Anda di halaman 1dari 11

Valentia Mendila Prada

MTU E

19B505011057

Buat Paper mengenai :

1.Bagaimana Prosedur Penangan bandara dalam Pencegahan Covid 19

2. Prosedur apa yang digunakan untuk proses kedatangan WNI dan WNA dari luar negeri serta
persyaratan penerbangan ke luar negeri

3. Bagaimana Prosedur karantina dan prosedur penerbangan domestik

4. Beri pendapat atau analisa pribadi mengenai bagaimana penangan penumpang dan pesawat di
tengah pandemi covid 19 baik itu di area terminal maupun airside

( * Buat dalam bentuk Paper (minimum 5 Halaman) dengan Font Times new Roman ukuran 12 dengan
spasi 1.5 dan mencantumkan sumber referensi yang relevan)
1. Sebagai pengelola 19 bandar udara yang tersebar di Indonesia, PT Angkasa Pura II
(Persero) menyadari bahwa bandar udara kini tidak hanya menjadi sebuah pintu gerbang
memasuki wilayah Republik Indonesia. Bandar udara memiliki peran yang lebih luas
sebagai pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan, pariwisata serta
menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian. Adanya pandemi covid-19
menyebabkan banyak di tundanya penerbangan bahkan sebelumnya sempat di hentikan
untuk mencegah penularan virus covid- 19 yang kian hari kian massif. Kendaraan umum
seperti angkutan udara dinilai sebagai salah satu sumber penyebaran virus ini karena
penumpangnya datang dari berbagai manca Negara dan daerah untuk menuju kesuatu
tempat, serta pesawat udara yang tertutup menyebabkan tidak adanya sirkulasi udara
yang cukup baik didalam pesawat sehingga dapat mempercepat penyebaran virus.dalam
hal ini pihak Bandar udara harus melakukan penanganan serta pelayanan yang tepat agar
penerbangan dapat berjalan dengan lancer walaupun ditengah pandemi covid- 19 ini,
tentunya dengan prtokol kesehatan yang berlaku sesuai dengan peraturan pemerintah
setempat. Dalam bandara- bandara yang di kelola oelh angkasa pura 2. Adapun Upaya-
upaya tersebut terus dilakukan hingga kini di 19 bandara Angkasa Pura II. Berikut upaya
pencegahan penyebaran Covid-19
 Mengaktifkan thermal scanner
Di terminal penumpang pesawat, PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) sudah mengoperasikan thermal scanner untuk memindai
suhu tubuh penumpang pesawat. Jika ada penumpang pesawat dengan suhu di
atas 38 derajat celcius maka layar di monitor terdeteksi berwarna merah dan
akan dilakukan tindakan lebih lanjut oleh Tim KKP.
 Melengkapi personil dengan Thermo Gun
Kegunaan thermo gun sama dengan thermal scanner yakni untuk memindai
suhu tubuh penumpang pesawat. Kelebihan thermo gun adalah bentuknya yang
ringkas dan mudah dibawa-bawa (mobile) oleh personil yang berkepentingan
untuk pemeriksaan penumpang. Selengkapnya klik disini
 Melakukan surveillance syndrome
Personil berkepentingan memantau dan meningkatkan pengawasan untuk
menemukan ada atau tidaknya penumpang pesawat yang terjangkit virus
Corona.
 Menyediakan lebih banyak hand sanitizer di terminal penumpang
pesawat
Perilaku hidup bersih dapat membantu mencegah terjangkitnya penumpang
pesawat dari virus Corona. Oleh karena itu, PT Angkasa Pura II kini
menyediakan lebih banyak lagi cairan pembersih tangan/hand sanitizer di
terminal penumpang pesawat khususnya di Bandara Internasional Soekarno-
Hatta.
 Membagikan masker secara berkala ke komunitas bandara
PT Angkasa Pura II bekerja sama dengan sejumlah instansi secara berkala
membagi-bagikan masker kepada penumpang pesawat dan komunitas lainnya
guna mencegah penyebaran virus Corona.
 Melakukan simulasi penanganan penumpang pesawat yang terjangkit
Corona
Simulasi dilakukan bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, lengkap
dengan berbagai peralatan standar untuk penanganan karantina dan sebagainya.
 Pembentukan Komite Nasional Fasilitasi Udara (FAL Udara)
Pembentukan Komite FAL sesuai dengan Annex 9 ICAO guna meningkatkan
koordinasi di antara stakeholder penerbangan guna mengambil langkah yang
diperlukan dalam pencegahan penyebaran virus Corona.
 Diaktifkannya Posko Siaga Monitoring Waspada Wabah Coronavirus di
Soekarno-Hatta
Posko diaktifkan di Soekarno-Hatta pada 31 Januari 2020, atau sehari setelah
WHO menyatakan virus Corona sebagai Public Health Emergency. Posko
dilengkapi berbagai peralatan medis, monitor CCTV yang memantau seluruh
terminal penumpang, dan sistem teknologi terkini guna mempercepat respons
dalam menanggulangi atau mencegah penyebaran virus Corona. Posko ini juga
menjadi Posko Koordinasi antar stakeholder di bandara.
 Menetapkan prosedur penanganan pesawat yang mengangkut penumpang
terjangkit virus Corona
Selain upaya antisipasi, Bandara Soekarno-Hatta juga telah memiliki rencana
kontingensi apabila terdapat penumpang pesawat yang terjangkit virus Corona.
 Menghentikan penerbangan Indonesia - China dan sebaliknya
Pemerintah dan PT Angkasa Pura II menunda sementara seluruh penerbangan
rute Indonesia - China dan sebaliknya terhitung mulai 5 Februari 2020 Pukul
00.00. Selengkapnya klik disini
 Memastikan penumpang pesawat yang tiba mengisi Health Alert Card
PT Angkasa Pura II membantu KKP untuk memastikan form Health Alert Card
diisi oleh setiap penumpang yang tiba di bandara. Kartu tersebut dibagikan
oleh pihak KKP sebagai langkah pengawasan serta sebagai tanda bahwa
penumpang telah melalui proses screening di bandara, disamping itu juga untuk
meningkatkan kewaspadaan jika penumpang tersebut mengalami keluhan
kesehatan dan berobat di luar bandara.
 Membuka layanan Contact Center 138 terkait Covid-19
PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan layanan Contact Center Airport 138
guna menjadi pusat informasi terkini kepada masyarakat mengenai pengaruh
Corona (Covid-19) terhadap perjalanan traveler, penerbangan dan layanan di
19 bandara yang dikelola perseroan.
 Prosedur pembatasan kedatangan traveler dari Iran, Italia dan Korea
Selatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Pemerintah tidak melarang penerbangan atau kedatangan traveler dari Iran,
Italia dan Korea Selatan. Namun, yang dilakukan pemerintah adalah
melakukan pembatasan. WNA yang tiba dari 3 negara itu diizinkan masuk ke
Indonesia jika memiliki sertifikat kesehatan yang harus mencantumkan
minimal dua keterangan yaitu Fit to Travel dan Free from Respiratory
Diseases. Bagi WNA yang tidak membawa sertifikat kesehatan maka
dipastikan ditolak masuk ke Indonesia.
 Bandara-bandara PT Angkasa Pura II Terapkan Social Distancing Bagi
Penumpang Pesawat
Implementasi social distancing dilakukan dengan mengoptimalkan ruang yang
ada di terminal untuk menciptakan jarak yang dianjurkan bagi penumpang
pesawat, khususnya di area-area tempat berkumpulnya penumpang pesawat.
 Bagasi Tercatat di Penerbangan Internasional Wajib Disemprot Cairan
Disinfektan
PT Angkasa Pura II melakukan sterilisasi terhadap bagasi tercatat milik
penumpang pesawat rute internasional yang tiba di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta. Adapun bagasi tercatat dimaksud adalah koper/tas/barang
bawaan penumpang yang dimasukkan ke lambung pesawat.
 Perbanyak area cuci tangan di bandara
Penambahan tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun cuci tangan itu antara
lain dilakukan di area parkir kendaraan bermotor, area penjemputan, area
tunggu pengunjung bandara, area dekat dengan titik pengambilan baggage
trolley, dan area-area publik lainnya. Di samping itu, di dalam area terminal
penumpang pesawat juga disediakan banyak titik hand sanitizer bagi para
traveler atau pengunjung bandara.
 Penyemprotan cairan disinfektan di sisi udara dan darat bandara
Penyemprotan disinfektan dilakukan di seluruh area terminal penumpang
pesawat, area publik, lalu ke bagasi penumpang, serta dilakukan di sisi udara.
Penyemprotan dilakukan dengan jet sprayer dan menggunakan cairan
disinfektan dengan kandungan bahan aktif hydrogen peroxida.
 Sediakan fasilitas Walk Through Disinfection bagi penumpang pesawat
dan pekerja di bandara
PT Angkasa Pura II (Persero) menyediakan fasilitas walk through disinfection
(WTD) di bandara-bandara yang dikelola perseroan guna meminimalisir
penyebaran Covid-19. Fasilitas WTD tersebut bekerja menyemprotkan cairan
disinfektan ke penumpang pesawat dan pekerja bandara ketika mereka berjalan
masuk ke dalam fasilitas tersebut.

