PRE-TEST PPN
TAXMASTER CLASS 2021
Jawaban :
Pajak Tidak Langsung
Pajak Objektif
Pajak atas konsumsi umum
dalam negeri
Multi Stage Tax
Tidak menimbulkan pengenaan
pajak berganda
Indirect Subtraction
Method/Credit Method/Invoice
Method
Karakteristik PPN yang diterapkan di
PPN Indonesia adalah PPN Tipe
Konsumsi (Consumption Type
VAT) & Bersifat netral
Menggunakan tarif tunggal
Jawaban
a) penyerahan hak atas BKP karena suatu perjanjian;
b) pengalihan BKP karena suatu perjanjian sewa beli dan/ atau
perjanjian sewa guna usaha (leasing);
c) penyerahan BKP kpd pedagang perantara atau melalui juru lelang;
d) pemakaian sendiri dan/ atau pemberian cuma-cuma atas BKP;
e) BKP berupa persediaan dan/ atau aktiva yg menurut tujuan semula
tdk untuk diperjualbelikan, yg masih tersisa pd saat pembubaran
perusahaan;
f) penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/ atau
penyerahan BKP antar cabang;
g) penyerahan BKP secara konsinyasi; dan
h) penyerahan BKP oleh PKP dalam rangka perjanjian pembiayaan yg
dilakukan berdasarkan prinsip syariah, yg penyerahannya dianggap
langsung dari PKP kepada pihak yg membutuhkan BKP.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 1A ayat (1) huruf g
PASAL
112
Yang termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah penyerahan Barang Kena Pajak
secara konsinyasi.
a) penyerahan BKP kpd makelar sebagaimana dimaksud dlm
KUHD;
b) penyerahan BKP untuk jaminan utang-piutang;
c) penyerahan BKP dari pusat-cabang atau sebaliknya dan/atau
penyerahan BKP antar cabang, dlm hal PKP melakukan
pemusatan tempat pajak terutang;
d) pengalihan BKP dlm rangka penggabungan, peleburan,
pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan usaha dgn
syarat pihak yg melakukan pengalihan dan yg menerima
pengalihan adalah PKP;
e) BKP berupa aktiva yg menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, yg masih tersisa pd saat pembubaran
perusahaan, dan yg Pajak Masukan atas perolehannya tdk dpt
dikreditkan sbgmn dimaksud dlm Psl 9 ayat (8) huruf b dan
huruf c
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 1A ayat (2) huruf d
PASAL
112
Yang tidak termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah
pengalihan Barang Kena Pajak dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
dan pengambilalihan usaha, serta pengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuan setoran modal
pengganti saham, dengan syarat pihak yang melakukan pengalihan dan yang menerima
pengalihan adalah Pengusaha Kena Pajak.
Aturan sebelumnya
Pengalihan BKP (Barang Kena Pajak) untuk setoran modal pengganti saham (imbreng) merupakan
penyerahan BKP.
Jawaban
Pengusaha adalah orang pribadi atau
badan dalam bentuk apa pun yang
dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya
menghasilkan barang,
mengimpor barang,
mengekspor barang,
melakukan usaha perdagangan,
memanfaatkan barang tidak berwujud
dari luar Daerah Pabean,
melakukan usaha jasa termasuk
Pengusaha Pabean.
(Pasal 1 angka 14 UU Nomor 42 Tahun 2009)
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Pengusaha
Omzet 1
tahun > 4,8
Melakukan: MILYAR
Wajib
• Penyerahan BKP
• Penyerahan JKP
• Ekspor BKP
Berwujud
PKP
Dapat
• Ekspor BKP Tidak Omzet 1 Memilih
Berwujud tahun < =
• Ekspor JKP 4,8 MILYAR
Wajib
memungut,
Bermaksud menyetor, dan
Dapat
melakukan Memilih
melapor PPN
penyerahan/ekspor terutang
Pengusaha yang sejak semula bermaksud melakukan penyerahan, dapat melaporkan usaha untuk
Dikukuhkan sebagai PKP
Sumber : https://www.ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=17
Timeline Pelaporan Pengukuhan PKP
Dapat lapor
PKP
Dapat lapor
PKP
Wajib lapor PKP
p.l. akhir Juni
Tidak/Terlambat
lapor PKP
Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam
kelompok barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari
sumbernya, tidak termasuk hasil pertambangan batu bara
(Hasil pertambangan batu bara tidak termasuk jenis barang yang tidak dikenai PPN).
