Anda di halaman 1dari 52

Dr. JUSMI AMID, SE.,MBA.,M.Si. Akt.

Dasar Hukum PPN dan PPn.BMR

Pengertian Penting dalm PPN dan PPn.BM

Dasar Perhitungan PPN dan PPn.BM

Mekanisme Perhitungan PPN

Materi Subjek dan Objek PPN dan PPn.BM


PPN dan Yang Termasuk dan Tidak Termasuk Penyerahan
PPn.BM
Retur Barang dan atau Jasa Kena Pajak

Tarif PPN dan PPn.BM.

PPN Kegiatan Membangun Sendiri

Format, Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar.


Dasar Hukum 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
PPN & PPn BM 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1994
3 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000
4 Undang-Undang No. 42, Tahun 2009,
Bab 4 berlaku per 1 April 2010
PAJAK 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021
PERTAMB
AHAN
NILAI Tentang HPP, berlaku 1 April 2022.
Pengertian PPN

Pajak Pertambahan Nilai adalah pengenaan pajak atas pengeluaran untuk


konsumsi baik barang atau jasa yang dilakukan perseorangan maupun
badan baik swasta ataupun badan pemerintah

Pe ng e rtia n PPn BM
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang
dikenakan pada barang yang tergolong mewah yang dilakukan oleh
produsen (pengusaha) untuk menghasilkan atau mengimpor barang
tersebut dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.

Karakteristik Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dikenai PPn
BM
 Barang yang bukan merupakan barang kebutuhan pokok
 Barang yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat tertentu
 Barang yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi
 Barang yang dikonsumsi hanya untuk menunjukkan status atau kelas
sosial.
Barang adalah barang berwujud,
yang menurut sifat atau hukumnya
dapat berupa barang bergerak atau
barang tidak bergerak, dan barang
tidak berwujud.
Pengertian
Penting Dalam
PPN Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang
berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan
hukum yang menyebabkan suatu barang,
fasilitas, kemudahan, atau hak tersedia untuk
dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk
menghasilkan barang karena pesanan atau
permintaan dengan bahan dan atas petunjuk
dari pemesan.
Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual,
Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau Nilai Lain yang
dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang
terutang.

Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua


biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual
karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk
Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-
Dasar Undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam
Perhitungan Faktur Pajak.
PPN dan
PPN BM
Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar
penghitungan bea masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan
pajak berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan Pabean
untuk Impor BKP, tidak termasuk PPN yang dipungut menurut Undang-
Undang PPN.

Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir

Nilai lain adalah nilai berupa uang yang ditetapkan sebagai Dasar
Pengenaan Pajak dengan Keputusan Menteri Keuangan
1. untuk pemakaian sendiri BKP dan/atau JKP adalah Harga Jual atau
Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
2. untuk pemberian cuma-cuma BKP dan/atau JKP adalah Harga Jual atau
Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
3. untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan
harga jual rata-rata;
4. untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul
film;
5. untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual
eceran;
6. untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang
Nilai Lain di menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa
pada saat pembubaran perusahaan, adalah harga pasar wajar;
Putuskan 7. untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau
MenKeu. sebaliknya dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang
adalah harga pokok penjualan atau harga perolehan;
8. untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga
lelang;
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
9. Sebesar 20% dari harga jual emas perhiasan atau nilai
NOMOR 75/PMK.03/2010
penggantian untuk penyerahan emas perhiasan termasuk penyerahan
TENTANG
jasa perbaikan dan modifikasi emas perhiasan serta jasa-jasa lain yang
NILAI LAIN SEBAGAI berkaitan dengan emas perhiasan, yang dilakukan oleh pabrikan emas
DASAR PENGENAAN perhiasan.
PAJAK 10. Sebesar 10% dari jumlah yang ditagih atau seharusnya ditagih untuk;
1) penyerahan jasa pengiriman paket; 2) penyerahan jasa biro
perjalanan atau jasa biro pariwisata; 3) penyerahan jasa pengurusan
transportasi (freight forwarding) yang didalam tagihan jasa pengurusan
transportasi tersebut terdapat biaya transportasi (freight charges).
PPN atas Penyerahan Tertentu dengan Nilai Lain :
Transaksi yang menggunakan nilai lain PPN masukannya tidak
dapat dikreditkan. Transaksi tersebut sudah ditentukan yakni:
1. Penyerahan jasa biro perjalanan dan/atau agen perjalanan
wisata sebesar 10% dari jumlah tagihan.
2. Tarif efektif PPN untuk jasa pengiriman paket ini adalah
1% dari tagihan.
3. Jasa pengiriman paket. Besaran nilai lain PPN-nya adalah
10% dari jumlah tagihan. Tarif efektif PPN untuk jasa
TARIF EFEKTIF pengiriman paket ini adalah 1% dari tagihan.
atas PENYERAHAN 4. Jasa pengurusan transportasi yang di dalam tagihan jasa
TERTENTU pengurusan transportasi tersebut terdapat biaya
transportasi. Untuk transaksi ini nilai lain PPN-nya adalah
10% dari jumlah tagihan. Tarif efektif PPN untuk jasa
pengiriman paket ini adalah 1% dari tagihan.
5. Penyerahan emas perhiasan dan jasa terkait, besarannya
20% dari harga emas perhiasan mengacu pada PMK
Nomor 30/PMK.03/2014. Tarif efektif PPN yang ditetapkan
adalah 2%.
Seluruh transaksi yang masuk dalam klasifikasi nilai lain PPN
serta termasuk sebagai transaksi penyerahan tertentu tetap
dibuatkan faktur pajak. Kode yang digunakan adalah 04.
Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai
yang seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha
Kena Pajak karena perolehan (Pembelian) Barang
Kena Pajak dan/atau perolehan Jasa Kena Pajak
dan/atau pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud dari luar Daerah Pabean dan/atau
pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah
Mekanisme Pabean dan/atau impor Barang Kena Pajak.
Perhitungan
PPN
Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai
terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena
Pajak yang melakukan penyerahan (penjualan)
Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak,
ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang
Kena Pajak Tidak Berwujud, dan/atau ekspor Jasa
Kena Pajak.
Subjek PPN  adalah orang pribadi
atau badan yang melakukan
kegiatan penyerahan dan
menerima Barang Kena Pajak (BKP)
atau Jasa Kena Pajak (JKP).
Subjek PPN Subjek PPnBM adalah PKP yang
dan PPn BM menghasilkan BKP tergolong
mewah dalam lingkungan
perusahaan atau pekerjaannya,
dan pengusaha yang mengimpor
barang yang tergolong mewah.
a. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam
Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
b.Impor Barang Kena Pajak;
c. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam
Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
d.Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Objek PPN Berwujud dari luar Daerah Pabean di
dan PPn BM dalam Daerah Pabean;
e. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
f. Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh
Pengusaha Kena Pajak;
g. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
oleh Pengusaha Kena Pajak; dan
h.Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha
Kena Pajak.
a. penyerahan hak atas Barang Kena Pajak karena suatu
perjanjian;
b. pengalihan Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian
sewa beli dan/atau perjanjian sewa guna usaha
(leasing);
c. penyerahan Barang Kena Pajak kepada pedagang
perantara atau melalui juru lelang;
d. pemakaian sendiri dan/atau pemberian cumacuma
atas Barang Kena Pajak;
e. Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau
Yang Termasuk aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
Penyerahan Barang diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat
atau Jasa Kena pembubaran perusahaan;
Pajak f. Penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang
atau sebaliknya dan/atau penyerahan Barang Kena
Pajak antar cabang;
g. Penyerahan Barang Kena Pajak secara konsinyasi; dan
h. Penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena
Pajak dalam rangka perjanjian pembiayaan yang
dilakukan berdasarkan prinsip syariah, yang
penyerahannya dianggap langsung dari Pengusaha
Kena Pajak kepada pihak yang membutuhkan Barang
Kena Pajak.
a. penyerahan Barang Kena Pajak kepada makelar
sebagaimana dimaksud dalam Kitab
UndangUndang Hukum Dagang;
b. penyerahan Barang Kena Pajak untuk jaminan
utang-piutang;
c. penyerahan Barang Kena Pajak dalam hal
Pengusaha Kena Pajak melakukan pemusatan
tempat pajak terutang;
Tidak Termasuk d. pengalihan Barang Kena Pajak dalam rangka
Penyerahan Barang penggabungan, peleburan, pemekaran,
atau Jasa Kena pemecahan, dan pengambilalihan usaha
Pajak
dengan syarat pihak yang melakukan
pengalihan dan yang menerima pengalihan
adalah Pengusaha Kena Pajak; dan;
e. Barang Kena Pajak berupa aktiva yang menurut
tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan,
yang masih tersisa pada saat pembubaran
perusahaan, dan yang Pajak Masukan atas
perolehannya tidak dapat dikreditkan.
Barang dan Jasa yang
Jenis tidak dikenai PPN (ps .4a)

