Created by Group 3.
NAMA ANGGOTA
Penyerahan Barang
Wajib Pajak
& Jasa
Pemungutan &
Pelaporan
Syarat-syarat PPn-BM
Pembelian atau
Barang Mewah
Importir
Pemungutan &
Tarif PPn-BM Pelaporan
Istilah - Istilah PPN
(Barang Kena Pajak (BKP) Jasa Kena Pajak (JKP) : Jasa yang
Barang yang dikenakan pajak (PPN) dikenakan PPN berdasarkan
berdasarkan ketentuan UU perpajakan. ketentuan UU yang berlaku.
A. BKP merupakan barang berwujud yang berupa barang bergerak dan tidak bergerak
serta barang tidak berwujud yang dikenakan PPN.
B. JKP adalah setiap kegiatan dalam bentuk layanan berdasarkan kesepakatan atau perbuatan
hukum yang memungkinkan tersedianya fasilitas tertentu atau hak tertentu untuk digunakan
Berikut adalah yang termasuk sebagai objek PPN yaitu:
a. Barang yang dihasilkan dari hasil pertambangan atau pengeboran yang diambil
langsung dari sumber barangnya.
b. Barang yang merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh seluruh rakyat.
Makanan dan minuman yang disediakan di hotel, warung, dan lainnya, termasuk
makanan dan minuman yang dikonsumsi di toko atau tidak, termasuk makanan dan
minuman yang disediakan oleh perusahaan jasa katering. Uang, emas batangan,
dan juga surat berharga
Yang merupakan objek PPnBM diantaranya:
1. Transaksi Non-Komersial: Transaksi yang bukan dalam rangka kegiatan usaha atau bisnis,
seperti pemberian hadiah pribadi, hibah, atau donasi biasanya tidak dikenakan PPN.
2. Barang dan Jasa Tertentu yang Dikecualikan: Beberapa barang dan jasa tertentu, seperti layanan
pendidikan dasar dan layanan kesehatan, dapat dikecualikan dari PPN.
3. Transaksi yang Tidak Melibatkan Pembayaran: Jika suatu transaksi tidak melibatkan
pembayaran, misalnya pertukaran barang atau jasa, itu mungkin tidak dikenakan PPN.
4. Peraturan PPN dapat bervariasi antara negara, dan mungkin ada perkecualian atau aturan tambahan
yang berlaku. Oleh karena itu, penting untuk merujuk pada hukum pajak yang berlaku di negara Anda
untuk memahami lebih lanjut mengenai penyerahan dan pengecualian PPN.
PENYERAHAN PPN-BM
Sedangkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah hanya dikenakan 1 kali pada saat impor barang
mewah atau pada saat penyerahan barang yang tergolong mewah oleh pengusaha yang menghasilkan
barang atau jasa tersebut di dalam Daerah Pabean, dalam kegiatan usaha atau pekerjaannyan.
1. Kendaraan bermotor, kecuali mobil ambulan, mobil jenazah, mobil pemadam kebakaran, mobil
tahanan, kendaraan angkutan umum, dan kendaraan untuk kepentingan negara
2. Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, totan house, dan
sejenisnya
3. Kelompok pesawat udara, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan udara niaga
4. Kelompok balon udara
5. Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara
6. Kelompok kapal pesiar mewah, kecuali untuk kepentingan negara, angkutan umum atau usaha
pariwisata
BUKAN PENYERAHAN PPN-
BM
1. Mekanisme pemungutan PPN yang pertama dan wajib adalah rekanan wajib membuat
faktur pajak dan surat setoran pajak (SSP) atas setiap penyerahan BKP dan/atau JKP
kepada BUMN.
2. Mekanisme pemungutan PPN yang kedua adalah faktur pajak sebagaimana dimaksud
pada angka 1 dibuat sesuai dengan ketentuan di bidang perpajakan.
3. Ketiga adalah SSP sebagaimana dimaksud pada angka 1 diisi dengan membubuhkan
NPWP serta identitas rekanan, tetapi penandatanganan SSP dilakukan oleh BUMN
sebagai penyetor atas nama rekanan.
4. Keempat adalah dalam hal penyerahan BKP selain terutang PPN juga terutang PPnBM
maka rekanan harus mencantumkan juga jumlah PPnBM yang terutang pada faktur
pajak.
PEMUNGUTAN PPN
5. Kelima adalah faktur pajak dibuat dalam rangkap 3 dengan peruntukkan sebagai
berikut : lembar kesatu untuk BUMN, lembar kedua untuk rekanan, dan lembar ketiga
untuk BUMN yang dilampirkan pada SPT Masa PPN bagi pemungut PPN.
6. Keenam adalah SSP sebagaimana dimaksud pada angka 1 dibuat dalam rangkap 5
dengan peruntukkan sebagai berikut : lembar kesatu untuk rekanan, lembar kedua
untuk KPPN melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos, lembar ketiga untuk rekanan
yang dilampirkan pada SPT Masa PPN, lembar keempat untuk Bank Persepsi atau
Kantor Pos, dan lembar kelima untuk BUMN yang dilampirkan pada SPT Masa PPN
bagi Pemungut PPN.
