Anda di halaman 1dari 109

UU KEPABEANAN

UU KEPABEANAN

UU No. 95 UU No. 17
Tahun 1995 Tahun 2006
Latar Belakang Perubahan UU 17 Tahun 2006
Memberikan fasilitasi dan perlindungan perdagangan
A dan industri

B Perluasan fungsi TPB

Mempertegas ketentuan mengenai pidana untuk


C menangkal penyelundupan

Memberikan kewenangan kepada DJBC untuk men-


D gawasi pengangkutan atas barang tertentu dalam
daerah pabean

Penyesuaian dengan perjanjian dan konvensi


E internasional
SISTEMATIKA
BAB I KETENTUAN UMUM
Pengertian Kepabeanan

“Kepabeanan adalah segala sesuatu yang


berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas
barang yang masuk atau keluar daerah pabean
serta pemungutan bea masuk dan bea keluar”
UU 17/2006 Pasal 1 Angka 1
Pengertian Kepabeanan

SUBJEK PREDIKAT OBJEK

MENGAWASI
LALU LINTAS

BARANG IMPOR
BEA CUKAI MEMUNGUT & EKSPOR
BEA / PAJAK
Pengertian Daerah Pabean

”Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia


yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara
di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekon-
omi eksklusif dan Landas Kontinen yang di dalamnya
berlaku Undang-Undang Kepabeanan”
UU 17/2006 Pasal 1 Angka 2
Pengertian Daerah Pabean
Pengertian Kawasan Pabean

” Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-


batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara, atau
tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang
yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.”
UU 17/2006 Pasal 1 Angka 3
Pengertian Kantor Pabean

” Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan


Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tempat
dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan
ketentuan undang-undang ini.”
UU 17/2006 Pasal 1 Angka 4
Pengertian Kewajiban Pabean

” Kewajiban pabean adalah semua kegiatan di


bidang kepabeanan yang wajib dilakukan
untuk memenuhi ketentuan dalam undang-undang
ini.”
UU 17/2006 Pasal 1 Angka 6
Tempat Penimbunan
TEMPAT Sementara
PENIMBUNAN SEMENTARA

bangunan dan atau


lapangan

di kawasan untuk menimbun


pabean barang sementara
menunggu pemuatan /
atau tempat lain yg pengeluaran
disamakan dengan itu

TPS
Tempat Penimbunan Berikat

BAN G UNAN, TE M PAT atau


KAWASAN dg syarat tertentu
DIIM POR DIPAKAI

DIREEKSPOR

DIOLAH

M E N I M BUN tujuan DIPAMERKAN


BARANG DIJUAL

DILELA N G

DI DAUR ULANG

diberikan penangguhan BM
Tempat Penimbunan Pabean

bangunan dan atau


lapangan

Disediakan Untuk menyimpan:


pemerintah di
atau tempat lain yg Kantor Pabean  barang yg diny-
disamakan dengan itu atakan tidak dikuasai
 barang yg dikuasai
Dikelola DJBC
negara
 barang yg menjadi mi-
lik negara
Kawasan Pabean, Kantor Pabean, dan Kewajiban Pabean

Dapat disampaikan secara elektronik


Kepabeanan Terdiri Atas …
Barang Impor
Barang Impor
Barang Ekspor
Barang Ekspor
Barang Tertentu

” Barang tertentu adalah barang yang ditetapkan


oleh instansi teknis terkait sebagai barang yang
pengangkutannya di dalam daerah pabean diawasi”
UU 17/2006 Pasal 1 Angka 19
Registrasi Kepabeanan

” Orang yang akan melakukan pemenuhan


kewajiban pabean wajib melakukan registrasi ke
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mendapat
nomor identitas dalam rangka akses
kepabeanan..”
UU 17/2006 Pasal 6A ayat 1
Tidak Wajib Registrasi Kepabeanan

Barang Penumpang Barang Kiriman Pos Barang Diplomatik


Internasional Internasional
PENGANGKUTAN
BAB II BARANG, IMPOR,
DAN EKSPOR
Alur Impor
Luar
Negeri Dalam Negeri / Daerah Pabean

Pengangkutan

Audit Keberatan/ Pelanggaran Fasilitas Barang Milik


Banding Pidana Berikat Negara

Port/ Kawasan Pabean

Pembongkaran
Customs Barang
Clearance Keluar
Penimbunan
Chaptering Impor
Pre-Clearance Customs Clearance Post Clearance

Pengangkutan Bea Masuk Barang Milik Negara

Pembongkaran Nilai Pabean Keberatan/Banding

Penimbunan Klasifikasi Audit Kepabeanan

Pemeriksaan Pabean Pidana Kepabeanan

Larangan & Pembatasan Fasilitas Berikat


Pasal 7A
PEMBERITAHUAN RKSP

LUAR DERAH
PABEAN
akan
datang
sarana • Barang Impor
PENGANGKUT DLM DERAH
pengangkutnya • Barang Ekspor
PABEAN yg
• Barang asal DP ke
mengangkut
TLDP melalui LDP