Jenis barang yang tidak dikenai Jenis Jasa yang tidak dikenai
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai
1. makanan dan minuman yang disajikan di a.     jasa keagamaan
hotel, restoran, rumah makan, warung, dan b.    jasa kesenian dan hiburan
sejenisnya, c.     jasa perhotelan
d.    jasa pelayanan kepemerintahan
2. uang, emas batangan untuk kepentingan
e.     jasa penyediaan tempat parkir
cadangan devisa negara, dan surat f.       jasa boga dan katering
berharga
1. BKP dan atau Jasa Kena Pajak
yang Retur dapat dikurangkan
terhadap PPN dan atau PPn BM
terhutang.
Retur
Barang dan
atau Jasa
Kena Pajak
2. Pembatalan Pejerahan BKP dan
atau JKP dapat dikurangkan
atas PPN terhutang
(1) Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu:
a. sebesar 11 % (sebelas persen) yang mulai berlaku
pada tanggal 1 April 2022;
b. sebesar 12% (dua belas persen) yang mulai berlaku
paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025.
(2) Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0% (nol
Tarif PPN persen) diterapkan atas:
(UU No. 7/2021
Psl. 7) a. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
b. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; dan
c. ekspor Jasa Kena Pajak.
(3) Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat diubah menjadi paling rendah
5% (lima persen) dan paling tinggi 15% (lima belas
persen).
1. Tarif Pajak Penjualan atas Barang
Mewah ditetapkan paling rendah 10%
(sepuluh persen) dan paling tinggi 200%
(dua ratus persen).
2. Ekspor Barang Kena Pajak yang
tergolong mewah dikenai pajak dengan
Tarif PPn tarif 0% (nol persen).
3. Ketentuan mengenai kelompok Barang
BM Kena Pajak yang tergolong mewah yang
(UU No. 42/2009, dikenai Pajak Penjualan atas Barang
Psl. 8 )
Mewah dengan tarif sebagaimana
dimaksud diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
4. Ketentuan mengenai jenis barang yang
dikenai Pajak Penjualan atas Barang
Mewah diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 33/PMK.010/2017
TENTANG : JENIS KENDARAAN
Objek PPn BM BERMOTOR YANG DIKENAI PAJAK
Kendaraan PENJUALAN ATAS BARANG
Bermotor MEWAH DAN TATA CARA
PEMBERIAN PEMBEBASAN DARI
PENGENAAN PAJAK PENJUALAN
Objek PPn ATAS BARANG MEWAH

BM
PERATURAN MENTERI
Objek PPn BM KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Selain Kendaraan NOMOR.35/PMK.010/2017, dan
Bermotor PMK 96/2021. TENTANG JENIS
BARANG KENA PAJAK YANG
TERGOLONG MEWAH SELAIN
KENDARAAN BERMOTOR YANG
DIKENAI PAJAK PENJUALAN ATAS
BARANG MEWAH.
Ketentuan
PPn BM dan Non Kendaraan Bermotor
Tarif
Ketentuan Tarif PPnBM kendaraan bermotor, dikenakan PPnBM termuat
dalam PMK Nomor 33/PMK.010/2017. penentuan Dasar Pengenaan Pajak
(DPP) untuk tarif PPnBM kendaraan bermotor.

Tarif PPnBM sepenuhnya diatur dalam PMK dan ditentukan berdasarkan


klasifikasi BKP mewah. Secara umum, tarif PPnBM dibagi menjadi dua,
yakni:

