Anda di halaman 1dari 65

TRAINING AHLI KEPABEANAN

UNDANG – UNDANG
KEPABEANAN

Stefanus Kurniawan D., S.H.


stifkurniawan@gmail.com
PENGANTAR
KEPABEANAN
PETA KONSEP
DASAR
KEPABEANAN

TATA LAKSANA TATA LAKSANA


PABEAN IMPOR PABEAN EKSPOR

LARANGAN
DAN
PEMBATASAN

FASILITAS KLASIFIKASI SISTEM NILAI


KEPABENAN BARANG PABEAN

SANKSI PEMBAYARAN,
ADMINISTRAS, PENAGIHAN,
KEBERATAN, PENGEMBALIAN
BANDING
PETA KONSEP
KEPABEANAN

PENGAWASAN LALU PEMUNGUTAN BEA


LINTAS BARANG MASUK , BEA KELUAR

WEWENANG KEWAJIBAN FASILITAS


KEPABEANAN PABEAN KEPABEANAN

SANKSI
ADMINISTRASI

KEBERATAN
DAN BANDING

SANKSI PIDANA
KEPABEANAN ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENGAWASAN ATAS LALU LINTAS
BARANG YANG MASUK ATAU KELUAR DAERAH
PABEAN SERTA PEMUNGUTAN BEA MASUK DAN
BEA KELUAR
(PASAL 1 BUTIR 1 UU N0 10 TAHUN 95)

Barang Impor Barang Ekspor Barang Tertentu

Barang yang Barang yang Barang asal daerah


dimasukkan ke dikeluarkan ke pabean yang
dalam daerah dalam daerah pengangkutannya
Pabean Pabean antar suatu tempat
Terutang Bea Terutang Bea di daerah pabean ke
Masuk Keluar tempat lain diawasi
Barang Impor

Suatu barang secara hukum telah dianggap menjadi “ barang impor” ,


setelah barang dimasukkan dalam daerah pabean, barang yang telah
masuk daerah pabean terutang bea masuk

Ps. 2 penjlsan

Barang Ekspor

Suatu barang secara hukum telah dianggap menjadi “ barang ekspor”


, setelah barang dimuat ke sarana pengangkut untuk diangkut keluar
daerah pabean

Ps. 2 penjlsan
OBJEK PENGAWASAN
APARAT PABEAN

Barang Impor & Barang Bea Masuk & Bea


Ekspor Keluar

Pertahanan Keamanan
PENERIMAAN
Nasional (Hankamnas)
NEGARA
Perekonomian TERUTAMA
SEKTOR NON
Lingkungan Hidup MIGAS
DAERAH PABEAN

Wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat , perairan , dan ruang
udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di zona ekonomi eksklusif (ZEE)
dan landas kontinen yang terdapat kegiatan tertentu

Ps. 1 butir 2

Wilayah laut di luar teritorial Maksudnya seperti adanya kegiatan eksplorasi


Indonesia meliputi dasar laut, pertambangan dimana diperlukan barang-
tanah bawahnya dan air di barang untuk kegiatan pengeboran yang
atasnya dengan batas terluar sebagian atau seluruhnya
paling jauh 200 mil diukur dari
garis pangkal laut wilayah
Indonesia
Wilayah laut diluar laut teritorial meliputi dasar laut dan
tanah di bawah nya, yang merupakan kelanjutan
alamiah dari daratan sampai batas terluar kontinen
paling jauh 350 mil diukur dari garis pangkal laut
wilayah Indonesia
KANTOR PABEAN

KPPBC TANJUNG PERAK, KANWIL BEA CUKAI JATIM I,


SURABAYA SURABAYA
KANTOR PABEAN

Kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tempat


dipenuhinya kewajiban pabean

Tempat penyerahan kewajiban pabean dan untuk penyerahan bukti


pembayaran pungutan negara

Ps. 1 butir 4

Tempat yang digunakan oleh Pejabat


Bea dan Cukai untuk melakukan
Pos Pengawasan Pabean pengawasan terhadap lalu lintas
impor dan ekspor

Ps. 1 butir 5
KAWASAN PABEAN

Kawasan khusus (restricted area) dimana hanya instansi terkait yang


boleh berada dalam kawasan ini yaitu bea dan cukai, imigrasi dan
karantina atau dikenal dalam dunia internasional dengan sebutan
Custom, Immigration, dan Quarantine (CIQ)

KAWASAN PABEAN
Kawasan dengan batas- batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara,
atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang
sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai

Ps. 1 butir 3
KEWAJIBAN PABEAN

Semua kegiatan di bidang Kepabeanan yang wajib dilakukan


untuk memenuhi yang telah ditetapkan atas barang impor atau
ekspor
Ps. 1 butir 6

SUBJEK

1. PENGANGKUT

2. IMPORTIR

3. EKPOSTIR

4. PENGUSAHA TEMPAT
PENIMBUNAN
KEWAJIBAN KEPABEANAN
Ps. 6a

REGISTRASI DIREKTORAT JENDERAL BEA


DAN CUKAI

NOMOR IDENTITAS DALAM


RANGKA KEPABEANAN

NIK
PENGANGKUTAN BARANG

Pengangkut yang datang dari “luar daerah pabean atau dalam


daerah pabean yang mengangkut barang impor, barang ekspor,
dan/ atau barang asal daerah pabean yang diangkut ke tempat
lain dalam daerah pabean melalui luar daerah pabean

Wajib memberitahukan Rencana


Kedatangan Sarana Pengangkut
kekantor pabean tujuan sebelum
kedatangan sarana pengangkut

Kecuali Sarana
Pengangkut Darat

Wajib mencantumkan barang


yang dimuat dalam “MANIFES” Ps. 7a
KEWAJIBAN
MENYAMPAIKAN RKSP

Jika tidak segera melakukan Pembongkaran, maka


kewajiban memberitahukan RKSP, dengan ketentuan sbb:

a. paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sejak kedatangan sarana


pengangkut, untuk sarana pengangkut yang melalui laut;
b. paling lambat 8 (delapan) jam sejak kedatangan sarana pengangkut,
untuk sarana pengangkut yang melalui udara; atau
c. pada saat kedatangan sarana pengangkut, untuk sarana pengangkut
yang melalui darat.
KEWAJIBAN
MENYAMPAIKAN RKSP

Pengecualian untuk sarana pengangkut yang berlabuh


paling lama 24 jam dan tidak melakukan pembongkaran

Keadaan Darurat Dapat dilakukan pembongkaran


terlebih dahulu
a. Melaporkan keadaan darurat ke kantor pabean
terdekat pada kesempatan pertama
b. Menyerahkan pemberitahuan pabean paling lambat
72 jam sesudah pembongkaran

Saat kedatangan sarana Saat lego jangkar di perairan pelabuhan untuk


pengangkut sarana pengangkut melalui laut

Saat mendarat di landasan bandar udara untuk


sarana pengangkut melalui udara
IMPOR

IMPOR untuk DIPAKAI IMPOR SEMENTARA

PEMASUKAN BARANG
DIMILIKI, DIKUASAI, IMPOR UNTUK
ATAUPUN DIGUNAKAN SEMENTARA WAKTU DI
OLEH ORANG DI DAERAH DAERAH PABEAN
PABEAN SELANJUTNYA
DIEKSPOR KEMBALI

JK WAKTU 3 TAHUN

JAMINAN
IMPOR untuk DIPAKAI Ps. 10 B

Alternatif untuk mengeluarkan barang impor dari


kawasan pabean

1 Jika telah diserahkan pemberitahuan pabean dan telah dibayar


bea masuk yang terutang

Jika telah diserahkan pemberitahuan pabean dan diserahkan


2 jaminan atas bea masuk yang terutang

3 Jika telah diserahkan dokumen pelengkap dan diserahkan


jaminan atas bea masuk yang terutang
IMPOR SEMENTARA
Ps. 10 D

Kemudahan impor dimana atas barang impor sementara


dapat diberikan pembebasan atau keringanan bea masuk

Pembebasan ini tidak ditujukan untuk impor dengan tujuan


komersial
Contoh: Mobil untuk lomba dan Teleskop untuk penelitian
Ilmiah
Keringanan ini ditujukan untuk impor dengan tujuan
komersial
Contoh:Mesin untuk industri, dan alat berat untuk
konstruksi
TEMPAT PENIMBUNAN
SEMENTARA

