Anda di halaman 1dari 21

MODUL 11 KONSEP PENDIDIKAN SENI

KELOMPOK 5

MELINDA HEVIANTI 857442057

NADA HAMIDAH 857453866

TARIZZAH ZAHRA FADHILAH 857444842

ULFAH FITRIA SOBANDI 857450807

VINA SAFILA PRATIWI 857453368


KONSEP PENDIDIKAN SENI

Fungsi Pendidikan Karakteristik


Konsep Pendiddikan Seni
Seni Ruang Lingkup Pendidikan Seni di
di Sekolah Dasar
Pendidikan Seni SD

Seni Membantu 1. Seni Sebagai Media


Pengembangan Daya Ekspresi 1. Pengetahuan Seni
Pikir, Rasa dan Krasa
Model
Pembelajaran Seni

2. Seni Sebagai Media


Seni Membantu Belajar 2. Apersiasi
Komunikasi
Memahami pelajaran
lain

1. Pendekatan
Belajar Seni
2. Model
Pembelajaran seni

Pendidikan Tentang 3. Seni Sebagai Media 3. Pengalam Kreatif


Seni Pembinaan Kreativitas
Modul 11
KB 1. Konsep Pendidikan Seni di Sekolah Dasar

Pendidikan adalah usaha sadar mengembangkan anak dalam segala hal sehingga
anak menjadi orang dewasa. Dewasa meliputi kedewasaan berpikir, merasakan,
berperilaku dan kedewasaan menjalankan tugasnya sebagai anggota masyarakat.
Mewujudkan tugas pendidikan tersebut perlu adanya udaha sadar mendorong
potensi yang ada dalam diri seorang anak. Potensi yang ada dalam diri seseorang
dikendalikan oleh otak (pikir), perasaan dan karsa. Ketiga komponen tersebut
bekerja secara simultan (kinerja saling mengisi diantara komponen satu dengan
yang lain secara terus-menerus) yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku kehidupan
sehari-hari
Perilaku manusia dikendalikan lewat kerja otak kanan dan otak kiri,

dan sebab itu fungsi pendidikan adalah menyeimbangkan kinerja

otak kanan dan otak kiri agar terjadi perpaduan gerak yang dinamis.

Otak kanan bekerja untuk mengembangkan kedisplinan, keteraturan

dan berpikir sistematis, sedangkan otak kiri bekerja untuk

mengembangkan kemampuan kreasi yang instructured seperti

ekspresi, kreasi, imajinasi yang tidak membutuhkan sistematika

kerja.
A. Seni Membantu Pengembangan Daya Pikir, Rasa, Dan
Karsa

1.Seni membantu pelantikan pengemabngan daya piker


Dalam kondisi seperti ini, proses menari merupakan kesatuan kerja antara fungsi rasa dan
pikir menyatu untuk menggerakkan dorongan berkarya.
2. Seni membantu pelatihan pengembangan kepekaan rasa
Leo Toltstoy mengemukakan pendapatnya, sebagai berikut : “Suatu kegiatan manusia yang
terdiri bahwa sesorang secara sadar dengan perantaraan tanda-tanda lahiriah tertentu
menyampaikaan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang-orang lain
sehingga mereka kejangkitan perasaan ini dan juga mengalaminya.”(The Liang Gie, 1976).
3. Pelatihan produksi seni membangkitkan karsa anak
Proses berkarya pada hakikatnya merupakan kegiatan berangan-angan
serta membayangkan terciptanya suatu karya.

Peran seni dalam Pendidikan dapat digambarkan melalui skema di bawah ini :

Pendidikan Seni
Kognitif
Cipta Kreativitas
Rasa Afeksi Rasa
Karsa Psikomotor Mood

Proses belajar Pendidikan seni


B. Seni Membantu Belajar Memahami Materi
Pelajaran Lain
Peranan seni dalam pembelajarn sebagi berikut :
1.Seni membantu meningkatkan persepsi siswa dalam belajar,
2.Seni membantu siswa berasosiasi terhadap bentuk yang lain seperti
korelasinya dengan mata pelajaran yang lain :
a. Sejarah dengan gambar pakaian adat di suatu daerah
b.Matematika dengan gambar geometris
c. Pemandangan gunung dengan IPA

3. Seni membantu berimajinasi dari abstrak menuju kongrit dan sebaliknya


dari kongkrit menuju abstrak
Pendidikan Tentang Seni
Seni dapat dipandang dari berbagai sudut, yaitu :

1. Karya seni atau sering disebut ujud seni


2. Proses berseni, merupakan kegiatan seseorang berseni
3. Apresiasi seni, yaitu kegiatan mengkaji dan menghayati seni setelah seni itu berujud.

