Sifat Pemungutan
Dikenakan Atas Konsumsi Objek pengenaan adalah konsumsi di dalam daerah
pabean.
Objektif Melekat kepada objek yang dikenai pajak.
Tidak Langsung Secara riil dapat dialihkan, sehingga terdapat pihak penanggung
jawab pajak, penanggung pajak, dan pemikul beban pajak.
Multistage Dikenakan di setiap rantai produksi.
Metode Kredit Dikenal adanya PPN Keluaran dan PPN Masukan yang didukung
faktur pajak.
Netral Tidak mempengaruhi pola konsumsi wajib pajak.
Menghindari Pajak Berganda Pajak atas konsumsi tidak akan dikenakan dua kali.
Prinsip Pemungutan
Prinsip Tempat Tujuan Dipungut di tempat konsumsi.
Prinsip Tempat Asal Dipungut di tempat asal barang atau jasa.
Pemungut PPN - Pasal 3A Ayat (3), Pasal 16A UU PPN, KMK No. 563/ KMK.
03/2003, PMK No. 40/ PMK.03/ 2010
Bertugas memungut, memotong, dan menyetorkan PPN, menggantikan peran PKP
yang melakukan penyerahan.
Pihak pemungut antara lain :
Bendaharawan entitas pemerintah atas penyerahan kepada pemerintah.
Pengguna BKP-TB atau JKP dari luar daerah pabean, atas pemanfaatan di dalam
daerah pabean.
Ekspor Jasa Dikenai PPN PMK No. 30/ PMK.03/ 2011 Jasa yang melekat
terhadap benda bergerak di luar daerah pabean.
Jasa Maklon, yang berkarakteristik:
Pemesan berada di luar daerah pabean dan tidak memiliki BUT.
Spesifikasi dan bahan disediakan pemesan.
Kepemilikan barang adalah hak pemesan.
Barang dikirimkan ke luar daerah pabean setelah selesai pengerjaannya.
Pengertian Pengusaha :
Orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun, termasuk instansi pemerintah yang
melakukan kegiatan usaha bukan dalam rangka melaksanakan tugas umum
pemerintahan, yang dalam lingkungan perusahaan/pekerjaannya :
1. menghasilkan barang.
2. mengimpor barang.
3. mengekspor barang.
4. melakukan usaha perdagangan.
5. memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean.
6. melakukan kegiatan jasa.
7. memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.
Pengusaha yang memilih menjadi PKP adalah : Pengusaha yang tidak termasuk
ruang lingkup pengenaan pajak tetapi menyatakan memilih untuk dikukuhkan
menjadi PKP, yaitu :
Eksportir.
Pedagang yang menjual BKP kepada PKP.
Pemungut PPN adalah : (1) Orang pribadi, (2) Badan, (3) Instansi Pemerintah
PPnBM adalah pajak yang dikenakan pada barang yang tergolong mewah yang
dilakukan oleh produsen (pengusaha) untuk menghasilkan atau mengimpor barang
tersebut dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.
Faktur Pajak
Faktur pajak merupakan bukti pemungutan PPN yang dibuat oleh Pengusaha Kena
Pajak atau Ditjen Bea Cukai (atas impor).
Faktur pajak merupakan bukti administratif yang memungkinkan PKP melakukan
pengkreditan PPN Masukan.
Faktur dapat berupa bukti transaksi umum yang dipersamakan.
Faktur pajak Sederhana tidak dapat digunakan sebagai sarana untuk pengkreditan
Pajak Masukan.
Sistem Kredit PPN - Pasal 9 Ayat (2), (3), (4), (4a) UU PPN
PPN Keluaran : Merupakan PPN yang dipungut PKP Penjual atas penyerahan
kepada PKP Pembeli.
PPN Masukan : Merupakan PPN yang dibayarkan PKP Pembeli kepada PKP
Penjual atas penyerahan yang dimintanya.
PPN Kurang Bayar : Ketika PPN Keluaran melebihi PPN Masukan. Selisih tersebut
harus disetorkan kepada kas negara.
PPN Lebih Bayar : Ketika PPN Masukan melebihi PPN Keluaran. Selisih tersebut
dikompensasi di masa pajak berikut atau direstitusi paska masa pajak Desember.