Anda di halaman 1dari 35

PERPAJAKAN 2

KETENTUAN UMUM
DAN TATA CARA PERPAJAKAN
BAB 1 - Ketentuan Umum
BAB 2 - NPWP, Pengukuhan PKP, SPT, dan Tata Cara Pembayaran
BAB 3 - Penetapan dan Ketetapan Pajak
BAB 4 - Penagihan Pajak
BAB 5 - Keberatan dan Banding
BAB 6 - Pembukuan dan Pemeriksaan
BAB 7 - Ketentuan Khusus
BAB 8 - Ketentuan Pidana
BAB 9 - Penyidikan
BAB 10 - Ketentuan Peralihan
BAB 11 - Ketentuan Penutup
TAHAPAN WAJIB PAJAK

01 02 03 04

 NPWP/NPPKP  Pemeriksaan  Restitusi  Sengketa Pajak


 Pencatatan/  Penetapan dan  Penagihan Pajak
Pembukuan Ketetapan Pajak
 Pembayaran
 Pelaporan (SPT)

(Self Assessment)
Adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan

*Berdasarkan Pasal 1 a (2) UU KUP


ORANG PRIBADI

PEMBAYAR PAJAK
PEMOTONG PAJAK
PEMUNGUT PAJAK

BADAN
termasuk pula
WARISAN YANG
orang pada
01 04 BELUM TERBAGI
umumnya yang
menggantikan
yang berhak

02 03

tidak tidak
memandang memandang
jenis kelamin usia
sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha
yang meliputi PT, CV, BUMN / BUMD, firma, koperasi, dana
pensiun, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau
organisasi yang sejenis, BENTUK BADAN LAINNYA, termasuk
kontrak investasi kolektif dan BENTUK USAHA TETAP

*Berdasarkan Pasal 1 a (3) UU KUP


1 MENDAFTARKAN DIRI

2 PEMBAYARAN, PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN, &


PELAPORAN PAJAK

3 MEMBERI DATA DALAM HAL DIPERIKSA


1 ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

2 DALAM HAL WAJIB PAJAK DILAKUKAN PEMERIKSAAN

3 UNTUK MENGAJUKAN KEBERATAN, BANDING &


PENINJAUAN KEMBALI

4 HAK-HAK WAJIB PAJAK LAINNYA


NPWP
Sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam
melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya.
FUNGSI
NPWP
1 4 Menjaga
ketertiban &
Identitas WP pengawasan
2 3 administrasi

Memenuhi kewajiban Untuk keperluan


perpajakan yang berhubungan
dengan dokumen
perpajakan
MANFAAT NPWP

TERKAIT DENGAN
1 INSTANSI/PIHAK LAIN

TERKAIT DENGAN
PERPAJAKAN 2
9 (sembilan) digit pertama adalah 71.590.499.1
identitas unik Wajib Pajak

3 (tiga) digit berikutnya adalah 421


kode KPP

3 (tiga) digit terakhir adalah kode 000


status pusat dan cabang.

*Berdasarkan SE - 44/PJ/2015
PERSYARATAN PERSYARATAN
SUBJEKTIF
TERPENUHI OBJEKTIF

Persyaratan yg sesuai persyaratan bagi subjek


dengan ketentuan pajak yg menerima atau
memperoleh penghasilan /
mengenai subjek pajak diwajibkan untuk melakukan
dalam UU PPh 1984 pemotongan/ pemungutan
dan perubahannya. WAJIB PAJAK sesuai dgn ketentuan UU
PPh 1984 dan perubahannya

WAJIB MENDAFTARKAN DIRI UNTUK MEMPEROLEH NPWP


*Berdasarkan UU KUP
SUBJEK
PAJAK
DALAM BUKAN
NEGERI SUBJEK
SUBJEK PAJAK
PAJAK
LUAR
NEGERI
ORANG PRIBADI
Bertempat tinggal di Indonesia,
Berada di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, atau
Dalam suatu tahun pajak berada di
Indonesia dan mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia;
BADAN
Pembentukannya
yang didirikan atau berdasarkan UU;
bertempat kedudukan di
Indonesia; kecuali unit Pembiayaan dan
tertentu dari badan penerimaan tertera
pemerintah yang meme dalam APBN/APBD;
nuhi kriteria: Pembukuan diperiksa
oleh aparat pengawasan
fungsional negara;
WARISAN
yang belum terbagi
sebagai satu kesatuan,
menggantikan yang
berhak.
ORANG PRIBADI