Ketika seseorang mempelajari karya seni sebenarnya juga merupakan usaha untuk mengerti dan
memahami :

4. Bentuk karya seni yang terkait dengan mode atau cara berpikir orang-orang dan penciptanya ketika
karya itu diciptakan. Menurut Aristoteles bahwa seni ialah ilmu atau pengetahuan tentang asas-asas
yang terlibat dalam perbuatan benda-benda yang indah atau bangunan (Sisi Gazalba, Islam dan Seni;
Jakarta: Pustaka Al Husna, 1988).

Proses berkesenian sebenarnya merupakan proses yang kompleks dari tahap kejiwaan seseorang; dari
berpikir untuk menentukan ide berkarya, merasakan sesuatu objek hingga menyentuh perasaan serta
usaha memberikan sentuhan agar orang lain juga tersentuh (spiritual resonance
MODUL 11
KB 2. Fungsi Pendidikan Seni

Ada 4 fungsi pendidikan seni, yaitu:

1. Seni Sebagai Media Ekspresi


Menurut John Dewey dijelaskan bahwa secara harfiahnya, manusia itu selalu
mengungkapkan angan-angan dan pikirannya, perasaan dalam berbagai hal sebagai
pernyataan, komunikasi maupun ungkapan segala macam kebutuhannya. Oleh
karenanya, manusia membutuhkan media atau alat menyalurkan ungkapan tersebut.

2. Seni Sebagai Media Komunikasi


Komunikasi adalah usaha anak untuk mampu mengutarakan pendapat dengan jelas,
teratur dan mudah dipahami orang lain. Jika anak telah menemukan media ekspresi
yang cocok, kini saatnya ide dan perasan itu keungkapkan secara teratur, atau
dikomunikasikan dengan teratur.
3. Seni Sebagai Media Pembinaan Kreativitas
Menurut Herbert Read (1959), dikatakan bahwa art is most simply and most
usually defined as attempt to create a pleasing form. Pendidikan seni adalah
pendidikan kreatif, yaitu pendidikan untuk memberikan kesempatan anak untuk
berkembang sesuai dengan naluri dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapai sehari-hari secara mandiri.

4. Seni Sebagai Model Pelatihan Pengembangan Hobi dan Bakat


Potensi anak secara kodrati mempunyai sifat berbeda diantaranya: sebanyak
100 anak yang belajar seni, maka hasil karya mereka mempunyai 100 sifat.
Sebab, setiap anak mempunyai corak, karakter dan penampilan yang berbeda-
beda.
Ada tiga tipe anak yang mempunyai kemampuan memahami seni
1. Anak yang mempunyai bakat adalah anak yang cepat menerima tanggapan seni serta
mengungkapkannya dalam bentuk produksi seni, pengetahuan seni serta apresiasi seni.

2. Anak yang berbakat sedikit adalah anak yang mempunyai pemahaman seni dan dapat
mengutarakan walaupun kuantitasnya rendah dibandingkan dengan anak yang mempunyai bakat.

3. Anak yang kurang berbakat adalah anak yang mempunyai apresiasi tinggi, namun pemahaman
tentang wujud, irama, serta komposisi (pengetahuan seni) belum sepenuhnya tampak dalam bentuk
produksi karya.
MODUL 11
KB 3. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN SENI

1. Pengetahuan seni
Pengetahuan seni dalam mata pelajaran kesenian atau
kertakes berbalut erat denga praktek berkarya seni.
artinya ketika seotang guru mengajar praktek berkarya
seni. artinya , ketika seorang guru mengajar praktek
berkarya sebenarnya di dalamnya tergambarkan
pengetahuan berkarya sekaligus arti berkerya seni.
Sebelum melanjutkan membahas pengertian pengetahuan seni, coba diskusikan peristiwa
ini, dan kaitkan dengan pengetahuan yang ad ketika seorang anka sedang menyanyi:
Seorang anak sedang menyanyi BINTANG KECIL
Pertanyaan
Kegiatan apa saja yang dilakukan anak kerika bernyanyi?
Dalam proses bernyanyi tadi sebenarnya ada beberapa jeni pengetahuan
Kini cocokkan jawaban Anda:
a. Teknik bernyanyi;
b. Kognisi tentang bintang dan pengetahuan tentang ruang angkasa;
c. Pengetahuan tentang jenis harmoni dan rasa keindahan lagu;
d. Pemahaman tentang harmoni dan rasa keindahan lagu;
e. Pengetahuan tentang Bahasa ; menulis syair;
f. Imajinasi dan visi anak tentang ruang angkasa;
Menurut Andy Darmawan (dalam jurnal Potensia,2002)

pengetahuan Suatu hasil dari proses tindakan manusia dengan

melibatkan seluruh keyakinan yang berupa kesadaran dalam

menghadapi obyek yang ingin dikenal. Sehingga secara sederhana

disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil dari proses

mengenal karena adanya hubungan antara subjek yang sadar

dengan objek yang ingin dikenalnya lebih dekat.


