Anda di halaman 1dari 108

Slide 9

Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan

1
Sistematika
2

1. NPWP, Pengukuhan PKP, &


Pembayaran Pajak
2. Penetapan dan Ketetapan Pajak

3. Penagihan, Keberatan, dan Banding

4. Pembukuan, Pemeriksaan, &


Ketentuan Khusus
5. Ketentuan Pidana dan Penyidikan
NPWP, Pengukuhan PKP, &
Pembayaran Pajak
3
Wajib Pajak (WP)
Pasal 1 Angka (1)
4

Orang Pribadi (OP)

Pemungut /
Pemotong Pajak
Tertentu

Badan
Kewajiban Wajib Pajak
Pasal 2 Ayat (1), dan (2)
5

1. Kewajiban pendaftaran untuk memperoleh Nomor


Pokok Wajib Pajak (NPWP), berlaku untuk:
a. WP OP yang melakukan usaha atau pekerjaan bebas,
b. WP OP yang tidak melakukan usaha atau pekerjaan bebas,
namun berpenghasilan melebihi PTKP.
c. Wanita yang telah menikah dan menjalankan kewajiban
perpajakannya sendiri.
d. Setiap WP Badan.
2. Kewajiban pendaftaran untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP), berlaku untuk:
a. Pengusaha yang memiliki peredaran bruto melebihi Rp
4.800.000.000,00 (batasan pengusaha kecil).
b. Pengusaha kecil yang memilih dikukuhkan.
Fungsi NPWP
Penjelasan Pasal 2 Ayat (1)
6

Tanda pengenal diri


atau identitas WP
dalam administrasi
perpajakan.

Sarana untuk Sarana


mendapatkan melaksanakan hak
pelayanan dari dan kewajiban
instansi tertentu. perpajakan.
Jangka Waktu Pendaftaran
Pasal 2 Ayat (5), dan PER No. 44/ PJ./ 2008
7

NPWP PKP

 Paling lambat 1 bulan setelah saat usaha  Sebelum penyerahan BKP/ JKP.
mulai dijalankan.  Paling lambat akhir bulan berikut setelah
 Paling lambat pada akhir bulan berikut nilai peredaran usaha bruto melebihi
setelah memperoleh penghasilan batasan Pengusaha Kecil dalam kurun
disetahunkan yang melebihi PTKP. satu tahun.

WP Badan/ WP OP WP OP Non
Usahawan Usahawan
Tempat Pendaftaran dan Pelaporan
Pasal 2 Ayat (1), dan (3)
8

KPP Tempat
Kedudukan Usaha
• Berlaku bagi dan KPP Tempat
Tinggal
WP Badan
atau WP OP • Berlaku bagi
yang tak WP OP yang
berkegiatan berkegiatan
usaha di usaha di
tempat tinggal. tempat tinggal.
KPP Tempat
Kedudukan Usaha
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP OP
PER No. 44/ PJ./ 2008

Syarat Pendaftaran
 Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui
kuasa.
 Melampirkan fotokopi KTP/ Paspor ditambah Surat
Keterangan Tempat Tinggal dari instansi yang berwenang,
sekurang – kurangnya Lurah/ Kepala Desa.
 Khusus bagi WP yang melaksanakan usaha, melampirkan
pula fotokopi Surat Ijin Usaha/ Keterangan Tempat Usaha.
Jangka Penerbitan
 Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
 Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat
Keterangan Terdaftar, dan SPPKP (Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak).
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP Badan, Pemungut/ Pemotong
PER No. 44/ PJ./ 2008

10

Syarat Pendaftaran
 Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui
kuasa.
 Khusus bagi WP Badan, melampirkan fotokopi Akte Pendirian;
Penunjukan dari Kantor Pusat (untuk BUT), KTP/ Paspor salah
satu pengurus, dan Surat Izin Usaha/ Keterangan Tempat Usaha.
 Khusus bagi Pemungut/ Pemotong, melampirkan fotokopi Surat
Penunjukan Sebagai Bendaharawan, dan Tanda Bukti Diri
Bendaharawan.
Jangka Penerbitan
 Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
 Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat
Keterangan Terdaftar, dan SPPKP (Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak).
NPWP atau Pengukuhan Secara Jabatan
Pasal 2 Ayat (4), KEP No. 144/ PJ./ 2005 Jo. KEP No. 47/ PJ./ 2006
11

WP Memenuhi
syarat memperoleh
NPWP.
WP memenuhi
syarat dikukuhkan
sebagai PKP.

Jika tidak melakukan pendaftaran, akan diterbitkan


NPWP atau dikukuhkan secara jabatan oleh Dirjen
Pajak.
WP Pindah Alamat
PER No. 44/ PJ./ 2008 Jo. PER No. 41/ PJ./ 2009
12

Peran WP
• Mengajukan permohonan dengan Surat Pernyataan Pindah kepada KPP Lama
bagi WP Badan atau KPP Baru bagi WP OP.
• Apabila WP salah mengirimkan Surat Pernyataan Pindah, KPP penerima harus
meneruskan ke KPP yang berwenang.

Peran KPP Lama


• Menerbitkan Surat Pindah kepada WP Badan, maksimal 1 hari kerja sejak
penerimaan permohonan.
• Menerbitkan Surat Pencabutan SKT atau SPPKP, maksimal 1 hari kerja sejak
penerimaan tembusan Kartu NPWP, SKT, atau SPPKP dari KPP Baru.

Peran KPP Baru


• Menerbitkan NPWP, SKT, atau SPPKP untuk ditembuskan ke KPP Lama.
• Penerbitan maksimal 1 hari kerja sejak penerimaan Surat Pindah dari KPP Lama
bagi WP Badan, atau sejak penerimaan permohonan bagi WP OP.
Penyebab Penghapusan NPWP
PMK No. 73/ PMK.03/ 2012
13

WP OP berikut ahli waris


WP Badan berada dalam WP OP wanita menikah
tidak lagi memenuhi
proses likuidasi atau dan tidak melaksanakan
syarat subjektif atau
pembubaran. kewajiban pajak sendiri.
objektif.

WP yang piutangnya
dihapuskan akibat tidak Dirjen Pajak
WP BUT menghentikan
memiliki kekayaan atau menganggap perlu, atas
kegiatannya di Indonesia.
meninggal tanpa WP tertentu.
warisan.

Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka 6 bulan untuk WP


OP dan 12 bulan untuk WP Badan sejak penerimaan permohonan.
Penyebab Pencabutan Pengukuhan PKP
PMK No. 73/ PMK.03/ 2012
14

PKP pindah alamat ke


naungan KPP lain.

Peredaran bruto PKP


PKP menyalahgunakan
tidak melebihi batasan
pengukuhan.
pengusaha kecil.

Kewajiban PPN PKP


dipusatkan di tempat
lain.
Pencabutan Pengukuhan PKP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6
bulan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap.
SPT
Pasal 1 Angka (10), (11), dan (12)

15

Merupakan surat yang digunakan WP untuk melaporkan


penghitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban.

Untuk suatu masa pajak. Untuk suatu tahun pajak


atau bagian tahun pajak.

SPT Masa SPT Tahunan


Fungsi SPT PPh
Penjelasan Pasal 3 Ayat (1)
16

Sarana pelaporan dan pertanggungjawaban


penghitungan PPh terutang.

