Penghitungan
Pengkreditan Pajak
Masukan
OLEH:
D I A N A A F I FA H
143020008588 / 4-I
2.
3.
Bagi PKP yang merupakan wajib pajak yang baru dikukuhkan sebagai PKP,
apabila dalam 2 tahun buku berikutnya jumlah peredaran usaha tiap-tiap
tahun buku tidak melebihi 1,8M maka pada tahun buku berikutnya boleh
kembali menggunakan Pedoman penghitungan Pengkreditan PM
4.
a.
Pada saat batas waktu penyampaian SPT masa PPN Masa Pajak pertama
dlm tahun buku, bagi PKP yang omset dalam 2 tahun terakhir tiap-tiap
tahunnya tidak melebihi 1,8M, atau
b.
Pada saat batas waktu penyampaian SPT Masa PPN Masa pajak saat
dikukuhkan sebagai PKP, bagi WP yang baru dikukuhkan sebagai PKP
5.
a.
b.
5.
Adapun PK diperoleh dari perkalian tarif 10% dengan DPP yang diperoleh
dari jumlah peredaran
Jadi, PPN yangwajib disetor pada setiap Masa Pajak untuk PKP yang
menyerahkan JKP adalah 4% dari DPP dan untuk penyerahan BKP adalah 3%
dari DPP
7.
8.
Apabila terjadi retur, PPn atas penyerahan BKP dan/atau JKP dikembalikan
atau diretur oleh pembeli, mengurangi PPN yang terutang oleh PKP
penjual dalam Masa Pajak terjadinya pengembalian BKP dan/atau JKP
sepanjang Faktur Pajak atas penyerahan BKP dan/atau JKP sudah
dilaporkan dalam SPT Masa PPN
9.
a.
b.
10. Dalam hal PKP melakukan pembetulan SPT Masa PPN yg berakibat peredaran
usaha dalam tahun buku ybs melebihi 1,8M maka wajib:
a.
b.
11. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan usaha tertentu yang
pengkreditan Pajak Masukannya menggunakan pedoman pengkreditan Pajak
Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7a) Undang-Undang
Pajak Pertambahan Nilai, tidak diperkenankan menggunakan Pedoman
Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan ini.
1.
a)
b)
2.
a)
b)
3.
PK dihitung dengan cara mengalikan tariff sebesar 10% dengan DPP yaitu
peredaran usaha
4.
5.
Apabila dalam suatu Masa Pajak, PKP yang semula menjalankan usaha
tertentu beralih ke kegiatan usaha lainnya, dalam hal jumlah peredaran
usaha dalam 1 tahun buku tidak melebihi 1,8M, maka dapat menggunakan
Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan bersadarkan PMK
74/2010. Sebaliknya apabila jumlah peredaran usaha melebihi 1,8M dalam 1
tahun buku, maka pengkreditan PM nya menggunakan mekanisme umum
yang berlaku berdasarkan pasal 9 ayat (2) UU PPN 1984. perubahan pola
pengkreditan PM ini berlaku terhitung sejak Masa Pajak saat PKP tidak
melakukan kegiatan usaha tertentu.
6.
Apabila terjadi retur, PPn atas penyerahan BKP dan/atau JKP dikembalikan
atau diretur oleh pembeli, mengurangi PPN yang terutang oleh PKP penjual
dalam Masa Pajak terjadinya pengembalian BKP dan/atau JKP sepanjang
Faktur Pajak atas penyerahan BKP dan/atau JKP sudah dilaporkan dalam SPT
Masa PPN