Saat lego
wajib
kedatangan jangkar
memberitahukan sebelum sarana
kecuali RKSP pegangkut
Saat mendarat
di landasan
bandar udara

SP darat
Kantor Pabean tujuan
Pasal 7A

PENCANTUMAN BARANG DALAM MANIFES

masuk daerah
pabean

WAJIB
PENGANGKUT
PENYERAHAN PEMBERITAHUAN MANIFES Pasal 7A

LUAR DERAH
PABEAN
akan
datang
• Barang Impor
sarana DALAM DERAH
PEN G A N G KUT • Barang Ekspor
pengangkutnya PABEAN yg
• Barang asal DP TLDP
mengangkut
DP melalui luar DP

WAJIB Menyerahkan
Pemberitahuan sebelum Pembongkaran
Pabean

maks 24 jam sejak kedatangan untuk sarkut laut


JIKA TDK
SEGERA DIB ONGKA R, maks 8 jam sejak kedatangan untuk sarkut udara
PENYERAHAN…
pd saat kedatangan, untuk sarkut darat

tdk wajib menyerahkan, jika berlabuh maks


24 jam dan tidak membongkar barang
Pasal 7A

KEADAAN
DARURAT
DAPAT
MEMBONGKAR
PENGANGKUT BARANG LEBIH DULU

WAJIB
DJ BC
MEL APORKAN KE KANTOR PABEAN
TERDEKAT PADA KESEMPATAN PERTAMA

MENYERAHKAN PEMBERITAHUAN PABEAN MAKS 72


JAM SESUDAH P EM BONGKARA N

M E L A N G G A R KEWAJIBAN PEMBERITAHUAN RKSP DIDENDA M I N 5 JT MAKS 50 JT

M E L A N G G A R KEWAJIBAN PEMBERITAHUAN MANIFES / KEADAAN


DARURAT DIDENDA M I N 10 JT MAKS 100 JT
Pengangkutan Impor

RKSP Initial
Manifest

RKSP yang telah mendapatkan Nomor


Pendaftaran merupakan
Manifest Pendahuluan

APA ITU?
Pengangkut cukup menambahkan Tanggal Kedatangan yang sebenarnya pada Initial Inward Manifest agar
Initial Inward Manifest menjadi Manifest akhir (definitive)
Sanksi Pengangkutan

Tidak Menyampaikan RKSP Tidak Menyampaikan Manifes

Denda 5jt s.d. 50jt Denda 10jt s.d. 100jt


Pasal 8A
PENG A NGKUTAN

TPS / TPB

WAJIB DIBERITAHUKAN
TPS / TPB

KANTOR PABEAN

WAJIB BM DAN DENDA MIN 25 JT


KEDAPATAN KURANG MAKS 250 JT
BA-
YAR
BARANG YG DIBONGKAR

PENGUSAHA/ WAJIB DENDA MIN 25 JT MAKS


KEDAPATAN LEBIH
IMPORTIR BA- 250 JT
YAR

TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN


KESALAHAN DILUAR KEMAMPUANNYA
Pasal 8B

TENAGA
TRANSMISI
PENGANGKUTAN DAPAT
L ISTRIK
UNTUK BARANG CAIR MELALUI
IM PO R/EKSPO R SALURAN
GAS PIPA

PIRANTI
LUNAK* TRANSMISI
PENGANGKUTA- DAPAT
DATA M ELALUI ELEKTRO N I K
N UNTUK ELEK-
IMPOR/EKSPOR TRO N I K
Pasal 8C

SAAT KEBERANGKATAN
MAUPUN KEDATANGAN
WAJIB
D IBERITAHUKAN
BAR A NG TERTENTU OLEH
PENGANGKUT
KANTOR PABEAN

WAJIB DILINDUNG I D E N G AN D O KUME N YANG


SAH DALAM PENGANGKUTANNYA

TIDAK M I N Rp 25 JT
DENDA
PENUHI MAKS Rp 250 JT
Pasal 9A
KEBERANGKATAN SARANA PENGANG KU T

KE LUAR
DERAH PABEAN
akan berangkat

SARKUT Mengangkut :
PEN G A N G KUT KE DALAM • Barang Impor (angkut
DERAH PABEAN terus/angkut lanjut)
• Barang Ekspor
WAJIB • Barang asal DP ke
TLDP melalui LDP
cantumkan barang
dalam Manifes

Menyerahkan tdk
Denda : M I N
Pemberitahuan memenuhi Rp 10Jt
Pabean MAKS 100Jt
Sebelum keberangkatan
Angkut Lanjut & Angkut Terus
Barang diangkut terus adalah barang yang diangkut dengan Sarana Pengangkut melalui Kantor Pabean
tanpa dilakukan pembongkaran terlebih dahulu

singgah singgah

Tanjung Priok Tanjung Perak


Angkut Lanjut & Angkut Terus
Barang diangkut lanjut adalah barang yang diangkut dengan Sarana Pengangkut melalui Kantor Pabean
dengan dilakukan pembongkaran terlebih dahulu

Ganti Kapal Ganti Kapal

Tanjung Priok Tanjung Perak


Pasal 10A
Pembongkaran Impor
Pasal 10A
Pembongkaran Impor
KEDAPATAN BM DAN DENDA
WAJIB
KURANG MIN 25 JT MAKS
BAYAR
250 JT

BARANG YG DIBONGKAR
PENGANGKUT
KEDAPATAN WAJIB DENDA MIN 25 JT
LEBIH BAYAR MAKS 500 JT

TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN


KESALAHAN DILUAR
KEMAMPUANNYA
Pembongkaran Impor
Pasal 10A
Penimbunan Impor
Tempat Penimbunan Sementara
Pengusaha TPS bertanggungjawab atas
Bea Masuk selama barang ditimbun di
TPS
tanggungjawab gugur apabila...

Sanksi Tidak Bisa


Mempertanggungjawabkan
Musnah Ekspor Dipindahkan ke
Kembali penimbunan lain
25% Bea Masuk
Penimbunan Impor

Paling lama timbun berapa lama?

TPS
30
hari

Tempat Lain
Penimbunan Impor
Timbun Lebih dari 30 hari?

BTD
Ditimbun di Tempat Penimbunan Pabean
Penimbunan Impor

” Tempat Penimbunan Pabean adalah Bangunan dan/atau Lapangan


atau Tempat Lain yang Disamakan dengan itu yang disediakan oleh
Pemerintah di Kantor Pabean yang berada di bawah Pengelolaan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan Barang Yang
Dinyatakan Tidak Dikuasai (BTD), Barang Yang Dikuasai Negara
(BDN), dan Barang Yang Menjadi Milik Negara (BMN)
berdasarkan Undang-undang Ini”
Uu 17/2006 Pasal 6a Ayat 1
Penimbunan Impor
Barang Tidak Dikuasai

Ditimbun di TPS > Tidak dikeluarkan Barang Pos


30 hari dari TPB setelah Ditolak
Izin dicabut >
30 hari
Barang Tidak Dikuasai
Pasal 10A
Pengeluaran Barang
I M P O R UNTUK
DIPAKAI
barang impor dpt
dikeluarkan I M P O R SEMENTARA

KAWASAN PABEAN
TPB
PO S TPS

TPS
T P S LAINNYA

DIANGKUT TERUS/
DIANGKUT LAN-
JUT

DIEKSPOR KEM-
telah memenuhi BALI
semua ketentuan
mengeluarkan brg Denda
tanpa persetujuan Rp 25 Jt
Pejabat
Pasal 10B

I M P O R UNTUK DIPAKAI

MEMASUKKAN BARANG I M P O R KE
DAERAH PABEAN UNTUK DIPAKAI /
DIM ILIKI / DIKUASAI O LEH O RA N G
Y G D O M ISILI DI INDONESIA

Dikeluarkan untuk dipakai, setelah :


a. Diserahkan pemberitahuan pabean + bayar
BM
b. Diserahkan pemberitahuan pabean + jami-
nan
c. Diserahkan dokap + jaminan
point b dan c jika tdk dilunasi Denda 10% dr
sesuai waktu yg ditentukan BM
Pasal 10B

Penumpang*

Awak sarana
pengangkut** wajib
beritahukan
Barang impor
Pelintas

Batas***
Melalui Pos / Dikeluarkan atas
Jasa Titi- persetujuan pejabat
pan
*Penumpang adalah setiap orang yg melintasi perbatasan
wilayah negara dengan menggunakan Sarkut

**awak sarana pengangkut adalah orang yg krn sifat pekerjaannya


harus berada dalam sarana pengangkut
***pelintas batas adalah penduduk tinggal di perbatasan negara serta
memiliki kartu identitas
Pasal 10C

PERUBAHAN KESALAHAN DATA

DAPAT AJUKAN

permohonan perubahan
kesalahan data pember- kekhilafan nyata
Importir itahuan pabean

bersifat manusiawi :
DITOLAK  Salah tulis nama/alamat
 Salah hitung
a. Barang telah keluar kawasan  Salah penerapan aturan baru
pabean
b. Kesalahan temuan
pejabat
c. Telah mendapat penetapan
pejabat
Pasal 10D
Benar-benar akan direekspor
I M P O R SEMENTARA dalam 3 tahun

Sbg Barang Impor


Barang impor Dapat dikeluarkan
Sementara
Pengawasan
DJ B C sampai
direekspor PEMBEBASAN ATAU KERINGANAN

Bayar B M max
5 % per bulan

Terlambat Bayar denda 100% dari


mengekspor
WAJIB
B M yg harus dibayar
kembali
Tidak Bayar B M dan Denda
WAJIB
mengekspor 100% dari B M yg harus
kembali dibayar
Pasal 11A

EKSPO R

WAJIB Pemberitahuan
Pabean
Akan
diekspor
Barang

kecuali

BARANG :
 Pribadi penumpang
 Awak sarana pengangkut
 Pelintas batas
 Kiriman (sampai batas nilai
pabean dan/atau jumlah tertentu)
Pasal 11A

PELABUHAN LAUT
KAWASAN PABEAN

PEMUATAN BARANG EKSPOR BANDAR UDARA

izin Kepala TEMPAT LAIN

Kantor

Menunggu pemuatan,
dapat ditimbun di TPS
/ tempat lain
Pasal 11A

PEMBATALAN EKSPOR

Jika Wajib dilaporkan ke


dibatalkan Pejabat Bea dan Cukai

Barang Ekspor

TIDAK Denda
D I L A P O R KAN Rp 5 Jt
TARIF DAN
BAB III NILAI PABEAN
Pasal 12

TARIF BEA MASUK

SETINGGI-TINGGINYA 40% PENGECUALIAN


DARI NILAI PABEAN
 BARANG IMPOR HASIL
PERTANIAN TER-
TENTU
 BARANG IMPOR YANG TER-
MASUK DALAM DAFTAR EK-
SKLUSIF SKEDUL XXI (GATT)
 BARANG IMPOR SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 13
AYAT (1)
Pasal 13

BERDASARKAN KESEPAKATAN
PERJANJIAN INTERNASIONAL

DPT DIKENAKAN
TARIF
BERBEDA
BEA MASUK
 BRG BAWAAN PENUMPANG
 BRG AWAK SARANA
PENGANGKUT
 BRG PELINTAS
BARANG
 BARANG KIRIMAN
POS ATAU
JASA TITIPAN
Pasal 14

UNTUK KEPERLUAN PENETAPAN


TARIF BEA MASUK DAN BEA KELUAR
BARANG DIKELOMPOKKAN
BERDASARKAN
SISTEM KLASIFKASI BARANG *

* SUATU DAFTAR PENGGOLONGAN BARANG YANG


DIBUAT SECARA SISTEMATIS UNTUK MEMPERMUDAH
PENARIFAN, TRANSAKSI PERDAGANGAN, PEN-
GANGKUTAN DAN STATISTIK
Pasal 15

NILAI 1
PABEA
N 2

ATAS PERMINTAAN IMPORTIR, KOMPUTASI


DAPAT LEBIH DULU DARI DEDUKSI

KETENTUAN TEKNIS DIATUR MENTERI


Pasal 16

SEBELUM PEMBERITAHUAN PABEAN


TARIF ATAU DALAM WAKTU 30 HARI SEJAK
TGL PEMBERITAHUAN PABEAN

SEBELUM PEMBERITAHUAN PABEAN


NILAI ATAU DALAM WAKTU 30 HARI SEJAK
PABEA TGL PEMBERITAHUAN PABEAN

PENETEPAN N
PEJABAT
KURANG BAYAR BM, WAJIB BAYAR KEKURANGAN
PEMBAYARAN SESUAI PENETAPAN (IMPORTIR DAPAT
MENGAJUKAN KEBERATAN)

SALAH NILAI PABEAN DIKENAKA S.A. BERUPA DENDA MIN.


100% MAKS. 1000% DARI BM YG KURANG DIBAYAR

KELEBIHAN PEMBAYARAN BEA MASUK HARUS


DIKEMBALIKAN SEBESAR KELEBIHANNYA
Pasal 17

DIRJEN DAPAT MENETAPKAN KEMBALI TARIF DAN NILAI PABEAN


UNTUK PERHITUNGAN BM DALAM JANGKA WAKTU DUA TAHUN
TERHITUNG SEJAK TANGGAL PEMBERITAHUAN PABEAN

JIKA PENETAPAN BERBEDA DENGAN PENETAPAN PASAL


16 :
 JIKA KURANG, IMPORTIR WAJIB MELUNASI KEKU-
RANGAN
PENETAPAN  JIKA LEBIH, IMPORTIR MENDAPATKAN PENGEM-
JIKA KEKURANGAN BM KARENA KESALAHAN NILAI PABEAN,
BALIAN
DIRJEN DENDA MIN 100% MAKS 1000% DARI BM YG KURANG DIBAYAR

PEMBAYARAN KEKURANGAN BM ATAU PENGEMBALIAN


KELEBIHAN PEMBAYARAN DIBAYAR SESUAI PENETAPAN
Pasal 17A

KLASIFIKASI BARANG
( Pre-entry
DAPAT MENETAPKAN, Classification)
SEBELUM DIAJUKAN
PEMBERITAHUAN BERDASARKAN PERMOHONAN
PABEAN

DIRJEN NILAI PABEAN


(Valuation Ruling)

SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN


BEA MASUK
BEA MASUK ANTI DUMPING,
BEA MASUK IMBALAN,
BAB IV BEA MASUK TINDAKAN
PENGAMANAN,
DAN BEA MASUK PEMBALASAN
Pasal 18

HARGA EKSPOR <


NILAI NORMAL
KERUGIAN INDUSTRI
DALAM NEGERI BARANG
BEA MASUK SEJENIS
ANTI DUMPING
AKIBAT MENGANCAM KERUGIAN
INDUSTRI DALAM
NEGERI BARANG SEJENIS

MENGHALANGI PENGEMBANGAN
INDUSTRI BARANG SEJENIS
DALAM NEGERI

HARGA EKSPOR adalah harga sebenarnya dibayar /


akan dibayar atas barang diekspor ke dalam
daerah
pabean indonesia
NILAI normal adalah harga sebenarnya dibayar / akan dibayar
atas barang sejenis dalam perdagangan pada umumnya di
pasar
domestik negara pengekspor
Pasal 19

Bea Masuk
Anti dumping Setinggi-tingginya = nilai
Normal - harga ekspor

Dikenakan

Tambahan
Bea Masuk
dari Bea Masuk dari
Antidumping
Pasal 12 ayat (1)
Pasal 21

ADANYA SUBSIDI
DI NEGARA
PENGEKSPOR KERUGIAN INDUSTRI
DALAM NEGERI BARANG
BEA MASUK SEJENIS
IMBALAN
AKIBAT MENGANCAM KERUGIAN
INDUSTRI DALAM
NEGERI BARANG SEJENIS

MENGHALANGI PENGEMBANGAN
INDUSTRI BARANG SEJENIS
DALAM NEGERI

SUBSIDI : bantuan keuangan yang diberikan oleh pemerintah /


badan-badan pemerintah, langsung maupun tidak langsung
kpd perusahaan, industri, kelompok industri, atau eksportir

NILAI NORMAL : harga sebenarnya dibayar / akan dibayar atas


barang sejenis dalam perdagangan pada umumnya di
pasar
domestik negara pengekspor
Pasal 22

BEA MASUK
IMBALAN DIKENAKAN THD BARANG IMPOR, SETINGGI-
TINGGINYA SELISIH ANTARA SUBSIDI DENGAN :

PUNGUTAN YG
BIAYA PERMOHONAN,
DIKENAKAN PD SAAT
TANGGUNGAN ATAU
EKSPOR UNTUK
PUNGUTAN UNTUK
PENGGANTI SUBSIDI
MEMPEROLEH
TSB
SUBSIDI

BEA MASUK IMBALAN MERUPAKAN TAMBAHAN DARI


BM YG DIPUNGUT BERDASARKAN PASAL 12 AYAT (1)
Pasal 23A

TERDAPAT LONJAKAN I M PO R SECARA


ABSOLUT / RELATIF TERHADAP BARANG
SEJENIS ATAU BARANG YANG S ECARA
LANGSUNG BERSAING

BEA MASUK
MENYEBABKAN KERUGIAN SERIUS TERHADAP
TINDAKAN INDUSTRI DALAM N E G ERI YANG
PEN G A M A NAN M E M P RODUKSI BARANG SEJENIS DAN/ATAU
BARANG YANG S E CARA L ANG S U NG
(SAFEGUARD)
AKIBAT
IMPOR M E N G A N C A M TERJADINYA KERUGIAN
SERIUS TERHADAP INDUSTRI DALA M N E G ERI
YANG MEMPRODUKS I BARANG SEJENIS
DAN/ATAU BARANG YANG S E CARA
LANGSUNG BERSAING

DALAM HAL TINDAKAN P ENGAMANAN TELAH DITETAPKAN


DALAM BENTUK KUOTA, MAKA BEA MASUK TINDAKAN
PENGAMANAN TIDAK HARUS DIKENAKAN
Pasal 23B

DIKENAKAN PALING TINGGI SEBE-


BEA MASUK SAR JUMLAH YANG DIBUTUHKAN
TINDAKAN UNTUK MENGATASI KERUGIAN
SERIUS ATAU MENCEGAH ANCAMAN
PENGAMANAN KERUGIAN
SERIUS DALAM NEGERI

MERUPAKAN TAMBAHAN DARI BEA MASUK


YANG DIPUNGUT BERDASARKAN PASAL 12
AYAT (1)
Pasal 23C

DIKENAKAN TERHADAP BARANG


IMPOR YANG BERASAL DARI
BEA MASUK NEGARA YANG MEMPERLAKUKAN
PEMBALASAN BARANG EKSPOR INDONESIA
SECARA DISKRIMINATIF
Misal : adanya pembatasan, larangan,
atau pengenaan tambahan bea masuk

MERUPAKAN TAMBAHAN DARI BEA


MASUK YANG DIPUNGUT
BERDASARKAN PASAL 12 AYAT (1)
TIDAK DIPUNGUT, PEMBEBASAN,
KERINGANAN, DAN
BAB V PENGEMBALIAN BEA MASUK
Pasal 24

TPS
TPP

DIANGKUT DIANGKUT LANJUT


TERUS

KE LUAR DAERAH PABEAN

TIDAK DIPUNGUT BEA MASUK


Pasal 25

Peniadaan pembayaran bea ma-


suk yang diwajibkan
karena alasan tertentu

Ketentuan tentang
pembebasan diatur lebih lanjut
dengan peraturan menteri

SANKSI ADMINISTRASI Min


100% dan 500% dari BMSD (yg
disalahgunakan)
a. Barang perwakilan negara asing beserta pejabatnya yg bertugas di Indonesia
b. Barang keperluan badan internasional dg pejabatnya yg bertugas di Indonesia
c. Buku ilmu pengetahuan
d. Barang kiriman hadiah/hibah untuk keperluan ibadah untuk umum, amal, sosial,
kebudayaan atau kepentingan penanggulangan bencana alam
e. Barang untuk keperluan museum, kebun binatang, dan tempat lain semacam itu
yang terbuka untuk umum serta barang untuk konservasi alam
f. Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
g. Barang untuk keperluan khusus kaum tuna netra dan penyandang cacat lainnya
h. Persenjataan, amunisi, perlengkapan militer dan kepolisian, termasuk suku
cadang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara
i. Barang dan bahan untuk menghasilkan barang keperluan hankam negara
j. Barang contoh yang tidak diperdagangkan
k. Peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah
l. Barang pindahan
m. Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas dan barang
kiriman sampai batas nilai pabean dan/atau jumlah tertentu
n. Obat-obatan, menggunakan anggaran pemerintah untuk kepentingan masy
o. Barang telah diekspor untuk keperluan perbaikan, pengerjaan, dan pengujian
p. Barang telah diekspor, direimpor dalam kualitas yg sama
q. Bahan terapi manusia, pengelompokan darah dan penjenisan jaringan
Pasal 26

Pengurangan sebagian
pembayaran bea masuk
yang diwajibkan

Ketentuan tentang
pembebasan/keringanan diatur lebih
lanjut dengan peraturan menteri

SANKSI ADMINISTRASI Min


100% dan 500% dari BMSD (yg
disalahgunakan)
a. Barang dan bahan untuk pembangunan dan pengembangan industri dalam
rangka penanaman modal
b. Mesin untuk pembangunan dan pengembangan industri
c. Barang dan bahan dalam rangka pembangunan dan pengembangan indus-
tri
untuk jangka waktu tertentu
d. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk mencegah pencemaran
lingkungan
e. Bibit dan benih untuk pembangunan dan pengembangan industri pertanian,
peternakan dan perikanan
f. Hasil laut yang ditangkap dengan sarana penangkap yang telah mendapat
izin
g. Barang yang mengalami kerusakan, penurunan mutu, kemusnahan atau
penyusutan volume atau berat karena alamiah antara saat diangkut ke dalam
daerah pabean dan saat diberikan persetujuan impor untuk dipakai
h. Barang oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang ditujukan untuk
kepentingan umum
i. Barang untuk keperluan olah raga yang diimpor oleh induk organisasi na-
sional
j. Barang untuk keperluan proyek pemerintah yang dibiayai dengan pinjaman
Pasal 27

Lebih bayar :
- penetapan tarif / Nilai Pabean, Psl 16 (5)
- penetapan kembali oleh Dirjen, Pasal 17 (3)
- kesalahan tata usaha

Pembebasan / Keringanan (Pasal 25 dan 26)

seluruh / sebagian Diekspor kembali / dimusnahkan di bawah


pengawasan pejabat BC
yg telah dibayar
Jumlah lebih kecil dari yg telah dibayar, cacat,
bukan barang yang dipesan atau berkualitas
lebih rendah (sebelum persetujuan impor)

Lebih bayar oleh putusan Pengadilan Pajak


PEMBERITAHUAN PABEAN
BAB VI DAN TANGGUNG JAWAB
ATAS BEA MASUK
Pasal 28

BENTUK, ISI, KEABSAHAN, DAN BUKU


CATATAN PABEAN

PENYERAHAN DAN PENDAFTARAN


PEMBERI-
TAHUAN PENELITIAN, PERUBAHAN, PENAMBAHAN,
PEMBATALAN DAN BUKU CATATAN PABEAN
PABEAN
PENDISTRIBUSIAN, PENATA-USAHAAN
BUKU CATATAN PABEAN

PENGGUNAAN DOKUMEN PELENGKAP PABEAN

DIATUR OLEH MENTERI


MENTERI

Back to Pasal 1
Pasal 29

PENGANGKUT
PENGURUSAN
PEMBERITAHUAN DIWA-
JIBKAN IMPORTIR
PABEAN
ATAS
EKSPORTIR

JIKA TDK DILAKUKAN


IMPORTIR / EKSPORTIR
SENDIRI

KETENTUAN LEBIH LANJUT


DIKUASAKAN
DIATUR
DIATUROLEH
OLEHMENTERI
MENTERI
KE PPJK

PPJK adalah Badan usaha yang melakukan kegiatan pengurusan


pemenuhan kewajiban pabean selaku kuasa pemilik barang
Pasal 30

BM terutang se-
Importir TANG-
GUNG
jak tgl pemberi-
tahuan pabean
BM PAKAI
MATA
UANG RU-
JAWAB
PIAH

TARIF

NILAI PABEAN
Pasal 31

PPJK TANG-
GUNG BEA MASUK
JAWAB

DALAM HAL
IMPORTIR
TDK DITEMUKAN
Pasal 32

Pengusaha
Pen-
TPS
TANG- atas barang yang
gusaha GUNG
JAWAB
ditimbun
TPS BM

DIBEBASKAN

MUSNAH TANPA SEN-


GAJA
 tarif & nilai pabean brg bersangkutan,
DIEKSPOR KEMBALI,
 jika tdk bs digunakan tarif tertinggi DIMPOR UNTUK DI-
 barang dalam pemberitahuan PAKAI, DIIMPOR SE-
pabean pada saat barang ditimbun di MENTARA
TPS & nilai pabean ditetapkan Pe- DIPINDAH KE TPS, TPB,
jabat BC TPP
Pengusaha TPB
Pasal 33

Pen-
Pengusaha TANG- atas barang yang
gusaha
TPB GUNG
JAWAB
ditimbun
TPB BM

DIBEBASKAN
MUSNAH TANPA SEN-
 Tarif pada saat pencacahan GAJA
 Nilai pabean pada saat DIEKSPOR KEMBALI,
ditimbun di TPB DIMPOR UNTUK DI-
PAKAI, DIIMPOR SE-
MENTARA
DIPINDAH KE TPS, TPB,
TPP
PEMBAYARAN,
BAB VII PENAGIHAN UTANG,
DAN JAMINAN
Pasal 36

 Bea masuk
DIBAYAR
 Denda administrasi KAS NEGARA

 Bunga ATA
U

TEMPAT PEMBAYARAN LAIN


YG DITUNJUK MENTERI
Jumlahnya
dibulatkan
sampai
ribuan rupiah
Pasal 37

DIBAYAR, PADA TGL


 Bea masuk PALING LAMBAT PENDAFTARAN
PEMBERI-
TAHUAN PABEAN

PEMBAYARAN BERKALA,
TIDAK DIKENAKAN
DPT DIBERIKAN PENUNDAAN BUNGA
(BAYAR BERKALA ATAU
MENUNGGU KEPUTUSAN
PEMBEBASAN/KERINGANAN)

JIKA PERMOHONAN
PEMBEBASAN /
KERINGANAN DITOLAK,
DIKENAKAN BUNGA
Pasal 37A

KEKURANGAN : PALING LAMA 60


WAJIB DIBAYAR
 Bea masuk HARI SEJAK TGL
 Denda administrasi PENETAPAN

DPT DIBERIKAN
PENUNDAAN OLEH
DIRJEN PALING LAMA
12 BULAN
DIKENAKAN BUNGA 2% TIAP BULAN,
BAGIAN BULAN DIHITUNG 1 BULAN
Pasal 38

TIDAK DIBAYAR
atau
KURANG DIBAYAR
UTANG atau TAG-
IHAN KEPADA NE-
GARA

dihitung sejak tgl jatuh dikenakan BUNGA 2% / bulan


tempo s.d. hari paling lama 24 bulan, bagian bulan
pembayaran dihitung 1 bulan

Perhitungan utang / tagihan dibulatkan dalam ribuan rupiah

Tagihan Negara kpd pihak yg terutang 60 hari sejak penetapan


JATUH
TEMPO Tagihan pihak yg berpiutang kpd Negara 30 hr sejak skep
pengembalian
Pasal 39

TERHADAP
Negara mempunyai  Bea masuk
hakhak mendahulu
mendahulu untuk  Denda administrasi
untukpabean
tagihan tagihan
atas  Bunga
 Biaya penagihan
pabean atas barang-
barang-barang milik
barangmilik yang
yang berutang
berutang HAK HILANG JIKA
KECUALI

1. Biaya perkara sdh lampau waktu 2 th


2. Biaya penyelamatan suatu sejak tgl diterbitkan
barang surat tagihan (kecuali
3. Biaya perkara pelelangan
dan penyelesaian
diberikan penundaan
warisan pembayaran)
Pasal 40

UTANG atau Kadaluwarsa


Kadaluwars
TAGIHAN a
Setelah 10 th sejak
NEGARA timbulnya kewajiban
membayar

Kecuali

 Yang berutang tidak bertempat tinggal di Indonesia


 Yang berutang memperoleh penundaan pembayaran
 Yang berutang melakukan pelanggaran UU ini
Sekali
Pasal 41

J
Sekal
Sekali A
i M
terus I TU-
menerus N
NAI
A BENTUK
N BANK

PERUSA-
HAAN
ASURANSI
LAINNYA
TEMPAT PENIMBUNAN DI BAWAH
BAB VIII PENGAWASAN PABEAN
Pasal 43

KAWASAN
PABEAN

Pembongkaran
TIMBUN PALING LAMA 30 hari sejak
penimbunan-
TPS nya

Tdk dapat mempertanggungjawabkan barang yg


ditimbun,
ditimbun, denda
denda25%
25%dr
drBM
BMyang
yanghrs
hrsdibayar
dibayar
Pasal 44
Tempat Penimbunan Berikat

BAN G UNAN, TE M PAT atau


KAWASAN dg syarat tertentu
DIIM POR DIPAKAI

DIREEKSPOR

DIOLAH

M E N I M BUN tujuan DIPAMERKAN


BARANG DIJUAL

DILELA N G

DI DAUR ULANG

diberikan penangguhan BM
Pasal 46

Penyelenggara dalam pengawasan


kurator sehubungan dg utangnya
DIBEKUKAN
Penyelenggara menunjukkan
TPB ketidakmampuan menyelenggarakan

IZIN DICABUT
BERLAKU
KEMBALI
Penyeleng-
garagara
TPB tdk
Penyeleng- TPBdpttdk dpt
gara
gara TPB melunasi Penyelenggara
melunasi
TPB
telahtelah
melunasi Penyelenggara
Penyeleng- utangnya dlm TPB
TPBtidak
tidak
melunasi utangnya dlm
TPB
garatelah
TPB jangka
jangka waktu mampu
mampulagilagi
utangnya mampu
mampu
telah ygwaktu yg
ditetapkan mengusa-
mengusahakan
utangnya menyelenggara
menyeleng- ditetapkan hakan
TPBTPBtsbtsb
gara
kan TPB
kan TPB
tsb
tsb
Pasal 47

Izin TPB dicabut


Melunasi semua bea masuk
yang terutang, atau

MAX Mengekspor kembali barang yang


30 Hari masih ada di TPB , atau

Memindahkan barang yang masih ada


di TPB ke TPB lainnya
dikelola oleh DJBC
Pasal 47

DISEDIAKAN

dikelola
dikelola oleh
oleh
DJBC
DJBC

TPP

Penunjukan tempat lain yang berfungsi sebagai


TPP ditetapkan oleh Menteri
BAB IX PEMBUKUAN
Pasal 49

 IMPORTIR
 EKSPORTIR
 PENGUSAHA TPS Menyeleng-
WAJIB
 PENGUSAHA TPB garakan PEM-
 PPJK BUKUAN
 PENGUSAHA
PENGANGKU-
PENGANGKUTAN
TAN

pembukuan diperlukan untuk pelaksanaan audit kepabeanan setelah barang


dikeluarkan dari kawasan pabean
Pasal 50

Atas Permintaan Pejabat BC

 IMPORTIR

 Laporan
EKSPORTIR
 PENGUSAHA TPS WAJIB Keuan-
 PENGUSAHA TPB MENYERAHKAN gan
 PPJK  Buku
 PENGUSAHA
PENGANGKU-  Catatan
TAN  Dokumen
JIKA TIDAK BE-
RADA DITEM-
 Surat
PAT

kewajiban beralih kepada UNTUK KEPENTINGAN


AUDIT KEPABEANAN
yang mewakili
Pasal 51

DGN BAIK, MENCERMINKAN KEGIATAN


USAHA SEBENARNYA,
USAHA MINIMAL
SEBENARNYA, MINIMALMEN-
BUKU DISELENGGARAKAN
CATAT HARTA,
MENCATAT KEWAJIBAN,
HARTA, MODAL,
KEWAJIBAN,
PENDAPATAN
MODAL, DANDAN
PENDAPATAN BIAYA
BIAYA

CATATAN
HURUF LATIN, ANGKA ARAB, MATA
UANG RUPIAH, BAHASA INDONESIA
MENGGUNAKAN ATAU MATA UANG ASING DAN BA-
SURAT-SURAT HASA ASING YANG DITETAPKAN
MENTERI

Menjadi Bukti Dasar Pembukuan, Dan Wajib Disimpan


Selama 10 Thn Pd Tempat Usahanya
Pasal 52

TIDAK MENYELENG- DENDA 50


GARAKAN PEM- JUTA RUPIAH
BUKUAN (PASAL 49)

TIDAK MENGINDAHKAN DENDA 25


PASAL 51 AYAT (1), AYAT JUTA RUPIAH
(2), ATAU AYAT (3)
Thank You
D
D

Anda mungkin juga menyukai