Anda di halaman 1dari 19

Dokumen Export

Import
Drs. Denny L. Wuwungan M.AB
SHIPPING INSTRUCTION
Dokumen yang dibuat oleh Pihak I kepada Pihak ke II untuk mengerjakan proses pengiriman barang
berdasarkan Sales Contract yang telah dibuat.

Pihak I dalam Shipping Instruction (SI):


• Pembeli Barang (Buyer)
• Penjual Barang (Shipper)
• Freight Forwarding (Forwarder) untuk vendor
Pihak II dalam SI:
Pelayaran (Shipping line) yang telah disepakati bersama antara buyer dan shipper
Isi Shipping
Instruction
• Data Shipper
• Data Alat Angkut
SAMPLE
• Waktu Keberangkatan
• Waktu Kedatangan
• Data Barang
• Tujuan Barang
• Dara Penerima
BILL OF LADDING (B/L)
• B/L adalah Surat Perjanjian pengangkutan antara shipper (pengirim)/ consignee (penerima
dengan carrier (pengangkut)
• Dokumen pengangkutan barang ini memuat indormasi lengkap mengenai nama pengirim, nama
kapal, data muatan, pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar, rincian freight dan cara
pembayarannya, nama consignee atau pemesan, jumlah B/L original yang dikeluarkan dan
tanggal penandatanganan.
• B/L disebut juga Konosemen
FUNGSI B/L
• Tanda terima barang atau muatan. Yang menyatakan bahwa barang telah dimuat di atas kapal.
• Dokumen pemilikan. Yang dapat digunakan untuk pengambilan barang di pelabuhan pembongkaran.
• Kontrak pengangkutan. Kontrak perjanjian bahwa barang atau muatan akan dimuat di atas kapal hingga tempat
tujuan.
JENIS - JENIS B/L
• House B/L: dikeluarkan oleh pihak forwarding
• Through B/L: dikeluarkan oleh phak pelayaran dari POL (port of loading) sampai ke POD (port of discharges)
meskipun melalui beberapa pelabuhan transit. (B/L biasa atau B/L Shipping)
• Combined Transport B/L: meliputi pengangkutan barang dengan menggunakan lebih dari satu moda transport .
Dokumen ini menyebutkan berbagai operator transportasi (pengangkut) yang akan mengambil barang di tempat
muat pengapalan dan membawanya ke tempat tujuan.
POINT - POINT dalam B/L
• Data customer:
⚬ Data Shipper
■ Bila pemilik asli dari barang memakai jasa forwarding, biasanya nama yang tercantum pada B/L ini adalah
nama forwarding dan dari pihak forwardinhg sendiri akan mengeluarkan House B/L.
⚬ Data Cosignee (penerima)
■ Sering juga nama consignee diisi "To Order" dimana B/L yang tercantum nama ini bisa untuk diperjual
belikan.
⚬ Notify Party: Pihak yang harus dihubungi bila barang telah sampai di POD.
POINT - POINT dalam B/L
• Data Transport:
⚬ Vessel: Nama kapal pertama yang mengangkut barang
⚬ Voy: Voyage dari kapal
⚬ POL: Port of Loading adalah pelabuhan asal muat barang
⚬ POD: Port of Discharges adalah pelabuhan tujuan barang
⚬ Port of Receipt: pelabuhan penerimaan barang kali pertama
⚬ Port of Delivery: tempat tujuan barang
POINT - POINT dalam B/L
• Data Kontainer:
⚬ Nama kontainer
⚬ Nomor seal kontainer
• Data Barang:
⚬ Marks & Number: mark dari barangnya
⚬ Description of goods: jumlah kemasan dan nama barangnya
⚬ Gross weight: berat kotor barang
⚬ Measurement: berat measurement
⚬ Nomor B/L yang ditentukan oleh pihak pelayaran
⚬ Term of Shipment: seperti CY/Cy, CY/FO, CY/Door
⚬ Term of Payment: cara pembayaran bisa Prepaid atau Collect
⚬ On Board Date, issued date, place of issued, signature
CONTOH B/L
Pada setiap bagian belakang B/L terdapat peraturan dari
B/L. Di Indonesia kebanyakan pelayaran mengacu pada
Hague Rules
INVOICE
• Invoice merupakan bukti pembayaran barang untuk
menunjukkan nilai barang
• Nilai barang yang tertera di invoice digunakan untuk
menghitung PEB dan/ atau biaya masuk di wilayah pabean. SAMPLE
• Invoice juga digunakan untuk menghitung biaya asuransi
barang.
PACKING LIST
• Surat yang berisi keterangan jenis dan jumlah barang
• Packing list dibuat oleh Shipper/ Exportir/ pemilik barang.
• Packing list adalah merupakan lampiran dari B/L
• Packing List dikenal juga sebagai Manifest
SAMPLE
PEMBERITAHUAN EKSPOR - BARANG
(PEB)
• Dokumen PEB merupakan dokumen wajib yang harus dibuar sebagai pemberitahuan kepada Bea Cukai (Custom)
bahwa akan ada barang keluar dari wilayah Republik Indonesia.
• Dasar: Peraturan Menteri Keuangan No. 155/PML.04/2008 tentang Barang Pabean.
• Dibuat oleh Exportir atau PPJK.
• Electronic Data Interchange (EDI) sebagai platform PEB berbasis internet PEBT adalah PEB untuk barang tertentu
yang tidak dikenai Bea masuk.
CONTOH PEB