Orang pribadi yang tidak bertempat


tinggal di Indonesia atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan
Badan yang tidak didirikan dan tidak BADAN
bertempat kedudukan di Indonesia, yang :
 menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui BUT di Indonesia atau
 dapat menerima atau memperoleh
penghasilan dari Indonesia tanpa melalui
BUT di Indonesia.
a) kantor perwakilan negara asing;
b) pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau
pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang
diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan
bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan
warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau
memperoleh penghasilan di luar jabatan atau pekerjaannya
tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan
timbal balik
c) …
c) organisasi-organisasi internasional dengan syarat:
1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; dan
2) tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan
pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari
iuran para anggota; (PMK 15/2010)
d) pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional
sebagaimana dimaksud pada huruf c, dengan syarat bukan
warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha,
kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan
dari Indonesia.
USAHA/
PEKERJAAN PEKERJAAN
BEBAS

INVESTASI LAIN-LAIN
SIAPA YANG WAJIB Menjalankan
usaha/
BER-NPWP? pekerjaan bebas
Tidak menjalankan
usaha/
WP ORANG PRIBADI pekerjaan bebas tetapi
penghasilan pada
suatu bulan > PTKP
Wanita Kawin Pisah
WP PEMUNGUT/
Harta
PEMOTONG PAJAK

WP BADAN
WPOP yang menjalankan
1 bulan setelah usaha/pekerjaan bebas
usaha mulai
dijalankan WP Badan

Paling lambat akhir


WPOP yg tidak menjalankan usaha/
bulan berikutnya
pekerjaan bebas tetapi penghasilan
ketika penghasilan
pada suatu bulan > PTKP
>PTKP

Sebelum saat
Terutang PPh WP Pemungut/ Pemotong pajak
PASAL 6
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER-20/PJ/2013
stdtd
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER - 02/PJ/2018
•Wanita kawin hidup terpisah berdasarkan
keputusan hakim
•Wanita kawin secara tertulis melakukan
perjanjian pemisahan penghasilan dan harta
•Wanita kawin suaminya tidak bekerja
•Wanita kawin penghasilan suami dibawah PTKP
KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan WP yang bersangkutan

Dalam hal kegiatan usaha di beberapa tempat, juga wajib


mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi
tempat-tempat kegiatan usaha WP

Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan WP


berada dalam dua atau lebih wilayah kerja KPP,
direktur jenderal pajak dapat menetapkan KPP tempat
WP terdaftar.
KPP KPP KPP WP
BUMN Badora Besar I-II
I-II

KPP KPP
PMA PMB
I-VI
orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun
yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya
PENGUSAHA menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang tidak
berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan
usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau
PENGUSAHA
memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.
KENA PAJAK
jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan brutonya
melebihi Rp4.800.000.000,00
PENGUSAHA
jumlah peredaran bruto dan/atau
KECIL
penerimaan brutonya tidak lebih
dari Rp4.800.000.000,00
*Berdasarkan UU PPN dan PMK 68/PMK.03/2010 stdtd PMK NO : 197/PMK.03/2013
WP OP WP BADAN

Yang memenuhi ketentuan sebagai Pengusaha yang dikenakan


PPN sesuai UU PPN
Wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP
WPOP yang menjalankan
Sblm melakukan usaha/pekerjaan bebas
penyerahan
BKP/JKP
WP Badan

Paling lambat
Pada akhir masa
Pajak berikutnya Pengusaha Kecil
Setelah omzet
> 4,8 M
Diajukan permohonan oleh WP/Ahli Waris apabila WP
WP OP tdk lagi memenuhi persyaratan Objektif dan/subjektif

WP BADAN Dilikuidasi karena penghentian atau penggabungan usaha

BUT Menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia

ATAU
Dianggap perlu oleh Dirjen Pajak karena tidak memenuhi syarat
objektif dan subjektif
Permohonan Max 6 bulan
Penghapusan NPWP untuk WP OP
PEMERIKSAAN
OLEH DJP
Permohonan Max 12 bulan
Pencabutan PKP untuk WP Badan

Apabila jangka waktu telah terlampaui dan KPP tidak menerbitkan


keputusan, permohonan Wajib Pajak dianggap dikabulkan dan KPP
menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan NPWP dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan setelah jangka waktu berakhir
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk
diberikan NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PKP

menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara

denda 2 – 4 kali jumlah


pidana penjara
pajak terutang yang tidak
6 bulan - 6 tahun
atau kurang dibayar
*Berdasarkan Pasal 39 UU KUP

Anda mungkin juga menyukai