Sarana melaporkan tentang:

• Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan


sendiri dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak
lain.
• Penghasilan yang merupakan objek dan bukan Objek Pajak.
• Harta dan kewajiban.
• Pembayaran dari pemotong atau pemungut.
Fungsi SPT PPN
Penjelasan Pasal 3 Ayat (1)
17

Sarana pelaporan dan pertanggungjawaban


penghitungan PPN atau PPnBM terutang.

Sarana melaporkan tentang:

• Pengkreditan PPN Masukan terhadap PPN Keluaran.


• Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri atau melalui pihak lain.
• Pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan Pemungut
PPN.
Kewajiban Pemenuhan SPT
Pasal 3 Ayat (1), (1b), (2), (3), (3a), (4) dan (5)
18

WP mengambil sendiri, mengisi, dan menandatangani formulir SPT.

Batas Waktu Penyampaian


 SPT Masa: maksimal 20 hari setelah akhir masa pajak.
 SPT Tahunan PPh WP OP: maksimal 3 bulan paska akhir tahun pajak.
 SPT Tahunan PPh WP Badan: maksimal 4 bulan paska akhir tahun pajak.
Batas waktu dapat diperpajang maksimal 2 bulan, apabila WP mengajukan
pemberitahuan yang disertai penghitungan sementara.

WP kriteria tertentu dapat melaporkan beberapa masa di 1 SPT Masa.


Syarat Permohonan Perpanjangan Waktu
Penyampaian SPT Tahunan
Pasal 3 Ayat (4), (5), dan (5A)

19

• Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP.

• Diajukan sebelum batas waktu penyampaian SPT berakhir.

• Menyampaikan perhitungan sementara pajak terutang dan


laporan keuangan sementara.

• Melampirkan bukti pelunasan kekurangan penyetoran.

Perpanjangan diberikan paling lama 2 bulan, dan jika gagal menyampaikan


tepat waktu akan diterbitkan Surat Teguran.
an
a

KMsssssssssssK No. 82/ KMK.04/ 2003


S
20

SPT tidak ditandatangani WP, atau ditandatangani


kuasa tanpa Surat Kuasa Khusus.

Apabila surat
SPT tidak sepenuhya dilampiri keterangan atau
dokumen dipersyaratkan. pemberitahuan
dianggap
tidak disampaikan,
SPT yang menyatakan lebih bayar disampaikan
setelah 3 tahun berakhirnya masa atau tahun, dan Dirjen Pajak
WP telah ditegur secara tertulis. wajib
memberitahukan
kepada WP.
SPT disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan
pemeriksaan atau menerbitkan SKP.
WP Tidak Wajib Menyampaikan SPT
Pasal 3 Ayat (8), PMK No. 183/ PMK.03/ 2007
21

WP OP berpenghasilan
netto di bawah PTKP,
tidak wajib WP OP yang tidak
menyampaikan SPT menjalankan usaha atau
Masa PPh 25 dan SPT melakukan pekerjaan bebas,
Tahunan PPh. tidak wajib menyampaikan
SPT Masa PPh 25.
Cara Pengisian SPT
Pasal 3 Ayat (1), (1A), (6), PMK No. 196/ PMK.03/ 2007
22

Menggunakan Menggunakan huruf


Bahasa Indonesia. latin.
Cara
MengisiBersatuan mata uang rupiah,
Menggunakan angka kecuali menyelenggarakan
pembukuan dalam mata uang dan
arab. bahasa lain seizin Menkeu.

Bentuk, isi, serta keterangan dan dokumen yang melampiri SPT


ditetapkan oleh Menkeu.
Ketentuan Pengisian SPT
Pasal 4 dan Penjelasan Pasal 3 Ayat (1)
23
SPT bersifat benar.
• Yaitu benar dalam perhitungan, penerapan ketentuan peraturan
perundangan, penulisan, dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
SPT bersifat lengkap.
• Yaitu memuat semua unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan
unsur lain yang harus dilaporkan.
SPT bersifat jelas.
• Yaitu dapat melaporkan asal usul atau sumber dari objek pajak dan unsur
lain yang harus dilaporkan.
SPT ditandatangani.
• Oleh pengurus, direksi, atau kuasa khusus untuk WP Badan.
• Oleh WP atau kuasa khusus untuk WP OP.
WP yang wajib melaksanakan pembukuan harus melengkapi SPT dengan
laporan keuangan.
Penelitian
Pasal 1 Angka (30)
24

Untuk menilai
Merupakan Meliputi pula
kelengkapan
serangkaian kebenaran
pengisian SPT
kegiatan penulisan dan
dan
bersifat formal. penghitungan.
lampirannya.
Cara Penyampaian SPT
Pasal 5, 6, dan KEP No. 518/ PJ. 2000
25

Disampaikan langsung ke
KPP
• WP Menerima tanda bukti dan
tanggal penerimaan.

SPT
Disampaikan melalui
Cara lain.
kantor pos secara
• Ekspedisi atau jasa kurir
tercatat.
yang ditunjuk Dirjen Pajak.
• Tempat lain yang ditetapkan • Tanda bukti dan tanggal
Dirjen Pajak. pengiriman dipersamakan
dengan penerimaan.
Pembetulan SPT
Pasal 8 Ayat (1), (1a), dan (2)
26

WP dapat melakukan pembetulan SPT yg pengisiannya


terdapat kekeliruan berdasar kemauan sendiri, dengan syarat:

Disampaikan
Dikenakan
paling lama 2
sanksi bunga
tahun sebelum
2% per bulan
Melampirkan daluwarsa Belum
apabila
pernyataan penetapan, dilakukan
pembetulan
tertulis. untuk SPT yang pemeriksaan.
menyebabkan
menyatakan
pajak kurang
rugi atau lebih
bayar.
bayar.
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
Pasal 8 Ayat (3)
27

Penyidikan tidak
Petugas telah dilakukan
melakukan apabila:
WP telah pemeriksaan, • WP
mengungkapkan
menyampaikan tetapi belum ketidakbenaran atas
SPT. melakukan kemauan sendiri.
penyidikan • WP melunasi pajak
tindak pidana. kurang bayar
ditambah denda
150%.
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
dengan Laporan Tersendiri
Pasal 8 Ayat (4), dan (5)

28

Pemeriksaan telah dilakukan,  Pajak yang harus


namun belum diterbitkan SKP.
dibayar menjadi lebih
besar atau lebih kecil.
WP dapat mengungkap
 Rugi fiskal menjadi lebih
ketidakbenaran dalam laporan
tersendiri. kecil atau lebih besar.
 Jumlah harta menjadi
lebih besar atau lebih
WP wajib melunasi pajak
kurang bayar ditambah sanksi kecil.
kenaikan 50%.  Jumlah modal menjadi
lebih besar atau lebih
Pemeriksaan tetap kecil.
dilanjutkan.
Pembetulan SPT Akibat Surat Keputusan Keberatan
atau Putusan Banding
Pasal 829Ayat (6)
WP menerima SKP, Surat Keputusan Keberatan,
Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding,
atau Putusan Peninjauan Kembali yang menyatakan
rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan.

Pembetulan SPT dapat disampaikan, sekalipun


jangka waktu 2 tahun telah terlampaui.

Selama belum dilakukan tindakan pemeriksaan


dan disampaikan dalam jangka waktu 3 bulan setelah
surat atau putusan diterima.
Sanksi Administrasi Keterlambatan Pembayaran
Pasal 9 Ayat (2a)
30

Pembayaran atau penyetoran melewati tanggal jatuh


tempo.

Dikenakan sanksi administrasi.

Bunga 2% per bulan, sejak tanggal jatuh tempo


hingga dibayarkan.
Bagian bulan dihitung satu bulan penuh.
Tanggal Jatuh Tempo
Pembayaran Surat Keputusan
Pasal 9 Ayat (3), (3a) dan PMK No.187/ PMK.03/ 2007

31

Penerbitan Harus dilunasi

Kewajiban
Sebab

Akibat
Surat maksimal 1 bulan
sejak penerbitan.
Keputusan:
• STP
Menyebabkan Khusus bagi WP
• SKPKB pajak yang Usaha Kecil dan
• SKPKB Tambahan harus dibayar WP di daerah
• tertentu, dapat
SK Pembetulan bertambah. diperpanjang
• SK Keberatan
• Putusan Banding hingga maksimal
2 bulan.
Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran
Pasal 9 Ayat (4), dan PER No. 38/ PJ./ Tahun 2008
32

Dirjen Pajak dapat menyetujui permohonan WP untuk


mengangsur atau menunda pembayaran selama:
• Maksimal 12 bulan, untuk utang akibat STP atau Surat Keputusan.
• Hingga bulan terakhir tahun berikut, untuk utang PPh 29.

Merupakan pembayaran pajak terutang akibat:


• STP
• SKPKB dan SKPKBT
• SK Pembetulan dan Keberatan
• Putusan Banding
• PPh Pasal 29

WP dikenai sanksi bunga 2% per bulan.


Syarat Pengajuan Permohonan
Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran
PMK No. 184/ PMK.03/ 2010

33

Diajukan secara tertulis kepada Dirjen Pajak.

Diajukan maksimal 9 hari sebelum tanggal jatuh


tempo pembayaran, kecuali WP mengalami
keadaan di luar kekuasaannya.

Disertai alasan dan jumlah pembayaran yang


dimohonkan angsuran atau penundaan.

Keputusan diberikan maksimal 7 hari sejak permohonan diterima lengkap.


Jika jangka waktu terlewati, permohonan dianggap diterima.
Tempat Pembayaran atau Penyetoran
Pasal 10 Ayat (1), PMK No. 184/ PMK.03/ 2010
34

Pembayaran atau Penyetoran

Bank yang ditunjuk oleh


Menkeu. Kantor Pos
Sarana Pembayaran atau Penyetoran
PMK No. 184/ PMK.03/ 2010
35

Pembayaran atau
Penyetoran Pajak

Menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP)


atau sarana administrasi lain yang
ditentukan Dirjen Pajak dan telah
divalidasi dengan Nomor Transaksi
Penerimaan Pajak (NTPN).
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pasal 11, PMK No. 16/ PMK.03/ 2011
36

• Pengembalian kelebihan pembayaran pajak diberikan atas permohonan WP,


setelah diperhitungkan dengan utang pajak tersisa. Kelebihan tersebut dapat
berasal akibat:
• SKPLB (Pasal 17 dan 17B)
• Berbagai Surat Keputusan dan Putusan lain (Pasal 9, 16, dan 36)

• Pengembalian diberikan maksimal 1 bulan sejak saat berikut:


• Diterimanya permohonan (terkait SKPLB Pasal 17).
• Penerbitan SKPLB.
• Penerbitan berbagai Surat Keputusan lain (terkait Surat Keputusan Pasal 9, 16, dan 36).
• Diterimanya Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali terkait Putusan Pasal 27A).

• Apabila pengembalian diberikan dalam jangka melebihi 1 bulan, WP berhak


atas imbalan bunga 2% per bulan hingga saat pengembalian.
Penetapan dan
Ketetapan Pajak
37
Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Pasal 1 Angka (14), dan Pasal 12 Ayat (1)
38

Surat Ketetapan
Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar
Pajak Kurang Bayar
Tambahan
(SKPKB)
(SKPKBT)

Surat Ketetapan
Surat Ketetapan
Pajak Lebih Bayar
Pajak Nihil (SKPN)
(SKPLB)

WP wajib membayar pajak terutang tanpa


menggantungkan diri terhadap keberadaan SKP.
Jumlah Pajak Terutang
Pasal 12 Ayat (2), dan (3)
39

Jumlah pajak yang terutang menurut SPT yang


disampaikan WP dianggap telah sesuai dengan
peraturan perundangan
Kecuali Apabila

Dirjen Pajak mendapatkan bukti ketidakbenaran SPT.

Sedemikian Hingga

Dirjen Pajak menetapkan jumlah pajak terutang yang


semestinya.
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKB (1)
Pasal 13 Ayat (1), dan (2)
40

SKPKB dapat diterbitkan dalam angka waktu 5 tahun, apabila:

Pajak terutang tidak atau


WP memperoleh NPWP atau
kurang dibayar, berdasar hasil
Pengukuhan PKP secara
pemeriksaan atau keterangan
Jabatan.
lain.

Pajak kurang bayar dikenai tambahan sanksi bunga 2% per bulan,


maksimal selama 24 bulan sejak saat terutang hingga penerbitan
SKPKB.
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKB (2)
Pasal 13 Ayat (1), dan (3)
41

SPT disampaikan melebihi tanggal jatuh tempo umum dan


SKPKB dapat dispensasi sesuai Surat Teguran.
diterbitkan
Diketemukan kesalahan kompensasi selisih lebih pajak
dalam angka
dan pengenaan tarif 0% untuk PPN dan PPnBM.
waktu 5 tahun,
apabila: Pajak terutang tidak diketahui akibat WP tidak memenuhi
kewajiban terkait pembukuan dan pemeriksaan.

50% atas PPh yang kurang atau tidak dibayar.


Sanksi
administrasi
100% atas PPh yang kurang atau tidak dipotong,
dapat berupa
dipungut, atau disetor.
kenaikan
sebesar: 100% atas PPN atau PPnBM yang kurang atau tidak
dibayar.
Jangka Waktu Penerbitan SKPKB
Pasal 13 Ayat (4), dan (5)
42

Ketika jangka waktu 5 tahun terlampaui.

Apabila WP tidak Apabila WP dikenai sanksi pidana


dikenai sanksi pidana perpajakan.
perpajakan dan
SKPKB tidak Sanksi
diterbitkan admnistrasi
SKPKB
dikenakan
Maka pajak terutang dapat
sebesar 48% dari
dalam SPT bersifat diterbitkan.
pajak kurang
pasti. bayar.
Sanksi Administrasi Kealpaan
Pasal 13A
43

Apabila WP akibat kealpaannya melakukan tindakan yang merugikan


keuangan negara berikut:
 Tidak menyampaikan SPT.
 Menyampaikan SPT secara tidak benar atau tidak lengkap.
 Melampirkan keterangan yang isinya tidak benar.

Tidak dikenai sanksi pidana, apabila kealpaan terjadi untuk pertama


kalinya.

