DEFINISI PPN
Pajak Multisatages
Objektif
Pajak atas
Pajak tidak konsumsi
langsung dalam
negeri
MULTI STAGE TAX
PPN dikenakan pada setiap mata-rantai,
seluruh jalur produksi maupun jalur distribusi
IMPORTIR
PABRIKAN BENANG
PABRIKAN TEKSTIL
PABRIKAN GARMEN
KONSUMEN
PENYERAHAN YANG MERUPAKAN
OBJEK PPN
IMPOR BARANG
KENA PAJAK
PENYERAHAN JASA
KENA PAJAK
PENYERAHAN BARANG YANG BUKAN
OBJEK PPN
perjanjian •penyerahan hak atas Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian;
leasing •pengalihan Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian sewa beli dan/atau perjanjian sewa guna usaha (leasing);
lelang •penyerahan Barang Kena Pajak kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang;
TERMASUK DALAM PENGERTIAN
PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK
Pakai sendiri dan Cuma-cuma •pemakaian sendiri dan/atau pemberian cumacuma atas Barang Kena Pajak;
Bukan barang dagangan •Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan;
Penyerahan antar cabang •penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang;
TERMASUK DALAM PENGERTIAN
PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK
syariah
•penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak dalam rangka perjanjian pembiayaan yang dilakukan
berdasarkan prinsip syariah, yang penyerahannya dianggap langsung dari Pengusaha Kena Pajak kepada pihak yang
membutuhkan Barang Kena Pajak
BUKAN PENYERAHAN
BARANG KENA PAJAK
pengusaha
Dikukuhkan sebagai
PPN •0%
ekspor
PPnBM •10% (sepuluh persen) dan paling tinggi 200% (dua ratus persen).
CARA MENGHITUNG PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI YANG TERUTANG
Pengusaha Kena Pajak A menjual tunai Barang Kena Pajak dengan Harga Jual
Rp25.000.000,00.
Pemakaian sendiri
Tujuan produktif
Tujuan konsumtif
PPN DAN PPNBM ATAS PEMAKAIAN SENDIRI DAN
PEMBERIAN CUMA-CUMA
Pemberian •
Terhutang PPN dan PPnBM
Cuma-cuma
MENGHITUNG PPN TERHUTANG
PPN
PK PM terhutang
(dibayar)
Mekanisme PK-PM
FAKTUR PAJAK
MERUPAKAN
BUKTI PUNGUTAN PPN
29
PAJAK KELUARAN
KARENA
KARENA
PEROLEHAN BKP
PENERIMAAN JKP
PEMANFAATAN BKP D
A LUAR
TIDAK BERWUJUD
R DAERAH
PEMANFAATAN JKP I PABEAN
IMPOR BKP
CONTOH
PT ABC bergerak dibidang distributor alat listrik, transaksi
dalam bulan Juni 2013 sbb:
1. Tgl 3, membeli barang dagangan Rp. 15.000.000
2. Tgl 5 menjual barang dagangan Rp. 10.000.000
3. Tgl 7 menjual barang dagangan Rp. 20.000.000
Harga tersebut tidak termasuk PPN. Berapa Pajak Keluaran dan
Masukannya dan hitunglah PPN terhutang.
Jawab.
4. Pajak Keluaran (10% dari penjualan) yaitu
• 10% X 10.000.000 (nomor 2) = 1.000.000
• 10% X 20.000.000 (nomor 3) = 2.000.000
Jumlah Pajak Keluaran = 3.000.000
2. Pajak Masukan (10% dari Pembelian) yaitu:
• 10% X 15.000.000 (nomor 1) = Rp. 1.500.000
3. Jumlah:
• Pajak keluaran sebesar Rp. 3.000.000
• Pajak Masukan Rp. 1.500.000
sehingga PPN yang harus dibayar ke kas negara adalah (PK-PM)
yaitu:
Rp. 3.000.000 – 1.500.000 = Rp. 1.500.000
PM TIDAK DAPAT DIKREDITKAN
ATAS
UNTUK : PENGELUARAN
PEROLEHAN BKP/JKP SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN JKP DARI LUAR DAERAH
PABEAN SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
U/ PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN JKP DARI LUAR DAERAH
PABEAN YG FAKTUR PAJAKNYA TDK MEMENUHI KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD
DLM PASAL 13 (6)
PEROLEHAN BKP/JKP YG PM-NYA DITAGIH DG PENERBITAN KETETAPAN PAJAK
Perolehan Barang Kena Pajak selain barang modal atau Jasa Kena Pajak
sebelum Pengusaha Kena Pajak berproduksi
34
PM DIKREDITKAN PADA MASA TIDAK SAMA
BELUM DIBEBANKAN
DALAM FAKTUR PAJAK
SEBAGAI BIAYA
YG TDK CACAT
FP cacat
UNTUK PEROLEHAN BKP DAN/
JKP YG BERHUB. LANGSUNG
Ada coretan DG KEGIATAN USAHA MELAKU-
Menggunakan
yg tdk diper- KAN PENYER. KENA PAJAK
cap tanda tangan
bolehkan
1. nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak yang menyerahkan Barang
Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak;
2. nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena
Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak;
3. jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan
potongan harga;
4. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut;
5. Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut;
6. kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak; dan
7. nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak.
