Anda di halaman 1dari 158

TATALAKSANA KEPABEANAN

DIBIDANG IMPOR
DASAR HUKUM

• UU NO. 10 /1995 tentang Kepabeanan


• UU No: 17/ 2006 ttg perubahan UU No: 10/1995 tentang
Kepabeanan
• SK Menteri Keuangan RI No. 453/04/2002 tentang
Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor
• Peraturan DJBC No:P-25/BC/2007 ttg Juklak KPU
• Peraturan DJBC No: P-07/BC/2007 tentang Pemeriksaan Fisik
Barang Impor
• Peraturan DJBC No: 11/BC/2005 ttg Jalur Prioritas jo No: P-
06/BC/2006 tentang perubahan P-11/BC/2005
• Peraturan DJBC No: P-42/BC/2008 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor untuk dipakai
• Peraturan DJBC No: P-08/BC/2009 tgl 30/03/2009 ttg perubahan
P -42/BC/2008
• Peraturan DJBC No: P-44/BC/2011 (PIB)
• PMK No:59/PMK.04/2014 ( Reg. Kepabeanan)
FOLLOW OF GOODS AND DOCUMENT

2. L/C
ADVISING OPENING
8. SHIPPING DOCUMENT
CORESSPONDENCE 9. REIMBURSE KREDIT REKENING ISSUING
BANK BANK

7. NEGOSIASI 10. REIMBURSE


DOCUMENT DOKUMEN L/C
3. ADVISE L/C
L/C 1. APLIKASI
6. SHIPPING 11. BAYAR/ L/C
DOCUMENT DEBET
REKENING
SELLER BUYER
SALES CONTRACT
BENEFICIARY APPLICANT
SHIPPER INCOTERMS 2010 CONSIGNEE
EKSPORTIR IMPORTIR
1
13. BARANG
5. ISSUING CARGO
4. SHIPPING
B/L OLEH 12. SERAHKAN B/L
INSTRUCTION
SHIPPING LINE
CARGO

SAILING
CARGO MOVING
SHIPPING LINE
POL POD SHIPPING LINE
DAERAH PABEAN

DARAT
Wilayah RI PERAIRAN
RUANG UDARA *
* ZEE

*
* * Landas Kontinen

IMPOR
KEGIATAN MEMASUKAN BARANG KE DALAM DAERAH
PABEAN
DAERAH PABEAN

DARAT
Wilayah RI PERAIRAN
RUANG UDARA *
* ZEE

*
*
* Landas Kontinen
DAERAH PABEAN
SELURUH WILAYAH RI MELIPUTI DARAT, PERAIRAN, RUANG UDARA DI
ATASNYA SERTA TEMPAT – TEMPAT TERTENTU DI ZONA EKONOMI
EKSKLUSIF DAN LANDASAN KONTINGEN YANG DI DALAMNYA BERLAKU
UU KEPEBEANAN ( ps 1 (2) )
KETENTUAN IMPOR

Barang yang diimpor harus baru


Impor hanya boleh dilakukan oleh pemegang API – P
atau API-U , ( yaitu tanda pengenal sebagai importir
yang harus dimiliki oleh setiap importir) :

Kecuali untuk :
Barang pindahan
Barang impor sementara
Barang kiriman, hadiah , keperluan ibadah
umum, keperluan amal sosial
Barang perwakilan asing dan tenaga ahli asing
Barang untuk keperluan badan internasional
Barang contoh
Pengertian

orang perseorangan atau badan hukum pemilik


importir API –U / API-P yang mengimpor barang

API adalah tanda pengenal sebagai importir


Permendag No; 45/M-DAG/PER/9/2009
Impor boleh tanpa API
Apabila

Impor tidak dilakukan secara terus menerus dan


yang tidak dimaksudkan untuk diperdagangkan
atau yang tidak dimaksudkan untuk
dipindahtangankan; dan
Barang yang diimpor adalah barang untuk keperluan
lainnya yang berupa alat penunjang kelancaran produksi
atau alat pembangunan infrastruktur.

Impor Tanpa API wajib memperoleh Persetujuan Impor


yang ditandatangani Direktur Impor.
API TERDIRI ATAS 2 JENIS

API-U diberikan kepada importir yang melakukan impor barang


untuk keperluan kegiatan usaha dengan memperdagangkan
atau memindah tangankan barang kepada pihak lain.

API-U diberikan kepada importir hanya untuk mengimpor satu


kelompok/jenis barang yang tecakup dalam satu bagian dalam
Buku Tarif Kepabeanan Indonesia

API-P diberikan kepada importir yang melakukan impor barang


untuk dipergunakan sendiri dan/atau untuk mendukung proses
produksi dan tidak diperbolehkan untuk memperdagangkan atau
memindah tangankan kepada pihak lain.
KEPEMILIKAN DAN MASA
BERLAKU API

Setiap importir hanya dapat memiliki


1 (satu) jenis API.

API berlaku selama importir masih


menjalankan kegiatan usahanya.

Importir pemilik API wajib melakukan


pendaftaran ulang di instansi penerbit setiap 5
(lima) tahun sejak tanggal penerbitan.
Penerbitan API
KEWENANGAN PADA MENTERI

Kepala BKPM
Untuk perusahaan yang izin usaha di terbitkan
BKPM
Direktur Jenderal
Perusahaan yang bergerak di bidang
dilimpahkan pertambangan
Kepala Dinas
Selain penanaman dan prsh bidang
pertambangan
Kepala Badan Pengusahaan
Perusahaan yang didirikan di Pelabuhan bebas
dan Perdagangan Bebas
Importir ?

Orang perseorangan atau badan usaha baik


yang berbadan hukum maupun tidak berbadan
hukum yang melakukan importasi.

Impor hanya dapat dilakukan oleh importir yang


memiliki API
JENIS BARANG IMPOR

BARANG YANG DIATUR TATA NIAGANYA

BARANG IMPOR YANG DIAWASI

BARANG YANG DILARANG


BARANG LARANGAN
PEMBATASAN

Barang larangan dan pembatasan impor


adalah barang yang dilarang atau dibatasi
pemasukan ke wilayah Republik Indonesia
tanpa ijin dari instansi yang berwenang.

Tujuan diberlakukannya peraturan larangan


dan pembatasan dalam rangka
memudahkan pelaksanaan pengawasan
atas lalu lintas barang tersebut.
KENAPA DIATUR TATA NIAGANYA ?

UNTUK PENGENDALIAN TERJADINYA


PENYIMPANGAN GUNA MENGURANGI
DAN ATAU MENGHINDARI DAMPAK
NEGATIF YANG DITIMBULKAN

CONTOH:
• LIMBAH MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA
• BAHAN PELEDAK
• MINYAK PELUMAS
• BARANG MODAL BUKAN BARU
BARANG IMPOR DIAWASI ???

Untuk melindungi konsumen, pelaku usaha dan negara yang


berkaitan dengan aspek keamanan, kesehatan, pelestarian
lingkungan dan moral bangsa dan untuk menciptakan persaingan
usaha yang sehat

Pengawasan dilakukan atas persyaratan teknis, termasuk persyaratan


pengemasan, penyimpanan dan transportasi sesuai dengan SNI

Dilakukan dengan cara melakukan pendaftaran atas barang impor


bersangkutan
BARANG LARANGAN
PEMBATASAN

Barang larangan dan pembatasan impor


adalah barang yang dilarang atau dibatasi
pemasukan ke wilayah Republik Indonesia
tanpa ijin dari instansi yang berwenang.

Tujuan diberlakukannya peraturan larangan


dan pembatasan dalam rangka
memudahkan pelaksanaan pengawasan
atas lalu lintas barang tersebut.
Data Base Lartas
• Merupakan database yang memuat komoditi yang terkena
ketentuan larangan/pembatasan impor beserta
keterangan yang meliputi antara lain :
– jenis perijinan, instansi penerbit ijin, nomor skep ketentuan lartas,
jenis komoditi dan penjelasan atas setiap jenis komoditi

• Updating database dilakukan berdasarkan review atas


ketentuan lartas yang berlaku sekarang yang dilakukan
bersama dengan masing-masing instansi penerbit ijin
sesuai dengan perubahan peraturan / ketentuan yang
mengatur larangan/pembatasan impor
• Komoditi yang terkena lartas dalam satu nomor HS:
– seluruh komoditi;
– sebagian komoditi/hanya komoditi tertentu saja
• www.INSW.go.id
IMPOR
BARANG YG DIMASUKKAN KE DAERAH
PABEAN DIPERLAKUKAN SBG BRG IMPOR
DAN TERHUTANG BM

Impor adalah memasukan


barang ke daerah pabean.

Barang impor terhutang


bea masuk

Pasal 2 (1) UU No: 17/2006)


19
KENAPA DIATUR TATA NIAGANYA ?

UNTUK PENGENDALIAN TERJADINYA


PENYIMPANGAN GUNA MENGURANGI
DAN ATAU MENGHINDARI DAMPAK
NEGATIF YANG DITIMBULKAN

CONTOH:
• LIMBAH MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA
• BAHAN PELEDAK
• MINYAK PELUMAS
• BARANG MODAL BUKAN BARU
BARANG IMPOR DIAWASI ???

Untuk melindungi konsumen, pelaku usaha dan negara yang


berkaitan dengan aspek keamanan, kesehatan, pelestarian
lingkungan dan moral bangsa dan untuk menciptakan persaingan
usaha yang sehat

Pengawasan dilakukan atas persyaratan teknis, termasuk persyaratan


pengemasan, penyimpanan dan transportasi sesuai dengan SNI

Dilakukan dengan cara melakukan pendaftaran atas barang impor


bersangkutan
Registrasi Impotir
(Ps 6a UU No: 17/2006)

Untuk dapat melakukan pemenuhan kewajiban pabean,


importir wajib melakukan registrasi importir ke Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai .

Nomor Identitas Kepabeanan (NIK):


adalah nomor identitas yang bersifat pribadi yang diberikan
oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada importir yang
telah melakukan registrasi untuk mengakses atau
berhubungan dengan sistem kepabeanan yang
menggunakan teknologi informasi maupun secara manual.

Setiap perubahan data yang terkait dengan eksistensi


dan/atau identitas pengurus dan penanggung jawab , harus
memberitahukan perubahan tersebut secara tertulis kepada
Direktur Jenderal u.p. Direktur Audit
Registrasi Kepabeanan
• PMK No: 59/PMK.04/2014 25/3/2014
• Pengguna jasa :
– Importir; ekportir; pengusaha pengurusan jasa kepabeanan;
pengangku dan lainnya yang akan melakukan pemenuhan
kewajiban kepabeanan di DJBC
• Wajib melakukan registrasi di DJBC
• Diblokir :
• Tidak melporjkan perubahan data
• Rekomendasi dari unit internal/hasil penelitian lapangan
• Dicabut bila:
• Dlm wkt 6 bl TMT diblokir , tidak mengajukan permohn
pembukaan blokir.
• Menjaukan permohona pencabutan
• Usulan unit kerja /instansi terkait.
Tidak wajib regestrasi
• Importir yg impor:
– Brg perwakilan neg asing
– Brg unt badan internasional
– Brg pribadi penumpang / awak SP
– Pindahan
– Kiriman hadiah dll
– Unt pemerintah pusat /daerah
– Impor tanpa API
Tidak wajib regestrasi
• Ekspor :
– Brg kiriman
– Brg perwakilan negra asing /badan
internasional
– Brg keperluan ibadah
– Cendera mata
– Brang contoh
– Keperluan penelitian
– Ekspor yang dilakukan orang perseorangan
yang tidak untuk diperdagangkan
Permohonan mendapat NIK
• Pendaftaran on line
• Isi form yang ada sesuai dg jenis regitrasinya dg
melampirkan data perusahaan
• Mendapat bukti tanda terima pendaftaran ( bila lamp.
Lengkap)
• Disertai dokumen pendukung
• Dilakukan peneltian oleh petugas B&C
• Tunggu hasil penelitian petugas B&C
• Mengetahui perkembangannya on line sesuai dg nama
pendaftaran dan NPWP
• Hasil akan disampaikan vai email pendaftar
Menjadi PPJK
• Mempunyai sertifikat ahli kepabeanan
• Mempunyi NIK PPJK
• Mengajukan pemohonan ke KPPBC
• Mempertaruhkan jaminan
• Menerapkan EDI
PPJK di Blokir
( P- 22/BC/2007 )
• NIK diblokir
• Tidak mempunyai jaminan yang cukup
• KPPBC Tipe A1 dan KPU Bea dan Cukai sebesar Rp 250.000.000,00
• KPPBC Tipe A2 sebesar Rp. 150.000.000,00
• KPPBC Tipe A3 sebesar Rp. 100.000.000,00
• KPPBC Tipe A4 sebesar Rp. 50.000.000,00

• Tidak memiliki pegawai yang bersertifikat ahli kepabeanan


• PPJK tidak menyerahkan hardcopy PIB dan dokumen pelengkap
pabean yang diwajibkan dalam jangka waktu yang ditetapkan;
• Rekomendasi dalam Laporan Hasil Audit dan/atau Unit engawasan
lainnya.
Siapa Partner
Importir & ekspotir di Pelabuhan ?

INSTANSI PEMERINTAH

BADAN USAHA YANG BERHUBUNGAN


DENGAN CARGO MOVING
INSTANSI PEMERINTAH
DI PELABUHAN

Yang berhubungqn dengan :


Cearance kapal dan muatannya di pelabuhan

 SYAHBANDAR
 KARANTINA
 IMIGRASI
 BEA CUKAI
JASA DI PELABUHAN
USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN
CARGO MOVING

 PENGUSAHA PENGURUSAN JASA


KEPABEANAN (PPJK)
 FREIGHT FORWARDER
 PERUSAHAAN BONGKAR MUAT (PBM)
 PERGUDANGAN (WAREHOUSING)
 LIGHTERAGE
PENGUSAHA PENGURUSAN JASA
KEPABEANAN

• PPJK adalah badan usaha yang


melakukan kegiatan pengurusan
pemenuhan kewajiban pabean untuk
dan atas kuasa importir atau Eksportir
atau

PERUSAHAAN JASA YANG MEMPROSES


DOKUMEN IN-KLARING DAN UIT-KLARING
FREIGHT FORWARDER

PERUSAHAAN JASA YANG BERTINDAK


SEBAGAI PERENCANA ANGKUTAN UNTUK
SHIPPER ATAU CONSIGNEE
YAITU SEBAGAI ARSITEK
PENGANGKUTAN
PERUSAHAAN BONGKAR
MUAT (PBM)

PERUSAHAAN JASA YANG


MELAKSANAKAN;
KEGIATAN BONGKAR MUAT DARI
DAN KE KAPAL (STEVE DORING)
DAN
PROSES MENYIMPAN BARANG
KE GUDANG LINI 1 (CARGO DORING)
PERGUDANGAN (WAREHOUSING)

PERUSAHAAN JASA PENYEDIAAN


TEMPAT UNTUK
PENYIMPANAN DAN PENIMBUNAN BARANG
BAIK YANG AKAN DIMUAT KE KAPAL ATAU PUN
YANG DIBONGKAR DARI KAPAL
LIGHTERAGE

PERUSAHAAN JASA ANGKUTAN TONGKANG


DI PELABUHAN UNTUK MENGANGKUT
MUATAN DARI DARAT KE KAPAL ATAU
SEBALIKNYA.
DAERAH PABEAN

DARAT
Wilayah RI PERAIRAN
RUANG UDARA *
* ZEE

*
* * Landas Kontinen

KEPABEANAN
SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAWASAN
LALU LINTAS BARANG YANG MASUK ATAU KELUAR DAERAH
PABEAN SERTA PERHITUNGAN BM DAN BK
PENGAWASAN
PENGAWASAN
Tahap Pengawasan DJBC
di bidang Kepabeanan

 sebelum barang impor masuk ke dalam


kawasan pabean;
 saat pemenuhan kewajiban pabean
di kawasan pabean;
 setelah barang impor keluar dari
kawasan pabean.
Kedatangan Sarana Pengangkut:

LUAR DERAH
PABEAN

PENGANGKUT
sarana •Barang Impor
DALAM DERAH
pengangkutnya •Barang Ekspor
PABEAN yg
Akan datang dari •Barang asal DP ke tempat
mengangkut
lain dalam DP melalui luar DP
WAJIB
Saat lego jangkar
Memberitahukan kedatangan
sebelum sarana
RKSP Saat mendarat di
kecuali pegangkut
landasan bandar
udara

Kantor Pabean tujuan


SP darat
Pasal 7A
(1) Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan datang dari:
a. luar daerah pabean; atau
b. dalam daerah pabean yang mengangkut barang impor, barang ekspor, dan/atau barang asal
daerah pabean yang diangkut ke tempat lain dalam daerah pabean melalui luar daerah pabean,
wajib memberitahukan rencana kedatangan sarana pengangkut ke kantor pabean tujuan
sebelum kedatangan sarana pengangkut, kecuali sarana pengangkut darat.
(2) Pengangkut yang sarana pengangkutnya memasuki daerah pabean wajib
mencantumkan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam manifesnya.
(3) Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari luar daerah pabean
atau datang dari dalam daerah pabean dengan mengangkut barang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyerahkan pemberitahuan
pabean mengenai barang yang diangkutnya sebelum melakukan pembongkaran.
(4) Dalam hal tidak segera dilakukan pembongkaran, kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan
a. paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sejak kedatangan sarana pengangkut,
untuk sarana pengangkut yang melalui laut;
b. paling lambat 8 (delapan) jam sejak kedatangan sarana pengangkut, untuk
sarana pengangkut yang melalui udara; atau
c.pada saat kedatangan sarana pengangkut, untuk sarana pengangkut yang
melalui darat.
(5) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)
dikecualikan bagi pengangkut yang berlabuh paling lama 24 (dua puluh
empat) jam dan tidak melakukan pembongkaran barang.

(6) Dalam hal sarana pengangkut dalam keadaan darurat, pengangkut


dapat membongkar barang impor terlebih dahulu dan wajib:
a. melaporkan keadaan darurat tersebut ke kantor pabean terdekat pada
kesempatan pertama; dan
b. menyerahkan pemberitahuan pabean paling lambat 72 (tujuh puluh dua)
jam sesudah pembongkaran.

(7) Pengangkut yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dikenai sanksi administrasi berupa denda paling sedikit
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah).

(8) Pengangkut yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud


pada ayat (3), ayat (4), atau ayat (6) dikenai sanksi administrasi berupa
denda paling sedikit Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Selain RKSP
Harus diserahkan juga

Datar penumpanga dan atau awak sarana pengangkut

Daftar bekal kapal

Stowage plan

Daftar senjata api

Daftar obat – obatan termasuk narkotik yang digunakan untuk


kepentingan pengobatan.
RKSP/JKSP
(PMK 39/2006 jo PMK No: 108/PMK.04/2006)

Penyerahan RKSP/JKSP tidak berlaku


bagi Sarana Pengangkut yang datang dari
luar Daerah Pabean melalui darat.

Pemberitahuan RKSP dan JKSP yang


telah diterima dan mendapat nomor
pendaftaran di Kantor Pabean merupakan
Pemberitahuan Pabean BC 1.0.

Penyerahan paling lambat 24 jam sebelum


kedatangan disetiap pelabuhan yang
disinggahi
Perubahan ?

Pengangkut wajib
memberitahukan setiap
perubahan:
• RKSP paling lambat pada
saat kedatangan Sarana
Pengangkut;
• JKSP paling lambat pada
saat kedatangan pertama
Sarana pengangkut.
INWARD MANIFEST

DAFTAR MUATAN BARANG NIAGA


YANG DIANGKUT OLEH SARANA
PENGANGKUT MELALUI LAUT,
UDARA DAN DARAT PADA SAAT
MEMASUKI KAWASAN PABEAN
KEAWJIBAN MEMBUAT MANIFEST

Masuk daerah pabean

PENGANGKUT mencantumkan
WAJIB cargo dalam
manifesnya
Inward Manifest , yang telah
diterima dan mendapat nomor
pendaftaran di Kantor Pabean
merupakan Pemberitahuan Pabean dalam hal tidak
BC 1.1 dan berlaku sebagai membawa cargo
persetujuan pembongkaran barang
dibuat manifes nihil

Manifes adalah daftar muatan kapal yang membayar ongkos


yang dimuat dalam sarana pengangkut.
INWARD MANIFEST
P- 10/BC/2006
P- 10/BC/2006

• paling lama sebelum


dilakukan
pembongkaran ( SP
Manifest via laut atau udara )
diserahkan : • Pada saat
kedatangan untuk SP
via darat

Apabila tidak • Paling lama 24 jam


segera sejak kedatangan (
SP via laut )
dilakukan • Paling lama 8 jam
pembongkaran sejak kedatangan (
: SP via udara )
Keadaan darurat

• melaporkan keadaan
darurat tersebut ke Kantor
Pengangkut dapat Pabean terdekat pada
melakukan kesempatan pertama; dan
pembongkaran • menyerahkan
barang terlebih pemberitahuan paling
dahulu, dan wajib: lama 72 (tujuh puluh dua)
jam sesudah
pembongkaran.
Kalau lewat waktu ?
Pengangkut yang tidak menyerahkan manifest
atau menyerahkan tetapi melewati batas waktu
penyerahan , atau tidak melaporkan
pembongkaran lebih dulu ( sebelum
penyerahan manifest ) kepada KPPBC dikenai
sanksi administrasi berupa denda.

Besarnya denda paling sedikit Rp10.000.000,00


(sepuluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Tidak membuat Manifest

Pengangkut yang tidak membuat


manifest dikenai sanksi administrasi
berupa denda paling sedikit
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
dan paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
Pengelompok pemberitahuan
dalam inward manifest
Barang impor yang kewajiban pabeannya diselesaikan di
KPPBC setempat

Barang impor yg akan diangkut lanjut

Barang impor yang akan diangkut terus

Barang ekspor yang dibongkar kemudian diangkut lanjut

Barang ekspor yang diangkut terus , dan /atau

Barang asal daerah yang diangkut dari satu Kawasan Pabean


ke Kawasan Pabean lainnya melalui luar Daerah Pabean
Pos – pos manifest
Pos-pos dibuat atas dasar Bill of
Lading/Seaway Bill atau Airway Bill
dengan uraian barang yang dapat
menunjukkan klasifikasi sekurang-
kurangnya 4 (empat) digit pos
Harmonized System .

Dalam hal elemen data uraian


barang dalam satu pos lebih dari 5
(lima) jenis barang, Pengangkut
mencantumkan uraian barang
sekurang-kurangnya 5 (lima) jenis
barang yang paling besar nilai atau
volume barangnya.
Contoh Penulisan
Pos – Pos manifest
No Tidak sesuai ketentuan Sesuai ketentuan
1 Spare parts, auto parts Gear, Nut, Bolt, Chain, Camshaft
2 Electronic parts, Electric parts Diode, transistor, LED, IC, PCB, cable
3 Foodstuff Noodle, Candy, Tea, Coffee
4 Stationery Books, pencil, pen, ink
5. Household Refrigerator, Washing machine, Chair,
Television
6 Chemical product, chemicals, Dyestuff, Surfactant, Soap, Toothpaste
chemical goods
7 Fabrics, textile Jeans, T-shirt, underwear, socks,
sweater, hat
8 Plastic products Toys, Tooth brass
9 Electrical goods, Electronics Television, Radio, Video player, CD
player, magic jar
Redres (perbaikan) manifest
• Sepanjang dapat dibuktikan dengan dokumen pendukung,
pengangkut atau pihak-pihak lain yang bertanggungjawab atas
barang dapat mengajukan perbaikan terhadap BC 1.1 dalam
hal:
a. terdapat kesalahan mengenai nomor, merek, ukuran dan jenis kemasan
dan/atau petikemas;
b. terdapat kesalahan mengenai jumlah kemasan dan/atau petikemas
serta jumlah barang curah;
c. terdapat kesalahan nama consignee dan/atau notify party pada
Manifes;
d. diperlukan penggabungan beberapa pos menjadi satu pos, dengan
syarat:
a. pos BC 1.1 yang akan digabungkan berasal dari BC 1.1 yang sama;
b. nama dan alamat shipper/supplier, consignee, notify address/notify party, dan
pelabuhan pemuatan harus sama untuk masing-masing pos yang akan digabungkan;
c. telah diterbitkan revisi Bill of Lading/Airway Bill;
Redres (perbaikan) manifest
Perbaikan terhadap BC 1.1 dilaksanakan dengan persetujuan Kepala
Kantor Pabean.
Dalam hal diperlukan perincian lebih lanjut atas pos BC 1.1 dari Barang
impor yang dikirim secara konsolidasi, Pengangkut atau Pihak-pihak
lain yang bertanggungjawab atas barang dapat mengajukan
perbaikan terhadap BC 1.1 tanpa persetujuan Kepala Kantor
Pabean.
Tanggung jawab berkenaan dengan pengajuan perbaikan terhadap BC
1.1 dibebankan pada pihak yang mengajukan perbaikan.
CONTOH MANIFEST BC 1.1

HAPOSAN SIMANJUNTAK, MBA 59


BC Kelompok : Angka 1,2, dan 3 diisi:
Barang Impor atau -Nama Pengangkut
1.1 ekspor (sesuai P10 jo Diisi BC -NPWP Pengangkut
terakhir P19 th 2006) -Alamat Pengangkut

Pelabuhan Asal-Bongkar:
Pelabuhan asal di LDP
dan pel. Bongkar di DP Uraian Barang
Contoh : Singapore – Tj Bruto/volume:
Priok -min 4 digit HS

