Anda di halaman 1dari 26

PAHAM

KEPABEANAN
MULAI
DARI SINI
Ultimate Guide Buat Yang
Bener-Bener Awam tentang
Ketentuan Kepabeanan yang
Berlaku di Indonesia

SERI 1:
KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

MATERI E-BOOK
KEPABEANAN
Memahami Konsep Dasar Kepabeanan

IMPOR
Memahami Konsep Dasar Kegiatan Impor

EKSPOR
Memahami Konsep Dasar Kegiatan Impor
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

PENGANTAR
Buat Siapa E-Book Ini Ditulis?
Kepabeanan bukanlah hal yang umum dibicarakan, sehingga
seringkali banyak orang masih awam tentang hal ini. “Pahami
Kepabeanan Mulai dari Sini” ditulis buat mereka yang pemahaman
Kepabeanannya masih sangat minim tetapi harus berhadapan
dengan hal-hal tentang Kepabeanan dalam pekerjaan, kuliah, atau
bahkan sekedar berbelanja barang-barang dari luar negeri.
Apa Manfaat yang Ditawarkan E-Book Ini?
Pengetahuan yang dibagikan dalam e-book ini disusun secara
sistematis sehingga setelah selesai membaca seluruh serinya, orang
yang awalnya tidak paham sama sekali mengenai Kepabeanan,
akan memiliki pengetahuan yang diperlukan mengenai dasar-dasar
Kepabeanan.
What’s Next?
Pastikan membaca setiap seri buku ini agar memiliki pemahaman
yang komprehensif mengenai dasar-dasar Kepabeanan. Apabila
setelah membaca seluruh serinya kamu masih punya pertanyaan
atau masih ingin tahu lebih banyak tentang Kepabeanan, kamu bisa
subscribe online course dengan memilih materi sesuai yang kamu
butuhkan. Don’t forget to hit us on social media, and finally, Selamat
Membaca.
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

VISIT OUR SITE AND


HIT US ON SOCIAL
MEDIA

www.jadiahlipabean.id Jadi Ahli Pabean

@jadiahlipabean Jadi Ahli Pabean


Podcast
kepabeanan
Memahami Konsep Dasar
Kepabeanan
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

“Kepabeanan adalah segala sesuatu yang


berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas
barang yang masuk atau keluar daerah pabean
serta pemungutan bea masuk dan bea keluar”
- UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 1

Kepabeanan dapat diartikan sebagai 2 kegiatan


yaitu pengawasan dan pemungutan bea
(pajak). Kedua kegiatan tersebut dilakukan oleh
otoritas kepabeanan di Indonesia yaitu Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai atau kita sebut saja Bea
Cukai. Objek yang diawasi dan dipungut beanya
adalah barang impor dan barang ekspor.

Useful Tips
Agar mudah memahami konsepnya, kita gunakan pendekatan SPO
Subjek : Bea Cukai,
Predikat : Mengawasi dan Memungut Bea,
Objek : Barang Impor dan Barang Ekspor.

1
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

Ketentuan Kepabeanan sebuah negara hanya


berlaku di Daerah Pabean negara tersebut.
Daerah Pabean secara sederhana kurang lebih
sama dengan wilayah teritorial sebuah negara.

“Daerah Pabean adalah wilayah Republik


Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan,
dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat
tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas
Kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-
Undang Kepabeanan”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 2

Meskipun hampir sama, namun ada beberapa


penambahan dan pengurangan wilayah untuk
Daerah Pabean dibandingkan dengan wilayah
teritorial.
Penambahan wilayah untuk daerah pabean adalah
tempat-tempat tertentu di ZEE dan Landas
Kontinen. ZEE dan Landas Kontinen tidak
termasuk wilayah teritorial sebuah negara. Namun,
2
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

jika terdapat eksplorasi di titik-titk tertentu di ZEE


atau Landas Kontinen, maka di lokasi eksplorasi
tersebut berlaku ketentuan Kepabeanan.
Pengurangan wilayah untuk daerah pabean adalah
kawasan yang ditetapkan sebagai wilayah
perdagangan bebas atau Free Trade Zone. Saat ini
wilayah-wilayah tersebut ada di Sabang, Batam,
Bintan, dan Karimun.

“Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan


Bebas adalah suatu kawasan yang berada dalam
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang terpisah dari daerah pabean
sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, pajak
pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang
mewah, dan cukai.”
Perpu No 1 Tahun 2000
Pasal 1 Angka 1
yang telah disahkan dengan
UU No 36 Tahun 2000

3
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

Idealnya, petugas Bea Cukai berjaga di sepanjang


perbatasan daerah pabean dan melakukan
pemeriksaan atas barang-barang yang masuk dan
keluar daerah pabean. Namun hal tersebut tidak
dimungkinkan, sehingga diciptakanlah Kawasan
Pabean.
Kawasan Pabean secara sederhana adalah
pelabuhan-pelabuhan internasional, bandara-
bandara internasional, pos-pos perbatasan darat,
ataupun jika ada, tempat-tempat lain yang
ditetapkan untu lalu lintas barang keluar masuk
daerah pabean.

“Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-


batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara,
atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas
barang yang sepenuhnya berada di bawah
pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 3

4
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

Untuk setiap kawasan pabean, terdapat Kantor


Pabean yang mengawasi. Kantor pabean secara
sederhana kita sebut saja Kantor Bea Cukai. Setiap
pelabuhan atau bandara internasional, dan pos
perbatasan darat, pasti terdapat kantor Bea Cukai
yang melakukan pengawasan dan pelayanan di
sana.

“Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan


Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tempat
dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan
ketentuan undang-undang kepabeanan.”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 4

Di kantor pabean, dilakukan pemenuhan


Kewajiban Pabean. Kewajiban Pabean, bahasa
gampangnya adalah checklist yang harus
dilakukan agar barang tersebut sudah tidak
tersangkutpaut lagi dengan Bea Cukai. Contoh

5
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

konkret kewajiban pabean misalnya: importir wajib


menyampaikan Pemberitahuan Pabean impor,
membayar bea masuk, dan memenuhi persyaratan
impor, baru barangnya boleh keluar dari Kawasan
Pabean dengan status clear.

“Kewajiban pabean adalah semua kegiatan di


bidang kepabeanan yang wajib dilakukan untuk
memenuhi ketentuan dalam undang-undang ini.”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 6

Pemberitahuan Pabean merupakan kewajiban


pabean yang paling umum. Simpelnya,
pemberitahuan pabean sebenarnya adalah
pemberitahuan kepada bea cukai yang kalau
secara lisan kira-kira seperti ini:
“Pak Bea Cukai, saya mau impor/ekspor barang
AAA sebanyak xxx. Harga barang saya tuh nnn,
saya udah cek, pajak nya tuh bbb. Saya udah bayar

6
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

pajaknya, tolong diproses yah supaya barang saya


bisa keluar.”
Hanya saja pemberitahuan pabean disampaikan
secara resmi dan dalam format yang ditentukan
oleh Bea Cukai.
“Pemberitahuan pabean adalah pernyataan yang
dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan
kewajiban pabean dalam bentuk dan syarat yang
ditetapkan dalam undang-undang kepabeanan.”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 6

These are what you have studied in this


chapter:
1. Kepabeanan
2. Daerah Pabean
3. Kawasan Pabean
4. Kantor Pabean
5. Kewajiban Pabean
6. Pemberitahuan Pabean

7
impor
Memahami Konsep Dasar Impor
Barang ke Indonesia
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

“Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke


dalam daerah pabean.”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 13

Melakukan impor dapat diartikan sebagai


melakukan pemasukan barang ke dalam daerah
pabean. Dalam neraca perdagangan, semakin
banyak sebuah negara melakukan impor, maka
akan semakin minus neraca perdagangan mereka.
Oleh karena itu, untuk melakukan kontrol atas
impor lah konsep mengenai Bea Cukai pertama
kali dibuat. Jadi pengawasan dan pungutan bea
atas Barang Impor memang relatif lebih besar
dibanding barang ekspor.

“Barang yang dimasukkan ke dalam daerah


pabean diperlakukan sebagai barang impor dan
terutang bea masuk.”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)

8
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

Pasal 2 Ayat 1

Sebuah barang dapat dikatakan sebagai barang


impor tepat ketika barang tersebut memasuki
daerah pabean Indonesia. Saat itu juga, barang
tersebut sudah terutang Bea Masuk, meskipun
pemenuhan kewajiban pabeannya baru akan
dilakukan ketika barang telah sampai di kawasan
pabean.

“Bea masuk adalah pungutan negara berdasarkan


undang-undang ini yang dikenakan
terhadap barang yang diimpor”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 15
Ketika barang impor telah sampai ke Kawasan
Pabean, importir melakukan pemenuhan
kewajiban pabeannya (menyampaikan
pemberitahuan pabean, membayar pungutan bea,
dan memenuhi persyaratan impor).

