Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin modern, dalam dunia


internasional, tiap – tiap Negara dituntut secara tidak langsung untuk dapat bersaing
dengan Negara lainnya. Untuk dapat bersaing tentu saja suatu Negara harus
berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan cara memperoleh
pendapatan yang besar dari setiap kegiatan usaha yang dilakukannya. Dalam
menjalankan setiap usaha, suatu Negara tentu saja tidak dapat melakukannya tanpa
Negara lain maka dari itu Negara tersebut harus memiliki hubungan / perjanjian
dengan Negara lain yang sudah di sepakati bersama. Dari tiap perjanjian yang telah
dibuat lahirlah suatu hukum yang mengikat, diantara mereka yang mengikatkan
dirinya (negaranya) kedalam suatu perjanjian. Suatu perjanjian perdagangan
internasional mengikat berdasarkan kesepakatan para pihak yang membuatnya.
Oleh karena itu, dalam rangka mencegah terjadinya perselisihan, maka perlu ada
peraturan mengenai penyerahan barang agar jelas hak dan kewajiban eksportir /
importir.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berkaitan dengan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penulisan makalah ini adalah pengertian dari syarat – syarat
penyerahan (Incoterm) seperti:
A. EXW (ex Factory)
B. FCA (Free Carrier / truck / rail)
C. FAS (Free alongside ship)
D. FOB (Free on board)
E. CNF / CRF / C&F (Cost and freight)
F. CIF (Cost insurance and freight)
G. DEQ (Delivery ex quay)
H. DDU (Delivery duty un-paid)
I. DDP (Delivery duty paid)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SYARAT – SYARAT PENERIMAAN

1.1.1. EXW (ex Work / Factory)

Pengertian Syarat dari EXW (ex Work / Factory) adalah penyerahan yang
dilaksanakan di suatu tempat milik penjual di negara asal barang (pabrik,
gudang, dan lain-lain). Kewajiban dan resiko penyerahan barang beralih dari
penjual kepada pembeli, setelah titik penyerahan di pabrik/gudang penjual
tersebut. Kondisi syarat penyerahan barang ini hanya mungkin dilaksanakan
oleh pembeli yang telah mengenal betul prosedur dan kondisi-kondisi
perdagangan di negara asal barang.
Contoh dari EXW adalah Perusahaan A telah memberi harga sepasang
printer dari perusahaan B seharga $ 4.000, dengan biaya pengiriman ex
works sebesar $ 200. Untuk menghemat uang, perusahaan A mencari
pengirim pihak ketiga yang akan mengirimkan printer seharga $ 170. Jadi
untuk menghemat $ 30 untuk pengiriman, mereka membuat kesepakatan
dengan perusahaan B yang merupakan mantan pekerja.
1.2.1. FCA (Free Carrier / truck / rail)

Syarat ini sangat sesuai dipakai dalam dunia transportasi modern saat
ini karena dapat digunakan untuk segala macam mode transportasi darat /
laut / udara, maupun seperti transportasi “multimodal” dengan
menggunakan kontainer atau “roll on-roll off” (RO/RO) perjalanan dengan
trailers, Kereta barang dan kapal ferri.
Contoh dari FCA adalah Penjual mengirimkan barang ke tempat tujuan
yang telah disebutkan. Pengirim bertanggung jawab atas barang ketika
mereka tiba di tempat tujuan. Penjual akan bertanggung jawab untuk
memuat barang sampai naik transportasi.

1.2.2. FAS (Free alongside ship)

FAS hanya digunakan untuk pengiriman via transportasi laut dan


inland waterway (sungai). Selain itu, FAS hanya digunakan jika penjual
memiliki akses langsung terhadap sarana pengangkut untuk loading barang,
kargo berukuran besar, dan tempat peletakan barang tanpa container. Jika
menggunakan container, maka harus menggunakan ketentuan FCA. Untuk
FAS, penjual akan mengantarkan barang dan melakukan export clearance di
pelabuhan yang telah disepakati. Setelah barang telah diantarkan dan melalui
export clearance, barang tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pembeli.
Contoh dari FAS adalah Dermaga atau Tongkang

1.2.3. FOB (Free on board)

Istilah ini hanya digunakan untuk pengiriman barang via laut. FOB
berarti, penjual bertanggung jawab untuk mengantarkan barang hingga
pelabuhan sesuai kesepakatan kontrak. Selain itu, penjual juga bertanggung
jawab terhadap proses eksport sesuai dengan negaranya. Agar lebih jelas,
penjual diharuskan untuk menulis FOB-Nama pelabuhan untuk menghindari
salah paham. Pembeli juga memiliki kewajiban untuk menanggung biaya dan
resiko barang selama proses pengantaran saat kapal berangkat.
1.2.4. CNF / CRF / C&F (Cost and freight)

Cost and Freight berarti bahwa penjual dianggap menyerahkan


barang setelah barang melewati batas pagar kapal di pelabuhan pengapalan
dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, tetapi biaya pengangkutan
sampai ke pelabuhan tujuan tetap menjadi kewajiban penjual. Titik
pertanggungan biaya bagi eksportir adalah sampai dengan pembayaran
ongkos angkut. Titik kritis resiko beralih dari penjual kepada pembeli sejak
barang melewati batas pagar kapal (on board) di pelabuhan keberangkatan.

1.2.5. CIF (Cost insurance and freight)

Pada Syarat ini CIF, kewajiban penjual pada dasarnya sama dengan
term CFR hanya ditambah dengan kewajiban penjual untuk membayar
asuransi pengangkutan utama. Pada dasarnya penjual tidak mengetahui
sejauh mana kepentingan pembeli terhadap asuransi tersebut. Sepanjang
tidak ada permintaan khusus terhadap kualitas asuransi yang harus
ditanggung penjual, maka biasanya asuransi ditutup dengan pertanggungan
minimum.
1.2.6. DEQ (Delivery ex quay)

Syarat penyerahan barang DEQ merupakan penyerahan barang dan


peralihan risiko dari penjual kepada pembeli dilakukan di tempat tujuan
bongkar barang.

1.2.7. DDU (Delivery duty un-paid)

Maksudnya adalah bahwa penjual mengirimkan barang kepada pembeli


sampai ke tempat tujuan yang telah disebutkan, belum dibereskan prosedur
impornya, dan belum diturunkan atau dibongkar dari alat transportasi yang
terakhir membawanya.
1.2.8. DDP (Delivery duty paid)

Syarat penyerahan barang DDP yaitu dapat digunakan untuk segala jenis
transportasi atau menggunakan lebih dari satu jenis transportasi. DDP
berfokus kepada tanggung jawab penjual sepenuhnya mulai dari proses
import clearance hingga pembayaran biaya masuk dan pajak.
BAB III
PENUTUP

2.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Incoterms menjelaskan


hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang berhubungan dengan pengiriman
barang. Sedangkan untuk pengaruhnya terhadap pelaku-pelaku perdagangan di
Indonesia adalah untuk meningkatkan daya saing eksportis dan importir Indonesia
dalam kegiatan perdagangan internasional dan untuk menentukan keberhasilan
perusahaan dalam kegiatan perdagangan internasional.
DAFTAR PUSTAKA
CIF (Cost insurance and freight)
(https://ardra.biz/topik/pengertian-free-carrier-at-fca/)

CNF / CRF / C&F (Cost and freight)


(https://www.bushindotrainingcenter.co.id/artikel-ekspor-impor/incoterms-2010-
rules-for-sea-and-inland-waterways-transport/#more-8372)

DDP (Delivery duty paid)


(https://www.paper.id/blog/bisnis/pengertian-incoterm/)

DDU (Delivery duty un-paid)


(https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjCpfWluYfyAhVCU30
KHbneBkcQFjABegQIBxAD&url=https%3A%2F%2Fejournal.unsrat.ac.id%2Findex.php
%2Flexetsocietatis%2Farticle%2Fdownload%2F6193%2F5718&usg=AOvVaw1ik9bBXd-
iAWABdyMXwy2z)

DEQ (Delivery ex quay)


(https://ardra.biz/topik/pengertian-free-carrier-at-fca/)

EXW (ex Factory)


(https://pengiriman.wordpress.com/2012/04/14/istilah-pengiriman-ii/)
(https://adalah.net/pengertian-ex-works-exw-beserta-contohnya/)
FAS (Free alongside ship)
(https://www.paper.id/blog/bisnis/pengertian-incoterm/)

FCA (Free Carrier / truck / rail)


(https://asaljeplak.com/dunia-kerja/penjelasan-lengkap-mengenai-incoterms/)
(https://blog.pluang.com/cerdascuan/pengertian-free-carrier/)

Fob (Free on Board)


(https://www.bushindotrainingcenter.co.id/artikel-ekspor-impor/incoterms-2010-
rules-for-sea-and-inland-waterways-transport/#more-8372)

Anda mungkin juga menyukai