JENIS PELAYANAN
KEPABEANAN
Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 11 Tahun 1995, tentang Cukai
2. Undang-Undang No. 39 Tahun 2007, 15 Agustus 2007.
Bea Cukai Subjek BC Subjek Cukai adalah orang atau badan yang menghasilkan atau
memproduksi barang-barang kena cukai.
Tarif Cukai Tarif cukai dapat berupa prosentase dan dapat diubah dalam
bentuk rupiah untuk setiap satuan barang kena cukai atau
penggabungan antara prosentase dengan rupiah.
Subjek BC Subjek Cukai adalah orang atau badan yang menghasilkan atau
memproduksi barang-barang kena cukai.
Tarif Cukai Tarif cukai dapat berupa prosentase dan dapat diubah dalam
bentuk rupiah untuk setiap satuan barang kena cukai atau
penggabungan antara prosentase dengan rupiah.
1. Cukai atas barang kena cukai yang
Waktu dibuat di Indonesia, dilunasi pada
saat pengeluaran barang kena cukai
Pelunasan
dari pabrik /tempat penyimpanan.
Bea Cukai 2. Cukai atas barang kena cukai yang
diimpor dilunasi pada saat barang
kena cukai diimpor untuk dipakai.
3. Pelunasan cukai dapat diberikan
secara berkala kepada pengusaha
pabrik dalam jangka waktu paling
Waktu & Cara lama 45 hari sejak tanggal
Pelunasan pengeluaran barang kena cukai tanpa
dikenakan bunga
Bea Cukai
Ketentuan
Kepabeanan
1. W ajib mencantumkan barang dalam manifesnya.
2. W ajib menyerahkan pemberitahuan pabean mengenai
barang yang diangkutnya sebelum melakukan
pembongkaran.
3. W ajib membongkar paling lambat 24 (dua puluh
empat) jam sejak kedatangan sarana pengangkut,
Kewajiban untuk sarana pengangkut yang melalui laut;
Memasuki 4. W ajib membongkar paling lambat 8 (delapan) jam
Daerah sejak kedatangan sarana pengangkut, untuk sarana
Pabean pengangkut yang melalui udara; atau
5. W ajib pada saat kedatangan sarana pengangkut,
untuk sarana pengangkut yang melalui darat.
6. dalam keadaan darurat, pengangkut dapat
membongkar barang impor terlebih dahulu dan wajib:
(a). melaporkan keadaan darurat tersebut ke kantor
pabean terdekat pada kesempatan pertama; dan
(b) menyerahkan pemberitahuan pabean paling lambat
72 (tujuh puluh dua) jam sesudah pembongkaran.
Kretria Sistem
Sistem Pelayanan
Kepabeanan
1) Importir berisiko tinggi yang mengimpor
komoditi berisiko rendah;
3. Jalur Kuning adalah mekanisme 2) Importir berisiko menengah yang
pelayanan dan pengawasan pengeluaran mengimpor komoditi berisiko menengah;
barang impor dengan tidak dilakukan 3) MITA Non Prioritas yang mengimpor
pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan komoditi berisiko tinggi.
penelitian dokumen sebelum penerbitan 4) Pejabat Pemeriksa Dokumen memerlukan
SPPB. Jalur Kuning ditetapkan dalam hal pemeriksaan laboratorium, importir
mengajukan permohonan pengambilan
: contoh barang kepada Kepala Bidang
Pelayanan Pabean dan Cukai atau pejabat
yang ditunjuk.