Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN 10

1. PT KEMBANG JAWA PERMAI adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha real estate yang menghasilkan rumah yang atas
penyerahannya terutang PPN dan rumah sederhana yg atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN. Pada bulan Maret
2015 PT Kembang Jawa membeli barang modal berupa truk dengan harga perolehan Rp. 500 juta dan memperoleh PM Rp 50 juta.
Pada saat perolehan truk tersebut, PT Kembang Jawa Permai belum dapat menentukan berapa penyerahan rumah yang terutang
PPN dan rumah sederhana yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN. Berdasarkan perkiraan PT Kembang Jawa
Permai, jumlah rumah sederhana yang akan dibangun pada tahun 2015 adalah sebanyak 20% dari total rumah yang dibangun.
Berdasarkan data-data tersebut berapa PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk tersebut ?

2. PT Jaya adalah perusahaan yg bergerak di bidang industri pembuatan sepatu.Pd bulan Januari 2015 membeli generator listrik
dengan nilai perolehan sebesar Rp 300 juta dan memperoleh PM Rp 30 juta. Genset tersebut dimaksudkan untuk digunakan
seluruhnya untuk kegiatan operasional.Maka PM atas perolehan generator listrik yg dpt dikreditkan pada Masa Pajak Januari 2015
semua Rp 30 juta.

Selama tahun 2015 ternyata generator listrik tersebut digunakan


a.untuk bulan Januari s/d April 2015 :
1) 20% untuk perumahan karyawan dan direksi;
2) 80% untuk kegiatan pabrik, dan
b.untuk bulan Mei s/d Agustus 2015 :
1) 30% untuk perumahan karyawan dan direksi;
2) 70% untuk kegiatan pabrik.
c.untuk bulan September s/d Desember 2015 :
1) 25% untuk perumahan karyawan dan direksi;
2) 75% untuk kegiatan pabrik.
Diminta : Pada masa Pebruari 2016 dilakukan Penghitungan Kembali PM yang dapat dikreditkan, Hitunglah berapa yang harus
dihitung kembali!

3. PT Alam Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan jagung dan pabrik minyak jagung. Pada bulan April 2013
membeli truk yang digunakan baik untuk perkebunan jagung maupun untuk pabrik minyak jagung dengan harga perolehan sebesar
Rp 600 juta dan PPN sebesar Rp 60 juta. Berdasarkan data-data yang dimiliki, diperkirakan % rata-rata jumlah penyerahan yang
terutang pajak terhadap penyerahan seluruhnya adalah sebesar 70%. Berdasarkan data tersebut maka PM yg dapat dikreditkan
dalam SPT Masa PPN Masa Pajak April 2013 sebesar Rp 60 juta x 70% = Rp 42 juta. Diketahui jumlah peredaran usaha selama tahun
buku 2013 adalah Rp 2 M, yang berasal dari penjualan jagung sebesar Rp 900 juta dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 1,1 M.
Masa manfaat truk sebenarnya adalah 5 (lima) tahun. Pada Masa Maret 2014 dilakukan Penghitungan Kembali PM yang dapat
dikreditkan, Hitunglah berapa yang harus dihitung kembali!

4. Kelanjutan dari soal no 3, diketahui bahwa total peredaran usaha selama tahun buku 2014 adalah Rp 2,5 M yang berasal dari
penjualan jagung sebesar Rp 500 juta dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 2 M
Diminta : Lakukan Penghitungan Kembali PM yang dapat dikreditkan pada Masa Maret 2015 !

5. Kelanjutan dari soal 4, diketahui bahwa total peredaran usaha selama tahun buku 2015 adalah Rp 3 M, yg berasal dari penjualan
jagung sebesar Rp 900 juta dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 2,1 M

Diminta : Lakukan Penghitungan Kembali PM yang dapat dikreditkan !


6. Kelanjutan dari soal 5, diketahui bahwa total peredaran usaha selama tahun buku 2016 adalah Rp 3 M, yg berasal dari penjualan
jagung sebesar Rp 1,5 M dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 1,5 M

Diminta : Lakukan Penghitungan Kembali PM yang dapat dikreditkan pada masa Maret 2017 !
7. Tanggal 1 Maret 2019 PT Cahaya Alam membeli kendaraan pick up seharga 165.000.000,- (harga termasuk PPN). Pada saat
perolehan PM dikreditkan semuanya dengan pertimbangan : kendaran tersebut seluruhnya digunakan untuk operasional usaha.
Berdasarkan data yang ada selama tahun 2019 20% dari seluruh operasional kendaraan pick up dipergunakan untuk mengangkut
bahan-bahan dari pasar untuk usaha restoran milik istri Dirut PT Cahaya Alam. Lakukan Penghitungan Kembali PM yang dapat
dikreditkan pada Masa Pajak Maret 2020 !
8. PT. Maju Mapan pada tahun 2019 telah membeli Truck senilai Rp. 600.000.000 belum termasuk PPN dan selama tahun 2019 omset
PT. Maju Mapan sebesar Rp. 20.000.000.000,00 sedangkan jumlah tersebut termasuk penyerahan yang tidak dipungut sebesar Rp.
1.500.000.000 dan penyerahan yang dibebaskan sebesar Rp. 2.500.000.000,00 dan penyerahan yang tidak terutang PPN sebesar Rp.
1.000.000.000,00 sedangkan PPN masukan atas truk tersebut telah dikreditkan PPNnya sebesar Rp. 48.000.000,- . Masa manfaat
truk sebenar 8 tahun

Diminta : Lakukan Penghitungan Kembali PM yang dapat dikreditkan atas pembelian truk pada tahun 2019 yang dilakukan padapada
Masa Pajak Maret 2020 !

9 PT. ABC sebuah perusahaan pengembang pada tahun 2019 telah menjual rumah baik sederhana maupun mewah dengan rincian
sebagai berikut :

Jumlah Unit Terjual Harga per unit (Rp)


Rumah sederhana 50 unit 100,000,000
Rumah mewah 100 unit 450,000,000
Pada tahun 2019 PM yang diperoleh dalam rangka pembelian bahan bangunan sebesar Rp. 200.000.000,- dan pada tahun 2019 juga
membeli alat berat senilai Rp. 1.000.000.000,- belum termasuk PPN
Pada tahun 2019 PM atas pembelian bahan bangunan dan alat berat hanya dikreditkan 70% dari PM yang diterima
Lakukan penghitungan kembali PPN Masukan atas pembelian bahan bangunan dan peralatan pada tahun 2019 tersebut !

10 Rumah sakit Enggal Waras pada tahun 2019 telah membeli obat-obatan senilai Rp. 4.500.000.000,- belum
termasuk PPN dan selama tahun 2019 penyerahan obat-obatan untuk rawat inap sebesar Rp.
3.000.000.000,- dan rawat jalan sebesar Rp. 2.000.000.000,-

PM dari pembelian obat tersebut dikreditkan 35%


a. Hitung berapa PPN kurang/lebih bayar pada tahun 2019 ?
b. Pada bulan Januari 2020 rumah sakit tersebut menghitung kembali, berapa yang harus dihitung kembali ?
11 PT. Fastco memproduksi mesin pabrik, yang pada tahun 2019 memiliki omzet usaha sebesar Rp. 100.000.000.000,- dan
dari jumlah tersebut yang Rp. 10.000.000.000,- pembelinya dapat menunjukan Surat Keterangan Bebas PPN. Dan pada
tahun 2019, diterima PPN Masukan (PM) sebesar Rp. 6.500.000.000,- untuk pembelian bahan baku untuk memproduksi
mesin tersebut dan pada tahun lalu tidak ada yang meminta surat keterangan bebas PPN sehingga PPN Masukan
dikreditkan semua.

a) Hitung berapa PPN yang harus dibayar oleh PT ABC pada tahun 2019 !
b) Hitung berapa yang harus dihitung kembali atas pembelian bahan baku pada tahun 2019!
c) Bila perusahaan melakukan penghitungan kembali pada Masa Februari 2020, dengan data sebagai berikut :
penyerahan/penjualan sebesar Rp. 8.000.000.000,- (semua terutang PPN) dan perolehan/pembelian sebesar Rp.
7.000.000.000,- (PM dikreditkan semua). Hitunglah PPN kurang / lebih bayar pada Masa Februari 2020 !

12 Kelanjutan nomor 1
Total Omzet 2015 Rp. 20 M. Dengan perincian :
Penjualan rumah terutang PPN (010) Rp. 19 M
Penjualan rumah dibebaskan pengenaan PPN (kode 08) Rp. 1 M
DIMINTA :
a) Hitunglah kembali PM yang dapat dikreditkan untuk PM Pembelian truk pada tahun 2015 !
b) Jika Penghitungan kembali dilakukan pada masa Februari 2016. Hitunglah PPN KB/LB masa
pajak Februari 2016, dengan data masa Februari 2016 sebagai berikut :

Penjualan rumah terutang PPN (010) 2,000,000,000


Penjualan rumah dibebaskan pengenaan PPN (kode 08) 500,000,000
PM Pembelian Bahan Bangunan (PM dikreditkan 80%) 100,000,000

13 Kelanjutan nomor 2
Selama tahun 2016 pemakaian Genset tersebut adalah sebagai berikut
Tri Wulan 1 Pemakaian untuk rumah dinas 15%
Tri Wulan 2 Pemakaian untuk rumah dinas 10%
Tri Wulan 3 Pemakaian untuk rumah dinas 10%
Tri Wulan 4 Pemakaian untuk rumah dinas 5%
DIMINTA :
a) Hitunglah kembali PM yang dapat dikreditkan tahun 2016 untuk PM Pembelian Genset pada tahun 2015!
b) Hitunglah PPN kurang / lebih bayar pada bulan Maret 2017, dengan data masa Maret 2017 sbb :
- Penjualan Sepatu 500,000,000
- PM (dikreditkan semua) 12,000,000
14 Kelanjutan nomor 3
Pada masa Maret 2014 perincian omzet adalah sebagai berikut :
Penyerahan Jagung 60,000,000
Penyerahan Minyak Jagung 240,000,000
Jumlah PM Rp. 10 juta tetapi dikreditkan 80%
Diminta Hitunglah PPN kurang / lebih bayar pada bulan Maret 2014 !

