ANGGOTA KEL 1 :
MANAJEMEN PERPAJAKAN
HUKUM PAJAK DI
INDONESIA
DARI ISI PASAL TERSEBUT JELAS SEKALI JIKA PASAL 23A MERUPAKAN
SUMBER HUKUM UTAMA DARI PERATURAN-PERATURAN YANG
MENETAPKAN SISTEM DAN TATA CARA SELURUH PERPAJAKAN YANG
BERLAKU DI INDONESIA
DASAR HUKUM KUP
UU RI NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
UU RI NOMOR 9 TAHUN 1994 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU RI NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
UU RI NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UU RI NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
UU RI NOMOR 28 TAHUN 2007 PERUBAHAN KETIGA ATAS UU RI NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
PROF. DR. P.I.A. ANDRIANI • Dipungut oleh negara q.q Pemerintah baik pusat
• “Iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) maupun daerah
terutama oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan dengan tidak mendapat • Pajak dipungut untuk membiayai
prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, pengeluaranpengeluaran pemerintah
yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran umum berhubung dengan tugas
negara menyelenggarakan pemerintahan”
FUNGSI PAJAK
FUNGSI PENERIMAAN (BUDGETAIR)
STELSEL NYATA
STELSEL FIKTIF
STELSEL CAMPURAN
CIRI OFFICIAL ASSESMENT CIRI SELF ASSESMENT
SISTEM PEMUNGUTAN • Besarnya pajak terutang Penentuan besaran pajak
PAJAK dihitung oleh petugas pajak. terutang dilakukan oleh
• Wajib pajak sifatnya pasif wajib pajak itu sendiri.
dalam perhitungan pajak • Wajib pajak berperan aktif
OFFICIAL ASSESSMENT
mereka. dalam menuntaskan kewajiban
SYSTEM • Pajak terutang ada setelah pajaknya mulai dari menghitung,
petugas pajak menghitung membayar, hingga melaporkan
SELF ASSESSMENT pajak yang terutang dan pajak.
SYSTEM menerbitkan surat ketetapan • Pemerintah tidak perlu
pajak. mengeluarkan surat ketetapan
• Pemerintah memiliki hak pajak, kecuali jika wajib pajak
WITHHOLDING penuh dalam menentukan telat lapor, telat bayar pajak
SYSTEM. besarnya pajak yang wajib terutang, atau terdapat pajak
dibayarkan. yang seharusnya wajib pajak
bayarkan namun tidak
dibayarkan.
Pada Withholding System, besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga
yang bukan wajib pajak dan bukan juga aparat pajak/fiskus.
WP Perseorangan/Orang Pribadi
• Wajib mendaftarkan diri pada KPP/KP 4 dimana orang tersebut bertempat tinggal.
Tanggal 10 masa pajak berikutnya, setelah masa 20 hari setelah masa pajak
PPh 23/26
pajak terutang berakhir
PPN dan PPnBM yang Paling lama akhir bulan berikutnya setelah Paling lama akhir bulan
terutang dalam satu masa berakhir masa pajak dan sebelum SPT berikutnya setelah berakhirnya
pajak disampaikan masa pajak
PERTAMA KEDUA
Bagi WP PPh untuk melaporkan Bagi PKP adalah untuk mempertanggung jawabkan
mempertanggung jawabkan perhitungan perhitungan jumlah PPN dan PPNbm yang
jumlah pajak yang sebenernya terutang dan sebenarnya terutang untuk melaporkan:
untuk melaporkan: -pengkreditan pajak masukan terhadap pajak
-penghasilan yang merupakan obyek pajak keluaran
dan bukan obyek pajak -pembayaran atau pelunasan pajak yang telah
-harta dan kewajiban dilaksanakan sendiri oleh PKP atau melalui
-penyetoran dan pemotong atau pemungut pihak lain dalam satu masa pajak
pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1
masa pajak
TEMPAT PENGAMBILAN SPT
KEBERATAN DAN
BANDING
PERPAJAKAN
PERPAJAKAN