Diisi pelabuhan asal,


pelabuhan transit
terakhir, pelabuhan
Pelabuhan Muat- Akhir: bongkar, dan pelabuhan
Tgl, jam tiba/berangkat: akhir
Pelabuhan muat
-inward manifest = diisi tgl &
sebelumnya dan pel.
jam tiba
akhir di DP
- outward manifest = diisi tgl &
Contoh : Tj Emas – Tj
jam berangkat
Priok

HAPOSAN SIMANJUNTAK, MBA 60


KEBERANGKATAN ?
SAAT KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT :

Sarana Pengangkut Outward Manifest


• Menuju ke luar Daerah Pabean;
• Barang ekspor: yang dimuat,
atau
Paling lambat sebelum diangkut lanjut, diangkut
• Menuju dalam Daerah Pabean keberangkatan SP terus
(intersuler) dgn membawa brg • Barang impor: diangkut
impor, brg ekspor atau brg asal lanjut, diangkut terus
Daerah Pab yg diangkut ke DPIL
melalui luar Daerah Pab • Barang BC 1.3

Tidak wajib menyerahkan Outward Manifest


Untuk SP yang tidak melakukan kegiatan bongkar/muat dan :
- lego jangkar tdk lebih 24 jam (SP Laut)
- Mendarat tdk lebih dari 8 jam (SP udara)

Menyerahkan Pemberitahuan NIHIL


Jika SP pada saat menuju LDP, tidak mengangkut :
- Barang ekspor
- Barang impor AT/AL
- Barang asal DP yang diangkut ke DPL melalui LDP
PEMBONGKARAN
Pembongkaran
Pasal 10 A
Barang impor wajib dibongkar :
•di kawasan pabean atau
•dapat dibongkar ditempat lain setelah mendapat izin Kepala Kantor

Sanksi ps 10 A :

Barang yang dibongkar kurang :


•dari Manifest dikenakan denda min Rp 25.000.000 dan maksimal Rp
250.000.000,-

Barang yang dibongkar lebih :


•dari Manifest dikenakan denda min Rp 25.000.000 dan maksimal Rp
500.000.000,-

Kecuali kekurangan atau kelebihannya di luar


kemampuannya.
KAWASAN PABEAN

PELABUHAN LAUT

PENGA
WASAN BANDAR UDARA

TEMPAT LAIN

KAWASAN PABEAN
adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut,
bandar udara, atau tempat lain
yang ditetapkan untuk lalu-lintas barang
yang sepenuhnya berada dibawah pengawasan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kawasan Pabean ditetapkan Dirjen BC an MK
berdasarkan permohonan ybs
Peraturan DJBC No : P- 20 /BC/2007
28 Juni 2007
Pelabuhan yaitu tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang,
dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan


untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun
penumpang, dan/atau bongkar muat kargo dan/atau pos, serta
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan
sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

Tempat Lain adalah tempat tertentu di daratan yang berada di


dalam kawasan/area industri dan tempat tertentu lainnya yang
berfungsi sebagai pelabuhan laut, yang mendukung kegiatan
impor dan/atau ekspor.

66
Peraturan DJBC No : P- 20 /BC/2007
28 Juni 2007

Penetapan suatu kawasan sebagai


Kawasan Pabean ditetapkan oleh
Kepala Kantor Wilayah atas nama
Menteri Keuangan

Untuk memperoleh penetapan sebagai


Kawasan Pabean, Pengelola
Pelabuhan Laut, Bandar Udara, atau
Tempat Lain mengajukan permohonan
kepada Kepala Kantor Wilayah melalui
KPPBC
Penimbunan
Barang impor, sementara menunggu
pengeluarannya dari kawasan pabean,
dapat ditimbun di tempat penimbunan
sementara.

Dalam hal tertentu, barang impor dapat


ditimbun di tempat lain yang diperlakukan
sama dengan tempat penimbunan
sementara.

TPS
KAWASAN PABEAN
70/PMK.04/1997

Barang selain untuk tujuan impor


dan/atau ekspor dilarang untuk
ditimbun, dimasukkan, dan/atau
dikeluarkan ke dan/atau dari
Kawasan Pabean, kecuali untuk
tujuan pengangkutan
selanjutnya.

69
PENIMBUNAN BARANG IMPOR
Hanya dapat ditimbun di TPS

• Kongesti
• Sifatnya memerlukan pengawasan khusus
Dalam hal ttt dapat • Force majeur
ditimbun di tempat lain
atas persetujuan Ka • Alasan tehnis
KPBC, yaitu bila: • Bahan baku dan mesin industri
• Keperluan proyek mendesak
• Barang kebutuhan pokok
• Barang impor industri strategis
• Fasilitas pembayaran berkala/PIB berkala
• Pertimbangan Ka KPBC

Pengusaha Tempat Penimbunan wajib lapor dalam


waktu 12 jam setelah selesainya penimbunan
PMK NO: 70/PMK.04/2007

Peti kemas atau kemasan barang-


barang lainnya yang ditimbun dalam
TPS hanya dapat dibuka untuk
kepentingan pemeriksaan fisik
barang dalam rangka pemeriksaan
pabean.

Dalam hal terdapat permohonan


tertulis dari pemilik barang atau
kuasanya, Pejabat Bea dan Cukai
dapat memberikan persetujuan
untuk membuka peti kemas atau
kemasan barang untuk tujuan selain
yang dimaksud di atas.
TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA
(TPS)

Bangunan dan atau


lapangan
Untuk menimbun barang
TPS Di Kawasan sementara menunggu
atau tempat lain yg Pabean pemuatan/pengeluarannya
disamakan dengan itu

TEMPAT
LAIN

TPS
Jaminannya ?
(No : P- 20 /BC/2007

• Pengusaha T PS yang telah mendapatkan Keputusan Penetapan sebagai


T P S , wajib menyerahkan jaminan kepada Kepala KPPBC yang
mengawasi. Bentuk jaminan dapat berupa:
• a. uang tunai;
• b. jaminan bank; dan/atau
• c. jaminan dari perusahaan asuransi.
• Besar jaminan ditetapkan dengan memperhatikan kapasitas, jenis,
dan/atau volume barang yang ditimbun, dengan ketentuan:
a. sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk setiap hekto are (ha)
luas lapangan untuk Lapangan Penimbunan dan Lapangan Penimbunan Peti
Kemas;
b. sebesar Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap seribu meter
kubik (1000m3) volume ruang bangunan untuk Gudang Penimbunan; dan
c. sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk setiap kiloliter (kl)
kapasitas untuk Tangki Penimbuna
Larangan TPS
Penimbunan barang impor dan barang ekspor sementara menunggu
pengeluaran atau pemuatannya, dilakukan di tempat penimbunan yang telah
mendapatkan penetapan sebagai Tempat Penimbunan Sementara.

Barang yang berasal dari dalam daerah pabean dilarang ditimbun di Tempat
Penimbunan Sementara, kecuali untuk:

tujuan ekspor;

reekspor; atau

tujuan dikirim ke tempat lain dalam daerah pabean dengan melewati tempat di
luar daerah pabean.
Indentitas barang yang ditimbun

Barang impor yang ditimbun di gudang penimbunan


wajib diberi identitas yang sekurang-kurangnya memuat
nomor dan tanggal Bill of Lading atau Airway Bill.

Barang untuk tujuan ekspor yang ditimbun di gudang


penimbunan wajib diberi identitas yang sekurang-
kurangnya memuat Nomor Persetujuan Ekspor (NPE)
atau Pemberitahuan Pemeriksaan Barang (PPB).

Barang untuk dikirim ke tempat lain dalam daerah


pabean dengan melewati tempat di luar daerah pabean
yang ditimbun di gudang penimbunan wajib diberi
identitas yang sekurang-kurangnya memuat nomor dan
tanggal pendaftaran pemberitahuan pabean untuk itu
(BC 1.3 )
Barangnya tidak ada ?

Pengusaha TPS yang • tarif didasarkan pada


tidak dapat tarif barang sesuai
mempertanggung jawabkan uraian barang pada
barang yang seharusnya saat ditimbun di TPS
berada di tempat
• nilai pabean
penimbunannya , wajib
didasarkan pada nilai
membayar bea masuk
barang pada saat
dan/atau cukai serta pajak
ditimbun di TPS;
dalam rangka impor yang
terutang dan dikenakan • Nilai Dasar
sanksi administrasi berupa Penghitungan Bea
denda sebesar 25% (dua Masuk (NDPBM)
puluh lima persen) dari bea didasarkan pada nilai
masuk yang seharusnya tukar (kurs) pada saat
dibayar dengan ketentuan barang ditimbun di
perhitungan: TPS
Barang tidak ada di TPS
Pengusaha TPS yang tidak dapat
mempertanggung jawabkan barang yang
seharusnya berada di tempat
penimbunannya , wajib membayar bea
masuk dan/atau cukai serta pajak dalam
rangka impor yang terutang dan dikenakan
sanksi administrasi berupa denda sebesar
25% (dua puluh lima persen) dari bea masuk
yang seharusnya dibayar.
Ketentuan perhitungan BM

Tarif didasarkan pada tarif barang sesuai


uraian barang pada saat ditimbun di TPS

Nilai pabean didasarkan pada nilai barang


pada saat ditimbun di TPS;

Nilai Dasar Penghitungan Bea Masuk


(NDPBM) didasarkan pada nilai tukar
(kurs) pada saat barang ditimbun di TPS
Barangnya tidak ada ?

Perhitungan bea masuk dan/atau cukai


serta pajak dalam rangka impor yang
terutang , sepanjang tidak dapat
didasarkan pada tarif dan nilai pabean
barang yang bersangkutan, didasarkan
pada tarif tertinggi untuk golongan barang
yang tertera dalam pemberitahuan.
PIHAK YANG TERKAIT
DENGAN SHIPMENT

PENGIRIM BARANG
(SHIPPER,
CONSIGNOR)

PENGANGKUT
(CARRIER )

PENERIMA BARANG
(CONSIGNEE )
TANGGUNG JAWAB &
PENGIRIM
KEWAJIBAN
(SHIPPER)

Menyiapkan barang (cargo)


sesuai jadwal pengapalan.

Menyiapkan barang (cargo)


dengan kemasan yang laik
laut (Seaworthy Packing).

Membayar uang tambang


sesuai ketentuan, bila
Freight Prepaid.
TANGGUNG JAWAB & KEWAJIBAN
PENGANGKUT (CARRIER)

Menerima barang (cargo) dari


pengirim barang (Shipper) untuk
diserahkan kepada penerima
barang (Consignee).

Melaksanakan pengangkutan
barang (cargo) dari pelabuhan
muat ke pelabuhan tujuan atau ke
pelabuhan perantara.

Mengeluarkan / menerbitkan
dokumen pengapalan, sesuai
ketentuan
TANGGUNG JAWAB & KEWAJIBAN
PENGANGKUT (CARRIER)

Menerima barang (cargo) di


pelabuhan tujuan dengan
menyerahkan Dokumen
Pengapalan ( B/L).

Membayar uang tambang


sesuai ketentuan bila
“Freight Collect”
Jasa di pelabuhan
• Syahbandar
• Ditjen Bea dan
Instansi Cukai
Pemerintah
• Imigrasi
• UPT Karantina
• Pergudangan
• PBM
Instansi Non
Pemerintah • PPJK
• Freight
Forwarder
Aktifitas di Pelabuhan

Shipping
Clearance

Customs
clearance

Port Clearance
PROSEDUR PENGELUARAN
BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI

No : P-08/BC/2009 Tanggal : 30-03-2009


Perubahan P-42/BC/2008

TPS
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN
PABEAN DAPAT DILAKUKAN UNTUK TUJUAN
DIIMPOR UNTUK DIPAKAI

DIIMPOR SEMENTARA

DITIMBUN DI TEMPAT PENIMBUNAN


BERIKAT

TPS DI KAWASAN PABEAN LAINNYA

DIANGKUT TERUS / DIANGKUT LANJUT

DIEKSPOR KEMBALI
PIB (BC2.0) • Barang yang diimpor untuk dipakai

•barang pindahan (dari luar negeri)


PIBK (BC 2.1) •barang impor melalui jasa titipan (fedex, DHL)

Customs Declaration (BC 2.2) • barang penumpang dan awak sarana pengangkut

Perhitungan Pencacahan •Barang kiriman melalui PT. (Persero) Pos Indonesia


Kiriman Pos

Kartu Identitas Lintas Batas •barang impor pelintas batas (Kalimantan, papua)
KAPAN BOLEH DIKELUARKAN
Setelah diserahkan PIB
dan dilunasi bea
masuknya

Diserahkan PIB dan


Jaminan ( TUNAI, BANK,
CUSTOMS BOND ,
JAMINAN LAINNYA)

Diserahkan dokumen
pelangkap pabean dan
jaminan

TPS
IMPOR UNTUK DIPAKAI

MEMASUKKAN BARANG KE DAERAH


PABEAN DENGAN TUJUAN UNTUK
DIPAKAI

MEMASUKKAN BARANG KE
DALAM DAERAH PABEAN
UNTUK DIMILIKI ATAU
DIKUASAI OLEH ORANG YANG
BERDOMISILI DI INDONESIA
HUBUNGAN MANIFEST
DENGAN PIB (BC.2.0)

SPPB

SHIPPING LINE
MENGAJUKAN PABEAN MEMBANDINGKAN
BC 1.1 KEPADA DATA PIB DENGAN
BEA CUKAI MANIFEST

APABILA DATA
SHIPPING
PADA PIB TIDAK
LINE
IMPORTIR SESUAI DENGAN
MENGAJUKAN DATA PADA
PIB
MANIFEST
DAPAT DIAJUKAN
POD PERMOHONAN
RE-DRESS

91
PEMBUATAN PIB

Dengan menggunakan program aplikasi modul PIB


importir/PPJK, menyiapkan dan mengisi PIB secara
lengkap dan benar dengan mencantumkan:

nomor surat persetujuan/izin yang diterbitkan oleh instansi teknis


dalam hal importasi memerlukan perijinan / rekomendasi;

nomor dan tanggal bukti pembayaran dan/atau bukti penerimaan


jaminan/STTJ;

nomor dan tanggal surat keputusan tentang pemberian fasilitas


kepabeanan, jika ada;

nomor dan tanggal manifes (BC 1.1) dan nomor pos-nya kecuali
mendapatkan izin pre-notification;
DOKUMEN PELENGKAP PABEAN

Dokumen Pelengkap Pabean adalah


semua dokumen yang digunakan sebagai
pelengkap pemberitahuan pabean all:
• Puchases order
• Sales contract
• invoice
• L/C
• packing list
• bill of lading/airway bill,
• dokumen lainnya yang dipersyaratkan.
AIRWAY BILL
Suatu dokumen yang dipergunakan untuk melindungi
angkutan barang yang diangkut dengan menggunakan
pesawat udara .

House airway bill : airway bill yang diterbitkan oleh


Forwarder selaku consolidator; dan untuk setiap
Pengirim dibuatkan satu set House Airway bill .

Master airway bill : airway bill yang diterbitkan oleh


perusahaan penerbangan dan satu set diberikan kepada
setiap pengirim.
AIRWAY BILL

Sebagai bukti
BERFUNGSI : penerimaan barang

Sebagai bukti Sebagai bukti kontrak


pengangkutan barang
pembayaran ongkos dan bukan sebagai
angkut document of title.

Dibuat tiga lembar


original dan copy
sesuai kebutuhan
BILL OF LADING

SUATU SURAT YANG DIBERI TANGGAL DAN


DITANDA TANGANI OLEH PENGANGKUT
ATAU AGENNYA, YANG MENERANGKAN
BAHWA PENGANGKUT SUDAH MENERIMA
BARANG DENGAN MAKSUD UNTUK DIANGKUT
KE TEMPAT TUJUAN YANG DITUNJUK, JUGA
DENGAN PERJANJIAN BAGAIMANA
PENYERAHAN AKAN DILAKUKAN
BILL OF LADING

BERFUNGSI:

BUKTI TANDA PENERIMAAN BARANG

BUKTI KONTRAK PENGANGKUTAN

BUKTI KEPEMILIKAN (DOCUMENT OF TITLE)

BUKTI PEMBAYARAN FREIGHT


Bill of Lading 5
2

6
Merupakan dokumen yg diterbitkan oleh maskapai
pengirim berfungsi : 1
1. Document of title 7
2. Contract of Delivery 4
3. Receipt dan bukti pembayaran fright
8

Umumnya mencantumkan :
1.Kata2 “Bill of Lading” 9
2.Nomor B/L
13 11
3.Nama maskapai
4.Sifat dokumen
5.Pengirim 10
6.Consignee
12
7.Notify party
8.Nama kapal & pelabuhan
9.Barang yang dikirim & kondisinya
10.Dasar pelaksanaan shipment
11.Kondisi barang (berat, ukuran)
12.Pembebanan biaya shipment 14
13.On board notation
14.Tanggal penerbitan B/L
ANDA TAHU ?
BILL OF LADING

HOUSE BILL OF LADING ( HB/L)

MASTER BILL OF LADING ( MB/L)

COMBINED TRANSPORT BILL OF LADING

HOUSE AWB

MASTER AWB
ANDA TAHU ?

Shipped on board
Clean on Board
Dirty/foul B/L
Shipped on deck
STATEMENT PADA B/L

PERNYATAAN YANG DIBUAT


OLEH PENGANGKUT
UNTUK MENJELASKAN BATAS DAN RUANG LINGKUP
SERTA TANGGUNG JAWAB SELAMA
PENGANGKUTAN BARANG
STATEMENT PADA B/L

• CLEAN ON BOARD
• UNCLEAN, DIRTY,
CLAUSED B/L
• SHIPPED IN APPARENT
GOOD ORDER AND
CONDITION ON
BOARD…….
Pembayaran bea masuk
Pembayaran bea masuk dan/atau cukai
serta pajak dalam rangka impor dapat
dilakukan dengan cara:
• pembayaran tunai; atau
• pembayaran berkala.

Pembayaran tunai wajib


dilakukan paling lambat pada
saat PIB didaftarkan.

Pembayaran berkala diberikan


kepada importir yang telah
memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
PMK No: 175/PMK.04/2014
(Penggunaan dokap dalam bentuk data electronik)

Dokap Pabean disampaikan oleh importir dalam bentuk


Data Electronic melalui Portal Penbgguna Jasa

Importir tidak perlu menyampaikan cetakan ( hard


copy) Dokap Pabean

Penyampaian hard copy CoO tetap diberlakukan


sesuai peraturan perundang-undangan mengenai
perjanjian ataukespakatan internasional

Jangka waktu penyampaian Dokap Pabean 24 jam


terhitung sejhak PIB mendapat nomor pendaftaran
PMK No: 175/PMK.04/2014
(Penggunaan dokap dalam bentuk data electronik)

Apabila tidak menyampaikan Dokap Pabean


dalam waktu 24 jam, importir tidak dilayani
penyampaian PIB berikutnya sampai PIB
sebelumnya disampaikan

Data Elektronik yang disampaikan


merupakan alat bukti yanag sah

Importir wajib menyimpak Data Electronik


tersebut selama 10 th pada tempat
usahanya di Indonesia
PMK No: 175/PMK.04/2014
(Penggunaan dokap dalam bentuk data electronik)

Dalam hal Portal Pengguna Jasa mengalami


gangguan , importir menyampaiak hard copy Dokap
Pabean, paling lambat 1(satu) hari sejak tanggal
batas waktu penyampaian Dokap pabean secara
Data Elektronik

Apabila tidak menyampaikan hard copy Dokap


Pabean dalam waktu 1(satu) hari, importir
bersangkutan tidak dilayani penyampaian PIB
berikutnya sampai PIB sebelumnya disampaikan

Uji Coba dilaksanakan paling lama 12 bl dam


dapat diperpanjang paling lama 6 bl.
Uji coba di KPU Tg Priok, atas importri yang
ditunjuk.
Penyampaian PIB

PIB dalam bentuk


Penyampaian PIB data elektronik
untuk setiap PIB dapat dapat
pengimporan disampaikan disampaikan
dilakukan setelah dalam bentuk data melalui sistem
pengangkut elektronik atau PDE Kepabeanan
menyerahkan tulisan diatas atau
formulir. menggunakan
BC 1.1 media penyimpan
data elektronik.
Berapa bea masuknya ?
Tahapan Pembuatan PIB
(PERSIAPAN)

NOMOR IDENTITAS
KEPABEANAN

MEMILIKI MODUL PIB

MENYAIPAKN DOKUMEN
PENDUKUNG IMPOR

MENGHITUNG BM ( BM= Tx CIF x


NDPBM)
Tahapan Pembuatan PIB
(DRAFT)

INPUT DATA
IMPOR KE MODUL

MENGISI SSPCP

MEMBAYAR BM &
PDRI
Tahapan Pembuatan PIB
(TRANSFER DATA)

CARI INFORMASI APAKAH


PEMBAYARAN SUDAH
DITERIMA DI SKP BC

TRANSFER DATA PIB

TUNGGU RESPOS
( REJECT ; SPPB ; SPJK ; SPJM)
Rumus Perhitungan
BM & PDRI

Bea Masuk = TARIF x ( CIF x NDPBM )

PPN = TARIF x { BM + ( CIF x NDPBM )}

PPn BM = TARIF x { BM + ( CIF x NDPBM )}

PPh Ps 22 = TARIF x { BM + ( CIF x NDPBM )}


Bea masuk =
Tarif BM x NP x NDPBM

• KLASIFIKASI PADA BTKI


T • TARIF SESUAI KEP TERAKHIR

• NILAI TRANSAKSI
NP • CIF

• KEP MENKEU ( PERIODIK


NDPBM • SAAT PEMBAYARAN BM
Bea masuk =
Tarif BM x NP x NDPBM

• ACTUAL PAID ( ada dokumennya)


• Via udara tarif IATA
• VIA LAUT
FRIEGHT • 5%x FOB ( dari ASEAN);
• 10 % x FOB dari ASIA non ASEAN
dan Australia
• 15% x FOB diluar ASIA dan Australia

• LUAR NEGRI
INSURANCE • DALAM NEGRI
• 5% DARI CFR
CONTOH
Harga CIF USD 18.000,-

NDPBM = 1 USD= Rp 10.000,-

BM= 10%; PPN =10% ; PPh = 2,5%

BM = 10% x( 18.000 x Rp 10.000 )= Rp 18.000.000,-

PPN = 10% x { Rp 18.000.000 + ( 18.000,- x Rp 10.000 )}


= Rp19.800.000,-
PPH = 2,5 % x { Rp18.000.000 + ( Rp10.000 x 18.000 ) }
= Rp 4.950.000
Pembetulan data
PMK NO : 115/PMK.04/2007

• Importir dpt mengajukan permohonan perubahan data pada PIB


karena ada kesalahan.
• Kesalahan data adalah kesalahan atau kekeliruan karena kekhilafan
nyata yang bersifat manusiawi dalam suatu pemberitahuan pabean
impor dalam bentuk :
– kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/ atau kesalahan penerapan
peraturan yang seharusnya tidak perlu terjadi, dan tidak mengandung
perbedaan pendapat antara pejabat bea dan cukai dengan pengguna
jasa kepabeanan,
• misalnya:
a. kesalahan penulisan data importir;
b. kesalahan perhitungan bea masuk atau pajak; atau
c. kesalahan penerapan aturan berupa ketidaktahuan adanya
perubahan peraturan.
Pembetulan data
PMK NO : 115/PMK.04/2007
Importir dapat mengajukan
permohonan perubahan
data pada PIB karena ada
kesalahan.

Kesalahan data adalah


kesalahan atau kekeliruan
karena kekhilafan nyata
yang bersifat manusiawi
Kesalahan berupa ?
kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/ atau kesalahan penerapan
peraturan yang seharusnya tidak perlu terjadi, dan tidak mengandung
perbedaan pendapat antara pejabat bea dan cukai dengan pengguna jasa
kepabeanan,misal:

kesalahan penulisan data importir;

kesalahan perhitungan bea masuk atau


pajak; atau

kesalahan penerapan aturan berupa


ketidaktahuan adanya perubahan
peraturan.
Permohonan perubahan ditolak
apabila:

barang telah dikeluarkan dari kawasan pabean


atau tempat lain yang dipersamakan dengan
kawasan pabean bagi impor untuk dipakai dan
impor sementara;

kesalahan data tersebut merupakan temuan


pejabat bea dan cukai;

pemberitahuan pabean impor telah


mendapatkan penetapan oleh pejabat bea
dan cukai atau penetapan dengan
menggunakan sistem komputer pelayanan
• CONTOH PIB
– NOMOR AJU
– NOMOR DAFTAR
Pembayaran bea masuk
Tunai atau berkala
Pembayaran tunai wajib dilakukan paling lambat
pada saat PIB didaftarkan.

Pembayaran berkala diberikan kepada importir


yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal.

Di Bank Devisa Persepsi yg online dg


SKP KPPBC
Kapan Importir bertanggung jawab ?

Importir bertanggung jawab atas bea masuk


yang terutang sejak tanggal PIB.

