Anda di halaman 1dari 47

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

SISTEM PENGAWASAN PELAYANAN UNIT TERMINAL


SERVICE BANDARA AHMAD YANI SEMARANG

OLEH:

IVAN HAUZAN ADITYA


NIM : 180301001034

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI


JAKARTA
2021
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

SISTEM PENGAWASAN PELAYANAN UNIT TERMINAL

SERVICE BANDARA AHMAD YANI SEMARANG

OLEH :

IVAN HAUZAN ADITYA

NIM : 180301001034

DISAMPAIKAN KEPADA INSTITUT TRANSPORTASI DAN


LOGISTIK TRISAKTI PROGRAM STUDI VOKASIONAL
MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA SEBAGAI BAGIAN DARI
PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA
(D.III)

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI


JAKARTA
2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang

dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : IVAN HAUZAN ADITYA

NIM : 180301001034

Tanggal : ......................................

Tanda Tangan : ......................................

HALAMAN PENGESAHAN

i
Tugas Akhir ini diajukan oleh

Nama : Ivan Hauzan Aditya

NIM : 180301001034

Program Studi : D.III Manajemen Transportasi Udara

Judul TA : Sistem Pengawasan Pelayanan Unit Terminal

Service Bandara Ahmad Yani Semarang

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli

Madya (D.III) pada program studi Manajemen Transportasi Udara, Institut

Transportasi dan Logistik Trisakti

Dewan Penguji

Penguji I :

Penguji II :

Ditetapkan di :

Tanggal :

ii
LEMBAR PEMERIKSAAN

Laporan ini telah diperiksa

Tanggal ……………………………………………

Ivan Hauzan Aditya

NIM : 180301001034

Pembimbing

(Binsar Reynold, SE)

Jakarta

Direktur Program Pendidikan Vokasi

(Yulianti Keke, S.E, M.Si)

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah diuji dan disahkan

Tanggal:…………………………

Penguji I Penguji II

( ) ( )

Mengetahui

Rektor ITL Trisakti

( Dr. Tjuk Sukardiman)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya

yang telah diberikan kepada penulis,sehingga penulis dapat

iv
menyelesaikan tugas akhir dengan judul “SISTEM PENGAWASAN

PELAYANAN UNIT TERMINAL SERVICE BANDARA AHMAD

YANI SEMARANG” tepat pada waktunya.

Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya

kepada yaitu bunda dan ayah serta nenek yang selalu mendoakan dan

memberi semangat pada saat mengerjakan tugas akhir, dan Bapak Binsar

Reynold, S.E selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberi masukan

dan solusi serta sabar dalam mengajarkan dalam pembuatan tugas akhir ini .

Dan tidak lupa saya mengucapkan terimakasi kepada :

1. Bapak Dr. Ir Tjuk SUKARDIMAN, Msi selaku Ketua ITL Trisakti.

2. Ibu Dr. Yuliantini Ch, AMTrU, MM selaku Wakil Rektor I ITL Trisakti

3. Ibu Yulianti Keke, S.E, M.Si, selaku Direktur Program Pendidikan Vokasi.

4. Ibu Mustika Sari, SE, MMTr, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Pimpinan dan Karyawan PT. Angkasa Pura I Semarang yang selalu

memberikan dukungan serta bimbingan selama melaksanakan PKL dan

membantu penulisan Tugas Akhir.

6. Keluarga saya yaitu Kaputri, Kacici, Lepi, Farel, Iren yang selalu membantu

memberikan dukungan dan solusi dalam penulisan

7. Rangga, Tedy, Dito, yang selalu memberikan solusi, semanagat, masukan

dan selalu mendengarkan keluh kesal pada pembuatan penulisan ini

8. Erdika, Zara, dan Tika yang selalu memberikan semangat saat pembuatan

tugas akhir ini

v
9. Febriani Sukma Andini yang selalu memberikan semangat setiap saat.

10. Seluruh rekan kerja pada divisi admin dan team leader yang membantu

memberikan saran dalam penulisan laporan.

Penulis menyadari bahwa penyusun laporan Tugas Akhir ini

masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap

membawa manfaat bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.

Akhir kata, penulis berharap semoga tujuan penulis dari pembuatan

laporan praktek kerja lapangan ini dapat bermanfaat dengan yang

diharapkan.

Jakarta, 18 Juli 2021

Ivan Hauzan Aditya

vi
DAFTAR ISI

Contents

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................ii

LEMBAR PEMERIKSAAN...........................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iv

KATA PENGANTAR....................................................................................................v

DAFTAR ISI...............................................................................................................0

BAB 1........................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar belakang.................................................................................................1

B. Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................................3

1. Tujuan Penulisan..............................................................................................3

2. Manfaat penulisi...............................................................................................3

C. Permasalahan...................................................................................................4

D. Ruang Lingkup Penulisan...............................................................................4

E. Sistematika Penulisan......................................................................................5

BAB II........................................................................................................................7

KAJIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN.........................................................................7

A. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan...........................................................7

B. Landasan Teori.............................................................................................7

vii
BAB III.....................................................................................................................12

GAMBARAN UMUM PERUSAHAN..........................................................................12

A. Sejarah PT.Angkasa Pura I (Persero).........................................................12

B. Sejarah Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang................13

C. Visi, Misi dan Nilai Budaya Perusahaan................................................15

D. Biodata Perusahaan.................................................................................16

E. Fasilitas Penunjang Operasi....................................................................17

F. STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN...................................19

BAB IV....................................................................................................................20

PEMBAHASAN........................................................................................................20

A. Masih adanya kendala dalam penanganan keluhan dari pelayanan

operasional Bandara...........................................................................................20

B. Belum terintergrasinya laporan kerusakan yang dibuat oleh unit terminal

servise dengan laporan unit teknis......................................................................21

C. Masih adanya kendala penggunaan sistem My inspeksi.............................22

BAB V.....................................................................................................................29

PENUTUP................................................................................................................29

1. Kesimpulan................................................................................................29

2. Saran..........................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................32

LAMPIRAN..............................................................................................................33

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................................36

vii
vii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Transportasi adalah usaha untuk perpindahan manusia,barang dan

atau jasa dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan atau tanpa moda

dengan tujuan tertentu. Proses perpindahan dapat melalui jalur darat, udara

dan air, begitu pula untuk angkutan barang. Barang adalah merupakan salah

satu komoditas ekonomi yang memerlukan alat angkut dalam proses. Moda

angkutan barang sebagai bagian dari sistem transportasi kebutuhan pokok

para pedagang dan pembeli, berfungsi untuk memudahkan para penjual dan

pembeli membawa barang dagangannya menuju pasar atau dari pasar.

Ibu kota provinsi Jawa Tengah adalah Semarang, yang dapat melalui

Trasnportasi darat dan udara. Namun demikian kurangnya pelayanan

transportasi darat yang buruk diakibatkan kemacetan arus lalu lintas karena

banyaknya kendaraan bermotor di daratan Pulau Jawa dan juga akses jalan

darat yang sering rusak yang diakibatkan karena kelebihan beban muat

kendaraan. hal ini juga terasa pada akses transportasi laut, yang mana

banyak terjadi pendangkalan di Laut Jawa yang mengakibatkan waktu

tempuh menjadi lebih lama, sehingga transportasi yang praktis dapat

digunakan secara optimal yaitu melalui udara. dengan adanya Bandara

Udara, Kota Semarang menjadi salah satu pintu masuk jalur udara di Pulau

Jawa.

1
Bandara udara Internasional Ahmad Yani Semarang yang saat ini

sebagai salah satu bandara udara internasional di Pulau Jawa yang akan

diperhadapkan dengan beberapa peluang yang akan menantang kinerja

pelayanannya Bandar Ahmad Yani Semarang, yaitu dengan semakin

memajukan mobilitas di masyarakat sebagai dari peningkatan aktivitas

dengan tata guna lahan yang bermacam-macam ataupun yang bervariasi.

Landside adalah wilayah sisi darat merupakan bagian dari bandara

udara yang dimulai dari pintu masuk bandara udara (toll gate) sampai

dengan terminal. Dalam upaya untuk meningkatkan kelancaran dalam

kegiatan operasional Bandar udara terutama disisi darat (land side), maka

disusunlah dokumen standar operasional fasilitas sisi darat (Manual of

standard landside operation facility) pada Bandar udara yang dikelola PT

Angkasa Pura 1 (Persero).

 Terminal servise adalah bagian dari Airport operation landside dan

terminal merupakan unit pelayanan operasional. Terminal servise officer

(TSO) yang bertugas untuk melakukan bagian dari pengawasan dan

memastikan atau mengechek fasilitas yang ada di landside dan terminal

berfungsi dengan baik atau tidak berfungsi dengan baik, akan segara

dilakukan perbaikan agar level of servise (LOS) selalu terjaga denngan baik.

Selain itu Terminal Servise Officer memiliki aplikasi My Inspkesi yang

bertujuan pengechekan fasilitas yang ada di landside dan terminal.

Pengawasan atau pengechekan ini dilakukan secara berkala setiap harinya.

Kalo ada beberapa dalam kesehariannya tugas ini dilaksanakan oleh

2
Terminal Servise officer (TSO). Maka dari itu, penulis terdorong untuk

membahas lebih dalam mengenai hal tersebut dan memilih judul Tugas

Akhir, “SISTEM PENGAWASAN PELAYANAN UNIT TERMINAL

SERVICE BANDARA AHMAD YANI SEMARANG”

B. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

A. Untuk mengetahui dan menjelaskan proses penangan fasailitas yang

rusak

B. Untuk mengetahui bagaimana penanganan terhadap fasilitas yang rusak

2. Manfaat penulisi

Berikut adalah manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Tugas

Akhir ini :

a. Bagi Penulis :

1. Menambah wawasan dalam dan ilmu pengetahuan dalam

bidang penerbangan.

2. Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama

bekerja di unit Airport operation Bandara Jenderal Ahmad

Yani Semarang.

b. Bagi perusahaan (PT Angkasa Pura I) :

1. Dapat menjadi tolak ukur dalam penilaian kinerja perusahaan

3
2. Sebagai kritik dan saran yang berguna dalam mengevaluasi

kinerja unit Airport operation

c. Bagi Institut Transportasi dan Logistik Trisakti :

1. Dapat dijadikan sebagai refrensi informasi untuk mahasiswa dan

masyarakat umum tentang tugas yang dilakukan oleh unit Airport

Operation.