2. Dalam rangka efektivitas pencegahan penyebaran Covid-19, maka pemerintah


menerapkan beberapa prosedur yang di gunakan untuk proses kedatangan WNI dan
WNA dari luar negeri terutama pada sector penerbangan. Maka adapun langkah- langkah
yang di lakukan yakni ;
 Menurut peraturan terbaru, prosedur karantina maka yang diperlukan karantina
yang dikarenakan menderita CoViD- 19 adaalah mereka yang sudah menjalani
test swab Antigent (+), serta mereka yang memiliki gejala sedang hingga berat
daripada CoViD- 19. Namun untuk prosedur karantina itu sendiri bagi orang yang
memiliki hasil swab antien reaktif namun memiliki gejala ringan diarapkan untuk
melakukan karantina atau isolasi mandiri (dirumah) selama 7- 14 hari
(berdasarkan waktu infektif virus corona itu sendiri) sedangkan untuk penderita
gejala CoViD- 19 dengan skala sedang hinga berat dianjurkan untuk segera
melakukan test PCR atau swab antigen, bila ghasil reaktif (+) maka pemerintah
kini telah membuka posko- posko untuk karantina yang disediakan untuk umum,
dengan syarat yang sudah di tentukan. Begitu pula bagi masyarakat yang ingin
melakukan penerbangan atau dengan menggunakan transportasi khususnya sektor
udara maka pihak PT Angkasa Pura II mengimbau agar masyarakat melakukan
Test minimum test Antigent sebelum melakukan penerbangan dan yang di
perbolehkan hanya masyarkat yang tidak terdeteksi reaktif CoViD- 19 serta
diharapkan dengan sangat untuk mematuhi protokol kesehatan saat melakukan
penerbangan. Dan kini untuk melakukan perjalanan kini PT. Angkasa Pura
menyediakan Test di bandara dengan drive thrue sehingga masyarakat yang
melakukan perjalanan dengan menggunakan angkutan udara benar- benar
masyarakat yang sehat atau masyarakat yang tidak terindikasi CoViD- 19.


Kedatangan pesawat terbang,penyiapan aviobridge, pengecekan di bagian
imigrasi, klaim bagasi serta pengecekan custom dan selanjutnya menaiki
transportasi lanjutan hingga sampai di tol gate
 Adapun Hal-hal yang perlu dipenuhi penumpang sebagai syarat naik pesawat new
normal tujuan domestik, di antaranya:
 Setelah memastikan apakah rute penerbangan domestik Anda tersedia, kini
waktunya melengkapi semua syarat penerbangan yang dibutuhkan.
 Periksa regulasi khusus yang berlaku di destinasi asal maupun tujuan
Anda. Selengkapnya terkait regulasi bepergian selama masa PPKM Mikro
bisa cek Safe Travel Page Traveloka di sini.
 Bawalah identitas pengenal diri (KTP serta SIM atau lainnya) sebagai
syarat umum naik pesawat tujuan domestik.
 Siapkan surat keterangan bebas COVID-19 yang jenis tesnya sesuai
dengan tujuan Anda. Mengacu SE Satgas COVID-19 Nomor 12 Tahun
2021, tes COVID-19 yang wajib ditunjukkan saat naik pesawat mulai 1
April 2021: Untuk Bali, tes swab PCR 2x24 jam atau rapid test antigen
2x24 jam sebelum keberangkatan, atau bisa juga hasil tes GeNose C19.
Sementara itu, untuk Jawa dan daerah selain Bali, tes swab PCR 3x24 jam
atau rapid test antigen 2x24 jam sebelum keberangkatan, atau bisa juga
dengan hasil tes GeNose C19.
 Syarat surat keterangan bebas COVID-19 tersebut menjadi syarat wajib
agar Anda bisa naik pesawat tujuan domestik. Adapun syarat tes COVID-
19 dikecualikan bagi anak-anak usia di bawah 5 tahun.
 Anda dapat melakukan tes COVID-19 di rumah sakit, klinik, maupun
penyedia layanan COVID-19 lainnya di domisili Anda. Agar lebih mudah,
Anda bisa memesan tes rapid antigen, tes swab PCR, maupun tes COVID-
19 lainnya melalui Traveloka.
 Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Elektronik (e-HAC). Penumpang
penerbangan diwajibkan mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan
Elektronik (e-HAC) sebagai syarat naik pesawat di masa pandemi. Kartu
ini bisa diisi melalui situs web maupun dengan mengunduh aplikasi di
Android maupun Apple. Setelah mengisi hingga selesai, Anda akan
mendapatkan kode QR yang perlu ditunjukkan kepada petugas di bandara.
Anda bisa cek panduan lengkap isi eHAC di sini.
 Mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi pada perangkat
telepon seluler. Aplikasi dapat diunduh pada sistem Android maupun
Apple.
 Patuhi protokol kesehatan di bandara, dalam pesawat, serta destinasi. Anda
diwajibkan selalu mematuhi protokol kesehatan selama bepergian dengan
pesawat maupun saat berada di luar rumah. Pakailah masker kain 3 lapis
maupun masker medis dengan kualitas ketebalan yang baik (disarankan
tidak memakai masker jenis scuba dan buff), jagalah jarak fisik dengan
orang lain minimal 1 meter, serta rutin mencuci tangan.

