PERTAMBAHAN
NILAI
DWISMAPROBO WARYUNINDRO
PENDAHULUAN
◂ PENGERTIAN
Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak atas konsumsi barang
dan jasa di Daerah Pabean yang dikenakan secara bertingkat di
setiap jalur produksi dan distribusi.
Memperdagangkan Barang
MELIPUTI WILAYAH
DARAT
RUANG UDARA
DAN DI ATASNYA
PERAIRAN
TEMPAT-TEMPAT TERTENTU
DI ZONA EKONOMI EKSKLUSIF
LANDAS KONTINEN
IMPOR, EKSPOR DAN PERDAGANGA
N
Ps. 1 angka 9, 11, 12
MEMASUKKAN BARANG
IMPOR
DARI LUAR DAERAH PABEAN KE DLM
( Ps. 1 angka 9 )
DAERAH PABEAN
SESI II
PENYERAHAN HAK ATAS BKP KARENA SUATU PERJANJIAN
PEMBERIAN CUMA-CUMA
Adalah pemberian yang diberikan tanpa imbalan pembayaran baik barang produksi sendiri
maupun bukan barang produksi sendiri, termasuk pemberian contoh barang untuk
promosi kepada relasi atau pembeli.
YANG TIDAK TERMASUK
PENYERAHAN BARANG KENA
PAJAK
PASAL 1A AYAT 2 UU PPN
Penyerahan BKP kepada Makelar
BKP berupa aktiva yang tujuan semula tidak diperjualbelikan, yang masih
tersisa saat pembubaran perusahaan yang PM tidak dapat dikreditkan berd
Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c.
PENGENAAN PPN ATAS
JKP
BARANG KENA PAJAK
BARANG HASIL PERTAMBANGAN ATAU HASIL PENGEBORAN YANG DIAMBIL
LANGSUNG DARI SUMBERNYA
(penjelasan Pasal 4A UU Nomor 42 Tahun 2009)
BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG SANGAT DIBUTUHKAN OLEH RAKYAT
BANYAK
(Pasal 1 ayat 2 PMK-116/PMK.010/2017)
Lanjutan…….
MAKANAN DAN MINUMAN YANG DISAJIKAN DI HOTEL, RESTORAN, WARUNG
MAKAN, DAN SEJENISNYA
Meliputi makanan dan minuman yang dikonsumsi di tempat maupun tidak,
termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau
catering
Ketentuan ini dimaksudkan untuk menghindari pengenaan pajak berganda karena
sudah merupakan objek pengenaan Pajak Daerah
yang
melakukan
Pasal 1 angka 23 UU
e-
Faktur
Mempermudah Pelayanan
• Mempercepat pemeriksaan
• Mempercepat pelaporan
• Mempercepat pemberian nomor seri
FP
Outline
TAHAPAN
IMPLEMENTAS
I e-FAKTUR
Mulai 1 Juli 2014, bagi PKP tertentu (45 PKP)
sebagaimana ditetapkan dalam KEP-
136/PJ/2014;
Mulai 1 Juli 2015, bagi PKP yang terdaftar di
KPP di wilayah Pulau Jawa dan Bali; dan
Mulai 1 Juli 2016, bagi seluruh PKP
Outline
KEWAJIBAN MEMBUAT
e-FAKTUR
dibuat untuk setiap Penyerahan BKP (Pasal 4 ayat (1) huruf
a dan/atau Pasal 16D UU PPN) dan/atau Penyerahan JKP
(Pasal 4 ayat (1) huruf c UU PPN).
Kecuali atas penyerahan BKP dan/atau JKP:
a. yang dilakukan oleh pedagang eceran (Pasal 20 PP No.
1 Tahun 2012);
b. yang dilakukan oleh PKP Toko Retail kepada orang
pribadi pemegang paspor luar negeri (Pasal 16E UU
PPN);
c. yang bukti pungutan PPNnya berupa dokumen
tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan
Faktur Pajak (Pasal 13 ayat (6) UU PPN).
Outline
Memiliki:
• Kode Aktivasi
• Password
• Sertifikat
Elektronik
• Passphrase
Fungsi:
•Untuk aktivasi akun PKP
•Untuk registrasi aplikasi e-faktur
Cara:
• Mengajukan permohonan ke KPP tempat
terdaftar dikirim via pos/jasa
ekspedisi
•Cetak ulang, apabila kode aktivasi hilang
bac
k
•Untuk aktivasi akun PKP
•Untuk meminta NSFP di KPP
•Login enofa online
•Untuk registrasi aplikasi e-faktur
•Untuk upload data faktur pajak ke sistem DJP
Cara:
•Mengajukan permohonan ke KPP tempat
terdaftar
dikirim via email
• Update email, apabila terdapat kesalahan penulisan
Fungsi:
email pada permohonan kirim ulang via email
baru
bac
k
SERTIFIKAT
ELEKTRONIK
DJP akan memberikan sertifikat elektronik kepada PKP yang akan
digunakan untuk memperoleh layanan perpajakan secara
elektronik yang disediakan oleh DJP.
Layanan perpajakan secara elektronik tersebut berupa:
a. permintaan Nomor Seri Faktur Pajak melalui laman (website)
yang ditentukan dan/atau disediakan oleh DJP; dan
b. penggunaan aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan
dan/atau disediakan oleh DJP untuk pembuatan e-Faktur.
Pengajuan permintaan sertifikat elektronik dapat dilakukan oleh
PKP mulai 1 Januari 2015 melalui KPP tempat PKP dikukuhkan.
Syarat dan Ketentuan Sertifikat
Elektronik
a. Surat Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan
Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik ditandatangani dan
disampaikan oleh pengurus PKP yang bersangkutan secara langsung ke
KPP tempat PKP dikukuhkan dan tidak diperkenankan untuk dikuasakan
ke pihak lain.
b. Pengurus dimaksud adalah:
1) orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan
kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam menjalankan
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang KUP;
dan
2) namanya tercantum dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak
terakhir yang jangka waktu penyampaiannya telah jatuh tempo pada
saat pengajuan surat permintaan sertifikat elektronik.
c. SPT Tahunan PPh Badan dimaksud harus sudah disampaikan ke KPP
dengan dibuktikan asli SPT Tahunan PPh Badan beserta bukti
penerimaan surat/tanda terima pelaporan SPT.
d. Dalam hal pengurus namanya tidak tercantum dalam SPT Tahunan
PPh Badan, maka pengurus tersebut harus menunjukkan asli dan
menyerahkan fotocopy:
1) surat pengangkatan pengurus yang bersangkutan; dan
2) akta pendirian perusahaan atau asli penunjukan sebagai
BUT/permanent establishment dari perusahaan induk di luar
negeri.
e. Pengurus harus menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy kartu
identitas berupa KTP dan KK (Bagi WNA, pengurus harus
menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy paspor, KITAS, atau
KITAP).
f. Pengurus harus menyampaikan softcopy pas foto sebagai kelengkapan
surat permintaan sertifikat elektronik (file foto diberi nama: NPWP
PKP- nama pengurus-nomor kartu identitas pengurus).
Syarat dan Ketentuan Sertifikat
Elektronik
Untuk PKP Cabang
1) Pengurus yang menandatangani Surat Permintaan Sertifikat
Elektronik dan Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan Sertifikat
Elektronik harus menunjukkan dan menyampaikan fotocopy surat
penunjukan dari pengurus pusat PKP cabang tersebut.
2) Menyampaikan fotocopy SPT Tahunan PPh Badan pusatnya tahun
pajak terakhir yang jangka waktu telah
tempo
penyampaiannya
pada saat pengajuan surat permintaan sertifikat jatuh
elektronik.
3) SPT Tahunan PPh Badan dimaksud harus sudah disampaikan ke
KPP dengan dibuktikan fotocopy bukti penerimaan surat/tanda
terima pelaporan SPT.
