendah/lower handling cost
5. lower intransit cost untuk barang-2 lekas rusak./perishable goods.

Pipeline Transportation :

Jarang kita dengar pipeline transportation merupakan salah satu cara


angkutan yang pokok untuk distribusi barang-2 tertentu seperti :

- Minyak mentah
- Hasil bumi minyak lainnya.
- Gas Alam
Diangkut dengan beribu miles pipa-pipa dengan tekanan pada minyak dan
dibawa dari station pmpa satu ke station pompa berikutnya lewat
bawah/atas tanah.

Contoh di Indonesia : Gas Alam/minyak : Cilacap Jokja/Jakarta.

BAB III PERKEMBANGAN STRUKTUR INDUSTRI ANGKUTAN


UDARA

I. Pengenalan Struktur Industri Angkutan Udara


Sejak adanya Deregulasi tahun 1998 di Indonesia maka Struktur
Industri Angkutan Udara di Indonesia telah mengalami banyak
perubahan yang mendasar dan globalisasi industri angkutan udara.
Banyak sekali bermunculan perusahaan penerbangan (airlines) baru
disamping yang sudah ada pada waktu itu .

Struktur Industri Angkutan Udara terdapat 2 (dua ) struktur industri


antara lain :

1). Schedule Airlines (Berjadwal)


2). Non Schedule Airlines ( Tidak Berjadwal)

Schedule Airlines adalah perusahaan penerbangan yang melakukan


operasi penerbangannya sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkannya dan dipublikasikan kepada masyarakat
umum/pengguna jasa angkutan udara.
Ada Regularity, Time Table, ETD/ETA, Flight Number, Type Aiccraft.

Non Schedule Airlines adalah perusahaan penerbangan yang


melakukan operasi penerbangannya tanpa jadwal yang ditetapkan
sesuai dengan permintaan pengguna jasa angkutan udara. Bisa
berupa borongan/charter atau individual/charter.
Ada Fixed Wing dan Rotary Wing.

Struktur Industri Angkutan Udara Penerbangan di Indonesia :

A. Schedule Airline ( Berjadwal )

a. Domestic Carrier ( Penerbangan Domestik) :

1. Garuda Indonesia
2. Merpati Nusantara
3. Mandala Arlines
4. Dirgantara Air Service
5. Deraya Air Service
6. Lion Mentari Air
7. Indonesia AirAsia
8. Sriwijaya Air
9. Metro Batavia
10. Trigana Air Service
11. Travel Express Aviation Service
12. Kartika Airlines
13. Kalstar Aviation
14. Cardiq Air
15. Riau Airlines
16. Indonesia Air Transport

b. International Carrier ( Penerbangan Internasional)/Designated


Airlines:

1. Garuda Indonesia
2. Merpati Nusantara
3. Mandala Arlines
4. Lion Mentari Air
5. Metro Batavia
6. Sriwijaya
7. Indonesia AirAsia
8. Kalstar Aviation

B. Non Schedule Airline ( Tidak Berjadwal/Charter )

a. Domestic Carrier ( Penerbangan Domestik) :

1. Airfast Indonesia
2. Pelita Air Service
3. Gatari Air service
4. Eastindo
5. National Utility Helicopter
6. Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC)
7. Derazona Air Service
8. PT. Survey Udara (Penas)
9. Transwisata Prima Aviation
10. Travira Utama
11. Express Transportasi Antar Benua (PremiAir)
12. Pegasus Aviation
13. Sky Aviation
14. Enggang Air Service
15. Penerbangan Angkasa Semesta
16. Pura Wisata Baruna
17. Asi Pudjiastuti Aviation ( Susi Air)
18. Jhonlin Air Transport
19. Intan Angkasa service
20. Aviastar Mandiri
21. Air Pacific Utama (Air Pacific)

C. General Aviation Catagoories.

1. Business (Private for Business)


2. Personal Transportation (Private)
3. Sport ( For Fun)
4. Instructional
5. Special Porpuse (Fist, Forest)
6. Air Taxi , Rental & Commuter
7. Provides Service for Individual