4. Menurut pendapat pribadi saya penanganan penumpang pesawat di tengah pandemi covid
19 sudah baik dan para petugas bandara sudah melakukan protokol yang telah ditetapkan.
Namun sesuai dengan pengalaman pribadi masih ada beberapa penumpang/pengunjung
di area terminal yang kurang mematuhi protokol kesehatan seperti melepas/menurunkan
masker saat sedang mengobrol, dan sayangnya di beberapa area kurang pengawasan yang
ketat sehingga hal tersebut terjadi begitu saja tanpa adanya teguran dari pihak terkait,
Dalam hal ini kesadaran masing masing individu sangat diperlukan. Namun pada area
check in semua personel dan petugas menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk
pengecekan suhu di area bandara kini menggunakan thermal scanner dimana alarm akan
berbunyi saat suhu kita melebihi batas normal. Hal ini pernah terjadi kepada saya
dikarenakan thermal scanner yang mengalami kerusakan di bandara soetta, namun saya
nilai hal ini cukup efektif karena alarm berbunyi dengan sangat kencang sehingga petugas
yang berada jauh dari area thermal scanner bisa mendengarnya dan segera mengambil
tindakan. Antrian di bandara pun mengikuti protokol yang ada dimana penumpanh
menunggu dengan sabar dan jaga jarak mengikuti arahan dari personel yang bertugas.
Karena menurut pendapat pribadi saya penanganan penumpang pesawat di tengah
pandemi covid 19 sudah baik dan para petugas bandara sudah melakukan protokol yang
telah ditetapkan. Namun sesuai dengan pengalaman pribadi masih ada beberapa
penumpang/pengunjung di area terminal yang kurang mematuhi protokol kesehatan
seperti melepas/menurunkan masker saat sedang mengobrol, dan sayangnya di beberapa
area kurang pengawasan yang ketat sehingga hal tersebut terjadi begitu saja tanpa adanya
teguran dari pihak terkait, Dalam hal ini kesadaran masing masing individu sangat
diperlukan. Namun pada area check in semua personel dan petugas menjalankan tugasnya
dengan baik. Untuk pengecekan suhu di area bandara kini menggunakan thermal scanner
dimana alarm akan berbunyi saat suhu kita melebihi batas normal. Hal ini pernah terjadi
kepada saya dikarenakan thermal scanner yang mengalami kerusakan di bandara soetta,
namun saya nilai hal ini cukup efektif karena alarm berbunyi dengan sangat kencang
sehingga petugas yang berada jauh dari area thermal scanner bisa mendengarnya dan
segera mengambil tindakan. Antrian di bandara pun mengikuti protokol yang ada dimana
penumpanh menunggu dengan sabar dan jaga jarak mengikuti arahan dari personel yang
bertugas.

Reference

https://kemlu.go.id/athens/id/news/7100/protokol-kesehatan-penanganan-kepulangan-wni-dan-kedatangan-wna-dari-
luar-negeri#lg=1&slide=1

https://angkasapura2.co.id/in/news/event/announcement/71-siagacovid19-peningkatan-tindakan-pencegahan-
terhadap-covid-19-di-bandara-bandara-angkasa-pura-ii
file:///C:/Users/portege/AppData/Local/Temp/Pedoman%20Penanganan%20Cepat%20Medis%20dan%20Kesehatan
%20Masyarakat%20COVID-19%20di%20Indonesia.pdf

https://kemlu.go.id/athens/id/news/7100/protokol-kesehatan-penanganan-kepulangan-wni-dan-kedatangan-wna-dari-
luar-negeri

https://www.traveloka.com/id-id/explore/activities/syarat-naik-pesawat-domestik-dan-internasional-era-new-
normal-cari-tahu-di-sini/40995

Anda mungkin juga menyukai