Bangunan dan/atau Lapangan tempat lain yang disamakan dengan itu


Kawasan Pabean untuk menimbun barang sementara menunggu
pemuatan atau pengeluaran

Jangka waktu penimbunan dibatasi 30 hari

Ps. 1 butir 16
TEMPAT PENIMBUNAN Ps. 1 butir 17
BERIKAT
Ps. 44

Bangunan, tempat atau kawasan memenuhi persyaratan tertentu yang


digunakan untuk menimbun barang dengan tujuan tertentu dengan
mendapatkan penangguhan bea masuk

Gudang berikat, Kawasan Berikat, Tempat Penyelenggaraan Pameran


Berikat, Toko bebas bea, Tempat Lelang Berikat, dan Kawasan Daur Ulang
Barang dapat dikeluarkan dari tempat penimbunan berikat atas
persetujuan pejabat bea dan cukai untuk:

a. diimpor untuk dipakai;


b. diolah;
c. diekspor sebelum atau sesudah diolah;
d. diangkut ke tempat penimbunan berikat lain atau tempat
penimbunan sementara;
e. dikerjakan dalam daerah pabean dan kemudian
dimasukkan kembali ke tempat penimbunan berikat
dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri; atau
f. dimasukkan kembali ke dalam daerah pabean.

Ps. 45
BEA MASUK

Pungutan negara yang dikenakan atas barang


yang diimpor untuk dipakai

BM berlaku
BM berlaku umum
khusus

BTKI Bea Masuk Anti Dumping

Bea Masuk Imbalan


Bea Masuk Tindakan
Pengamanan
Bea Masuk Pembalasan
TARIF

Klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk atau bea keluar

Buku Tarif Kepabeanan Besarnya pembebanan Bea


Indonesia masuk dan bea keluar yang
dinyatakan dalam persentase
(%) atau tariff nominal tertentu

BTBMI
Ps. 12
TEMPAT PENIMBUNAN
PABEAN

Bangunan dan/a atau Lapangan tempat lain yang disamakan dengan itu
yang disediakan oleh pemerintah di kantor pabean yang berada di bawah
pengelolaan aparat pabean yang berada di bawah pengelolaan aparat
pabean dan digunakan untuk menyimpan barang- barang dalam
pengawasan khusus Bea Masuk dan Cukai

Barang , meliputi

Barang yang
Barang yang Barang yang
dinyatakan tidak
dikuasai negara menjadi milik negara
dikuasai negara

Ps. 48
PEMBERITAHUAN
PABEAN, BEA MASUK dan
BEA KELUAR
PEMBERITAHUAN PABEAN

Pemberitahuan pabean disampaikan dalam bentuk tulisan diatas formulir


atau dalam bentuk data elektronik

Alat bukti yang sah

Kantor Pabean tujuan

Informasi atau rangkaian informasi yang


disusun dan/ atau dihimpun untuk
kegunaan khusus yang diterima, direkam,
dikirim, disimpan, diproses, diambil kembali
atau diproduksi secara elektronik dengan
menggunakan komputer atau perangkat
pengolah data elektronik, optikal, atau cara
lain yang sejenis

Ps. 5a
PEMBERITAHUAN
PABEAN

Pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka


melaksanakan kewajiban pabean dalam bentuk dan syarat
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan

1. Kedatangan Sarana Pengangkut

2. Impor untuk dipakai

3. Impor sementara

4. Pemindahan barang dari Kawasan


Pabean ke Tempat Penimbunan Berikat
5. Pemindahan barang dari Kantor
Pabean ke Kantor Pabean lain dalam
Daerah Pabean
Pasal 28
6. Ekspor Barang
DOKUMEN PELENGKAP
PABEAN