II. Karakteristik Industri angkutan Udara

1. Diatur oleh Pemerintah ( Government Regulated )


Angkutan Udara khususnya Perusahaan Penerbangan
tidak dapat beroperasi tanpa ijin.
(Mengatur segi bisnis, ekonomi , tehnik dan
keselamatan).
2. Sebagai Industri Jasa/Service Industry
Angkutan Udara merupakan usaha pelayanan dibudang
transportasi udara khususnya transportasi jasa angkutan
3. Permintaan jasanya dipengaruhi oleh musiman
(Seasonal).
4. Permintaan jasanya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
( Furnable to Economic Fluctuation).
5. Padat Modal (capital Intensive).
6. Turnover technologi tinggi ( High technological).

III. Airlines Economics

Economic Characteristic Of The Airlines


( Karakteristik Ekonomi Perusahaan Penerbangan)
1. Number and the size of the Firm
Yaitu jumlah dan ukuran dari suatu perusahaan
penerbangan disuatu Negara dengan memperhatikan
struktur industri yang dapat membedakan struktur rute
( Trunk Line, Feeder Line). Setiap perusahaan
penerbangan yang ingin menerbangi suatu rute tertentu
harus mempunyai :
- Izin operasional ( aspek hokum)
- Kemampuan bersaing
2. High Barriers to Entry
Yaitu market structur pada industri jasa penerbangan
yang bersifat oligopolistic (banyaknya perusahaan
sejenis) dan berfungsi sebagai pengganti serta
multicompany sehingga jika ada perusahaan yang ingin
masuk (izin) akan mempunyai saingan bisnis yang
besar/high barriers.
3. Economics of Scale
Suatu strategy bersaing pada suatu perusahaan
penerbangan dalam menghadapi persaingan
( Oligopolistic) sehingga mencapai suatu tingkat ekonomi
dengan produksi biaya rendah atau tingkat biaya
perproduksi ( seat km/ton km).

Curve Economic of scale


Y

COST
C1

C2

C3

0 P1 P2 P3 X
PRODUKSI
Y = Cost ( USD)
X = Sear km & Ton km

Rumus :
TOC ( y) US$
Cost per seat-km = --------------------------------- = -------------------------
Seat x speed kg x km/jam
(x) (z)
Contoh : Airbus A330

- TOC $ 10.000
- X = 300 seat ( kapasitas)
- Z = 800 km/jam
10.000 1
Cost per seat km = ------------------ = -------- = 0,042
300 x 800 24

Dalam startegi economic of scale yang ditentukan oleh kapasitas dan


kecepatan serta TOC sehingga dapat menurunkan produksi biaya
rendah dan bersaing dengan perusahaan sejenis secara bebas.

4. Growth Through Merger

Tujuan merger adalah mengembangkan pasa dengan sasaran


market share, pertumbuhan perusahaan penerbangan dengan
melakukan penggabungan untuk mencapai market share , contoh
Merger antara Garuda dengan Merpati yang terjadi pada tahun 1970-
1978 dan tahun1978-1995 seperti gambaran dibawah ini :

Sebelum Merger
1970 - 1978 Pangsa Pasar
GA 70 %
MZ 20%
Others 10%
Setelah Merger
1978- 1995 Pangsa Pasar
GA & MZ 30% + 35 % = 65%
Others 35%

5. Price rigidity and Non Price Competition

Tarif di tentukan oleh Pemerintah sehingga tidak dapat secara mudah


untuk dinaikkan atau diturunkan dan pada kondisi tertentu tariff
dilepaskan sesuai dengan permintaan/mekanisme pasar ( Demand).
Pemerintah memberikan koridor antara Batas Atas dan Batas Bawah
yaitu agar perusahaan penerbangan jangan sampai mengalami
bangkrut karena persaingan2 yang timbul.