2. Dapat dijadikan sebagai refrensi untuk mahasiswa dan

masyarakat umum tentang terminal service officer Bandara

Ahmad Yani Semarang.

C. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan

yang akan diangkat oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Masih adanya kendala dalam penanganan keluhan dari pelayanan

oprasional

2. Belum terintegrasinya Laporan kerusakan yang dibuat oleh unit

terminal service dengan laporan unit Teknis.

3. Masih adanya kendala penggunaan sistem aplikasi My Inspeksi.

D. Ruang Lingkup Penulisan

Dalam laporan dari hasil kerja maupun Praktek Kerja Lapangan di

PT.Angkasa Pura I (Persero) pada bagian unit Airport operasion, penulis

4
ingin membatasi ruang lingkup yang ingin dibahas adalah Airport operation,

landside, terminal, dan service.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya tulis ini secara berurutan

adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini penulis membahas mengenai latar

belakang masalah, tujuan penulis dan manfaat

penulisan, permasalahan, ruang lingkup penulisan dan

sistematika penulisan.

BAB II Kajian Praktek Kerja Lapangan

Dalam bab ini penulis membahas tentang semua

kegiatan praktek kerja lapangan secara singkat dan

mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan

judul dan permasalahan yang diangkat oleh penulis.

BAB III Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini dikemukakan sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi dan manajemen,

kegiatan perusahaan, dan fasilitas yang dimiliki PT

Angkasa Pura I.

BAB IV Pembahasan

5
Dalam bab ini membahas mengenai permasalahan

yang ada pada bab I (satu).

BAB V Penutup

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang

kesimpulan dari hasil pembahasan berikut juga saran-

saran yang disimpulkan dari bab IV.

6
BAB II

KAJIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan wajib selama 6 bulan

yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa untuk memenuhi persyaratan

kelulusan program studi Diploma Tiga. Selain kegiatan yang harus

diikuti dan diselesaikan, setiap mahasiswa juga harus membuat laporan

PKL dalam bentuk tugas akhir.

Penulis melaksanakan (PKL) selama 6 bulan di PT.Angkasa Pura

Airport (Persero) Bandar Udara Jendral Ahmad Yani Semarang. Adapun

kegiatan dan teori-teori yang berhubungan dengan judul dan

permasalahan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut :

B. Landasan Teori

1. Bandara Udara

Bandar Udara menurut UU NO. 1 Tahun 2009 adalah kawasan di

daratan dan perairan dengan batas-batas yang di tentukan digunakan

sebagai fungsi tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik

turun penumpang, bongkar muat barang dan tempat perpindahan

intramoda dan antarmoda transportasi, yang sudah dilengkapi dengan

fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta memiliki fasilitas

pokok dan  fasilitas penunjang lainnya.

Bandar udara memiliki peran sebagai Simpul dalam jaringan

transportasi udara yang digambarkan sebagai titik lokasi bandar udara hal

7
ini menjadi pertemuan beberapa jaringan dan rute penerbangan sesuai

bandar udara supaya memajukan kegiatan perekonomian dalam upaya

penataan pembangunan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi serta

pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang digunakan sebagai

lokasi dan wilayah di sekitar bandar udara yang menjadi ladang kegiatan

Bandar udara sebagai tempat penyelenggaraan suatu kegiatan dan

contoh badan usaha yang melakukan kegiatan pada Bandar udara sebagai

berikut:

a. Unit Penyelenggaran Bandar Udara atau Badan Usaha Bandar Udara

b. Badan Usaha Angkutan Udara

c. Badan Hukum Indonesia atau perorangan melalui kerjasama dengan

Unit Penyelenggara Bandar Udara atau Badan Usaha Bandar Udara.

2. Pengawasan

Pengawasan adalah sebuah proses yang menetapkan ukuran kinerja

terhadap suatu hal dan pengambilan yang didasari oleh tindakan dapat

mendukung pencapaian hasil yang bisa diharapkan sesuai dengan apa

yang telah dikerjakan. Pengawasan ialah proses dimana untuk

memastikan bahwa sewgala aktifitas yang dilakukan sesuai dengan

standarisasi dan yang suka direncanakan secara matang. . 

Menurut Winardi (2000:585) Pengawasan merupakan semua aktifitas

yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa

apa yang dihasilkan actual sesuai dengan apa yang telah dikerjakan oleh

manajer..

8
Sedangkan menurut Komaruddin Pengawasan merupakan hubungan

dengan perbandingan antara actual rencana, dan awalan, langkah yang

harus bisa dilakukan dengan melakukan perbaikan terhadap penyimpanan

dan rencana yang berarti.

Pengawasan adalah suatu upaya yang dilakukan secara sisitematik

untuk meningkatkan kinerja standar pada perencanaan, merancang suatu

system yang bisa dijadikan umpan balik informasi. Untuk

membandingkan kinerja yang actual dengan standar sesuai dengan

standarisasi. Untuk menetapkan yang telah terjadi dalam penyimpangan

tersebut. Serta untuk mengambil suatu tindakan keputusan perbaikan

harus diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya yang ada

termasuk asset besar perusahaan dan pemerintahan dapat berjalan efektif

dan efesien. Untuk melakukannya harus bisa mencapai target perusahaan

maupun pemerintahan. Dari beberapa penjelasan diatas dapat

menyipulkan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam

melakukan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka

perencanaan yang diharapkan oleh setiap manajemen dapat terpenuhi dan

berjalan dengan baik. 

Konsep pengawasan adalah menunjukkan pengawasan yang

berarti merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan

dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak atas

kepada pihak di bawahnya. Dalam ilmu manajemen, pengawasan

ditempatkan sebagai terhadap tahapan terakhir dari fungsi manajemen.

Dari pengawasan mengandung makna pula sebagai berikut:

9
a. pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi

yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang

sedang dilakukan sesuai dengan ketetentua pada peraturan.

b. Suatu usaha yang harus dilakukan suatu pekerjaan dapat

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan

dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya

hambatan, sedangkan hambatan yang terjadi yaitu dapat segera

diketahui yang kemudian dapat dilakukan secepatnya di

tindakan perbaikannya. 

3. Servise

Servise merupakan perbaikan atau jasa untuk mengembalikan

kondisi dan fungsi dari suatu benda atau alat.dalam hal ini dapat

mengakibatkan kerusakan dalam pemakaian alat tersebut pada kondisi

seperti baru. Proses perbaikan tidak seperti pada kondisi awal, terutama

adalah alat yang diperbaiki tidak dapat berfungsi secara normal seperti

awal. beberapa dari produk yang memiliki pada dipasaran tidak

mempunyai sparepart untuk penggantian sesuatu yang dilakukan saat

perbaikan, meskipun memiliki harga sparepart tersebut hamper sama atau

mendekati harga baru satu unit produk tersebut. konsumen dapat

membeli produk yang memilik fungsi sama dengan barang yang sudah

rusak tersebut.

Servise merupakan suata hal yang sangat penting dalam dunia

bisnis karena servise salah satu bentuk penghargaan kepada pelanggan.

Servise juga menjadi salah satu pertimbangan seseorang untuk

10
memutuskan membeli produk atau menggunakan jasa dari sebuah

perusahaan tersebut. Servise yang kurang baik dalam pengerjaan

membuat pelanggan lari dan beralih ke perusahaan pesaing. Mengingat

begitu pentingnya servise bagi kelangsungan usaha, sudah selayaknya

bila kita selalu menjaga servise kita kepada pelanggan.

Beberapa berikut ini adalah pengertian dan definisi service:

Menurut Ahman Sutardi (2003) Servise adalah setiap kegiatan yang

diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui

pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan

Menurut Hermawan Kartajaya (2006:18) Servise merupakan sebuah

paradigma dari orang - orang dalam sebuah perusahaan, tidak peduli

apakah sebuah perusahaan yang menghasilkan product atau servise untuk

selalu memberikan best value pada pelanggannya

Meskipun servise sering kali memasukkan komponen tangibles yang

penting, komponen ini bersama - sama dengan personel yang ahli

menjadi kombinasi yang dominan dalam rangkaian value creation untuk

penciptaan kinerja jasa

11
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAN

A. Sejarah PT.Angkasa Pura I (Persero)

PT.Angkasa Pura I (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang didirikan berdasarkan pada PP No. 33 tanggal 15

November 1962 dengan nama Perusahaan Negara Angkasa Pura

“Kemayoran” yang selanjutnya disebut dengan Perusahaan Negara

Kemayoran. Perusahaan Negara kemayoran merupakan Perusahaan

Negara pertama di Indonesia yang dibentuk oleh pemerintah sebagai

proyek percobaan dalam pengurusan dan pengusahaan bandar udara.

Perusahaan Negara Kemayoran pada saat itu ditunjuk untuk mengurus

dan mengusahakan bandar udara Kemayoran.

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara,

berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 1986 tanggal 19 Mei 1986, nama

Perum Angkasa Pura diubah menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura I.

Hal ini sejalan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang

sebelumnya bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng,

secara khusus bertugas untuk mengelola Bandara Soekarno-Hatta

Jakarta.

Kemudian, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum

diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki

sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi

PT Angkasa Pura I (Persero). Saat ini, Angkasa Pura Airports mengelola

12
15 (lima belas) bandara di Indonesia, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai

(Denpasar), Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Sultan Hasanuddin

(Makassar), Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan

(Balikpapan), Bandara Frans Kaisiepo (Biak),Bandara Sam Ratulangi

(Manado), Bandara Syamsudin Noor (Banjarmasin), Bandara Jenderal

Ahmad Yani (Semarang), Bandara Adisutjipto (Yogyakarta),Bandara

Adi Soemarmo (Surakarta),Bandara Internasional Lombok (Lombok

Tengah), Bandara Pattimura (Ambon), Bandara El Tari (Kupang),

Bandara Internasional Yogyakarta (Kulon Progo), Bandara Sentani

(Jayapura).

B. Sejarah Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang

Bandara Udara International Jenderal Ahmad Yani adalah sebuah

bandar udara yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.