1. Tarif PPnBM kendaraan bermotor


2. Tarif PPnBM non kendaraan bermotor

Penentuan tarif PPnBM kendaraan bermotor diatur dalam PMK Nomor


33/PMK.010/2017, sementara tarif PPnBM untuk kelompok non kendaraan
bermotor diatur dalam PMK Nomor 35/PMK.010/2017
1. Ta rif PPnBM se b e sa r 10% d ibe rla kuka n untuk
ke lo m p o k se ba g a i be rikut:
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 orang sampai dengan 15
orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api (diesel/semi
diesel), baik yang dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak,
dengan semua kapasitas isi silinder.
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor
bakar cetus api, baik yang dilengkapi dengan motor listrik maupun
tidak, dengan sistem 1 gardan penggerak, dengan kapasitas isi silinder
sampai dengan 1.500 cc.
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor
bakar nyala kompresi (diesel/semi diesel). baik dilengkapi dengan
motor listrik maupun tidak, dengan sistem 1 gardan penggerak, dengan
kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc.
2. Tarif PPnBM sebesar 20% diberlakukan untuk kelompok
sebagai berikut:
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan sistem
1 gardan penggerak, dengan motor bakar cetus api, baik dilengkapi
dengan motor listrik maupun tidak, dengan kapasitas isi silinder lebih
dari 1.500 cc sampai dengan 2.500 cc.
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan sistem
1 gardan penggerak, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi
diesel), dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1.500 cc sampai dengan
2.500 cc.
 Kendaraan bermotor dengan kabin yang dirancang untuk 2 baris
tempat duduk (double cabin) untuk penumpang melebihi 3 orang tetapi
tidak melebihi 6 orang termasuk pengemudi dan memiliki bak (terbuka
atau tertutup) untuk pengangkutan barang, dengan sistem 1 gardan
penggerak atau dengan sistem 2 gardan penggerak, untuk semua
kapasitas isi silinder, dengan massa total tidak lebih dari 5 ton.
3. Tarif PPnBM sebesar 30% diberlakukan untuk kelompok
sebagai berikut:
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api, baik yang
dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan kapasitas isi
silinder sampai dengan 1.500 cc untuk sedan atau station wagon dan
kendaraan selain sedan atau station wagon dengan sistem 2 gardan
penggerak.
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi,
baik yang dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan
kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc untuk sedan atau station
wagon dan kendaraan selain sedan atau station wagon dengan sistem
2 gardan penggerak.
4. Tarif PPnBM sebesar 40% diberlakukan untuk kelompok
sebagai berikut:
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor
bakar cetus api, baik yang dilengkapi dengan motor listrik maupun
tidak, dengan sistem 1 gardan penggerak, dengan kapasitas isi silinder
lebih dari 2.500 cc sampai dengan 3.000 cc.
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi dengan isi silinder lebih dari 1.500 cc sampai
dengan kapasitas 3.000 cc, untuk sedan atau station wagon dan
kendaraan selain sedan atau station wagon dengan sistem 2 gardan
penggerak.
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi isi silinder lebih dari 1.500 cc sampai dengan
2.500 cc, untuk sedan atau station wagon dan kendaraan selain sedan
atau station wagon dengan sistem 2 gardan penggerak.
5. Tarif PPnBM sebesar 50% diberlakukan bagi seluruh
kendaraan yang penggunaannya dikhususkan untuk golf.
6. Tarif PPnBM 60% diberlakukan untuk kelompok sebagai
berikut:
 Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari
250 cc sampai dengan 500 cc, yakni sepeda motor (termasuk moped)
dan sepeda yang dilengkapi dengan motor tambahan, dengan atau
tanpa kereta pasangan sisi, termasuk kereta pasangan sisi.
 Kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju, di pantai,
digunung, dan kendaraan semacam itu.
7. Tarif PPnBM 125% diberlakukan untuk kelompok kendaraan
sebagai berikut:
 Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api, dilengkapi
dengan motor listrik maupun tidak, dengan kapasitas isi silinder lebih
dari 3.000 cc yang terdiri dari sedan atau station wagon, selain sedan
atau station wagon dengan sistem 1 gardan penggerak dan dengan
sistem 2 gardan penggerak.
 Kendaraan bermotor pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi
diesel), baik dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan
kapasitas isi silinder lebih dari 2500 cc yang terdiri dari, sedan atau
station wagon, selain sedan atau station wagon dengan sistem 1
gardan penggerak dan dengan sistem 2 gardan penggerak.
 Kendaraan bermotor roda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari
500 cc yang terdiri dari, sepeda motor (termasuk moped) dan sepeda
yang dilengkapi dengan motor tambahan, dengan atau tanpa kereta
pasangan sisi, termasuk kereta pasangan sisi.
 Trailer atau semi trailer dari tipe caravan, untuk perumahan atau
kemah.
Ketentuan
PPn BM Non Kendaraan
Tarif
1. Tarif PPnBM untuk non kendaraan bermotor sebesar 20%
diberlakukan pada:
 Rumah dan town house dari jenis nonstrata title dengan harga jual
sebesar Rp 20 miliar atau lebih.
 Apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title dan
sejenisnya dengan harga jual sebesar Rp 10 miliar atau lebih.

2. Tarif PPnBM untuk non kendaraan bermotor sebesar 40%


diberlakukan pada:
 Kelompok balon udara dan balon udara yang dapat dikemudikan,
pesawat udara lainnya tanpa tenaga penggerak.
 Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk
keperluan negara, yang terdiri dari peluru dan bagiannya, tidak
termasuk peluru senapan angin.
3. Tarif PPnBM untuk non kendaraan bermotor sebesar 50%
diberlakukan pada:
 Kelompok pesawat udara, kecuali untuk keperluan negara atau
angkutan udara niaga yang terdiri dari helokopter, pesawat udara
dan kendaraan udara lainnya, selain helikopter.
 Kelompok senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk
keperluan negara yang terdiri dari senjata artileri, revolver dan
pistol, senjata api (selain senjata artileri, revolver dan pistol) dan
peralatan semacam itu yang dioperasikan dengan penembakan
bahan peledak.
4. Tarif PPnBM untuk non kendaraan bermotor sebesar 75%
diberlakukan pada:
 Kapal pesiar, kapal ekskursi, dan kendaraan air semacam yang
dirancang untuk pengangkutan orang, kapal feri dari semua jenis,
kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan umum.
 Yacht, kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan umum.
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dihitung
dengan cara mengalikan tarif adalah tarif pajak
dengan Dasar Pengenaan Pajak yang meliputi
Dasar Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai
Perhitungan Ekspor, atau nilai lain.
Contoh : Pengusaha Kena Pajak B melakukan
PPN penyerahan Jasa Kena Pajak dengan
memperoleh Penggantian Rp20.000.000,00.
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang = 11% x
Rp20.000.000,00 = Rp2.200.000,00.
Mekanisme Perhitungan PPN Terutang adalah
selisih antara Pajak Keluaran dan Pajak
Mekanisme Masukan, apabila pajak keluaran lebih besar dari
Perhitungan pajak masukan, maka adanya pajak pertambahan
PPN nilai yang terhutang. Demikian sebaliknya bila
pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran,
maka adanya kelebihan pajak, yang dapat
dikompensasikan dengan pajak masa berikutnya.
1. Faktur Pajak Masukan dari adanya transaksi
Media dalam pembelian atau perolehan barang dan atau jasa.
Mekanisme
2. Faktur Pajak Keluaran dari adanya transaksi
PPN penjualan atau penyerahan barang dan atau
jasa.
Contoh
Masa Pajak Mei 2022
Pajak Keluaran Rp. 2.200.000,00
PPN Masukan yang dapat di kreditkan Rp. 4.950.000,00
PPN Lebih Bayar Rp. 2.750.000,00