Aturan sebelumnya
Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok
barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya
(Hasil pertambangan batu bara yang bukan merupakan BKP adalah batu bara sebelum diproses
menjadi briket batu bara).
Jawaban :
Jasa Tidak Kena Pajak (Non JKP) Pasal 4A ayat (3)
UU PPN
a) jasa pelayanan kesehatan medis;
b) jasa pelayanan sosial;
c) jasa keuangan;
d) Jasa pengiriman surat dengan perangko;
e) Jasa asuransi;
f) Jasa keagamaan;
g) Jasa pendidikan;
h) Jasa kesenian dan hiburan;
i) Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan;
j) Jasa angkutan umum;
k) Jasa tenaga kerja;
l) Jasa perhotelan;
m) Jasa yang disediakan pemerintah
n) Jasa penyediaan tempat parkir
Jawaban :
KARAKTERISTIK PPnBM
PUNGUTAN TAMBAHAN
DI SAMPING PPN PPnBM TIDAK DAPAT
DIKREDITKAN
Pasal 7
PMK-33/PMK.010/2017
DIBEBASKAN PPnBM
Pasal 8
PMK-33/PMK.010/2017
RESTITUSI PPnBM
KEP - 229/PJ/2003
Jawaban :
Pasal 7 (UU No. 42 Tahun 2009)
Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh
persen).
Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0% (nol persen)
diterapkan atas:
a. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
b. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; dan
c. ekspor Jasa Kena Pajak.
Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diubah menjadi paling rendah 5% (lima persen) dan
paling tinggi 15% (lima belas persen) yang perubahan
tarifnya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 3 PMK 70/PMK.03/2010
Batasan Kegiatan JKP yg atas ekspornya dikenai PPN(1)
1. Tarif PPnBM ditetapkan paling rendah 10% dan paling tinggi 200%.
2. Ekspor BKP yang tergolong mewah dikenai pajak dengan tarif 0%.
3. Pengenaan tarif PPnBM pada BKP yang tergolong mewah dibagi menjadi 2
golongan:
a. BKP yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor
b. BKP yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor
Pasal 8 UU PPN
PPnBM KENDARAAN BERMOTOR
Tarif 20%
Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium,
town house, dan sejenisnya:
Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium,
town house, dan sejenisnya dengan harga jual sebesar Rp30.000.000.000,00
(tiga puluh miliar rupiah) atau lebih
Lampiran I
PMK-86/PMK.010/2019
Jawaban :
DEFINISI DPP
• Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual, Penggantian,
Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain yang dipakai sebagai
dasar untuk menghitung pajak yang terutang. Pasal 1 angka 17
UU Nomor 42 Tahun 2009
NILAI LAIN
Jawaban
DASAR PENGENAAN PAJAK
PMK - 75/PMK.03/2010 sttd PMK – 38/PMK.011/2013
PEMAKAIAN SENDIRI /
PEMBERIAN CUMA-CUMA PERSED. BKP YG MASIH TERSISA PD
HARGA JUAL/PENGGANTIAN- SAAT PEMBUBARAN PERUSAHAAN
LABA KOTOR HARGA PASAR WAJAR
Pemakaian sendiri untuk tujuan produktif tidak perlu dibuat Faktur Pajak, sepanjang digunakan untuk melakukan
38
penyerahan yang terutang PPN PP 1 Tahun 2012
Pasal 5 Contoh Pemakaian Sendiri
Pabrikan
Ban
OUTPUT
Tidak dilakukan
pemungutan PPN Penjualan
(Tidak Dibuat FP) Terutang Ban
PPN
Truk Pengangkut Ban
Unit Pemakaian
Produksi Sendiri
Ban Ban
OUTPUT
Dilakukan Jasa
pemungutan PPN Angkutan
Tidak
Terutang Umum
Angkutan Umum
PPN
• Pemberian cuma-cuma adalah pemberian yang diberikan
tanpa imbalan pembayaran baik barang produksi sendiri
maupun bukan produksi sendiri, termasuk pemberian contoh
barang untuk promosi kepada relasi atau pembeli.(Penjelasan
Pasal 1A ayat (1) huruf d UU PPN no. 42 Tahun 2009)
2 penyerahan BKP/JKP
5
kepada Pemungut PPN
ekspor JKP
3 penyerahan BKP/JKP
yang PPN-nya tidak
