Anda di halaman 1dari 121

KUP

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Lucky Audrian
Pembedaan Hukum Pajak

HUKUM PAJAK

HUKUM FORMAL HUKUM MATERIAL


- UU KUP - UU PPh - UU BPHTB
- UU PPSP - UU PPN/PPn BM - UU Bea
- UU PBB Meterai
- UU PDRD
PERPAJAKAN DI INDONESIA

Official Assessment System

Menghitung Pajak Sendiri (MPS) UU No. 8 Tahun 1967


Menghitung Pajak Orang (MPO) PP No.11 Tahun 1967

Reformasi Perpajakan 1983

Self Assessment System


PERPAJAKAN DI INDONESIA
Sistem Pemungutan Pajak
Wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terhutang ada pada pihak
aparat pajak.
Official Assessment
1983 Wajib pajak bersifat pasif.
System
Hutang pajak timbul setelah dikeluarkan
Surat Ketetapan Pajak oleh aparat pajak.
Wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terhutang ada pada wajib pajak
sendiri.
Self Assessment
1983 Wajib pajak aktif.
System
Pihak aparat perpajakan tidak ikut
campur melainkan hanya mengawasi.
kewenangan untuk menentukan besarnya
pajak terhutang ada pada pihak ketiga
Withholding system yang bukan wajib pajak dan bukan aparat
pajak
Fase Fase self Fase Fase Fase
timbulnya assessment Pengawasa Sengketa Penyelesai
hak dan an
n
kewajiban Sengketa
Ber-NPWP Pengadilan
Berlakunya & PKP Pemeriksaan Pajak
UU Keberatan

BANDING S
Pembukuan E
L
Ketetapan Surat Kep. E
Menyampai-
Hak dan Pajak Keberatan S
kan SPT
kewajiban A
PUTUSAN
I
Diperiksa ? Setuju? Setuju? BANDING
Tidak Tidak
5 Th Ya Ya
Ya
Tidak
PERSYARATAN PERSYARATAN
SUBJEKTIF OBJEKTIF

WAJIB PAJAK

Wajib mendaftarkan diri


untuk memperoleh NPWP
Persyaratan subjektif

adalah persyaratan yang sesuai dengan


ketentuan mengenai subjek pajak dalam
Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984
dan perubahannya.
Persyaratan objektif

adalah persyaratan bagi subjek pajak yang


menerima atau memperoleh penghasilan
atau diwajibkan untuk melakukan
pemotongan/pemungutan sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Pajak
Penghasilan 1984 dan perubahannya.
Pembagian
Subjek Pajak

Subjek Pajak Subjek Pajak Bukan


Dalam Negeri Luar Negeri Subjek Pajak
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI
a. orang pribadi yang :
- bertempat tinggal di Indonesia,
- berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan, atau
- dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia;
b. badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia;
kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
- pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
- penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah; dan
- pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara;
c. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan,
menggantikan yang berhak.
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
 orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau
berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan,
 badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan
di Indonesia, yang :

menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui


BUT di Indonesia atau
dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia tanpa melalui BUT di Indonesia.
Wajib Pajak
orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak,
dan pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
NPWP

Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor


yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas Wajib
Pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya.
FUNGSI NPWP

• sebagai identitas WP
• menjaga ketertiban dan pengawasan administrasi
• untuk keperluan yang berhubungan dengan
dokumen perpajakan
• memenuhi kewajiban-kewajiban perpajakan
Manfaat NPWP

- Mendapatkan pelayanan dari instansi/pihak lain mis :


- Transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan
- Pengajuan kredit ke bank

- Tahun 2009, tidak bayar Fiskal Luar Negeri dan tdk


dikenakan tarif yg lebih tinggi seperti tabel di bawah
ini :
Jenis Pot/Put Tarif Non-NPWP
dibandingkan Tarif NPWP
Pasal 21 20% lebih tinggi
Pasal 22
Pasal 23
100% lebih tinggi
100% lebih tinggi
Orang Pribadi