WP wajib melunasi pajak kurang bayar, ditambah kenaikan 200% yang


ditetapkan melalui SKPKB.
Sebab Penerbitan dan Sanksi STP (1)
Pasal 14 Ayat (1), (2) dan (3)
44

WP wajib melunasi
pajak kurang bayar
Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dalam ditambah sanksi
kondisi: bunga 2% per
bulan selama
maksimal 24 bulan,
sejak saat terutang
hingga penerbitan
Penelitian STP.
menemukan pajak
PPh tidak atau
kurang bayar akibat
kurang dibayar. STP berkedudukan
salah tulis atau
salah hitung. setara dengan
SKPKB.
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKBT
Pasal 15 Ayat (1), (2), (3), dan (4)
45

SKPKBT •
Disebabkan penemuan data baru atau data yang semula
diterbitkan belum terungkap, hingga menambah pajak terutang.
dalam • WP dikenai kenaikan 100% dari pajak terutang jika data
jangka 5 ditemukan melalui pemeriksaan.
tahun sejak • WP tidak dikenai kenaikan jika data dilaporkan sendiri
saat sebelum pemeriksaan,
terutang.
SKPKBT
dapat • Disebabkan akibat WP dikenai pidana perpajakan.
diterbitkan • WP dikenai sanksi bunga 48% dari pajak kurang
setelah lewat bayar.
jangka 5
tahun.
Pembetulan Ketetapan Pajak
Pasal 16
46

Dirjen Pajak dapat membetulkan SKP, STP, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan
Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian
Imbalan Bunga.

Diakibatkan salah tulis, salah hitung, atau kesalahan penerapan peraturan.

Diinisaisi oleh:
• Dirjen Pajak secara jabatan, atau
• Permohonan WP yang harus diputuskan dalam jangka 6 bulan, atau dianggap
dikabulkan jika melewati 6 bulan. Penjelasan dapat diberikan atas penolakan
permohonan seluruhnya atau sebagian.
Penerbitan SKPLB
Pasal 17
47

Awal Inisiasi
• SKPLB mensyaratkan adanya surat pemberitahuan oleh WP yang
menyatakan adanya pajak lebih bayar, tanpa permohonan restitusi.

Langkah Verifikasi
• Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau penelitian kebenaran pembayaran.

Penerbitan SKPLB
• Apabila diketemukan kredit pajak atau pajak yang telah dibayar melebihi
pajak terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya tidak terutang, seperti:
• Kredit PPh melebihi PPh terutang.
• PPN Masukan melebihi PPN Keluaran.
• PPnBM yang dibayar melebihi PPnBM terutang.
• SKPLB dapat diterbitkan lebih dari satu kali.
Dasar Penerbitan SKPLB
a

48

Hasil Pemeriksaan SPT.

Hasil Penelitian atas kebenaran


pembayaran pajak.
Hasil Pemeriksaan atas
permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak.
Penerbitan SKPN
a

PMK No. 83/ PMK.03/ 2010


49

SKPN diterbitkan Kredit pajak atau pajak


setelah pemeriksaan yang dibayar sama
SPT apabila: dengan pajak terutang.

Secara riil meliputi:


Atau kredit pajak,
• Kredit PPh sama dengan PPh
pajak yang dibayar, terutang.
dan pajak terutang • PPn Masukan sama dengan PPN
bernilai nol. Keluaran.
• PPnBM yang dibayar sama
dengan PPnBM terutang.
Ketentuan Umum Restitusi
Pasal 17B, dan PMK No. 191/ PMK 03/ 2007
50

Ketentuan tidak berlaku bagi Jika pemeriksaan


WP mengajukan
WP yang dikenai pemeriksaan bukti permulaan
permohonan
bukti permulaan pidana tidak berlanjut ke
restitusi.
perpajakan. penyidikan atau
penuntutan, atau
Keterlambatan penerbitan WP divonis
Dirjen Pajak
SKPLB menyebabkan WP bebas, WP
melakukan
memperoleh imbalan bunga 2% memperoleh
pemeriksaan.
per bulan imbalan bunga
Keputusan 2% per bulan
diterbitkan dalam selama maksimal
Jika melebihi jangka 12 bulan, 24 bulan sejak 12
jangka maksimal
permohonan dianggap diterima bulan paska
12 bulan, dalam
dan SKPLB diterbitkan permohonan
bentuk SKPKB,
maksimal 1 bulan setelahnya. hingga penerbitan
SKPN, atau
SKPLB. SKPLB.
Penerbitan SKPPKP (Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran)
Pasal 17C Ayat (1), (4), dan (5)

51

Alur Umum Kondisi Khusus

WP dengan kriteria tertentu Paska pengembalian


mengajukan permohonan. pendahuluan, pemeriksaan
dapat dilakukan dalam jangka
Dirjen Pajak melakukan 5 tahun.
penelitian. Jika diketemukan pajak
kurang bayar, diterbitkan
SKPPKP diterbitkan SKPKB.
maksimal 3 bulan untuk PPh
dan 1 bulan untuk PPN, sejak WP wajib melunasi, ditambah
permohonan diterima. sanksi kenaikan 100%.
Penagihan, Keberatan, dan
Banding
52
Dasar Penagihan Pajak
Pasal 18 Ayat (1)
53

ST
P
SKPKB
SKPKBT
SK Pembetulan
SK Keberatan
Putusan Banding
Putusan Peninjauan Kembali
Sebab Pengenaan Bunga Penagihan
Pasal 19
54

Pajak terutang berdasar SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan,


SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan
Kembali.
• Dikenakan sejak jatuh tempo pembayaran hingga saat pembayaran atau
penerbitan STP.

Pajak terutang akibat izin pengangsuran atau penundaan


pembayaran.

Kekurangan pembayaran akibat izin penundaan pelaporan


SPT Tahunan.
• Dikenakan sejak jatuh tempo pelaporan umum hingga saat pembayaran.

Nominal bunga adalah 2% per bulan.


Bagian bulan dihitung sebagai 1 bulan penuh.
Penagihan dengan Surat Paksa
Pasal 20
55

Surat Paksa diterbitkan untuk Pengecualian Penagihan seketika dan


menagih pajak akibat STP, diberikan sekaligus adalah tindakan
SKPKB, SKPKBT, SK melalui penagihan pajak yang
Pembetulan, SK Keberatan, penagihan dilaksanakan oleh juru sita
Putusan Banding, dan Putusan seketika dan pajak kepada penanggung
Peninjauan Kembali yang tidak sekaligus pajak tanpa menunggu tanggal
dibayar sesuai jangka waktu. apabila: jatuh tempo pembayaran .

Penanggung Penanggung
Penanggung
pajak yang pajak Penanggung
pajak disita
berniat atau mengalihkan pajak Badan usaha
hartanya oleh
akan barang dimiliki menyiratkan dibubarkan
pihak ketiga,
meninggalkan untuk perubahan negara.
atau terancam
Indonesia untuk mengecilkan bentuk usaha.
pailit.
selamanya. kegiatan usaha.
Penanggung Pajak
Pasal 1 Angka (28) dan Pasal 32 Ayat (4)
56

Merupakan pihak yang bertanggung jawab atas


pembayaran pajak.