dipungut
Ketentuan Khusus
BELUM DIBEBANKAN
FAKTUR PAJAK LENGKAP SEBAGAI BIAYA
(Ps. 9 ay. 9 UU PPN 1984)
MANA- DISTRI-
50
JEMEN BUSI
Pasal 9 ayat (8) UU PPN No.42 Tahun 2009 Pasal 9 ayat (8) UU PPN No.18 Tahun 2000
(berlaku sejak 1 April 2010) (berlaku sejak 1 Januari 2001 s/d 31 Maret 201
PRINSIP PENGECUALIAN
(Ps. 9 ay. 2 UU PPN 1984) (Ps.9 ay.9 UU PPN 1984)
MASA PENGREDITAN PM
SYARAT :
1. BELUM DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA
2. BELUM DIPERIKSA,
( Ps. 9 ay. (8) huruf i dan ay. 9 ) 52
PEDOMAN PENGKREDITAN
PAJAK MASUKAN
dengan ketentuan:
P’ adalah jumlah PM yang dapat dikreditkan dalam 1 (satu) tahun buku;
PM adalah jumlah PM atas perolehan BKP dan/atau JKP.
T adalah masa manfaat BKP dan/atau JKP yang ditentukan sebagai berikut:
- untuk BKP berupa tanah dan bangunan adalah 10 (sepuluh) tahun;
- untuk BKP, selain tanah dan bangunan, dan JKP adalah 4 (empat) tahun;
Z' adalah persentase yang sebanding dengan jumlah Penyerahan yang Terutang
Pajak terhadap seluruh penyerahan dalam 1 (satu) tahun buku;
Pedoman Pengkreditan PM Bagi PKP yang peredaran
Usahanya Tidak Melebihi Jumlah Tertentu
Aturan sebelumnya
Pajak Masukan (PM) perolehan BKP/JKP sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP,
tidak dapat dikreditkan.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 9 ayat (9b)
PASAL
112
PM atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP, serta
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dan/atau pemanfaatan JKP
Sesuai dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang tidak
Bukti dilaporkan dalam SPT Masa PPN yang diberitahukan
Faktur
Pajak yang dan/atau ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan
dimiliki dapat dikreditkan oleh PKP sepanjang memenuhi ketentuan
pengkreditan sesuai dengan Undang-Undang ini.
Aturan sebelumnya
Pajak Masukan (PM) tidak dilaporkan di SPT & ditemukan saat pemeriksaan,
tidak dapat dikreditkan.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 9 ayat (9c)
PASAL
112
PM atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP, serta
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dan/atau pemanfaatan JKP
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang ditagih
Sebesar
dengan penerbitan ketetapan pajak dapat dikreditkan oleh
POKOK PKP sebesar jumlah pokok PPN yang tercantum dalam
PAJAK ketetapan pajak dengan ketentuan ketetapan pajak dimaksud
telah dilakukan pelunasan dan tidak dilakukan upaya hukum
serta memenuhi ketentuan pengkreditan sesuai dengan
Undang-Undang ini.
Aturan sebelumnya
Saat
Saat Terutang Saat
Pembuatan
Pajak Penyerahan
Faktur Pajak
• dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP dan/atau JKP
Tidak dapat
Jika diperlukan, PKP dapat menambahkan keterangan lain dikreditkan
oleh PKP
Pasal 13 ayat (5) UU PPN penerima FP
PER-24/PJ/2012 stdd PER_17/PJ/2014
Alamat yang tercantum dalam Faktur Pajak harus diisi
sesuai dengan alamat yang sebenarnya atau
sesungguhnya.
2. nama dan alamat, dalam hal pembeli BKP atau penerima JKP
merupakan subjek pajak luar negeri badan atau bukan merupakan
subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 UU mengenai PPh.
Aturan sebelumnya
Pengusaha Kena Pajak pedagang eceran dapat membuat Faktur Pajak tanpa mencantumkan
keterangan mengenai identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual dalam hal
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak kepada pembeli dengan
karakteristik konsumen akhir yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Aturan sebelumnya
(tidak diatur).