Menjalankan usaha/
pekerjaan bebas

Tidak menjalankan usaha/


WPOP pek bebas tapi penghasilan
pd suatu bulan > PTKP

Wanita Kawin Pisah Harta


Contoh Kewajiban ber-NPWP atas
Wajib Pajak yang tempat kegiatan usahanya
berbeda dengan tempat tinggal
Kapan mendaftar (NPWP)
WPOP yang menjalankan
1 bulan setelah usaha/pekerjaan bebas
Saat usaha
Mulai dijalankan
WP Badan

Paling lambat
Pada akhir bln WPOP yg tdk menjalankan
Berikutnya pengh usaha/pek bebas tapi peng
Telah melebihi sd suatu bulan > PTKP
PTKP

Sebelum saat WP Pemungut/


Terutang PPh Pemotong pajak
Kapan melaporkan usaha
(Pengukuhan PKP)
Sblm melakukan WPOP yang menjalankan
penyerahan usaha/pekerjaan bebas
BKP/JKP

WP Badan
Paling lambat
Pada akhir masa
Pajak berikutnya Pengusaha Kecil
Setelah omzet
> 4.8M
Contoh
• PT ABC bergerak dalam bidang perdagangan barang elektronik sejak 2 Januari
2014 terdaftar sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama Sunter. Peredaran bruto
selama tahun 2014 sbb

Bulan Peredaran Bruto Bulan Peredaran Bruto


Januari 1.000.000.000 Juli 1.000.000.000
Februari 1.000.000.000 Agustus 1.000.000.000
Maret 1.000.000.000 September 1.000.000.000
April 1.000.000.000 Oktober 1.000.000.000
Mei 1.000.000.000 Nopember 1.000.000.000
Juni 1.000.000.000 Desember 1.000.000.000
 Kapan paling lama PT ABC harus melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
pengusaha kena pajak?
 Jika PT ABC tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP kemudian
KPP Pratama Sunter mengukuhkan PT ABC sebagai PKP secara jabatan sejak
masa pajak apa dapat diterbitkan SKP dan/STP?
Tempat Pendaftaran NPWP
• KPP YANG WILAYAH KERJANYA
MELIPUTI TEMPAT TINGGAL ATAU
TEMPAT KEDUDUKAN WP YBS.

• DALAM HAL KEGIATAN USAHA DI


BEBERAPA TEMPAT, JUGA WAJIB
MENDAFTARKAN DIRI KE KPP
YANG WILAYAH KERJANYA
MELIPUTI TEMPAT-TEMPAT
KEGIATAN USAHA WP;

• DALAM HAL TEMPAT TINGGAL


ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WP
BERADA DALAM DUA ATAU LEBIH
WILAYAH KERJA KPP, DIREKTUR
JENDERAL PAJAK DAPAT
MENETAPKAN KPP TEMPAT WP
TERDAFTAR.
Penghapusan NPWP/PKP
P.L 6 bulan untuk
Permohonan WP OP
Penghapusan
NPWP
P.L 12 bulan untuk
WP Badan
Pemeriksaan
oleh DJP

Permohonan
Pencabutan Paling lambat
PKP 6 bulan

atau

Penghapusan NPWP/PKP
Dapat dilakukan secara jabatan
Syarat NPWP dapat dihapus

 Diajukan permohonan oleh WP/Ahli


WPOP Waris apabila WP tdk lagi memenuhi
persyaratan Objektif dan/subjektif

Dilikuidasi karena penghentian atau


WP Badan penggabungan usaha

Menghentikan kegiatan usahanya


BUT di Indonesia

Atau ….
Dianggap perlu oleh Dirjen Pajak
Krn tdk memenuhi syarat
Objektif dan subjektif
WPOP
WP Badan dan BUT
Penerbitan NPWP dan PKP secara Jabatan

WP telah menenuhi persyaratan


objektif dan subjektif namun
tidak mau mendaftar
NPWP dan/atau
pengukuhan PKP
secara Jabatan
Pengusaha yang dikenai PPN
namun tidak melaporkan
usahanya

