Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wahyu Marsuciana

NIM : 043281473

DISKUSI 3
AP

Jelaskanlah perbedaan yang mendasar dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


dengan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Bea Materai serta
Kepabeanan dan Cukai !

 Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dibebankan atas
transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi
atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Jadi, yang berkewajiban memungut, menyetor dan melaporkan PPN adalah
para Pedagang/Penjual. Namun, pihak yang berkewajiban membayar PPN
adalah Konsumen Akhir.
PPN atau Pajak Pertambahan Nilai dikenakan dan disetorkan oleh
pengusaha atau perusahaan yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak (PKP).
Namun beban PPN tersebut ditanggung oleh konsumen akhir. Sejak 1 Juli
2016, PKP se-Indonesia wajib membuat faktur pajak elektronik atau e-Faktur
untuk menghindari penerbitan faktur pajak fiktif untuk pengenaan PPN
kepada lawan transaksinya.
 Berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia, Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang dikenakan pada
barang yang tergolong mewah yang dilakukan oleh produsen (pengusaha)
untuk menghasilkan atau mengimpor barang tersebut dalam kegiatan usaha
atau pekerjaannya.
 Mengutip dari Wikipedia, bea meterai adalah pajak yang dikenakan atas
dokumen yang bersifat perdata dan dokumen untuk digunakan di pengadilan.
Sedangkan mengutip dari laman DJP, bea meterai merupakan pajak atas
dokumen yang terutang sejak saat dokumen tersebut ditandatangani oleh
pihak-pihak yang berkepentingan, atau diserahkan kepada pihak lain jika
dokumen itu hanya dibuat oleh satu pihak.
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai,
disebutkan kalau fungsi materai adalah pajak dokumen yang dibebankan oleh
negara untuk dokumen tertentu. Jadi pada dasarnya, bea meterai adalah
pajak atau objek pemasukan kas negara yang dihimpun dari dana
masyarakat yang dikenakan terhadap dokumen tertentu.
Karena itu, dokumen berharga yang dibubuhi meterai akan dianggap sah
selama memenuhi ketentuan pasal 1320 KUHPerdata. Jika dokumen tersebut
ingin digunakan sebagai alat bukti di pengadilan, harus dilunasi bea meterai
yang terutang. 
Namun, bukan berarti setiap dokumen perlu dibubuhi meterai, kok. Jika tidak
dibubuhi meterai, tidak akan menjadikannya sebagai tidak sah. Tetapi,
dokumen itu tidak dapat digunakan sebagai alat bukti di pengadilan. 
 Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan
terhadap lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta
pemungutan bea masuk dan bea keluar.
Pengawasan tersebut dilakukan oleh pihak Bea Cukai dengan aturan-aturan
dan teknis yang telah ditetapkan. Lalu lintas barang masuk yang dimaksud
adalah Import, yaitu kegiatan memasukan barang ke dalam daerah pabean.
Lalu lintas barang keluar yang dimaksud adalah Ekspor, yaitu kegiataan
mengeluarkan barang dari daerah pabean.
Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi daratan,
lautan dan udara di atasnya serta semua tempat tertentu di Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE) dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-
undang RI No. 17 tahun 2006. Setiap proses pemasukan atau pengeluaran
barang dari daerah pabean harus memenuhi kewajiban pabean seperti harus
memiliki Nomor Identitas Kepabeanan, Pemberitahuan Pabean.
 Cukai adalah pungutan negara yang artien atien dikenakan terhadap barang-
barang tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik tertentu, yaitu:
konsumsinya perlu dikendalikan, peredarannya perlu diawasi, pemakaiannya
dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup,
atau pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan
keseimbangan.
Di Indonesia, cukai dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Departemen Keuangan Republik Indonesia. Barang kena cukai meliputi:
o etil alkohol atau etanol, dengan tidak mengindahkan bahan yang digunakan
dan proses pembuatannya
o minuman yang mengandung etil alkohol dalam kadar berapa pun, dengan
tidak mengindahkan bahan yang digunakan dan proses pembuatannya,
termasuk konsentrat yang mengandung etil alkohol
o hasil tembakau, yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris, dan
hasil pengolahan tembakau lainnya, dengan tidak mengindahkan bahan yang
digunakan atau bahan pengganti atau bahan pembantu dalam
pembuatannya.

Sumber :
https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/pajak-pertambahan-nilai-ppn
https://www.online-pajak.com/seputar-efaktur-ppn/pajak-penjualan-atas-barang-
mewah-ppnbm
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/bea-materai
https://w3cargo.com/kepabeanan-dan-bea-cukai/
https://id.wikipedia.org/wiki/Cukai

Anda mungkin juga menyukai