Meliputi:
• Orang Pribadi
• Badan
• Wakil yang menjalankan hak dan memenuhi
kewajiban WP.
• Orang yang secara nyata berwenang menentukan
kebijakan perusahaan, meskipun bukan pengurus.
Hak Mendahulu
Pasal 21 Ayat (1), (2), dan (3)
57

Negara memiliki hak Hak mendahulu tidak


mendahulu atas barang berlaku atas:
• Biaya perkara semata
milik penanggung mata akibat
pajak, akibat tagihan penghukuman melelang
pajak yang meliputi: barang.
• Pokok pajak. • Biaya yang telah
• Sanksi administrasi, dikeluarkan untuk
meliputi: menyelamatkan barang
• Bunga. terlelang.
• Denda. • Biaya perkara semata -
• Kenaikan. mata akibat pelelangan
• Biaya penagihan pajak. dan penyelesaian
warisan.
Penyebab Hilangnya Hak Mendahulu
Pasal 21 Ayat (4), dan (5)
58

Hak mendahulu hilang setelah


lewat batas 5 tahun sejak
penerbitan STP, SKPKB, SKPKBT,
SK Pembetulan, SK Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali.

Jangka waktu dihitung sejak:


• Penerbitan Surat Paksa.
• Pemberitahuan Surat Paksa, apabila
diberitahukan secara resmi.
• Batas akhir penundaan, apabila diberikan
penundan pembayaran.
Gugatan WP atau Penanggung Pajak
Pasal 23 Ayat (2)
59

WP dapat mengajukan gugatan kepada


badan peradilan pajak terhadap:
Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, atau pengumuman Lelang.
Keputusan pencegahan terkait penagihan pajak.
Keputusan terkait pelasanaan keputusan perpajakan,
selain ditetapkan Pasal 25 Ayat (1) dan Pasal 26.
Ketidaksesuaian perosedur penerbitan Surat Ketetapan
Pajak atau Surat Keputusan Keberatan.
Penghapusan Piutang Pajak
Pasal 24, dan PMK No. 68/ PMK.03/ 2012
60

• Berlaku atas STP, SKPKB, SKPKBT, Surat


Asal Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), Surat
Penghapusan Ketetapan Pajak (SKP), atau Surat Ketetapan Pajak
Tambahan (SKPT).

• WP tidak dapat diketemukan.


• Hak penagihan daluarsa.
WP yang • Dokumen dasar penagihan tidak diketemukan.
piutangnya • Hak penagihan tak dapat dilaksanakan, atas
dihapuskan. pertimbangan Menkeu.
• Khusus WP OP, WP meninggal dunia tanpa warisan.
• Khusus WP Badan, WP bubar, terlikuidasi, atau pailit.
Pengajuan Keberatan
Pasal 25 Ayat (1), (5), (7), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007
61
WP dapat mengajukan keberatan hanya
kepada Dirjen Pajak atas:
• SKPKB
• SKPKBT
• SKPLB
• SKPN
• Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga.

Implikasi pengajuan keberatan meliputi:


• Ditangguhkannya jangka waktu pelunasan pajak yang ditetapkan
Surat Keputusan terkait selama 1 bulan.
• Jumlah pajak ditangguhkan tidak dianggap sebagai utang pajak.
• WP akan menerima tanda bukti penerimaan Surat Keberatan dalam
bentuk:
• Tanda terima yang dibuat pegawai Ditjen Pajak.
• Resi pengiriman pos tercatat.
Syarat Pengajuan Surat Keberatan
Pasal 25 Ayat (2), (3), (4), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007
62

Surat ditulis dalam Bahasa Indonesia.

Memuat jumlah pajak terutang atau dipotong atau dipungut


atau jumlah rugi menurut penghitungan WP.
Jika syarat
tidak Memuat alasan – alasan yang jelas.
dipenuhi, Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak pengiriman
Surat SKP atau tanggal pemotongan atau pemungutan, kecuali
Keberatan terdapat (force majeur).
tidak akan
dipertim- Satu Surat Keberatan untuk satu jenis pajak dan satu tahun
bangkan. pajak.
Khusus untuk keberatan atas SKP, WP wajib telah
membayar minimal sejumlah pajak terutang yang disetujui
dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan.
Hak WP Atas Pengajuan Keberatan
Pasal 25 Ayat (6), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007
63

Dasar Pengenaan
Pajak.

WP berhak meminta
dan Dirjen Pajak wajib
memberikan
keterangan atas:
Dasar Pemotongan
Dasar
atau Pemungutan
Penghitungan Rugi.
Pajak.
Penyelesaian Surat Keberatan
Pasal 26 Ayat (1), (2), (3), dan (5)
64

Maksimal 12
bulan sejak
penerimaan Surat Sebelum
Keberatan, Dirjen penerbitan Apabila jangka
Pajak wajib keputusan, WP waktu terlewati,
membuat dapat Surat Keberatan
keputusan, yang menyampaikan dianggap
berupa: bukti tambahan diterima.
• Menerima atau penjelasan.
seluruhnya.
• Menerima
sebagian.
• Menolak.
• Menambah jumlah
pajak terutang.
Sanksi Terkait Penyelesaian Keberatan
Pasal 25 Ayat (9), dan (10)
65

Sanksi tidak berlaku jika


WP mengajukan
permohonan banding.

Apabila pengajuan keberatan ditolak


atau diterima sebagian, WP dikenai
sanksi denda 50% dari selisih pajak
terutang berdasar Keputusan
Keberatan dan pajak yang telah
dibayar.
Pembuktian Ketidakbenaran
SKP Secara Jabatan
Pasal 26 Ayat (4)

66

Maka WP wajib
Apabila WP mengajukan membuktikan
keberatan atas SKP yang ketidakbenaran
ditetapkan secara jabatan SKP.
akibat:
• WP tidak menyampaikan
SPT Tahunan dan telah
ditegur.
• WP tidak memenuhi Jika
kewajiban pembukuan pembuktian
• WP menghalangi pemeriksa tidak diberikan,
memasuki tempat tertentu. maka keberatan
ditolak.
Pengajuan Banding
Pasal 27
67

WP hanya dapat mengajukan banding atas Keputusan Keberatan kepada


badan peradilan pajak di lingkungan PTUN,
Diajukan dengan syarat:
maksimal
Permohonan ditulis 3 bulan sejak Dilampiri salinan
Disertai alasan
dalam Bahasa penerimaan Surat Surat Keputusan
yang jelas.
Indonesia. Keputusan Keberatan.
Keberatan.

Sebagai
Jangka waktu pelunasan pajak terkaitimplikasi banding:
Jumlah pajak terutang bukan merupakan
ditangguhkan hingga 1 bulan setelah
utang pajak.
penerbitan Putusan Banding.
Apabila permohonan ditolak atau diterima sebagian, WP dikenai sanksi
denda 100% dari selisih pajak terutang menurut Putusan Banding dan
pajak yang telah dibayar.
Imbalan Bunga Atas Keberatan, Banding, atau Peninjauan Kembali
Pasal 27A Ayat (1), dan PMK No. 40/ PMK.03/ 2005

68

Apabila keberatan, banding


Maka WP berhak atas
atau peninjauan kembali
pengembalian kelebihan
diterima sebagian atau
pembayaran, ditambah
seluruhnya, sedemikian
bunga 2% per bulan selama
hingga pajak yang telah
maksimal 24 bulan.
dibayar bersifat lebih bayar.