7. Mekanisme Pemungutan PPN yang terakhir adalah faktur Pajak dan SSP merupakan
bukti pemungutan dan penyetoran PPN atau PPN dan PPnBM.
PEMUNGUTAN PPNBM
Mekanisme pemungutan PPnBM hampir sama dengan proses pemungutan PPN. Secara
umum, mekanisme pemungutan untuk PPnBM dapat dibagi menjadi pemungutan PPnBM
oleh pengusaha kena pajak (PKP). Kemudian pemungutan PPnBM yang dilakukan oleh
pihak pemungut pajak yang telah ditetapkan oleh DJP. Untuk memudahkan anda memahami
ketentuan dan segala aturan dalam dunia perpajakan, konsultan pajak BSD adalah solusi
tepat.
Dalam pemungutan PPnBM yang dilakukan oleh seorang pengusaha kena pajak atau PKP,
dilakukan pada saat penyerahan barang. Pemungutan PPnBM oleh PKP ini terjadi saat
penyerahan barang kena pajak atau BKP yang tergolong dalam kategori barang mewah.
Selanjutnya, PKP bersangkutan wajib menerbitkan faktur pajak serta melaporkannya pada
surat pemberitahuan (SPT) masa. Di dalam faktur pajak tersebut nantinya dapat memuat
besaran PPN dan jumlah PPnBM yang dipungut.
PEMUNGUTAN PPNBM
Sedangkan dalam mekanisme pemungutan PPnBM yang dilakukan oleh pihak pemungut
pajak dapat bisa dilakukan oleh empat pihak yang telah ditetapkan. Pihak yang dimaksud
tersebut diantaranya yaitu instansi pemerintah.
TARIF & MEKANISME
PENGENAAN PPN SERTA
PPN-BM
TARIF penerapan kenaikan tarif PPN berdasarkan undang-undang HPP baru-baru
PPN ini dilakukan secara bertahap :
1. Tarif Umum
a. Tarif PPN 11% berlaku mulai 1 April 2022
b. Tarif PPN 12% paling lambat diberlakukan 1 Januari 2025
2. Tarif Khusus, Tarif khusus untuk kemudahan dalam pemungutan
PPN, atas jenis barang/jasa tertentu aau sektor usaha tertentu diterapkan
tarif PPN final, misalnya 1%, 2% atau 3% dari peredaran usaha, yang
diatur dengan PMK.
Karena adanya UU HPP yang mengatur kenaikan tarif PPN secara
bertahap, Pemerintah mewajibkan PKP yang beredar dalam suatu usaha
dalam suatu tahun anggaran tidak boleh melebihi jumlah tertentu, dan
jumlah tertentu yang lebih rendah. atau dibebankan Ini menekankan
pengumpulan dan pelaporan PPN atas jumlah Tarif final pengajuan BPK
dan/atau JKP.
TARIF
PPN Tiap barang mewah memiliki tarif pajak yang berbeda-beda.
Berdasarkan peraturan dan undang-undang yang berlaku, tarif Pajak
Penjualan atas Barang Mewah untuk barang mewah digolongkan ke
dalam beberapa kategori ini:
Tarif pajak 10% untuk kendaraan umum kategori tertentu, alat rumah
tangga, alat pendingin, hunian mewah, televisi, dan minuman bebas
alkohol.
Tarif pajak 20% untuk kendaraan bermotor kategori tertentu, alat
fotografi, permadani, dan peralatan olahraga impor.
Tarif pajak 25% untuk kendaraan bermotor berat dan berbahan bakar
solar.
Tarif pajak 35% untuk minuman bebas alkohol, barang berbahan
kulit impor, batu kristal, bis, dan barang pecah belah.
TARIF Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dengan peraturan
PPN-BM pemerintah, dapat ditetapkan dalam beberapa pengelompokan tarif, yaitu
tarif paling rendah sebesar 10% dan tarif paling tinggi sebesar 75%. Tarif
PPnBM yang berlaku saat ini adalah 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan
75%.
Tarif PPnBM dikelompokkan menjadi:
1. Kelompok selain kendaraan bermotor
2. Kelompok berupa kendaraan bermotor
Pengenaan PPN atas nilai tambah Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak yang diserahkan Pengusaha Kena Pajak. Nilai
tambah ini adalah selisih harga jual dan harga pokok barang
tersebut. Menurut Mulyo Agung (2009),
b. PPBM hanya dipungut satu kali, yaitu pada waktu impor atau
pda waktu meyerahkan BKP yang tergolong mewah tersebut
oleh pabrikan.
Pengusaha yang sudah PKP menjual laptop sebanyak 20 unit dengan harga
satuannya sebesar Rp5.000.000. Tentukan besar PPN keluarannya!