Anda di halaman 1dari 11

Subjek PPN

Subjek PPN
1. Pengusaha Kena Pajak (PKP)
a. PKP melakukan penyerahan BKP
b. PKP melakukan penyerahan JKP
c. PKP melakukan ekspor BKP, ekspor BKP Tidak Berwujud,
ekspor JKP
2. Non Pengusaha Kena Pajak (Non PKP)
d. impor BKP
e. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari
luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
f. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean
g. melakukan kegiatan membangun sendiri (Pasal 16C UU
PPN)
WAJIB MELAPORKAN USAHA UNTUK
DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
1. pengusaha yang melakukan penyerahan BKP, penyerahan JKP, ekspor BKP,
ekspor BKP Tidak Berwujud, dan/atau ekspor JKP), kecuali pengusaha kecil yang
batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan, wajib melaporkan usahanya
untuk dikukuhkan sebagai PKP
2. apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp.4.800.000.000,00
3. jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto adalah jumlah keseluruhan
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang dilakukan oleh
pengusaha dalam rangka kegiatan usahanya
4. kewajiban melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP dilakukan paling
lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat peredaran bruto dan/atau
penerimaan brutonya melebihi Rp4.800.000.000,00
5. dalam hal pengusaha telah dikukuhkan sebagai PKP dan jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan brutonya dalam satu tahun buku tidak melebihi
Rp4.800.000.000,00, PKP dapat mengajukan permohonan pencabutan
pengukuhan sebagai PKP
DAPAT MELAPORKAN USAHA UNTUK
DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
1. Pengusaha kecil diperkenankan untuk memilih dikukuhkan
menjadi PKP
2. Pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama satu tahun
buku melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto dan/atau
penerimaan bruto tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00
3. pengusaha yang sejak semula bermaksud melakukan
penyerahan BKP, penyerahan JKP, ekspor BKP, ekspor BKP
Tidak Berwujud, dan/atau ekspor JKP
SANKSI JIKA TIDAK MELAPORKAN USAHA
UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
Apabila WP yang penghasilan brutonya telah melebihi
Rp4.800.000.000,00 tetapi tidak melaksanakan kewajibannya
untuk melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP
1. Direktur Jenderal Pajak dapat mengukuhkan pengusaha
sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan.
2. Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKP dan/atau
STP untuk Masa Pajak sebelum pengusaha dikukuhkan
secara jabatan sebagai PKP, terhitung sejak saat jumlah
peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi
Rp4.800.000.000,00
YANG TIDAK WAJIB DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

1. Pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan


penyerahan BKP dan/atau JKP dengan jumlah peredaran
bruto dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari
Rp4.800.000.000,00 (pengusaha kecil), tetapi pengusaha
kecil ini dapat memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP
2. Pengusaha yang semata-mata melakukan Penyerahan
Barang Tidak kena Pajak (Non-BKP) dan/atau Jasa Tidak
Kena Pajak (Non-JKP) walaupun jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan bruto sudah melebihi
Rp4.800.000.000,00
KPP TEMPAT WP MENGAJUKAN PERMOHONAN
PENGUKUHAN PKP (TEMPAT TERUTANGNYA PPN)
1. Orang Pribadi hanya wajib melaporkan kegiatan usahanya
untuk dikukuhkan sebagai PKP ke KPP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat yang melakukan penyerahan
BKP dan/atau JKP.
2. PKP badan wajib mendaftarkan diri baik di tempat
kedudukan maupun di tempat kegiatan usaha karena bagi
PKP badan di kedua tempat tersebut dianggap melakukan
penyerahan BKP dan/atau JKP
KEWAJIBAN PKP

a. Memungut PPN atau Pajak PPnBM yang


terutang atas penyerahan BKP dan/atau JKP
yang dilakukannya
b. Menyetor PPN paling lama akhir bulan
berikutnya setelah Masa Pajak berakhir dan
sebelum SPT Masa PPN disampaikan
c. Melaporkan SPT Masa PPN paling lama
akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak
berakhir
Latihan
Irene Wijaya adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yg melakukan usaha
perdagangan AC di DTC Wonokromo yang merupakan wilayah kerja KPP
Pratama Surabaya Wonocolo. Irene Wijaya telah memiliki NPWP sejak 1
Januari 2012 dan terdaftar di KPP Pratama Pasuruan sesuai tempat
tinggalnya/KTP (NPWP Pusat) dan di KPP Pratama Surabaya Wonocolo
sesuai dengan lokasi usaha (NPWP Cabang). Wajib Pajak hanya
melakukan usaha perdagangan di DTC Wonokromo. Peredaran Bruto
dari usaha sebagai berikut:
• Peredaran Bruto tahun 2012 sebesar Rp 500 Juta
• Peredaran Bruto tahun 2013 sebesar Rp 550 Juta
• Peredaran Bruto tahun 2014 sebesar Rp 1,2 Milyar
Pada akhir Mei 2015, menurut catatan administrasi diketahui
Peredaran Bruto usaha Januari s.d. Mei 2015 telah mencapai Rp 4,9
Milyar.
Latihan
1. Aspek perpajakan, khususnya PPN terkait kondisi
tsb adalah..
2. Irene Wijaya melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP di..
3. Dapatkah Irene Wijaya memilih untuk dikukuhkan
sebagai PKP pada bulan Januari 2012
4. Seandainya, Irene Wijaya juga melakukan usaha
perdagangan AC di rumahnya di Pasuruan, maka..
Latihan..
Irene Wijaya mengajukan permohonan untuk dikukuhkan
sebagai PKP dan Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan SK
Pengukuhan PKP tanggal 10 Juni 2015, maka aspek PPN terkait
transaksi berikut:
 tgl 2 Juni 2015 menjual AC dg nilai jual Rp 10.000.000
 tgl 7 Juni 2015 membeli AC sebesar Rp 20.00.000 dan
mendapat Faktur Pajak dg nilai PPN Rp 2.000.000
 tgl 11 Juni 2015 menjual AC dg nilai jual Rp 15.000.000
 tgl 23 Juni 2015 menjual AC dg nilai jual Rp 30.000.000
 tgl 26 Juni 2015 membeli AC sebesar Rp 25.00.000 dan
mendapat Faktur Pajak dg nilai PPN Rp 2.500.000

Anda mungkin juga menyukai