Kewajiban perpajakan bagi WP tersebut dimulai sejak saat WP memenuhi


persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, paling lama 5 tahun sebelum
diterbitkannya NPWP dan/atau dikukuhkannya sebagai PKP.
SANKSI
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP
atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

menimbulkan kerugian pada


pendapatan negara

denda 2 – 4 kali jumlah


pidana penjara
pajak terutang yang tidak
6 bulan - 6 tahun atau kurang dibayar
*Berdasarkan Pasal 39 UUKUP
Latihan 1
1. Raihan, S.E., Ak. (Bertempat tinggal di Jl. Buntu IV Nomor 27,
Serpong) adalah Karyawan PT PARAMA SEJAHTERA
(Berkedudukan di Jl. Jend. Sudirman, Jakarta).
2. Raina, S.E., Ak., M.M. (Bertempat tinggal di Jl. Maju Mundur
Nomor 19, Ciputat, Tangerang) memiliki usaha TOKO PAKAIAN
di Cipulir.
3. PT MIRAH LESTARI Bertempat kedudukan di Jl. Jend. Gatot
Subrata Kav. 25, Purwokerto.
4. PT PERTIMINA (BUMN) berkedudukan di Jl. Sejahtera Nomor 8,
Jakarta Selatan.
5. PT NGGRISAtex adalah Perusahaan PMA yang berasal dari
Inggris yang bertempat kedudukan di Banda Neira, Maluku.

· Dimana WP tersebut harus mendaftarkan diri untuk


memperoleh NPWP?
· Kapan paling lambat dilakukan?
Latihan 3
1. Raihan, S.E., Ak., M. Tax (Bertempat tinggal di Jl. Buntu
IV Nomor 27, Serpong) adalah Karyawan PT PARAMA
SEJAHTERA (Berkedudukan di Jl. Jend. Sudirman,
Jakarta). Telah memiliki NPWP sejak Tahun 2006.
2. Raina, S.E., Ak., M.M. (Bertempat tinggal di Jl. Maju
Mundur Nomor 19, Ciputat, Tangerang) memiliki usaha
TOKO PAKAIAN di Cipulir. Telah memiliki NPWP sejak
Tahun 2007.
3. Raihan dan Raina MENIKAH pada tanggal 3 Maret 2008
di Purwokerto, Jawa Tengah.

Bagaimana perlakuan perpajakan terhadap


istri yang telah memiliki NPWP sebelum
menikah tersebut ?
Kuasa Wajib Pajak
Dalam menjalankan Hak dan Kewajiban
WP

1. Dilaksanakan sendiri oleh WP (wakil WP)

2. Menunjuk Kuasa dengan surat kuasa


khusus (diatur dlm Peraturan Menkeu)
Wakil Wajib Pajak
WP dpt Diwakili :
Dalam Hal

Badan Badan dlm Badan dlm Warisan Anak


Badan Likuidasi blm Terbagi blm Dewasa
Pailit Pembubaran

Oleh :

Salah seorang
Orang / Bdn Ahli waris/ Wali/
Pengurus Kurator yg mlkk Likuidator Pelaksana Pengampunya
pemberesan
wasiat

Bertanggung Jawab Renteng


Atas pembayaran pajak terutang
Siapa saja tms Dlm Pengertian
Pengurus ?
Termasuk
Pengurus

Orang yg nyata-nyata mempunyai wewenang ikut


menentukan kebijaksanaan / mengambil keputusan
dalam menjalankan perusahaan
misalnya

1. berwenang menandatangani kontrak dengan pihak ketiga,


2. menandatangani cek, dan sebagainya

- Walaupun tdk tercantum namanya dlm susunan pengurus


yg tertera dlm akte pendirian atau akte perubahan
- Berlaku pula bagi komisaris & pemegang saham mayoritas atau
pengendali
UU KUP Pasal 32 ayat (4)
Seorang kuasa hrs memenuhi syarat tertentu untuk melaksanakan
hak / kewajiban perpajakan tertentu Wajib Pajak (Ps.1 PMK
22/PMK.03/2008)

Syarat menjadi Kuasa (umum)


(Ps. 4 PMK 229//PMK.03/2014)
1. menguasai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan;
2. memiliki surat kuasa khusus dari Wajib Pajak yang memberi kuasa;
3. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
4. telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun
Pajak terakhir, kecuali terhadap seorang kuasa yang Tahun Pajak terakhir belum
memiliki kewajiban untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan;
5. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
6. Surat pernyataan sebagai konsultan pajak →bagi konsultan
7. izin praktik konsultan pajak →bagi konsultan
8. Surat Pernyataan Sebagai Karyawan Tetap Wajib Pajak → bagi kuasa non
konsultan – status karyawan WP
9. Menguasai ketentuan peraturan perpajakan
=> buktinya apa ? …………………………. next page
Siapa yang dapat dianggap
menguasai peraturan perpajakan?
Penjelasan Pasal 28 ayat (3) PP 80 tahun 2007 jo. Pasal 3 PMK
22/PMK.03/2008 menyatakan sebagai berikut:
– Konsultan Pajak sebagai seorang kuasa dianggap menguasai
peraturan ketentuan perundang-undangan perpajakan apabila dapat
menyerahkan fotokopi surat izin praktik konsultan pajak yang
dilengkapi surat pernyataan sebagai konsultan pajak.

– Seorang kuasa yang bukan konsultan pajak dianggap menguasai


peraturan ketentuan perundang-undangan perpajakan apabila dapat
menyerahkan fotokopi sertifikat brevet atau ijazah pendidikan
formal di bidang perpajakan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi
negeri atau swasta dengan status terakreditasi A, sekurang-kurangnya
tingkat Diploma III atau sertifikat konsultan pajak yang diterbitkan
oleh Panitia Penyelenggara Sertifikasi Konsultan Pajak
Syarat Surat Kuasa
Syarat Surat Kuasa : (Ps.7 PMK 229/2014)
1. Paling sedikit memuat : (lihat contoh surat kuasa)
– nama, alamat, dan tanda tangan di atas meterai, serta NPWP dari
Wajib Pajak pemberi kuasa;
– nama, alamat, dan tanda tangan, serta NPWP penerima kuasa;
– hak dan/atau kewajiban perpajakan tertentu yang dikuasakan.
2. Satu surat kuasa khusus hanya untuk 1 pelaksanaan hak
dan/atau pemenuhan kewajiban perpajakan tertentu.

Oleh karena itu

Perlakuan terhadap Surat Kuasa sangat


ketat
Urusan tertentu :

adalah proses perpajakan tertentu yg terkait


dg hak / kewajiban Wajib Pajak. Termasuk
pemeriksaan, pengajuan keberatan,
permohonan fasilitas perpajakan &
pengisian serta penandatanganan SPT
Siapa yang dapat mjd Kuasa
Klasifikasi
Kuasa WP

Konsultan Bukan
Pajak Konsultan Pjk

Karyawan
Karyawan tetap
(dng srt
pernyataan)
Lain-lain
• Seorang Kuasa → tidak dapat melimpahkan kuasa
yg diterima dari Wajib Pajak kepada orang lain
• Seorang Kuasa → dapat menunjuk orang lain/
karyawannya terbatas menyampaikan/menerima
dokumen perpajakan tertentu yg diperlukan dalam
pelaksanaan hak/kewajiban perpajakan tertentu yg
dikuasakan, selain penyerahan melalui TPT.
• Penunjukan orang lain/karyawan oleh kuasa dengan
Surat Penunjukan

(Ps.9 PMK 229/2014)


Hak dan Kewajiban Kuasa

1. sama dengan Wajib Pajak → terbatas pada hak dan/atau kewajiban


yang dikuasakan
2. Seorang kuasa wajib memberi bantuan, penjelasan, dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan
kewajiban perpajakan tertentu Wajib Pajak yang memberikan kuasa
3. seorang kuasa diwajibkan mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan
4. Seorang kuasa tidak diperbolehkan melaksanakan hak dan/atau
memenuhi kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang memberikan
kuasa dalam hal seorang kuasa pada saat melaksanakan hak
dan/atau memenuhi kewajiban perpajakan tertentu:
a. melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;
b. menghalang-halangi pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan; atau
c. dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau
tindak pidana lainnya
LAMPIRAN I
PMK NO. 22/PMK.03/2008