Jangka waktu dihitung hingga penerbitan Surat


Keputusan Keberatan, Banding, atau Peninjauan
Kembali sejak:
• Pembayaran yang menyebabkan lebih bayar, untuk SKPKB dan SKPKBT
sebagai objek.
• Penerbitan SKPN dan SKPLB.
Imbalan Bunga Atas Surat Keputusan
Pasal 27A Ayat (1a)
69

Surat Keputusan Imbalan bunga


penyebab pajak lebih dihitung hingga
bayar meliputi: penerbitan Surat
Keputusan, sejak:
• Surat Keputusan
Pembetulan • Saat pembayaran
• Surat Keputusan penyebab lebih
Pengurangan bayar, terkait
Ketetapan Pajak SKPKB, SKPKBT,
• Surat Keputusan atau STP.
Pembatalan • Penerbitan SKPN
Ketetapan Pajak atau SKPLB.
Imbalan Bunga Atas Sanksi Administrasi
Pasal 27A Ayat (2) dan (3), dan PMK No. 40/ PMK.03/ 2005
70

Imbalan didasarkan
• Denda (Pasal atas Surat Keputusan
14 Ayat (4)) yang mengikuti Putusan
• Bunga (Pasal Keberatan, Banding,
19 Ayat (1)) atau Peninjauan
Kembali yang meliputi:
Imbalan bunga
diberikan atas • Surat Keputusan
pembayaran lebih Pengurangan Sanksi
sanksi administrasi Administrasi.
berupa: • Surat Keputusan
Penghapusan Sanksi
Administrasi.
Pembukuan, Pemeriksaan,
& Ketentuan Khusus
71
Pembukuan
Pasal 1 Angka (27)
72

Pembukuan merupakan
proses pencatatan secara Pembukuan
teratur untuk mengumpulkan ditutup dengan
data dan informasi keuangan penyusunan
yang meliputi: laporan
• Harta. keuangan yang
• Kewajiban. meliputi:
• Modal. • Neraca.
• Penghasilan dan biaya. • Laporan laba
• Harga perolehan dan penyerahan rugi.
barang atau jasa.
Kewajiban Pembukuan
Pasal 28 Ayat (1) dan (2)
73

Subjek yang wajib melaksanakan pembukuan,


meliputi:
• WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas.
• WP Badan.

Subjek wajib melaksanakan pencatatan sebagai


pengganti pembukuan, meliputi:
• WP OP yang diizinkan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Netto (NPPN).
• WP OP yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas.
Syarat Pembukuan
Pasal 28 Ayat (3), (4), (5) dan (7)
74

Mencerminkan
Harus memperhatikan Diselenggarakan di
keadaan atau kegiatan
itikad baik. Indonesia.
usaha sebenarnya.

Menggunakan huruf Menggunakan angka Menggunakan satuan


latin. arab. mata uang rupiah.

Minimal terdiri dari


Diselenggarakan catatan mengenai harta,
Menggunakan Bahasa
dengan stelsel akrual kewajiban, modal,
Indonesia atau Bahasa
atau stelsel kas secara penghasilan dan biaya,
Inggris. serta penjualan dan
taat asas.
pembelian.
Syarat Perubahan Tahun Buku
atau Metode Pembukuan
Pasal 28 Ayat (6)

75

Perubahan yang dapat Syarat yang harus


dilakukan meliputi: dipenuhi:

• Tahun buku. • Memperoleh persetujuan


• Metode pembukuan, seperti: Dirjen Pajak.
• Pengakuan penghasilan dan • Diajukan sebelum dimulainya
biaya. tahun buku dengan disertai
• Penyusutan aset tetap. alasan perubahan.
• Penilaian persediaaan.
Pembukuan dalam Bahasa
dan Mata Uang Asing
Pasal 28 Ayat (8), dan PMK No. 24/ PMK.03/ 2012

76

• WP dalam rangka PMA.


Memerlukan •
izin Menkeu, BUT
apabila • WP terdaftar di bursa efek LN.
dilakukan oleh • KIK yang menerbitkan reksadana
WP sebagai berdenominasi dollar AS.
berikut: • WP yang berafiliasi dengan perusahaan
induk di luar negeri.

Memberitahukan
secara tertulis • WP dalam rangka kontrak karya.
kepada KPP • WP Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
setempat, apabila
dilakukan oleh:
Pencatatan
Pasal 28 Ayat (9), PMK No. 197/ PMK.03/ 2007
77

Peredaran
atau
penerimaan
bruto usaha.

Pencatatan Penghasilan
Harta dan merupakan
Kewajiban bruto dari luar
pengumpulan usaha.
data secara
teratur tentang:
Penghasilan Penghasilan Pencatatan dipergunakan
dikenai PPh bukan objek sebagai dasar penentuan
final. pajak.
jumlah pajak terutang.
Syarat Pencatatan
a

PER No. 4/ PJ./ 2009

78

Pencatatan dilaksanakan berdasar stelsel kas.

Jangka waktu pencatatan meliputi 12 bulan,


sejak tanggal 1 Januari hingga 31 Desember.

Pencatatan dilaksanakan secara kronologis dan


sistematis sesuai urutan tanggal.

Pencatatan dilaksanakan dalam Bahasa


Indonesia dan mata uang rupiah.
Didukung dengan dokumen yang menjadi
dasar penghitungan yang disimpan minimal
untuk jangka 10 tahun.
Penyimpanan Buku, Catatan, Dokumen
Pasal 28 Ayat (11)
79

Penyimpanan selama 10 tahun di Penyimpanan wajib


Indonesia wajib dilakukan atas dasar dilakukan oleh:
pembukuan, meliputi: • WP OP, di tempat kegiatan
• Buku usaha atau tempat tinggal.
• Catatan • WP Badan, di tempat
• Dokumen kedudukan.
• Hasil pengolahan data pembukuan yang dikelola
secara elektronik atau online.
Pemeriksaan
Pasal 1 Angka (25), dan Pasal 29 Ayat (1)
80

Merupakan serangkaian kegiatan


menghimpun dan mengolah data,
keterangan, atau bukti secara
objektif dan profesional berdasar
standar tertentu, dengan tujuan:

Menguji
Melaksanakan
kepatuhan
tujuan lain sesuai
pemenuhan
peraturan
kewajiban
perundangan.
perpajakan.
Tujuan Lain Pemeriksaan
Penjelasan Pasal 29 Ayat (1)
81

Pengukuhan atau Apabila WP


Pemberian NPWP Penghapusan
pencabutan mengajukan
secara jabatan. NPWP.
pengukuhan PKP. keberatan.

Pengumpulan Pencocokan data


Penentuan WP di Penentuan tempat
bahan penyusunan dan alat
lokasi terpencil. terutang PPN.
NPPN. keteranga.

Pemenuhan
Pemeriksaan
Penentuan saat permintaan
terkait penagihan
mulai berproduksi. informasi negara
pajak.
mitra P3B.
Kewajiban WP Terperiksa
Pasal 29 Ayat (3), dan (4)
82

Kewajiban WP terperiksa meliputi:

Memberikan
Memperlihatkan
kesempatan
atau Memberikan
memasuki
meminjamkan keterangan yang
tempat atau
buku, catatan, diperlukan
ruangan yang
atau dokumen.
dipandang perlu.

Kewajiban WP untuk merahasiakan informasi terkait


pembukuan ditiadakan atas kepentingan pemeriksaan.
Pemeriksaan dan Penyegalan
Pasal 29 Ayat (2), Pasal 30, dan PMK No. 198/ PMK.03/ 2007
83

Pemeriksa harus memiliki


dan memperlihatkan
kepada WP terperiksa: Penyegelan dilakukan jika:
• Tanda pengenal pemeriksa. • WP tidak memberi kesempatan kepada
• Surat perintah pemeriksaan. pemeriksa untuk memasuki objek penyegelan.
• WP atau pegawainya tidak memberi bantuan
guna kelancaran pemeriksaan.
• WP atau kuasa tidak berada di tempat
saat pemeriksaan.
Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (1), dan (4)
84

Pengurus, bagi WP Badan, atau:


• Kurator, khusus untuk WP dinyatakan pailit.
• Orang atau badan pelaksana pemberesan, khusus untuk WP
dalam pembubaran.
• Likuidator, khusus untuk WP dalam likuidasi.
Wakil Warisan Belum Terbagi
• Ahli waris.
• Pelaksana wasiat atau pengurus harta peninggalan.
Wali atau pengampu, bagi anak yang belum dewasa atau
orang dalam pengampuan.

Kuasa Wajib Pajak, bagi WP secara umum.


Tanggung Jawab Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (2)
85

Bertanggung jawab secara pribadi atau


secara renteng atas pembayaran pajak.

Tidak bertanggung jawab,


apabila dapat membuktikan
dan meyakinkan Dirjen Pajak
bahwa wakil wajib pajak tidak
mungkin dibebani tanggung
jawab.
Kuasa Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (3), (3A) dan86PMK No. 22/ PMK.03/ 2008

WP OP atau Badan dapat Syarat bagi Kuasa:


menunjuk seorang Kuasa • Memiliki NPWP.
• Telah melaporkan SPT
untuk menjalankan hak
Tahunan PPh.
dan memenuhi kewajiban • Menguasai ketentuan
perpajakan, melalui Surat perpajakan.
Kuasa Khusus. • Memiliki Surat Kuasa
Khusus.
• Memiliki Surat Izin
Praktik, bagi Kuasa
Suart Kuasa Khusus konsultan pajak.
bersifat tidak dapat • Memiliki Brevet atau
ijazah pendidikan formal,
dilimpahkan. bagi Kuasa non
konsultan pajak.
Pengungkapan Rahasia oleh Pejabat
Pasal 34
87

Pejabat atau tenaga ahli perpajakan dilarang


mengungkapkan rahasia WP, kecuali apabila:

Pejabat berperan sebagai saksi atau saksi ahli


dalam pengadilan.

Diberikan sebagai keterangan kepada pejabat


lebaga atau instansi pemeriksa keuangan negara.

Atas izin tertulis Menkeu:


• Diberikan untuk kepentingan negara.
• Diberikan untuk pemeriksaan perkara pidana atau perdata atas
permintaan hakim.
Pihak Lain yang Berhak Atas Keterangan Pejabat atau Tenaga Ahli
Pasal 34 Ayat (2a), dan KMK No. 539/ KMK.04/ 2000

88

Pihak lain yang berhak • Pejabat dari lembaga


merupakan pejabat yang negara (BPK).
berwenang melakukan
• Pejabat dari instansi
pemeriksaan keuangan
negara, meliputi: pemerintah (BPKP).

Pihak lain bersangkutan • Nama Wajib Pajak.


wajib menunjukkan surat • Keterangan yang
tugas yang menyebutkan: hendak diketahui.
Lingkup Pejabat Pemberi Keterangan
Pasal 34, KMK No. 510/ KMK.03/ 2007
89

Dirj
en
Direktur DJP

Kepala Kanwil

Kepala KPP
Kepala Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan
Pajak
Kepala Kantor Pelayanan PBB

Tenaga Ahli yang Ditunjuk Dirjen Pajak


Peniadaan Kewajiban Merahasiakan
oleh Pihak Ketiga
Pasal 35

90

Keterangan atau
bukti terkait WP • Permintaan tertulis Menkeu kepada bank.
• Permintaan tertulis Dirjen Pajak kepada:
yang dikenai • Akuntan publik.
pemeriksaan, • Notaris.
penagihan, atau • Konsultan pajak.
penyidikan • Kantor administrasi.
• Pihak ketiga lain.
pidana • Sebagai implikasi permintaan tersebut, kewajiban
perpajakan wajib merahasiakan oleh pihak ketiga menjadi
diberikan, ketika ditiadakan.
terdapat:
Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan
Ketetapan Pajak
Pasal 36, dan PMK No. 21/ PMK.03/ 2008

91

Atas jabatan atau permohonan WP, Dirjen


Pajak berwenang.
Membatalkan hasil
Mengurangkan atau pemeriksaan berikut Surat
Mengurangkan atau Ketetapan Pajaknya atas
menghapuskan
membatalkan pemeriksaan yang
sanksi administrasi
Ketetapan Pajak dan dilaksanakan tanpa:
akibat kekhilafan
STP yang tidak
atau bukan karena • Penyampaian Surat Pemberitahuan
benar. Hasil Pemeriksaan.
kesalahan WP.
• Pembahasan akhir hasil
pemeriksaan bersama WP.
Permohonan WP Atas Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan Ketetapan Pajak
Pasal 36, dan PMK No. 21/ PMK.03/ 2008

92
• Syarat pengajuan permohonan meliputi:
• WP tidak sedang mengajukan keberatan.
• Satu permohonan berlaku untuk satu Ketetapan Pajak.
• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia ke KPP setempat.
• WP telah melinasi pajak terutang.
• Surat permohonan ditandatangani sendiri atau oleh Kuasa.
• Menyebutkan jumlah pajak terutang menurut WP disertai alasan yang jelas
dan meyakinkan.
• Permohonan dapat diajukan 2 kali, kecuali untuk permohonan pembatalan
Surat Ketetapan Pajak akibat hasil pemeriksaan, yang hanya dapat diajukan 1
kali.

• Dirjen Pajak memberikan putusan maksimal dalam jangka 6 bulan, atau


permohonan dianggap diterima.
Sanksi Bagi Petugas Pajak
Pasal 36A
93

Sanksi sesuai peraturan perundangan, apabila:


• Petugas menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai ketentuan, akibat kelalaian
atau kesengajaan.
Pengaduan ke unit internal Kemenkeu hingga sanksi pidana, apabila:
• Petugas bertindak di luar kewenangan secara sengaja.
Pidana Pasal 368 KUHP, apabila:
• Petugas mengancam atau memeras WP.
Pidana Pasal 12 UU Tipikor, apabila:
• Petugas memaksa orang lain memberikan atau mengerjakan sesuatu, memberikan
atau menerima pembayaran, bagi diri petugas.
Tidak dituntut secara pidana atau perdata, apabila:
• Pelaksanan tugas didasari iktikad baik dan sesuai peraturan perundangan.
Kode Etik Pegawai Pajak
Pasal 36B
94

Kode etik yang wajib dipatuhi pegawai Ditjen Pajak


berdasar kepada:
Peraturan Menkeu No. 1/ PM.3/ 2007

Pelanggaran kode etik dapat dikenai:


• Sanksi moral secara terbuka atau tertutup.
• Hukuman disiplin.

Pengawasan pelaksanaan dan penampungan


pengaduan pelanggaran dilaksanakan oleh Komite
Kode Etik
Ketentuan Pidana dan
Penyidikan
95
Lingkup Pidana Perpajakan
96

Pengulangan
Percobaan
Pidana Akibat Kealpaan
Pidana Akibat Kesengajaan
Pidana
Pidana Akibat Kealpaan WP
Pasal 38, dan Pasal 43 Ayat (1)
97

WP akibat kealpaannya Pidana dikenakan


dapat menimbulkan apabila perbuatan
kerugian negara melalui dilakukan bukan
perbuatan berikut: pertama kalinya, dalam
bentuk:
• Tidak menyampaikan • Denda, minimal 1
SPT. kali, maksimal 2 kali
• Menyampaikan SPT pajak yang kurang
secara tidak benar. atau tidak dibayar.
• Kurungan, minimal 3
bulan, maksimal 1
tahun.
Bentuk Pidana Akibat Kesengajaan WP (A)
Pasal 39 Ayat (1)
98

WP tidak mendaftar
untuk memperoleh WP menyalahgunakan
WP tidak melaporkan
NPWP atau NPWP atau status
SPT.
dikukuhkan sebagai PKP
PKP.
WP memperlihatkan
WP melaporkan SPT WP menolak buku, catatan atau
secara tidak benar dilakukannya dokumen palsu atau
atau tidak lengkap. pemeriksaan. tidak sesuai
kebenaran.
WP tidak WP tidak menyimpan
menyelenggarakan WP tidak menyetorkan
buku, catatan, dan
pembukuan atau pajak yang telah
dokumen dasar
pencatatan, atau tidak dipotong atau
memperlihatkan buku, pembukuan atau
dipungut.
catatan, dan dokumen. pencatatan.
Sanksi Pidana Akibat Kesengajaan WP,
Berikut Pengulangannya (A)
Pasal 39 Ayat (1), dan (2)

99

Sanksi berlaku pula bagi wakil, kuasa, dan pegawai WP, atau pihak lain yang
menyuruh, turut serta, mengajurkan, atau membantu tindak pidana.

Denda, minimal 2
Penjara, minimal 6
kali, maksimal 4 kali
bulan, maksimal 6
pajak yang kurang
tahun.
atau tidak dibayar.

Pengulangan tindak pidana sebelum 1 tahun sejak selesainya sanksi terakhir,


pelanggar pengenaan sanksi pidana akan dilipatkan 2 kali.
Percobaan Tindak Pidana oleh WP
Pasal 39 Ayat (3)
100

Percobaan tindak pidana mungkin Pihak yang melakukan


dilakukan untuk tujuan percobaan akan dikenai
mengajukan permohonan sanksi pidana berupa:
restitusi, melakukan kompensasi, • Penjara, minimal 6 bulan,
atau mengkreditkan pajak, dalam maksimal 2 tahun.
bentuk: • Denda, minimal 2 kali,
• Penyalahgunaan atau penggunaan maksimal 4 kali dari
jumlah restitusi
tanpa hak atas NPWP dan status PKP. termohonkan,
• Penyampaian SPT secara tidak benar kompensasi, atau
atau tidak lengkap. pengkreditan.
Sanksi berlaku pula bagi wakil, kuasa, dan pegawai WP, atau pihak lain yang
menyuruh, turut serta, mengajurkan, atau membantu percobaan pidana.
Pidana Akibat Kesengajaan WP (B)
Pasal 39A
101

Pihak yang dengan Dikenai sanksi pidana


sengaja melakukan dalam bentuk:
tindakan berikut: • Penjara, minimal 2
• Menerbitkan atau tahun, maksimal 6 tahun.
menggunakan faktur, • Denda, minimal 2 kali,
bukti potongan, atau maksimal 6 kali dari
pungutan, atau setoran jumlah pajak dalam
pajak, tidak berdasar faktur atau bukti terkait.
transaksi sebenarnya.
Sanksi berlaku pula bagi wakil,
• Menerbitkan faktur pajak
kuasa, dan pegawai WP, atau
tanpa dikukuhkan pihak lain yang menyuruh, turut
sebagai PKP. serta, mengajurkan, atau
membantu tindak pidana.
Daluarsa Pidana Perpajakan
Pasal 40
102

Tindak pidana perpajakan tidak dapat dituntut setelah


lampau 10 tahun sejak:

 Saat terutangnya pajak.


 Berakhirnya masa bagian tahun atau tahun pajak.
Pidana oleh Pejabat
Pasal 41
103

Akibat kealpaan, tidak


menjaga kerahasiaan Wajib
Pajak.
Atas aduan pihak • Dikenai pidana kurungan
yang dilanggar maksimal 1 tahun dan denda
kerahasiaannya, maksimal Rp 25.000.000,00.
pejabat
perpajakan dapat Secara sengaja, tidak
dikenai pidana menjaga kerahasiaan Wajib
apabila: Pajak.
• Dikenai pidana kurungan
maksimal 2 tahun dan denda
maksimal Rp 50.000.000,00.
Penyidikan Pidana Perpajakan
Pasal 1 Angka 31 dan Pasal 44 Ayat (1)
104

Penyidikan adalah
serangkaian tindakan yang
dilakukan penyidik untuk
mencari dan mengumpulkan
bukti yang dapat membuat
terang tindak pidana
perpajakan dan menemukan
tersangkanya.
Penyidik adalah Pejabat
PNS tertentu Ditjen Pajak
yang diberi kewenangan
khusus.
Wewenang Penyidik
Pasal 44 Ayat (2)
105

Menerima, mencari, Meneliti, mencari, dan


Meminta
mengumpulkan dan mengumpulkan
keterangan atau
keterangan terkait WP OP
meneliti keterangan atau Badan berikut
bukti dari WP OP
atau laporan. atau Badan.
perbuatannya.

Memeriksa Meminta Menghentikan atau


buku, bantuan meminta sesorang tinggal
Melakukan
catatan, atau saat pemeriksaan, serta
dokumen
penggeledahan. tenaga memeriksa identitas dan
lain. ahli. bawaannya.

Memanggil seseorang Melakukan


Memotret untuk didengar Menghentikan tindakan lain
seseorang. keterangannya sebagai penyidikan. yang dianggap
tersangka atau saksi. perlu.
Pelaksanaan Penyidikan
Pasal 44 Ayat (3), dan (4)
106

Penyidik Ditjen Pajak:


• Memberitahukan saat dimulainya penyidikan.
• Menyampaikan hasil penyidikan.

Pemberitahuan dan penyampaian


dilaksanakan melalui penyidik pejabat Polisi
Negara RI kepada Jaksa Penuntut Umum.

Penyidik Ditjen Pajak dapat meminta bantuan


oenegak hukum lain dalam pelaksanaan
kewenangan penyidikan.
Pihak Berhak Menghentikan Penyidikan
Pasal 44A, dan 44B
107

• Tidak cukup bukti.


Penyidik Ditjen • Peristiwa bukan merupakan tindak pidana.
Pajak, apabila • Dicapainya daluarsa.
ditemui kondisi: • Tersangka meninggal dunia.

• WP telah melunasi jumlah pajak yang kurang


Jaksa Agung, atau tidak dibayar, ditambah sanksi administrasi
atas permintaan sebesar 4 kali jumlah tersebut.
• Penghentian tersebut dilaksanakan untuk
Menkeu, kepentingan negara.
apabila: • Penghentian diputuskan maksimal 6 bulan sejak
penerimaan permintaan.
Terima Kasih
108

Anda mungkin juga menyukai