Anda di halaman 1dari 14

Ketentuan Umum & Tata

Cara Perpajakan
Definisi Pajak

Menurut UU No. 28 Tahun 2007 Pajak merupakan


kontribusi atau iuran Wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan (Wajib Pajak)
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang ,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
Fungsi Pajak

Fungsi Penerimaan (Budgetair)

Fungsi Mengatur (Reguler)

3
Sistem Pemungutan Pajak

Official Assessment System

Self Assessment System

With Holding System


Berdasarkan pasal 1 Nomor 6 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007, Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) adalah identitas atau tanda pengenal yang
diberikan Ditjen Pajak kepada wajib pajak.
• NPWP Pribadi, diberikan kepada setiap orang yang

NPWP
mempunyai penghasilan di Indonesia.
• NPWP Badan, diberikan kepada perusahaan atau badan
usaha yang mempunyai penghasilan di Indonesia.

Fungsi NPWP antara lain sebagai:


- Identitas WP
- Menjaga ketertiban dan pengawasan administrasi
- Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan
- Memenuhi kewajiban-kewajiban perpajakan

5
Penghapusan NPWP

Penghapusan NPWP dapat dilakukan :


a. Atas permohonan Wajib Pajak; atau
b. Secara jabatan.

NPWP
- Pengajuan permohonan WP dalam rangka
penghapusan NPWP dilakukan secara elektronik
atau tertulis, dan silampiri dengan dokumen yang
disyaratkan.
- Permohonan secara tertulis disampaikan:
a. secara langsung;
b. melali pos atau
c. melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

6
1) Membayar sendiri pajak yang terutang.
• Pembayaran angsuran setiap bulan (PPh Pasal 25)
Pembayaran • Pembayaran PPh Pasal 29

Pajak 2) Melalui pemotongan dan pemunugutan oleh pihak lain (PPh


Pasal 4 (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 21, 22, dan 23, serta PPh
Pasal 26).
3) Pembayaran pajak lainnya, seperti:
• Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yaitu pelunasan
berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT).
• Pembayaran Bea Perolah atas Ha katas Tanah dan
Bangunan (BPHTP)
• Pembayaran Bea Materai.
Pelaporan
Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan saran bagi
Wajib Pajak untuk melaporkan hal-hal yang berkaitan
dengan kewajiban perpajakan.
Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi Surat
Pemberitahuan sebagai saran untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong arau
disetorkannya
SPT Masa terdiri atas :
-. SPT Masa PPh Pasal 21 dan Pasal 26
-. SPT Masa PPh Pasal 22
-. SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26
-. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2)
-. SPT Masa PPh Pasal 15
-. SPT Masa PPN dan PPnBM
Penyampaian SPT
Benar
Mengisi Lengkap
Jelas

Kewajiban Menandatangani
Tempat
terdaftar
Tempat
Menyampaikan
dikukuhkan KPP
Mobil Pajak, Pojok Pajak,
Tempat lain
Drop Box
Memperpanjang jangka waktu
penyampaian

Hak Membetulkan

Mengungkapkan ketidakbenaran
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang
dilakukan secara tertatur untuk mengumpulkan data
dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta
jumlah harga perlohan dan penyerahan barang atau
Pembukuan jasa yang ditutup dengan menyususun laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada
setiap Tahun Pajak Terakhir.

Wajib Pajak yang Wajib menyelenggarakan pembukuan


adalah:
• Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas di Indonesia
• Wajib pajak badan di Indonesia.

10
Sanksi Pajak
Secara umum, ada 2 jenis sanksi perpajakan yaitu sanksi
administratif dan sanksi pidana. Sanksi administratif berupa
denda, bunga, dan kenaikan yang ditentukan berdasarkan
tingkat dan jenis pelanggaran.
Sedangkan sanksi pidana adalah sanksi berupa kurungan
pidana atau penjara atas tindak pelanggaran perpajakan yang
dianggap juga sebagai tindak kejahatan.
Sanksi Administrasi, meliputi:
• Sanksi Denda
• Sanksi Bunga
• Sanksi Kenaikan
Sanksi Pajak Pidana ditetapkan kepada Wajib Pajak yang
terindikasi melakukan pelanggaran baik yang sengaja
maupun tidak disengaja dalam hal menjalankannya sebagai
Wajib Pajak yang dapat menimbulkan tuntutan pidana.
Surat Ketetapan Pajak

Sesuai dengan Undang-Undang No.28 Tahun 2007, Pasal 1 Nomor 15, Surat
Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat ketetapan yang meliputi:

1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)


2. Surat Ketetapan Pajak Kurang bayar Tambahan (SKPKBT)
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
Surat Tagihan Pajak
alam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP), definisi Surat Tagihan
Pajak atau biasa disebut STP merupakan surat untuk melakukan tagihan
pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda. Ketentuan
lebih lanjut mengenai Surat Tagihan Pajak diatur dalam Pasal 14 UU KUP.
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak jika terjadi
hal berikut:
1) Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan Tidak atau Kurang
Dibayar
2) Terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah
tulis dan/atau salah hitung.
3) Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda
dan/atau bunga
4) Pengusaha Kena Pajak
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai