DISUSUN
OLEH:
KELAS : BOEING
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah pada mata
kuliah Airlines Staff., Saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu yang sudah
memberikan arahan dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam penulisan Makalah ini, Saya sangat menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dalam pengetikan dan penyusunan pada Makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun, supaya dapat melakukan perbaikan di
tugas-tugas selanjutnya agar menjadi lebih baik di kemudian hari. Semoga Makalah ini dapat
berguna bagi para pembaca dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Akhir kata
saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Cargo.........................................................................................................................3
2.2. Syarat Penerimaan Kargo..........................................................................................................3
2.3. Jenis-Jenis Cargo........................................................................................................................4
2.4. Sejarah Pengemasan Kargo.......................................................................................................6
2.5. Kemasan Cargo...........................................................................................................................6
2.6. Jenis-Jenis Label Cargo...........................................................................................................10
2.7. Masalah Yang Sering Terjadi Pada Kargo............................................................................11
2.8. Prosedur Pengiriman Kargo....................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................................13
3.2. Saran.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14
i
1.1 Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi global dan teknologi modern saat ini sangatlah pesat.
Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak kehidupan yang
menjadi semakin lebih praktis, cepat, dan ekonomis. Hal ini juga merubah pola perilaku
masyarakat cenderung menuntut prestige, kenyamanan, kepastian harga, pelayanan yang
memuaskan dan kualitas produk atau jasa yang berkualitas baik. Tiap industri berusaha
bertahan dan bersaing dengan menonjolkan keunggulan dan keunikan masing-masing. Dari
sekian banyak industri yang berkembang di Indonesia, industri jasa adalah salah satu industri
yang perkembangan dan peminatnya cukup pesat dan banyak. Namun bertambah pesatnya
perkembangan di sektor jasa, juga meningkatkan kesulitan yaitu kegagalan dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhan pelanggan tercermin pada rendahnya minat beli pelanggan terhadap
produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan, ini disebabkan karena nilai yang diciptakan dan
dihantarkan ke pelanggan sasaran tidak bisa melebihi atau minimal memenuhi standar
harapan pelanggan (Kotler dan Keller, 2012). Perkembangan usaha layanan kargo dan
ekspedisi dewasa ini semakin pesat, hal ini disebabkan karena tingginya permintaan
pengiriman barang oleh masyarakat, perusahaan-perusahaan maupun pemerintah berkaitan
dengan pengiriman barang- barang dan dokumen-dokumen dari suatu tempat ke tempat lain.
Semakin besarnya mobilitas barang tersebut dikarenakan karena semakin banyaknya dan
semakin mudahnya transportasi ke tiap-tiap daerah terutama menggunakan rute penerbangan.
Di Indonesia sendiri, prospek penyedia jasa layanan kargo tumbuh pesat, dikarenakan
banyaknya frekwensi penerbangan ke wilayah-wilayah yang ada di seluruh nusantara,
ditunjang dengan ketersediaan armada masing- masing maskapai yang main meningkat. Hal
ini memperlihatkan bahwa arus perpindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat
lain sangat tinggi. Perkembangan pengiriman barang iya udara ataupun laut yang lebih
dikenal dengan sebutan cargo, pada saat ini mengindikasikan perkembangan yang
menggembirakan. Hal ini terlihat dari makin banyaknya perusahaan kargo yang worldwide.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud cargo?
2. Apa syarat penerimaan cargo?
3. Apa saja jenis-jenis cargo?
4. Bagaimana sejarah pengemasan cargo?
5. Apa saja kemasan cargo?
6. Apa saja jenis-jenis label cargo?
7. Apa saja masalah yang sering terjadi pada kargo?
8. Bagaimana prosedur pengiriman kargo?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cargo
Kargo didefinisikan secara sederhana adalah semua (goods) atau barang yang dikirim
melalui udara (pesawat terbang ), laut (kapal), atau darat (truk container) yang biasanya untuk
diperdagangkan, baik baik wilayah atau kota di dalam negeri maupun internasional yang
dikenal dengan istilah ekspor- impor (warpani, 2009-95). Kargo melalui udara adalah barang
yang dikirim tanpa disertai oleh penumpang, pengiriman bisa melalui maskapai penerbangan
ataupun agen kargo (freight forwarder). freight forwarder adalah seseorang ataupun suatu
badan hokum yang melaksanakan perintah pengiriman barang (muatan/kargo) dari satu atau
beberapa pemilik barang, yang dikumpulkan dari suatu tempat atau beberapa tempat, sampai
ketujuan akhir yaitu penerima barang dengan melalui system pengaturan lalu lintas barang
dan dokumen, dengan menggunakan satu atau beberapa moda transportasi tanpa harus
memiliki sarana angkutan sendiri. Forwarder adalah tempat dimana para pemilik barang akan
menerima sebagai macam advise/nasehat darinya tentang segala sesuatu mengenai aspek-
aspek dalam pengiriman dan pengangkutan barang.
4
3. Strongly smelling goods yaitu barang yang memiliki bau yang sangat menyengat seperti
durian, minyak wangi, minyak kayu putih.
4. Live Human Organ ( LHO ) adalah barang – barang yang berupa organ tubuh manusia
yang masih berfungsi seperti bola mata, ginjal, hati.
5. Diplomatic Pouch (DIP) yaitu barang-barang kiriman diplomatik.
C. Dangerous goods
Dangerous goods adalah barang-barang kiriman yang berbahaya dan dapat menyebabkan
kerusakan pada lingkungan,manusia dan keselamatan penerbangan, jenis-jenis dangerous
goods antara lain :
1) Exsplosive goods ( REX ) adalah barang-barang berbahaya yang mudah meledak seperti
mesiu, peluru, petasan, kembang api.
2) Gasses ( RPG ) adalah barang – barang yang mudah menguap seperti Butane, Hydrogen,
Propane.
3) Flammable liquids ( RFL ) adalah barang -barang yang barsifat zat cair dan mudah
terbakar seperti certain paints, Alcohols, Varnishes.
4) Flammable Solids ( RFS ) adalah barang – barang zat padat dan mudah terbakar seperti
Matches ( Korek api )
5) Oxidizing Substances ( ROX ) & Organic peroxide adalah barang – barang yang mudah
menguap, jika dihirup manusia mengakibatkan pusing atau mengantuk seperti Calcium
chlorate, ammonium nitrate.
6) Toxic ( RPB ) & Infectious Substances ( RIS ) adalah barang -barang yang mengandung
racun seperti sianida,pestisida, virus hidup,bakteri hidup, virus HIV.
7) Radioactive Material ( RFW ) adalah zat yang bila terkena sinar akan bereaksi dan dapat
membahayakan bagi manusia, hewan dan beberapa jenis kargo.
8) Corrosives ( RCM ) adalah barang-barang yang mengandung karat seperti asam baterai
dan merkuri.
9) Miscellaneous Dangerous goods ( RMD ) adalah barang-barang lain yang dianggap
berbahaya dan mengancam keselamatan penerbangan apabila diangkut dengan
menggunakan transportasi udara seperti magnet, biang es, kendaraan, kursi roda elektrik
dll.
5
2.4. Sejarah Pengemasan Kargo
Pengemasan kargo memiliki sejarah panjang, dimulai dari masa awal perdagangan
dan transportasi. Contoh pengemasan kargo pertama yang tercatat terjadi pada abad ke-14
ketika pedagang Venesia, Marco Polo, mengirimkan banyak rempah-rempah dari Asia ke
Eropa. Rempah-rempah tersebut dikemas dalam tong, yang melindunginya dari cuaca buruk
dan mencegahnya rusak selama perjalanan. Pada abad-abad berikutnya, berbagai metode
pengemasan dikembangkan, bergantung pada jenis barang yang diangkut. Misalnya, barang-
barang yang mudah pecah seperti barang pecah belah sering kali dikemas dalam jerami atau
serbuk gergaji, sedangkan barang-barang yang lebih berat seperti batangan logam sering kali
dikemas dalam tong atau karung. Seiring dengan berkembangnya metode transportasi ,
pengemasan kargo pun ikut berkembang. Perkembangan jalur kereta api pada abad ke-19
menyebabkan berkembangnya metode pengemasan baru, seperti peti kayu dan wadah logam.
Penemuan mobil dan pesawat terbang pada abad ke-20 semakin merevolusi pengemasan
kargo, karena metode transportasi baru ini memerlukan pengembangan metode pengemasan
baru. Saat ini, pengemasan kargo merupakan bagian penting dari industri transportasi.
Berbagai metode pengemasan digunakan, tergantung pada jenis barang yang diangkut.
Tujuan pengemasan kargo masih sama seperti berabad-abad yang lalu: untuk melindungi
barang dari kerusakan selama pengangkutan dan memastikan barang tiba di tujuan dalam
kondisi yang sama seperti saat pengiriman.
6
biasanya digunakan untuk mengemas barang-barang seperti makanan, kosmetik , dan barang-
barang kecil lainnya.
Ada tiga jenis kemasan karton yang berbeda:
Karton Bergelombang: Sangat disukai karena harganya yang terjangkau, dapat didaur
ulang, kuat, dan ringan. Kotak bergelombang sering digunakan di sektor makanan serta
untuk mengemas pakaian, buku, plastik, dan komoditas lain yang tidak mudah pecah
karena kualitas dan keamanannya yang tinggi.
Karton Bergelombang Berdinding Ganda: Sering digunakan dalam peti. Saat
memindahkan furnitur atau barang besar lainnya, lindungi dengan membungkusnya
dengan styrofoam dan bubble wrap berkualitas, mengemasnya dengan rapat untuk
mencegah pergerakan, menyusunnya dalam palet, dan menggunakan tali pengikat untuk
menahannya di tempatnya.
Karton Ganda: Kemasan jenis ini lebih sering digunakan untuk benda-benda rapuh yang
memerlukan penanganan khusus, seperti kaca, porselen, dan barang-barang kecil. Masing-
masing produk ini perlu dibungkus secara manual dengan bungkus gelembung industri.
Barang-barang ini kemudian dimasukkan ke dalam kotak pengiriman bagian dalam, yang
dimasukkan ke dalam kotak pengiriman sebenarnya dengan kedalaman setidaknya 2
hingga 3 inci.
2) Kargo dalam Kantong
Kargo dalam Kantong Kargo yang dikantongi adalah jenis kargo yang dikemas dalam tas.
Kargo jenis ini sering digunakan untuk barang-barang kecil yang perlu dilindungi dari cuaca
atau kerusakan. Kargo yang dikantongi biasanya ditempatkan dalam wadah bersama jenis
muatan lain, seperti kotak atau peti. Kargo yang dikantongi sering kali dikirim dengan truk,
kereta api, atau pesawat. Produk harus cukup kokoh untuk menahan tegangan dan tekanan
eksternal karena tas hanya akan menahan isinya dan tidak memberikan perlindungan apa pun
dari bahaya dunia luar. Pupuk, biji-bijian (beras, jagung, gandum), biji-bijian, buah-buahan
kering, gula pasir, kelapa, kopi, buah- buahan dan sayur-sayuran segar , tepung terigu, kopra,
benda-benda kecil seperti cangkang, dan kismis adalah contoh produk-produk tersebut.
3) Kotak kayu
Kotak kayu Kotak kayu adalah salah satu jenis kemasan kargo yang paling populer
karena daya tahan dan keserbagunaannya. Biasanya terbuat dari kayu berkualitas tinggi,
seperti kayu ek atau mahoni, dan dapat berupa kayu solid atau kayu lapis. Kotak kayu dapat
digunakan untuk mengangkut berbagai barang, termasuk mesin berat, elektronik , dan bahkan
karya seni. Kotak kayu menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan jenis kemasan
7
kargo lainnya.
8
Mereka sangat kuat dan dapat melindungi barang Anda dari kerusakan selama pengangkutan.
Mereka juga relatif ringan, sehingga mudah untuk dipindahkan. Selain itu, kotak kayu dapat
ditumpuk satu sama lain, sehingga berguna jika Anda perlu mengangkut barang dalam
jumlah besar. Kerugian dari kotak kayu adalah harganya yang mahal dan tidak selalu mudah
ditemukan. Selain itu, jika Anda mengangkut barang-barang rapuh, Anda harus
mengemasnya dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan.