9
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

Setelah pemberitahuan pabean disampaikan, Bea


Cukai akan melakukan Pemeriksaan Pabean
secara selektif terhadap barang impor.
Pemeriksaan Pabean terdiri atas penelitian
dokumen dan pemeriksaan fisik.

(1) Terhadap Barang Impor dilakukan


pemeriksaan pabean.
(2) Pemeriksaan Pabean meliputi penelitian
dokumen dan pemeriksaan fisik barang.
(3) Pemeriksaan Pabean dilakukan secara
selektif.
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 3 Ayat (1), (2), dan (3)
Dalam penelitian dokumen, Bea Cukai akan
melakukan penelitian:
1. Apakah nilai barang yang disampaikan sudah
wajar atau tidak. Nilai barang sendiri dalam
Kepabeanan dikenal dengan Nilai Pabean.

10
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

2. Apakah klasifikasi barang dalam besaran bea


masuk yang disampaikan dalam
pemberitahuan pabean telah sesuai
ketentuan atau tidak. Klasifikasi barang
dalam Bea Cukai dilakukan berdasarkan
Harmonized System (HS) yang berlaku
secara internasional. HS di Indonesia dikenal
dengan nama Buku Tarif Kepabeanan
Indonesia (BTKI).
Dalam pemeriksaan fisik, Bea Cukai akan
melakukan pemeriksaan untuk melihat barang
secara langsung, dan mencari tahu mengenai:
1. Apakah jumlah barang yang disampaikan
dalam pemberitahuan pabean sudah sama
dengan yang sebenarnya?
2. Apakah jenis barang yang disampaikan
dalam pemberitahuan pabean sudah sama
dengan yang sebenarnya?
3. Apakah kondisi barang (baru atau bekas)
yang disampaikan dalam pemberitahuan

11
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

pabean sudah sama dengan yang


sebenarnya?
4. Jika ada, apakah spesifikasi lain (merk, tipe,
ukuran, warna, asal negara, dll.) yang
disampaikan dalam pemberitahuan pabean
sudah sama dengan yang sebenarnya?
Baik penelitian dokumen maupun pemeriksaan
fisik dilakukan secara selektif.
Pemeriksaan Pabean dilakukan secara selektif,
artinya tidak setiap pemberitahuan pabean
diperiksa oleh Bea Cukai. Bea Cukai akan melihat
profil pihak-pihak yang terlihat dalam impor
(importirnya, pelayarannya, jenis barangnya, dll.)
dan juga barang yang diimpor.
Setelah pemeriksaan pabean dilakukan, dan Bea
Cukai telah yakin bahwa seluruh kewajiban pabean
telah dipenuhi secara benar, barang impor
berstatus clear. Di Bea Cukai.
Namun, kalau dalam proses pemeriksaan pabean
Bea Cukai mendapati ada kesalahan, maka
12
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

importir akan mendapatkan penetapan-penetapan


seperti:
1. Tagihan tambahan karena pajak yang telah
dibayarkan dianggap masih kurang. Tagihan
tambahan ini dikenal dengan istilah Nota
Pembetulan (Notul) atau SPTNP.
2. Tambahan persyaratan yang harus dipenuhi
(misalkan ada lisensi-lisensi yang belum
dipenuhi untuk jenis barang tersebut), atau
dikenal dengan SPBL (Surat Penetapan
Barang Larangan/Pembatasan).
Sebelum barang impor dapat berstatus clear,
importir harus menyelesaikan dulu penetapan-
penetapan tersebut.
These are what you have studied in this
chapter:
1. Kegiatan Impor
2. Barang Impor
3. Bea Masuk
4. Pemeriksaan Pabean

13
ekspor
Memahami Konsep Dasar
Ekspor Barang ke Indonesia
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

“Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari


Daerah Pabean”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 14

Ekspor merupakan kegiatan yang berkebalikan


dari impor baik dari sisi kegiatannya maupun
dampak yang dihasilkannya dalam neraca
perdagangan. Semakin banyak sebuah negara
melakukan ekspor maka akan semakin positif
neraca perdagangan negara tersebut. Dengan
banyaknya ekspor, cadangan devisa negara juga
akan semakin baik. Oleh karena itu, negara sangat
mendorong ekspor dan prosedur kepabeanan atas
Barang Ekspor relatif lebih mudah dibanding
dengan ekspor.

14
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

“Barang yang telah dimuat di sarana pengangkut


untuk dikeluarkan dari daerah pabean dianggap
telah diekspor dan diperlakukan sebagai barang
ekspor”

UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)


Pasal 2 Ayat (2)

Sebuah barang dapat dikatakan sebagai barang


ekspor ketika barang tersebut telah dimuat di
sarana pengangkut untuk dikeluarkan dari daerah
pabean. Lebih jelasnya, apabila sebuah barang
memang sudah dipastikan akan diangkut ke luar
daerah pabean (indikator kepastiannya adalah
sudah disampaikannya pemberitahuan pabean
ekspor dan pengangkut sudah menyampaikan
bahwa rutenya akan keluar dari daerah pabean).
Saat itu juga, barang tersebut sudah dianggap
sebagai barang ekspor.

15
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

Berbeda dengan barang impor yang otomatis


terutang Bea Masuk, Barang Ekspor terutang Bea
Keluar sangat sedikit. Pengenaan Bea Keluar
terhadap Barang Ekspor bertujuan untuk:
a. menjamin terpenuhinya kebutuhan dalam
negeri;
b. melindungi kelestarian Sumber Daya Alam;
c. mengantisipasi kenaikan harga yang cukup
drastis dari komoditi ekspor tertentu di
pasaran internasional; atau
d. menjaga stabilitas harga komoditi di dalam
negeri.

“Bea keluar adalah pungutan negara berdasarkan


undang-undang ini yang dikenakan terhadap
barang yang diekspor.”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 1 Angka 15

16
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

Sama seperti barang impor, terhadap barang


ekspor juga dilakukan pemeriksaan pabean.
Perbedaannya, pemeriksaan pabean barang
ekspor hanya berfokus pada penelitian dokumen.
Pemeriksaan fisik barang ekspor hanya dilakukan
atas barang ekspor yang terkena bea keluar atau
terdapat perizinan tertentu yang butuh bukti
inspeksi fisik.

“(1) Terhadap barang ekspor dilakukan penelitian


dokumen.
(2) Dalam hal tertentu, dapat dilakukan
pemeriksaan fisik atas barang ekspor.”
UU 17 Tahun 2006 (Kepabeanan)
Pasal 4 Ayat (1) dan (5)

Pemeriksaan Fisik Barang Ekspor dapat dilakukan


di tempat eksportir ataupun di dalam Kawasan
Pabean. Tujuan utama nya adalah memeriksa
kesesuaian jumlah dan jenis barang agar Bea
Keluar yang dikenakan terhadap barang tersebut
tidak terlalu kecil maupun terlalu besar.
17
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

Apabila perhitungan Bea Keluar yang dilakukan


oleh eksportir itu tidak sesuai maka Bea Cukai akan
menerbitkan penetapan. Penetapan untuk Bea
Keluar dikenal dengan nama Surat Penetapan
Perhitungan Bea Keluar (SPPBK).

These are what you have studied in this


chapter:
1. Kegiatan Ekspor
2. Barang Ekspor
3. Bea Keluar
4. Pemeriksaan Pabean Barang Ekspor

18
PAHAM KEPABEANAN MULAI DARI SINI
SERI 1: KEPABEANAN, IMPOR, DAN EKSPOR

What’s Next?
Paham Kepabeanan Mulai dari Sini adalah seri
e-book yang membagikan pengetahuan dasar
mengenai kepabeanan. Buku ini sangat cocok
untuk orang-orang yang pemahaman
kepabeanannya masih benar-benar nihil.
Seri ke-1 ini mengajarkan mengenai dasar
kepabeanan serta 2 kegiatan utamanya yaitu
impor dan ekspor. Setelah memahami Seri ke-1,
jangan berhenti karena masih ada Seri ke-2 dan
ke-3 yang akan mengajarkan mengenai Klasifikasi
Barang dan Nilai Pabean.
Paham Kepabeanan Mulai dari Sini mengajarkan
pengetahuan dasar mengenai kepabeanan. Untuk
pengetahuan yang lebih advance dan teknis, kamu
bisa mengikuti online course sesuai paket yang
kamu inginkan. Jangan lupa buat follow instagram
@jadiahlipabean, tonton channel Youtube Jadi
Ahli Pabean, dengarkan Podcast Jadi Ahli
Pabean, dan kunjungi laman jadiahlipabean.id.

Anda mungkin juga menyukai