INFORMASI DALAM FAKTUR PAJAK: SYARAT
MATERIAL
a
d
al
h
b
e
n
d
a
h
ar
p
e
m
eri
n
ta
h
(
d
a
n
a
b
erasl
d
ari
A
P
B
N
/
D
)
u
pt
e
m
P
eP
rN
i
na
td
aa
hl
a
SAAT PENERBITAN FAKTUR PAJAK APABILA TRANSAKSI
DENGAN PEMUNGUT
Pada tanggal 15 Januari 2011, PT. Lestari Indah yang telah dikukuhkan
sebagai PKP sejak tahun 2004 membeli mesin fotocopy dari PT. Xerox(PKP).
Saat ini PT. Lestari Indah bermaksud menjual mesin fotocopy tersebut karena
mau diganti dengan mesin yang lebih canggih. Pada saat mesin fotocopy
tersebut dibeli, Pajak Masukan tidak dikreditkan oleh PT. Lestari Indah
• yang menjual mesin fotocopy adalah PT. Pasti Sehat, yang merupakan
Pengusaha Kena Pajak;
• pada saat mesin fotocopy tersebut dibeli, PT. Pasti Sehat membayar
PPN;
• Artinya atas penjualan sedan oleh PT. Lestari Indah terutang PPN Pasal
16D, walaupun Pajak Masukan atas pembelian mesin fotocopy tidak
dikreditkan oleh PT. Lestari Indah.
MENGHITUNG PPN
3. 6 Desember
Perusahaan mendapatkan kontrak pengadaan peralatan rumah tangga senilai Rp.
100 000.000 dengan PT Jaya Elektronika. Pada tanggal transaksi dibayar uang
muka 10% dari nilai kontrak. Sisa pembayaran akan diserahkan pada saat barang
tiba di gudang PT Jaya Elektronika.
4. 10 Desember
Perusahaan menyumbang perangkat elektronik kepada yayasan yatim piatu
senilai Rp. 22.000.000 termasuk laba 10%.
5. 15 Desember
Menjual 1 mobil box yang dibeli pada tanggal 15 Juni 2008 dengan harga jual Rp.
100.000.000
6. 16 Desember
Membayar biaya renovasi kantor kepada CV Kontraktor sebesar Rp. 1.100.000
termasuk PPN. Perusahaan menerima faktur pajak tertanggal 30 Oktober untuk
pekerjaan renovasi telah diselesaikan pada tanggal 30 Oktober.
7. 17 Desember
Mengimpor peralatan elektonik dari China dengan nilai impor Rp. 60.000.000. Atas
impor ini terhutang Bea Masuk 20%
8. 18 Desember
Membeli mobil sedan untuk keperluan direktur utama senilai Rp. 250.000.000.
PPN yang dibayar oleh perusahaan Rp. 25.000.000
9. 20 Desember
Diterima kembali dari PT ABC Elektornik dengan nota retur No. NR 345 tanggal 23
Desember, beberapa jenis peralatan elektronika dengan harga jual Rp. 10.000.000
yang merupakan bagian dari penyerahan dengan faktur pajak tanggal 10 Oktober
2012
10. 21 Desember
Perusahaan menggunakan peralatan audio video dalam rangka pameran untuk
tujuan promosi senilai Rp. 75.000.000