“
(Pasal 1 (1) UU KUP )
FUNGSI PAJAK
• Fungsi Budgeter
sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan
pengeluaran - pengeluaran pemerintah. Misal:
dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan
dalam negeri
• Fungsi Reguler (mengatur)
sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
dibidang sosial dan ekonomi. Misal: pajak yang tinggi
dikenakan kepada minuman keras, dengan tujuan untuk
mengurangi konsumsi minuman keras
Asas-asas Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)
1. Equality
• 2. Certainty
• 3. Convenience
4. Economy
2. Tarif tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun
jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang
terutang tetap
Contoh :
Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan
nilai nominal berapapun adalah Rp 3.000
Tarif Pajak
3. Tarif progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah
yang dikenai pajak semakin besar
4. Tarif degresif
Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai
pajak semakin besar
Jenis Pajak Berdasarkan Golongan
Pajak Langsung
Pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak
dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain
Contoh: Pajak Penghasilan
Pajak Tidak Langsung
Pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada
pihak lain
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
Jenis Pajak Berdasarkan Wewenang
Pemungut
Pajak Pusat
pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara
Contoh: PPh, PPN
Pajak Daerah
pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah
Pajak Daerah terdiri atas :
Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas
Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Reklame
Jenis Pajak Berdasarkan Sifat
Pajak Subjektif
Yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib
Pajak
Contoh: PPh
Pajak Objektif
Yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak
Contoh: PPN dan PPnBM
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
HUKUM PAJAK
OVERVIEW KUP
FASE TIMBULNYA FASE
FASE SELF FASE
HAK DAN FASE SENGKETA PENYELESAIAN
ASSESSMENT PENGAWASAN
KEWAJIBAN SENGKETA
“
dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
“ Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak
berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984
dan perubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor
Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha, dan
tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak
PENDAFTARAN NPWP
MENDAFTARKAN DIRI
1. Elektronik (e Registration)
2. Secara Langsung ke KPP/KP2KP
3. Melalui Pos atau Jasa Ekpedisi
- KE KPP ATAU KP2KP
MEMENUHI - TEMPAT LAIN YANG
SYARAT SUBJEKTIF DITENTUKAN OLEH DIR
DAN OBJEKTIF PAJAK
Sesuai wilayah tempat
tinggal atau tempat
kedudukan
Orang Pribadi
atau Badan
SYARAT SUBYEKTIF
ORANG PRIBADI
Penghasilan NPWP isteri = NPWP bila telah memiliki NPWP bila belum memiliki
isteri suami sebelum kawin maka NPWP sebelum kawin
digabung (Hak & kewajiban harus mengajukan maka tidak perlu
dgn suami perpajakan digabung) penghapusan mendaftarkan diri lagi
atau pengampunya ”
belum berumur 18 tahun
&
belum pernah menikah
YANG DIWAJIBKAN MENDAFTARKAN DIRI
BADAN BENDAHARAWAN
Sebagai pemotong dan/atau pemungut pajak
Sebagai pembayar pajak, pemotong
sesuai ketentuan peraturan perundang-
dan/atau pemungut pajak, termasuk BUT
undangan perpajakan
dan kontraktor dan/atau operator di bidang
usaha hulu minyak dan gas bumi
Paling lambat sebelum melakukan pemotongan
Sebagai pemotong dan/atau pemungut, dan/atau pemungutan pajak
termasuk bentuk kerjasama operasi (JO)
menggunakan
diwakili oleh
Permohonan WP
1. Secara Elektronik (e Registration)
2. Secara langsung ke KPP atau KP2KP
3. Melalui pos atau jasa ekspedisi
Pemeriksaan
• Utang pajak Jabatan
• Proses hukum atau proses
administrasi *)
• Status NPWP Cabang
Keputusan
Pasal 2 ayat 2
TEMPAT
TEMPAT
TEMPAT TINGGAL KEGIATAN USAHA
KEDUDUKAN
DILAKUKAN
Permohonan WP
1. Secara Elektronik (e Registration)
2. Secara langsung ke KPP atau KP2KP
3. Melalui pos atau jasa ekspedisi
Pemeriksaan
Jabatan
Keputusan
“
Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Nomor
Pokok Wajib Pajak dan/atau mengukuhkan
Pengusaha Kena Pajak secara jabatan apabila
Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak tidak
melaksanakan kewajibannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2).