4) Peti kayu
Peti kayu adalah jenis kemasan kargo yang biasanya digunakan untuk pengiriman
kargo berat atau berukuran besar. Mereka terbuat dari kayu, seringkali kayu lapis atau kayu,
dan disatukan dengan paku, sekrup, atau baut. Peti kayu dapat disesuaikan agar sesuai dengan
dimensi barang yang dikirim dan sering digunakan untuk produk seperti mesin, peralatan,
atau furnitur. Peti kayu memberikan perlindungan dari benturan dan getaran selama
pengiriman dan dapat ditumpuk satu sama lain. Mereka cocok untuk pengepakan kayu yang
dimasukkan ke dalam kerangka. Kotak terbuka dapat digunakan bila isinya cukup elastis,
hanya memerlukan sedikit kemasan untuk membantu penanganan dan penumpukan. Kadang-
kadang digunakan sebagai paket eksterior saat menggabungkan karton atau meningkatkan
perlindungannya. Mesin raksasa sering kali diangkut dalam kotak kerangka kayu.
5) Drum baja
Drum baja adalah salah satu jenis kemasan kargo yang dapat digunakan untuk
menyimpan dan mengangkut berbagai macam material. Mereka terbuat dari baja yang
dibentuk menjadi bentuk silinder dan kemudian dilas hingga tertutup. Ukuran drum baja
bervariasi, tetapi biasanya berkapasitas 55 galon. Mereka memiliki berbagai kegunaan,
termasuk menyimpan dan mengirimkan minyak , bahan kimia, dan cairan lainnya. Drum baja
juga digunakan untuk menyimpan dan mengangkut makanan, seperti tepung atau gula. Drum
baja menawarkan banyak keuntungan untuk pengemasan kargo. Mereka kokoh dan tahan
lama, sehingga tahan terhadap kerasnya pengiriman dan penanganan. Mereka juga dapat
ditumpuk sehingga dapat disimpan dan diangkut secara efisien. Drum baja juga mudah
dibersihkan dan dirawat, sehingga dapat digunakan kembali berkali-kali, sehingga
menghasilkan keberlanjutan yang lebih baik dalam rantai pasokan.
6) Tumpukan
Bale adalah balok bahan padat berukuran besar yang dibungkus dengan plastik atau
bahan tahan air yang digunakan untuk menyimpan dan mengangkut barang. Bal yang umum
digunakan terbuat dari jerami, jerami, kertas, karton, kapas, dan wol. Bale adalah cara yang
efisien dan hemat biaya untuk mengemas dan mengangkut material dalam jumlah besar serta
9
dapat dengan mudah ditumpuk dan disimpan. Bale dapat diangkut dengan truk, kereta api,
kapal, atau pesawat dan sering digunakan dalam aplikasi pertanian, industri, dan daur ulang.
Unitisasi (pengelompokan) film plastik yang digunakan dalam kemasan bale memungkinkan
adanya fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi, baik dari segi ukuran maupun jenis
kemasan. Ini telah mendapatkan popularitas pasar yang signifikan karena ringan dan
fleksibilitasnya dalam pencetakan. Kemampuan untuk memodifikasi ukuran bale sebagai
respons terhadap permintaan konsumen memungkinkan produsen memenuhi permintaan stok
pengecer yang akan menjual barang jadi.
7) Pembuatan palet Kargo
Palletizing adalah jenis pengemasan kargo di mana barang ditempatkan di atas palet
dan diamankan untuk diangkut. Pembuatan palet kargo memiliki banyak manfaat, termasuk
peningkatan keselamatan, efisiensi, dan keamanan. Jika dilakukan dengan benar, pembuatan
palet dapat membantu mencegah kerusakan barang selama pengangkutan dan mempermudah
bongkar muat kargo. Selain itu, pembuatan palet dapat membantu mengoptimalkan ruang
dalam kontainer atau trailer pengiriman, sehingga memungkinkan lebih banyak barang untuk
diangkut sekaligus. Banyak barang atau komoditas dapat dibuat dalam palet dengan harga
yang wajar untuk memudahkan penanganan, penyimpanan, dan perlindungan. Pembuatan
palet atau unitisasi dapat menurunkan biaya pengepakan secara signifikan. Ada enam palet
umum yang sesuai dengan kontainer antar moda berbeda yang kini digunakan dalam
perdagangan global. Keenam palet umum ini memiliki ukuran standar berikut (dalam inci):
1016 x 1219 mm (40″ x 48″) Amerika Utara
1000x1200 mm Eropa, Asia
1165x1165mm Australia
1067 x 1067 mm (42″ x 42″) Seluruh Dunia
1100 x 1100 mm (43″ x 43″) Asia
800 x 1200 mm Eropa
8) Kontainer
Kontainer adalah kotak persegi panjang berukuran standar yang digunakan untuk
mengangkut barang dengan kapal, kereta api, atau pesawat. Kontainer juga dikenal sebagai
kontainer antarmoda karena dapat digunakan di berbagai moda transportasi , mulai dari kapal,
kereta api, hingga truk. Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) menetapkan
standar untuk kontainer yang dirancang agar dapat ditumpuk dan mudah untuk dimuat dan
dibongkar. Ada dua jenis kontainer utama: kontainer kering , yang digunakan untuk barang-
barang yang
1
tidak mudah rusak, dan kontainer berpendingin, yang digunakan untuk mengangkut barang-
barang yang mudah rusak. Wadah kering terbuat dari baja atau aluminium dan memiliki
dinding bergelombang atau kokoh. Tersedia dalam berbagai ukuran, namun yang paling
umum adalah kontainer berukuran 20 kaki dan 40 kaki. Wadah berpendingin, juga dikenal
sebagai reefer , terbuat dari baja tahan karat dan memiliki dinding berinsulasi. Mereka
tersedia dalam berbagai ukuran, tetapi yang paling umum adalah kontainer berukuran 20 kaki
dan 40 kaki.
1
Pemilihan jenis label kargo harus disesuaikan dengan jenis dan karakteristik barang yang
akan dikirimkan agar barang tetap aman dan terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh
kesalahan penanganan.
1
Masalah kargo yang satu ini biasa terjadi jika cargo gagal berangkat. Umumnya overload
cargo terjadi apabila barang yang dikirim dengan kartu sudah lengkap dokumennya dan layak
untuk dikirim namun gagal diberangkatkan karena muatan pesawat melebihi kapasitas.
d) Tidak Sesuai Stasiun
Kesalahan umum lainnya yang terjadi pada cargo adalah found cargo dimana kargo
dikirimkan ke stasiun yang salah. Umumnya komentarku ditemukan ketika satu stasiun
menerima sebuah Cargo yang seharusnya tidak berada di tempat tersebut.
1
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kargo merupakan Semua (goods) atau barang yang dikirim melalui udara (pesawat
terbang ), laut (kapal), atau darat (truk container) yang biasanya untuk diperdagangkan, baik
baik wilayah atau kota di dalam negeri maupun internasional yang dikenal dengan istilah
ekspor- impor (warpani, 2009-95). Kargo melalui udara adalah barang yang dikirim tanpa
disertai oleh penumpang, pengiriman bisa melalui maskapai penerbangan ataupun agen kargo
(freight forwarder). Freight forwarder adalah seseorang ataupun suatu badan hokum yang
melaksanakan perintah pengiriman barang (muatan/kargo) dari satu atau beberapa pemilik
barang, yang dikumpulkan dari suatu tempat atau beberapa tempat, sampai ketujuan akhir
yaitu penerima barang dengan melalui system pengaturan lalu lintas barang dan dokumen,
dengan menggunakan satu atau beberapa moda transportasi tanpa harus memiliki sarana
angkutan sendiri.
3.2. Saran
Agar proses penerimaan barang sacara terlaksana dengan baik dan benar sesuai
prosedur yang berlaku. Prosedur kerja dalam menangani barang kargo yang diterima melalui
pergudangan dan dapat mendukung mendukung kegiatan dalam proses penanganan
penerimaan barang dapat berjalan dengan baik dan lancar.
1
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, A., & Purwaningsih, R. (2016). Material Handling Cargo. Industrial Engineering
Online Journal, 5(4).
Suharto A. Majid Dan Eko Probo D. Warpani, 2009, Ground Handling : Manajemen
Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan, Stmt Trisakti Jakarta.
Achir, M. M., Suryawan, R. F., Maulina, E., & Tannady, H. (2022). Penanganan Kargo
Incoming Dalam Menunjang Kelancaran Pengiriman Barang (Tinjauan Empat
Aspek). Jurnal Transportasi, Logistik, Dan Aviasi, 1(2), 147-152.
Ricardo, Ricky P., Syaputra, Hasrat.2014. Peningkatan Efektivitas Penanganan Kargo Impor
Udara. Jakarta : Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik, vol 1 no 1.