4) Pengurus pusat dimaksud pada bhutir 1) harus tercantum dalam
SPT Tahunan PPh Badan.
Syarat dan Ketentuan Sertifikat
Elektronik
Untuk PKP berbentuk kerjasama operasi
1) Pengurus yang menandatangani Surat Permintaan
Sertifikat
Elektronik dan Surat Pernyataan Persetujuan
Penggunaan Sertifikat Elektronik harus
menyampaikan
menunjukkandanfotocopy akta kerja sama operasi tersebut.
2) Menyampaikan fotocopy SPTTahunan PPh pemilik
bentuk
kerja sama penyampaiannya
waktu operasi tersebut tahun
telah pajak
jatuhterakhir
tempo yang
pada
jangkapengajuan surat permintaan sertifikat elektronik.
saat
3) SPT Tahunan PPh dimaksud harus sudah disampaikan ke KPP
dengan dibuktikan fotocopy bukti penerimaan surat/tanda
terima pelaporan SPT.
back
Fungsi:
• Untuk install sertifikat elektronik pada OS dan browser yang digunakan untuk mengakses
layanan permintaan NSFP secara online (Enofa online)
•Untuk registrasi aplikasi e-faktur Cara:
• Passphrase dibuat oleh PKP sendiri pada saat permintaan sertifikat elektronik
• Passphrase lupa/hilang, mengajukan permohonan pencabutan passphrase di KPP tempat
terdaftar, dan mengajukan permintaan sertifikat elektronik
bac
k
SAAT PEMBUATAN
e-FAKTUR
Saat penyerahan BKP
Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan
Pasal 4 PER-
16/PJ/2014
*) Apabila e-Faktur dicetak di atas
kertas yang disediakan secara
khusus oleh PKP, misalnya kertas
yang telah dicetak logo
perusahaan, alamat, atau informasi
lainnya, maka e- Faktur yang
Outline dicetak di atas kertas tersebut tetap
berfungsi sebagai Faktur Pajak.
No Keterangan Faktur Pajak Kertas e-Faktur
1 Format/lay out Bebas tidak ditentukan dan Ditentukan oleh aplikasi/sistem yang
dapat mengikuti contoh di ditentukan dan atau disediakan oleh DJP
lampiran PER-
24/PJ/2012
2 Tanda Tangan Tanda tangan basah diatas Tanda tangan elektronik berbentuk QR
FP kertas code
3 Bentuk & lembar Diwajibkan berbentuk kertas Tidak diwajibkan untuk dicetak dalam
dan jumlah lembar diatur bentuk kertas
4 PKP yang membuat Seluruh PKP PKP yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak
5 Jenis Transaksi seluruh Penyerahan BKP/JKP saja
6 Prosedur Lapor /upload - e-faktur dilaporkan ke DJP dengan cara
upload dan mendapat persetujuan DJP
& persetujuan DJP
7 Mata Uang Rupiah dan Dollar Rupiah (Selain Rupiah, dikonversi ke
Rupiah dengan menggunakan kurs
Menteri Keuangan pada saat pembuatan
e-Faktur)
8 Pelaporan SPT PPN Menggunakan aplikasi Menggunakan aplikasi yang sama dengan
tersendiri aplikasi pembuatan e-Faktur
FAKTUR PAJAK BERBENTUK ELEKTRONIK
( e-faktur)
Faktur Pajak yang dibuat melalui aplikasi atau system elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan
oleh Direktorat Jenderal Pajak (PER-16/PJ/2014)
FAKTUR PAJAK PENGGANTI
CONTOH KASUS
FAKTUR PAJAK PENGGANTI
CONTOH KASUS
PEMBATALAN FAKTUR PAJAK
CONTOH KASUS
PKP PEDAGANG ECERAN (PKP PE)
FAKTUR PAJAK PKP PE ( PER-58/PJ/2010)
PKP PEDAGANG ECERAN (PKP PE)
FAKTUR PAJAK PKP PE ( PER-58/PJ/2010)
DOKUMEN-DOKUMEN TERTENTU YANG KEDUDUKANNYA
DIPERLAKUKAN SEBAGAI FAKTUR PAJAK Ps. 13 ayat (6) jo.
PER-33/PJ/2014 Tanggal 30 Desember 2014
HARUS DISETORKAN
KE
KAS NEGARA
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM PER-38/PMK.03.2010,
PER-24/PJ/ 2012 jo PER-08/PJ/2013
RETUR BKP
Mengurangi Pajak Keluaran dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah yang terutang oleh Pengusaha Kena Pajak Penjual dan
mengurangi:
a. Pajak Masukan dari PKP Pembeli, dalam hal Pajak
Masukan atas BKP yang dikembalikan telah dikreditkan;
b. Biaya atau harta bagi PKP Pembeli, dalam hal pajak atas
BKP yang dikembalikan tersebut tidak dikreditkan dan
telah dibebankan sebagai biaya atau telah ditambahkan
(dikapitalisasi) dalam harga perolehan harta tersebut; atau
c. Biaya atau harta bagi Pembeli yang bukan PKP dalam hal
PPN atau PPN dan PPnBM atas BKP yang dikembalikan
tersebut telah dibebankan sebagai biaya atau telah
ditambahkan (dikapitalisasi) dalam harga perolehan harta
tersebut.
PENGURANGAN PPN DAN PPnBM ATAS BKP
YANG DIKEMBALIKAN DAN PPN ATAS
JKP YANG DIBATALKAN
PER-65/PMK.03/2010
RETUR JKP
Mengurangi Pajak Keluaran yang terutang oleh Pengusaha
Kena Pajak Pemberi Jasa Kena Pajak dan mengurangi:
a. Pajak Masukan dari PKP Penerima Jasa, dalam hal Pajak
Masukan atas JKP yang dibatalkan telah dikreditkan;
b. Biaya atau harta bagi PKP Penerima Jasa, dalam hal PPN
atas JKP yang dibatalkan tersebut tidak dikreditkan dan
telah dibebankan sebagai biaya atau telah ditambahkan
(dikapitalisasi) dalam harga perolehan harta tersebut; atau
c. Biaya atau harta bagi Penerima Jasa yang bukan PKP
dalam hal PPN atas JKP yang dibatalkan tersebut telah
dibebankan sebagai biaya atau telah ditambahkan
(dikapitalisasi) dalam harga perolehan harta tersebut.
RETUR DIANGGAP TDK TERJADI
PK < PM
PK > PM
TIDAK
TERUTANG PAJAK TERUTANG PAJAK
PM = TIDAK DPT
DIKREDITKAN
PM YG TERKAIT PM YG DAPAT
DG PENYERAHAN YANG DIKREDITKAN DIHITUNG
TERUTANG PPN DG PEDOMAN YG DITETAPKAN
DAPAT DIKREDITKAN (Ps. 9 ayat 5) OLEH MENKEU (Ps. 9 ayat 6)
CONTOH PENGKREDITAN PM DLM SUATU MASA PAJAK
DLM HAL PKP MELAKUKAN PENYERAHAN YG
TERUTANG PAJAK DAN PENYERAHAN YG TIDAK
TERUTANG PAJAK
Ps. 9 ayat (5)
CATATAN :
Pajak Keluaran dihitung berdasarkan : 10% x DPP
Dasar Pengenaan Pajak adalah Peredaran Usaha
PPN YANG WAJIB DISETOR OLEH
PKP KEGIATAN USAHA TERTENTU
Pasal 5, PMK 79-2010
PPN = 1% x DPP
(Bagi PKP yang melakukan penyerahan kendaraan
bermotor secara eceran)
CATATAN :
PKP yang menggunakan pedoman ini tdk dapat
membebankan PPN sebagai biaya dalam
penghitungan PPh.
PKP KEGIATAN USAHA TERTENTU YANG
BERALIH USAHA PADA SUATU MASA
Pasal 7 ayat (2), PMK 79-2010