Invoice Bill of Lading Packing List Manifest

SEMUA DOKUMEN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI


PELENGKAP

Pengangkut

Pemberitahuan Pabean,
diwajibkan Importir

Ekspor
TANGGUNG JAWAB BEA MASUK

Pungutan yang dikenakan atas barang yang


diimpor untuk dipakai

Atas barang yang


Sarana Pengangkut
diangkut
Pasal 32/ 33

Atas barang yang


TPS/ TPB
ditimbun

Sejak tanggal
Yang bertanggung IMPORTIR
pemberitahuan pabean
jawab Pasal 30

Bila importir tidak


PPJK
ditemukan
Pasal 31

Orang yang menguasai Atas brg fasilitas/ saat


kedatangan
Pasal 34
KEWAJIBAN MENYAMPAIKAN
PEMBERITAHUAN PABEAN

Paling lambat 24 jam sejak kedatangan sarana


pengangkut yang melalui laut
Paling lambat 8 jam sejak kedatangan sarana
pengangkut yang melalui udara
Pada saat kedatangan, sarana pengangkut yang melalui
darat

Saat lego jangkar diperairan pelabuhan untuk


sarana pengangkut melalui laut
Saat kedatangan
sarana pengangkut
Saat mendarat dilandasan bandar udara untuk
Ps. 7a penjls ayat 1
sarana pengangkut melalui udara

Ketentuan tersebut dikecualikan untuk sarana


pengangkut yang berlabuh selama 24 jam dan tidak
melakukan pembongkaran
Untuk sarana pengangkut yang tidak memenuhi
pasal 7a ayat 3, 4, 5, 6

SANKSI ???

Dikenai sanksi administrasi berupa


denda paling sedikit 10.000.000 dan
paling banyak 100.000.000
PENGANGKUTAN BARANG IMPOR

Dari tempat penimbunan sementara atau penimbunan berikat


dengan tujuan tempat penimbunan sementara atau tempat
penimbunan berikat lainnya

WAJIB MEMBERITAHUKAN KE
“KANTOR PABEAN”

SANKSI ??? Pembongkaran kurang dari yang diberitahukan ,


sanksi administrasi berupa denda paling sedikit
25.000.000,- dan paling banyak 250.000.000
PENGUSAHA
IMPORTIR Pembongkaran lebih dari yang diberitahukan ,
sanksi administrasi berupa denda paling sedikit
25.000.000,- dan paling banyak 250.000.000
Ps. 8a
KEBERANGKATAN SARANA
Ps. 9a
PENGANGKUT

Wajib menyerahkan pemberitahuan pabean atas barang yang


diangkutnya sebelum keberangkatan sarana pengangkut

Dalam daerah
Luar Daerah Pabean
Pabean

Mengangkut barang impor,


barang ekspor dan/ atau
Sarana pengangkut barang asal daerah pabean
wajib mencantumkan yang diangkut ketempat lain
barang dalam manifes dalam daerah pabean melalui
luar daerah pabean
SANKSI ???

Sarana pengangkut tidak menyerahkan


pemberitahuan pabean atas barang yang
diangkut sebelum keberangkatan

Sanksi administrasi berupa denda paling


sedikit 10.000.000 dan paling banyak
100.000.000
JENIS – JENIS BEA MASUK

BEA MASUK BERLAKU


UMUM Pasal 12

Dikenakan Tarif berbeda dari tarif paling tinggi sebesar 40 %

BEA MASUK ANTI


DUMPING Pasal18

Dikenakan atas barang impor yang harga ekspor dari barang


tersebut lebih rendah dari nilai normalnya (dumping)

BEA MASUK IMBALAN


Pasal21

Dikenakan atas barang impor yang ditemukan adanya subsidi yang


diberikan oleh negara pengekspor
BEA MASUK TINDAKAN
PENGAMAN (Safe Guard) Pasall 23a

Dikenakan terhadap barng impor yang terkena lonjakan barang


impor baik secara absolut maupun relatif

BEA MASUK
PEMBALASAN Pasall 23c

Dikenakan terhadap barng impor yang berasal dari negara yang


memperlakukan barang ekspor Indonesia secara diskriminatif
NILAI PABEAN

Nilai yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung bea masuk

Enam Metode Pasal 15

1. Metode I, nilai transaksi barang impor yang bersangkutan

2. Metode II, nilai transaksi barang identik

3. Metode III, nilai transaksi barang serupa

4. Metode IV, DEDUKSI

5. Metode V KOMPUTASI

6. Metode VI, PENGULANGAN


PENETAPAN TARIF & NILAI PABEAN OLEH
PEJABAT

Dapat menetapkan tarif dalam jangka waktu 30 puluh hari sejak


tanggal pemberitahuan pabean

1. SELF ASSESSMENT 2. OFFICE ASSESSMENT

PENETAPAN KEMBALI TARIF & NILAI


PABEAN

Penetapan Pejabat Bea dan Cukai sudah mengikat dan dapat


dilaksanakan , Direktorat Jenderal Bea Cukai dapat menetapkan
kembali tarif dan nilai pabean dalam jangka waktu 2 tahun sejak
tanggal Pemberitahuan Pabean

