PABRIKAN BENANG
PABRIKAN TEKSTIL
PABRIKAN GARMEN
KONSUMEN
PENYERAHAN YANG MERUPAKAN
OBJEK PPN
PENYERAHAN BARANG YANG BUKAN
OBJEK PPN
PPN
PK PM terhutang
(dibayar)
FAKTUR PAJAK
MERUPAKAN
BUKTI PUNGUTAN PPN
31
PAJAK KELUARAN
KARENA
PEROLEHAN BKP
PENERIMAAN JKP
PEMANFAATAN BKP D
A LUAR
TIDAK BERWUJUD
R DAERAH
PEMANFAATAN JKP I PABEAN
IMPOR BKP
CONTOH
PT ABC bergerak dibidang distributor alat listrik, transaksi
dalam bulan Juni 2013 sbb:
1.Tgl 3, membeli barang dagangan Rp. 15.000.000
2.Tgl 5 menjual barang dagangan Rp. 10.000.000
3.Tgl 7 menjual barang dagangan Rp. 20.000.000
Harga tersebut tidak termasuk PPN. Berapa Pajak Keluaran dan
Masukannya dan hitunglah PPN terhutang.
Jawab.
1.Pajak Keluaran (10% dari penjualan) yaitu
• 10% X 10.000.000 (nomor 2) = 1.000.000
• 10% X 20.000.000 (nomor 3) = 2.000.000
Jumlah Pajak Keluaran = 3.000.000
2. Pajak Masukan (10% dari Pembelian) yaitu:
• 10% X 15.000.000 (nomor 1) = Rp. 1.500.000
3. Jumlah:
• Pajak keluaran sebesar Rp. 3.000.000
• Pajak Masukan Rp. 1.500.000
sehingga PPN yang harus dibayar ke kas negara adalah (PK-
PM) yaitu:
Rp. 3.000.000 – 1.500.000 = Rp. 1.500.000
PM TIDAK DAPAT DIKREDITKAN
ATAS
UNTUK : PENGELUARAN
PEROLEHAN BKP/JKP SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN JKP DARI LUAR DAERAH
PABEAN SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
U/ PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN JKP DARI LUAR DAERAH
PABEAN YG FAKTUR PAJAKNYA TDK MEMENUHI KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD
DLM PASAL 13 (6)
PEROLEHAN BKP/JKP YG PM-NYA DITAGIH DG PENERBITAN KETETAPAN PAJAK
Perolehan Barang Kena Pajak selain barang modal atau Jasa Kena Pajak
sebelum Pengusaha Kena Pajak berproduksi
36
PM DIKREDITKAN PADA MASA TIDAK
SAMA
BELUM DIBEBANKAN
DALAM FAKTUR PAJAK
SEBAGAI BIAYA
YG TDK CACAT
FP cacat
UNTUK PEROLEHAN BKP DAN/
JKP YG BERHUB. LANGSUNG
Ada coretan DG KEGIATAN USAHA MELAKU-
Menggunakan
yg tdk diper- KAN PENYER. KENA PAJAK
cap tanda tangan
bolehkan
1. nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak yang menyerahkan Barang
Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak;
2. nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena
Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak;
3. jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan
potongan harga;
4. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut;
5. Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut;
6. kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak; dan
7. nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak.
INFORMASI DALAM FAKTUR PAJAK:
SYARAT MATERIAL
3. 6 Desember
Perusahaan mendapatkan kontrak pengadaan peralatan rumah tangga senilai Rp.
100 000.000 dengan PT Jaya Elektronika. Pada tanggal transaksi dibayar uang
muka 10% dari nilai kontrak. Sisa pembayaran akan diserahkan pada saat
barang tiba di gudang PT Jaya Elektronika.
4. 10 Desember
Perusahaan menyumbang perangkat elektronik kepada yayasan yatim piatu
senilai Rp. 22.000.000 termasuk laba 10%.
5. 15 Desember
Menjual 1 mobil box yang dibeli pada tanggal 15 Juni 2008 dengan harga jual Rp.
100.000.000
6. 16 Desember
Membayar biaya renovasi kantor kepada CV Kontraktor sebesar Rp. 1.100.000
termasuk PPN. Perusahaan menerima faktur pajak tertanggal 30 Oktober
untuk pekerjaan renovasi telah diselesaikan pada tanggal 30 Oktober.
7. 17 Desember
Mengimpor peralatan elektonik dari China dengan nilai impor Rp. 60.000.000. Atas
impor ini terhutang Bea Masuk 20%
8. 18 Desember
Membeli mobil sedan untuk keperluan direktur utama senilai Rp. 250.000.000.
PPN yang dibayar oleh perusahaan Rp. 25.000.000
9. 20 Desember
Diterima kembali dari PT ABC Elektornik dengan nota retur No. NR 345 tanggal 23
Desember, beberapa jenis peralatan elektronika dengan harga jual Rp.
10.000.000 yang merupakan bagian dari penyerahan dengan faktur pajak
tanggal 10 Oktober 2012
10. 21 Desember
Perusahaan menggunakan peralatan audio video dalam rangka pameran untuk
tujuan promosi senilai Rp. 75.000.000