Jawaban :
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
• yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh pejabat yang berwenang dari
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan dilampiri dengan invoice yang merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut;
Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB)
• yang dibuat/dikeluarkan oleh Bulog/DOLOG untuk penyaluran tepung terigu;
PER-13/PJ/2019
Pedagang Eceran Pasal 20 PP 1 Tahun 2012
Tanpa keterangan :
identitas pembeli
nama dan tanda tangan
Pedagang penjual
Membuat Tidak diterbitkan
Eceran Faktur Pajak tidak Surat Tagihan Pajak
lengkap
Pengusaha Kena Pajak pedagang eceran dapat membuat Faktur Pajak tanpa mencantumkan
keterangan mengenai identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual dalam hal
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak kepada pembeli dengan
karakteristik konsumen akhir yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Aturan sebelumnya
(tidak diatur).
Jawaban :
pihak-pihak yang ditunjuk
sebagai pemungut adalah:
• Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara
(KPKN) serta Bendaharawan Pemerintah
(Pusat/Daerah) yang dananya berasal
dari APBN/APBD
• Kontraktor kontrak kerja sama
pengusahaan minyak dan gas bumi dan
kontraktor atau pemegang
kuasa/pemegang izin pengusahaan
sumber daya panas bumi
• Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
PEMBAYARAN YANG TIDAK DIPUNGUT PPN DAN/ATAU PPnBM OLEH
PEMUNGUT PPN BENDAHARAWAN (KMK-563/KMK.03/2003)
• Pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan Bahan Bakar
Minyak oleh PT (PERSERO) PERTAMINA;
PP
PAJAK TERUTANG DIBEBASKAN DARI
TDK DIPUNGUT PENGENAAN PAJAK
PP 85 Tahun 2009
PP 38 Tahun 2003
PMK-131/PMK.04/2018
PP 81 Tahun 2015
PP 147 Tahun 2000
PP 50 Tahun 2019
KMK-11/KMK.04/2001
Jawaban :
KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
PMK-163/PMK.03/2012
Kegiatan Membangun Sendiri adalah kegiatan
membangun bangunan yang dilakukan tidak dalam
kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi
atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau
digunakan pihak lain.”
1. konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan
batu bata atau bahan sejenis, dan/atau baja;
2. diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat
kegiatan usaha; dan
3. luas keseluruhan paling sedikit 200m2 (dua ratus meter
persegi).
Menunjukkan paspor
WPOPLN bukan WNI
WPOPLN bukan kru luar negeri, boarding
dan tinggal di
maskapai pass, barang bawaan,
Indonesia tidak lebih
penerbangan. dan faktur pajak
dari dua bulan.
khusus.
93
Jawaban :
Tanggung Renteng
PENJUAL
?
Pungut PPN
PEMBELI
SKPKB
TANGGUNG JAWAB
RENTENG
Kecuali
Penjual adalah penanggung jawab PPN (menyetor PPN), namun untuk kondisi tertentu
Pembeli dapat dikenai tanggung jawab renteng.
SPT MASA PPN
• SPT Masa PPN 1111
Yang termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah penyerahan Barang Kena Pajak
secara konsinyasi.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 1A ayat (2) huruf d
PASAL
112
Yang tidak termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah
pengalihan Barang Kena Pajak dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
dan pengambilalihan usaha, serta pengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuan setoran modal
pengganti saham, dengan syarat pihak yang melakukan pengalihan dan yang menerima
pengalihan adalah Pengusaha Kena Pajak.
Aturan sebelumnya
Pengalihan BKP (Barang Kena Pajak) untuk setoran modal pengganti saham (imbreng) merupakan
penyerahan BKP.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 4A ayat (2) huruf a
PASAL
112
Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam
kelompok barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari
sumbernya, tidak termasuk hasil pertambangan batu bara
(Hasil pertambangan batu bara tidak termasuk jenis barang yang tidak dikenai PPN).
Aturan sebelumnya
Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok
barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya
(Hasil pertambangan batu bara yang bukan merupakan BKP adalah batu bara sebelum diproses
menjadi briket batu bara).
