Dari pengertiannya saja, kita bisa simpulkan jika PPN dan PPnBM
merupakan dua hal yang berbeda. PPN merupakan pajak yang dikenakan
terhadap pertambahan nilai yang muncul karena pemakaian faktor-faktor
produksi oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang menyiapkan,
menghasilkan dan memperdagangkan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa
Kena Pajak (JKP).
Dari pengertian tersebut sudah jelas bahwa PPN dan PPnBM merupakan
jenis pajak yang berbeda, meski metode penerbitan faktur pajak dan
pelaporan SPT-nya menggunakan mekanisme pelaporan yang sama.
7 Karakteristik PPN
Karakteristik PPnBM
Dalam hal pelaporan, PPN dan PPnBM menggunakan SPT Masa PPN atau
bisa disebut juga SPT Masa PPN 1111, yang merupakan form yang
digunakan PKP untuk melaporkan hitungan besaran pajak PPN dan PPnBM
yang terutang.
PKP yang memungut PPN dan/atau PPnBM wajib menerbitkan faktur pajak
sebagai bukti telah dipungutnya PPN dan/atau PPnBM. Dalam prosesnya
penerbit faktur pajak harus memiliki sertifikat elektronik dan membuat e-
Faktur.
Sejak hadirnya e-Filing, PKP yang ingin melaporkan pajak, baik PPN
maupun PPnBM tidak perlu lagi menyampaikan SPT secara manual. Hal
ini bahkan ditetapkan melalui Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor
PER-03/PJ/2015.