2. Apresiasi

Istilah apresiasi seni diambil dari Bahasa asing appreciation

(Bhs. Inggris) ataua appretiare (Bhs. Latin).arti yang terkandung

dalam istilah itu adalah menilai dengan memlalui proses

menghargai dan bertujuan untuk menghargai dan mengerti

maupun memahami karya orang lain. Karya tersebut bias

berupa karya tari, karya music, ataupun karya seni rupa bersifat

kompleks.menurut Primadi (dalam Supriatum, 2004: 33)

apresiasi seni sebagai aktivitas mental terdiri dari bebrapa

tahapan:
Pertama: kejutan (suprise), yakni respon emosinal terhadap sensai inderwati yang menarik, aneh, unik dan
sebagainnya.
Kedua : empati yakni suatu proses intutif yang diiringi rasa-indah- estetik (feeling inti form) dalam wilayah
ambang sadar-tidak sadar.
Ketiga : rasa- betul-estetik, yakni kondisi apresiator menangkap dimensi aristik aspek formal karya seni sesuai
-
prinsip estetika.
Keempat : ialah reaksi psikologis terhadap kontet etis (feeling of content) karya seni, yakni etika,pesan,dan
fungsi karya.
Kelima : rasa- benar -etis, yakni kemampuan menangkap dimensi etis , yakni kemampuan menangkap
dimensi etis karya seni sebagai akibat dari ilmu pengetahuan apresiator.
Keenam : pesona dan haru , yakni efek dari penghayatan dan pencerapan ciri kreasi yang sering kali
melampaui batas-batas formal karya seni serta secara integral terakumulasi dari aktivitas inderawi dan
psikologo apresiator.
3. pengalaman Kreatif

Pengetahuan seni anak dapat diperoleh dari pengalaman anak


ketika sedng berproduksi seni. Proses produksi seni anak
sbenarnya membutuhkn pengetahuan kognisi, yaitu pengetahuan
yang sistematis dan mampuh diungkapkan pada suatu ketika. Di
samping itu pengalaman kreatif anak ketika sedang berproduksi
atau berperilaku seni mempunyai pemahaman tentang bentuk
secara apresiatif.
MODUL 11
KB 4. Karateristik Pendidikan Seni di SD
A. MODEL PEMBELAJARAN SENI

1. Pendekatan balajar Seni

Setelah anda mengetahui jenis ruang lingkup pembelajaran seni di SD (a) Pengetahuan seni (b) Aperesiasi seni

(c)Produksi Seni; maka kini saatnya anda akan memilih pendekatan belajar seni . di bawah terdapat seorang guru akan

mengajar Pendidikan kesenian di kelas 3 SD.

Seorang guru meminta siswanya menggambar pengalaman masing-masing. Sebelum menggambar , siswanya diajak

melihat keramaian di kebun binatang. Beberapa di antara siswa telah hafal dan karakter masing-masing binatang,

sehingga cepat menyelesaikan tugasnya.


2. Model Pembelajaran Seni
Model pembelajaran di sekolah dasar untuk beberapa jenis mata pelajaran hamper
mempunyai kesamaan langkah dan strateginya, karena mereka mendasarkan langkah
mengajarnya drai sifat dan karakter siswannya. Pada dasarnya anak usia 6-12 tahun
merupakan usia dinamis, yaitu usia yang cepat perkembangannya , baik ditinjau dari
perkembangan mental (kejiwaan) maupun fisiknya. Seperti telah diungkap dalam
modul sebelumnya bahwa pada masa ini terjadi perkembangan serentak antara
chronological age, mental age dan biological age. Masa usia 6-12 tahu ini juga akan
mengalami masa global, yaitu suatu masa 11-12 tahun terjadi pubertas awal (dini)
yakni masa persiapan menuju masa ke dewasaan.
Berdasarkan kajian perkembangan kejiwaan anak usia 6-12 tahun ini,

maka pengelolaan kelas di SD secara teoritis harus mengikuti

perkembangan tersbut. Secara garis besar pengelolaan kelas di SD

(sebagian besar di luar negeri) di bagi dalam tahapan , sebgaia berikut:

a. Kelas -kelas awal

b. Kelas menengah

c. Kelas akhir

Anda mungkin juga menyukai