Nama bandara ini diambil dari salah satu nama pahlawan revolusi

Indonesia, Ahmad Yani. Peresmian menjadi bandara internasional

berlangsung dala penerbangan perdana Garuda Indonesia ke Singapura

bulan Maret 2004. Pada awalnya Bandara Jenderal Ahmad Yani adalah

pangkalan udara TNI Angkatan Darat, dahulu lebih dikenal dengan

Pangkalan Udara Angkatan Darat Kalibanteng.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Panglima Angkatan Udara,

Menteri Perhubungan dan Menteri Angkatan darat tanggal 31 Agustus

1966, maka Pangkalan Udara AD diubah statusnya menjadi Pangkalan

Udara Bersama Kalibanteng Semarang. Namun karena peningkatan

13
frekuensi penerbangan sipil, maka pada tanggal 1 Oktober 1995, Bandara

Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang menjadi salah Bandar Udara

dibawah PT Angkasa Pura.

Pada tahun 2004 seiring dengan perkembangan arus global,

penggunaan jasa menghendaki adanya penerbangan Intenasional. Dengan

demikian, tanggal 10 Agustus 2004 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor KM 64 Tahun 2004 yang mengatur pelayanan

Angkatan Udara ke atau dari Luar Negeri melalui Bandar Udara Ahmad

Yani Semarang. Dan telah diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah

Jawa Tengah pada hari Selasa tanggal 31 Agustus 2003. Jalur

penerbangan Internasional tersebut adalah Semarang-Singapura pulang

dan pergi.

Pada 7 Juni 2018, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian

terminal baru Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Pengembangan bandara yang menelan investasi lebih dari Rp 2 triliun ini

untuk mengatasi “lack of capacity” di terminal lama. Sebelumnya,

kapasitas terminal hanya mampu menampung 800 ribu penumpang per

tahun, namun harus melayani 4,4 juta penumpang pada 2017 lalu.

Kapasitas terminal baru dapat menampung :

a. 6, 9 juta penumpang per tahun,

b. Memiliki luas hingga 58.652 meter persegi,

c. Apron baru yang mampu menampung 12 pesawat,

d. Fasilitas 30 check-in counter, 8 eskalator, 8 elevator,

14
e. Gedung parkir mampu menampung 1.200 kendaraan,

f. Serta 3 buah garbarata

C. Visi, Misi dan Nilai Budaya Perusahaan

1. Visi Perusahaan

Menjadi Penghubung dunia yang lebih dari sekedar operator

bandar udara dengan keunggulan layanan yang menampilkan

keramahtamahan khas Indonesia.

2. Misi Perusahaan

a. Memberikan layanan berskala global dalam standar

keselamatan, keamanan, dan kenyamanan terbaik.

b. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan.

c. Menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan

ekonomi.

d. Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreativitas

dan inovasi.

e. Memberikan kinerja pelayanan bandar udara yang prima

dalam memenuhi harapan stakeholder melalui pengelolaan

sumber daya manusia yang unggul.

f. Memberikan kontribusi positif pada kelestarian

lingkungan.

3. Nilai Budaya Perusahaan

a. Amanah

Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.

15
b. Kompeten

Terus berusaha dalam mengembangkan kapabilitas.

c. Harmonis

Saling peduli dan menghargai perbedaan.

d. Loyal

Menjujung tinggi kepentingan Bangsa dan Negara.

e. Adaptif

Berkarya dalam menggerakkan ataupun menghadapi

perubahan.

f. Kolaboratif

Membangun kolaborasi yang sinergis.

D. Biodata Perusahaan

PT.Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandar Udara Internasional

Jenderal Ahmad Yani Semarang terletak di:

Alamat : Jalan Ahmad Yani, Tambakharjo, Kec. Semarang

Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50149

Kategori Bandara : Internasional

Kelas Bandara : Kelas IB

Pengelola Bandara : PT Angkasa Pura I (Persero)

Email : srg@angkasapura1.co.id

Telepon : +622486000600

Fax : +62247603506

16
E. Fasilitas Penunjang Operasi

Fasilitas penunjang diterminal operasional yaitu :

1. Kursi

g. Area Departure – Arrival Hall : 223 Seat

h. Area Waiting Room Domestik : 572 Seat

i. Area Waiting Room Internasional : 236 Seat

2. Conveyor Belt

 Area Domestik : 2 Unit

 Area Internasional : 1 Unit

3. TV Hiburan

 Area Departure : 34 Unit

 Area Arrival : NIL

4. Internet Corner

 Area Departure : 10 Unit

 Area Arrival : NIL

5. Eskalator

 Area Departure : 4 Unit

 Area Arrival : 4 Unit

Fasilitas sarana dan prasana pada sisi Apron yaitu :

1. Parking Stand : 29031,52 m²

2. Taxiway : 2100 m²

3. Runway yaitu 120600 m²

4. Aviobridge : 3 Unit

17
5. Follow Me Car : 1 Unit

6. Bird Strike Car : 1 Unit

7. Sepeda Kayuh : 2 Unit

8. Radio Base : 3 Unit

9. Handy Talky : 7 Unit

10. Apron Service Building : 12 Ruangan

Berikut di bawah ini merupakan layout bandara Internasional Jenderal

Ahmad Yani Semarang.

Gambar III.I Gambar Tata Layout Bandar Udara International Jenderal

Ahmad Yani Semarang

18
F. STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Gambar III . II Struktur Organisasi Bandara Udara Internasional Jendral

Ahmad Yani Semarang

Sumber : Bandar Udara International Jenderal Ahmad Yani Semarang

19
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan mengemukakan pembahasan mengenai

masalah – masalah yang penulis paparkan pada Bab I saat melakukan

Praktek Kerja Lapanngan (PKL) di PT.Angkasa Pura I (Persero) Bandar

Udara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang

A. Masih adanya kendala dalam penanganan keluhan dari

pelayanan operasional Bandara

Dalam melaksanakan pelayanan Terminal Service Officer (TSO)

mendapatkan beberapa keluhan atau complain dari para customer atau

pengguna jasa terkait penanganan dan pelayanan yang ada seperti suhu

ruangan di terminal melebihi ketentuan standar pelayanan yang

ditetapkan sesuai PM 178 tahun 2015 tentang standar pelayanan bagi

pengguna jasa bandara dimana lebih dari 25 0 C

Faktornya penyebab keluhan atau compalain dari customer


0
dikarenakan suhu udara atau suhu ruangan lebih dari 25 C dan air

conditoning (AC) mungkin tidak dinyalakan maksimal. dikarenakan

efisiensi fasilitas supaya meminimalisir biaya pengeluaran dari pihak

bandara tersebut dikarenakan pandemi covid-19.

Dampaknya yaitu sehingga menyebabkan para customer atau

pengguna jasa merasa kurang nyaman karena udara tersebut.

20
Solusinya yang dapat berikan untuk penanganan atau keluhan dari

operasional bandara yaitu :

1. Mengevaluasi suhu udara di bandara dengan mengutamakan beberapa

area dimana pennumpang lebih banyak waktu tunggunya, semisal di

ruang tunggu,

2. Mengevaluasi penggunaan daya listrik diarea lainnya ketika area ruang

tunggu suhu udaranya sesuai standar agar tidak menambah beban biaya

listrik terutama dimasa pandemi

3. Petugas Terminal servise officer (TSO) senantiasa memantai suhu

ruangan terutama pada saat peak hour sehingga dapat langsung

berkoordinasi dengan unit terkait untukk memstandarkan suhu pada

waktu tersebut.

B. Belum terintergrasinya laporan kerusakan yang dibuat oleh unit

terminal servise dengan laporan unit teknis

Beberapa fasilitas bandara terdapat beberapa kerusakan,

Terminal Service Officer (TSO) mendapatkan laporan kerusakan disaat

melakukan inspeksi atau laporan dari unit lain. Laporan kerusakan yaitu

kran wastafel yang berada di toilet wanita dan toilet pria. Setelah

mendapatkan laporan kerusakan Terminal Service Officer (TSO)

berkoordinasi dengan petugas teknisi untuk melakukan perbaikan pada

kerusakan yang ada.

21
Namun dalam masa penulis melaksanakan PKL di unit AOCC

ditemukan belum terintergrasi dengan baik dan selalu miss komunikasi

dengan unit lainnya.

Faktor penyebab yaitu kordinasi Terminal Service Officer

(TSO) dengan unit teknisi belum terintegrasi dengan baik sehingga

terkadang terjadi miss komunikasi antara satu sama lain.

Dampaknya yaitu keterlambat laporan ke manager atau ke

cabang PT Angkasa Pura 1 pusat.

Solusinya yang dapat penulis berikan untuk optimalisasi AOCC dalam

implementasi dalam laporan sebagai berikut :

1. Mengembangkan sistem aplikasi My Inspeksi berupa dashboard report

yang dapat diakses oleh para unit terkait agar memudahkan proses

berkoordinasi dan berbagi data laporan fasilitas kerusakan di bandara

sehingga jika ditemukannya suatu permasalahan, penanganan dan

pengambilan keputusan dapat ditindaklanjuti secara cepat, tepat, dan

efisien. Integrasi dan kolaborasi ini merupakan kunci utama dalam

implementasi aplikasi My Inspeksi sehingga dapat mewujudkan

pelayanan yang mengutamakan keselamatan dan keamanan.

2. Dibuatnya Standar Operasional Prosedur (SOP) diunit AOCC agar para

unit terkait didalamnya dapat mengetahui tugas dan fungsinya masing-

masing serta menjadikanya sebagai pedoman dalam melaksanakan

pekerjaan.

C. Masih adanya kendala penggunaan sistem My inspeksi

22
Kendala yang terdapat di area landside dan terminal bandara Ahmad

Yani Semarang yang masih mengalami beberapa yaitu aplikasi My

inspeksi.

My inspeksi adalah evaluasi fasilitas bandara sama pengambilan

sampel masih baik, layak pakai atau tidak. manfaatnya supaya

perusahaan tau level of standart di lapangan udah sesuai sama prosedur

yang ada. Jika Tidak sesuai perusahaan harus diperbaiki dan aplikasi My

inspeksi dibuat oleh bandara Ahmad Yani Semarang. Apliasi my inspeksi

sudah disetujui oleh PT Angkasa Pura. setelah di setujui oleh PT

Angkasa Pura, aplikasi My inspeksi baru menyebar ke bandara Angkasa

Pura 1.

Terkadang saat menggunakan aplikasi my inspeksi terjadi terkendala

berupa error saat membuka aplikasi, atau saat akan mengscan barcode

untuk keperluaan inspeksi, aplikasi tiba-tiba berhenti sehingga

menghambat pekerjaan.

23
Gambar IV.III

Gambar IV.III adalah home awal sebelum login aplikasi My

inspeksi. Setiap login aplikasi My inspeksi menggunakan nomor induk

pegawai (NIP), sebelum login biasanya supervisor ngasih scan barcode

didaerah terminal dan landside di setiap nomor induk pegawai (NIP)

Setelah sudah dikasih titik tempat terminal dan landside scan barcode

oleh supervisor, Terminal service office (TSO) yang bergerak atau

mengerjakaan aplikasi My inspeksi yang sudah diberi oleh supervisor.

Pada dasarnya tujuannya aplikasi ini.

Gambar IV.IV

Gambar IV.IV adalah aplikasi My Inspkesi yang sudah

menggunakan login akun pegawai Terminal Service Oficer (TSO), dan

24
disitu bisa keliatan tititk mana saja yang harus dikerjakan untuk scan

barcode didaerah terminal dan landside. Jika berwana hijau artinya belum

dikerjakan. Apa yang ditampilkan adalah salah satu program dimana bila

suatu pekerjaan yang karyawan sudah lakukan maka sudah bisa

dikatakan selesai bila sudah melaporkan apa yang sudah dikerjakan di

kolom layanan pelaporan tersebut.

Gambar IV.V

Gambar IV.V diatas adalah contoh saat scan barcode suka

eror tiba-tiba. ataupun saat eror ada bacaan “lokasi tidak ditemukan”

beberapa percobaan keluar masuk aplikasi My Inspeksi.

25
Faktor penyebab nya adalah sinyal lokasi tidak ditemukan

atau sinyal GPS, dikarenakan server down. Berdampak tidak bisa

ngescan barcode dan menghambat pekerjaan.

Dampaknya menyebabkan keterlambatan informasi Inspeksi

atau keterlamabatan laporan ke team leader atau manager.

Solusinya yaitu membenahi sistem aplikasi supaya server tidak

down dan sinyal lokasi atau sinyal GPS lebih diperbaikin dengan baik.

Sehingga tidak terjadinya eror karena sinyal lokasi atau sinyal GPS. Maka dari

itu sudah seharusnya program aplikasi My Inspeksi harus bisa

diremajakan terus agar bisa terpakai dengan layak untuk para pekerja.

Gambar IV.VI

Gambar IV.VI pertama adalah saat mau menggunakan

aplikasi My Inspeksi terkendala berupa error saat membuka aplikasi My

Inspeksi, gambar kedua aplikasi My inspeksi keluar dengan sendirinya.

26
Namun selama masa penulis melaksanakan PKL di unit

AOCC Bandara Udara SRG, sering terjadi Aplikasi My Inspeksi keluar

dengan sendirinya ataupun eror.

Faktor penyebab yaitu error dalam sistemnya atau beberapa

fiturnya belum keupdgrade fasilitas atau perlalatan yang ada. Sinyal

jaringan yang terlalu lemah, menyebabkan tidak bisa login atau tidak bisa

masuk ke aplikasi My Inspeksi

Dampaknya menyebabkan keterlambatan informasi Inspeksi

atau keterlamabatan laporan ke team leader atau manager.

Solusinya aplikasi My Inspeksi diupgrade lagi supaya sistemnya udah

bagus dan benar. Tidak terjadi error dalam sistem aplikasi My Inspeksi.

27
Gambar IV.VII

Gambar IV.VII adalah isi aplikasi My inspeksi setelah scan

barcode, dan dalam pengisian nya terdapat daerah toilet kedatangan

bandara Ahmad Yani Semarang, Setelah terisii semua di submit.

Gambar IV.VIII

Gambar IV.VIII adalah yang sudah mengisi atau mengerjakan semua

titik tempat aplikasi My Inspeksi yang ada di terminal dan lanside

maupun airside. Dan laporan aplikasi My Inspeksi dilihat oleh Team

leader atau manager.

28
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan penulis tentang laporan Praktek Kerja Lapangan yang

berjudul “Sistem Pengawasan Pelayanan Unit Terminal Service Bandara

Ahmad Yani Semarang” dan permasalahan – permasalahan yang timbul

dalam kegiatan tersebut , maka penulis dapat menyimpulkan beberapa

hal, yaitu :

1. Masih adanya kendala dalam penanganan keluhan dari

pelayanan oprasional Bandara

Kesimpulanya yaitu, Terminal Service office (TSO)

mendapatkan beberapa keluhan atau complain dari para customer atau

pengguna jasa, merasa kurang nyaman karena suhu udara tersebut.

Dikarenakan efisiensi fasilitas supaya meminimalisir biayaya

pengeluaran dari pihak bandara tersebut dikarenakan pandemi covid-19.

Dampaknya sehingga menyebabkan para customer atau pengguna jasa

merasa kurang nyaman karena udara tersebut.

2. Belum terintergrasinya laporan kerusakan yang dibuat oleh unit

terminal service dengan laporan unit teknis

Belum terintergrasinya laporan kerusakan, dan terjadi atau

belum berkoodinasi dilapangan dengan baik dalam laporan dikarenakan

petugas Terminal Service office (TSO) dan unit teknis sehingga

29
terkadang terjadi miss komunikasi antara satu sama lain. Dampaknya

yaitu keterlambat laporan ke manager atau ke cabang PT Angkasa Pura 1

pusat.

3. Masih adanya kendala penggunaan sistem My inspeksi

Masih adanya kendala dalam menggunakan sistem aplikasi My

inspkesi, terjadinya terkendala berupa error saat membuka aplikasi My

Inspeksi, atau saat mengescan barcode untuk keperluaan inspeksi,

aplikasi tiba-tiba berhenti sehingga menghamabat pekerjaan. Faktor

penyebab nya aadalah sinyal lokasi tidak ditemukan atau sinyal GPS,

dikarenakan server down. Berdampak tidak bisa ngescan barcode dan

error dalam sistemnya atau beberapa fiturnya belum keupgrade fasilitas

atau peralatan yang ada. Mengakibatkan menghambat pekerjaan dan

menghambat laporan aplikasi My Inspeksi ke team leader dan manager.

2. Saran

1. Penulis berharap Mengevaluasi suhu udara di bandara dengan

mengutamakan beberapa area dimana pennumpang lebih banyak

waktu tunggunya, semisal di ruang tunggu, penggunaan daya listrik

diarea lainnya ketika area ruang tunggu suhu udaranya sesuai standar

agar tidak menambah beban biaya listrik terutama dimasa pandemi.

Petugas Terminal servise officer (TSO) senantiasa memantai suhu

ruangan terutama pada saat peak hour sehingga dapat langsung

berkoordinasi dengan unit terkait untukk memstandarkan suhu pada

waktu tersebut.

30
2. Dibuatnya Standar Operasional Prosedur (SOP) diunit AOCC agar

para unit terkait didalamnya dapat mengetahui tugas dan fungsinya

masing-masing serta menjadikanya sebagai pedoman dalam

melaksanakan pekerjaan. Mengembangkan sistem aplikasi My

Inspeksi berupa dashboard report yang dapat diakses oleh para unit

terkait agar memudahkan proses berkoordinasi dan berbagi data

laporan fasilitas kerusakan di bandara sehingga jika ditemukannya

suatu permasalahan, penanganan dan pengambilan keputusan dapat

ditindaklanjuti secara cepat, tepat, dan efisien. Integrasi dan

kolaborasi ini merupakan kunci utama dalam implementasi aplikasi

My Inspeksi sehingga dapat mewujudkan pelayanan yang

mengutamakan keselamatan dan keamanan.

3. Penulis berharap membenahi sistem aplikasi supaya server tidak

down dan sinyal lokasi atau sinyal GPS lebih diperbaikin dengan

baik. Sehingga tidak terjadinya eror karena sinyal lokasi atau sinyal

GPS. Maka dari itu sudah seharusnya program aplikasi My Inspeksi

harus bisa diremajakan terus agar bisa terpakai dengan layak untuk

para pekerja. Dan aplikasi My Inspeksi diupgrade lagi supaya

sistemnya bagus dan benar. Tidak terjadi error dalam sistem aplikasi

My Inspeksi.

31
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman dimos landside

Undang – Undang dan Peraturan Menteri:

UU RI No.1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

Peraturan Perhubungan No. KM 7 Tahun 2008 Tanggal 12 Februari 2008

Website :

https://sekolahpenerbangan.com/tugas-terminal-inspector-services/

http://hubud.dephub.go.id/website/Bandara.php

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-pengawasan-82

http://aguszuhri26.blogspot.com/2014/11/pengertian-servis-

perbaikan.html

http://hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/permen/PM_96_Tahun_20

16_$_1476946834_1488364397_$_.pdf

Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) No:

KEP.DU.07/OB.01/2021. Tentang Pengoperasian Airport Operation

Control center (AOCC) di Bandar Udara PT Angkasa Pura I (Persero)

32
LAMPIRAN

Gambar Waiting Room Domestik Bandara Ahmad Yani Semarang

Gambar Ruang kedatangan domestic Bandara Ahmad Yani Semarang

33
Gambar bersama Manager Landside dan Airside Bandara Ahmad Yani

Semarang

Gambar bersama Staff kantor admin Bandara Ahmad Yani Semarang

34
Gambar bersama Staff Aprove Move Control

Gambar bersama Staff AOLT Bandara Ahmad Yani Semarang

35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

1. Nama :Ivan Hauzan

Aditya

2. Nim : 180301001034

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Tempat/ tanggal lahir : Semarang, 12 Februari 1999

5. Alamat : Perumahan Tatya Asri Blok LB 28

RT04/12 Kabupaten Bogor

6. Email : ivanhauzana@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

1. 2005-2011 : SDIP Daarul Jannah

2. 2011-2014 : SMPIP Daarul Jannah

3. 2014-2017 : SMA Pgri Cibinong

4. 2018-2021 : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

36

Anda mungkin juga menyukai