Kegiatan
Di dalam Konsumsi
daerah pabean.
Atas barang
atau jasa yang
terutang pajak.
Slide 1 - 3
Pengusaha yang melakukan :
1. penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau penyerahan Jasa Kena
Pajak (JKP) di dalam Daerah Pabean; atau
2. melakukan ekspor Barang Kena Pajak,
3. Pengusaha kecil yang memilih dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak
4. Orang Pribadi atau badan yang memanfaatkan BKP tidak berwujud dari
luar daerah Pabean,
5. wajib melaporkan usahanya pada Kantor Pelayanan Pajak setempat untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), dan wajib memungut,
menyetor dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang terutang.
PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)
Slide 1 - 4
Slide 1 - 4
Pengusaha
Peredaran/
Melakukan: Penerimaan
bruto 1 tahun > Wajib
• Penyerahan BKP
4,8 M
• Penyerahan JKP
• Ekspor BKP Berwujud
• Ekspor BKP Tidak
PKP
Dapat
Berwujud Peredaran/ Memilih
• Ekspor JKP Penerimaan
bruto 1 tahun <
4,8 M juta
Wajib memungut,
Bermaksud menyetor, dan
melakukan melapor PPN
penyerahan/ekspor terutang
PENGUSAHA KECIL
Slide 1 - 5
Slide 1 -8
2. Untuk pemberian cuma-cuma BKP dan atau JKP adalah Harga Jual atau
Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
3. Untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan
Harga Jual rata-rata;
4. Untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul
film;
5. Untuk persedian BKP yang masih tersisa pada saat pembubaran
perusahaan, adalah harga pasar yang wajar;
6. Untuk aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan
sepanjang PPN atas perolehan aktiva tersebut menurut ketentuan dapat
dikreditkan, adalah harga pasar wajar;
7. Untuk kendaraan bermotor bekas adalah 10% dari Harga Jual.
Slide 1 -11
8. Untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata
adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang
seharusnya ditagih.
9. Untuk jasa pengiriman paket adalah adalah 10% (sepuluh persen)
dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih;
10. Untuk jasa anjak piutang adalah 5% dari jumlah seluruh imbalan
yang diterima berupa service charge, provisi, dan diskon;
11. Untuk penyerahan BKP dan atau JKP dari Pusat ke Cabang atau
sebaliknya dan penyerahan BKP dan atau JKP antar cabang adalah
Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor.
12. Untuk penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau melalui juru
lelang adalah harga lelang.
Sifat Pemungutan (1)
Dikenakan Atas Konsumsi
• Objek pengenaan adalah konsumsi di dalam
daerah pabean.
Objektif
• Melekat kepada objek yang dikenai pajak.
Tidak Langsung
• Secara riil dapat dialihkan, sehingga terdapat
pihak penanggung jawab pajak, penanggung
pajak, dan pemikul beban pajak.
Sifat Pemungutan (2)
Multistage
• Dikenakan di setiap rantai produksi.
Metode Kredit
• Dikenal adanya PPN Keluaran dan PPN
Masukan yang didukung faktur pajak.
Netral
• Tidak mempengaruhi pola konsumsi wajib
pajak.
Menghindari Pajak Berganda
• Pajak atas konsumsi tidak akan dikenakan dua
kali.
Tipe Pemungutan
Consumption Type
• Pembelian faktor produksi
dikurangkan dari pertambahan
nilai.
Net Income Type
• Pembelian barang modal
dikurangkan melalui depresiasi.
Prinsip Tempat
Tujuan
• Dipungut di tempat Prinsip Tempat Asal
konsumsi. • Dipungut di tempat
asal barang atau jasa.
Objek Pemungutan
Pasal 4 UU PPN
Impor
Pemanfaatan di Ekspor Oleh
Penyerahan Dipungut dalam daerah Pengusaha
Ditjen Bea pabean atas: Kena Pajak
Cukai
Penyerahan
Dikenai Pajak
Dalam
rangka Dilakukan di
kegiatan daerah
usaha atau pabean.
kegiatan.
Pemungut PPN
Pasal 3A Ayat (3), Pasal 16A UU PPN, KMK No. 563/ KMK.03/ 2003,
PMK No. 40/ PMK.03/ 2010
BKP Berwujud
24
Lingkup BKP Tak Berwujud
Hak menggunakan hak cipta, paten, desain, formula, merek
dagang, dan HAKI lain.