SURAT KUASA KHUSUS WAJIB PAJAK ................(1)


Nomor : ..................... tanggal ..................(2)

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :.......................................................................................................................................(3)
Lengkap
Alamat :....................................................................................................................................... (4)
Jabatan :....................................................................................................................................... (5)
Nama :....................................................................................................................................... (6)
Wajib
Pajak
Alamat :....................................................................................................................................... (7)
.......................................................................................................................................
Status : Pusat (8)
Cabang : ................................................................................... (9)

NPWP : (10)

Dengan ini memberikan kuasa khusus kepada :

Nama :....................................................................................................................................... (3)


Lengkap
Alamat :....................................................................................................................................... (4)
NPWP : (10)
No. Izin :.......................................................................................................................................
Praktek

untuk melaksanakan hak dan/atau memenuhi kewajiban perpajakan berupa :


.............................................................................(14) berkenaan dengan jenis pajak
..........................(15) Masa Pajak/Tahun Pajak ......................(16). Bersama ini kami lampirkan
...........................(17)

Demikian Surat Kuasa Khusus ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

Meterai

...........................................(18) ........................................(19)
LAMPIRAN II
PMK No. 22/PMK.03/2008

SURAT PERNYATAAN SEBAGAI KONSULTAN PAJAK

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :..........................................................................................................................(1)
Nomor Izin :..........................................................................................................................(2)
Praktek
Alamat Kantor :..........................................................................................................................(3)
Nomor :..........................................................................................................................(4)
Telepon Kantor
Alamat Tempat :..........................................................................................................................(5)
Tinggal
Nomor :..........................................................................................................................
Telepon
Tempat Tinggal

dengan ini menyatakan bahwa saya adalah benar sebagai Konsultan Pajak yang diberikan kuasa
oleh Wajib Pajak untuk melaksanakan hak dan/atau memenuhi kewajiban perpajakannya
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, sesuai dengan isi Surat Kuasa
Khusus Nomor ...................(7) tanggal .......................(8) sebagaimana terlampir, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Pernyataan ini.

Untuk keperluan tersebut di atas bersama ini saya lampirkan :

1. Fotokopi Surat Izin Praktek Konsultan Pajak Indonesia;


2. Fotokopi kartu NPWP; dan
3. Fotokopi Surat Pemberitahuan Tahunnan Pajak Penghasilan untuk 2 (dua) tahun pajak
terakhir.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Apabila dikemudian hari pernyataan
ini tidak benar, saya bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

................,..................................(9)
Yang Membuat Pernyataan,

Meterai

....................................................(10)
LAMPIRAN III
PMK No. 22/PMK.03/2008

SURAT PERNYATAAN SEBAGAI KARYAWAN TETAP


WAJIB PAJAK

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :.......................................................................................................................... (1)


Jabatan :.......................................................................................................................... (2)

dengan ini menyatakan bahwa :

Nama :..........................................................................................................................(3)
Jabatan :.......................................................................................................................... (4)
NPWP :..........................................................................................................................(5)

adalah benar-benar karyawan tetap dan telah menerima penghasilan dari :

Nama :..........................................................................................................................(6)
NPWP :.......................................................................................................................... (7)
Alamat :..........................................................................................................................(8)

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Apabila dikemudian hari pernyataan
ini tidak benar, saya bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

................,..................................(9)

Meterai

....................................................(10)
LAMPIRAN IV
PMK No. 22/PMK.03/2008

SURAT PENUNJUKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :....................................................................................................................................... (1)


NPWP :....................................................................................................................................... (2)
Kuasa :.......................................................................................................................................(3)
dari
Wajib
Pajak

dengan ini menunjuk :

Nama :....................................................................................................................................... (4)


Jabatan :....................................................................................................................................... (5)
NPWP :....................................................................................................................................... (6)

untuk menyampaikan dan/atau menerima dokumen perpajakan berupa ............................(7)


yang diperlukan dalam pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban perpajakan berupa
...................(8).

