Anda di halaman 1dari 25

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.

03/2010

Tentang
Pedoman Penghitungan
Pengkreditan Pajak Masukan
Bagi PKP yang Melakukan
Penyerahan yang Terutang Pajak dan
Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak

berlaku mulai tanggal 1 April 2010


Dasar Hukum
Pasal 9 ayat (6) UU PPN:

Apabila dalam suatu Masa Pajak PKP selain melakukan penyerahan


yg terutang pajak juga melakukan penyerahan yg tidak terutang
pajak, sedangkan PM untuk penyerahan yg terutang pajak tidak
dapat diketahui dengan pasti, jumlah PM yg dapat dikreditkan
untuk penyerahan yg terutang pajak dihitung dgn menggunakan
pedoman yg diatur dgn Per Men Keu

2 tutor : Judi Prajitno


Pengertian (Psl 9(5))
1. Penyerahan yang Terutang Pajak
adalah penyerahan barang atau jasa yang dikenai PPN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 UU PPN, tidak termasuk penyerahan yang
dibebaskan dari pengenaan PPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16B UU PPN.

2. Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak


adalah penyerahan barang dan jasa yang tidak dikenai PPN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4A UU PPN dan yang dibebaskan
dari pengenaan PPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16B UU PPN.

3 tutor : Judi Prajitno


Pengkreditan PM pada saat Perolehan BKP/JKP
PKP yang melakukan kegiatan usaha yang penyerahannya terutang
pajak & tidak terutang pajak, sedangkan PM untuk Penyerahan yang
Terutang Pajak tidak dapat diketahui dengan pasti, jumlah PM yang
dapat dikreditkan dihitung dengan menggunakan pedoman
penghitungan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, yaitu:

P = PM x Z

dengan ketentuan:
P jumlah PM yang dapat dikreditkan;
PM jumlah PM atas perolehan BKP dan/atau JKP;
Z % yg sebanding dgn jumlah Penyerahan yang Terutang Pajak
terhadap penyerahan seluruhnya.

4 tutor : Judi Prajitno


Penghitungan Kembali PM yang Dapat Dikreditkan
Dilakukan setiap tahun (sesuai masa manfaat), diperhitungkan dgn
PM yg dapat dikreditkan pada suatu Masa Pajak paling lama pada
bulan ketiga setelah berakhirnya tahun buku, dg rumus:

a. P’ = (PM/T) x Z’, u/ BKP & JKP yang masa manfaatnya > 1 tahun.

b. P’ = PM x Z’, u/ BKP & JKP yang masa manfaatnya < 1 tahun.


dengan ketentuan:
P’ adalah jumlah PM yang dapat dikreditkan dalam 1 (satu) tahun buku;
PM adalah jumlah PM atas perolehan BKP dan/atau JKP.
T adalah masa manfaat BKP dan/atau JKP yang ditentukan sebagai berikut:
- untuk BKP berupa tanah dan bangunan adalah 10 (sepuluh) tahun;
- untuk BKP, selain tanah dan bangunan, dan JKP adalah 4 (empat) tahun;
Z' adalah persentase yang sebanding dengan jumlah Penyerahan yang Terutang
Pajak terhadap seluruh penyerahan dalam 1 (satu) tahun buku;
5 tutor : Judi Prajitno
Contoh 1
1. PKP A yg bergerak di bidang usaha real estate yg menghasilkan rumah yg
atas penyerahannya terutang PPN dan rumah sederhana yg atas
penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN.
2. Pada bulan Februari 2011 PKP A membeli barang modal berupa truk dengan
nilai perolehan Rp 200 jt dan PPN Rp 20 jt
3. Pd saat perolehan truk tsb, PKP A blm dpt menentukan berapa penyerahan
rumah yg terutang PPN dan rumah sederhana yg atas penyerahannya
dibebaskan dari pengenaan PPN.
4. Berdasarkan perkiraan PKP A, jumlah rumah sederhana yg akan dibangun
pada tahun 2011 adalah sebanyak 30% dari total rumah yang dibangun.
5. Berdasarkan data-data tsb PKP A dapat mengkreditkan PM atas perolehan
truk dengan perhitungan sebagai berikut :

Rp 20 jt x 70% = Rp 14 jt
6 tutor : Judi Prajitno
Contoh 2
1. PKP B adalah perusahaan yg bergerak di bidang industri pembuatan
sepatu.
2. Pd bulan Januari 2011 membeli generator listrik dengan nilai perolehan
sebesar Rp 100 jt dan PPN Rp 10 jt
3. Generator listrik tsb dimaksudkan unt digunakan seluruhnya unt
kegiatan pabrik.
4. Maka PM atas perolehan generator listrik yg dpt dikreditkan pada Masa
Pajak Januari 2011 adalah Rp 10 jt
5. Selama tahun 2011 ternyata generator listrik tersebut digunakan :
a. untuk bulan Januari s/d Juni 2011 :
1) 0% untuk perumahan karyawan dan direksi;
2) 90% untuk kegiatan pabrik, dan

b. untuk bulan Juli s/d Desember 2011 :


1) 20% untuk perumahan karyawan dan direksi;
2) 80% untuk kegiatan pabrik.
7 tutor : Judi Prajitno
6. Berdasarkan data tersebut di atas, rata-rata penggunaan generator listrik
untuk kegiatan pabrik adalah :
90% + 80%
--------------- = 85%
2
6. Masa manfaat generator listrik tsb sebenarnya adalah 5 tahun, tetapi
untuk penghitungan kembali PM ini masa manfaat generator listrik tsb
ditetapkan 4 tahun.
7. Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan untuk tahun buku 2011
yang dilakukan pada Masa Pajak Februari 2012 adalah sebagai berikut :

Rp 10 jt
85% x ------------- = Rp 2.125.000,-
4

8 tutor : Judi Prajitno


8. Pajak Masukan atas perolehan generator listrik yang telah dikreditkan
untuk tiap tahun buku sesuai masa manfaat generator listrik tersebut
adalah :

Rp 10 jt
--------------- = Rp 2,5 jt
4
9. Jadi Pajak Masukan yang harus diperhitungkan kembali (mengurangi
Pajak Masukan untuk Masa Pajak Februari 2012) adalah sebesar :

Rp 2.500.000,- – Rp 2.125.000,- = Rp 375.000,-

10. Penghitungan kembali Pajak Masukan seperti perhitungan di atas


dilakukan sampai dengan masa manfaat generator listrik berakhir.

9 tutor : Judi Prajitno


Contoh 3

1. PKP C adalah perusahaan integrated (terpadu) yg bergerak di bidang


perkebunan jagung dan pabrik minyak jagung.
2. Pada bulan April 2011 membeli truk yg digunakan baik untuk
perkebunan jagung maupun untuk pabrik minyak jagung dgn harga
perolehan sebesar Rp 200 jt dan PPN sebesar Rp 20 jt
3. Berdasarkan data-data yang dimiliki, diperkirakan % rata-rata jumlah
penyerahan yang terutang pajak terhadap penyerahan seluruhnya
adalah sebesar 70%.
4. Berdasarkan data tsb maka PM yg dapat dikreditkan dalam SPT Masa
PPN Masa Pajak April 2011 sebesar :

Rp 20 jt x 70% = Rp 14 jt

10 tutor : Judi Prajitno


Contoh 3
5. Selanjutnya diketahui bahwa total peredaran usaha selama tahun buku
2011 adalah Rp 100 jt, yg berasal dari penjualan jagung sebesar Rp 40 jt
dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 60 jt
6. Masa manfaat truk sebenarnya adalah 5 (lima) tahun, tetapi untuk tujuan
penghitungan Pajak Masukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
ini ditetapkan 4 (empat) tahun.
7. Penghitungan kembali Pajak Masukan atas perolehan truk yang dapat
dikreditkan selama tahun buku 2011 yang dilakukan pada Masa Pajak
Maret 2012 adalah :

Rp 60 jt Rp 20 jt
--------------- x ---------------- = Rp 3 jt
Rp 100 jt 4

11 tutor : Judi Prajitno


Contoh 3
8. Pajak Masukan atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap
tahun buku sesuai masa manfaat truk tersebut adalah :

Rp 14 jt
-------------- = Rp 3,5 jt
4

9. Jadi Pajak Masukan yang harus diperhitungkan kembali (mengurangi


Pajak Masukan untuk Masa Pajak Maret 2012) adalah sebesar :
Rp 3,5 jt – Rp 3 jt = Rp 500.000,-

10. Penghitungan kembali Pajak Masukan seperti perhitungan di atas


dilakukan setiap tahun sampai dengan masa manfaat truk berakhir.

12 tutor : Judi Prajitno


Contoh 4

1. Kelanjutan dari contoh 3, diketahui bahwa total peredaran usaha selama tahun
buku 2012 adalah Rp 100 jt yang berasal dari penjualan jagung sebesar Rp 10jt
dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 90 jt

2. Penghitungan kembali PM atas perolehan truk yang dapat dikreditkan selama


tahun buku 2012 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2013 adalah :
Rp 90 jt Rp 20 jt
--------------- x ------------------ = Rp 4, 5 jt
Rp 100 jt 4

3. PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai
masa manfaat truk tersebut adalah :
Rp 14 jt
--------------- = Rp 3,5
4

4. Jadi PM yg harus diperhitungkan kembali (menambah PM untuk Masa Pajak


Maret 2013) adalah sebesar :
Rp 4,5 jt – Rp 3, 5 jt = Rp 1 jt

13 tutor : Judi Prajitno


Contoh 5
1. Kelanjutan dari contoh 4, diketahui bahwa total peredaran usaha selama
tahun buku 2013 adalah Rp 100 jt, yg berasal dari penjualan jagung
sebesar Rp 30jt dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 70 jt

2. Penghitungan kembali PM atas perolehan truk yang dapat dikreditkan


selama tahun buku 2013 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2014
adalah :
Rp 70 jt Rp 20 jt
-------------- x ----------------- = Rp 3,5 jt
Rp 100 jt 4

3. PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku
sesuai masa manfaat truk tersebut adalah :
Rp 14 jt
-------------- = Rp 3,5 jt
4
4. Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali adalah sebesar :
Rp 3,5 jt – Rp 3,5 jt = Rp 0,-
14
tutor : Judi Prajitno
Contoh 6
1. Kelanjutan dari contoh 5, diketahui bahwa total peredaran usaha selama tahun
buku 2014 adalah Rp 100jt, yg berasal dari penjualan jagung sebesar Rp 50jt
dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 50jt
2. Penghitungan kembali PM atas perolehan truk yang dapat dikreditkan selama
tahun buku 2014 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2015 adalah :
Rp 50 jt Rp 20 jt
---------------- x ---------------- = Rp 2,5 jt
Rp 100 jt 4
3. PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai
masa manfaat truk tersebut adalah :
Rp 14 jt
---------------- = Rp 3,5 jt
4
4. Jadi PM yg harus diperhitungkan kembali (mengurangi PM untuk Masa Pajak
Maret 2015) adalah sebesar : Rp 3,5jt – Rp 2,5jt = Rp 1 jt
5. Penghitungan PM sbgmn perhitungan di atas tidak perlu lagi di tahun 2016.
15
tutor : Judi Prajitno
Contoh 7
1. PKP C tersebut di atas pada bulan Mei 2011 membeli bahan bakar solar
untuk truk yg digunakan baik untuk sektor perkebunan dan distribusi jagung
maupun untuk sektor pabrikasi dan distribusi minyak jagung sebesar Rp 50 jt
dan PPN sebesar Rp 5 jt;
2. PKP mengkreditkan PM tersebut berdasarkan perkiraan persentase
perbandingan jumlah penyerahan yg terutang Pajak terhadap penyerahan
seluruhnya sebesar 70%, sehingga PM yg dikreditkan dalam SPT Masa PPN
Masa Pajak Mei 2011 adalah sebesar :
Rp 5 jt x 70% = Rp 3,5 jt
3. Selanjutnya diketahui bahwa total peredaran usaha selama tahun buku 2011
adalah Rp 100 jt, yg berasal dari penjualan jagung sebesar Rp 40jt dan
penjualan minyak jagung sebesar Rp 60 jt

16 tutor : Judi Prajitno


Contoh 7
4. Penghitungan kembali Pajak Masukan atas perolehan bahan bakar solar
untuk truk yang dapat dikreditkan selama tahun buku 2011 yang
dilakukan pada Masa Pajak Maret 2012 adalah :

Rp 60 jt
---------------- x Rp 5 jt = Rp 3 jt
Rp 100 jt
5. Pajak Masukan atas perolehan bahan bakar solar untuk truk yang telah
dikreditkan pada Masa Pajak Mei tahun 2011 adalah Rp 3,5 jt
6. Jadi Pajak Masukan yang harus diperhitungkan kembali (mengurangi
Pajak Masukan untuk Masa Pajak Maret 2012) adalah sebesar :

Rp 3,5 jt – Rp 3 jt = Rp 500.000,-

17 tutor : Judi Prajitno


Contoh 8
1. Sama dengan contoh 7, namun diketahui total peredaran usaha selama
tahun buku 2011 adalah Rp 100 jt, yang berasal dari penjualan jagung
sebesar Rp 10jt dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 90jt
2. Penghitungan kembali PM atas perolehan bahan bakar solar untuk truk yang
dapat dikreditkan selama tahun buku 2011 yang dilakukan pada Masa Pajak
Maret 2012 adalah :

Rp 90 jt
---------------- x Rp 5 jt = Rp 4,5 jt
Rp 100 jt
3. PM atas perolehan bahan bakar solar untuk truk yang telah dikreditkan pada
Masa Pajak Mei tahun 2011 adalah Rp 3,5 jt
4. Jadi PM yg harus diperhitungkan kembali (menambah PM untuk Masa Pajak
Maret 2012) adalah sebesar :
Rp 4,5 jt – Rp 3,5jt = Rp 1 jt

18 tutor : Judi Prajitno


Contoh Penghitungan
PKP bergerak di bidang perkebunan jagung dan pabrik minyak
jagung.

APRIL 2011
 April 2011, PKP membeli truk dengan harga Rp200 juta (PPN
Rp20 juta).
 Masa manfaat truk sebenarnya 5 tahun, tetapi untuk tujuan
penghitungan PM berdasarkan PMK ini ditetapkan 4 tahun.
 Diperkirakan persentase rata-rata jumlah penyerahan yang
terutang pajak terhadap seluruh penyerahan adalah 70%.
 PM yang dapat dikreditkan dalam SPT Masa PPN Masa April
2011: Rp20 juta x 70% = Rp14 juta

19 tutor : Judi Prajitno


Contoh Penghitungan (Tahun ke-I)
MARET 2012
 Total peredaran usaha tahun 2011 : Rp100 miliar, terdiri dari penjualan jagung : Rp40 miliar dan
penjualan minyak jagung : Rp60 miliar.

 Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama tahun buku 2011
yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2012 adalah:
Rp60 miliar x Rp20 juta = Rp3 juta
Rp100 miliar 4

 PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa manfaat truk
tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta

 Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali (mengurangi PM untuk Masa Pajak Maret 2012)
adalah sebesar Rp3,5 juta – Rp3 juta = Rp500 ribu

 Penghitungan kembali Pajak Masukan seperti perhitungan di atas dilakukan setiap tahun sampai
dengan masa manfaat truk berakhir.

20 tutor : Judi Prajitno


Contoh Penghitungan (Tahun ke-II)
MARET 2013
 Total peredaran usaha tahun 2012 : Rp100 miliar, terdiri dari penjualan jagung :
Rp10 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp90 miliar.

 Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama


tahun buku 2012 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2013 adalah:
Rp90 miliar x Rp20 juta = Rp4,5 juta
Rp100 miliar 4

 PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa
manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta

 Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali (menambah PM untuk Masa Pajak


Maret 2013) adalah sebesar Rp4,5 juta – Rp3,5 juta = Rp1 juta

21 tutor : Judi Prajitno


Contoh Penghitungan (Tahun ke-III)
MARET 2014
 Total peredaran usaha tahun 2013 : Rp100 miliar, terdiri dari penjualan jagung :
Rp30 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp70 miliar.

 Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama


tahun buku 2013 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2014 adalah:
Rp70 miliar x Rp20 juta = Rp3,5 juta
Rp100 miliar 4

 PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa
manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta

 Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali adalah:


Rp3,5 juta – Rp3,5 juta = Rp 0

22 tutor : Judi Prajitno


Contoh Penghitungan (Tahun ke-IV)
MARET 2015
 Total peredaran usaha tahun 2014 : Rp100 miliar, terdiri dari penjualan jagung :
Rp50 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp50 miliar.

 Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama


tahun buku 2014 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2015 adalah:
Rp50 miliar x Rp20 juta = Rp2,5 juta
Rp100 miliar 4

 PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa
manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta

 Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali (mengurangi PM untuk Masa Pajak


Maret 2015) adalah sebesar Rp3,5 juta – Rp2,5 juta = Rp 1 juta

 Penghitungan PM sebagaimana perhitungan di atas tidak perlu lagi dilakukan


pada tahun 2016.

23 tutor : Judi Prajitno


Pedoman Penghitungan PM yang lain

Pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan


berdasarkan PMK ini tidak berlaku bagi PKP yang
telah ditetapkan untuk menggunakan pedoman
penghitungan pengkreditan Pajak Masukan sesuai
ketentuan Pasal 9 ayat (7) dan ayat (7a) UU PPN

24 tutor : Judi Prajitno


TERIMA KASIH

25 tutor : Judi Prajitno

Anda mungkin juga menyukai