Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah pengantar ekonomi ini. Adapun maksud dan
tujuan kami disini untuk menyajikan beberapa hal yang menjadi materi dari makalah kami.

Makalah ini membahas mengenai Pendapatan Nasional. Makalah ini juga menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti untuk para pembacanya. Kami menyadari bahwa didalam makalah
kami ini masih banyak kekeurangan , kami mengharapkan kritik dan saran demi
menyempurnakan makalah kami agar lebih baik dan dapat berguna semaksimal mungkin.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan dan penyempurnaan makalah ini.

Slawi, 30 Oktober 2014

Hormat Kami,

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................................................................................................i

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan penulisan.............................................................................................................1

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pendapatan Nasional......................................................................................................2
a.  Pengertian pendapatan nasional.....................................................................................2
b.   Konsep pendapatan nasional.........................................................................................2
c. Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional..........................................................4
d. Manfaaat pengitungan pendapatan nasional..................................................................5
e.   Penghitungan pendapatan nasional................................................................................6
f.   Pendapatan Perkapita.....................................................................................................7
g.   Hubungan pendapatan nasional dengan pendapatan perkapita.....................................7
h. Studi kasus mengenai pendapatan nasional indonesia...................................................8

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan .........................................................................................................................10

Daftar Pustaka......................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat dari
angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi ( economic growth ) dapat
diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional ( produksi nasional ) pada periode tertentu.
Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional ( national income ) ini merupakan gambaran dari
aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu. Tingginya tingkat pendapatan nasional
dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat diproduksi. Besarnya kapasitas
produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu
negara. Baik negara yang sedang berkembang maupun negara – negara maju, semua mengiginkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini  , yaitu :
1. Sejarah pendapatan nasional
2. Pengertian pendapatan nasional
3. Konsep pendapatan nasional
4. Factor yang mempengaruhi pendapatan nasional
5. Manfaat pendapatan nasional
6. Perhitungan pendapatan nasional
7. Pendekatan dalam perhitungan pendapatan nasional
8. Pendapatan perkapita
9. Hubungan pendapatan nasional penduduk dengan pendapatan perkapita
10. Studi kasus mengenai pendapatan nasional Indonesia
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini , yaitu :
1. Untuk mengetahui Sejarah dari pendapatan nasional
2. Untuk mengetahui Pengertian dari pendapatan nasional
3. Untuk mengetahui Konsep-konsep apa saja yang terdapat dalam pendapatan nasional
4. Untuk mengetahui Factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pendapatan nasional
5. Untuk mengetahui bagaimana cara Perhitungan pendapatan nasional
6. Untuk mengetahui Pendekatan-pendekatan apa saja yang termasuk  dalam perhitungan
pendapatan nasional
 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendapatan Nasional


Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris
yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di
suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu
tahun.
2.2 Konsep Pendapatan Nasional
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
 Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
1
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan PDB ini, termasuk juga hasil produksi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang
bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari PDB dianggap bersifat bruto/kotor.
 Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar
negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood)

  PNB = Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP).


  PDB = Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP).
  Pendapatan Neto = Pendapatan dari warga negara yang tinggal di luar negeri dikurangi
pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.

Contoh :
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul
warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga
negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
Maka PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 =
Rp5.000.000,00.
Penghasilan Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul = Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00 =
-Rp2.000.000,00,
dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:
PNB (GNP) = PDB + Penghasilan Neto
= Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00) = Rp3.000.000,00
 Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang
modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat
taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif
kecil. Rumusnya :

NNP = GNP - Depresiasi

Contoh:

Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan
depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar maka:

NNP = 2.007.191,1 − 104.337,9 = 1.902.853,2 milliar


 Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak
tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll. Dirumuskan :
2
Contoh: NNI = GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah, sedangkan
depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar dan pajak tidak langsung dikurangi subsidi
sebesar 85.272,2 milliar maka:
NNI = 2.007.191,1 − 104.337,9 − 85.272,2
= 1.817.519 milliar

 Pendapatan Perseorangan (PI)


Personal Income adalah pendapatan yang diterima oleh setiap lapisan masyarakat dalam
satu tahun. Pendapatan nasional tidak semuanya diterima oleh pemilik faktor produksi karena ada
sebagian pendapatan yang tidak dibagikan antara lain: laba yang ditahan, pajak perseorangan,
iuran jaminan sosial dan transfer payment/bantuan sosial (misalnya untuk masyarakat miskin,
penyandang cacat, veteran, dan lain-lain).Rumus untuk menghitung PI adalah :

PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan
yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak
dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya
pajak pendapatan.Rumus untuk menghitung DI adalah :

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi


Disposable income = Pendapatan Nasional
Personal Income – Direct tax (Pajak
 Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap
barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari
keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat
harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran
barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga
tertentu.
 Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving)
adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes
yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam
konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
 Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
2.4      Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Bila data pendapatan nasional diketahui, maka akan memberikan dampak bagi
kondisi perekonomian dalam suatu Negara. Berikut ini beberapa dampak diketahuinya
pendapatan nasional bagi kondisi perekonomian dalam negeri :
 Bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
 Dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri,
pertanian, atau negara jasa
3
 Dengan mengetahui data pendapatan nasional, pemerintah dapat menelaah kembali
struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat
kebijakan guna meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini.
 Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan
perumusan kebijakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini
untuk masa yang akan datang.
 Membandingkan Perekonomian Antardaerah atau Antarnegara
 Dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian
terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri,
perdaganan, jasa, dan sebagainya
 Perhitungan pendapatan nasional berguna untuk membantu dalam merumuskan
kebijakan pemerintah. Seandainya pertumbuhan ekonomi sebesar 5%,
perhitungan pendapatan nasional inilah yang akan dijadikan sebagai salah
satu acuannya. Dari satu periode ke periode lainnya, tingkat harga
berbagai barang dan jasa akan selalu mengalami perubahan. Perubahan
tersebut biasanya berupa kenaikan harga-harga atau dalam istilah ekonomi
dikenal dengan nama inflasi. Untuk dapat menentukan perubahan harga
ratarata pada suatu periode tertentu diguna kan indeks harga.

Semua hal di atas bermuara pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi
perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

2.5 Perhitungan Pendapatan Nasional


Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
 Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa,
bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada
perusahaan.
- Rumus Pendekatan pendapatan : Y = R + W + I + P
R    = rent income = sewa tanah/alami
W   = wage and salary income = upah/gaji
I      = interest income = bunga modal
P    = profit incom = laba usaha
 Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan
suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode
tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang
jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
- Rumus Pendekatan produksi : Y = Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +…..(PXQ)n
P = harga
Q = kuantitas
 Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang
dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga
(Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih
antara nilai ekspor dikurangi impor ()
- Pendekatan Pengeluaran : Y = C + I + G + (X-M)
C    = konsumsi masyarakat
I      = investasi
G    = pengeluaran pemerintah

4
X    = ekspor
M    = impor
- Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun
kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420
triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga
tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Pada hakekatnya sistem tersebut adalah suatu cara pengumpulan informasi mengenai perhitungan:
1. Nilai barang-barang dan jasa yang diproduksikan dalam suatu negara.
2. Nilai berbagai jenis pengeluaran ke atas produk nasional yang diciptakan.
3. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk
menciptakan produksi nasional tersebut.
Untuk menghitung nilai barang dan jasa yang diciptakan oleh suatu perekonomian tiga cara
perhitungan dapat digunakan, yaitu:
1. Cara pengeluaran
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan jumlah pengeluaran ke atas barang dan jasa
yang diproduksikan dalam negara tersebut.
1. Cara produksi atau cara produk neto
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang atau
jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian.
1. Cara pendapatan
Dalam perhitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan
yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan
nasional.

2.6 Pendapatan per Kapita

Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.
Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan
jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per
kapita.Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara
tersebut. dengan demikian pendapatan per kapita adalah pendapatan rata – rata penduduk suatu
Negara. Sehingga rumusnya adalah :

