HUKUM PAJAK
UNIVERSITAS TERBUKA
1. Mengapa kita sebagai warga negara diharuskan membayar pajak adalah karena pajak
menjadi penerimaan negara terbesar yang dikumpulkan negara melalui anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN). Jadi ketika wajib pajak taat bayar pajak, ada
berbagai manfaat yang dapat dirasakan kembali oleh kita. Mulai dari fasilitas
pendidikan yang menjadi lebih baik, fasilitas kesehatan yang lebih memadai, fasilitas
transportasi publik yang lebih nyaman, fasilitas umum dan infrastruktur yang lebih
maju, dan sebagainya.
Ada beberapa alasan mengapa pajak wajib dibayarkan seperti :
Bukti bakti pada negara
Memperlancar proses bisnis
Pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Sumber : https://www.online-pajak.com/tentang-pajakpay/mengapa-harus-bayar-pajak
2. Yang seharusnya dilakukan oleh CV. KMM agar tidak ada tindakan sita dan lelang dari
kantor pajak atas hutang pajak yang dimilikinya adalah membayar/melunasi hutang
pajak tersebut sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku dan untuk pembayaran
selanjutnya harus dibayar tepat waktu agar tidak terjadi tindakan sita dan lelang dari
kantor pajak.
Agar Wajib Pajak orang pribadi dan badan dapat melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya dengan lancar, maka akan diberikan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP). Berdasarkan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2007, NPWP adalah identitas atau tanda pengenal bagi Wajib Pajak yang
diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Sumber : https://www.pajakku.com/read/60caf50558d6727b1651aae5/Apa-itu-
Wajib-Pajak-dan-Apa-Saja-Kewajibannya
Pajak pada prinsipnya terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat
dikenai pajak, tetapi untuk kepentingan administrasi perpajakan saat terutangnya
pajak tersebut adalah:
pada suatu saat, untuk Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pihak ketiga;
pada akhir masa, untuk Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pemberi kerja,
atau yang dipungut oleh pihak lain atas kegiatan usaha, atau oleh Pengusaha
Kena Pajak atas pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah; atau
pada akhir Tahun Pajak, untuk Pajak Penghasilan.
Sumber : https://aguspajak.com/2018/01/23/prinsip-self-assessment-menurut-
ketentuan-umum-perpajakan-di-indonesia
Wajib pajak wajib mendaftarkan diri dan pengusaha kena pajak wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak.
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif wajib
mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP atau KP2KP) yang wilayah
kerjanya meliputi:
tempat tinggal Wajib Pajak;
tempat kedudukan Wajib Pajak; atau
kegiatan usaha Wajib Pajak.
Persyaratan subjektif merupakan persyaratan yang sesuai dengan ketentuan
mengenai subjek pajak dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan. Sedangkan,
persyaratan objektif merupakan persyaratan bagi subjek pajak yang menerima
atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan
pemotongan/pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pajak
Penghasilan.
Yang dimaksud dengan Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu adalah
Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai pedagang
pengecer yang mempunyai 1 (satu) atau lebih tempat usaha sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang
mengatur mengenai Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.