Hak menggunakan peralatan atau perlengkapan industrial,
komersial, atau ilmiah.
Pemberian pengetahuan di bidang industrial, komersial,
atau ilmiah.
Pemberian bantuan tambahan terkait ketiga point
sebelumnya.
Hak menggunakan gambar hidup, pita video, atau pita
suara.
Pelepasan hak yang berkenaan penggunaan HAKI dan hak
yang disebutkan sebelumnya.
25
Lingkup Penyerahan BKP (1)
Pasal 1A Ayat (1)
Penyerahan UU PPN
akibat perjanjian jual
beli, sewa, tukar menukar, dan
sebaginya.
Penyerahan konsinyasi.
27
Penyerahan yang Bukan Penyerahan BKP
Pasal 1A Ayat (2), Pasal 16D UU PPN
Penyerahan barang yang semula tidak untuk diperjualbelikan dan Pajak Masukannya
tidak dapat dikreditkan.
Barang Tidak Dikenai PPN
PasalHasil
4A Ayat (2) UU PPN
pertambangan dan pengeboran yang daimbil
langsung dari sumbernya.
• Minyak, gas, batubara, panas bumi, bijih logam dan mineral
batuan.
29
Penyerahan dan Impor BKP
Dibebaskan dari PPN
PP No. 38 Tahun
Rumah 2003
Sederhana, Pesawat, suku cadang
RSS, Rusun dan alat keselamatan Kereta api dan suku
Sederhana, pondok diterima Perusahaan cadang diterima PT.
boro, asrama Angkutan Udara KAI.
mahasiswa. Niaga Nasional.
30
Syarat RS, RSS, dan Rusun Sederhana
Dibebaskan dari PPN
PMK No. 31/ PMK.03/ 2011
RS dan RSS Rusun Sederhana
Barang modal berupa mesin dan peralatan, tidak termasuk suku cadang.
(Perlu Surat Keterangan Bebas PPN)
Syarat rusunami yang
dibebaskan dari PPN:
Makanan ternak, unggas, dan ikan, berikut bahan bakunya.
Berluas antara 21 – 36
meter persegi.
Air bersih yang dialirkan Perusahaan Air Minum.
Berharga tidak melebihi Rp
144.000.000,00.
Listrik perumahan dengan daya < 6.600 Watt. Diperuntukkan WP OP
berpenghasilan maksimal
Barang hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan Rp 4.500.000,00 per bulan.
perikanan. Merupakan unit pertama
yang dimiliki dan
Bibit dan benih pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
dan perikanan. digunakan sendiri.
Dibangun sesuai Peraturan
Rumah susun sederhana milik (rusunami).
Menteri PU.
32
Ketentuan Khusus:
Penyerahan dan Impor Dibebaskan dari PPN
Apabila:
Kapal, suku cadang, dan alat keselamatan yang diterima Perusahaan Pelayaran Niaga
Nasional.
Pesawat, suku cadang, dan alat keselamatan yang diterima Perusahaan Angkutan
Udara Nasional.
Kereta api dan suku cadang yang diterima PT. KAI.
Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik.
Rumah susun sederhana milik (rusunami).
Dipergunakan tidak sesuai tujuan semula atau dipindahtangankan sebelum 5 tahun
berlalu, maka PPN yang semula dibebaskan menjadi wajib dibayar.
33
Pengertian Jasa Kena Pajak
(JKP)
JKP adalah kegiatan pelayanan yang menyebabkan suatu fasilitas,
kemudahan atau hak menjadi tersedia untuk dipakai.
35
Jasa Tidak Dikenai PPN (1)
Pasal 4A Ayat (3) UU PPN
Jasa Pelayanan Jasa
Jasa Medik
Sosial Keagamaan
Jasa Angkutan
Jasa Perhotelan Jasa Katering
Umum
36
Jasa Tidak Dikenai PPN (2)
Pasal 4A Ayat (3) UU PPN
Jasa Layanan
Jasa Keuangan Jasa Asuransi
Pemerintah
37
Penyerahan JKP Dibebaskan dari PPN
PP No. 38 Tahun 2003
Jasa sewa kapal, reparasi, Jasa sewa pesawat dan
dan kepelabuhanan diterima Perusahaan Jasa reparasi kereta api
diterima Perusahaan Angkutan Udara Niaga diterima PT. KAI.
Pelayaran Niaga Nasional. Nasional.
38
Ekspor Jasa Dikenai PPN
PMK No. 30/ PMK.03/ 2011
PPnBM = t . x harga/pembayaran
111 + t
Pasal 10 & 11
Rumus Penghitungan PPN
Kontrak atau PPN ditulis terpisah
Perjanjian
Jika Dianggap belum
ATAU Tidak termasuk PPN
Harga sudah
termasuk PPN
ATAU PPN = 11 % x harga/pembayaran
Harga termasuk
PPN & PPnBM
PPN = 11 . x harga/pembayaran
111 PPN = 11 . x harga/pembayaran
111 + t
t = Tarif PPnBM
PPnBM = t . x harga/pembayaran
111 + t
Nilai Ekspor.
Berdasar dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Nilai Impor.
CIF ditambah biaya dan pungutan kepabeanan.
Nilai Lain.
Pembahasan Ilustrasi
Jawaban :
Dasar Pengenaan
DPP Penjualan Pajak
= Harga Jual A
sebelum diskon dan
pajak
= 120% x 625.000.000
= 750.000.000
DPP Pemakaian Sendiri = Harga Jual – Keuntungan
= 100/ 120 x 180.000.000
= 150.000.000
DPP Pemberian Cuma – Cuma = Harga Jual –
Keuntungan
= 100/ 120 x 330.000.000
=275.000.000
DPP Transfer Antar Cabang = Harga Pokok
Penjualan
= 100/ 120 x 945.000.000
51
Ilustrasi
Dasar Pengenaan Pajak B
Pembahasan Ilustrasi
Dasar Pengenaan Pajak B
Jawaban :
DPP Biro Perjalanan = 10% x Penggantian sebelum diskon dan pajak
= 10% x1.575.000.000
= 157.500.000
DPP Biro Perjalanan = 10% x Penggantian sebelum diskon dan pajak
= 10% x 365.000.000
= 36.500.000
DPP Pelepasan Aset Semula Tak Untuk Dijual = Nilai Wajar
= 215.000.000
53
Dipergunakan
Kurs KMK Saat Pembuatan untuk konversi
Faktur atas setiap jenis
penyerahan.
54
Ilustrasi
Dasar Pengenaan Pajak C
Pembahasan Ilustrasi
Dasar Pengenaan Pajak C
Jawaban :
Cost 3.650
Insurance 250
Freight (15% Cost) 547,50
CIF 4.447,50
Bea Masuk (10%) 444,75
Bea Masuk Lainnya 2.150.000
DPP Impor = CIF + Pungutan Kepabeanan
= 4.447,50 x 9.100 +((444,75 x 9.100) + 2.150.000)
= 40.472.250 + (4.047.225 + 2.150.000)
= 40.472.250 + 6.197.225
= 46.669.475
Tarif 56
Pasal 7 UU
PPN
Apabila dalam naskah kontrak tidak diketahui apakah komponen PPN atau PPnBM
telah termasuk di dalam nilai kontrak, maka diasumsikan bahwa nilai kontrak tersebut
belum termasuk komponen PPN atau PPnBM.
Apabila terjadi kesalahan pemungutan PPN, maka pihak yang dapat mengajukan
permohonan restitusi adalah pihak yang dipungut PPN, sepanjang PPN belum
dikreditkan atau dibebankan.
Ilustrasi 58
Nilai PPN
Nilai PPN
Jawaban :
PPN Penyerahan Dalam Negeri = 10% x 3.775.000.000
= 377.500.000
PPN Ekspor = 0% x 6.115.000.000
=0
PPN Konsumen Korporat
= 10/ (100 + 20 + 0,45 – 5,45) x 5.750.000.000
= 10/ 115 x 5.750.000.000
= 500.000.000
PPN Penyerahan Bendaharawan
= 10/ (100 – 10 – 20 – 1.5) x 3.425.000.000
= 10/ 68.5 x 3.425.000.000
= 500.000.000
Slide 60
PENGERTIAN PEDAGANG ECERAN
Contoh:
Nilai Peredaran Bruto BKP masa Juli 2014 (tidak termasuk PPN)
= Rp. 40.000.000,-
PK 10% x Rp 40.000.000,- Rp. 4.000.000,-
PM yg dapat dikreditkan 80% x Rp 4.000.000,- Rp.
3.200.000,- -
PPN yang terhutang Rp.
800.000,-
Slide 66
PENGHITUNGAN
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
Catatan :
PKP wajib membuat catatan nilai peredaran bruto dan atau
penerimaan bruto yang menjadi Dasar Pengenaan Pajak.
PKP Pedagang Eceran selain yang menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Netto wajib menggunakan
mekanisme pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak
Keluaran sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
18 Tahun 2000. PMK 10 Tahun 2022
PPN yang terutang = Harga jual atas penyerahan barang
dagangan x Tarif PPN 11%
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PPN
Slide 67
(SPT Masa PPN)
PKP Pedagang Eceran yang menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto dan selain yang menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Netto yang melakukan penyerahan BKP :
wajib mengisi SPT Masa PPN beserta lampirannya (formulir 1195) dan
melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat PKP PE
dikukuhkan; dan
wajib membuat Faktur Pajak, memungut dan menyetor pajak yang
terutang serta melaporkannya pada SPT Masa PPN.
Slip Cash Register atau Segi Cash Register yang dibuat dapat
diperlakukan sebagai Faktur Pajak Sederhana.
Apabila harga jual BKP sudah termasuk PPN, Slip Cash Register atau
Segi Cash Register wajib diberi keterangan "untuk BKP harga sudah
termasuk PPN".
Pencantuman alamat Pedagang Eceran pada Slip Cash Register atau Segi
Cash Register dapat disingkat.
PPN ATAS PENYERAHAN EMAS
Slide 1 -24
Slide 1 -25
Slide 1 -26
Harga Jual Emas Perhiasan adalah nilai berupa uang, termasuk semua
biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh Pengusaha Toko Emas
Perhiasan karena penyerahan emas perhiasan, tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yang dipungut dan potongan harga yang
dicantumkan dalam Faktur Pajak.
PPN ATAS PENYERAHAN EMAS Slide 1 -27
Kegiatan yang dilakukan oleh Pengusaha Toko Emas Perhiasan meliputi;
1. membuat dan atau menjual emas perhiasan;
2. membuat emas perhiasan berdasarkan pesanan;
3. menyuruh orang lain untuk membuat emas perhiasan yang akan dijual;
4. jual beli emas perhiasan;
5. jual beli emas perhiasan dengan batu permata;
6. memperbaiki dan memodifikasi emas perhiasan;
7. jasa-jasa lain yang berkaitan dengan emas perhiasan.
TARIF &DASAR
PENGENAAN PAJAK Slide 1 -28
Penyerahan Emas Perhiasan oleh Pengusaha Toko Emas
Perhiasan terutang PPN sebesar 10% dari harga jual
emas perhiasan.
YANG PERLU DILAKUKAN OLEH PENGUSAHA
TOKO EMAS PERHIASAN
1. Pengusaha Toko Emas Perhiasan wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak.
2. Pengusaha Toko Emas Perhiasan yang melakukan
penyerahan emas perhiasan wajib membuat Faktur Pajak,
memungut, dan menyetor Pajak Pertambahan Nilai yang
terutang, serta melaporkannya pada Surat Pemberitahuan
Masa PPN.
PENGHITUNGAN PPN YANG TERUTANG
Slide 1 -29
Penghitungan PPN yang terutang dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
1. Menggunakan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan PPN dengan cara sebagai
berikut:
a. PPN yang terutang atas penyerahan emas perhiasan oleh Pengusaha Toko
Emas Perhiasan adalah 10% X Harga Jual Emas Perhiasan;
b. Jumlah PPN yang harus dibayar oleh Pengusaha Toko Emas adalah 10% X
20% X jumlah seluruh penyerahan emas perhiasan.
Pajak Masukan berkenaan dengan penyerahan Emas Perhiasan yang
dilakukan oleh Pengusaha Toko Emas Perhiasan yang menggunakan Nilai
Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak tidak dapat dikreditkan;
Pengusaha Toko Emas Perhiasan yang memiliki lebih dari satu tempat
penjualan; dan salah satu tempat penjualan tersebut menggunakan Nilai
Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak (DPP), maka semua tempat penjualan
yang lain wajib menggunakan Nilai Lain sebagai DPP; dan penyerahan
emas perhiasan antar tempat penjualan tidak terutang PPN.
PENGHITUNGAN PPN YANG TERUTANG
Slide 1 -29
Untuk menghitung PPN yang terutang wajib menggunakan mekanisme pengkreditan PM
terhadap PK sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000.
Wajib memberitahukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di tempat PKP
dikukuhkan..
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PPN
(SPT Masa PPN)
Pengusaha Toko Emas Perhiasan yang menggunakan mekanisme pengkreditan Pajak
Masukan dan Pajak Keluaran, wajib menggunakan formulir SPT Masa PPN beserta
lampiran-lampirannya dan harus memberitahukan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat
Pengusaha Toko Emas Perhiasan dikukuhkan.
Pengusaha Toko Emas Perhiasan yang memilih menggunakan Nilai Lain sebagai Dasar
Pengenaan Pajak diwajibkan mengisi SPT Masa PPN Pedagang Eceran dan tidak
diperkenankan menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan.
PENGHITUNGAN PPN YANG TERUTANG
Slide 1 -30
Slide 1 -32
Jawab:
PPN dan PPnBM setiap transaksi contoh PPN di atas adalah sebagai berikut. Slide 1 -32
Transaksi pertama:
PPN = 10% x Rp1.600.000.000 = Rp160.000.000 (pajak keluaran/penjualan)
Transaksi kedua:
DPP = 100/110 x Rp660.000.000 = Rp600.000.000
PPN = 10% x Rp600.000.000 = Rp60.000.000 (pajak keluaran/penjualan)
Transaksi ketiga:
DPP = 20% x Rp550.000.000 = Rp110.000.000
PPN = 10% x Rp110.000.000 = Rp11.000.000 (pajak keluaran)
Transaksi keempat:
DPP = Rp2.000.000 – Rp200.000 = Rp1.800.000
PPN = 10% x 1.800.000 = Rp 180.000 (pajak keluaran)
Transaksi tambahan:
DPP = 100/110 x Rp550.000.000 = Rp500.000.000
PPN = 10% x Rp500.000.000 = Rp50.000.000 (pajak masukan)
Total PPN yang harus disetorkan:
PPN keluaranya:
Transaksi pertama + transaksi kedua + transaksi ketiga + transaksi keempat
Rp160.000.000 + Rp60.000.000 + Rp11.000.000 + Rp18.0.000 = Rp231.180.000
PPN masukannya:
Rp50.000.000
Cara menghitung PPN yang harus disetorkan: Pajak keluaran – pajak masukan
Rp231.180.000 – Rp50.000.000 = Rp11.800.000
Jadi, total PPn yang perlu PT. Gragas setorkan atas transaksi yang dilakukan selama Agustus 2016
tersebut adalah sebesar Rp181.180.000.
Ilustrasi
PPN Kurang (Lebih) Bayar
CV. Malabar sepanjang triwulan IV tahun 2012 mencatatkan nilai PPN Keluaran dan
PPN Masukan sebagai berikut.
Berapakah besaran PPN kurang (lebih) bayar di akhir setiap masa? Bagaimana status dan
perlakuannya?
Pembahasan Ilustrasi
PPN Kurang (Lebih) Bayar
Jawaban :
No. Masa Pajak PPN PPN PPN Kurang Perlakuan
Keluaran Masukan (Lebih) Bayar
1. September 23.150.000 21.565.000 1.585.000 Wajib disetor maksimal
15 Oktober.
2. Oktober 31.750.000 33.955.000 (2.205.000) Dikompensasikan ke
masa November.
3. November 17.225.000 11.595.000 3.425.000 Wajib disetor maksimal
15 Desember.
4. Desember 45.825.000 50.775.000 (4.950.000) Dapat dimohonkan
restitusi.
PPN Tidak Dipungut dan PPN Dibebaskan 82
Pasal 16B UU PPN
Berapakah nilai PPN Masukan yang dapat dikreditkan untuk setiap periode?
Pembahasan Ilustrasi 85
Jawaban :
PT. Rajabasa mengkreditkan PPN Masukan setiap awal tahun, berdasar asumsi 50%
penyerahan terutang PPN. Bagaimanakah penghitungan kembali PPN Masukan?
Pembahasan Ilustrasi 87
Jawaban :
PPN Masukan dikreditkan setiap awal tahun
= % Penyerahan Terutang x PPN Masukan / 10
= 50% x (10/ 110 x 1.265.000.000) / 10
= 5.750.000
No. Tahun Penyerahan Penyerahan Persentase PPN Koreksi
Tak Terutang Terutang Penyerahan Masukan Kredit
(Milliar) (Milliar) Terutang Dapat
Dikreditkan
1. 2012 41.5125 44.8875 51.95% 5.974.250 244.250
2. 2013 32.05875 48.1875 60.05% 6.905.750 1.155.750
3. 2014 46.0995 45.58125 49.72% 5.717.800 (32.200)
4. 2015 48.96 58.65 54.50% 6.267.500 517.500
Ilustrasi 88
Fa. Sanggabuana melakukan pembelian truk untuk operasional dan sedan untuk
pemasaran dengan nilai perolehan masing – masing Rp 540.000.000,00 dan Rp
360.000.000,00, termasuk PPN dan PPnBM dengan tarif 10%. Perusahaan
melayani jasa reparasi kereta api bagi PT. KAI yang tidak terutang PPN dan jasa
reparasi bus bagi PT. Damri. Berikut merupakan data pendapatan perusahaan.
Jawaban :
PPN Masukan dikreditkan setiap awal tahun (hanya atas truk operasional)
= % Penyerahan Terutang x PPN Masukan /4
= 65% x (10/ 120 x 540.000.000) /4
= 7.312.500
Mengurangi harta atau biaya PKP Mengurangi harta atau biaya, jika
Pembeli, jika PPN Masukan tidak sebelumnya telah dilakukan
dapat dikreditkan sehingga dilakukan kapitalisasi atau pembebanan oleh
kapitalisasi atau pembebanan. pembeli non PKP.
Nota Retur 91
Pe
• Dibuat oleh PKP Pembeli yang melakukan retur.
m
bu
at
W • Dibuat di saat bersamaan dengan pengembalian BKP.
ak
tu
• Memuat nomor nota, nomor faktur pajak, identitas PKP Pembeli dan
Penjual, deskripsi dan nilai BKP, serta nilai PPN terutang.
Isi
C • Nota retur tidak dibuat, jika PKP Penjual melakukan penggantian atas BKP
at yang dikembalikan.
at
an
Ilustrasi 92
Retur
Retur
Jawaban :
Pengaruh retur oleh PT. Karangetang
Bagi PT. Kabaena, mengurangi PPN Keluaran di masa Juli. Bagi PT. Karangetang,
mengurangi PPN Masukan di masa Juli sebesar:
= 10% x 35.000.000
= 3.500.000
Pengaruh retur oleh PT. Kerinci
Bagi PT. Kabaena maupun bagi PT. Kerinci tidak terdapat pengaruh, sebab
dilakukan penggantian mengikuti retur.
Pengaruh retur oleh Koperasi Kelud
Bagi PT. Kabaena, mengurangi PPN Keluaran di masa Juli sebesar
= 10/ 110 x 15% x 275.000.000
= 3.750.000
Bagi Koperasi Kelud, mengurangi beban pajak atau persediaan sebesar 3.750.000.
Fasilitas Khusus PPN 94
Keppres No. 39 Tahun 1998
PPN dan
Perusahaan pertaksian
diberikan fasilitas PPN dan PPnBM
PPnBM atas: ditanggung
pemerintah.
Impor Komponen
dan Kendaraan
Jenis Sedan
Pencatatan Transaksi PPN 95
Pencatatan Transaksi A
Pencatatan Transaksi A
Jawaban :
Pencatatan Masa Berjalan
Kas 1.842.500.000
Pendapatan Sewa 1.675.000.000
PPN Keluaran 167.500.000 Dibebaskan
Kas 354.500.000 dari PPN
Pendapatan Sewa 354.500.000
Perlengkapan 18.950.000
PPN Masukan 1.895.000
Kas 20.845.000
Beban Konsultansi 15.000.000
PPN Masukan 1.500.000
Kas 16.500.000
Pembahasan Ilustrasi 98
Pencatatan Transaksi A
Jawaban :
Pencatatan Akhir Masa
PPN Keluaran 167.500.000
PPN Masukan 3.395.000
Utang PPN 164.105.000
PT. Welirang wajib menyetorkan PPN kurang bayar sebesar Rp
164.105.000,00 paling lambatdi tanggal 15 masa pajak berikutnya,
serta melaporkannya dalam SPT Masa bulan bersangkutan.
Ilustrasi 99
Pencatatan Transaksi B
Pencatatan Transaksi B
Jawaban : PPN
Pencatatan Masa Berjalan disetor
Piutang Dagang 685.000.000 Pemungut
Penjualan 685.000.000
Kas 515.000.000 Tarif 0%
Penjualan 515.000.000
Kas 325.000.000
Penjualan 250.000.000
PPN Keluaran 25.000.000
Utang PPnBM 50.000.000
Persediaan 440.000.000
PPN Masukan 40.000.000
Kas 480.000.000
Pembahasan Ilustrasi 101
Pencatatan Transaksi B