Pendapatan per Kapita =  Jumlah pendapatan Nasional


Untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita dari tahun ke tahun dapat
dityentukan dengan cara penentuan pendapatan nasional rill, yaitu
Jumlah dengan rumus berikut :
Penduduk
GT = PNRt – PNRt-1  / PNRt-1 x 100%
Keterangan : GT          = Pertumbuhan pendapatan per kapita yang dinyatakan dalam persen.
                     PNRt        = Pendapatan per kapita pada tahun t
                         PNRt-1    = Pendapatan per kapita pada tahun ke (t-1) sebelum tahun ke- t
Manfaat Perhitungan Pendapatan per Kapita  adalah sebagai berikut :
ᴥ. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu Negara dengan Negara lain.
ᴥ. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu Negara dengan Negara lainnya.
5
ᴥ. Sebagai data untuk kebijakan atau sebagai bahan baku pertimbangan mengambil           
kebijakan  mengambil langkah di bidang ekonomi.
ᴥ. Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu Negara dari
tahun ke tahun
2.7 Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk dan Pendapatan Per Kapita
Pendapatan nasional sebuah negara tinggi, tetapi jumlah penduduknya besar maka
pendapatan per kapitanya akan rendah. Sebaliknya pendapatan nasional rendah, tetapi
jumlah penduduk kecil, pendapatan per kapitanya mungkin tinggi. Pendapatan per kapita
yang tinggi memberikan gambaran umum tentang kesejahteraan penduduk, tetapi belum
tentu selurh rakyat menikmat kemakmuran. Untuk itu harus ada aspek pemerataan
pendapatan.
Untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan biasa digunakan Koefisien Gini (Gini
Ratio). Adapun kurva yang menggambarkan hubungan kuantitatif antara persentase
penduduk sebagai penerima pendapatan dengan persentase pendapatan yang nyata-nyata
diterima disebut Kurva Lorenz.

2.8   Studi kasus mengenai pendapatan Nasional Indonesia


Dari data tersebut bisa kita simpulkan bahwa setiap tahunnya Indonesia mengalami
peningkatan Pendapatan Nasional. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar
didunia. Pendapatan terbesar berada pada bidang Industri Pengolahan yg berkisar di atas 25% dari
PDB. Pada tahun 2005 Pendapatan Nasional Indonesia terbesar dipasok dari sektor pertambangan
sebesar Rp 491,28 triliuni. Pendapatan Nasional Indonesia terkecil berada pada sektor Listrik, Gas
dan Air Bersih yang berkisar di bawah 1% dari PDB. Sedangkan mulai dari tahun 2006 hingga
2009 sektor Industri yang paling besar menyumbang Pendapatan Nasional. Dapat dikatakan
bahwa Indonesia saat ini berkembang menjadi Negara Industri walaupun Indonesia disebut
sebagai negara Agraris. Mengapa demikian ? Indonesia menpunyai peluang besar untuk menjadi
Negara Industri dengan SDM yang ada dan dengan adanya teknologi yang berkembang cukup
pesat saat ini. Dengan menjadikan Industri sebagai tonggak utama Pembangunan dan
diberdayakannya SDM yang ada, bukan tidak mungkin Indonesia dapat menciptakan peluang
usaha guna mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan derajat hidup
rakyat banyak.
Menurut VIVAnews – Pendapatan per kapita 2010 diperkirakan naik sekitar US$3.000 atau Rp27
juta per tahun. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, kenaikan itu
disebabkan dua faktor. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai sekitar enam
persen atau lebih, yang pada gilirannya akan meningkatkan PDB. Dampaknya akan lebih bagus
jika pertumbuhan PDB lebih cepat dibanding laju pertumbuhan penduduk.
2.8 Perbandingan pendapatan
nasional Indonesia dengan Negara lain
Saya mengambil contoh perbandingan dengan malaysia, dari sisi pendapatan per kapita,
GNP Malaysia US$ 13.740 dan Indonesia US$ 3.830 media Malaysia menyebutkan, puluhan ribu
TKI menyeberang ke Malaysia memburu pekerjaan karena negeri ini jauh lebih makmur
ketimbang Indonesia. Lantas bagaimana sesungguhnya kondisi ekonomi Indonesia dibandingkan
dengan Malaysia. Untuk melihat kemakmuran kedua negara, banyak kalangan biasanya
menggunakan ukuran pendapatan kotor per kapita (GNP) sebuah negara. Di sini bisa
dibandingkan GNP antara Indonesia dengan Malaysia.
Jika mengacu pada data World Development Indicators database yang dirilis oleh Bank Dunia
pada 1 Juli 2009, Malaysia berada di urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per
tahun.
Sedangkan, Indonesia berada di urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per
tahun. Itu setara dengan Rp 38 jutaan per tahun.