SAMPLE
AIRWAY BILL
• Disebut juga Surat Muatan Udara (SMU)
• Mengacu pada UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan di Pasal 1 ayat 28, disebutkan SMU sebagai dokumen
berbentuk cetak, melalui proses elektronik, atau bentuk lainnya, yang merupakan salah satu bukti adanya perjanjian
pengangkutan udara antara pengirim kargo dan pengangkut, dan hak penerima kargo untuk mengambil kargo.
• Yang mengeluarkan Airway Bill adalah pengirim kargo atau penyedia jasa pengiriman barang sebagai tanda terima
barang dari pengirim kepada penyedia jasa pengiriman.
POINT-POINT DALAM AIRWAY BILL
• Tanggal dan tempat surat muatan udara dibuat,
• Tempat pemberangkatan dan tujuan
• Nama dan alamat pengangkut pertama
• Nama dan alamat pengirim kargo
• Nama dan alamat penerima kargo
• Jumlah, cara pembungkusan, tanda-tanda istimewa, atau nomor kargo yang ada
• Jumlah, berat, ukuran, atau besarnya kargo
• Jenis atau macam kargo yang dikirim
• Pernyataan bahwa pengangkutan kargo ini tunduk pada ketentuan dalam undang-undang
FUNGSI AIRWAY BILL
• 11 digit angka dalam Airway Bill digunakan untuk melakukan pemesanan, cek status pengiriman, dan tracking posisi pengiriman (Resi)
• Sebagai kontrak pengiriman, yang mana dituliskan secara jelas mengenai ketentuan kontrak sebagai dokumen pengiriman.
• Sebagai bukti penerimaan barang jikalau barang yang dikirim sesuai dengan instruksi pengiriman dan diterima dengan baik oleh
konsumen.
• Sebagai faktor pajak karena di dalamya menunjukkan berapa biata yang harus dibayarkan oleh penerima.
• Sebagai sertifikat asuransi, yang mana menjadi bukti jika operator pengirim dalam posisi untuk memastikan pengiriman barang yang
diminta oleh pengirim.
• Sebagai custom declaration, dimana Airway Bill menunjukkan bukti jumlah pengiriman yang ditagih untuk barang bawaan.
• Dalam UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 157, disebutkan juga jika SMU tidak dapat diperjualbelikan atau dijadikan
jaminan kepada orang lain dan/atau pihak lain.
CERTIFICATE OF ORIGIN (COO)
• Disebut juga Surat Keterangan Asal (SKA)
• COO atau SKA merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersbut bahwa barang/
komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah/ negara pengekspor.
• Dasar COO adalah kesepakatan bilateral, regional, multirateral, unilateral atau karena ketentuan sepihak dari suatu
negara pengimpor/ tujuan, yang mewajibkan SKA/ COO ini disertakan pada barang ekspor Indonesia.
• COO/ SKA ini yang membuktikan bahwa barang tersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di Indonesia.
JENIS-JENIS CERTIFICATES OF
ORIGIN
• SKA/ COO Preferensi: Sebagai persyaratan dalam memperoleh preferensi yang disertakan pada barang ekspor
tertentu untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan seluruh atau sebagian bea masuk yang diberikan oleh suatu
negara/ kelompok negara tujuan.
• SKA/ COO Non Prefensi adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen pengawasan dan/ atau
dokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah negara tertentu.

Anda mungkin juga menyukai