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 9 ayat (2a), ayat (4), ayat (4a), & ayat (6a)
PASAL
Pengaturan atas PM sebelum PKP melakukan penyerahan terutang PPN:
Bagi PKP yang belum melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP dan/atau ekspor BKP dan/atau JKP, PM atas
112
perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP, serta pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dan/atau pemanfaatan JKP
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean dapat dikreditkan sepanjang memenuhi ketentuan
pengkreditan sesuai dengan Undang-Undang ini
(dapat dikreditkan atas semua perolehan BKP/JKP yang berhubungan langsung dengan penyerahan BKP/JKP),
LB dikompensasi ke masa berikutnya dan dapat direstitusi di akhir tahun buku,
Bila 3 tahun pertama sejak mengkreditkan belum ada penyerahan BKP/JKP,
PPN menjadi tidak dapat dikreditkan (dibatalkan).
Aturan sebelumnya
Aturan sebelumnya
Pajak Masukan (PM) perolehan BKP/JKP sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP,
tidak dapat dikreditkan.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 9 ayat (9b)
PASAL
112
PM atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP, serta
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dan/atau pemanfaatan JKP
Sesuai dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang tidak
Bukti dilaporkan dalam SPT Masa PPN yang diberitahukan
Faktur
Pajak yang dan/atau ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan
dimiliki dapat dikreditkan oleh PKP sepanjang memenuhi ketentuan
pengkreditan sesuai dengan Undang-Undang ini.
Aturan sebelumnya
Pajak Masukan (PM) tidak dilaporkan di SPT & ditemukan saat pemeriksaan,
tidak dapat dikreditkan.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 9 ayat (9c)
PASAL
112
PM atas perolehan BKP dan/atau JKP, impor BKP, serta
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dan/atau pemanfaatan JKP
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang ditagih
Sebesar
dengan penerbitan ketetapan pajak dapat dikreditkan oleh
POKOK PKP sebesar jumlah pokok PPN yang tercantum dalam
PAJAK ketetapan pajak dengan ketentuan ketetapan pajak dimaksud
telah dilakukan pelunasan dan tidak dilakukan upaya hukum
serta memenuhi ketentuan pengkreditan sesuai dengan
Undang-Undang ini.
Aturan sebelumnya
2. nama dan alamat, dalam hal pembeli BKP atau penerima JKP
merupakan subjek pajak luar negeri badan atau bukan merupakan
subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 UU mengenai PPh.
Aturan sebelumnya
Pengusaha Kena Pajak pedagang eceran dapat membuat Faktur Pajak tanpa mencantumkan
keterangan mengenai identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual dalam hal
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak kepada pembeli dengan
karakteristik konsumen akhir yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Aturan sebelumnya
(tidak diatur).
Mekanisme pemungutan PPN
oleh bendahara pemerintah
Pada saat PKP Rekanan mengajukan tagihan, wajib membuat:
• Faktur Pajak dan SSP
• Faktur Pajak dan SSP merupakan bukti pemungutan dan penyetoran PPN
dan PPnBM.
• Pemungut PPN wajib memungut pajak yang terutang pada saat
pembayaran;
• Penyetoran Pajak yang dipungut.
• Pajak yang dipungut oleh Bendaharawan selaku Pemungut PPN wajib
disetor paling lama 7 (tujuh) hari setelah tanggal pelaksanaan
pembayaran kepada Pengusaha Kena Pajak Rekanan
• PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar sebagai Pemungut PPN, harus
disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada
Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah
PPN Yang Tidak Dipungut Oleh
Bendaharawan
• Pembayaran yang jumlahnya tidak lebih dari Rp1.000.000,00
termasuk PPN dan PPnBM, dan tidak merupakan pembayaran yang
terpecah-pecah.
• Pembayaran untuk pembebasan tanah.
• Pembayaran atas penyerahan BKP dan atau JKP yang mendapat
fasilitas PPN tidak dipungut atau dibebaskan dari pengenaan PPN.
• Pembayaran untuk penyerahan BBM dan bukan BBM oleh PT
(Persero) PERTAMINA.
• Pembayaran atas rekening telepon.
• Pembayaran untuk jasa angkutan udara yang diserahkan oleh
perusahaan penerbangan.
• Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang tidak
terutang PPN