HUKUM
LINGKUNGAN
adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
KLHS
STRATEGIC ENVIRONTMENT ASSESSMENT (SEA)
adalah
Psl.20 – 21 UUPPLH
a. baku mutu air (PP);
b. baku mutu air limbah (PERMEN);
c. baku mutu air laut (PP);
d. baku mutu udara ambien (PP);
e. baku mutu emisi (PERMEN);
f. baku mutu gangguan(PERMEN); dan
g. baku mutu lain sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan
lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL,
adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau
kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Tata Laksana Dokumen AMDAL (Bagian dari Laporan AMDAL) Pasal 14 – 23 PP AMDAL
dan Pasal 5 PP 27/2012 Tentang Izin Lingkungan :
a.Kerangka Acuan Bagi Penyusunan ANDAL (KA)
b.Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
c.Rencana Pengelolahan Lingkungan (RKL)
d.Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
UKL/UPL
- Psl 1 angka 12. Definisi UKL/UPL
- Terkait Psl 1 angka 35. UKL/UPL – Izin
Lingkungan
- Psl 34. Ketentuan UKL/UPL
- Psl 34 (2). Jenis kegiatan/usaha – Kepala Daerah
- Psl 36 (2). Output (Produk) = Rekomendasi
UKL/UPL -> Dinilai oleh Tim Teknis Instansi
Lingkungan Hidup
Kegiatan Bukan
AMDAL/UKL/UPL
Psl 35 (1). Output (Produk) – Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPKPPLH)
Psl 35 (2) & (3). Jenis Usaha & Ketentuan lainnya
– Permen.
AMDAL / UKL/UPL
USAHA/KEGIATAN
KRITERIA USAHA/KEGIATAN
BERDAMPAK PENTING Psl.22(1)
UUPPLH & Psl.5 PP AMDAL
Usaha/Kegiatan yang
Memenuhi kriteria
Jenis Usaha/Kegiatan memiliki Laporan
pada Psl.23(1)
diatur PERMEN LH UKL/UPL
UUPPLH & Psl.3 PP
No.11/2006 Ttg Jenis Psl 34 – 35 UUPPLH
AMDAL
Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang wajib
AMDAL LH
- Dokumen AMDAL
Psl.25 UUPPLH
-Penyusun Dok.AMDAL
Psl.26-28 UUPPLH
-Penilai Dok.AMDAL
Psl.29-30 UUPPLH PERIZINAN
AMDAL/UKL/UPL
SKKLH/Rekomendasi UKL/UPL
PASAL FUNGSI
TERKAIT
ADMINISTRASI 76 - 83 PENCEGAHAN &
PENANGGULAN
GAN
PIDANA 93 - 120 EFEK JERA &
EFEK DERITA
PERDATA 83 - 93 GANTI RUGI &
PEMULIHAN
LINGKUNGAN
PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRASI
IZIN
(PEMBERIAN)
IZIN
LINGKUNGAN
IZIN USAHA /
KEGIATAN
PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRASI
- INSTRUMEN PENGENDALIAN
- INSTRUMEN PENCEGAHAN
- PENANGGULANGAN PERBUATAN YANG DILARANG
DALAM UU 32/09
PENEGAKAN HUKUM
ADMINISTASI
- Instrumen pengendalian, pencegahan dan penanggulangan perbuatan
yang dilarang
PASAL 76 – 83 UU 32/2009
1. TEGURAN
2. PAKSAAN PEMERINTAH
3. PEMBEKUAN IZIN
4. PENCABUTAN IZIN
MENTERI/
GUBERNUR/
BUPATI / WALIKOTA
PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRASI
PASAL 76 – 83 UU 32/2009
- PEMBEKUAN IZIN
- PENCABUTAN IZIN
DIBERLAKUKAN
APABILA
PAKSAAN PEMERINTAH
TIDAK DILAKSANAKAN
PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRASI
PAKSAAN PEMERINTAH
PASAL 80 UU 32/2009
- PENGHENTIAN SEMENTARA
KEGIATAN PRODUKSI DIJATUHKAN
- PEMINDAHAN SARANA
TANPA DIDAHULUI
PRODUKSI TEGURAN APABILA
- PENUTUPAN SALURAN PELANGGARAN
PEMBUANGAN AIR
MENIMBULKAN :
LIMBAH/EMISI
- PEMBONGKARAN
-
1.ANCAMAN YANG
PENYITAAN
-
SANGAT SERIUS
PENGHENTIAN SEMENTARA 2.DAMPAK YANG LEBIH
SELURUH KEGIATAN
-
BESAR&LEBIH LUAS
TINDAKAN LAIN U
3.KERUGIAN YANG LEBIH
MENGHENTIKAN PELANGGARAN BESAR
& PEMULIHAN
TANGGUNG JAWAB MUTLAK /
STRICT LIABILITY
Psl. 88 UUPPLH
SYARAT ?
Study Kasus: Putusan Pengadilan Negeri Palembang
No. 24/PDT.G/2015/PN.PLG Perkara Kebakaran
Lahan PT BMH
KLHK menggugat PT. BMH untuk mengganti kerugian lingkungan sebesar Rp 2,7 triliun dan untuk membayar biaya
pemulihan lingkungan sebesar Rp. 5,2 triliun.
Perkara yang teregistrasi dengan No. 24/Pdt.G/2015/PN.Plg, telah diputus dan diucapkan pada persidangan terbuka untuk
umum tanggal 30 Desember 2015 oleh Majelis Hakim Parlas Nababan, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, Eliwarti, S.H., M.H.
dan Kartijono, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, dengan amar putusan Menolak gugatan Penggugat
seluruhnya.
Kegagalan Hakim Memadukan Konsep PMH dan Strict Liability dalam Putusan; Tanggung jawab mutlak dalam perdata
lingkungan hidup diterangkan oleh ahli yang diajukan Penggugat yakni Dr. Muhammad Ramdan Andri Gunawan Wibisana
ahli Hukum Lingkungan dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang pada pokoknya menerangkan bahwa:
Pertanggungjawaban perdata untuk kasus lingkungan hidup, terdapat dua ketentuan yaitu berdasarkan PMH (perbuatan
melawan hukum) dan berdasarkan strict liability. Bahwa PMH akan melihat actual conduct, perilaku yang sebenarnya dari
tergugat, sedangkan strict liability yang perlu dibuktikan sifat kegiatan tergugat sebagai abnormally dangerous, sangat bahaya,
dan beresiko tinggi. Artinya begitu sebuah kegiatan dimasukan sebagai kegiatan beresiko tinggi maka yang harus dibuktikan
adalah adanya kerugian dan adanya kasualitas antara kegiatan yang beresiko tinggi itu dengan kerugian, hal ini di Indonesia
bisa merujuk pada kasus Mandalawangi, salah satunya dibuktikan dengan adanya kewajiban AMDAL. Sehingga diasumsikan
jika kalau ada kewajiban AMDAL, maka dia beresiko tinggi sehingga terkena strict liability.
BENTUK GUGATAN
Akibat Perbuatan
Akibat : konkrit Akibat : potensial
Administrative Independent Administrative Dependent
Crime (bersifat mandiri) Crime (bersifat tidak mandiri)
Sanksi lebih berat Sanksi lebih ringan
Premium Remedium Ultimum Remedium
TINDAK PIDANA MATERIIL
PEMBUKTIAN :
1.LINGKUNGAN TELAH TERCEMAR / RUSAK
*)diwakili oleh pengurus yang berwenang mewakili di dalam dan di luar
pengadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan selaku pelaku
fungsional
KMA No.36 Tahun 2013
Pemimpin badan usaha dibuktikan dengan peran mereka sebagai pemimpin atau
yang memerintahkan terjadinya tindak pidana (memiliki kewenangan/power,
mendorong, dan melakukan pembiaran/ acceptance).
2) Badan usaha yang non Badan Hukum (UD, PD, Firma, CV, Persekutuan
Perdata). Untuk badan usaha yang tidak berbadan hukum pemiliknya yang
bertanggung jawab.
Pengambilan Keputusan
Kelayakan Lingkungan
Perencanaan teknologi
dan perancangan proses
KARAKTERISTIK AMDAL
Masyarakat
Pemrakarsa
Lembaga Swadaya
Konsultan Masyarakat
Pemrakarsa Pakar
KEPUTUSAN :
Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota
IMPELEMENTASI KEGIATAN/PROYEK :
Organisasi Struktural
PROSEDUR PENYELENGGARAAN AMDAL
PROSEDUR PENYELENGGARAAN
AMDAL (LANJUTAN)
RENCANA KEGIATAN
PENAPISAN
ANDAL
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
HAL PENTING DAMPAK PENTING
PELINGKUPAN Proses
Iterasi/Reiterasi Kemasyarakatan