0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Lembar kerja belajar mandiri membahas administrasi pajak, termasuk pajak pertambahan nilai dan pajak pertambahan nilai barang mewah. Materi yang dibahas meliputi dasar-dasar, tarif, dan dasar pengenaan pajak untuk PPN dan PPN BM. Ada beberapa bagian yang sulit dipahami seperti perhitungan tarif PPN dan pengisian SPT. Miskonsepsi sering muncul pada konsep pajak masukan dan pajak keluaran.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Lk 0.1 Profesional Modul 4 Kb3 Administrasi Pajak (Autosaved)
Lembar kerja belajar mandiri membahas administrasi pajak, termasuk pajak pertambahan nilai dan pajak pertambahan nilai barang mewah. Materi yang dibahas meliputi dasar-dasar, tarif, dan dasar pengenaan pajak untuk PPN dan PPN BM. Ada beberapa bagian yang sulit dipahami seperti perhitungan tarif PPN dan pengisian SPT. Miskonsepsi sering muncul pada konsep pajak masukan dan pajak keluaran.
Lembar kerja belajar mandiri membahas administrasi pajak, termasuk pajak pertambahan nilai dan pajak pertambahan nilai barang mewah. Materi yang dibahas meliputi dasar-dasar, tarif, dan dasar pengenaan pajak untuk PPN dan PPN BM. Ada beberapa bagian yang sulit dipahami seperti perhitungan tarif PPN dan pengisian SPT. Miskonsepsi sering muncul pada konsep pajak masukan dan pajak keluaran.
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Dasar Perpajakan, Ketentuan Umum, dan Tatacara Perpajakan 2. Pajak Penghasilan (PPh) 3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPN BM) 4. Pajak Penghasilan Bruto Tertentu (PP 23 2018), PBB, dan BPHTB No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang dipelajari KB. 3 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG MEWAH (PPN BM)
a. Dasar-Dasar PPN dan PPN BM
Pengertian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pengertian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang atau jasa. PPN dan PPN BM merupakan pajak atas konsumsi dalam negeri. Pemungutan PPN dan PPN BM di Indonesia dipungut berdasarkan Undang undang No.8 tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang No. 42 tahun 2009. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) 1. Pengertian P Pengertian Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang PPN1 . 2. Pengusaha adalah baik orang pribadi maupun badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean. Tempat Pengukuhan PKP Wajib Pajak sebagai Pengusaha Kena Pajak melaporkan usahanya ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi 4 Penjelasan pasal 3A ayat (1) UU 42 Tahun 2009 5 Peraturan Menteri Keuangan No. 197/PMK.03/2013 tempat kegiatan usaha Wajib Pajak atau ke Kantor Pelayanan Pajak tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Pengusaha Kena Pajak orang pribadi terutang pajak di tempat tinggal dan/atau tempat kegiatan usaha sedangkan Pengusaha Kena Pajak badan terutang pajak di tempat kedudukan dan tempat kegiatan usaha Objek PPN 1) Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak a) Barang Kena Pajak Barang Kena Pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan Undang Undang PPN b) Jasa Kena Pajak Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan Undang Undang PPN 11 . Ruang lingkup Jasa menurut Undang Undang PPN adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan. Objek PPN diatur dalam tiga pasal yaitu: 1. Pasal 4 Undang Undang PPN, 2. Pasal 16C Undang Undang PPN yaitu PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri, dan 3. Pasal 16D Undang Undang PPN. Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang.
Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak
a. Tarif PPN Tarif umum Pajak Pertambahan Nilai adalah 11%. Berdasarkan pertimbangan perkembangan ekonomi dan/atau peningkatan kebutuhan dana untuk pembangunan, Pemerintah diberi wewenang mengubah tarif Pajak Pertambahan Nilai menjadi paling rendah 5% dan paling tinggi 15% dengan tetap memakai prinsip tarif tunggal. Perubahan tarif tersebut dikemukakan oleh Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat dalam rangka pembahasan dan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. b. Tarif PPN BM Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah ditetapkan paling rendah 10% dan paling tinggi 125%. Perbedaan kelompok tarif tersebut didasarkan pada pengelompokan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) a) DPP PPN dan PPN BM PPN Terutang = Tarif X DPP PPN BM Terutang = Tarif PPN BM X DPP Jenis-Jenis DPP a. Harga Jual b. Penggantian c. Nilai Impor d. Nilai ekspor e. Nilai Lain Faktur Pajak a. penyerahan Barang Kena Pajak; b. penyerahan Jasa Kena Pajak; c. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; dan/atau d) ekspor Jasa Kena Pajak. 2 Daftar materi yang sulit dipahami KB 3. di modul ini 1. Perhitungan Tarif PPN 2. Pengisian SPT 3 Daftar materi yang sering KB 3. mengalami miskonsepsi 1. Pajak Masukan dan Pajak Keluaran