Demikian surat penunjukan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

................., ............................(9)

..............................................(10)
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama :
NPWP :
Jabatan :
Alamat :

Menyatakan bahwa saya diberi wewenang penuh oleh pengurus :


Nawa Wajib Pajak :
NPWP :
Alamat :
Untuk menentukan kebijakan perusahaan seperti penandatanganan kontrak dengan
pihak ketiga dan/atau penandatanganan cek sesuai dengan surat penunjukan terlampir.
Selanjutnya, terkait dengan dokumen perpajakan yang saya tanda tangani, saya bersedia
bertanggung jawab secara renteng sebagaimana diatur dalam pasal 32 ayat (2) Undang -
Undang No 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang -Undang No 28
Tahun 2007.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tidak di bawah
tekanan pihak manapun.

Yang memberi pernyataan,

Materai
Rp6.000,00

(…………………………)
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
SELAIN MENDAFTARKAN DIRI UNTUK
MEMILIKI NPWP, APA?

3M
Menghitung
Membayar Pajak yang
terutang
Melapor
Pelaporan
&
Pembayaran
SURAT PEMBERITAHUAN
(SPT)

SPT
Surat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan
Penghitungan dan atau Pembayaran Pajak,
Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak,
dan atau Harta dan Kewajiban

UNTUK SUATU
UNTUK SUATU
TAHUN PAJAK ATAU
MASA PAJAK
BAGIAN TAHUN PAJAK

SPT MASA SPT TAHUNAN


PPh (Umum) Bagi PKP Bagi Pemotong
/Pemungut

Melaporkan dan Melaporkan dan Melaporkan dan


mempertanggungja mempertanggungjawa mempertanggungjawa
wbkan penghitungan bkan penghitungan bkan pajak yang
jumlah pajak jumlah PPN & PPnBM dipotong atau dipungut
terutang dan yang terutang dan dan disetorkannya
melaporkan : melaporkan:
 pembayaran pajak
tahun berjalan  Pengkreditan PM-PK
 Pemotongan pajak  Pembayaran sendiri
oleh pihak lain maupun melalui
 penghasilan yang pihak lain dalam
mrpkn Obyek Pajak satu masa pajak
– bukan obyek pajak
 Harta dan kewajiban
Jenis SPT

SPT Tahunan

UNTUK SUATU
TAHUN PAJAK ATAU
BAGIAN TAHUN PAJAK

 PPh Pasal 21 dan Pasal 26


 PPh Pasal 22
 PPh Pasal 23 dan Pasal 26
SPT Masa  PPh Pasal 4 ayat 2
 PPh Pasal 15
UNTUK SUATU  PPh Pasal 25
MASA PAJAK  PPN (form 1111, 1107DM, 1107 PUT)
 PPn BM (form 1101BM)
CONTOH SPT

SPT TAHUNAN
CONTOH SPT

SPT MASA
Batas Waktu Penyampaian SPT
Pasal 3 (3) dan 3 (4)

Jenis SPT Batas Waktu Pelaporan


 SPT Masa PPh Pasal 21/26 Max 20 hari setelah
 SPT Masa PPh Pasal 22 /pemungut lainnya
akhir masa pajak
 SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26
 SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 dan Pasal 15
 SPT MasaPPh Pasal 25

 SPT Masa PPN (form 1111, 1107Dm, 1107 PUT)) Akhir bulan bulan berikutnya
 SPT Masa PPn BM (form 1101BM)
PPh Pasal 22 dan PPN/PPnBM Max 7 hari setelah
Oleh Bea Cukai Penyetoran
 PPN/PPnBM & PPh Psl 22 Max tgl 14 setelah
oleh Bendaharawan akhir masa pajak
 SPT Tahunan PPh OP Max 3 bulan setelah akhir thn
pajak, dpt diperpanjang dengan
Surat Pemberitahuan tertulis p.l 2
bulan
 SPT Tahunan PPh Badan Max 4 bulan setelah akhir thn
pajak, diperpanjang p.l 2 bulan
Sanksi Keterlambatan Pelaporan
Sanksi adminitrasi berupa denda :
(Psl 7(1)-7(2)
 Rp. 500.000,- untuk SPT Masa PPN
 Rp. 100.000,- untuk SPT Masa lainnya
 Rp. 100.000,- untuk SPT Tahunan PPh OP
 Rp. 1.000.000,- untuk SPT Tahunan PPh Badan

Sanksi keterlambatan tidak dikenakan untuk :


Sanksi keterlambatan tidak dikenakan untuk :
 WP OP yang telah meninggal dunia
 WP OP yang telah meninggal dunia
 WP OP yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau
 WP OP yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas
pekerjaan bebas
 WP OP WNA yang tidak lagi tinggal di Indonesia
 WP OP WNA yang tidak lagi tinggal di Indonesia
 BUT yang tidak melakukan kegiatan usaha di Indonesia
 BUT yang tidak melakukan kegiatan usaha di Indonesia
 Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi
 Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi
 WP yang terkena bencana (diatur dgn Permenkeu)
 WP yang terkena bencana (diatur dgn Permenkeu)
 WP lain (diatur dengan Permenku)
 WP lain (diatur dengan Permenku)
 WP Badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tapi
 WP Badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tapi
belum dibubarkan.
belum dibubarkan.
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 181/PMK.03/2007

Secara langsung
Formulir kertas
ditempat yang
(hardcopy)
SPT ditetapkan DJP

Secara langsung / cara lain yaitu


e-SPT mengunduh format SPT / aplikasi e-
SPT di situs DJP

1. Tanda tangan biasa


Wajib ditandatangani
2. Tanda tangan stempel
WP atau Kuasa WP
3. Tanda tangan elektronik/digital

Tanda tangan stempel dan tanda tangan elektronik/digital mempunyai


kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan biasa
SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
• tidak ditandatangani;
• tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau
dokumen;
• SPT LB disampaikan setelah 3 tahun dan telah ditegur
secara tertulis;
• disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan
pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak.
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 243/PMK.03/2014

SPT BUKTI
PENERIMAAN
SPT

Secara langsung Tanda penerimaan surat

Via Pos Bukti pengiriman surat

Cara lain Jasa ekspedisi

e-filing Bukti Penerimaan Elektronik


SPT Masa atau disampaikan KPP
laporan hasil
pemungutan

Batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur


Hari Kerja
(Sabtu/ hari libur nasional termasuk hari Pemilu yang
berikutnya
ditetapkan oleh Pcmerintah dan cuti bersama)
Hak Wajib Pajak berkaitan dengan
penyampaian SPT

Menunda Penyampaian
SPT Tahunan

Pembetulan SPT

Pengungkapan
Ketidakbenaran
Penyampaian SPT
Sanksi Akibat Menunda Penyampaian SPT
Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar pada saat menyampaikan SPT Tahunan yang
ditunda penyampaiannya, maka atas kekurangan pembayaran tersebut dikenakan bunga
sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dari jumlah pajak
yang masih harus dibayar.
Latihan
PT Ogah Rugi menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan
Tahun Pajak 2021 pada tanggal 28 Juni 2022. Tahun Buku
Wajib Pajak adalah Januari – Desember. Wajib Pajak
menyampaikan pemberitahuan perpanjangan SPT
Tahunan. Wajib Pajak membayar kurang bayar atas SPT
Tahunan PPh Badan sebesar 50 juta pada tanggal 27 Juni
2022. Tingkat bunga yang berlaku untuk periode 1 Juni
2022 s.d. 30 Juni 2022 menurut KMK sebesar 0,80%

Sebutkan sanksi administrasi apa saja yang dapat


dikenakan! Hitung sanksi administrasi yang dapat
dikenakan!
Sanksi Administrasi Pembetulan SPT yang menyebabkan bertambahnya
pajak yang dibayar pada SPT yang dibetulkan
Latihan
1. PT MIRAH LESTARI memasukkan SPT Tahunan PPh
Badan Tahun 2021 tanggal 25 April 2022, pajak
terutang Rp. 150.000.000,-
2. Pada bulan April tahun 2023, PT MIRAH LESTARI
menyadari bahwa pengisian SPT PPh Badan tahun
2021 salah dan ingin memperbaiki sehingga
perhitungan PPh yang seharusnya dibayar sebesar
Rp 200.000.000
Analisis kasus diatas dan jawablah pertanyaan di
bawah ini
 apa yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak?
 jelaskan cara melaksanakannya!
 Apa konsekuensi perpajakan yang dapat dikenakan
kepada Wajib Pajak?
Pembukuan
&
Pencatatan
Pembukuan dan Pencatatan
(Pasal 1 angka 29)

proses pencatatan yang dilakukan secara teratur

data & informasi keuangan

harta kewajiban
ph & biaya modal

Pembukuan Jumlah Harga Perolehan & Penyerahan Barang/Jasa

laporan keuangan
neraca

laporan laba rugi


Yg Wajib Pembukuan
(Pasal 28)

WPOP yang melakukan


kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas
WAJIB PEMBUKUAN
WP Badan

PENGECUALIAN:

WPOP yang diperbolehkan


WPOP yang tidak melakukan
menghitung penghasilan neto
kegiatan usaha atau
dengan menggunakan Norma
pekerjaan bebas.
Penghitungan Penghasilan Neto
Norma Penghitungan
Ps. 14 (2) UU PPh
• Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang
peredaran brutonya dalam 1 (satu) tahun kurang
dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan
ratus juta rupiah), boleh menghitung
penghasilan neto dengan menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto, dengan syarat
memberitahukan kepada Direktur Jenderal
Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
pertama dari tahun pajak yang bersangkutan.
Ketentuan-ketentuan Pembukuan
(Pasal 28)

Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan:

memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau


kegiatan usaha yang sebenarnya

menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang


rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam
bahasa asing yang diizinkan oleh Menkeu

harus diselenggarakan di Indonesia

diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel


akrual dan stelsel kas

Perubahan terhadap metode pembukuan dan/atau tahun buku harus


mendapat persetujuan dari Dirjen Pajak
Pembukuan dalam Mata Uang Asing dan Rp

$
WP dapat menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan Bahasa
Inggris dan satuan mata uang Dollar AS:

WP dalam rangka
WP dalam rangka PMA
Kontrak Karya

WP Kontraktor KKS Bentuk Usaha Tetap

Kontrak Investasi Kolektif (KIK)

WP yg mendaftarkan emisi sahamnya di bursa efek LN

WP yang berafiliasi langsung dengan perusahaan induk di luar negeri

*Berdasarkan PMK No. 196/PMK.03/2007


Arti Pencatatan
(Pasal 28)

PENCATATAN
Terdiri atas peredaran atau
data yang dikumpulkan penerimaan bruto
secara teratur ttg dan/atau ph bruto sbg

dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk ph yang


bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final
(Bentuk dan tatacara Pencatatan diatur dgn PMK)
KETENTUAN MENGENAI PENCATATAN
Pasal 28 UU KUP

(3) harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan


mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya

(4) harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,


angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa
Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan
Penyimpanan Dokumen Pembukuan

Buku, catatan, 10 tahun


dan dokumen dasar
termasuk hasil pembukuan/
pengolahan data pencatatan
di Indonesia

*Berdasarkan Pasal 28 UUKUP


SANKSI-SANKSI

Setiap orang yang dengan sengaja:


memperlihatkan pembukuan atau
pencatatan yang palsu
tidak menyelenggarakan pembukuan
atau pencatatan di Indonesia menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara
tidak memperlihatkan atau tidak
meminjamkan buku, catatan, atau
dokumen lain
tidak menyimpan buku, catatan, atau dipidana dengan pidana penjara
dokumen yang menjadi dasar 6 bulan - 6 tahun
pembukuan atau pencatatan dan denda 2-4x jumlah pajak
terutang yang tidak/kurang dibayar

*Berdasarkan Pasal 39 UUKUP

Anda mungkin juga menyukai