15 CV Jaya Selalu, Distributor Bahan bangunan (PKP). Pada tanggal 1 Juli 2019 membeli mobil box untuk operasional senilai Rp.
200.000.000 dan menerima PM Rp. 20.000.000 langsung dikreditkan. Dari data Akuntansi diketahui mobil box tersebut dipakai
untuk keperluan pribadi sebesar 25%. Penghitungan kembali dilakukan pada Masa Maret 2020. Hitunglah kembali PM atas
perolehan mobil box tersebut !

16 Pada masa Maret 2020, PT Oke Oce sebuah perusahaan developer (Pengembang) akan melakukan penghitungan kembali PPN
Masukan tahun 2019. Adapun datanya sebagai berikut :

Pada masa Mei 2019 dibeli truk operasional seharga Rp. 400 juta PPN Rp. 40 juta dan menerima PM sebesar Rp. 20 juta atas
pembelian bahan bangunan. Atas PM tersebut (PM pembelian truk dan bahan bangunan) dikreditkan 80%
Total omzet tahun 2019 adalah 50 M, termasuk penyerahan yang dibebaskan PPN (kode 08) sebesar Rp. 5 M
a) Hitung berapa yang harus dihitung kembali untuk bulan Maret 2020 !
b) Jika pada masa Maret 2020 diketahui jumlah penyerahannya Rp. 600 juta dan perolehannya Rp.200 juta (tetapi PM dikreditkan
80%). Hitung PPN kurang / lebih bayar pada bulan Maret 2020?

17 Pada tahun 2019, PT Jaya Sentosa membeli sebuah Kantor dengan HPP Rp. 20 M. Atas PM dari pembelian kantor tersebut hanya
dikreditkan sebesar 80%. Sebagai informasi Bangunan kantor mempunyai masa manfaat 20 tahun.
Total penyerahan/omzet tahun 2019 sebesar Rp. 100 M, yang terdiri dari penyerahan tidak terutang PPN Rp. 3 M, penyerahan tidak
dipungut PPN (kode 07) Rp. 5 M dan penyerahan yang dibebaskan PPN (kode 08) Rp. 7 M

Diminta : Lakukan Penghitungan Kembali PM yang dapat dikreditkan atas pembelian Kantor tersebut ! Penghitungan kembali
dilakukan di Masa Februari 2020

18 PT Tambang Mulia perusahan intergrated sektor perkebunan jagung dan minyak jagung selama tahun 2019 membeli bahan bakar
solar untuk truk yg digunakan baik untuk sektor perkebunan dan distribusi jagung maupun untuk sektor pabrikasi dan distribusi
minyak jagung sebesar Rp 200 jt dan PPN sebesar Rp 20 jt.

Perusahaan mengkreditkan PM tersebut berdasarkan perkiraan persentase perbandingan jumlah penyerahan yang terutang Pajak
terhadap penyerahan seluruhnya sebesar 75%,
Selanjutnya diketahui bahwa total peredaran usaha selama tahun buku 2019 adalah Rp 20 M, yang berasal dari penjualan jagung
sebesar Rp 4 M dan penjualan minyak jagung sebesar Rp 16 M

Pada masa Februari 2020 dilakukan penghitungan kembali atas PM pembelian solar tahun 2019
a) Hitunglah kembali berapa PM yang dapat dikreditkan atas pembelian solar tahun 2019 !
b) Jika pada Masa Februari 2020 data penyerahan dan perolehan sebagai berikut :
i) Penyerahan Jagung 600,000,000
ii) Penyerahan Minyak Jagung 2,000,000,000
iii) PM dapat dikreditkan 75,000,000
Hitunglah SPT Masa PPN Februari 2020 dengan adanya Penghitungan Kembali PM atas pembelian solar tahun 2019 !
19 Jumlah penyerahan PT Angin Sepoi Sepoi pada SPT Masa PPN Maret 2019 adalah 30 M, dengan perincian sebagai berikut :
Penyerahan Tidak Terutang 1,000,000,000
Penyerahan Tidak Dipungut (KODE 07) 2,000,000,000
Penyerahan Dibebaskan (KODE 08) 3,000,000,000
Pada tahun 2019 membeli aktiva tetap berupa mobil box untuk operasional dengan harga perolehan Rp. 150 juta dan PPN 15 juta.
Pada saat itu PM dikreditkan sebesar 60%.

A) Hitunglah kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan mobil box tersebut !
B) Pada SPT Masa Maret 2020 total PK Rp. 150 juta dan Total PM yang dikreditkan Rp. 110 juta dan Jika pada masa Maret 2020
dilakukan penghitungan kembali atas perolehan mobil box tersebut, Hitung status SPT Masa Maret 2020 ?

Anda mungkin juga menyukai