Pajak yang lebih dibayar tersebut dikompensasikan ke Masa


Pajak Juni 2022.

Masa Pajak Juni 2022


Pajak Keluaran Rp. 3.300.000,00
PPN Masukan yang dapat di kreditkan Rp. 2.200.000,00
PPN Kurang Bayar Rp. 1.100.000,00
PPN lebih bayar di bulan Mei 2022,
dikompensasikan pada Juni '22 Rp. 2.750.000,00
PPN Lebih bayar masa Juni '22 Rp. 1.650.000,00

Demikian untuk masa pajak berikutnya.


1. Faktur Pajak Masukan dari adanya transaksi
Media dalam pembelian atau perolehan barang dan atau jasa.
Mekanisme
2. Faktur Pajak Keluaran dari adanya transaksi
PPN penjualan atau penyerahan barang dan atau
jasa.
Dasar Perhitungan PPN dan PPn BM
Harga Jual 11
Belum PPN = X Harga Jual
Termasuk PPN 100

100
Harga Jual
DPP =
100 + Tarif PPN
DPP Sudah
PPN = Tarif PPN X DPP
Termasuk PPN

100
Harga Jual DPP =
Sudah 100 + Tarif PPN + Tarif PPn BM
Termasuk PPN PPN = Tarif PPN X DPP
dan PPn BM PPn BM = Tarif PPn BM X DPP
KODE DAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAK STANDAR

A. Format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar.

1. Format Kode Faktur Standar terdiri dari 6 (enam) digit, yaitu :


a. 2 (dua) digit pertama adalah kode transaksi,
b. 1 (satu) digit berikutnya adalah Kode Status,
c. 3 (tiga) digit Nomor Seri Faktur Pajak dari KPP.

2. Format Nomor Seri Faktur Pajak Standar tediri dari 10 (sepuluh) digit, dengan
rincian sebagai berikut :
a. 2 (dua) digit pertama adalah Tahun Penerbitan.
b. 8 (delapan digit berikutnya adalah Nomor Urut.
Format dan Nomor Seri Faktur Pajak

0 1 0 0 3 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 9

Kode Status Nomor Seri Tahun Nomor Faktur Pajak, harus mengajukan
Transaksi FP Faktur Pajak Penerbitan kepada KPP - Wajib PajakTerdaftar

Kode Transaksi
Kode Keterangan Kode Keterangan
01 = Transaksi kepada sesama PKP 06 = Transaksi dari PKP kepada orang pribadi
02 = Transaksi dari Bendahara kepada PKP 07 = Transaksi PPN ditanggung Pemerintah
03 = Transaksi pemungut PPN kepada PKP 08 = Transaksi mendapat fasilitas bebas PPN
04 = Transaksi menggunakan Nilai Lain. 09 = Transaksi penyerahan aktiva PPNnya di
05 = Tidak dgunakan lagi pungut oleh PKP penjual.
Status Faktur Pajak
01 = Status Faktur Pajak Normal 02 = Status Faktur Pajak Pengganti
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
sebagai bukti Pajak Masukan

FAKTUR PAJAK
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak :
Pengusaha Kena Pajak
N a m a :
Alamat :
NPWP :
Tanggal Pengukuhan PKP :

Pembeli Barang Kena Pajak/Penerima Jasa Kena Pajak


N a m a :
Alamat :
NPWP :
No. Harga Jual/Penggantian/Uang
Urut Nama Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak Satuan Barang Muka/Termin
(Rp)