Cabang : - Ponorogo
- Ngawi Harus memiliki PPN
- Surabaya NPWP PPh pot put
- Pasuruan
Catatan:
1. Pindah hanya berlaku untuk wajib pajak pusat (NPWP 000)
2. Tidak ada pemindahan wajib pajak cabang (NPWP 001) !!!
PEMBUKUAN
DAN PENCATATAN
PEMBUKUAN DAN
PENCATATAN
“ Pembukuan adalah suatu proses
pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data
dan informasi keuangan yang
meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta
jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa, yang
ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca, dan
laporan laba rugi untuk periode
Tahun Pajak tersebut.
“
Pasal 1 angka 29 UU KUP
PEMBUKUAN DAN
PENCATATAN
“ Pencatatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) terdiri atas data yang
dikumpulkan secara teratur
tentang peredaran atau
penerimaan bruto dan/atau
penghasilan bruto sebagai dasar
untuk menghitung jumlah pajak
yang terutang, termasuk
penghasilan yang bukan objek
pajak dan/atau yang dikenai pajak
yang bersifat final.
“
Pasal 28 ayat 9 UU KUP
SUBJEK PAJAK
DASAR HUKUM
Tidak memenuhi kewajiban terkait pembukuan sehingga tidak dapat diketahui besarnya
pajak terutang:
Penghasilan Kena Pajak dihitung secara jabatan dan atas SKPKB terbit, pokok pajak
yang kurang ditambah sanksi kenaikan sebesar 50% untuk PPh dan 100% untuk PPh
Potput, PPN & PPNBM dari pajak yang tidak/kurang dibayar/dipotong/
dipungut/disetor
Sanksi Pidana (Pasal 39 ayat (1) UU KUP)
•Memperlihatkan pembukuan, pencatatan atau dokumen yang palsu/dipalsukan;
•Tidak menyelenggarakan pembukuan di Indonesia/tidak meminjamkan buku, catatan atau
dokumen; maka
dipidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun
dan didenda paling sedikit 2 kali jumlah pajak tidak/kurang bayar dan paling banyak 4
kali kali jumlah pajak tidak/kurang bayar
PEMBAYARAN
PAJAK
Dilampiri dengan Asli SSP (lembar - Antar jenis pajak yang
Pemindahbukuan ke-1), asli SSPCP (lembar ke-1), sama atau berlainan
asli Bukti Pbk (lembar ke-1), - Dari masa atau tahun
dokumen BPN, atau asli bukti pajak yang sama atau
pembayaran Pajak Penghasilan berlainan
PEMBAYARAN Dalam Mata Uang Dollar Amerika - Untuk WP yang sama
PAJAK Serikat yang dimohonkan untuk atau berlainan
dipindahbukukan - Dalam KPP yang sama
atau berlainan
Potongan SPMKP
(PMK –
244/PMK.03/2015 PRODUK HUKUM NYA ADALAH
) - BUKTI PEMINDAHBUKUAN YANG DITERBITKAN OLEH
KEPALA KPP
- BUKTI PEMBAYARAN LEBAR 1 ASLI YANG DIBUBUHI CAP
DAN DITANDATANGANI OLEH KEPALA KPP
PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR
242/PMK.03/2014
242/PMK.03/2014
Pemungut
Paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya
selain
bendahara
Maksimal 1 bulan
sejak diterbitkan
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat, Direktur Jenderal Pajak tidak memberi
suatu keputusan, permohonan Wajib Pajak dianggap diterima
Terhadap utang pajak yang telah diterbitkan surat keputusan tidak dapat lagi
diajukan permohonan untuk mengangsur atau menunda pembayaran
Terhadap Wajib Pajak yang diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran
pajak juga dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% perbulan dari
jumlah pajak yang masih harus dibayar dan bagian dari bulan dihitung penuh satu
bulan berdasarkan ketentuan Pasal 19 ayat (2) UU KUP
PELAPORAN
PAJAK
Pelaporan Pajak SPT (Surat Pemberitahuan)
KEWAJIBAN WAJIB
• Mengisi dengan BENAR, LENGKAP, dan JELAS
PAJAK • Menandatangani
• Menyampaikan
BENAR
Benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam
menerapkan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, dalam penulisan, dan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
LENGKAP
Adalah memuat semua unsur-unsur yang
berkaitan dengan obyek pajak dan unsur-unsur
lain yang harus dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan; dan
JELAS
Adalah melaporkan asal-usul atau sumber
dari obyek pajak dan unsur-unsur lain yang
harus dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan.