Pasal 16
FASILITAS,
PEMBAYARAN DAN
JAMINAN
BENTUK FASILITAS KEPABEANAN

PELAYANAN

Diberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih baik, dan


lebih murah

Fiskal Kepabeanan

Diberikan kemudahan fiskal berupa pembebasan bea


masuk, pengembalian bea masuk dan penangguhan
bea masuk
TIDAK DIPUNGUT BEA MASUK

Atas barang yang diangkut terus atau diangkut lanjut, tidak dipungut
bea masuk

“DIANGKUT TERUS”, barang yang diangkut dengan


sarana pengangkut melalui kantor pabean tanpa
dilakukan pembongkaran terlebih dahulu

“DIANGKUT LANJUT”, barang yang diangkut dengan


sarana pengangkut melalui kantor pabean dengan
dilakukan pembongkaran terlebih dahulu

Pasal 10A penj,


FASILITAS PEMBEBASAN atau
KERINGANAN
Peniadaan kewajiban pembayaran bea masuk karena alasan tertentu
yang diatur pada ketentuan kepabeanan

FASILITAS PENGEMBALIAN BEA MASUK

Kelebihan pembayaran dari pembayaran dari pelaku usaha maka


pemerintah melalui aparat pabean harus mengembalikan kelebihan
pembayaran dimaksud

FASILITAS PENANGGUHAN BEA MASUK

Penangguhan pembayaran bea masuk untuk diberikan atas barang


yang ditimbun di TPB untuk diproses yang terutama hasilnya akan
diekspor.

Pasal 34
PEMBAYARAN

Bea Masuk, Denda Administrasi, bunga dibulatkan jumlahnya dalam


ribuan rupiah

Bea masuk yang terutang, dibayar paling lambat pada tanggal


pendaftaran pemberitahuan pabean

Dapat ditunda dalam hal pembayaran ditetapkan secara berkala atau


menunggu keputusan pembebasan atau keringanan

Kekurangan pembayaran bea masuk dan atau denda administrasi


yang terutang wajib dibayar paling lambat 60 hari sejak tanggal
penetapan

Denda Administrasi bunga sebesar 2% setiap bulan dan bagian bulan


dihitung 1 bulan paling lama 24 bulan

Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38


HAK MENDAHULU

Meliputi Bea masuk, denda administrasi, bunga dan denda penagihan

Dikecualikan
1. Biaya perkara semata mata disebabkan oleh suatu
penghukuman untuk melelang barang bergerak dan/ atau
tidak bergerak
2. Biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan
suatu barang

3. Biaya perkara yang semata-mata disebabkan oleh


pelelangan dan penyelesaian suatu warisan

Pasal 39
Hak mendahulu hilang setelah melampaui 2 tahun sejak tanggal
diterbitkan surat tagihan kecuali dalam jangka waktu tsb diberikan
penundaaan

DALUWARSA Pasal 40

10 TAHUN sejak timbulnya kewajiban


membayar

Tidak dapat diperhitungkan, jika:


a. Yang berhutang tidak bertempat tinggal di
Indonesia
b. Yang berhutang memperoleh penundaan

c. Yang berhutang melakukan pelanggaran UU


Jaminan

Pernyataan atau perjanjian untuk menunda kewajiban dalam hal tidak


dipenuhi persyaratan

Jaminan Tunai

Jaminan Bank atau Garansi Bank

Jaminan
Jaminan Perusahaan Asuransi/
Customs Bond

Jaminan Lainnya

Pasal 42
PEMBUKUAN

Proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk


mengumpulkan data dan informasi yang meliputi dan
mempengaruhi keadaan harta, utang, modal, pendapatan dan biaya
yang secara khusus menggambarkan jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa, yang kemudian diikhtisarkan dalam
laporan keuangan

Laporan Keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti


dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha
termasuk data elektronik, surat yang berkaitan dengan kegiatan di
bidang kepabeanan wajib disimpan selama 10 tahun pada tempat
usahanya di Indonesia

Pasal 49 - 51
PEMBUKUAN

Wajib menyelenggarakan
pembukuan

1. Importir

2. Eksportir

3. Pengusaha Tempat Penimbunan


Sementara

4. Pengusaha Tempat Penimbunan Berikat

5. Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan

6. Pengusaha Pengangkutan
PENGAWASAN &
WEWENANG
KEPABEANAN
LARANGAN dan PEMBATASAN
IMPOR dan EKSPOR

Suatu barang dibatasi impornya atau ekspornya jika barang tersebut


sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dibatasi untuk diimpor atau diekspor.

Contoh: Minuman Etil Alkohol (MMEA),

Barang yang dilarang atau dibatasi yang tidak memenuhi syarat


untuk diekspor atau diimpor, jika telah diberitahukan dalam
Pemberitahuan Pabean maka permintaan yang bersangkutan,
barang tersebut dapat dibatalkan ekspornya, diekspor kembali atau
dimusnahkan……pasal 53 (3)

Pasal 53
Barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor
yang tidak diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar
dinyatakan sebagai barang dikuasai negara (pasal 68), kecuali
terhadap barang tsb dimaksudkan lain berdasarkan perundang-
undang yang berlaku

Berupa pemberitahuan pabean rencana


kedatangan sarana pengangkut, pemberitahuan
impor untuk dipakai dan pemberitahuan ekspor
barang
PENGENDALIAN BARANG YANG
MELANGGAR HAKI

Penangguhan sementara waktu pengeluaran barang ini dilakukan


dalam hal:

1. Atas perintah tertulis Ketua Pengadilan Niaga

2. Karena jabatan apabila terdapat bukti yang cukup

Permohonan disertai:
1. Bukti yang cukup mengenai adanya pelanggaran
merek atau hak cipta yang bersangkutan
2. Bukti kepemilikan merek atau hak cipta yang
bersangkutan

3. Perincian dan keterangan yang jelas mengenai


barang impor dan barang ekspor yang dimintakan
penangguhan , agar dengan cepat dikenali pejabat BC

4. Jaminan

Pasal 54-64
WEWENANG PABEAN

1. Wewenang Patroli
2. Wewenang Penyegelan
3. Wewenang Pemeriksaan Barang

4. Pemeriksaan Pembukuan (Audit Kepabeanan)

5. Pemeriksaan Bangunan

6. Pemeriksaan Sarana Pengangkut

7. Pemeriksaan Badan
Dalam melaksanakan tugas berdasarkan undang-undang ini
pejabat bea dan cukai dapat meminta bantuan Kepolisian
Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, dan/atau instansi
lainnya.

Atas permintaan tersebut Kepolisian Republik Indonesia, Tentara


Nasional Indonesia, dan/atau instansi lainnya berkewajiban untuk
memenuhinya.

Pasal 76
PENGAWASA N & PENYEGELAN

Pejabat bea dan cukai berwenang untuk mengunci, menyegel, dan/atau


melekatkan tanda pengaman yang diperlukan terhadap barang impor yang
belum diselesaikan kewajiban pabeannya dan barang ekspor atau barang lain
yang harus diawasi menurut undang-undang ini yang berada di sarana
pengangkut, tempat penimbunan atau tempat lain.

Pasal 78 sd 81
WEWENANG PABEAN

Menegah Barang

Tindakan Administratif untuk menunda pengeluaran, pemuatan,


dan pengangkutan barang impor atau barang ekspor hingga
dipenuhi kewajiban pabean

Menegah Sarana Pengangkut

Tindakan untuk mencegah keberangkatan sarana pengangkut

Pasal 77
Barang Impor/ Ekspor yang telah dinyatakan sebagai
barang yang tidak dikuasai , apabila ada barang:

1. Busuk segera dimusnahkan

2. Sifatnya tidak tahan lama, merusak, berbahaya


atau pengurusannya memerlukan biaya tinggi, barang
dapat segera dilelang dengan memberitahukan
secara tertulis kepada pemiliknya

3. Merupakan barang yang dilarang dinyatakan


menjadi milik negara

4. Merupakan barang yang dibatasi disediakan untuk


diselesaikan oleh pemiliknya dalam jangka waktu 60
hari terhitung sejak disimpan di Tempat Penimbunan
Pabean

Pasal 65-66
Barang yang Barang yang penempatannya dalam suatu
dinyatakan tidak tempat penimbunan diambil alih aparat pabean
dikuasai negara karena adanya ketentuan penimbunan yang
tidak dipenuhi importir

Barang yang Barang yang untuk sementara waktu


dikuasai negara penguasaannya berada pada negara sampai
dapat ditentukan status barang yang sebenarnya

Barang yang semula milik orang yang karena


Barang yang
terdapat pelanggaran tertentu kepemilikannya
menjadi milik negara
beralih ke negara
KEBERATAN & BANDING,
KETENTUAN PIDANA
KEPABEANAN
KEWENANGAN KHUSUS DIREKTUR
Pasal 92 a
JENDERAL

Direktur Jenderal karena jabatan atau atas permohonan dari orang yang
bersangkutan dapat:
a. membetulkan surat penetapan tagihan kekurangan pembayaran bea masuk
yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung,
dan/atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan undang-undang ini; atau
b. mengurangi atau menghapus sanksi administrasi berupa denda dalam hal
sanksi tersebut dikenakan pada orang yang dikenai sanksi karena
kekhilafan atau bukan karena kesalahannya.

PER- 1 BC 2012

Tatacara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pembetulan Surat Penetapan


Tagihan atas Pembetulan Surat Penetapan Tagihan Atas Kekurangan Pembayaran
Bea Masuk dan/ atau Sanksi Administrasi Berupa Denda, Yang disebabkan oleh
kesalahan tulis , kesalahan hitung, kekeliruan , kekhilafan , dan atau bukan
karena kesalahan orang
SANKSI???

Setiap orang yang salah memberitahukan jenis dan/atau jumlah barang dalam
pemberitahuan pabean atas impor yang mengakibatkan kekurangan pembayaran
bea masuk dikenai sanksi administrasi berupa denda paling sedikit 100% (seratus
persen) dari bea masuk yang kurang dibayar dan paling banyak 1.000% (seribu
persen) dari bea masuk yang kurang dibayar.

Setiap orang yang salah memberitahukan jenis dan/atau jumlah barang dalam
pemberitahuan pabean atas ekspor yang mengakibatkan tidak terpenuhinya
pungutan negara di bidang ekspor dikenai sanksi administrasi berupa denda paling
sedikit 100% (seratus persen) dari pungutan negara di bidang ekspor yang kurang
dibayar dan paling banyak 1.000% (seribu persen) dari pungutan negara di bidang
ekspor yang kurang dibayar.
KEBERATAN

Hak Keberatan diatur selama 60 hari sejak tanggal penetapan


dengan menyerahkan jaminan sebesar tagihan yang harus dibayar

Direktur Jenderal harus memutuskan keberatan yang diajukan


dalam waktu 60 hari sejak diterima nya pengajuan keberatan

Keberatan selain tarif dan/ atau nilai pabean juga dapat diajukan
kepada Direktur Jenderal.

Penetapan jabatan selain mengenai tarif dan/atau nilai pabean ,


misalnya penetapan berupa pencabutan fasilitas atau penetapan
sebagai akibat penafsiran peraturan

Pasal 93 - 94
BANDING

Hak banding diberikan 60 hari sejak tanggal penetapan atau


tanggal keputusan

Banding dapat diajukan setelah pungutan yang terutang dilunasi

Permohonan Banding diajukan secara tertulis dalam bahasa


Indonesia dengan alasan yang jelas, dengan dilampiri dengan
salinan dari penetapan atau keputusan tersebut, serta bukti
pelunasan atas pungutan yang harus dibayar

Putusan pengadilan pajak merupakan putusan akhir dan bersifat


tetap, akan tetapi masih ada upaya hukum Luar Biasa , yaitu:

PENINJAUAN KEMBALI
Pasal 95
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai