Puji dan Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah pengantar ekonomi ini. Adapun maksud dan
tujuan kami disini untuk menyajikan beberapa hal yang menjadi materi dari makalah kami.
Makalah ini membahas mengenai Pendapatan Nasional. Makalah ini juga menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti untuk para pembacanya. Kami menyadari bahwa didalam makalah
kami ini masih banyak kekeurangan , kami mengharapkan kritik dan saran demi
menyempurnakan makalah kami agar lebih baik dan dapat berguna semaksimal mungkin.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan dan penyempurnaan makalah ini.
Hormat Kami,
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan penulisan.............................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendapatan Nasional......................................................................................................2
a. Pengertian pendapatan nasional.....................................................................................2
b. Konsep pendapatan nasional.........................................................................................2
c. Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional..........................................................4
d. Manfaaat pengitungan pendapatan nasional..................................................................5
e. Penghitungan pendapatan nasional................................................................................6
f. Pendapatan Perkapita.....................................................................................................7
g. Hubungan pendapatan nasional dengan pendapatan perkapita.....................................7
h. Studi kasus mengenai pendapatan nasional indonesia...................................................8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan .........................................................................................................................10
Daftar Pustaka......................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat dari
angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi ( economic growth ) dapat
diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional ( produksi nasional ) pada periode tertentu.
Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional ( national income ) ini merupakan gambaran dari
aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu. Tingginya tingkat pendapatan nasional
dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat diproduksi. Besarnya kapasitas
produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu
negara. Baik negara yang sedang berkembang maupun negara – negara maju, semua mengiginkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini , yaitu :
1. Sejarah pendapatan nasional
2. Pengertian pendapatan nasional
3. Konsep pendapatan nasional
4. Factor yang mempengaruhi pendapatan nasional
5. Manfaat pendapatan nasional
6. Perhitungan pendapatan nasional
7. Pendekatan dalam perhitungan pendapatan nasional
8. Pendapatan perkapita
9. Hubungan pendapatan nasional penduduk dengan pendapatan perkapita
10. Studi kasus mengenai pendapatan nasional Indonesia
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini , yaitu :
1. Untuk mengetahui Sejarah dari pendapatan nasional
2. Untuk mengetahui Pengertian dari pendapatan nasional
3. Untuk mengetahui Konsep-konsep apa saja yang terdapat dalam pendapatan nasional
4. Untuk mengetahui Factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pendapatan nasional
5. Untuk mengetahui bagaimana cara Perhitungan pendapatan nasional
6. Untuk mengetahui Pendekatan-pendekatan apa saja yang termasuk dalam perhitungan
pendapatan nasional
BAB II
PEMBAHASAN
PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood)
Contoh :
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul
warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga
negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
Maka PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 =
Rp5.000.000,00.
Penghasilan Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul = Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00 =
-Rp2.000.000,00,
dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:
PNB (GNP) = PDB + Penghasilan Neto
= Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00) = Rp3.000.000,00
Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang
modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat
taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif
kecil. Rumusnya :
Contoh:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan
depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar maka:
PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan
yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak
dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya
pajak pendapatan.Rumus untuk menghitung DI adalah :
Bila data pendapatan nasional diketahui, maka akan memberikan dampak bagi
kondisi perekonomian dalam suatu Negara. Berikut ini beberapa dampak diketahuinya
pendapatan nasional bagi kondisi perekonomian dalam negeri :
Bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
Dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri,
pertanian, atau negara jasa
3
Dengan mengetahui data pendapatan nasional, pemerintah dapat menelaah kembali
struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat
kebijakan guna meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini.
Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan
perumusan kebijakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini
untuk masa yang akan datang.
Membandingkan Perekonomian Antardaerah atau Antarnegara
Dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian
terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri,
perdaganan, jasa, dan sebagainya
Perhitungan pendapatan nasional berguna untuk membantu dalam merumuskan
kebijakan pemerintah. Seandainya pertumbuhan ekonomi sebesar 5%,
perhitungan pendapatan nasional inilah yang akan dijadikan sebagai salah
satu acuannya. Dari satu periode ke periode lainnya, tingkat harga
berbagai barang dan jasa akan selalu mengalami perubahan. Perubahan
tersebut biasanya berupa kenaikan harga-harga atau dalam istilah ekonomi
dikenal dengan nama inflasi. Untuk dapat menentukan perubahan harga
ratarata pada suatu periode tertentu diguna kan indeks harga.
Semua hal di atas bermuara pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi
perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
4
X = ekspor
M = impor
- Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun
kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420
triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga
tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Pada hakekatnya sistem tersebut adalah suatu cara pengumpulan informasi mengenai perhitungan:
1. Nilai barang-barang dan jasa yang diproduksikan dalam suatu negara.
2. Nilai berbagai jenis pengeluaran ke atas produk nasional yang diciptakan.
3. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk
menciptakan produksi nasional tersebut.
Untuk menghitung nilai barang dan jasa yang diciptakan oleh suatu perekonomian tiga cara
perhitungan dapat digunakan, yaitu:
1. Cara pengeluaran
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan jumlah pengeluaran ke atas barang dan jasa
yang diproduksikan dalam negara tersebut.
1. Cara produksi atau cara produk neto
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang atau
jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian.
1. Cara pendapatan
Dalam perhitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan
yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan
nasional.
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.
Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan
jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per
kapita.Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara
tersebut. dengan demikian pendapatan per kapita adalah pendapatan rata – rata penduduk suatu
Negara. Sehingga rumusnya adalah :
6
Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.
Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia
secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.
Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240
jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.
Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh
lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh
lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.
Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli
2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang
Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia,
Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi. Indonesia berada di bawah China, India,
Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514
miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.
Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia
Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum
G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini
ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.
Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga
kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42
dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi
nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.
Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa
mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.
7
Tidak semua dampak yang ditimbulkan oleh adanya pendapatan nasional tersebut adalah dampak
buruk, ada dampak baik yang juga dibawa olehnya. Data pendapatan nasional dapat yang
digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara
jasa, mengggolongkan Indonesia sebagai negara pertanian atau agraris membuat hasil bumi
Indonesia cukup dikenal berlimpah oleh Negara luar . Ini meberikan dampak positif yaitu
banyaknya Negara luar yang mengimport barang dari Indonesia, mengingat pentingnya kenaikan
tingkat eksport untuk mengukur pendapatan nasiona tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
PENDAPATAN NASIONAL (NATIONAL INCOME) => Pendapatan yang diterima oleh suatu
negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang .
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-
unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya,
termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam
periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu,
setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak
tidak langsung (indirect tax)
8
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke
tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak
perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://tugaskuliah-adit.blogspot.com/2011/04/pendapatan-nasional.html
http://lyasudiro.blogspot.com/2012/03/pendapatan-nasional.html
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/05/rumus-perhitungan-pendapatan-nasional.html