6. Government Financial Assistance

Yaitu bantuan keuangan dari Pemerintah terhadap perusahaan


penerbangan dengan memberikan :
a. Subsidi
b. Investasi, untuk mengembangkan fasilitas
c. Sarana dan prasarana
Tujuannya adalah meningkatkan pelayanan pada masyarakat,
Contoh :
a. Subsidi BBM penerbangan perintis
b. Subsidi ganti rugi penerbangan yang mempunyai aspic
ekonomis , politik dan hankam, harus tetap dipertahankan
atau anatara jalur kurus dan jalur gemuk.
c. Prasarana adalah perpanjangan Runway,
Sarana adalah pengadaan pesawat terbang
Fasilitas penunjang yaitu :
- Komunikasi ( Radar)
- Navigasi ; -> NDB – Non Directional Beacon
- ILS - Instrument landing System
- MLS- Microwave Landing System

Government Regulation :
1. DOT (Department of Tarnsportation) di USA dibagi lagi
menjadi :
CAB – Civil Aeronautic Board –Mengatur bisnis dan
ekonomi tarnsportasi.
FAA – Federal Aviation Administration – Dirjen Perhubud
dunia yang mengatur technical operational.
CAB tahun 1978 ditiadakan karena adanya deregulation
Act 1978. Di Indonesia yang mengatur adalah
Kementerian Perhubungan cq Direktorat jendral
Perhubungan Udara yang mengatur masalah technik,
operasi, navigasi dan administrasi perizinan route-route.
2. Environtmental Conditional ( Kondisi Lingkungan)
3. Flight Safety.

7. Sensitive to Economic Fluctuation.

Karakateristik dari suatu Airlines sangat sensitive terhadap


perekonomian. Jika pertumbuhan ekonomi tinggi maka demand
pun akan tinggi dan dengan demikian akan menimbulkan
mobilitas manusia, barang sience dsb yang membutuhkan
transportasi udara.

8. High Technological Turnover.

Pada tahun 1903 penerbangan I dengan Kitty Hawk , North Caroline


USA yaitu Wright Brother yang berkapasitas satu orang , dengan
mesin sederhana dan berkecepatan rendah dapat terbang.

Pada tahun 1914 sesudah perang dunia pertama dibentuklah


penerbangan sipil ayng disebut penerbangan komersial, berkapasitas
kurang lebih 10 orang, bermesin piston dan berkecepatan rendah.

Pada tahun 1919 merupakan era penerbangan komersial dengan


kapasitas lebih dari 10 seat, masih menggunakan mesin piston
dengan speed yang relative rendah.
Pada tahun 1950 digunakanlah turbo engine yang digunakan untuk
turbo prop dan turbo jet, kapasitasnya sampai dengan 100 seat dan
speed yang tinggi.

Pada tahun 1960 yang disebut juga era supersonic transportation,


kapasitas diatas 100 seat, speed tinggi dan menggunakan jet engine.

Pada tahun 1970-2000 disebut sebagai era :


1. Supersonik Concorde denan speed 2 -3 Mach (kecepatan suara).
2. Wide Body Aircraft ( Pesawat berbadan
lebar) seperti Boeing B747, DC-10, MD 11, L-1011 berkapasitas
300-400 seat.

Pada tahun 2000-2011 disebut sebagai era :


1. Wide body dan Narrow Body Aircraft
Airbus B380,B350,B330,320,B319
Boeing B 777,B767,B757,B737series 300/400/500/800/900
Dengan kapasitas 150 -800 seat.
Dan juga sebagai era dimana penerbangan ekonomis dengan
mempergunakan pesawat2 turbo prop kembali seperti : Fokker F 50
(pabrik pesawat tutup th 2001) MA 60, ATR 42/72,CN-235 dll.

Technology pesawat terbang ditandai dengan :

1. Airframe, yang dapat dibuat dari :


- Alluminium Alloy
- Plastic Steel
- Carbon steel
- Composit Material
- Kevlar Steel
2. Power Plant :
- Piston : Dakota/DC3
- Turbo Prop : Fokker F27/ATR/MA-60 dll
- Turbo Jet : F-28/DC9/MD11/B737
- Turbo Fan : DC10/B747/AB330/AB380
- Prop Fan : baling-2 dibelakang ( terbalik)

Dengan perkembangan tersebut maka :


1. Memberikan daya angkut/kapasitasnya menjadi besar.
2. Perkembangan mesin tersebut menyebabkan :
- Mesin menjadi ringan
- Trsut menjadi tinggi
- Fuel menjadi efisien.
3. Perkembangan aerodinamik memberikan nilai tambah pada
speed, drag menjadi rendah sehingga kapasitas menjadi lebih
besar.
4. Perkembangan avionic yang menyangkut navigasi dan
komunikasi, avionic yang kini digunakan adalah :
- Analog
- Digital
Dimana keduanya mempunyai berat yang ringan dan
keakuratan yang tinggi.
5. System yang digunakan kini adalah :
- Komputer
- Hydrolic yaitu yang menggerakkan flap
- Pneumatic yaitu yang menggerakan landing gear naik
turun roda pendarat.
- Flight Control yaitu Rudder sebagai go items atau no
go itmes.
Dari perkembangan tersebut membawa dampak memerlukan tenaga-
2 kerja yang terampil (skill) seperti :
Cockpit and Pilot skill
Technic & mechanic skill
Administration skill
Operation skill

AIRTRANSPORTATION COST

Faktor-faktor penting yang menentukan airlines cost. ( The most


important Factors Which Determind of The Airtarnsport Cost )

I. Type aircraft and its utilization


a. Type of the aircraft :
1.Engine : Piston, Turbo Prop,Turbo Jet,Turbo Fan
2.Size :
- Large-Big ;
Wide Body : B747,AB330,AB380,DC10,MD11,A300
Narrow Body : B777,B767,AB320,AB300,B707,DC8
- Medium ;
Wide Body : B757,AB310.
Narrow Body : B737,MD90,AB319,AB318
Small ;
Wide Body : ATR72/42,Fokker F50,CN235,MA-60
Narrow Body : Cesna Caravan,DHC6,Cassa 212
b. Capacity aircraft : Large, Medium, Small
c. Speed aircraft : High speed (SST-Concorde)
Medium speed (Sub Sonic transp)
Low speed ( Helicopter )
d. Maintenance Ability ( kemampuan mengoperasikan)
B747,AB330,AB380 = kemampuan perhari 13-15 jam
B737,MD90,AB319= kemampuan perhari 7-8 jam
ATR72/42,Fokker F50,CN235 = perhari 6-7 jam

Semakin tinggi utilization semakin rendah operating costnya.

II. Route Structure, Airline Route :

a. Bentuk ;

i. Line ( Garis lurus)


Rute yang dilalui berbentuk garis lurus, contoh :
o ----------------- o --------------- o
JKT UPG BIK

ii.
Spoke ( Jari-jari )
Route yang dilakui berbentuk jari-jari yang kembali ke
pusat (HUB), contoh :

JKT-PNK-JKT JKT-SRG-JKT JKT-BDO-JKT


JKT-PLM-JKT JKT-BDJ-JKT JKT-PDG-JKT
JKT-TKG-JKT JKT-JOG-JKT JKT-DJB-JKT

iii. Grid ( Jaring/jala)


Rute yang dilalui berbentuk jala/jaring antara satu kota
dengan kota lainnya, contoh ; JKT-BIK-DJJ.

b. Jarak ;

i. Long haul ;

International = TYO-JKT, JKT-FRA, LON-LAX


Domestic = JKT-UPG-BIK, JKT-MDC
ii. Medium haul ;
International = JKT-HKG, JKT-BKK.
Domestic = JKT-BDJ, JKT-DPS

iii. Short haul ;


International = SIN-KUL, MES-PEN.
Domestic = SUB_DPS, JKT-BDO, DPS-AMI

c. The Size of the Airline :

a. Large : Garuda, Lion


b. Medium : Merpati, Sriwijaya, Batavia, Indonesia AirAsia
c. Small : Express Air, Kalstar Aviation, Trigana Air dll

Anda mungkin juga menyukai