Paling lambat 20 hari setelah
PPh masa pajak berakhir
Masa Paling lambat akhir bulan
PPN berikutnya
Jatuh Tempo
Penyampaian SPT Orang Paling lambat 3 bulan setelah
Pribadi tahun pajak berakhir
Tahunan
Paling lambat 4 bulan setelah
Badan tahun pajak berakhir
• Permohonan tertulis
• Menyampaikan SPT Tahunan sementara
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPh
Pasal 3 ayat (5)
“
SURAT
“ APABILA :
1. SPT TIDAK DITANDATANGANI,
PEMBERITAHUAN 2. SPT TIDAK SEPENUHNYA
DIANGGAP TIDAK DILAMPIRI KETERANGAN
sebagaimana dimaksud ayat (6),
DISAMPAIKAN 3. SPT YANG MENYATAKAN LEBIH
Pasal 3 ayat (7 BAYAR DISAMPAIKAN SETELAH 3
(TIGA) TAHUN SESUDAH
BERAKHIRNYA MASA PAJAK,
BAGIAN TAHUN PAJAK ATAU
TAHUN PAJAK, DAN WAJIB PAJAK
TELAH DITEGUR SECARA
TERTULIS, ATAU
4. SPT DISAMPAIKAN SETELAH
DIRJEN PAJAK MELAKUKAN
PEMERIKSAAN ATAU
MENERBITKAN SURAT KETETAPAN
PAJAK.
“
SPT Masa PPh Rp 100.000,-
Sanksi:
Telat Lapor Rp1.000.000,-
Telat bayar 2% x 3 bulan x Rp10.000.000,- = Rp 600.000,-
Pasal 17 PMK 243 TAHUN 2014 SANKSI DENDA TIDAK DILAKUKAN TERHADAP
Wajib Pajak orang pribadi yang telah Wajib Pajak badan yang tidak melakukan
meninggal dunia kegiatan usaha lagi tetapi belum dibubarkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak Bendahara yang tidak melakukan
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan pembayaran lagi
bebas
Wajib Pajak yang terkena bencana, yang
Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus ketentuannya diatur dengan Peraturan
sebagai warga negara asing yang tidak tinggal Menteri Keuanga
lagi di Indonesia
Wajib Pajak lain [karena kerusuhan massal,
Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kebakaran, ledakan bom atau aksi terorisme,
kegiatan lagi di Indonesia perang antarsuku, kegagalan sistem informasi
administrasi penerimaan negara atau
perpajakan, keadaan lain berdasarkan
pertimbangan Direktur Jenderal Pajak]
PEMBETULAN SPT
DAN
PENGUNGKAPAN
KETIDAKBENARAN
PEMBETULAN SPT Pasal 8 ayat (1)
DENGAN MENYAMPAIKAN
SURAT PERNYATAAN
SYARAT :
BELUM DILAKUKAN TINDAKAN PEMERIKSAAN
oleh DIREKTUR JENDERAL PAJAK.
PEMBETULAN SPT Pasal 8 ayat (1a)
RUGI ATAU
LEBIH BAYAR
• Syarat:
- Sudah dilakukan pemeriksaan
- Sebelum terbit SKP sebelum terbit SPHP
Sanksi administrasi
Kenaikan 50%
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PERBUATAN
Pasal 8 ayat 3 UU KUP
• Syarat:
- Sudah dilakukan pemeriksaan
- Belum dilakukan penyidikan
Sanksi administrasi
Kenaikan 150%
WAKIL
ATAU KUASA
PASAL 32 UU KUP
Ayat 1
Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, Wajib Pajak diwakili dalam hal :
Badan Pengurus
]
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00 didahului dengan surat
Pajak yang ketetapan pajak, yaitu
melalui
kurang dibayar Rp 80.000.000,00 pemotongan/pemungutan pihak
ketiga dan dibayar sendiri.
KETETAPAN
Berdasarkan hasil
KETETAPAN pemeriksaan atau
keterangan lain
Surat
Ketetapan
Pajak
CONTOH
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-
barang elektronik. PT XYZ melaporkan seluruh penghasilan yang diperoleh
selama tahun 2016 dan kredit pajaknya dalam SPT PPh badan Tahun 2016,
dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto: Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa pajak yang
dihitung dan dilaporkan PT XYZ dalam SPT PPh Tahun 2016
tidak benar, misalnya pembebanan biaya ternyata melebihi
yang sebenarnya sehingga PPh terutang kurang dilaporkan.
Pasal 1 Angka 16
Pasal 1 Angka 17
Pasal 1 Angka 18
Pasal 1 Angka 19
Pasal 15 UU KUP
misalnya
misalnya
Dalam Surat Pemberitahuan dan atau laporan keuangan disebutkan
pengelompokan harta tetap yang disusutkan tanpa disertai dengan
perincian harta pada setiap kelompok yang dimaksud, demikian pula pada
saat pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak tidak
mengungkapkan perincian tersebut, sehingga fiskus tidak dapat meneliti
kebenaran pengelompokan dimaksud.
Dalam pengelompokan tersebut sesungguhnya terdapat kesalahan,
misalnya harta yang seharusnya termasuk dalam kelompok harta berwujud
bukan bangunan kelompok 3 namun dikelompokkan ke dalam kelompok 2.
Pemeriksaan
untuk PPh, jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang terutang,
untuk PPN, jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang terutang.
Jika terdapat pajak yang dipungut oleh Pemungut PPN, jumlah pajak yang
terutang dihitung dengan cara jumlah Pajak Keluaran dikurangi dengan pajak
yang dipungut oleh Pemungut PPN tersebut
untuk PPnBM, jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak
yang terutang.
SKPLB tersebut diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan atas SPT yang disampaikan WP
yang menyatakan kurang bayar, nihil, atau lebih bayar yang tidak disertai dengan permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak. Apabila WP setelah menerima SKPLB dan
menghendaki pengembalian kelebihan pembayaran pajak, wajib mengajukan permohonan
tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2).
SKPLB
PASAL 17B WP MENGAJUKAN RESTITUSI
SKPN SKPLB
PERMOHONAN
WP
12 SKPKB
1
bulan =
bulan
SPT
SKPLB
PEMERIKSAAN
ketentuan 12 bulan tidak berlaku terhadap WP yang sedang dilakukan pemeriksaan Buper
104
SKPPKP
(SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK)
Permohonan WP
Penelitian
Pasal 17C (1) UU KUP Pasal 17D (1) UU KUP Pasal 9 (4c) UU PPN
SKPKPP
1 bulan sejak tanggal SKPPKP
SKPPKP
WP KRITERIA TERTENTU
SK
PERMOHONAN Pengembalian DAPAT
WP
PENELITIAN
Pendahuluan DIPERIKSA skp
Kelebihan Pajak
PPh
PPN
3 Bulan
1 Bulan 5 tahun
SANKSI
SKPKB KENAIKAN
100%
PENCABUTAN WAJIB PAJAK KRITERIA TERTENTU
WP OP WP OP
tidak menjalankan menjalankan
kegiatan usaha / kegiatan usaha /
pekerjaan bebas pekerjaan bebas
(contoh: karyawan)
WP Badan Pengusaha
Kena Pajak
SK
PERMOHONAN Pengembalian DAPAT
WP PENELITIAN
Pendahuluan DIPERIKSA skp
Kelebihan Pajak
PPh
PPN
Badan 1 Bulan, OP 15
hari 1 Bulan
5 tahun
SANKSI
SKPKB KENAIKAN
100%
110
GAMBARAN UMUM PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
Penelitian, bagi: Prosedur penelitian:
1. WP Kriteria Tertentu kewajiban formal (khusus WP dapat
(Ps.17C UU KUP) Kriteria Tertentu dan PKP SKPPKP
(bila dilakukan
kepatuhan perpajakan Berisiko Rendah)
kebenaran penulisan & terdapat Post Audit
baik
2. WP Persyaratan penghitungan pajak lebih bayar)
Tertentu (Ps.17D UU kebenaran pengkreditan pajak /
KUP) nilai lebih Pajak Masukan
bayar tertentu
3. PKP Berisiko Rendah
(Ps.9(4c) UU PPN
PKP tertentu dg
kepatuhan perpajakan Proses:
baik PPh maks. 3 bulan
PPN maks. 1 bulan
Mekanisme SKPKPP
Pengembalian Persetujuan Pelaksanaan Pelaporan &
Kelebihan Pemeriksaan: Pemeriksaan: penetapan:
Pembayaran Usulan Peminjaman Laporan Hasil SPMKP
pemeriksaan berkas Pemeriksaan
Pajak Permintaan Penerbitan
Persetujuan
keterangan SKP SP2D
Pemeriksaan Pengujian
sesuai Ps.17B UU KUP Persiapan
Pemeriksaan:
Penerbitan SP2
Pembahasan Hasil
Akhir:
SKPLB
Pemberitahuan Tanggapan WP (bila terdapat
Pemeriksaan & Pembahasan dg lebih bayar)
panggilan Pemeriksa
2% x DPP
Melaporkan FP ≠ masa
penerbitan FP
Pasal 8 ayat (2a) KUP: dalam hal WP Pasal 19 ayat (2) KUP: dalam hal WP
membetulkan sendiri SPT Masa yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih diperbolehkan mengangsur atau menunda
besar; pembayaran pajak;
Pasal 19 ayat (3) KUP: dalam hal WP
Pasal 9 ayat (2a) KUP : pembayaran atau menunda penyampaian SPT Tahunan yang
penyetoran pajak yang terutang dalam suatu penghitungan sementara pajak yang terutang
Masa Pajak dilakukan setelah tanggal jatuh kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya
tempo; terutang.
115
UNDANG – UNDANG KUP
Pasal 18 Pasal 20
(Dasar Penagihan Pajak) (Penagihan Pajak dengan Surat Paksa)
SK Pembetulan Yang
menyebabkan
SK Keberatan jumlah pajak
Putusan Banding yang masih
harus dibayar
Peninjauan Kembali bertambah
ALUR DAN JADWAL
PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
Pengumuman
Penyanderaan lelang
Pemblokiran Pencegahan
14 hari
• Syarat:
Utang pajak > Rp100jt Pelaksanaan
Diragukan itikad baik lelang
• Jangka waktu:
6 bulan dapat diperpanjang mak 6 bulan
• Akibat:
Utang pajak tidak dihapus & penagihan tetap dilaksanakan
• Kep/Izin Menkeu
BUNGA PENAGIHAN Pasal 19 (1) UU KUP
WP Orang Pribadi:
a. Wajib pajak dan/atau penanggung pajak meninggal dunia dan tidak mempunyai harta
warisan atau kekayaan
b. Wajib pajak dan/atau penangging pajak tidak dapat ditemukan
c. Hak untuk melakukan penagihan pajak sudah kadaluarsa
d. Dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan
penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
perpajakan
e. Hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena kondisi
tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan
pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Piutang Pajak yang dapat dihapus
PMK 68/2012
WP Badan:
a. Wajib pajak bubar, likuidasi, atau pailit dan penanggung pajak tidak dapat ditemukan
b. Hak untuk melakukan penagihan pajak sudah kadaluarsa
c. Dokumen sebagi dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan
penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
perpajakan
d. Hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena kondisi
tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan
pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Tindak Pidana
Perpajakan
127
UU KUP
Asas
Administrasi Pidana Ultimum
Remidium
Terlambat
Transaksi Pemotongan Pembayaran SPT Masuk
bayar (STP)
Terutang
PPh/PPN Pemeriksaan
Sengaja tidak benar Sengaja mengulangi Alpa tidak SPT, atau Alpa tidak SPT, atau SPT
Mencoba tidak benar
tidak benar SPT salah salah yg pertama kali
Penjara Penjara
Penjara Penjara Penjara Denda 1x Denda 2x
6 bulan 1 tahun Penjara 2
6 tahun 12 tahun 6 bulan atau atau
& & tahun & Kenaikan 200%
& denda & denda & denda kurungan kurungan
denda denda denda 4x
4x 8x 2x 3 bulan 1 tahun
2x 4x
SANKSI PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN PADA SELAIN WP ATAU PKP
Lembaga, dll Konsultan, dll Setiap orang Punya hubungan Wakil, kuasa, dll
Ps 41C (1) Ps 41C (2) Ps 41C (3) Ps 41C (4) Ps 44B (2) Ps 43 (1) Ps 43 (2)
Sanksi ps 39 Sanksi ps
Maks
Maks Maks Maks & ps 39A 41A & ps
Kurungan 1 Maks Kurungan
Kurungan 10 Kurungan 10 Kurungan 1 sama 41B sama
Tahun / 1 tahun/ denda
bulan / bulan / tahun/ dikenakan dikenakan
denda 25jt
denda 800jt denda 800jt denda 500jt pd yg pd yg
1Milyar
menyuruh menyuruh
SANKSI PETUGAS PAJAK
SANKSI Menetapkan
PADA Sesuai pajak tidak Sanksi sesuai peraturan Perundang-
PETUGAS pertauran sesuai UU undangan
PAJAK DAN perundang Sanksi sesuai peraturan Perundang-
Bertindak diluar
TENAGA -undangan undangan
kewenangannya
AHLI