6
Itu berarti GNP per kapita Malaysia 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.
Artinya, penduduk Malaysia yang populasinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia
secara rata-rata lebih makmur dari Indonesia.
Populasi Malaysia pada 2008 sekitar 25 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240
jutaan orang atau 10 kali lipat dibandingkan penduduk Malaysia.
Namun, jika membandingkan seberapa besar volume ekonominya secara nasional, Indonesia jauh
lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan ekonomi, Indonesia jauh
lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.
Menurut data World Development Indicators database 2008 yang dirilis Bank Dunia pada 1 Juli
2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto (PDB), Indonesia jauh lebih kaya ketimbang
Malaysia. Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara maju seperti Belgia,
Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan Arab Saudi. Indonesia berada di bawah China, India,
Australia dan Meksiko. Total PDB Indonesia berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514
miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan.
Dengan PDB sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia
Tenggara. Karena itu, Indonesia satu-satunya negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum
G-20, kumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di sini
ada pula Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India, Rusia hingga Australia.
Sedangkan, kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga
kalah oleh Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan ke 42
dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Artinya, kue ekonomi
nasional Malaysia tidak sampai separuhnya ekonomi Indonesia.
Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 7 persen per tahun, Indonesia diharapkan bisa
mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat.

DAMPAK PENDAPATAN NASIONAL UNTUK LUAR NEGERI


Masalah ekonomi sepertinya telah menjadi masalah paling rumit di Indonesia. Bisa dikatakan
demikian karena masalah tersebut tak jua mendapatkan jalan keluar.. Pemerintah terdiri dari
presiden ,menteri dan staf-stafnya seringkali dituding sebagai pihak yang paling bersalah atas
ketidak mampuan Indonesia menangani masalah perekonomian, namun nyatanya setelah beberapa
periode pergantian “pemimpin” masalah Ekonomi tetap saja tidak dapat diperbaiki, bahkan bisa
dikatakan semakin parah.
Pendapatan nasional Indonesia menjadi tolak ukur seberapa jauh Indonesia telah berkembang dari
waktu ke waktu, dari segi perbaikan memang jika dilihat dari pendapatan nasionalnya
perekonomian Indonesia dikatakan meningkat, namun ada hal lain yang juga tak mampu
dipungkiri yaitu Hutan Negara Indonesia yang juga dikatakan semakin meningkat.
Kegagalan Indonesia di masa lalu dalam mengelola utang telah menyebabkan sebagian
masyarakat alergi terhadap utang luar negeri dan menganggapnya sebagai beban yang harus
dibayar mahal. Besarnya utang luar negeri saat ini telah menimbulkan pro kontra di kalangan
masyarakat luas. Adanya utang yang sangat besar tersebut merupakan suatu ancaman terhadap
stabilitas ekonomi dan kemandirian bangsa Indonesia jika tidak dikelola dengan baik.
Dikarenakan fungsi pendapatan nasional atau pendapatan perkapita membandingkan tingkat
kesejahteraan suatu masyarakat dan tingkat ekonomi antar Negara, pendapatan nasional Negara
ini yag bisa dikatakan belum pada traf memadai juga dapat membuat Negara kita menjadi bahan
olok-olok Negara lain, kita ambil contoh amerika, tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali
pemerintah Indonesia dikatakan “disetir” oleh amerika, banya diantara kebijakan yang diambil
pemerintah duduga memiliki campur tangan dari amerka, ini terjadi karena amerika merasa
Indonesia masih sangat membutuhkan amerika dalam berbagai bidang perekonomian. Begitu pula
dengan Negara-negara lain yang kebanyakan berasal dari benua eropa dan amerika, Indonesia
dianggap lemah dan membutuhkan banyak bantuan dari luar negeri untuk mengkatkan
perekomiannya.

7
Tidak semua dampak yang ditimbulkan oleh adanya pendapatan nasional tersebut adalah dampak
buruk, ada dampak baik yang juga dibawa olehnya. Data pendapatan nasional dapat yang
digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara
jasa, mengggolongkan Indonesia sebagai negara pertanian atau agraris membuat hasil bumi
Indonesia cukup dikenal berlimpah oleh Negara luar . Ini meberikan dampak positif yaitu
banyaknya Negara luar yang mengimport barang dari Indonesia, mengingat pentingnya kenaikan
tingkat eksport untuk mengukur pendapatan nasiona tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi
Indonesia.

BAB III
PENUTUP

3.1.     Kesimpulan
PENDAPATAN NASIONAL (NATIONAL INCOME) => Pendapatan yang diterima oleh suatu
negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang .
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-
unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya,
termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam
periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu,
setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak
tidak langsung (indirect tax)
8
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke
tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak
perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://tugaskuliah-adit.blogspot.com/2011/04/pendapatan-nasional.html
http://lyasudiro.blogspot.com/2012/03/pendapatan-nasional.html

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/05/rumus-perhitungan-pendapatan-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai