Nama : Sudarmanta
Tahun Lahir : 1987
Pekerjaan : ASN
di KPP Pratama Bandung Tegallega
Sebagai Account Representative
Rencananya begini
1. Harga Jual
2. Nilai Penggantian
3. Nilai Impor
4. Nilai Ekspor
5. Nilai Lain
Harga Jual
PAJAK ATAS
PAJAK TIDAK
PAJAK OBYEKTIF KONSUMSI
LANGSUNG
DALAM NEGERI
TIDAK DIKENAKAN
BERTAHAP
MENIMBULKAN
(MULTISTAGE)
EFEK PAJAK DENGAN METODE
BERGANDA PK - PM
BARANG/JASA KENA PAJAK
PENGERTIAN
Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN.
Jasa Kena Pajak (JKP) adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN.
Non
BKP/JKP
BKP/JKP
BKP/JKP
Mendapat
Fasilitas PPN
FASILITAS PPN
FASILITAS PM tidak
PM dapat Tidak
dikreditkan Dipungut PPN Dibebaskan dapat
dikreditkan
BKP JKP
Alat angkut tertentu (pesawat, kapal, kereta) Jasa persewaan, perawatan dan reparasi,
(PP 69 Tahun 2015, PMK-193/PMK.03/2015) kepelabuhanan alat angkut tertentu (pesawat,
Anode slime (sampingan emas batangan) kapal, kereta)
(PP 106 Tahun 2015) (PMK-193/PMK.03/2015)
BKP yang diperoleh dari proyek pemerintah
yang dibiayai dengan hibah/pinjaman LN JKP yang diperoleh dari proyek pemerintah
(PP 42 Tahun 1995 sdtd. PP 25 Tahun 2001) yang dibiayai dengan hibah/pinjaman LN
BKP atas pemasukan kedalam TPB, KEK, (PP 42 Tahun 1995 sdtd. PP 25 Tahun 2001)
KITE
(PP 32 Tahun 2009 sdtd. PP 85 Tahun 2015)
FASILITAS PPN
FASILITAS PM tidak
PM dapat Tidak
dikreditkan Dipungut PPN Dibebaskan dapat
dikreditkan
BKP JKP
BKP tertentu:
BKP atas Senjata, amunisi, alat angkut darat, kendaraan lapis baja dan
Jasa Kebandarudaraan tertentu
impor/penyerahan patroli oleh TNI/POLRI (PP 28 Tahun 2009)
kepada perwakilan Vaksin oleh Program Imunisasi Nasional
Negara asing/ Buku pelajaran umum, kitab suci dan buku pelajaran agama Jasa persewaan rumah sederhana,
badan internasional Rumah sederhana rusun sederhana
PP 47 Tahun 2013 PP 38 Tahun 2003 (PP 38 Tahun 2003)
BKP strategis: Jasa yang diterima kontraktor untuk
Mesin pabrik pembangunan tempat ibadah
Barang hasil kelautan dan perikanan, Jangat dan kulit mentah,
Air bersih (bukan Ternak, bibit/benih, Pakan ternak, Pakan ikan, bahan untuk (PP 38 Tahun 2003)
dalam kemasan) pakan, Barang hasil pertanian
Bahan baku kerajinan perak (butiran/batangan)
Data batas dan foto wilayah yang
Rumah susun sederhana diterima Kemenhan dan TNI
Listrik (kecuali rumah dengan daya di atas 6.600 VA)
(PP 38 Tahun 2003)
PP 40 Tahun 2015 PP 81 Tahun 2015
PPN PASAL 16 D
Pasal 16D UU PPN mengatur tentang pungutan pajak atas
aktiva perusahaan yang semula tidak untuk
diperjualbelikan
Syaratnya
Penyerahan aktiva harus berupa BKP.
Pihak yang melakukan penjualan adalah PKP.
Jika pada saat pembelian tidak membayar PPN karena
pembelian dari non PKP atau pembelian terjadi sebelum UU PPN
1984 maka atas penjualan tidak terutang PPN.
Semua penjualan aktiva yang memiliki pajak masukan dikenakan
PPN, kecuali penjualan aktiva yang pajak masukannya tidak
dikreditkan karena berupa station wagon & sedan (yang bukan
merupakan barang dagangan/ disewakan) serta aktiva yang tidak
memiliki kegiatan langsung dengan kegiatan usaha.
PPN Tidak Dipungut : Kawasan
Berikat
Kawasan Berikat adalah Tempat Penimbunan
Berikat untuk menimbun barang impor
dan/atau barang yang berasal dari tempat
lain dalam daerah pabean guna diolah atau
digabungkan, yang hasilnya terutama untuk
diekspor. Terhadap penyerahan ke kawasan
berikat dan dari kawasan berikat, PPN-nya
tidak dipungut.
Nomor 255/PMK.04/2011
PPN KMS
Cara menghitung tarif PPN untuk kegiatan membangun
sendiri telah ditetapkan dalam pasal 3 PMK Nomor 163
Tahun 2012.
Untuk menghitung PPN kegiatan membangun sendiri,
wajib pajak harus mengetahui Dasar Pengenaan Pajak yang
merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk
membangun properti tersebut (material, tanah, dan
bayaran pekerja).
Selanjutnya, wajib pajak tinggal menghitung berdasarkan
tarif PPN sebesar 11% dari Dasar Pengenaan Pajak. Tapi,
jika Anda sudah memiliki tanah dan tinggal membangun
rumah, Dasar Pengenaan Pajak adalah 20% dari jumlah
biaya material serta upah pekerja.
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
KEWAJIBAN PENGUKUHAN
OMZET
≥ 4,8 M
WAJIB PKP
Memenuhi subjektif &
objektif
NPWP
Mendaftarkan diri untuk Tidak Wajib
memperoleh NPWP
OMZET PKP
< 4,8 M
WAJIB Pengusaha Memilih PKP
PAJAK kecil
Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang melakukan Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai
penyerahan yang dikenai PPN WAJIB dikukuhkan Pengusaha Kena Pajak (PKP) WAJIB memungut,
menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP), kecuali menyetor, dan melaporkan PPN atau PPN dan
pengusaha kecil, yaitu yang melakukan PPnBM yang terutang atas penyerahan BKP
penyerahan BKP dengan peredaran bruto tidak dan/atau JKP yang dilakukannya.
lebih dari 4,8 M.
Pasal 15 PER-20/PJ/2013 sdtd. PER-38/PJ/2013 PMK-68/PMK.03/2010 sdtd. PMK-197/PMK.03/2013
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
TATA CARA PENGUKUHAN PKP
Elektronik Manual
Pendaftaran melalui aplikasi Mengisi formulir dan mengirim ke KPP
e-registration beserta dokumen yang disyaratkan
Mengirimkan dokumen
yang disyaratkan ke
KPP Dapat disampaikan
langsung, pos, kurir
Dalam 14 hari tidak
dikirim dianggap batal.
Menerbitkan Bukti
Menerbitkan Bukti Penerimaan Surat
Penerimaan Surat
Wajib secara elektronik Wajib
Pajak Pajak
Memberi Memberi
keputusan dalam keputusan dalam
5 hari kerja PER-20/PJ/2013 sdtd. PER-38/PJ/2013
5 hari kerja
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
DOKUMEN YANG DISYARATKAN
Orang Pribadi
Fotokopi KTP
Fotokopi izin usaha
Surat Keterangan Tempat
Kegiatan Usaha dari Lurah/Kades
Badan
Fotokopi Akta Pendirian
Fotokopi NPWP Pengurus
Fotokopi izin usaha
Surat Keterangan Tempat
Kegiatan Usaha dari Lurah/Kades
CONTOH TIMELINE
1 Aug 31 Aug 30 Sep
(4b)Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat
(4a), atas kelebihan Pajak Masukandapat diajukan permohonan pengembalian
pada setiap Masa Pajak oleh:
a. A.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak
Berwujud;
b. B.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut Pajak Pertambahan
Nilai;
c. C.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang Pajak Pertambahan Nilainya tidak
dipungut;
d. D.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud;
e. E.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Jasa Kena Pajak; dan/atau
f. F.Pengusaha Kena Pajak dalam tahap belum berproduksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2a).
Tidak boleh dikreditkan pasal 9 huruf 8
A.perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak sebelum pengusaha
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;
B.perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang tidak
mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha;
C.perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor berupa sedan dan
station wagon, kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan;
d.pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau pemanfaatan Jasa
Kena Pajak dari luar Daerah Pabean sebelum pengusaha dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak;
F.perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Faktur Pajaknya
tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(5) atau ayat (9) atau tidak mencantumkan nama, alamat, dan Nomor
Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena
Pajak;
Tidak boleh dikreditkan pasal 9 huruf 8
PPNBM
Di samping pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1), Dikenai juga Pajak Penjualan atas Barang
Mewah terhadap:
a. penyerahan Barang Kena Pajak yang
tergolong mewah yang dilakukan oleh
pengusaha yang menghasilkan barang
tersebut di dalam Daerah Pabean dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya; Dan
b. impor Barang Kena Pajak yang tergolong
mewah.
PPN BM
PPNBM = 20%XDPP
=20% X30X6.000.000
=36.000.000
Jumlah yang dibayarkan kepada irsyadin
=18jt+36+180jt
Soal 1