Anda di halaman 1dari 14

PPN

DAN PPNBM
Dosen Pengampu : Novi Trisnawati S.E, M.S.A.

KELOMPOK 6 01. FATIMAH RANIA


220422608387

02. Fayza Aurelia


220422601384

03. Ferlinda Wahyu


220422608537
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Pajak Pertambahan Nilai atau PPN merupakan pajak yang dipungut oleh
Wajib Pajak Orang Pribadi, Badan, dan Pemerintah yang berstatus
Pengusaha Kena Pajak (PKP) atas transaksi jual-beli Barang Kena Pajak (BKP)
atau Jasa Kena Pajak (JKP). Secara singkat PPN bersifat objektif dan
merupakan pajak tidak langsung, sehingga pihak yang membayar pajak ini
tidak diwajibkan menyetorkan langsung ke kas negara, melainkan lewat
pihak yang memotong atau memungut PPN.
Karakteristik PPN

01. 02. 03. 04.


Pajak Tidak Objektif Pajak atas konsumsi Bersifat Multi Stage
Langsung dalam negeri Levy

05. 06. 1. Indirect substraction


Tarif Tunggal Menggunakan 3 method
metode perhitungan 2. Credit method
3. Invoice method
(metode faktur)
Objek PPN

1. Penyerahan BKP (barang kena pajak) di dalam daerah pabean yang dilakukan
oleh pengusaha.
2. Impor barang kena pajak.
3. Penyerahan JKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha.
4. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah
pabean.
5. Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
6. Ekpor BKP berwujud oleh pengusaha kena pajak.
7. Ekspor BKP tidak berwujud oleh pengusaha kena pajak.
8. Ekspor JKP oleh pengusaha kena pajak.
Barang dan Jasa yang Tidak
Dikenai PPN

1. Jenis Barang yang tidak dikenai PPN


• Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung
dari sumbernya.
• Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat
banyak.
• Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan,
warung, dan sejenisnya. termasuk makanan dan minuman yang diserahkan
oleh usaha jasa boga atau catering.
• Uang, emas batangan, dan surat berharga
Barang dan Jasa yang Tidak
Dikenai PPN

2. Jenis Jasa yang tidak


dikenai PPN
• Jasa pelayanan kesehatan • Jasa kesenian dan hiburan, • Jasa penyediaan
medis meliputi semua jenis jasa yang tempat parkir
• Jasa pelayanan sosial dilakukan oleh pekerja seni dan • Jasa boga atau cattering
hiburan •
• Jasa keuangan Jasa penyiaran yang
• Jasa perhotelan tidak bersifat iklan
• Jasa asuransi
• Jasa yang disediakan oleh
• Jasa keagamaan pemerintah dalam rangka
• Jasa Pendidikan menjalankan pemerintahan
secara umum
S
U Pengusaha Kena Pajak
• PKP melakukan penyerahan BKP atau JKP
• PKP melakukan ekspor BKP, ekspor BKP Tidak
B (PKP) Berwujud, ekspor JKP

J
E Seorang individu atau pribadi dan non-PKP yang
K menggunakan BKP atau JKP di wilayah pabean
Indonesia. Akan tetapi, umumnya harga yang
Non- PKP dibayarkan oleh konsumen sudah termasuk PPN.
P Aturan mengenai ini tertuang dalam dalam UU
Nomor 42 Tahun 2009 (UU PPN) Pasal 4 Ayat (1)

P huruf b dan huruf e, serta Pasal 16C.

N
Saat Terutang PPN

Dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Pasal 11 disebutkan bahwa


terutangnya PPN terjadi pada saat:
• Penyerahan Barang Kena Pajak
• Impor Barang Kena Pajak
• Penyerahan Jasa Kena Pajak
• Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean
• Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari lluar Daerah Pabean
• Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud
• Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud

• Ekspor Jasa Kena Pajak


Sesuai dengan PP Nomor 1 Tahun 2012 Pasal 17 ayat 3 terdapat beberapa
ketentuan saat terutangnya PPN yang dijabarkan sebagai berikut:
• Penyerahan BKP yang bergerak

• Penyerahan BKP yang tidak bergerak

• Penyerahan BKP yang tidak berwujud

• Penyerahan JKP

• PPN atas impor BKP

• PPN Atas Ekspor BKP

• PPN atas persediaan BKP

• PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerah
pabean
Tempat Terutangnya
PPN
Tarif PPN
• Atas penyerahan BKP/JKP

• Atas impor BKP

• Atas pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dan/atau JKP dari • Tarif 11% untuk semua produk di dalam negeri
luar Daerah Pabean.
• Tarif 0% diterapkan atas penyerahan tertentu seperti ekspor
• Atas Kegiatan Membangun Sendiri yang dilakukan tidak BKP Berwujud dan Tidak berwujud, serta ekspor JKP
dalam kegiatan usaha atau pekerjaan
• Khusus untuk barang dan jasa yang terkena tarif PPN 11%,
besaran tarif tersebut masih dapat diubah menjadi paling
rendah 5% hingga paling tinggi 20% mengikuti peraturan
pemerintah yang berlaku.
F
A Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak Pengusaha
Kena Pajak (PKP), yang melakukan penyerahan Barang
K Pengertian Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena Pajak
(JKP).

T
U
P 1. Faktur Pajak Keluaran

R 2. Faktur Pajak Masukan

A Jenis jenisnya
3.
4.
5.
Faktur Pajak Pengganti
Faktur Pajak Gabungan
Faktur Pajak Digunggung

J 6.
7.
Faktur Pajak Cacat
Faktur Pajak Batal

A
K
Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPnBM)

PPnBM adalah akronim dari pajak penjualan barang mewah. Pengenaan dari PPnBM sendiri dibebankan pada PKP
(pengusaha kena pajak) dan produsen yang menghasilkan atau mengimpor barang tersebut.

Karakteristik PPnBM :

1. PPnBM merupakan pungutan pajak tambahan yang akan dikenakan pada barang mewah. PPnBM bisa dipungut di samping PPN.

2. PPnBM hanya dikenakan satu Kali saja

3. PPnBM tidak dapat untuk dikreditkan.

4. PPnBM yang dibayar saat perolehan dapat diminta kembal


Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai