Anda di halaman 1dari 15

PPN Pajak Pertambahan Nilai dan

PPnBM Pajak Penjualan Barang Mewah

Prepared by. Awaliawati Rachpriliani

1
Pengertian Umum

PPN adalah Pajak atas Konsumsi


Barang atau jasa

Di Dalam Daerah Pabean

OLEH

Orang Pribadi
Badan

2
Karakteristik PPN

Pajak Obyektif
Pajak Tidak Indirect
Langsung Substraction
Method

Non kumulatif KARAKTERISTIK Multi stage

Konsumsi
Dalam Negeri
Consumption type
Value Added Tax

3
CIRI PPN

• Pengenaan PPN dilaksanakan Sistem


FAKTUR
• Setiap terjadinya Penyerahan BKP/JKP, wajib
dibuatkan Faktur Pajak

Faktur Pajak Perupakan


Bukti Pungutan PPN

Faktur Pajak Faktur Pajak


Bagi Penjual Bagi Pembeli
merupakan bukti merupakan bukti
PAJAK KELUARAN PAJAK MASUKAN
4
OBYEK PPN

Impor BKP
Penyerahan BKP Penyerahan JKP

Pemanfaatan BKP di
daerah pabean OBYEK PPN Pemanfaatan JKP

Ekspor BKP berwujud Ekspor JKP


Ekspor BKP tidak
berwujud

Dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak

5
Penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak

• Penyerahan hak atas BKP/JKP karena suatu perjanjian


• Pengalihan BKP/JKP karena perjanjian sewa beli dan leasing
• Pengalihan BKP/JKP kepada pedagang perantara atau melalui
juru lelang
• Pemakaian sendiri dan/atau pemberian Cuma-Cuma

6
IMPORT, EXPOR DAN PERDAGANGAN

ADALAH SETIAP KEGIATAN


MEMASUKKAN BARANG DARI LUAR
IMPOR DAERAH PABEAN KE DLM DAERAH
PABEAN

ADALAH SETIAP KEGIATAN


MEMASUKKAN BARANG DARI DLM
EXPOR DAERAH PABEAN KE LUAR DAERAH
PABEAN

ADALAH SETIAP KEGIATAN


MEMASUKKAN BARANG DARI LUAR
PERDAGANGAN DAERAH PABEAN KE DLM DAERAH
PABEAN

7
DASAR PENGENAAN PAJAK (DPP)

YANG DIPAKAI
HARGA JUAL SEBAGAI DASAR
UNTUK
MENGHITUNG
PENGGANTIAN
PAJAK YANG
TERUTANG
NILAI IMPOR
Tarif PPN

NILAI EKSPOR Sebesar 10%


Kecuali untuk ekspor yang
dikenakan tarif 0%
NILAI LAIN YANG DITETAPKAN -ekspor BKP Berwujud;
MENKEU -ekspor BKP Tidak Berwujud; dan
-ekspor Jasa Kena Pajak.

8
Jenis Pemungut PPN

Sejak tanggal 1 Januari 2004, Pemungut PPN (Pembeli


Khusus) terdiri dari (563/KMK.03/2003) :
• Bendaharawan Pemerintah baik Pusat maupun
Daerah, yang dananya dari APBN/APBD.
• Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara
• Badan Usaha Milik Negara dan Milik Daerah

9
Pemungut PPN

• PPN yang terutang atas transaksi penyerahan BKP/JKP dipungut


oleh PKP Penjual.
• Pembeli BKP/JKP wajib membayar kepada PKP Penjual sebesar
harga jual ditambah PPN (10%).
• Apabila pembeli BKP/JKP tersebut berstatus Pemungut PPN
(Pembeli Khusus), PPN yang terutang atas transaksi
penyerahan BKP/JKP tidak dipungut oleh PKP Penjual,
melainkan disetor langsung ke kas negara oleh Pemungut PPN
tersebut.
• Pemungut PPN hanya membayar kepada PKP Penjual sebesar
harga jual, sedangkan PPN-nya (10%) disetor langsung ke kas
negara.

10
SAAT TERUTANG PAJAK

• Terutangnya pajak terjadi pada saat:


a. penyerahan Barang Kena Pajak;
b. impor Barang Kena Pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujuddari luar
Daerah Pabean;
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean;
f. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
g. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; atau ekspor ...
h. ekspor Jasa Kena Pajak.
i. Pada saat uang diterima

11
KODE TRANSAKSI
01 penyerahan kepada selain Pemungut PPN
02 penyerahan kepada Pemungut PPN Bendaharawan Pemerintah
03 penyerahan kepada Pemungut PPN Lainnya (selain Bendaharawan Pemerintah)
04 penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain kepada selain Pemungut PPN;
05 penyerahan yang Pajak Masukannya di Deemed kepada selain Pemungut PPN;
06 penyerahan Lainnya kepada selain Pemungut PPN;
7 penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut kepada selain
Pemungut PPN;
08 digunakan untuk penyerahan yang Dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN dan
PPn BM kepada selain Pemungut PPN;
09 digunakan untuk penyerahan Aktiva Pasal 16D kepada selain Pemungut PPN

KODE STATUS
0 Normal
1 Penggantian
010.000-22.xxxxxxxx

12
Pengkreditan Pajak Masukan

• Pajak Masukan dalam suatu Masa Pajak dikreditkan dengan Pajak


Keluaran untuk Masa Pajak yang sama.
• Bagi Pengusaha Kena Pajak yang belum berproduksi sehingga belum
melakukan penyerahan yang terutang pajak, Pajak Masukan atas
perolehan dan/atau impor barang modal dapat dikreditkan.
• Pajak Masukan yang dikreditkan harus menggunakan Faktur Pajak
yang memenuhi persyaratan)
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, tetapi belum dikreditkan
dengan Pajak Keluaran pada Masa Pajak yang sama, dapat
dikreditkan pada Masa Pajak berikutnya paling lama 3 (tiga) bulan
setelah berakhirnya Masa Pajak yang bersangkutan sepanjang belum
dibebankan sebagai biaya dan belum dilakukan pemeriksaan

13
Perhitungan PPN

• Apabila dalam suatu Masa Pajak:


– PK > PM, selisihnya yang harus disetor ke kas negara oleh PKP
paling lambat akhir bulan berikutnya : PK 10 – PM 8 => KB 2
– PM > PK, selisihnya dapat direstitusi atau dikompensasikan ke
Masa Pajak berikutnya, atau direstitusi pada akhir tahun buku
(pengecualian untuk pengusaha tertentu yang bergerak dalam
bidang ekspor BKP, BKP Tidak Berwujud, JKP, penyerahan
kepada pemungut, belum berproduksi dan tidak dipungut PPN)
: PK 6 – PM 10 => LB 4 (Mar)

– PK Apr : 6
– PM Mar : 4
– PM Apr : 5
– SPT Apr : 3 LB

14
TERIMA KASIH

WASSALAMMUALAIKUM WR WB

15

Anda mungkin juga menyukai