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *) -


Dikurangi Potongan Harga
Dikurangi Uang Muka yang telah diterima = 10 %
Dasar Pengenaan Pajak
PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah 6229300

Tarif DPP PPn BM


… .. % Rp. ………………. Rp……………….. ……………, tanggal ………………..
…….. % Rp. ……………… Rp. ………………
…….. % Rp. ……………… Rp. ………………
…….. % Rp. ……………… Rp. ………………
Jumlah Rp. …………….. …………………………………………………
Nama
Keterangan : Harga tersebut sudah termasuk PPN dan PPn BM 10 % Jabatan

*) Coret yang tidak perlu


Lembar ke 1 : Untuk Pembeli atau Penerima Jasa
Lember ke 2 : Untuk Pengusaha Kena Pajak

FAKTUR PAJAK

Nomor Faktur Pajak :

Pengusaha Kena Pajak


Nama ;
Alamat
NPWP ;
U N T U K L A T IH A N

Tanggal Pengukuhan PKP

Pembeli Barang Kena Pajak / Penerima Jasa Kena Pajak


Nama ;
Alamat ;
NPWP ;
UNTUK LATIHAN

No. Urut Nama Barang Kena Pajak / Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga
Jasa Kena Pajak Rp. Rp.

1 sedan atau station wagon 1 Unit 427.000.000,00 427.000.000,00


toyota VIOS 1.5dengn sistem
2 (dua) gardan penggerak (4x4).

Harga Jual 427.000.000,00


Dikurangi Potongan Harga = 5 % 21.350.000,00
Dikurangi Uang Muka yang Telah Diterima 0,00
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) 405.650.000,00
PPN = 11 % x Dasar Pengenaan Pajak 44.621.500,00

Pajak Penjualan Atas barang Mewah


Tarip DPP PPn. BM Semarang, 12 Mei 2022
PT. Nusantara Citra Indah
30% Rp. 405.650.000 121.695.000
............ Rp. Rp.
............ Rp. Rp.
............ Rp. Rp. Abdillah Teba
Jumlah Rp. 405.650.000 121.695.000 Direktur

Harga belum bermasuk PPN dan PPnBM


PPN
Kegiatan
Membangun
Sendiri Kegiatan Membagun Sendiri adalah
Kegiatan membangun bangunan yang
dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau
pekerjaan oleh orang pribadi atau badan,
Peraturan Meneteri yang hasilnya digunakan sendiri atau
Keuangan No. digunakan pihak lain”.
163/PMK.03/2012,
tentang Batasan dan Jadi aktivitas membangun yang dilakukan
Tatat Cara Pengenaan
Pajak Pertambahan Nilai
bukan karena sebagai seorang
atas Kegiatan pemborong atau bertindak selaku
Membangun Sendiri perusahaan pengembang (developer) atau
penyedia jasa kontraktor.
Bangunan tersebut berupa satu atau lebih konstruksi teknik
yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada satu
kesatuan tanah dan/atau perairan dengan kriteria sebagai
berikut:

1.Konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan


batu bata atau bahan sejenis, dan/atau baja;
2.Diperuntukan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan
usaha; dan Luas keseluruhan paling sedikit 200m2 (dua ratus
meter persegi).

Saat terutangnya Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun


sendiri dimulai pada saat dibangunnya bangunan sampai dengan
bangunan selesai. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan secara
bertahap dianggap merupakan satu kesatuan kegiatan sepanjang
tenggang waktu antara tahapan-tahapan tersebut tidak lebih dari 2 (dua)
tahun dan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang atas kegiatan
membangun sendiri adalah di tempat bangunan tersebut didirikan.
Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak
 Kegiatan membangun sendiri dikenai Pajak Pertambahan Nilai dengan tarif 11 % dari
Dasar Pengenaan Pajak.
 Dasar pengenaan pajak atas kegiatan membangun sendiri adalah 20% dari seluruh
biaya yang dikeluarkan atau dibayarkan, tidak termasuk harga perolehan tanah.
 Termasuk pengertian seluruh biaya yang dikeluarkan atau dibayarkan untuk
membangun sendiri adalah juga jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar atas
perolehan bahan dan jasa untuk kegiatan membangun bangunan tersebut.
Tuan Anwar Semarang, Mulai Desember 2022 membangun Bangunan Ruko 3 (tiga) lantai
dan dikerjakan secara mandiri, yang luas 280m2, dengan biaya sebesar
Rp.832.400.000,00. Harga tersebut tidak termasuk Harga Tanah. Atas kegiatan tersebut
dikenakan PPN Kegiatan Membangun Sendiri.

Perhitungan ;

Harga Bangunan Ruko Rp. 832.400.000,00


PPN dikenakan Tarif 11 %
Norma Membangunan Sendiri 20 %
PPN terhutang = 11 % X 20 % X Rp. 832.400.000,00 = Rp. 18.312.800,00
CONTOH 2.
Tuan A membangun sendiri sebuah bangunan dua
lantai, lantai pertama luasnya 150m2 dan lantai
kedua 50m2. Bangunan tersebut diperkirakan
selesai selama 3 bulan dengan total biaya sebesar
Rp. 250.000.000,00. Berapakah total PPN KMS
yang terutang?

Jawab: karena total bangunan tersebut sama


dengan 200m2 maka atas kegiatan membangun
sendiri tersebut terutang PPN KMS dengan
perhitungan 11% x 20% x Rp. 250.000.000,00 = Rp.
5.500.000,00.
t uk
l U n
So a a n
ati h
L
PT. Indragiri, Semarang sesuai dengan akte, berdiri pada 15 Juni 2015, telah
mendapatkan izin usaha, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 08.281.833.6.518.000 dan
telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) tanggal 9 Juli 2015, sebagai
pedagang texstil besar. Perusahaan kini beralamat di Jalan Kentang Lima No. 212,
Semarang, telp. 024-7918207, dalam bulan September 2022 transaksi usaha adalah
sebagai berikut :

1. Tanggal 1 September 2022, melakukan Pembelian barang dagangan sebanyak 512


bal kain @ Rp. 372.000 dari PT. Glory Texsil, jl. Kinanti 32 Pekalongan, NPWP
02.882.563.6-623.000 No. Faktur 010.014.22.000000008), harga sudah termasuk
PPN.
2. Tanggal 5 September 2022, Menjual Texstil 12 bal kepada Toko Rinjani, Kendal
dengan harga per bal @ Rp. 471.600,00 dengan NPWP 09.262.703.7.608.000 yang
berlamat di Jl. Bukit Baru 73, Kendal, harga sudah termsuk PPN. No. Faktur
010.090.22.00000001.
3. Tanggal 8 September 2021, menjaual kepada konsumen langsung sebanya 2 bal
dengan harga Rp. 412.500 per bal, dibayar tunai termasuk PPN.
4. Tanggal 11 September 2022, Pembelian kain dengan motif baru sebanyak 213 bal @
Rp. 271.400 per bal pada PT. Haira, Bandung NPWP. 00.299.207.2.416.000, harga
belum termasuk PPN. No. Faktur 010.0161.22.00000052
5. Tanggal 14 September 2022, Melakukan penjual kepada Toko Garda Insani
Semarang NPWP. 00.861.621.8.504.000 sebanyak 371 bal kain @ Rp. 482.500
perbal dengan diskon 5 %, harga belum temasuk PPN. No. Faktur
010.090.22.00000002
6. Tanggal 16 September 2022 menjual kain 81 bal kepada CV. Bersih Bersinar Kudus,
Jl. Lumba-lumba 56, dengan harga @ Rp. 369.800 per bal, harga belum termasuk
PPN. No. Faktur 010.090.22.00000003
7. Tanggal 18 September 2022. Menjual Kain sebanyak 98 bal @ Rp. 481.400 perbal
kepada Toko Kain Indah, Jl. Sunan Demak 81 Demak, NPWP. 23.722.532.8.519.000,
dengan diskon 5 %, yang akan dibayar bulan depan, harga belum termasuk PPN. No.
Faktur 010.090.22.00000004
8. Tanggal 21 September 2022, Melakukan pembelian Texstil dari PT. Giranti , Jl.
Gedung Baru 43, Jakarta NPWP 00.771.901.2.401.000 sebanyak 315 bal dengan
harga @ Rp. 291.200,00 per bal, diskon 10%, harga belum termasuk PPN. No.
Faktur 010.071.22.00000089
9. Tanggal 24 September 2022, Melakukan Ekspor ke Brunai Darsalam sebanyak 500
bal dengan harga $BD 250 (dolar Brunai Darusalam) per bal, dengan kurs Rp.2.500
per dolar BD, Pemberitahuan Eksport Barang (PEB) No. 220924.
10. 26 September 2022, menjual pad CV. Baru Sejati, Jl. Gurindam 26 Salatiga
sebanyak 87 bal @ Rp. 464.500,00 per bal. Harga sudah termasuk PPN. No. Faktur
010.090.22.00000005
11. Tanggal 27 September 2022. Menjual 8 bal kain kepada tukang jahit, perorangan
dengan harga 376.400,00 per bal, harga belum termasuk PPN tunai.
12. Tanggal 28 September 2022. Perusahaan memberi Mobil untuk Angkutan laryawan,
seharga Rp. 391.200.000,00 harga sudah termasuk PPN dan PPnBM 20%, dari PT.
IsuZu Jl. Majapahit 89 Semarang, dengan NPWP. 04.921.441.7.504.000. dengan No.
Faktur. 010.021.22.00000012.
13. Untuk Keperluan pengembangan perusahaan PT. Indragiri, Semarang membangun
sendiri Bangunan Gudang seluas 240 M2. Dengan nilai bangunan termasuk harga
tanah Rp. 814.000.000. Tanah bangunan gudang seluas 612 m2 dibeli tahun lalu
seharga Rp. 115.000.000.

Diminta : PT. Indragiri, Semarang melakukan mekanisme PK-PM dalam menghitung


PPN, rekamlah transaksi tersebut kedalam SPT Masa PPN untuk bulan tersebut
sebagai kewajiban PKP ?
PPN
No. Keterangan DPP Masukan Keluaran PPnBM
Rp. Rp. Rp. Rp.
PT. Daechi Indonesia, beralamat di Jl. MT. Haryono 21,Semarang NPWP 02.771.882.7-504.000 dan No.
PKP 02.771.882.7-504.000 berusaha dalam bidang jual beli peralatan Musik dan Olah Raga, melakukan
transaksi sebagai berikut ( Anggaplah Barang Mewah) :

Tanggal 14 Mei 2022, membeli Peralatan Musik dari Yokomusic Ltd. Jepang, Jln. Samurai 201 Kiyoto,
dengan Tax Identity 10.910.230.278.006 Bukti PIB 01-291, discount 10%, barang-barang sebagai
berikut :
1. Piano otomatis, 1 unit @ Rp. 16.240.000,00 (termasuk PPN dan PPn BM 20%)
2. Harpsichord 2 unit @ Rp. 15.600.000,00 (termasuk PPN dan PPnBM 20%)
3. Instrumen keyboard 2 unit @ Rp. 14.272.000,00 (termasuk PPN dan PPnBM 20%)
4. Organ merk Yamaha, 2 unit @ Rp. 17.400.000,00 (termasuk PPN dan PPnBM 20%)
5. Gitar elektrinic, 1 unit @ Rp. 12.420.000,00 (termasuk PPN dan PPnBM 20 %)
6. Akordeon Modern 3 unit @ Rp. 16.321.000,00 (termasuk PPN dan PPnBM 20 %)

Tanggal 25 Mei 2022 menjual peralatan musik Kepada Toko Sun-Sport, di Jln Sudirman 72 Kudus,
dengan NPWP 00.238.981.8-519.000 No. Faktur 010.100.22.76231672, sebagai berikut dengan uang
muka sebesar Rp,100.000.000,00
1. Piano Otomatis 2 unit @ Rp. 23.600.000,00 (termasuk PPN dan PPn BM 20%)
2. Grand Piano 3 unit @ Rp. 28.800.000,00 (termasuk PPN dan PPn BM 20 %)
3. Instrumen keyboard 4 unit @ Rp. 18.500.000,00 (termasuk PPN dan PPn BM 20%
4. Pakaian selam (wet suit) 8 unit @ Rp. 17.000.000 (termasuk PPN dan PPn BM 30%).

Diminta : 1. Masukkan transaksi tersebut kedalam Faktur Pajak dengan benar (terlampir, Faktur Pajak
Masukan dan Faktur Pajak Keluaran)?
2. Hitunglah berapa PPN dan PPn BM yang harus dibayar ?
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
sebagai bukti Pajak Masukan

FAKTUR PAJAK STANDAR

Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 010.100.22.76231672


Pengusaha Kena Pajak
N a m a :
Alamat :
NPWP :
Tanggal Pengukuhan PKP :

Pembeli Barang Kena Pajak/Penerima Jasa Kena Pajak


N a m a :
Alamat :
NPWP :
No. Harga Jual/Penggantian/Uang
Urut Nama Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak Satuan Barang Muka/Termin
(Rp)

1 Piano Otomatis 2 unit 23.600.000 47.200.000


2 Grand Piano 3 unit 28.800.000 86.400.000
3 Instrumen keyboard 4 unit 18.500.000 74.000.000
4 Pakaian selam (wet suit) 8 unit 17.000.000 136.000.000

Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *) 343.600.000


Dikurangi Potongan Harga -
Dikurangi Uang Muka yang telah diterima = 10 % 100.000.000
Dasar Pengenaan Pajak 256.835.165
PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak 25.683.517

Pajak Penjualan Atas Barang Mewah 6229300

Tarif DPP (Rp.) PPn BM (Rp)


20 .. % 159.692.308 31.938.462 ……………, tanggal ………………..
30….. % 97.142.857 29.142.857
…….. % .... ……………… ..... ………………
…….. % .......……………… ......………………
Jumlah 256.835.165 61.081.319 …………………………………………………
Nama
Keterangan : Harga tersebut sudah termasuk PPN dan PPn BM 10 % Jabatan

*) Coret yang tidak perlu


M A
R I
E
T AS IH
K

Anda mungkin juga menyukai