Dalam hal Importir tidak bertanggung jawab


dan tidak ditemukan PPJK yang mendapat
kuasa pengurusan importasi, bertanggung
jawab terhadap kewajiban pembayaran bea
masuk yang terutang

Bea masuk harus dibayar dalam mata uang


rupiah , dibayar di Kas Negara atau tempat
lain yang ditunjuk Menkeu
Penjaluran
• adalah mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang
impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan
Jalur hijau
penelitian dokumen setelah penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran
Barang (SPPB)

• adalah mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran


Jalur barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi
kuning
dilakukan penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB

• adalah mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran


barang impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik dan
Jalur
merah penelitian dokumen , tetapi sebelum penerbitan SPPB

Jalur Mita • adalah mekanisme pelayanan kepabeanan di bidang impor yang


diberikan kepada importir MITA
JALUR MERAH
BARANG HIGH RISK

1. Barang tertentu yg ditetapkan


Pemerintah
IMPORTIR: 2. Barang reimpor kecuali MITA PRIORITAS
3. Barang impor sementara kecuali MITA PRIORITAS
HIGHT RISK 4. Barang Penangguhan kecuali MITA PRIORITAS
MEDIUM RISK 5. Terkena random
LOW RISK

JALUR MERAH
Importir Jalur Merah
Harus menyiapkan barang untuk diperiksa dan
menyaksikan pemeriksaan fisik dalam jangka waktu
paling lama 3 hari setelah tanggal pemberitahuan
pemeriksaan fisik

Apabila barang sudah siap diperiksa , importir


memberitahukan kesiapan barang kepada pejabat BC

Pemeriksaan fisik harus dimulai paling lambat 1 (satu)


hari setelah tanggal pemberitahuan kesiapkan barang

Pejabat BC melakukan pemeriksaan fisik atas resiko


dan biaya importri bila ketentuan diatas tidak dipenuhi.
alam jangka waktu :

3 (tiga) hari kerja setelah tanggal Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM) untuk
jalur merah;

3 (tiga) hari kerja setelah tanggal Surat Pemberitahuan Jalur Kuning (SPJK) untuk
jalur kuning;

3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPPB untuk jalur hijau;

5 (lima) hari kerja setelah tanggal SPPF untuk jalur MITA Non Prioritas yang
dilakukan pemeriksaan fisik, atau

3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPPB untuk jalur MITA Prioritas atau MITA Non
Prioritas yang berdasarkan fasilitasnya harus menyerahkan hasil cetak PIB dan
dokumen pelengkap pabean.
PMK : 176/PMK.04/2014
( pencepatan pemeriksaan pabean di kpu tg priok)

Jangka waktu penyampaian hard copy

1(satu ) hari setelah tanggal SPJM

1(satu) hari setelah tanggal SPJK

3(tiga ) hari setelah tanggal SPPB untuk jalur hijau

5(lima ) hari setelah tanggal SPPF untuk jalur MITA non


Prioritas

3(tiga)hari setelah tanggal SPPB untuk jalur Prioritas/Non


Preioritas yang berdasarkan fasilitasnya harus
menyerahkan hard copy dan Dokap Pabean.
Lebih 3 hari tidak hadir
Dalam hal Importir tidak
menyerahkan hard copy, tidak
menyiapkan barang untuk diperiksa
atau tidak hadir maka dapat
dilakukan pemeriksaan fisik oleh
Pejabat atas risiko dan biaya Importir
(pemeriksaan jabatan )

Atas permintaan Importir atau


kuasanya, jangka waktu 3 hari
dapat diberikan perpanjangan
apabila yang bersangkutan dapat
memberikan alasan tentang
penyebab tidak bisa dilakukannya
pemeriksaan fisik
Dokap Lartas
Izin impor barang lartas dapat
disampaikan dalam bentuk hasil cetak
dari portal INSW

Prenotification, hard copy PIB wajib


mencantumkan nomor dan tanggal
manifes serta nomor pos dan
subposnya.

Apabila penyampaian hardcopy tidak


dipenuhi, importir tidak dilayani
penyampaian PIB berikutnya sampai
PIB sebelumnya disampaikan
NOTA HASIL INTELIJEN
( NHI)

Nota Hasil Intelijen yang


selanjutnya disingkat
dengan NHI adalah produk
dari kegiatan intelijen yang
menunjukkan indikasi
mengenai adanya
pelanggaran di bidang
kepabeanan dan/atau cukai.
JALUR KUNING

IMPORTIR HIGH RISK YG


MENGIMPOR BRG LOW RISK

IMPORTIR MEDIUM RISK YG IMPOR


BRG BERESIKO MENENGAH

MITA non PREORITAS YG


MENGIMPOR BRG BERESIKO TINGGI
DAPAT DIPERIKSA FISIK MELALUI NHI
JALUR HIJAU

Mekanisme pelayanan
kepabeanan di bidang impor yang
diberikan kepada :
• Importir Medium Risk yang mengimpor
komoditi berisiko rendah
• Importir Low Risk yang mengimpor
komoditi berisiko rendah atau menengah

hanya pemeriksaan dokumen


JALUR PRIORITAS

Fasilitas yang diberikan kepada


importir yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan untuk
mendapatkan pelayanan khusus,
sehingga penyelesaian
importasinya dapat dilakukan
dengan lebih sederhana dan cepat
JALUR PRIORITAS UNTUK
SIAPA ?

Jalur Prioritas diberikan


kepada importir produsen
dan importir umum yang
memenuhi persyaratan
tertentu.
DASAR PEMIKIRAN
JALUR PRIORITAS

FAIR TREATMENT: MEMPERLAKUKAN IMPORTIR SECARA ADIL DAN


CEPAT BERDASARKAN REPUTASINYA

MENDORONG IMPORTIR UNTUK PERBAIKAN REPUTASINYA

MEMBERIKAN INSENTIF KEUANGAN KEPADA IMPORTIR PRODUSEN


YG MENGIMPOR BAHAN BAKU, BAHAN BANTU DAN BARANG MODAL

MENGALOKASIKAN SDM DJBC SECARA EFISIEN UNTUK KEGIATAN


PENGAWASAN THD IMPORTIR YG BERESIKO TINGGI
JALUR PRIORITAS
PERSYARATAN :
• Nature of business jelas
• Tdk pernah menyalahgunakan fasilitas dibidang
kepabeanan selama satu tahun
• Tdk pernah memberitahukan salah jumlah, jenis
dan nilai pabean selama satu tahun
• Telah diaudit oleh akuntan publik yg menyatakan
perusahaan tdk mendapatkan opini disclaimer
• Tdk mempunyai tunggakan utang kepadd DJBC

MENGAJUKAN PERMOHONAN KPD


DIRJEN BC MELALAUI KAKANWIL
DJBC
Tidak dilakukan penelitian dokumen dan
pemeriksaan fisk barang sebagaimana
dilakukan terhadap Jalur Merah dan Jalur Fasilitas
Hijau, kecuali terhadap: ?
• barang impor sementara; barang
reimpor
•barang yg terkena NHI
•brg tertentu yg ditetapkan DJBC Oh
•Pemeriksaan fisik dpt dilakukan di GD !
Importir (tanpa permohonan)
• Pengeluaran brg dpt dilakukan dg
trucklossing ( tanpa permohonan)
• Prenotification ( tanpa permohonan)
•Pembayaran berkala ( IP )

FASILITAS IJP
Orang yg memenuhi
persyaratan
dan ditetapkan oleh Ka KPU
a.n Direktur Jenderal BC

Non
Prioritas

MITA ??
Syarat MITA
Dapat berhubungan dg sistem jaringan elektronik DJBC

Pola bisnisnya jelas

Sistem pengendaliannya jelas untuk menjamin keakuratan data

Memiliki rekam jejak keakuratan pemberitahuan pabean dan / atau cukai yang baik

Telah diaudit oleh KAP yang menyatakan bhw perusahaan mendapat opini wajar tanpa pengecualian untuk 2 tahun
terkahir dan

Selalu memenuhi ketentuan perizinan dan persyaratan impor dan ekspor dari instansi teknis terkait

Untuk perusahaan yg mendapat fasilitas ( bebas, penangguhan ; keringanan ) harus melakukan penata usahaan dan
pengelolaan sediaan barang yg dibuat sedemikian rupa sehingga dpt diketahui jenis, spesifikasinya, jumlah pemasukan dan
pengeluaran barang yg berkaitan dg fasilitas kepabeanan yg diperoleh digunakan.
Tidak dilakukan penelitian dokumen dan
pemeriksaan fisik barang sebagaimana dilakukan
terhadap Jalur Merah dan Jalur Hijau, keculai
terhadap:
1. barang impor sementara;
2. barang reimpor
3. barang yg terkena NHI
4. brg tertentu yg ditetapkan DJBC
5. Pemeriksaan fisik dpt dilakukan di GD
Importir (tanpa permohonan)
• Tidak perlu menyerahkan hard copy PIB/PEB
• Mendapat akses Client Coordinator
• Pemutakhiran data registrasi importir

HAK MITA
PEMERIKSAAN PABEAN

Pemeriksaan Dokumen

Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN PABEAN

Brg hanya dpt dikeluarkan dari Kawasan Pabean atau


tempat lain dlm pengawasan Pabean setelah
dilakukan pemeriksaan pabean dan diberikan
persetujuan

Pemeriksaan Pabean meliputi pemeriksaan fisik


barang (secara selektif) dan pemeriksaan dokumen

Barang yang diimpor importir medium & high risk


dilakukan pemeriksaan mendalam ( fisik,HS,NP &
Persyaratan impor )
TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
BARANG IMPOR

UNTUK MENGETAHUI
JUMLAH,JENIS BRG IMPOR GUNA
MENETAPKAN KLASIFIKASI & NILAI
PABEAN DENGAN BENAR.

MENCEGAH :
• URAIAN BARANG YG TIDAK JELAS
• ADANYA BRG YANG TIDAK DIBERITAHUKAN
• KESALAHAN PEMBERITAHUAN NEGARA
ASAL
• ADANYA BARANG LARANGAN DAN
PEMBATASAN
Dimana Pemeriksaan fisik
dilakukan ?

Dilapangan atau
gudang • di TPS;TPP; TPB

Digudang Importir • ( dengan ijin Kepala Kantor )

Melalaui HIGH –
CO SCAN X RAY • Barang sejennis atau
CONTAINER untuk • REFRIGERATED CONTAINER
:
PEMERIKSAAN FISIK

ATAS DASAR PACKING LIST

DITENTUKAN BERDASARKAN :
• KEMASAN DALAM PETI KEMAS
• KEMASAN NON PETI KEMAS
• BULK ATAU CURAH
• KEMASAN BERNOMOR & TIDAK
BERNOMOR
PEMERIKSAAN FISIK

SISTIM APLIKASI
PELAYANAN • JML & NO PETI KEMAS
KEPABEANAN • TINGKAT PEMERIKSAAN
MENENTUKAN :

• NO & JML KEMASAN DLM


RANGKA PENETAPAN
KLASIFIKASI DAN NILAI PABEAN
PFPD atau KASI PAB
• JML MAKSIMAL SESUAI
TINGKAT PEMERIKSAAN (
10%;30%;100%)
PEMERIKSAAN FISIK
BARANG DALAM PETI KEMAS

• PETIKEMAS 5 ATAU KURANG:


• JUMLAH YG DIPERIKSA 10%
atau 30% dan MINIMAL 2
TINGKAT PETI KEMAS
PEMERIKSAAN
10% ATAU 30%: • PETI KEMAS LEBIH DARI 5 :
• JUMLAH YANG DIPERIKSA
10% atau 30% dan MINIMAL 1
PETI KEMAS
PEMERIKSAAN BARANG

YANG DIKEMAS
DALAM KEMASAN • TINGKAT PEMERIKSAAN 10 % & 30% :
• PEMERIKSAAN 10 % ATAU 30% DARI SELURUH KEMASAN
BUKAN PETI DAN MINIMAL 2 KEMASAN
KEMAS :

• PEMERIKSAAN JABATAN
PEMERIKSAAN • TERKENA NHI
100% APABILA: • BARANG DALAM BENTUK CURAH

PEMERIKSAAN • JML ATAU JENIS BRG DLM PACKING LIST TIDAK JELAS
• TIDAK DIKEMAS DLM KEMASAN YG BERNOMOR
DITINGKATKAN • JML DAN ATAU NOMOR KEMASAN TIDAK SESUAI DENGAN
MENJADI 100% PACKING LIST
• JML DAN ATAU JENIS BRG YANG DIPERIKSA TIDAK SESUAI
DALAM HAL: DENGAN PACKING LIST
MEKANISME PENGAMBILAN CONTOH
Mengambil contoh barang dan/atau foto barang
dari barang yang telah diperiksa sesuai permintaan
Pejabat Pemeriksa Barang;

Menyerahkan contoh barang dan/atau foto barang


kepada Pejabat Pemeriksa Barang;

Mengisi kolom pernyataan pada Berita Acara


Pemeriksaan Fisik Barang Impor dalam hal importir
menginginkan contoh barang diminta kembali;

Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Fisik


Barang Impor;

Menerima lembar ke-2 Berita Acara Pemeriksaan


Fisik Barang Impor yang telah ditandatangani oleh
Pejabat Pemeriksa Barang.
• KOP SURAT
KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI


BERITA ACARA PEMERIKSAAN FISIK BARANG IMPOR
1. Nomor : Tanggal:
2. Terhadap impor barang dengan data sebagai berikut :
3. No/Tgl PIB : / /200..
4. Lokasi Pemeriksaan :
Tgl/waktu penunjukan pemeriksa: ..../ /200 :
waktu pemeriksaan :
a) Jam/tgl dimulai pengeluaran kemasan
b)Jam/tgl selesai pengeluaran kemasan
c) jam / tgl dumulai pemeriksaan barang
d) jam/tgl selesai pemeriksaan barang
1. Foto
2. Contoh barang
a) jenis
b) jumlah
C) diminta kembali
oleh importir/kuasanya ya/tidak
3. Kendala pemeriksaan
4. a) Importir/kuasanya tidak ada di tempat pemeriksaan:
5. b) Barang tidak berada di tempat pemeriksaan :
6. c) Buruh tidak siap :
7. d) Peralatan tidak tersedia :
8. e) Lain-lain
9. ....................................................................................
....................................................................................
10. 8. Keterangan : ....................................................................................
....................................................................................
• Mengetahui: Pejabat Pemeriksa Barang Importir/Kuasanya*
• ....................................... ........................................ NIP Pengusaha TPS**
TATAKERJA PENYELESAIAN BARANG IMPOR
DENGAN PIB SECARA ELEKTRONIK MELALUI JARINGAN
PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK
PIB
Berkas PIB
Sistem Komputer Pelayanan Pejabat
Penerima Dokumen
Peneliatan Lartas
Data
NSW PIB
Tindak lanjut NIK
Importir /PPJK
Yes NO Lengkap
REJECT
benar?
Blokir ? NO
Not O.K
YES
Bayar
Kuning Penetapan
SPJK NO
+ berkas Jalur OK ? SPTNP
Bukti
Bayar
YES
importir
Hijau Merah
pemeriksaan
Yes NO scanner
LHAT
Credit
Advice
NHI
Bank

SPPB SPPB
SPPB
Pengeluaran
Barang
Tatakerja penyelesaian barang impor
untuk dipakai dg PIB yg disampaikan
melalui sistem PDE Kepabeanan
Importir mengisi PIB secara lengkap dengan
menggunakan program aplikasi PIB, dengan
mendasarkan pada data dan informasi dari
dokumen pelengkap pabean.

Importir melakukan pembayaran bea masuk (BM),


cukai, dan PDRImelalui Bank Devisa Persepsi/Pos
Persepsi yang telah terhubung dengan sistem PDE
Kepabeanan, kecuali untuk Importir yang
menggunakan fasilitas pembayaran berkala.

Importir mengirim data PIB secara elektronik ke


SKP di Kantor Pabenan melalui portal INSW.
TATAKERJA PENYELESAIAN BARANG IMPOR UNTUK
DIPAKAI DG PIB YG DISAMPAIKAN MELALUI SISTEM PDE
KEPABEANAN

Portal INSW melakukan penelitian tentang pemenuhan


ketentuan larangan/pembatasan atas barang impor yang
diberitahukan.

Dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang impor yang


diberitahukan terkena ketentuan larangan/pembatasan dan
persyaratannya belum dipenuhi, portal INSW mengembalikan
data PIB kepada Importir untuk diajukan kembali
setelah dipenuhi.

Dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang yang diimpor :


•tidak terkena ketentuan larangan/pembatasan atau ketentuan larangan/
pembatasannya telah dipenuhi, portal INSW meneruskan data PIB ke Sistem
Komputer Pelayanan (SKP) di Kantor Pabean untuk diproses lebih lanjut.
•perlu penelitian lebih lanjut terkait dengan ketentuan larangan/ pembatasan,
portal INSW meneruskan data PIB ke SKP di Kantor Pabean untuk diproses
lebih lanjut.
Gambaran Proses di Portal & Sistem NSW
Registrasi Portal INSW

Tujuan :
- Untuk mendapatkan user id dan password untuk menggakses
Portal INSW diperlukan registrasi online di Portal INSW.

Alamat Registrasi :
http://reg.insw.go.id
Atau dari halaman utama Portal INSW (www.insw.go.id)
Pilih menu -> Link Aplikasi  Registrasi User Portal

Tata Cara Registrasi


- Mengisi form registrasi online (alamat di atas)
- Mendowload Surat Persetujuan Penggunaan Portal INSW setelah
berhasil melakukan registrasi
- Cetak Surat Persetujuan Penggunaan Portal INSW dan
tandatangani di atas materai Rp 6000
- Siapkan surat penunjukan petugas admin dari perusahaan
- Kirim/sampaikan kedua surat tersebut ke Posko INSW Tanjung
Perak, Kantor Pelayanan Madya Pabean Tanjung

http://www.insw.go.id
alhamdulilah

Terima Kasih

http://www.insw.go.id

Anda mungkin juga menyukai